TINJAUAN KASUS
Identitas Klien
Inisial / Nama : Nn. E
Tanggal / Pengkajian : 28 Maret 2012
Umur : 34 tahun
RM : 01.48.24
Informan : Klien/keluarga
Alasan Masuk
- Mengamuk karena mendengar sesuatu
- Menangis tanpa sebab
- Sering marah-marah tanpa sebab
- Sulit di arahkan
- Suka memukul orang
Faktor Predisposisi
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sejak 10 tahun yang lalu dengan gejala di atas dan dirawat di
Rumah Sakit Jiwa Medan dan sudah lima kali masuk RSJ.
2. Pengobatan sebelumnya berhasil namun karena klien tidak pernah teratur minum obat, sehingga
klien kambuh lagi. Sampai saat ini klien dirawat di RSJ Provsu di ruang inap “Kamboja”.
3. Klien mengatakan pernah memukul ayahnya sendiri karena mendengar suara yang menyuruhnya
untuk memukul orang
4. Masalah Keperawatan : Regimen Terapeutik Inefektif
Koping keluarga Inefektif
Resiko perilaku kekerasan.
5. Anggota keluarga tidak ada yang mangalami gangguan jiwa yakni saudara kakak kandung klien.
Masalah Keperawatan : Faktor Endogen (-)
6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : klien pernah mengalami kehilangan orang yang
di sayangin yaitu kakak laki-lakinya yang kedua
Masalah Keperawatan : Harga Diri rendah
Koping Individu Inefektif
Fisik
1. Tanda Vital
TD : 120/70 mmHg
Pols : 80 x/2
RR : 18 x/2
Suhu : 36oC
2. Ukur
TB : 165 cm
BB : 54 kg
Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
= Perempuan
= Laki-laki
= os
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri : Kliem menyukai tubuhnya yaitu bagian kepala yakni
rambut
b. Identitas : Klien adalah anak keempat dari lima bersaudara
c. Peran : Sebagai anak dan masih tinggal bersama keluarganya
d. Ideal Diri : Klien ingin cepat sembuh agar bisa pulang ke rumah
untuk berkumpul dengan keluarga
e. Harga Diri : Klien merasa tidak berharga dan tidak berguna lagi bagi
dirinya sndiri semenjak dia pernah dipenjarakan
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti bagi klien adalah ayahnya, karena ayahnya yang sering datang menjenguk klien
di RSJ.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat terganggu karena penyakit pasien yang sudah
lama dialaminya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain klien mudah tersinggung dan kurang mau
berkomunikasi dengan orang-orang yang ada di lingkungan dam klien suka menyendiri.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial Menarik Diri
Koping Individu Inefektif
4. Spiritual
a. Nilai-nilai keyakinan klien : Klien beragama Islam dan Klien meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa.
b. Kegiatan ibadah : Selama dirawat di RSJ klien pernah melaksanakan ibadah
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
Status Mental
1. Penampilan Pasien
Penampilan pasien tidak rapi, pakaian tampak kotor,rambut tidak pernah disisir, dan kuku tampak
kotor kehitaman.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Pasien dapat berbicara cepat dan jelas dan masih dapat menjawab pertanyaan yang dilontarkan
kepada klien.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
3. Aktivitas Motorik
Klien lesu, malas/kurang semangat dalam melakukan aktivitas di ruangan dan suka disuruh atau mau
melakukan aktivitas yang disukai. Klien suka menyudut-nyudut sampai tidur.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
4. Alam Perasaan
Klien merasa sedih dirawat di RSJ karena merasa diasingkan oleh keluarganya, wajah klien selalu
tampak sedih jika termenung.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
5. Afek
Klien dapat berespon dengan baik sesuai dengan stimulus yang diberikan oleh perawat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
7. Persepsi
Klien mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya yang mengatakan “merusak mobil” yang ada
di sekitarnya.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
Resti Perilaku kekerasan
8. Proses Pikir
Pembicaraan kadang terputus tapi dapat dilanjutkan dan diarahkanoleh perawat dan sesuai dengan
topik awal.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
9. Isi pikir
Hal yang ditemukan perunahan-perubahan ganguan isi pikir (wahana)
Masalah Keperawatan : Tidak ada
11. Memori
Klien mampu menceritakan kejadian yang dialaminya pada saat ini maupun kejadian masa lalu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
KEBUTUHAN PERSIAPAN
1. Makan
2.
3. BAB/ BAK
Bantuan minimal
3.
4. Mandi
Bantuan minimal
4.
5. Berpakaian/ Berhias
Bantuan minimal
5.
Kegiatan sebelum/sesudah : semenjak klien dirawat di RSJ, klien mulai melukan aktivitas
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal
7.
8. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan ya
8.
MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat/berlebih
Aktivitas konstruk menghindar
olahraga mencederai dir
lainya lainya
Masalah dengan pendidikan, spesifik: klien hanya duduk dibangku 1 SMA dan tamat SMA
Masalah dengan pekerjaan,spesifik : klien sudah pernah bekerja ssehingga supir motor
nmaun berhenti bekerja dan sekarang tidak memiliki pekerjaan lagi
Masalah dengan pemahaman, spesifik : klien ingin tinggal dirumah dan merasa bosan di
RSJ Medan
Masalah dengan pelayanan kesehatan spesifik klien erasa bosan di rawat di RS Medan
Masalah lainnya spesifik
Masalah keperawatan : Isolasi social : Menarik diri
ASPEK MEDIH
1. Infeksi Stesolia 1 amp
2. CP 2 1 x 1
3. Thp 2 minggu 2 x 1
Pohon Masalah
XI. Daftar Diagnosis Keperawatan
1. Resiko tinggi kekerasan b/d halusinas pendengaran
2. Perubahan persepsi halusinasipendengaran b/d menarik diri
3. Isolasi social menarik diri b/d harga diri rendah
4. Deficit teraupetik inefektif b/d koping keluarga inefektif
5. Regiment teraupetik inefektif b/d koping keluarga inefektif
ANALISA DATA
No. DATA
1. DS : klien mendengar suara yang tidak ada
wujudnya untuk menyuruh klien “rusakkan klien" Perubaha persepsi sensori halusinasi
DO: klien berbicara seendiri pendengaran
1. Kondisi klien
Nn.E (35 Tahun) dirawat di Ruang Kamboja tampak sedang berbicara-bicara sendiri, tertawa sendiri,
susah tidur, klien suka marah-marah, klien sedang duduk di lantai, menyendiri sambil merokok.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi : halusinsi pendengaran
Pertemuan I
a. Tujuan :
1) Klien dapat mengindentifikasi jenis halusinasinya
2) Klien dapat mengindentifikasi isi halusinasinya
3) Klien mengindentifikasi dan frekuensi halusinasinya
4) Klien dapat mengidentifikasi situasi yang menibulkan halusinasi
5) Klien dapat mengidetifikasi respon terhadap halusinasi
6) Klien dapat mempraktekkan cara menghardik halusinasi
7) Klien dapat memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian.
b. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi jenis halusinasi
b. Mengidentifikasi isi halusinasi
c. Mengidentifikasi waktu dan frekuesi halusinasi
d. Mengindentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
e. Mengidentifikasi respon terhadap halusinasi
f. Mengajarkan klien menghardik halusinasi
g. Mnganjurkan klien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian.
B. Kerja
1. mengidentifikasi jenis halusinasi
“Apakah bapak mendengar suara tanpa wujudnya?”
2. mengidentifikasi isi halusinasi
”Kalauboleh saya tahu, apa yang dikatakan suara-suara itu?”
3. mengidentifikasi waktu dan frakuensi halusinasi
”apakah Bapak mendengarnaya terus-menerus atau sewaktu-waktu?”
4. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
“pada keadaan apa Bapak mendengar suara itu? Apa yang Bapak rasakan?”
5. Mengidentifikasi respon terhadap halusinasi
“Apa yang Bapak rasakan saat mendengar suara itu Dan apa yang Bapak lakukan? Bagaimana kalau
kita belajar cara mencegah suara itu muncul?”
6. Mengajarkan klien menghardik halusinasi
“begini Pak, untuk mengendalikan diri, walaupun suara-suara itu tetap muncul, Bapak bisa lakukan
dengan cara menghardik suara-suara tersebut caranya sebagai berikut : Saat suara-suara itu
muncul, langsung Bapak bilang, pergi saya tidak mau dengar…. Saya tidak mu dengar, kamu suara
palsu! Begitu berulang-ulang sampai sura itu tidak terdengar lagi.”
7. Mengajarkan klien measukkan dalam jadwal kegiatan harian “Bagaimana kalau kita buat jadwal
latihannya dalam jadwal kegiatan Bapak?”
C. Terminasi
1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi subjektif (padien)
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita brcakap-cakap?”
b. Evaluasi perawat (objektif)
“Jadi suara-suar itu sering memanggil Bapak? Suara it uterus menerus
terjadi dan terutama kalau Bapak lagi sendiri?”
2. Kontrak
“Pak, bagaimana kalau kita bertemu besok dan berbincang-bincang tentang bagaimana
mencegah suara-suara itu munncul? Mau kan Pak? Bapak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam
10.00, seperti saat ini? Bapak mau dimana? Oh di depan yan pak, diruang perawat? Baiklah sampai
umpa besok dan selamat pagi.”
Pertemuan II
1. Tujuaan
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Klien dapt mempraktekka mengendalikan halusinasi dengan bercakap-cakap bersama orang lain
c. Klien dapat memasukkan dalam kegiatan hariannya
2. Tindakan Keperawatn
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi denga cara bercakap-cakap dengan orang lain
c. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
3. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. Orientasi
1. Salam Teraupetik
“Selamat pagi Pak, wah.. lagi melakukan kegiatan apa?
2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini?”
“Apakah Bapak masih mendengar suara-suara?”
3. Kontrak
“kemaren kan kami sudah berjanji untuk dating berbincang-bincang dengan Bapak, kita akan latihan
caara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain, kita akan
berbincang selama 15 menit, siap pak?”
B. Kerja
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
“Coba kami lihat jadwal kegiatan harian Bapak, mana yang belum dilaksanakan? Bagus……semua
sudah dilaksanakan ya….”
2. melatih pasien mengendalikan halusinsi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
3. menganjurkan klien memasukkan jadwal kegiatan hariannya “Nah, Bapak masukkan kegiatan ini
kedalam jadwal kegiatan pak”
C. Terminasi
1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi Subjektif (pasien)
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang tadi ?”
b. Evaluasi Objektif (perawat)
“Pak, bisakah Bapak mengulagi cara yang kita latihan tadi?” Bagus….. sekali ya Pak, coba sekali lagi,
bagus ya Pak.
2. Tindak Lanjut
“Pak, kan tidak setiap saat ada dekat Bapak, jadi nanti kalu suar-suar muncul lag, Bapak gunakan
cara yang tadi ya”
3. Kontrak
“Bagaiman kalau kita berbincang-bincang kembaali besok untuk membicarakan cara ketiga dalam
mengendalikan suara-suara Bapak maunya jam berapa?.....dimana? O ya sudah besok jam 10 saja
kita bertemu kembali disini. Selamat pagi Pak.
Pertemuan III
1. Tujuan
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Klien dapat mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegeatan yang dilakukan di Rumah Sakit
c. Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih
2. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegeatan yang dilakukan di Rumah
Sakit
c. Menganjurkan Mien memasukkan kedalam jadwal kegiatan
3. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. Orientasi
1. Salam Teraupetik
“Sealamat Pak, wah…bagaimana perasaan Bapak hari ini?”
2. Evaluasi/Validasi
“Apakah Bapak masih mendengar suara-suara itu? Apakah cara yang sudah diajarkan kemarin telah
Bapak praktekkan?”
3. Kontrak
“Kemarin kan kami sudah berjanji untuk berbincang-bincang denga Bapak, kita akan latihan cara
ketiga yaitu membuat jadwal kegiatan Bapak dari bangun sampai tidur malam kita akan berbicara
sela 20 menit, siap Pak?”
B. Kerja
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
“ Apa saja yang sudah Bapak lakuan setiap hari? Bagus ya..”
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dnegnan melakukan kegiatan yang biasa dilakukan di
Rumah Sakit
“kalauboleh tahu apa kegiatan Bapak pagi-pagi?..... itu muali jam berapa?Terus…oh itu…. Banyak
sekali kegiatannya Pak. Baiklah hari ini kita latih kegiatanyang dua hati ini, bagus Bapak bisa
melakukan. Nah, kegiatan ini bisa Bapak lakukan untuk mencegah suara-suara tersebut muncul.
Kegiatan yang lain akan kita latih lagi.
3. Menganjurkan klien memasukkan jadwal kegiatan hariannya
“Nah, Bapak masukkan kegiatan ini kedalm jadwal kegiatan harian Bapak”
C. Terminasi
1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi perasaan subjektif (pasien)
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?”
b. Evaluasi objektif (prawat)
“Pak, bisakah Bapak mengulangi cara yang kita latihan tadi Bagus….sekali ya Pak, coba sekali lagi,
bagus ya Pak.
2. Tindak lanjut
“pak,kami kan tidak setiap saat ada di dekat bapak,jadi nanti kalau suara suara muncul lagi, bapak
gunakan cara yang tadi ya
3. kontrak
“bagaimana kalau kita berbincang bincang kembali besok untuk membicarakan cara ke empat dalam
mengendalikan suara suara.Bapak maunya jam berapa? Dimana? ya sudah besok jam 10 kita
bertemu kembali disini.Selamat pagi pak…
Pertemuan IV
1.Tujuan
a. evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. klien mengerti tentang penggunaan obat secara teratur
c. klien mengerti menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
2. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pengguana obat secara teratur
c. menganjurkan klien memasukkkan ddalam jadwal kegiatan
B. Kerja
1. Mengevaluasi jadwal kegiatannya sudah dilakiukan semua? Ya bagus, dipertanyakan ya Pak.”
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
“Pak, adakah bedanya minum obat secara teratur? Apakah suaranya hilang ? minum obat sangat
penting supaya suara-suara yang Bapk dengar selama ini tlidak muncul lagi. Berapa macam obat
yang Bapak minum? Nah ini dia yang ini warna oerange (CPZ) 3 kali sehari jam7. 00 Wib, jam 13.00Wib
dan jam 19.30 Wib, gunanyauntuk menghilangkan suara-suara. Ini yang putih (THP 2mg) 2 kali
seharijam 700Wib dan jam 19.30 Wib gunaya untuk rileks dan tidak kaku,HLD 5mg 2 kali sehari dan
B1 2 kali sehari jamnya sama. Kalau suara sudah hilang, obatnya tidakboleh dihentikan, nanti kalau
berhenti Bapak dakan kabuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau
obatnyahabis, Bapak bisa control kesini lagi. Pastikan obatnya benar. Baca nama kemasannya,
pastikan obat diminum pada waktunya dan dengan cara yang benar. Bapak juga pastikan jumlah obat
yang diminum.
C. Terminasi
1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi subjektif (pasien)
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?”
b. Evaluasi objektif (perawat)
“Pak, bisakah Bapak mengulangi cara yang kita latihan tadi? Bagus sekali ya pak, coba sekali lagi,
bagis pak….
2. Tindak Lanjut
“Pak, kami kan tidak setiap saat ada dekat Bapak, jadi nanati kalau suara-suara itu mucul lagi. Bapak
gunakan yang tadi ya”
3. ”Bagaimana kalau berbincang-bincang kembali besok untuk membicaakan tentang apa ang
menyebabkan Bapak tidak mau bergaul dengan orang lain, keuntungan mempunyai teman dan
kerugian boila tidak mempunyai teman. Bapak maunya jam berapa? Dimana? Ya sudah, besok kita
akan bertemu lagi jam 11 ya pak. Sampai jumpa besok dan selamat pagi…..