KELOMPOK
IV
A. MELATIH PASIEN
MENGGUNAKAN KRUK
Pengertian
Kruk yaitu tongkat / alat
bantu untuk berjalan,
biasanya digunakan secara
ber-pasangan yang
diciptakan untuk mengatur
keseimbangan pada saat
akan berjalan.
Tujuan
1. Meningkatkan kekuatan otot, pergerakan sendi dan
kemampuan mobilisasi
2. Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi
3. Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain
4. Meningkatkan rasa percaya diri klien
Fungsi
a) Sebagai alat Bantu berjalan.
b) Mengatur / memberi keseimbangan waktu berjalan.
c) Membantu menyokong sebagian berat badan.
Indikasi
1. Klien dengan nyeri yang berhubungan dengan fraktur dan/atau trauma
2. Klien dengan kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan
nyeridan bengkak sendi.
3. Klien amputasi kaki: di atas atau di bawah lutut
4. Klien dengan kerusakan mobilitas fisik yang berhungan dengan nyeri
dankerusakan musculoskeletal.
5. Klien setelah bedah artroskopis lutut
6. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan ketidaknyamanan
dan imobilisasi yang diprogramkan.
7. Klien dengan fraktur ekstremitas bawah.
8. Klien dengan postop amputasi ekstremitas bawah
9. Klien dengan kelemahan kaki / post stroke
Pengkajian
1. Diagnosa medis,
2. Jenis kruk dan gaya berjalan yang di
indikasikan,
3. Status neuromuscular (tonus otot, kekuatan,
dan rentang pergerakan lengan, tungkai dan
tubuh, pola berjalan, kesejajaran tubuh saat
berjalan, kemampuan mempertahankan
keseimbangan).
B. MELATIH PASIEN
MENGGUNAKAN WALKER
Pengertian
Walker adalah alat bantu
berjalan yang terbuat dari
logam (biasanya
alumunium) dengan
memiliki 4 kaki. Alat
bantu ini dapat menopang
dan memberikan rasa
aman pada pasien.
Fungsi
a. Dapat menopang dan memberikan rasa aman
pada pasien.
b. Membantu mempercepat pengembalian
kebugaran
c. Menjaga pasien pada saat melakukan latihan
berjalan.
Indikasi
Pasien tirah baring lama, pasien yang masih lemah,
pasien yang terdapat fraktur pada kaki, dll.
Pengkajian
1. Diagnosa medis,
2. Jenis walker dan gaya berjalan yang di
indikasikan,
3. Status neuromuscular (tonus otot, kekuatan,
dan rentang pergerakan lengan, tungkai dan
tubuh, pola berjalan, kesejajaran tubuh saat
berjalan, kemampuan mempertahankan
keseimbangan).
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MELATIH PASIEN MENGGUNAKAN ALAT
BANTU KRUK & WALKER
Tahap Kerja
A. KRUK
Menyediakan kruk yang digunakan ( biasanya kruk aksila ).
Menjelaskan prosedur kepada klien dan keluarga.
Lakukan pengukuran kruk yang meliputi area tinggi klien,
jarak antara bantalan kruk dengan aksila, dan sudut fleksi
siku.
Pada posisi telentang, ujung kruk berada 15 cm disamping
tumit klien. Tempatkan ujung pita pengukur dengan lebar 3
sampai 4 jari dari aksila dan ukur sampai tumit klien.
Pada posisi berdiri, posisi kruk dan ujung kruk berada 14-15
cm disamping dan 14-15 cm didepan kaki klien.
Lebar bantalan kruk harus 3-4 lebar jari di bawah aksila.
Selanjutnya, kaji toleransi aktifitas, kekuatan, nyeri, koordinasi,
kemampuan fungsional, dan penyakit serta cedera
Bantu klien bangun dan duduk di sisi tempat tidur selama 1 sampai 2
menit sebelum berdiri.
Klien harus tetap berdiri 1 sampai 2 menit sebelum bergerak.
Atur kesejajaran kaki dan tubuh klien.
Klien memposisikan kruk pertama kali lalu memposisikan kaki yang
berlawanan ( mis. Kruk kanan dengan kaki kiri )
Pada gaya berjalan tiga titik, berat badan di topang pada kaki yang tidak
sakit dan kemudian di kedua kruk.
Pada gaya berjalan dua titik memerlukan sebagian penopang berat disetiap
kaki. Setiap kruk digerakkan secara bersamaan dengan kaki yang
berlawanan sehingga gerakan kruk sama dengan lengan.
B. WALKER