Anda di halaman 1dari 7

ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

Inisial klien : Tn. H (L) Nama Mahasiswa : Gina Dwi Anggraini


Status interaksi perawat-klien : Fase kerja SP2 Halusinasi Pendengaran pertemuan ke 6 Tanggal : 18 November 2019
Lingkungan : Di dalam ruangan Murai B, posisi perawat dekat dengan Jam : 16:30
kursi pasien, pasien mau berhadapan dan menatap perawat, Bangsal : Murai B
diruang tengah murai B cukup banyak angin masuk
sehingga ruangan tidak terlalu panas
Deskripsi klien : Klien mau menjawab semua pertanyaan yang diberikan
perawat
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien dapat lebih percaya dengan perawat; mandapatkan
rasa nyaman, aman, memahami tujuan terapi yang
diberikan dan pemenuhan ADL

ANALISA
KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL BERPUSAT PADA RASIONAL
VERBAL PADA KLIEN
PERAWAT
P: “Assalamualaikum, Selamat sore P: Tersenyum, menatap Perawat menyapa klien, Klien dapat menjawab Mengucapkan salam
pak?” klien, berjabat tangan dengan perawat memposisikan salam dari perawat terapeutik untuk membina
klien. diri terapeutik hubungan saling percaya
K: Tersenyum, menatap
perawat, menjabat tangan
perawat
K : ”selamat sore bu” P: Tersenyum, menatap Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Menjawab salam
klien, berjabat tangan dengan posisi terapeutik salam dari perawat terapeutik, salah satu
klien. indikator kepercayaan klien
K: Tersenyum, menatap terhadap perawat
perawat, menjabat tangan
perawat
P : ”Apa kabarnya hari ini? Masih P: Tersenyum, menatap Perawat mempertahankan Klien dapat memahami Perkenalan merupakan
ingat dengan saya? ” klien, berjabat tangan dengan posisi terapeutik dan pertanyaan perawat salah indikator untuk
klien. memperkenalkan diri mendapatkan kepercayaan
K: Tersenyum, menatap dari klien
perawat, menjabat tangan
perawat
K : ”Baik, Ibu Gina” P: Tersenyum, menatap Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Perkenalan merupakan
klien, berjabat tangan dengan posisi terapeutik dan pertanyaan perawat salah indikator untuk
klien. memperkenalkan diri mendapatkan kepercayaan
K: Tersenyum, menatap dari klien
perawat, menjabat tangan
perawat
P : ”Bagaimana tidur nya tadi P: Tersenyum, menatap klien Perawat memberikan Klien dapat menyebutkan Menanyakan kabar klien
malam? Apakah nyenyak? ” K: menatap perawat stimulus agar klien kabarnya untuk evaluasi/validasi
mampu menjawab
K : ”Nyenyak bu” P: Tersenyum, menatap klien Perawat mempertahankan Klien belum dapat Menanyakan kabar klien
K: mengalihkan wajah, posisi terapeutik menjawab pertanyaan untuk evaluasi/validasi
tampak berbicara sendiri. perawat
P : ”Bagaimana jika sore ini kita P: Tersenyum, menatap klien Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Kontrak topik agar
mengobrol tentang cara kedua K: menundukkan kepala posisi terapeutik pertanyaan pembicaraan lebih terfokus
untuk menghilangkan suara-suara
itu? Kira-kira sekitar 5-10 menit?
Apakah mbak rohma bersedia? ”
K : ”iya bu” P: Tersenyum, menatap klien Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Kontrak topik agar
K: menundukkan kepala posisi terapeutik pertanyaan dengan jawaban pembicaraan lebih terfokus
yang sesuai pertanyaan,
P : ”Nah, kemarin sudah saya P: Tersenyum, menatap klien Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Mengevaluasi respon
ajarkan apa saja pak? ” K: menundukkan kepala posisi terapeutik pertanyaan dengan jawaban pasien terhadap pertemuaan
yang sesuai pertanyaan, sebelumnya
K : ”menutup mata sambil bilang P: Tersenyum, menatap klien Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Melakukan identifikasi
pergi-pergi kamu suara palsu” K: menundukkan kepala posisi terapeutik pertanyaan tetapi jawaban kemampuan pasien
belum sesuai mempraktekkan cara
menghardik
P : ”Bagus pak. Itu namanya P: Tersenyum, menatap klien Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Perawat perlu mengetahui
menghardik ya. Kalau begitu, kita K: menundukkan kepala posisi terapeutik pertanyaan perawat respon dan tanggapan klien
belajar cara yang kedua. Cara yang tentang halusinasi yang
kedua adalah minum obat. Tadi dimilikinya sebagai acuan
sudah minum obat apa belum pak H tindakan keperawatan yang
?” sesuai dan sebagai acuan
koping dari klien
K : ”udah bu” P: Tersenyum, menatap klien Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Perawat perlu mengetahui
K: Menatap wajah perawat posisi terapeutik pertanyaan perawat respon dan tanggapan klien
tentang halusinasi yang
dimilikinya sebagai acuan
tindakan keperawatan yang
sesuai dan sebagai acuan
koping dari klien
P : ”Sudah tau manfaatnya minum P: Tersenyum, menatap klien Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Mengevaluasi pengetahuan
obat belum pak? ” K: Menatap wajah perawat posisi terapeutik pertanyaan perawat yang dimiliki pasien
K : ” nggak tau bu.. ” P: Tersenyum, menatap klien Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Mengevaluasi pengetahuan
K: menatap wajah perawat posisi terapeutik pertanyaan perawat yang dimiliki pasien
P : ”Kalau begitu, saya jelaskan ya P: Tersenyum, menatap klien Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Perawat menunjukkan
pak. Jadi untuk minum obat itu ada K: menatap wajah perawat posisi terapeutik pertanyaan perawat hubungan yang terbuka
6 benar. Yaitu, bener pasien, jenis, dengan klien. Dimana
dosis, waktu, rute, dan manfaat bahwa untuk mendapatkan
serta efek samping. Nah, obat nya data diperlukan pertanyaan
hanya ada 1 macam, warna merah dan sikap terbuka dari
muda. Obat nya harus pak H sendiri perawat dalam memahami
yang minum, untuk waktunya kebutuhan klien saat ini.
diminum 2 kali jam 7 pagi dan jam
7 malam. Obat nya diminum lewat
mulut ya pak. Bukan di suntik,
terus manfaat obat yang merah
muda untuk menenangkan pikiran
dan emosi. Minum obatnya harus
teratur ya. ”
K : ”iya bu. ” P: Tersenyum, menatap klien Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Perawat menunjukkan
K: menatap wajah perawat posisi terapeutik pertanyaan perawat hubungan yang terbuka
dengan klien. Dimana
bahwa untuk mendapatkan
data diperlukan pertanyaan
dan sikap terbuka.
P : ”Coba sebutkan tadi apa saja P: Tersenyum, menatap klien Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Perawat mengevaluasi
obatnya dan manfaatnya pak? ” K: menatap wajah perawat posisi terapeutik pertanyaan perawat kemampuan daya ingat dan
pengetahuan pasien
K : ”Ada 1, warna merah. Buat P: Tersenyum, menatap klien Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Perawat mengevaluasi
tenang dan tidak mendengar bisikan K: menatap wajah perawat posisi terapeutik pertanyaan perawat kemampuan daya ingat dan
lagi” pengetahuan pasien.
P : ”Bagus pak. Jadi bisa ya pak, P: menatap klien, badan Perawat mencoba Klien dapat menjawab Perawat menunjukkan
nanti jam 7 malam minum obat lagi condong ke depan membuka diri dan pertanyaan perawat hubungan yang terbuka
ya. Harus teratur minumnya. ” K: menatap perawat mencoba menggali data dengan klien.
baru yang mungkin sangat
diperlukan oleh klien
K : ”iya bu.. ” P: menatap klien, badan Perawat mencoba Klien menaggapi Perawat menunjukkan
condong ke depan membuka diri dan pertanyaan perawat dengan hubungan yang terbuka
K: menatap perawat mencoba menggali data positif dengan klien.
baru yang mungkin sangat
diperlukan oleh klien
P : ”Nah, sekarang coba bapak P : bertanya dengan nada Perawat mencoba Klien dapat menjawab Perawat mengevaluasi
jelaskan ulang jika putus atau tidak lembut dan tetap menjaga membuka diri dan pertanyaan perawat kemampuan daya ingat dan
rutin minum obat? ” jarak dan intonasi mencoba menggali data pengetahuan pasien
baru yang mungkin sangat
K : menjawab pertanyaan diperlukan oleh klien
jelas dan mau menatap
langsung ke perawat
K : ”Jika putus obat saya akan P: menatap klien, badan Perawat mencoba Klien menaggapi Perawat mengevaluasi
mendengar bisikan itu lagi” condong ke depan membuka diri dan pertanyaan perawat dengan kemampuan daya ingat dan
K: menatap perawat mencoba menggali data positif pengetahuan pasien.
baru yang mungkin sangat
diperlukan oleh klien
P : ”Pak H, ada yang ingin P : bertanya dengan nada Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Memvalidasi pengetahuan
ditanyakan terkait apa yang sudah lembut dan tetap menjaga posisi terapeutik pertanyaan perawat pasien
dijelaskan tadi? ” jarak dan intonasi

K : menjawab pertanyaan
jelas dan mau menatap
langsung ke perawat
K : ”enggak bu.. ” P: menatap klien, badan Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Memvalidasi pengetahuan
condong ke depan posisi terapeutik pertanyaan perawat pasien
K: menatap perawat
P : ”Pak H, bagaimana perasannya P : bertanya dengan nada Perawat mempertahankan Klien dapat menjawab Melakukan evaluasi
setelah diskusi dengan saya? ” lembut dan tetap menjaga posisi terapeutik pertanyaan perawat subyektif untuk menilai
jarak dan intonasi perasaan klien setelah
interaksi
K : menjawab pertanyaan
jelas dan mau menatap
langsung ke perawat dengan
wajah antusias
K : ”seneng bu. ” P: menatap klien, badan Perawat mempertahankan Klien menaggapi Melakukan evaluasi
condong ke depan posisi terapeutik pertanyaan perawat dengan subyektif untuk menilai
K: menatap perawat positif perasaan klien setelah
interaksi
P : ”kalau begitu, coba pak H P : bertanya dengan nada Perawat mencoba Klien dapat menjawab Melakukan evaluasi
sebutkan apa saja obatnya dan lembut dan tetap menjaga membuka diri dan pertanyaan perawat objektif untuk menilai
manfaatnya? ” jarak dan intonasi mencoba menggali data pemahaman klien setelah
baru yang mungkin sangat interaksi
K : menjawab pertanyaan diperlukan oleh klien
jelas dan mau menatap
langsung ke perawat dengan
wajah antusias
K : ”ada 1 warna merah. P: menatap klien, badan Perawat mencoba Klien menaggapi Melakukan evaluasi
Manfaatnya untuk tenang dan tidak condong ke depan membuka diri dan pertanyaan perawat dengan objektif untuk menilai
mendengar suara bisikan itu lagi” K: menatap perawat mencoba menggali data positif pemahaman klien setelah
baru yang mungkin sangat interaksi
diperlukan oleh klien
P : ”Bagus sekali pak H. Kita P: menatap klien, badan Perawat mencoba Klien dapat menjawab Melakukan evaluasi
sudah belajar 2 cara mengontrol condong ke depan membuka diri dan pertanyaan perawat obyektif untuk menilai
halusinasi, sekaranf coba jelaskan K: menatap perawat mencoba menggali data pemahaman klien setelah
ulang cara yang pertama” baru yang mungkin sangat interaksi
diperlukan oleh klien
K : ”Menutup mata, tutup telingan P: menatap klien, badan Perawat mencoba Klien menaggapi Melakukan evaluasi
terus bilang kamu suara palsu tidak condong ke depan membuka diri dan pertanyaan perawat dengan obyektif untuk menilai
nyata pergi.. pergi.. ” K: menunduk mencoba menggali data positif pemahaman klien setelah
baru yang mungkin sangat interaksi
diperlukan oleh klien
P : ”bagus sekali pak H. P: menatap klien, badan Perawat mencoba Klien dapat menjawab Melakukan kontrak topic,
Harapannya pak H bisa melakukan condong ke depan membuka diri dan pertanyaan perawat waktu dan tempat
apa yg sudah saya ajarkan tadi ya. K: menatap perawat mencoba menggali data berikutnya agar klien dapat
Kalau misalnya besok kita diskusi baru yang mungkin sangat mengira-ngira kapan akan
lagi gimana? Sekitar jam 4 sore? diperlukan oleh klien berinteraksi lagi dengan
Kita akan membicarakan cara perawat
ketiga yaitu bercakap-cakap di
temap ini. Apakah pak H bersedia?

K : ”iya bu” P: menatap klien, badan Perawat mencoba Klien menaggapi Melakukan kontrak topic,
condong ke depan membuka diri dan pertanyaan perawat dengan waktu dan tempat
K: menatap perawat mencoba menggali data positif berikutnya agar klien dapat
baru yang mungkin sangat mengira-ngira kapan akan
diperlukan oleh klien berinteraksi lagi dengan
perawat
P : ”kalau begitu saya permisi dulu P: menatap klien, badan Perawat mencoba Klien dapat menjawab Salam terapeutik
ya pak. Selamat sore” condong ke depan membuka diri dan pertanyaan perawat
K: menatap perawat mencoba menggali data
baru yang mungkin sangat
diperlukan oleh klien
K ; ” selamat sore.. ” P: menatap klien, badan Perawat mencoba Klien menaggapi Salam terapeutik
condong ke depan membuka diri dan pertanyaan perawat dengan
K: menatap perawat mencoba menggali data positif
baru yang mungkin sangat
diperlukan oleh klien

Anda mungkin juga menyukai