Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah
putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow
ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih
(berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah Pengertian merah (berfungsi
membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses
pembekuan darah) atau suatu penyakit yang dikenal dengan adanya proliferasi neoplasitik
dari sel-sel organ hemopoietik, yang terjadi sebagai akibat mutasi somatik sel bakal (stem
cell) yang akan membentuk suatu klon sel leukimia.
Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker pada anak. Namun,
penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah sebabnya lebih dari 60%
anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut.
Pada penyakit Leukimia sel darah putih tidak merespon tanda/signal yang diberikan.
Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum
tulang dan dapat ditemukan didalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih
yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya,
Penyakit leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat,
mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan
kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki
perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih
lama, hingga lebih dari 1 tahun.
Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa Leukimia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid,
maka disebut Leukimia limfosit. Sedangkan Leukimia yang mempengaruhi sel myeloid
seperti neutrofil, basofil, dan esinofil, disebut Leukimia mielositik.
B. Jenis-jenis leukemia
Merupakan tipe Leukimia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat
pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut Leukimia
nonlimfositik akut.
Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang
juga diderita oleh dewasa muda, hampir tidak ada pada anak-anak.
Sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.
1. Pemeriksaan morfologi (darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsy sumsum tulang)
2. Pewarnaan sitokimia
3. Immunofenotipe
4. Sitogenetika
5. Diagnosis molekuler
1. Anemia.
Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah
dibawaH normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas
cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).
2. Perdarahan.
Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh
sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya
jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).
3. Terserang Infeksi.
Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit
infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal
(abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena
infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam,
keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.
Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh
sel darah putih.
5. Nyeri Perut.
Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat
terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-
organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan
penderita leukemia.
Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang
dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel
leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.
Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal
ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
2.3. Penyebab Leukimia (Kanker Darah)
Untuk penyebab sendiri sampai saat ini masih belum diketahui. Tetapi kebanyakan telah
ditemukan beberapa faktorpenyebabnya. Antara lain:
1. Radiasi
Menurut data, LMA lebih disebabkan karena serangan radiasi. Sedang LLK
sendiri jarang mendapat laporan karena faktor radiasi. Widiw, jadi ada kemungkinan pegawai
radiologi bisa memiliki kemungkinan terkena serangan Leukemia, penderita dengan
radioterapi lebih sering menderita leukimia, Sebenarnya untuk serangan Leukemia pada
anak-anak sendiri meningkat setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.
Semenjak itu, mulai banyak laporan mengenai anak-anak yang menderita Leukemia ini.
2. Faktor Leukemogenik
Maksudnya disini itu karena faktor zat kimia tertentu. Biasanya Racun
lingkungan seperti benzena, Insektisida, obat-obatan terapi kaya kemoterapi juga akan
memungkinkan terjadinya Leukemia.
3. Virus
Virus ini biasanya sih Virus HTLV penyebab utamanya. HTLV itu T-cell
Leukemia Viruses yang merupakan penyebab utama dari ketidak normalan perkembangan sel
darah putih. Biasanya sih HTLV I atau II. Virus lainnya antara lain retrovirus atau virus
leukemia feline.
4. Herediter
Herediter disini maksudnya keturunan. Biasanya orang yang memiliki Sindrom Down
lebih rentan terkena Leukemia dibanding yang tidak. Kemungkinan terkenanya sekitar 20 kali
lebih rentan dibanding yang normal.
Komplikasi yang terjadi akibat penyakit kanker darah atau leukemia adalah :
1. Leukemia akut
Yang merupakan tanda dari perkembangan kanker darah yang semakin meningkatkan
risikonya karena penyebaran sel-sel kanker darah merusak dan mengganggu organ tubuh
lainnya. Pembentukan dan perkembangan sel darah putih semakin luas.
2. Leukimia kronis
Merupakan perkembangan penyakit yang tidak begitu cepat, namun bagi penderita leukemia
kronis ini memiliki harapan hidup yang lebih lama, karena perawatan dan pengobatan
leukemia jenis ini begitu lamban dan membutuhkan waktu yang lama untuk proses
penyembuhan. Namun jarang sekali penderita leukemia jenis ini bertahan hidup karena
keganasan kanker ini.
Olahraga yang teratur akan membuat tubuh kita menjadi sehat. Sehat berarti bebas dari
penyakit kanker. Menurut American cancer society (ACS), olahraga teratur terbukti mampu
mengurangi risiko kanker. ACS merekomendasikan minimal 30 menit perhari untuk
berolahraga, bisa dilakukan minimal 5 hari perminggu. Ada banyak yang bisa kita lakukan
untuk berolahraga seperti jalan cepat, jogging, latihan kekuatan atau berenang. Olahraga
adalah cara alami mencegah kanker.
2. Diet
Penelitian juga mengatakan bahwa diet yang sehat juga dapat membantu mencegah
perkembangan kanker, termasuk kanker darah. Diet ini bisa dilakukan dengan cara
memperbanyak mengkonsumsi makanan seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran serta
meminimalkan konsumsi lemak. Hindari juga makanan siap saji, karena ini juga berbahaya.
Selain olahraga dan diet, rokok juga harus dihindari,baik yang perokok aktif maupum pasif.
Rokok merupakan penyebab sebagian kanker yang terjadi. Rokok selain dapat menyebabkan
kanker darah juga dapat menyebabkan kanker paru dan kanker leher rahim. Selain rokok,
alcohol juga harus dihindari karena alcohol sama berbahayanya dengan rokok.
4. Deteksi dini
Untuk mencegah kanker darah juga bisa dilakukan dengan deteksi dini. Hal ini bisa dilakukan
sehingga bisa mencegah kanker lebih cepat.
Selain cara-cara diatas, juga bisa untuk mencegah kanker darah dengan mengkonsumsi obat
herbal.
Pengobatan Leukimia
Penggunaan ini bersifat menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker patologis yang
menyerang akan tubuh. Nah kalau tadi penggunaan kemoterapi dapat mengakibatkan kanker
baru memang benar. Biasanya penggunaan obat ini ditambahkan dengan obat penghambat
munculnya penyakit baru. Biasanya obat yang digunakan adalah hydrea / hydroksiurea,
mercapto purinetol dan myleran. Rosy Periwinkle di hutan madagaskar sering juga digunakan
untuk penyembuhan Leukemia ini. Sayangnya tumbuhan ini terancam punah.
Biasanya adalah sumsum tulang belakang dari saudara kandung atau saudara dekat.
Keuntungannya adalah sisem imun tidak akan aktif untuk membunuh sel hasil transplantasi.
Kerugiannya sendiri adalah sel yang akan berfungsi dalam waktu yang sangat lama, tidak
akan berfungsi dengan baik dalam waktu yang singkat.
3. Radioterapi
4. Terapi terfokus
5. Terapi biologis
Untuk membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan menyerang sel-sel kanker.