A. PENGERTIAN
Gagal jantung merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan ketidakmampuan jantung untuk
memompa darah ke seluruh jaringan tubuh dengan baik. Hal ini umumnya dapat terjadi akibat jantung
yang melemah atau menjadi lebih kaku.
Gagal jantung bukan berarti bahwa jantung tidak mampu bekerja lagi, tetapi membutuhkan dukungan
untuk melaksanakan fungsinya dengan baik. Kondisi kesehatan ini dapat terjadi pada setiap usia, namun
lebih sering terjadi pada populasi dengan usia yang lebih tua. Gagal jantung merupakan kondisi
kesehatan jangka panjang, namun gejalanya dapat dikontrol selama bertahun-tahun bila ditangani
dengan baik.
Walaupun tidak semua kondisi yang menyebabkan gagal jantung dapat dikembalikan seperti semula,
penanganan dapat diberikan untuk mengatasi tanda dan gejala dari gagal jantung. Selain itu, perubahan
gaya hidup, seperti menjalani aktivitas fisik secara rutin, mengonsumsi gizi seimbang, dan mengatasi
stres, dapat memperbaiki kualitas hidup.
B. PENYEBAB
Penyakit jantung koroner, di mana pembuluh darah yang memberi pasokan darah ke jantung terhambat
oleh lemak yang menumpuk di dalam pembuluh darah tersebut (aterosklerosis), yang dapat
menyebabkan terjadinya serangan jantung.
Tekanan darah tinggi, yang meningkatkan upaya jantung serta dapat menyebabkan gagal jantung seiring
dengan berjalannya waktu.
Kerusakan pada katup jantung atau kondisi lain yang memengaruhi fungsi dari katup jantung.
Penyakit jantung bawaan, yang dapat terjadi sejak lahir dan memengaruhi fungsi normal dari jantung.
Gagal Jantung
C. GEJALA
Beberapa tanda dan gejala yang umum diamati pada kondisi gagal jantung adalah:
Merasa lelah pada sebagian besar waktu dan mudah merasa lelah saat melakukan aktivitas
Kesulitan berkonsentrasi
Sebagian orang dengan gagal jantung juga mengalami tanda dan gejala lain, seperti batuk yang menetap,
peningkatan denyut jantung, dan rasa pusing. Gejala gagal jantung juga dapat timbul dalam jangka waktu
yang cepat pada gagal jantung akut, maupun secara perlahan dalam jangka waktu yang lama pada gagal
jantung kronik.
D. DIAGNOSIS
Untuk mendiagnosis kondisi gagal jantung, dokter akan melakukan wawancara medis untuk
mengevaluasi gejala yang dialami serta pemeriksaan fisis secara langsung.
Dokter juga akan mengamati adanya faktor risiko tertentu yang dikaitkan dengan kondisi gagal jantung
seperti peningkatan tekanan darah, penyakit jantung koroner, atau diabetes. Dari pemeriksaan fisis,
dokter akan mendengarkan suara napas menggunakan stetoskop untuk mengamati adanya sumbatan
pada paru-paru, dan mengamati pembuluh darah pada leher serta penumpukan cairan pada perut dan
kaki.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan mencakup:
Pemeriksaan darah, untuk melihat fungsi ginjal, hati, dan kelenjar tiroid.
Elektrokardiogram (EKG), untuk melihat adanya kelainan pada aktivitas listrik jantung.
Ekokardiogram, yang menggunakan gelombang suara untuk menampilkan gambaran video dari
jantung
Selain itu, juga terdapat pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan, seperti Computerized
Tomography (CT) scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), bila dinilai dibutuhkan.
E. PENGOBATAN
Pengobatan dari gagal jantung ditujukan untuk mengendalikan gejala dan memperlambat progresivitas
dari kondisi kesehatan ini. Beberapa jenis penanganan yang umumnya dilakukan adalah:
Perubahan gaya hidup, termasuk menjalani diet yang sehat, berolahraga secara teratur, dan tidak
merokok
Konsumsi obat-obat tertentu, yang akan diresepkan oleh dokter. Sebagian orang dengan gagal jantung
butuh mengonsumsi dua hingga tiga jenis obat.
Menggunakan alat yang ditanamkan pada jantung, yang ditujukan untuk meregulasi irama jantung.
Prosedur pembedahan, bergantung dari berbagai faktor, beberapa di antaranya adalah faktor yang
menyebabkan terjadinya gagal jantung serta respons tubuh terhadap penanganan lain.
Umumnya, seseorang dengan gagal jantung disarankan untuk mengonsumsi obat-obat secara rutin dan
kontrol ke dokter sesuai jadwal. Dengan ini, dokter dapat memantau keluhan dan gejala yang dialami
serta memodifikasi pengobatan yang dikonsumsi.
F. PENCEGAHAN
Salah satu kunci dari mencegah terjadinya gagal jantung adalah menghindari faktor risikonya. Beberapa
dari faktor risiko dapat dikontrol dengan perubahan gaya hidup serta mengonsumsi obat-obat tertentu
bila dibutuhkan.
Menghindari merokok
Mengontrol kondisi kesehatan tertentu yang dimiliki, misalnya tekanan darah tinggi atau
diabetes