Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN 

KEPERAWATAN PADA Tn.T

DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI 

Ditujukan untuk memenuhi tugas profesi ners stase Keperawatan Jiwa

Program Profesi Ners Angkatan 40

Dosen Pembimbing :

Bapak Iyus Yosep, S.Kp., M.Si., Ph.D

   

Kelompok 7 Tim B

Nada Shofi Salsabila 220112200014

Nidya Fildza Hadiani 220112200015

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN 40

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJAJARAN

2020
PENGKAJIAN PSIKOSA

Nama Mahasiswa : Nada Shofi Salsabila dan Nidya Fildza Hadiani


NPM : 220112200014 & 220112200015
Tgl Pengkajian : 10 November 2020

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Nama/Jenis Kelamin : Topan Purnomo/L Umur : 34 Tahun
Tanggal masuk RS : 2002, 2011dan 2017 No CM :
Alamat : Permata Cimahi Pendidikan : SMA
Status perkawinan : Belum kawin Pekerjaan : Tukang Ojeg
Sumber data : Klien Suku : Sunda
Bentuk tubuh :

II. ALASAN MASUK


 Mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan minuman keras hingga berhalusinasi melihat orang
berjubah hitam yang seakan-akan ingin membunuhnya dan mendengar suara-suara burung
gagak seperti dikuburan.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
(  ) ya, tahun 2002, 2011 dan 2017 ( ) Tidak

2. Pengobatan sebelumnya kemana


 2002 dibawa ke pesantren untuk direhabilitasi kemudian 2011 saat kambuh lagi dibawa
ke RSJ Jabar, dan 2017 diisolasi di RSJ Jabar Ruang Rajawali
3. Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan
dalam keluarga
Tindakan Sejak SMP Mengkonsumsi
kriminal narkoba
Jelaskan :
 Klien mengatakan tidak pernah melihat, mengalami ataupun melakukan penganiayaan
yang menyebabkan trauma.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? ( ) ya (  ) tidak
Hubungan keluarga :
Gejala :
Riwayat pengobatan :

5. Adakah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?(perceraian/ perpisahan/konflik


dsb)
 Klien mengatakan setelah sembuh pada 2011 klien kembali memakai narkoba karena
calon istrinya selingkuh dengan laki-laki lain sebelum hari pernikahannya.

IV. FAKTOR PRESIPITASI


 Klien mengatakan halusinasinya muncul ketika ada stressor yang menyebabkan
kesedihan atau ketika sendiri dan ditempat sempit.
 Halusinasi berupa melihat seseorang berjubah hitam yang akan membunuhnya, suara-
suara seperti hewan burung gagak dan burung hantu
 Waktu muncul : Halusinasi muncul hampir setiap hari dan paling sering saat pagi.
 Frekuensi : Halusinasi muncul hampir setiap hari sekitar 2 minggu dan mengalami sulit
tidur sekitar 3 hari sampai 1 minggu
 Respon : klien tidak dapat mengontrol emosi saat halusinasinya muncul

V. PERSEPSI DAN HARAPAN KLIEN DAN KELUARGA


1. PERSEPSI KLIEN ATAS MASALAHNYA
 Klien menganggap masalahnya adalah musibah atau suratan takdir dari Allah SWT.
2. PERSEPSI KELUARGA ATAS MASALAHNYA
 Keluarga klien terutama ibu dan kakaknya merasa sedih melihat kondisi klien, terutama
ketika sedang kambuh halusinasinya.
3. HARAPAN KLIEN SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN MASALAH
 Klien ingin membahagiakan kedua orangtua, klien juga ingin dari hasil pekerjaannya
dapat berkurban dan menaikkan haji orangtuanya
4. HARAPAN KELUARGA SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN MASALAH
 Keluarga ingin klien selalu dalam keadaan sehat dan cepat sembuh
VI. KOPING DAN HARAPAN KLIEN/KELUARGA
1. Koping klien terhadap masalah yang dihadapi
 Klien biasa menghadapi masalahnya dengan dua cara utama yaitu dzikir dan berdoa agar
masalahnya cepat selesai dan diberikan kesehatan terus.
 Sedangkan untuk mengatasi rasa kesal atau marah, klien telah diajarkan oleh perawat
saat di RSJ Jabar untuk tarik napas dalam dan memukul bantal.
2. Koping keluarga terhadap masalah klien
 Klien mengatakan bahwa keluarganya selalu menerima, dan bahkan selalu diantar
untuk kontrol mengenai kesehatannya oleh kaka nya.
 Keluarga klien juga sangat membantu dalam proses penyembuhan dan pencegahan
kekabuhan, yang mana klien mengatakan bahwa keluarganya membantu mencarikan
kegiatan harian klien seperti sempat diajak berjualan bersama ibunya dan sekarang
klien sudah lebih mandiri, yaitu bekerja sebagai tukang ojek.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
1. TD : mmHgN
2. N : /menit
3. S : 0C
4. P : x/menit
5. BB : 82 Kg
6. TB : Cm
7. Keluhan Fisik
 Klien mengatakan kondisi fisiknya saat ini cepat lelah dan kurang bugar karena sudah
jarang berolahraga

VIII. KELUARGA
GENOGRAM

Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Tinggal serumah
: Orang yang terdekat
: Klien
1.

1. POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN


 Kakak klien
2. KOMUNIKASI
 Tidak ada hambatan komunikasi dengan keluarga
3. POLA ASUH
 Belum terkaji karena takut menyinggung perasaan klien yang pernah menggunakan
narkoba saat usia SMP saat ditanyakan tentang aturan atau pola asuh dari orang tuanya

IX. PSIKOSOSIAL
1. KONSEP DIRI
a) Citra Tubuh
 Klien mengatakan anggota tubuh yang paling disukai adalah tangan dan kaki
karena bisa digunakan untuk bekerja sehari-hari serta bahunya karena bahunya
lebar dari dulu. Sedangkan anggota tubuhnya yang kurang disukai adalah perut
karena perutnya agak membuncit, namun hal tersebut tidak mempengaruhi
kepercayaan diri klien.
b) Identitas
 Sebelum masuk rsj sempat bekerja di salah satu bank yaitu HCC
c) Peran
 Peran klien di dalam keluarga adalah sebagi anak yang ingin membahagiakan
d) Ideal Diri
 Klien berharap dirinya dapat membahagiakan orangtuanya dengan cara
menaikkan haji orang tua dan klien ingin segera diberikan jodoh atau ingin segera
menikah.
e) Harga Diri
 Klien mengatakan orang lain memandangnya sebagai orang yang baik, cuek dan
tidak pernah merugikan orang lain.

2. HUBUNGAN SOSIAL
Orang yang berarti
 Keluarga
Peran serta dalam kehidupan masyarakat/kelompok
 Klien mengatakan sempat di rekrut oleh rsj jabar untuk menjadi atlet futsal dan volly
pada acara Pekan Olahraga dan Kesenian Rehabiltan Mental (Porkesremen) tingkat
nasional dan pernah mendapatkan juara 
 Klien mengatakan pernah menjadi ketua karang taruna saat masih muda (2006 - 2007)
 Klien mengatakan sekarang sudah tidak terlalu aktif menjadi pengurus dan di
serahkan kepada yang lebih muda 

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


 Klien mengatakan tidak memilki hambatan atau masalah dalam berhubungan sosial
dengan orang lain
 Klien mengatakan hubungannya dengan tetangga sangat baik, tidak memiliki masalah

3. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN


 Klien kini bekerja sebagai tukang ojeg sehari-harinya dari pagi hingga sore hari
 Klien mengatakan sangat senang dengan pekerjaannya yang sekarang dikarenakan dari
kecil klien senang main dan jalan-jalan

4. GAYA HIDUP
 Klien mengatakan semenjak menjadi tukang ojek jadi jarang berolah raga, hanya
jalan-jalan kecil saja
5. BUDAYA
 Klien asli sunda lahir di Bandung 
 Dari ayah jawa dan dari ibu sunda 
 Klien memiliki prinsip bahwa terkait mitos jangan terlalu percaya dan jangan juga
menyangkal, namun yang paling penting adalah percaya kepada Allah 

6. SPIRITUAL
Nilai dan keyakinan
 Klien mengatakan yang paling utama adalah percaya kepada Allah SWT terlebih
dahulu
 Untuk kepercayaan yang lain klien mengatakan tidak boleh terlalu percaya dan tidak
boleh tidak percaya juga.

Kegiatan ibadah
 Klien mengatakan setiap pagi selalu berusaha untuk sholat dhuha dan setiap malam
diusahakan untuk sholat malam 
 Saat ini klien berusaha menunaikan ibadah sholat wajibnya setiap waktu

X. STATUS MENTAL
1. Penampilan
( ) tidak rapi ( ) penggunaan pakaian yang tidak sesuai
( ) cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
 Penampilan klien rapih sesuai dengan tempat yaitu klien menggunakan pakaian
rumah

2. Pembicaraan
( ) keras ( ) gagap ( ) cepat ( ) membisu
( ) apatis ( ) lambat ( ) inkoheren
Jelaskan:
 Cara klien berbicara normal, jelas dan focus pada pertanyaan

3. Aktivitas Motorik
( ) lesu ( ) tik ( ) gelisah ( ) tremor
( ) tegang ( ) grimasem ( ) agitasi ( ) kompulsif
Jelaskan :
 Tampak semangat dalam menceritakan pengalaman dan perasaannya, tidak terdapat
gerakan-gerakan yang menunjukan keanehan

4. Alam Perasaan
( ) sedih ( ) kuatir ( ) gembira berlebihan ( ) ketakutan ( ) putus asa
Jelaskan :
 Klien terlihat senang namun sesekali menunjukan ekspresi sedih

5. Afek
( ) labil ( ) datar ( ) tumpul ( ) tidak sesuai
Jelaskan :
 Normal, klien menunjukan ekspresi senang pada cerita-cerita yang menyenangkan
dan klien menunjukan ekspresi sedih ketika menceritakan masa lalunya
6. Interaksi selama wawancara
( ) bermusuhan ( ) defensif ( ) curiga
( ) tidak kooperatif ( ) mudah tersinggung
Jelaskan :
 Klien sangat kooperatif dan mau menatap lawan bicara

7. Persepsi : halusinasi
( ) pengecapan () pendengaran ( ) perabaan () penglihatan
( ) penciuman
Jelaskan :
 Adanya halusinasi
 Jenis halusinasi pendengaran dan penglihatan
 Isi : seseorang berjubah hitam yang akan membunuhnya, suara-suara seperti hewan
burung gagak dan burung hantu
 Waktu muncul : Halusinasi muncul hampir setiap hari dan paling sering saat pagi.
 Frekuensi : Halusinasi muncul hapir setiap hari sekitar 2 minggu dan mengalami sulit
tidur sekitar 3 hari sampai 1 minggu.
 Respon : klien tidak dapat mengontrol emosi saat halusinasinya muncul.

8. Isi pikir
( ) obsesi ( ) depersonalisasi ( ) pikiran magis
( ) phobia ( ) ide yang terkait ( ) hipokondria
Jelaskan :
 Isi pikir klien saat ini sudah sesuai dengan realita
Waham
( ) agama ( ) nihilistik ( ) curiga ( ) kontrol pikir
( ) somatik ( ) sisip pikir ( ) kebesaran ( ) siar pikir
Jelaskan :

9. Arus Pkir
( ) sirkumstansial ( ) flight of idea ( ) perseverasi
( ) tangensial ( ) blocking ( ) kehilangan asosiasi
Jelaskan :
 Pembicaraannya terkadang berbelit belit namun sampai pada tujuan pembicaraan

10. Tingkat Kesadaran


( ) bingung ( ) stupor ( ) disorientasi orang
( ) sedasi ( ) disorientasi waktu ( ) disorientasi tempat
Jelaskan :
 Compos mentis

11. Memori
( ) gangguan daya ingat jangka panjang ( ) gangguan daya ingat saat ini
( ) gangguan daya ingat jangka pendek ( ) konfabulasi
Jelaskan :
 Tidak ada gangguan daya ingat, karena klien mampu menceritakan semua
pengalamannya masa lalu secara jelas, dan klien mapu menjelaskan kondisinya saat
ini dengan jelas

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi ( ) Tidak mampu berhit
Jelaskan :
 Klien mampu berkonsentrasi pada penbicaraan dan mapu menjelaskan kembali isi
pembicaraan

13. Kemampuan Penilaian


( ) Gangguan Ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan :
 Klien dapat mengambil keputusan secara mandiri

14. Daya Tilik Diri


( ) Mengingkari penyakit yang diderita ( ) Menyalahkan hal – hal diluar dirinya
Jelaskan :
 Klien mampu menyadari penyakit dan kondisinya
XI. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
1.Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
() makanan ya () tidak ( ) () transportasi ya () tidak ( )
() keamanan ya () tidak ( ) () tempat tinggal ya () tidak ( )
() perawatan kesehatan ya () tidak ( ) () uang ya () tidak ( )
() pakaian ya () tidak ( )
Jelaskan :

2. Kegiatan hidup sehari – hari


A. Perawatan diri
Bantuan Total Bantuan Minimal
() mandi
() kebersihan
() makan
() BAK / BAB
() ganti pakaian

Jelaskan :
 Klien sudah mapu melakukan perawatan diri secara mandiri
B. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda : () ya ( ) tidak
Apakah anda makan memisahkan diri :
( ) ya, jelaskan () tidak
Frekuensi makan sehari : 2-3 x sehari Frekuensi kudapan sehari : - x sehari
Nafsu makan : () meningkat ( ) menurun ( ) berlebihan ( ) sedikit
– sedikit
Berat Badan : () meningkat ( ) menurun
Berat Badan terendah : 77 Kg Berat Badan tertinggi : 90 Kg
Jelaskan :
 Klien mengatakan kurang senang memakan daging dan lebih senang makan makanan
sunda seperti lalapan dan asin 
 Klien mengatakan mengalami perubahan berat badan dari 90 kg, 87 kg, setelah
ramadhan 77 kg dan sekarang naik menjadi 82 kg 

C. Tidur
Apakah ada masalah tidur ya ( ) tidak ()
Apakah merasa segar setelah bangun tidur ya () tidak ( )
Apakah ada kebiasaan tidur siang ya ( ) tidak ()
Lama tidur siang : - jam
Apa yang menolong tidur : pola tidur teratur karena meminum obat jam 21.00
Tidur malam : 22.00 bangun jam : 05.00
Apakah ada gangguan tidur :
( ) sulit untuk tidur ( ) bangun terlalu pagi ( ) sonambulisme
()terbangun saat tidur ( ) gelisah saat tidur ( ) berbicara saat
tidur
Jelaskan :
 Klien mengatakan jika sudah tidur sulit untuk dibangunkan
 Klien mengatakan ketika malam sekitar pukul 03.00 suka terbangun karena lapar dan
melaksanakan sholat malam lalu tidur lagi setelah sholat subuh

3. Kemampuan Klien dalam :


 Mengantisipasi kebutuhan sendiri ya () tidak ( )
 Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri ya () tidak ( )
 Mengatur penggunaan obat ya () tidak ( )
 Melakukan pemeriksaan kesehatan ya () tidak ( )
Jelaskan :
 Klien mengatakan bahwa ia ruitn meminum obat setiap malam dan sesuai dengan 6
benar meminum obat
 Klien mengatakan bahwa sekarang dirinya sudah melakukan kontrol sendiri ke rsj namun
semenjak adanya pandemi ini ia hanya rutin meminum obat yang di resepkan oleh dokter
dan sudah berlangsung sejak maret sampai sekarang
4. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga : ya () tidak ( )
Terapis : ya () tidak ( )
Teman sejawat : ya () tidak ( )
Kelompok sosial : ya () tidak ( )
Jelaskan :
 Klien mengatakan memiliki terapis khusus saat masih di RSJ adalah seorang perawat
yang kini sudah pensiun bernama ibu Ade dan kini digantikan oleh ibu Sri Rahayu
 Jika di rumah klien biasa bercerita ke ibu dan kakaknya
 Klien juga pernah menceritakan masalahnya kepada sahabatnya.

5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?


ya () tidak ( )
Jelaskan :
 Klien mengatakan menyukai pekerjaannya karena sesuai dengan hobinya yang suka
jalan-jalan

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik:
Terapi medik :
 Obat yang dikonsumsi : clozapine
 Klien mengatakan saat ini masih mengkonsumsi obat dari dokter sehari satu kali setiap
malam

XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi b.d. Penyalahgunaan zat d.d. Klien


mengatakan pernah melihat sosok berjubah hitam yang mendekatinya dan ingin
mencelakainya, klien juga mengatakan pernah mendengar suara burung hantu dan burung
gagak yang tidak didengar oleh orang lain
2. Kesiapan peningkatan pengetahuan b.d. Perilaku upaya peningkatan kesehatan
d.d. Klien mengatakan ingin mengetahui dan ingin belajar tentang cara menghardik
halusinasi, klien mengatakan senang mendapat tambahan ilmu setelah diskusi, dan klien
tampak antusias saat disampaikan jawaban terkait pertanyaannya

XIV. FORMAT ANALISA DATA


No Data Subjektif dan Objektif Masalah Keperawatan

1. DS : Gangguan persepsi
 Klien mengatakan pernah melihat sosok berjubah sensori : Halusinasi 
hitam yang mendekatinya
 Klien mengatakan sosok berjubah hitam ingin
mencelakainya
 Klien mengatakan pernah mendengar suara burung
hantu dan burung gagak yang tidak didengar oleh orang
lain
DO :
2. DS : Kesiapan peningkatan
 Klien mengatakan ingin mengetahui dan ingin pengetahuan
belajar tentang cara menghardik halusinasi
 Klien mengatakan senang mendapat tambahan ilmu
setelah diskusi
DO :
 Klien tampak antusias saat disampaikan jawaban
terkait pertanyaannya
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial Klien : Tn. T Nama Mahasiswa : Nada & Nidya


No. RM/ Diagnosa medik : ………… NPM : 014 & 015

No Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional

1. Gangguan Setelah dilakukan 1. Bina 1. BHSP


persepsi asuhan hubungan saling bertujuan agar
sensori : keperawatan percaya hubungan perawat
Halusinasi b.d. selama 1x30  Mengucapka dan klien semakin
Penyalahgunaan menit  maka n salam dekat, agar klien
zat d.d. Klien tingkat  Perkenalkan lebih terbuka saat
mengatakan pengetahuan klien diri kembali  bercerita karena
pernah melihat meningkat dengan  Menanyakan sudah percaya pada
sosok berjubah kriteria hasil : perasaan klien perawat
hitam yang  Klien hari ini 2. Untuk
mendekatinya mampu  Membuat mengetahui
dan ingin membina kontrak waktu kondisi klien saat
mencelakainya, hubungan dan tempat ini
klien juga saling  Setiap saat  Untuk
mengatakan percaya  tunjukan sikap mengetahui
pernah  Klien empati seperti apa
mendengar suara mampu terhadap klien halusinasi yang
burung hantu menpraktikan 2. Kaji kembali dirasakan klien
dan burung kembali cara halusinasi yang  Untuk
gagak yang tidak menghardik  dirasakan  mengetahui
didengar oleh  Klien  Tanyakan seberapa sering
orang lain mampu pendapat klien dan apa yang
menjelaskan mengenai menyebabkan
kembari cara halusinasinya, halusinasi
mencegah tanpa tersebut muncul
kekambuhan  mendukung 3. Agar klien
 Klien ataupun dapat mengambil
mampu menyangkal  tindakan yang tepat
menjelaskan  Identifikasi saat halusinasi
kembali cara isi, frekuensi, muncul
mengontrol waktu terjadi,  Untuk
halusinasi pencetus, meminimalisir
perasaan, datangnya
respon yang bayangan dan
sudah suara-suara
dilakukan  yang sering
3. Melatih cara mengganggu
mengontrol klien
halusinasi   Untuk
 Jelaskan cara menghilangkan
mengontrol bayangan dan
halusinasi suara-suara
dengan yang hanya
menghardik, 5 dirasakan klien
benar minum  Agar klien
obat, bercakap- dapat
cakap, dan mengetahui cara
melakukan yang dilakukan
kegiatan yang sudah benar atau
telah terjadwal belum
 Anjurkan  Untuk
melakukan menambah
distraksi (mis. motivasi klien
Mendengarkan 4. Agar klien
musik, dapat
melakukan mengantisipasi
aktivitas dan halusinasi
teknik  Untuk
relaksasi) meminimalisir
 Berikan klien pemicu yang
kesempatan akan membuat
mempraktekan halusinasi
cara  Agar bayangan
mengontrol dan suara tidak
halusinasi  dapat menguasai
 Berikan pikirannya
pujian setiap  Untuk
kemajuan meminimalisir
interaksi yang dan membantu
telah dilakukan mengontrol
klien pikirannya
4. Informasikan
kepada klien
cara mencegah
kekambuhan
terkait
halusinasinya 
 Ajarkan cara
mengontrol
emosi 
 Anjurkan
klien untuk
terus berfikran
positif 
 Jelaskan
pentingnya
meminum obat
dan jelaskan
bagaimana
obat dapat
meminimalisir
kekambuhan 

2. Kesiapan Setelah dilakukan 1. Sediakan 1. Agar edukasi


peningkatan asuhan materi dan media yang disampaikan
pengetahuan b.d. keperawatan pendidikan sesuai dengan
Perilaku upaya selama 1x30 kesehatan kebutuhan klien
peningkatan menit  maka seputar kondisi 2. Untuk
kesehatan d.d. tingkat yang dialami memudahkan klien
Klien pengetahuan klien klien jika ingin
mengatakan meningkat dengan 2. Berikan mengingat-ingat
ingin kriteria hasil : informasi berupa materi yang sudah
mengetahui dan  Klien alur, leaflet atau disampaikan
ingin belajar mampu gambar untuk 3. Agar klien
tentang cara mengetahui memudahkan dapat
menghardik tentang klien mengkonsultasikan
halusinasi, klien kondisi yang mendapatkan kondisinya kepada
mengatakan dialaminya informasi tenaga kesehatan
senang  Klien kesehatan
mendapat mampu 3. Fasilitasi
tambahan ilmu mengingat apa akses pelayanan
setelah diskusi, yang sudah pada saat
dan klien dijelaskan dibutuhkan
tampak antusias  Klien
saat mampu
disampaikan menerapkan
jawaban terkait apa yang
pertanyaannya sudah
dianjurkan
TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama klien : Tn. T Nama Mahasiswa : Nada Shofi & Nidya F


No. RM/ Diagnosa Medik : …………… NPM : 014 & 015

Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP)

Gangguan persepsi sensori : Jumat, 13 November 2020 Jumat, 13


Halusinasi b.d. Penyalahgunaan zat Pukul 17.00 – 17.30 November 2020
d.d. Klien mengatakan pernah  Mengucapkan salam Pukul 17.00 –
melihat sosok berjubah hitam yang  Membuka pembicaraan 17.30
mendekatinya dan ingin dengan topic umum
mencelakainya, klien juga  Melakukan validasi kontrak S:
mengatakan pernah mendengar  Melakakukan assessment - Klien
suara burung hantu dan burung ulang terkait halusinasi klien mengatakan
gagak yang tidak didengar oleh - Kapan halusinasi sering dengan
orang lain muncul pendidikan
- Berapa kali kesehatan ini
frekuensinya dapat
- Respon apa yang mengingat
diberikan ketika kembali yang
halusinasi muncul pernah
 Mengevaluasi kembali cara diajarkan
menghardik sesuai yang sudah ketika di rsj
di ajarkan pada pertemuan -
sebelumnya. O:
 Mengkaji pengetahuan klien - Klien terlihat
mengenai cara-cara kooperatif saat
mengontrol halusinasi di berikan
pendidikan
 Memberikan klien pendidikan
kesehatan
kesehatan mengenai cara
- Klien mempu
mengontrol halusinasi
menjelaskan
- Cara mengontrol
kembali terkait
halusinasi dengan
halusinasinya
bercakap cakap
- Klien terlihat
- Cara mengontrol
antusias
halusinasi dengan
terhadap
melakukan kegiatan
materi
aktivitas terjadwal
pendidikan
- Cara mencegah
kesehatan
kekabuhan dengan
terlihat klien
meminum obat secara
aktif bertanya
rutin dan teratur
- Klien mampu
 Mengkaji kembali obat yang
mengulang
diminum
kembali 4 cara
 Meengingatkan kembali 5 mengontrol
benar obat kepada klien halusinasi
 Mengingatkan kembali walaupun
kepada klien untuk selalu perlu beberapa
berfikitan positif kali
pengulangan
- Klien mempu
memnyebutkan
kembali 5
benar obat
- Klien mampu
menyebutkan 5
benar
pemberian
obat secara
benar

A : Teratasi
P : Rencana selesai
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA MAHASISWA : Nada dan Nidya


NAMA PASIEN / RUANG : Tn.T
NO MEDREK :
HARI / TANGGAL : Jumat, 13 November 2020
HARI KE / PERTEMUAN KE : 5/3
FASE :

A. PROSES KEPERAWATAN
1. KONDISI KLIEN
DO :
Klien terlihat kompos mentis, berorientasi baik, bicara lancar dan jelas, interaksi selama
proses wawancara kooperatif dan dengan kontak mata.
DS :
Klien mengatakan pernah melihat sosok berjubah hitam yang mendekatinya dan ingin
mencelakainya. Klien juga mengatakan pernah mendengar suara burung hantu dan
burung gagak yang tidak didengar oleh orang lain
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnose pertama yaitu Gangguan persepsi sensori : Halusinasi b.d. Penyalahgunaan zat
SP Ke 2
3. TUJUAN KEPERAWATAN
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit pengetahuan klien meningkat
Dengan kriteria hasil :
 Klien mampu membina hubungan saling percaya 
 Klien mampu menpraktikan kembali cara menghardik 
 Klien mampu menjelaskan kembari cara mencegah kekambuhan 
 Klien mampu menjelaskan kembali cara mengontrol halusinasi

4. TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Bina hubungan saling percaya
 Mengucapkan salam
 Perkenalkan diri kembali 
 Menanyakan perasaan klien hari ini
 Membuat kontrak waktu dan tempat
 Setiap saat tunjukan sikap empati terhadap klien
b. Kaji kembali halusinasi yang dirasakan 
 Tanyakan pendapat klien mengenai halusinasinya, tanpa mendukung ataupun
menyangkal 
 Identifikasi isi, frekuensi, waktu terjadi, pencetus, perasaan, respon yang sudah dilakukan
c. Melatih cara mengontrol halusinasi 
 Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, 6 benar minum obat, bercakap-
cakap, dan melakukan kegiatan yang telah terjadwal
 Anjurkan melakukan distraksi (mis. Mendengarkan musik, melakukan aktivitas dan
teknik relaksasi)
 Berikan klien kesempatan mempraktekan cara mengontrol halusinasi 
 Berikan pujian setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan klien
d. Informasikan kepada klien cara mencegah kekambuhan terkait halusinasinya 
 Ajarkan cara mengontrol emosi 
 Anjurkan klien untuk terus berfikran positif 
 Jelaskan pentingnya meminum obat dan jelaskan bagaimana obat dapat meminimalisir
kekambuhan

B. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK


1. ORIENTASI
 Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat malam. Maaf ya ganggu malam-malam.”
 Memperkenalkan diri
“Saya Nidya dan Nada yang kemarin melakukan pengkajian, masih ingat ?”
 Membuka pembicaraan dengan topik umum
“Kesibukannya apa saja hari ini? Boleh diceritakan ?”
 Evaluasi / validasi kontrak (topik, waktu, tempat)
“Jadi, sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kalau hari ini akan dilaksanakan
pendidikan kesehatan mengenai cara mengontrol halusinasi dan cara mencegah
kekambuhan halusinasi. Untuk waktunya setikar 30 menit bagaimana ka ? saya izin
record ya untuk hasilnya akan dijaga kerahasiaannya. ”

2. KERJA
 Assesmen ulang ketidakberdayaan klien
“jadi ka sebelumnya apakah kaka dapat menjelaskan kembali apa isi dari
halusinasi yang kaka rasakan waktu itu?”
“apakah terus menerus terdengar atau sewaktu-waktu ?”
“apakah kaka masih mengingat, kapan suara dan sosok tersebut paling sering
muncul ?”
“ketika itu, berapa hari sekali kaka lihat dan dengar ?”
“respon apa yang kaka berikan?”
“Nah kemarin juga kita sudah sempat belajar mengenai cara menghardik ya ka,
kalau boleh coba kaka praktikan kembali cara menghardik”
“bagus ka… sudah tepat”
“jadi ketika kaka sendiri, kakisa tarik napas, istighfar, lalu kaka bisa bicara sendiri
atau didepan kaca hahwa saya tidak dengar! Kau palsu!”
“bisa juga dengan berzikir ka, sambil berzikir sambil bilang dalam hati kalau yang
saya lihat dan yang saya dengar itu palsu!”
 Kaji pengetahuan klien
“ selanjutnya apakah kaka tau cara lain selain menghardik untuk mengontrol
halusinasi? Atau “selain menghardik apa yang sudah kaka ketahui untuk
mengontrol halusinasi?”
 Materi
“ jadi, cara kedua untuk mengotrol halusinasi yaitu dengan bercakap-cakap dengan
orang lain. Jadi kalau kaka mulai mendengarkan suara-suara tersebut atau melihat
sosok tersebut kaka langsung cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman kaka
untuk menemani kaka ngobrol. Contohnya….. tolong saya mulai mendengar suara
atau tolong saya melihat sosok tersebut lagi, Ayo ngobrol dengan saya! Atau jika kaka
ada dirumah, kaka bisa mengatakan Bu atau mah.. saya melihat sosok dan mendengar
suara suara lagi, ayo ngobrol dengan saya!”
“bisa kaka coba praktikan ? “
“ya betul seperti itu ka, sudah bagus!”
“Cara ketiga yaitu dengan melaksanakan aktivitasyang terjadwal”
“sebenarnya kaka sudah sangat tepat danbagus ketika kemarin kaka menceritakan
kegiatan harian kaka. Nah kesibukan kaka ini sebenarnya juga bisa menjadi salah satu
cara untuk mengontrol dan mencegan timbulnya halusinasi ka, karena ketika kita sibuk
pikiran kita akan terus focus terhadap pekerjaan/kegiatan kita, jadi dapat mencegah
timbulnya halusinasi”
“seperti itu ka, apakah dapat dimengerti?”
“Yang ke empat yaitu dengan meminum obat secara rutin dan teratur”
“boleh kaka sebutkan dan jelaskan kembali obat yang kaka minum ?”
“kaka tahu 6 benar obat ? benar pasien, benar obat, benar waktu, benar dosis, benar
cara pemberian, cek kadaluarsa obat”
“pastikan obatnya benar, artinya kaka harus memastikan bahwa obat ini benar-benar
obat kaka. Baca kembali nama kemasannya”
“pastikan obat diminum pada waktu yang telah di berikan oleh dokter, yaitu jam
21,00”
“minum obat dengan cara yang benar, yaitu setelah makan dan tepat jam nya”
“kaka juga harus memastikan bahwa jumlah obat yang diminum tepat jumlahnya dan
cukup minum ya ka, 10 gelas perhari”

“Selanjutnya bagaimana cara agar tidak mengalami kekabuhan?”


“Pertama, kaka harus mapu mengontrol emosi kaka, nah ketika ada sebuah masalah
atau kejadian yang memicu emosi kaka, kaka bisa tarik napas, bisa juga istighfar.
Selanjutnya kenali perasaan kaka saat ini, apakah sedih atau kesal atau ingin marah.
Sebisa mungkin utarakaan perasaan kaka kepada orang lain, ceritakan !! lalu cobalah
untuk berpikiran positif. Dari masalah ini kira-kira apa hal positif yang bisa kaka
ambil. Kemudian lakukan hal-hal yang membuat kaka genbira, misal olah raga jika
kaka suka, atau jalan-jalan dan sebagainya “
“dari apa yang sudah kita bicarakan sejak kemarin ya ka, saya lihat kaka sudah sangat
baik dalam mengontrol pikiran kaka, kaka tidak terlalu memikirkan omongan orang
dan cenderung memiliki pikiran positif”
“nah, hal ini sangat baik ka, sangat bagus, kaka harus mempertahankanny, kenapa ?
karena segala sesuatu itu dimulai dari pikiran kita salah satunya sehat jiwa. Segala hal
di tubuh kita itu di control oleh pikiran kita, oleh otak kitam ketika kita bisa berfikiran
positif, selalu memandang hal dari segi positif, inshaAllah jiwa kita juga jadi lebih
sehat. Pertahankan ya ka!”
“yang terakhir dengan obat, dimana obat ini akan membantu kaka dalam keadaan yang
stabil, jadi mencegah kekambuhan. Makanya perlunya keteraturan dan ketelatenan
kaka dalam meminum obat.”
“apakah ada hal yang ingin kaka tanyakkan, atau ada hal hal yang kurang jelas ?”

3. TERMINASI
i. Evaluasi perasaan klien setelah berbincang-bincang
“bagaimana perasan kamu setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang
mengenai mengontrol dan mencegah kekambuhan halusinasi ini?”
ii. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini
“bisa kaka jelaskan kembali apa saja hal yang bisa dilakukan ketika kaka melihat atau
mendengar suara/sosok tersebut?”
“iya bagus ka sudah tepat”
“Selanjutnya bisa kaka sebutkan apa saja yang bisa digunakan untuk men cegah
terjadinya kekabuhan?”
“baik ka sudah tepat”
“apakah ada yang ingin ditanyakan lagi ka”
“baik jika tidak ada mungkin pertemuan har ini kai cukup kan, jikalau ada yang ingin
kaka tanyakan jangan sungkan ya ka, kaka bisa langsung cht saja di grup”
“terimakasih ka wassalamualaikum”
Media Penkes Halusinasi (Poster)

Anda mungkin juga menyukai