PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan klien Tn H dengan masalah utama isolasi sosial;
menarik diri di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengkajian keperawatan pada klien Tn H
b. Analisa Data keperawatan pada klien Tn H
c. Daftar Masalah Keperawatankeperawatan pada klien Tn H
d. Pohon Masalah (Problem Tree)
e. Prioritas Diagnosa Keperawatan pada klien Tn H
f. Rencana Tindakan Keperawatan pada klien Tn H
1.4 Manfaat
Dapatdigunakansebagaimasukanbagiinstitusipelayanandalammeningkatkanmutupelayana
npadaklien gangguan jiwa.
LAPORAN PENDAHULUAN
4. Pohon masalah
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
BAB 3
GAMBARAN KASUS
4.1 Pengkajian Keperawatan Jiwa
I. Identitas Klien
Nama : Tn. H
Umur : 37 tahun
Alamat : Malang
Pendidikan : SD
Agama :Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin :Laki-laki
No. Rm :104501
II. Alasan Masuk
a. Data Primer
Klien mengatakan dibawa ke rumah sakit jiwa karena bingung.
b. Data Sekunder
Dari status klien pada saat dirumah sering marah-marah tanpa sebab, bicara nglantur.
IV. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Klien mengatakan tidak pernah sakit jiwa sebelumnya.
2. Pengobatan sebelumnya
Klien mengatakan tidak pernah mendapatkan pengobatan seperti sekarang ini.
3. Pernah mengalami penyakit fisik
Ya, di pipi kanan dan kiri klien ada bekas luka dan kedua kaki di bagian engkel ada luka
bekas pasungan.
4. Pernah ada riwayat napza
Klien mengatakan kalau tidak merokok kepala terasa mumet.
5. Riwayat trauma
Aniaya fisik (dari data status klien pernah mengalami riwayat trauma aniaya fisik selama
kurang lebih 12 tahun dipasung oleh keluarganya di rumah).
Diagnosa Keperawatan : Respon Pasca Trauma
6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Dari data status klien pernah dipasung di rumah oleh keluarga selama kurang lebih 12 tahun.
Diagnosa Keperawatan : Respon Pasca Trauma
V. Pemeriksaan Fisik
Tanggal : 06 Januari 2015
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah 130/90 mmHg, Nadi 84 x/m, RR 18 x/m.
3. Ukur : BB 44 kg, TB 155 cm.
4. Keluhan Fisik : Klien mengatakan tidak ada keluhan.
Diagnosa Keperawatan : -
VI. Pengkajian Psikososial
1. Genogram
Data dari jawaban klien
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
/ : Laki-laki atau perempuan meninggal
............. : Tinggal dalam satu rumah
: Pernikahan
: Klien
Penjelasan :
a. Pola Asuh
Klien mengatakan diasuh oleh ke dua orang tuanya, klien mengatakan ayahnya sayang
dengan klien.
b. Pola Komunikasi
Klien mengatakan dalam bicara dikeluarganya biasa saja.
c. Pola Pengambilan Keputusan
Klien mengatakan tidak tahu.
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Klien mengatakan menyulkai seluruh anggota tubuhnya.
b. Identitas
Klien mengaku namanya Harianto, klien mengatakan bangga menjadi laki-laki.
c. Peran : saat di rumah
Klien mengatakan anak ke 2 dari 4 bersaudara dan klien senang membantu orang tua bekerja
sebagai petani.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan bertemu dengan salah satu tunangannya. Klien juga
ingin cepat sembuh.
e. Harga Diri
1. Klien mengatakan malu kepada tetangganya karena gagal bertunangan.
2. Klien mengatakan malu dengan teman dikamar karena dibawa ke rumah sakit.
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti / terdekat
Klien mengatakan orang terdekat adalah ayah.
b. Peran serta dalam kegiatan kemasyarakatan / kelompok
Klien mengatakan tidak melakukan apa-apa.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan sibuk bertani membantu ayah disawah.
Diagnosa Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan dia beragama Islam dan dia percaya adanya Tuhan.
b. Kegiatan Ibadah
Dirumah klien mengatakan tidak pernah beribadah karena dipasung, saat di rumah sakit klien
mengatakan kadang-kadang sholat.
Diagnosa Keperawatan : -
VII. Status Mental
1. Penampilan
Tidak rapi, dibuktikan dengan rambut acak-acakan tidak disisir, terdapat ketombe, kancing
baju tidak dipasang, berjalan kaku.
Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Lambat, klien tidak mampu memulai pembicaraan, dibuktikan dengan jika tidak ditanya
terlebih dahulu klien tidak akan bertanya, misalnya “ apa kabar bapak hari ini ? “ baru klien
mau menjawab “ baik “, kata-kata kurang jelas, intonasi pelan.
Diagnosa Keperawatan : Kerusakan Komunikasi Verbal.
3. Aktivitas Motorik / Psikomotor
Kelambatan : Hipokinesa, hipoaktivitas, dibuktikan dengan klien lebih suka duduk dan
berdiam dikamar dan tiduran dikamar.
Diagnosa Keperawatan : Defisit Aktivitas Deversional.
4. Afek dan Emosi
a. Afek
Adekuat, dibuktikan dengan perawat bertanya “ apakah Mas H kangen keluarga ?”
Tn H menjawab “ Ya, saya kangen “ dengan ekspresi sedih dan mata berkaca-kaca.
Diagnosa Keperawatan : -
b. Emosi
Ds : klien mengatakan merasa kesepian, klien mengatakan tidak ada yang dibicarakan lebih baik
diam.
Do : klien banyak diam, kontak mata kurang, interaksi dengan teman-temannya tampak kurang.
Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial
5. Interaksi Selama Wawancara
Kontak mata kurang, dibuktikan dengan klien sering menunduk, tidak konsentrasi dan ingin
menyelesaikan percakapan.
Curiga, dibuktikan dengan klien memandang kiri dan kanan dan lingkungan sekitar saat
wawancara.
Diagnosa Keperawatan : - Isolasi Sosial
- Gangguan proses pikir (waham curiga)
6. Persepsi Sensori
Tidak tampak masalah pada klien.
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Saatperawat bertanya “ maukah bapak berkenalan dengan teman yang lain ? “ klien
menjawab dengan suara pelan dan tidak jelas.
b. Isi Pikir
Waham kebesaran, dibuktikan dengan saat perawat bertanya “ kenapa bapak dibawa kesini ?”
klien menjawab “4 mas saya nomor 2 dan adik saya yang nomor 4 perempuan dia masih
didalam kandungan ibu saya tetapi dia memiliki keilmuan yang tinggi dan mempunyai jurus
silat mas.
c. Bentuk Pikir : Non Realistic
Dibuktikan dengan saat perawat bertanya “ saudara kandung anda ada berapa orang ?” klien
menjawab “4 mas, saya no 2dan adik saya yang no 4 perempuan dan dia masih di dalam
kandungan ibu saya tapi dia memiliki keilmuan yang tinggi dan mempunyai jurus silat mas”.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir (waham kebesaran)
8. Kesadaran
a. Kuantitatif : kesadaran kliaen kompos mentis dibuktikan dengan GCS 456
b. Kualitatif : berubah intership, dibuktikan saat perawat bertanya “mengapa bapak tidak
berkumpul dengan teman-teman yang lain “,klien menjawab tidak ada yang dibicarakan jadi
saya lebih baik diam mas”.
Masalah keperawatan : -
9. Orientasi
a. Waktu
Terbukti saat perawat bertanya “hari ini hari apa mas ?”klien menjawab “Hari Senin ya mas “
dan memang benar saat perawat bertana hari senin.
b. Tempat
Dibuktikan saat perawat bertana “sekarang ini bapak berada dimanapak ?”klien menjawab
“di rumah sakit mas”dan memang benar klien berada di rumah sakit.
c. Orang
Dibuktikan dengan perawat bertanya “hayo Mas H sekarang bicara dengan siapa?”klien
menjawab “Mas Apri mantri disini kan”iya memang benar klien sedang berbicara dengan
perawat.
Masalah keperawatan : -
6. Penggunaan obat
Dibuktikan dengan :
a. Klien mengatakan minum obat 2 x1 hari
b. Klien mengatakan tidak tau manfaat obat
c. Klien tidak meminta obat apabila tidakdiberi oleh perawat
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan tidak tahu
8. Aktifitas dalam rumah
Klien diam saja tidak menjawab
9. Aktifitas di luar rumah
Klien diam saja tidak menjawab pertanyaan perawat
Masalah keperawatan :-
IX.Mekanisme Koping
Klien mengatakan diam saja tidak mau bicara dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Koping Individu.
XII. Aspek Medis
Diagnose medis: Axis 1 :F 20 10
Axis 2: Pendiam, pemalu, tertutup
Axis 3 :Tidak ditemukan
Axis 4 :Tidak jelas
Axis 5 :Tidak jelas
Terapi medik : Clopramazine 1 x 100 mg : 1 0 1
Haloperidol 2 x5 mg : 1 0 1
3.2Analisa Data
No Data Masalah Keperawatan
.
1 DS :- Klien mengatakan saat dirumah dipasung Isolasi sosial: menarik diri
-Klien mengatrakan tidak ada yang perlu
dibicarakan sehingga lebih baik berdiam diri
DO :
- Diam saja
Berdiam diridi kamar
Kontak mata kurang / menunduk
Menolak berhubungan dengan orang lain
Tidak dapat berkonsentrasi
2DS : Klien mengatakan malu karena gagal Gangguan konsep diri : harga diri
bertunangan dan malu dengan teman di kamar rendah
karena dibawa ke RSJ
DO :
a. Klien tampak lebih suka menyendiri
b. Bingung bila disuruh memilih alternative
tindakan
3DS : klien mengatakan mempunyai saudara kandung Perubahan isi fikir :
sejumlah 4, saya no 2dan adik saya yang no 4 wahamkebesaran
perempuan dan dia masih di dalam kandungan
ibu saya tapi dia memiliki keilmuan yang tinggi
dan mempunyai jurus silat mas”..
DO :
a. Klien tampak tidak mempunya orang lain
b. Menyendiri
c. Ekspresi wajah tegang, datar
4DS :Dari data status klien pernah mengalami riwayat Respon pasca trauma
trauma fisik selama +/- 12 tahun dipasung oleh
keluarganya dirumah.
DO :
a. Ada bekas luka pasungan pada pergelangan
kedua kaki
b. Ada bekas lukapada pipi kiri dan kanan
5DS : Klien mengatakan lebih baik diam saja tidak Ketidakefektifan koping individu
mau bicara dengan orang lain.
DO :
a. Tidak konsentrasi
b. Kontak mata kurang
c. Klien menunduk
d. Klien suka menendiri di kamar
e. Klien tampak senang diam
BAB 4
IMPLEMENTASI
Nama pasien :TnH
Nomor CM :104501
Jenis kelamin :L Dx
medis : F 20.10
Ruang :Cendrawasih Unit
Keswa : R. Inap
Untuk perawat
1. Memvalidasi
kemampuan klien
mendiskusikan
kembali keuntungan
berinteraksi dengan
orang lain
2. Memvalidasi
kemampuan
klien, ,emdiskusikan
kembali kerugian
bila tidak
berinteraksi dengan
orang lain
Nama pasien :TnH
Nomor CM :104501
Jenis kelamin :L Dx
medis : F 20.10
Ruang :Cendrawasih Unit
Keswa : R. Inap
Tanggal Dx. Implementasi Evaluasi keperawatan Nama
dan jam Keperawatan tindakan dan
keperawatan tanda
tangan
07-01- Isolasi sosial SP 1 S:
2015 1. Menurut mas apa 1. Klien mengatakan
Jam saja keuntungan keuntungan
16.00 kalau kita mempunyai teman
mempunyai bisa di ajak ngobrol
teman? 2. Klien mengatakan
2. Kalau kerugiaanya tidak
kerugiannya tidak mempunyai teman
mempunyai teman merasa sepi dan
apa mas? sendiri
SP 2 3. Klien mengatakan
3. Baiklah tidak mau berkenalan
mas H bisa dengan perawat lain
berkenalan dengan karen malu
perawat D seperti4. Klien mengatakan
yang kita mau berkenalan
praktekkan dengan teman 1
kemarin kamarnya
4. Pertahankan terus O:
apa sudah1. Klien tampak
mas Hlakukan mempunyai teman
tadi. Jangan lupa2. Klien mau
untuk menanyakan mempraktekkan
topik lain. Nanti ngobrol dengan
coba perkenalan teman disebelahnya
lagi jika dikamar3. Klien mau berbicara
yaa mas? antara klien dengan
perawat
4. Klien tidak mau
berbicara antara
klien-perawat,
perawat-klien
5. Klien tidak mau
berbicara antara
klien-perawat,
perawat lain-klien
lain
6. Klien tidak mau
berbicara antara klien
dan kelompok kecil
7. Klien tidak berbicara
antara klien-keluarga
atau kelompok
masyarakat
A:
1. Klien mampu
mendiskusikan
tentang keuntungan
berinteraksi
2. Klien mampu
mendiskusikan
tentang kerugian
tidak berinteraksi
3. Klien mampu
mempraktekkan cara
berkenalan dengan 1
orang
4. Klien mampu
berbicara antara
klien-perawat
5. Klien belum mampu
berbicara antara
klien-perawat-
perawat lain
6. Klien belum mampu
berbicara antara
klien-perawat-
perawat lain-klien
lain
7. Klien belum mampu
berbicara antara klien
dengan kelompok
lain
8. Klien belum mampu
berbicara antara
klien-kelompok
masyarakat
P : untuk klien
1. Menganjurkan klien
berbicara antara
klien- perawat-
perawat lain
2. Menganjurkan klien
berbicara antara klien
perawat-perawat lain-
klien lain
3. Menganjurkan klien
berbincang antara
klien-kelompok kecil
Untuk perawat:
1. Memvalidasi hasil
latihan berkenalan
dan berbincang-
bincang klien-
perawat-perawat lain
2. Memvalidasi hasil
latihan berkenalan
dan berbincang-
bincang antara klien-
perawat-perawat lain-
klien lain
Tanggal 08-01-2015
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Ds: - klien mengataka tidak mau berkenala perawat lain karena malu
Do:- klien tidak mau berbicara dengan perawat lain
-ada kontak mata
-sudah mulai tersenyum
- sudah mau mulai berinteraksi dengan orang lain
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
- Mengajarkan klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih
- Klien mampu memasukkan kelgiatan berbincang-bincang dnegan orang lain sebagai salah
satu kegiatan harian
4. Intervnsi
a. Mengajarkan klien berbicara antara klien-perawat-perawat lain
b. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
c. Memberi kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang atau
lebih
d. Membantu klien mamasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain dengan salah
satu kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam
“ selamat pagi mas. Bagaimana perasaan mas pagi ini ?”
b. Evaluasi dan validasi
“ apakah mas sudah bercakap-cakap dengan perawat D pagi tadi?(jika jawaban klien: ya,
saudara bisa lanjutkan komunikasi berikutnya dengan orang lain)”
“bagaimana perasaan mas setelah bercakap-cakap dengan perawat D setelah tadi pagi”
“ bagus sekali, mas menjadi senang karena mempunyai teman lagi kalu begitu apakah mas
ingin mempunyai banyak teman lagi”
c. Kontrak : topik, waktu, tempat
“bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi denga orang lain”seperti biasa kira-kira 10
menit, nanti kita temui dia di dekat alat olahraga “
2. Kerja
(bersama-sama klien perawat mendekati perawat lainnya)
“selamat pagi perawat D, mas ini ingin berkenalan dengan mas D”
“Baiklah, mas H bisa berkenalan dengan perawat D seperti yang kita praktekkan kemarin”
(selanjutnya perawat mengajak klien mendekati klien lainnya)
“ selamat pagi pak N, ini ada klien saya yanag ingin berkenalan “
“ baiklah, mas sekarang bisa berkenalan dengannya seperti yang mas telah lakukan
sebelumnya” (klien mendemonstrasikan cara berkenalan : memberi salam, menyebutkan
nama, nama panggilan, asal, dan hobi dan menanyakan hal yang sama kepada klien yang
akan diajak kenalan)
“adalagi yang mas ingin tanyakan kepada teman mas ini, kalau tidak ada lagi yang ingin
dibicarakan, mas bisa sudahi perkenalan ini lalu mas bisa lanjut untuk bertemu lagi, misalnya
bertemu lagi besok sebelum makan siang “(mas, membuat janji untuk bertemu kembali
dengan pak N)
“Baiklah pak N, karena mas sudah selesai berkenalan, saya dan mas mas Hakan kembali
keruangan. Selamat pagi” (bersama –sama klien, perawat meninggalkan klien N untuk
melakukan terminasi dengan mas H ditempat lain)
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“ bagaimana perasaan mas setelah berkenalan dengan pak N?”
b. Rencana tindak lanjut
“Pertahankan apa yang usdah mas lakukan tadi. Jangan lupa untuk betremu lagi dengan pak
N besok pagi “
“ selanjutnya bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang lain kita
tambah lagi dijadwal harian. Jadi dalam 1 hari mas bisa bercakap-cakap dengan orang lain
sebanyak 3 kali. Jam 8.00 jam 12.30 dan jam 17.00. mas bisa bertemu dengan perawat D dan
tambah dengan klien yang baru kenal. Selanjutnya mas bisa berkenalan dengan orang lain
lagi secara bertahap, bagaimana mas setuju kan ?”
c. Kontrak yang akan datang : topik, waktu, tempat
“ baiklah, besok kita kan bertemu lagi untuk membicarakan pengalaman mas. Pada jam dan
tempat yang sama yaa. Sampai besok mas... “
Nama pasien :TnH
Nomor CM : 104501
Jenis kelamin : L Dx
medis : F 20.10
Ruang :Cendrawasih
Unit Keswa : R. Inap
Tangal Dx.keperawatan Implementasi Evaluasi keperawatan Nama
dan tindakan dan
jam keperawatan tanda
tangan
08-01- Isolasi sosial SP 2 S:
2015 1. Baiklah 1. Klien mengatakan mau
Jam mas H bisa berkenalan dengan perawat
16.00 berkenalan D dan teman yang
dengan lain, mendemonstrasikancara
perawat D berkenalan yang sudah
seperti yang diajarkan
kita 2. Klien mengatakan mau
praktekkan berkenalan dengan teman-
kemarin yaa teman yang ada
SP 3 3. Klien menganggukkan
1. Baiklah kepalanya
sekarang mas O:
bisa 1. Klien mau mempraktekkan
berkenalan cara berkenalan dengan
dengan teman- perawat lain
teman mas 2. Klien mau mempraktekkan
yang lain cara berkenalan dengan
2. Pertahankan orang yang ada disebelah
apa yang kanan dan depan
sudah mas 3. Klien mengangguk saat
laukan tadi ditanya agar cara berkenalan
jangan lupa dimasukkan dalam jadwal
untuk kegiatan harian
dipraktekkan A:
dikamar ya
1. Klien mampu
mas mempraktekkan cara
berkenalan dengan perawat
lain
2. Klien mampu
mempraktekkan cara
berkenalan dengan orang
yang ada disebelah kanan
dan depan
P: untuk klien :
1. Mengamjurkan klien untuk
melatih berbincang-bincang
dengan orang lain, perawat
lain, dan memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
Untuk perawat :
1. Memvalidasi hasil latihan
berkenalan dengan teman-
teman sekamar dan
berbincang-bincang dengan
teman.
BAB 5
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dijelaskan sejauh mana keberhasilan tindakan keperawatan secara
teoritis yang telah diaplikasikan pada kasus Tn. D, dimana proses terjadinya menarik diri
pada klien yakni disebabkan oleh harga diri rendah. Harga diri rendah disebabkan beberapa
kegagalan dan kekecewaan yang pernah dialami pada masa lalu hingga menyebabkan klien
mengisolasi diri dari lingkungannya,tidak mau bergaul dengan lingkungannya, tidak peduli
dengan aktivitas.
Untuk diagnosa keperawatan isolasi sosial telah di aplikasikan teori tindakan
keperawatan.Tindakan yang dilakukan seperti melakukan latihan perkenalan dengan teman
dan perawat sehingga klien mampu berinteraksi dengan lingkungan tetapi klien belum
mampu untuk membuat jadwal kegiatan sesuai kemampuannya. Hal ini
disebabkan karena tugas sudah dikerjakan oleh petugas kesehatan dan klien merasa enggan
untuk melakukannya. Namun, setelah dilakukan tindakan tersebut klien mampu berkenalan
dengan teman-temannya, dan dengan perawat.
Untuk diagnosa ketidakefektifan koping individu telah dilakukan tindakan keperawatan
seperti mengajak klien mengobrol dan membahas tentang sesuatu, jika ada masalah maka
klien seharusnya bercerita ke teman-teman atau perawat supaya bisa memecahkan
permasalahan yang sedang dihadapi. Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dapat
menceritakan masalah masa lalunya yang menjadi penyebab klien menarik diri dari pergaulan
dengan lingkungan sekitar.
Untuk diagnosa gangguan proses pikir telah dilakukan tindakan keperawatan seperti
menjelaskan arti pentingnya berinteraksi dengan orang lain, karena dengan berinteraksi
dengan orang lain klien dapat berbagi dengan orang lain sehingga orang lain dapat membantu
menyelesaikan masalahnya. Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien mampu
berinteraksi dengan orang lain dan dengan perawat.
Keberhasilan asuhan keperawatan pada klien Tn. H ada beberapa faktor yang
berpengaruh antara lain : kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan perawat ruangan
dalam memberikan asuhan keperawatan, pemberian obat yang teratur. Sedangkan hambatan
yang ditemui adalah asuhan keperawatan diberikan tidak secara kontinyu,mengingat tidak
setiap hari selama 2 minggu mahasiswa praktek. Hambatan lain , keluarga dan klien ingin
segera pulang walaupun klien belum mampu melaksanakan adl secara mandiri dengan alasan
dana yang terbatas. Perawat dapat memberikan motivasi untuk kontrol dan meminum obat
secara teratur serta melanjutkan perawatan di rumah sesuai dengan kemampuan keluarga.
BAB 6
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Keberhasilan asuhan keperawatan pada klien Tn. D ada beberapa faktor yang
berpengaruh antara lain: kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan perawat ruangan
dalam memberikan asuhan keperawatan, pemberian obat yang teratur, serta peran serta
keluarga dalam merawat klien dan kooperatif dengan perawat. Sedangkan hambatan yang
ditemui adalah asuhan keperawatan diberikan tidak secara kontinyu,mengingat tidak setiap
hari selama 2 minggu mahasiswa praktek. Hambatan lain ,keluarga dan klien ingin segera
pulang walaupun klien belum mampu melaksanakan adalah secara mandiri dengan alasan
dana yang terbatas. Perawat dapat memberikan motivasi untuk kontrol dan meminum obat
secara teratur serta melanjutkan perawatan di rumah sesuai dengan kemampuan keluarga.
7.2 Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah asuhan keperawatan ini masih terdapat
banyak kekurangan, sehingga penulis membutuhkan kritik dan masukan demi meningkatkan
perbaikan dalam penulisan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 6.Alih Bahasa: Yasmin
Asih. Jakarta: EGC
Rawlins, R.P. & Patricia Evans Heacock. 1993.Clinical Manual of Psychiatric Nursing.2 nd
Edition.Mosby Year Book, St. Louis.
Stuart, G.W. & Michele T. Laraia. 1998.Principles and Practice of Psychiatric Nursing.6 th
Edition. Mosby Company, St. Louis.
Towsend, Mary C., 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Psikiatri Untuk Pembuatan Rencana
Keperawatan. Alih Bahasa: Novy Helena C.D., Edisi 3. Jakarta: EGC