Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi yang diupayakan oleh perawat kepada
sekelompok pasien yang mempunyai masalah gangguan keperawatan yang sama

Terapi aktifitas kelompok adalah cara penyembuhan pada saat seorang pasien yang
menemui ahli terapis dalam rancangan waktu tertentu demi upaya untuk memicu kesadaran
ada diri sendiri.

Mengapa harus secara berkelompok? Kelompok sendiri diartikan sebagai kumpulan individu
yang saling berinteraksi, berhubungan, berinterelasi dan saling menyebarkan norma yang
sama. Terapi ini adalah terapi yang sudah menjadi hal yang penting dan lazim di dunia
keperawatan.

Maka dari itu kita akan membahas mengena terapi aktivitas kelompok untuk
memperdalam pengetauan kita dan agar supaya kita dapat mempelajari dan
mengimplementasikan terapi aktivitas kelompok ini.

2. Rumusan Masalah
A. Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok
B. Jenis Terapi Aktivitas Kelompok
C. Cara Pengimplementasian Terapi Aktivitas Kelompok
3. Tujuan
A. Untik Mengetahui Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok
B. Untuk Mengetahui Jenis Terapi Aktivitas Kelompok
C. Untuk Mengetahui Cara Pengimplementasian Terapi Aktivitas Kelompok
KATA PENGANTAR

Puji syukur patut kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas tuntunan dan
kasihnya Nya makalah kami dapat terselesaikan dengan baik.
Kami juga sangat berterima kasih kepada dosen kami yang telah memberikan tugas
dalam rana Keperawatan Jiwa ini yang dapat mendorong kami untuk lebih enguasai , mengerti
dan meningkatkan pengetahuan skil kami.
Tentunya makalah Ini masih jauh dari kata sempurna maka dari ini kami sangat
membutuhkan kritik, saran dan masukan dari pera pemaca gunaperbaikan dari makalah kami.

Kelompok 4

Manado 16 Oktober 2019


BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian

Terapi aktivitas kelompok adalah terapi yang diupayakan oleh perawat kepada
sekelompok pasien yang mempunyai masalah gangguan keperawatan yang sama

Terapi aktivitas kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai hubungan erat satu
sama lain, saliang mempengaruhi dan berpedoman pada norma yang sama

Terapi aktivitas kelompok adalah terapi yang dilakukan oleh kelompok pasien dengan
cara bermusyawarah anatar pasien dimana dalam musyawarah tersebut dipimpin oleh ahli
terapis.

Terapi aktivitas kelompok adalah usaha dalam mengupayakan seorang psikoterapis


kepada sejumlah pasien untuk meningkatkan dan memperbaiki hubungan interpersonal dalam
waktu bersamaan

Terapi aktifitas kelompok adalah cara penyembuhan pada saat seorang pasien yang
menemui ahli terapis dalam rancangan waktu tertentu demi upaya untuk memicu kesadaran
ada diri sendiri.

Mengapa harus secara berkelompok? Kelompok sendiri diartikan sebagai kumpulan


individu yang saling berinteraksi, berhubungan, berinterelasi dan saling menyebarkan norma
yang sama. Terapi ini adalah terapi yang sudah menjadi hal yang penting dan lazim di dunia
keperawatan.

Tujuan aktifitas adalah sebagai terapi dan tujuan kelompok adalah sebagai asuhan. Dalam
aktifitas kelompok ini harus dipilih pimpinan kelompok yang dapat menggairahkan anggota
kelompoknya untuk menceritakan dan menjelaskan masalahnya serta dapat menyelesaikan
masalah tersebut di dalam kelompok itu sendiri.

Sedangkan perawat disini bertugas sebagai ahli kesehatan yang meberikan nilai terhadap
respon selama aktifitas kelompok berlangsung. Anggota yang mengikuti kegiata terapi ini
harus sudah terdiagnosis secara jelas, tidak terlalu gelisah dan terlalu berat dimana jumlah
anggota dalam satu kelompok adalah minimum 4 orang dan maksimalnya 10 orang.

B. Jenis Terapi Aktivitas Kelompok

 Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi

Terapi aktifitas kelompok stimulus kognitif atau persepsi adalah suatu terapi yang
mempunyai tujuan untuk membantu pasien yang mempunyai masalah kemrosotan
orientasi dan memberikan stimulus persepsi demi tujuan dalam menyebarkan Teori-Teori
Motivasi proses berfikir serta untuk memperkecil perilaku maladaptif. Pasien ini
melakukan terapi ini ketika ditandai dengan adanya gangguan yang berhubungan dengan
norma, selalu menarik diri dari relaitas, mempunyai ide negatif namun dari segi fisik
tampak sehat dan dapat berkomunikasi dengan baik.

Tujuan terapi ini:

 Meningkatkan kemampuan pasien menghadapai realita

 Meningkatkan kemampuan pasien untuk focus

 Meningkatkan kemampuan intelektual pasien

 Meningkatkan kemampuan pasien untuk mengemukakan pendapat dan menerima


pendapat

 Terapi ini dibagi menjadi beberapa sesi yaitu :

 sesi I diarahkan untuk mengenal pengertian halusinasi

 sesi II diarahakan untuk mengontrol halusinasi dan menyerang


halusinasi

 sesi III diarahkan untuk menyusun jadwal kegiatan

 sesi IV diarahkan untuk menjelaskan cara minum obat yang benar


2. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori

Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori adalah jenis terapi dalam upaya untuk
menstimulasi atau memberikan stimulus sensori pada seorang pasien yang mengalami
kemunduran dalam fungsi sensorisnya

Bentuk stimulus yang diberikan pada fungsi sensori adalah:

 stimulus suara yaitu dengan music

 stimulus visual yaitu dengan gambar

 stimulus gabungan visual dan suara yaitu dengan melihat televise atau video

Tujuan terapi ini:

 Meningkatkan kemampuan sensori

 Meningkatkan seseorang untuk fokus memusatkan perhatian

 Meningkatkan kesegaran dan kebugaran jasmani

 Meningkatkan seseorang untuk mengekspresikan perasaan

3. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas

Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas adalah terapi dalam upaya mengorientasikan
pasien terhadap kenyataan. Terapi ini biasanya dilakukan pada kelompok pasien yang
mengalami masalah pada orientasi oarang, waktu dan tempat. Pasien ini melakukan terapi
ini ketika ditandai dengan adanya dengan gangguan orientasi realita seperti halusinasi,
ilusi, waham, gangguan orientasi realita terhadap orang, waktu dan tempat namun secara
mental baik dan sehat serta dapat berkomunikasi dengan baik.

Terapi ini dibagi menjadi beberapa sesi yaitu :

 sesi I menganalisa orientasi orang

 sesi II menganalisa orientasi tempat

 sesi III menganalisa orientasi waktu

Tujuan terapi ini:

 Mengupayakan pasien untuk mengidentifikasi stimulus internal (fikiran, perasaan,


sensasi somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar)
 Dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan

 Dapat berbicara sesuai realita

 Mampu mengenali diri sendiri serta orang lain, waktu dan tempat

4. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi

Terapi aktifitas kelompok sosialisasi adalah terapi yang dilaksanakna dengan tujuan
meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan interaksi sosial dan juga berperan
aktif dalam lingkunagn sosial. Pasien yang melakukan terpai ini ditandai dengan adanya
gangguan kurang memiliki minat untuk mengikuti kegiatan ruangan, sering berada di
tempat tidur, menarik diri, kontak sosial kurang, harga diri rendah, gelisah, curiga, takut
dan cemas, tidak ada inisiatif memulai pembicaraan namun secara fisik mereka sehat dan
menerima kenyataan.

Tujuan terapi ini:

 Meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok,

 Saling memperhatikan dan memberi tanggapan terhadap orang lain

 Dapat mengekpresikan ide

 Mampu menyebutkan identitasnya dan identitas penderita lain

5. Terapi aktifitas kelompok penyaluran energi

Terapi aktifitas kelompok penyaluran energi adalah terapi demi upaya untuk menyalurkan
serta menyebarkan energi secara kontruktif sehinggan pasien dapat meluapkan rasa marah
dan rasa batin tanpa menimbulkan kerugian pada diri sendiri dan lingkungannya.

Tujuan terapi ini:

 Menyalurkan energi destruktif ke konstrukstif.

 Meningkatkan minat pasien untuk mengekspresikan perasaan

 Meningkatkan hubungan interpersonal

Manfaat
 Penggunaan kelompok dalam upaya kesehatan jiwa ini ternyata memberikan
dampak positif bagi pencegahan, pengobatan serta pemulihan kesehatan jiwa
seseorang. Berikut adalah beberapa keuntungan melalui terapi aktifitas
kelompok ini :

 Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

 Meningkatkan kemampuan dalam menguji kenyataan

 Meningkatkan keterampilan mengekspresikan diri

 Meningkatkan keterampilan sosial untuk diterapkan sehari-hari

 Meningkatkan empati

 Meningkatkan pembentukan sosialisasi

 Meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara reaksi emosional diri sendiri

 Membangkitkan motivasi dari segi kognitif dan afektif.

 Meningkatkan identitas diri.

 Meningkatkan stimulasi kognitif

 Meningkatkan stimulasi sensori

 Meningkatkan realitas

 Meningkatkan proses menerima umpan balik

 Mengupayakan seseorang saling bertukar pengalaman

 Memberikan pengalaman pada anggota lain

 Demikian pengertian mengenai terapi aktivitas kelompok yang lazim


digunakan di dunia keperawatan untuk membantu seseorang keluar dari
gangguan kesehatan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai