Anda di halaman 1dari 4

Kardiomegali

  

Kardiomegali adalah membesarnya ukuran jantung


akibat penyakit tertentu, seperti tekanan darah tinggi
atau penyakit jantung koroner. Tergantung pada penyebabnya, kondisi ini
bisa terjadi secara permanen atau hanya sementara.
Kardiomegali biasanya terjadi karena penyakit atau kondisi yang menyebabkan jantung
harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Akibatnya, otot jantung menebal
sehingga ukuran jantung membesar.

Kardiomegali dapat terlihat melalui pemindaian, seperti foto Rontgen. Kondisi ini
umumnya bukan merupakan suatu keadaan darurat. Namun, penting untuk mencari
tahu penyebab kardiomegali sehingga penanganan yang tepat bisa diberikan dan
komplikasinya dapat dicegah.

Penyebab dan Faktor Risiko Kardiomegali


Kardiomegali terjadi ketika otot jantung memompa darah lebih keras daripada yang
seharusnya. Beban kerja yang berlebihan ini lama-lama menyebabkan otot jantung
menebal sehingga ukuran jantung menjadi lebih besar.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kardiomegali adalah:

 Hipertensi
 Penyakit jantung koroner
 Penyakit katup jantung
 Kardiomiopati
 Gangguan irama jantung (aritmia)
 Penumpukan cairan di selaput pelindung jantung (efusi perikardium)
 Gangguan hormon tiroid
 Anemia
 Kelebihan zat besi dalam tubuh (hemokromatosis)
 Infeksi virus pada jantung
 Infeksi HIV
 Gagal ginjal
 Penyakit paru, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
 Penyakit amiloidosis
 Penyakit jantung bawaan, seperti kelainan katup jantung atau koarktasio aorta
 Kehamilan

Selain kondisi-kondisi di atas, risiko kardiomegali juga lebih tinggi pada seseorang
dengan beberapa faktor di bawah ini:

 Memiliki berat badan berlebih atau obesitas


 Kurang beraktivitas fisik dan berolahraga
 Menderita kecanduan alkohol
 Menyalahgunakan NAPZA
 Pernah terkena serangan jantung
 Memiliki keluarga dengan riwayat pembengkakan jantung

Gejala Kardiomegali
Kardiomegali tidak selalu menunjukkan gejala. Namun, pada sebagian penderita,
kondisi ini diawali dengan gejala-gejala ringan, seperti jantung berdebar dan napas
terengah-engah saat beraktivitas sedang, yang menetap selama bertahun-tahun.
Umumnya, kardiomegali baru menunjukkan gejala yang lebih terasa saat kemampuan
jantung dalam memompa darah sudah jauh menurun. Gejala kardiomegali dapat
berupa:

 Sesak napas, terutama saat melakukan kegiatan berat atau berbaring telentang
 Detak jantung tidak teratur (aritmia)
 Tubuh terasa cepat lelah
 Pembengkakan (edema), terutama di kaki, lengan, dan perut
 Berat badan naik karena penumpukan cairan
 Pusing

Kapan harus ke dokter  


Makin cepat dideteksi dan ditangani, makin besar kemungkinan kardiomegali bisa
disembuhkan. Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala
yang telah disebutkan di atas, terlebih jika berisiko menderita kardiomegali.
Segera cari pertolongan medis jika orang di sekitar Anda mengalami gejala serangan
jantung, seperti:

 Rasa tidak nyaman di tubuh bagian atas, seperti punggung, perut, lengan, leher, dan
rahang
 Nyeri dada
 Sesak napas berat
 Pingsan

Diagnosis Kardiomegali
Dokter akan memulai diagnosis dengan menanyakan gejala pada pasien, serta riwayat
kesehatan pasien dan keluarganya. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan
fisik, terutama pada jantung, dengan mendengarkan suara jantung melalui stetoskop.
Setelah itu, pemeriksaan jantung tambahan perlu dilakukan untuk memastikan kondisi
pembesaran jantung dan penyebabnya. Pemeriksaan tambahan yang bisa dilakukan
antara lain:
 Foto Rontgen dada, untuk melihat gambaran ukuran jantung dan paru-paru
 Rekam jantung atau elektrokardiogram (EKG), untuk melihat aktivitas listrik jantung
guna memeriksa irama jantung dan kondisi otot jantung
 Ekokardiografi atau USG jantung, untuk mengetahui ketebalan otot, ukuran ruang-ruang
jantung, kerja katup jantung, dan kemampuan pompa jantung
 CT scan atau MRI, untuk menampilkan gambaran jantung yang lebih detail
 Tes stres (exercise test), untuk memantau kemampuan kerja jantung selama
beraktivitas fisik, seperti berjalan di atas treadmill atau mengendarai sepeda statis
 Tes darah, untuk mengetahui kadar zat tertentu di dalam darah yang dipengaruhi oleh
penyakit atau kondisi penyebab kardiomegali
 Kateterisasi jantung, untuk memeriksa tekanan di dalam ruang jantung atau mendeteksi
penyakit jantung koroner
 Biopsi jantung, untuk mengambil sampel dari otot jantung dan mendeteksi kardiomiopati
dan infeksi jantung

Pengobatan Kardiomegali
Pengobatan kardiomegali berfokus untuk mengatasi penyebab pembesaran jantung.
Metode pengobatannya mencakup pemberian obat atau operasi, tergantung pada
penyebab dan tingkat keparahannya.
Untuk mengatasi kardiomegali yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau gagal
jantung, dokter dapat memberikan beberapa obat-obatan berikut:

 Obat penurun tekanan darah golongan ACE inhibitors, seperti captopril; atau obat ARB,
seperti candesartan
 Obat penghambat beta (beta blockers), seperti bisoprolol, untuk mengontrol tekanan
darah dan meningkatkan fungsi pompa jantung
 Obat diuretik, untuk mengurangi penumpukan cairan di dalam tubuh agar tekanan darah
menurun dan pembengkakan berkurang

Untuk mengatasi penyebab kardiomegali yang terkait dengan irama jantung, dokter
dapat meresepkan obat pengontrol denyut jantung, seperti digoxin. Apabila pasien
berisiko menderita stroke atau serangan jantung, dokter juga dapat memberikan obat
pengencer darah.
Jika obat-obatan tidak cukup ampuh dalam mengatasi penyebab kardiomegali, dokter
dapat melakukan operasi. Beberapa jenis operasi yang bisa dilakukan untuk menangani
kardiomegali adalah:

 Pemasangan alat pacu jantung atau implantable cardioverter-defibrillator (ICD), untuk


memantau dan mengendalikan irama jantung
 Operasi bypass jantung, untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah jantung pada
kardiomegali yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner
 Operasi katup jantung, untuk mengganti katup yang bermasalah
 Transplantasi atau pencangkokan jantung, sebagai pilihan terakhir jika berbagai
prosedur medis lain tidak dapat menangani kardiomegali
Peluang keberhasilan pengobatan kardiomegali akan lebih besar jika didukung dengan
perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti:

 Berolahraga secara rutin


 Mengelola stres dengan baik
 Menjaga berat badan ideal
 Membatasi asupan garam dalam makanan
 Tidur yang cukup, sekitar 7−9 jam sehari
 Berhenti merokok
 Membatasi konsumsi minuman beralkohol atau berkafein
 Menjaga kadar gula darah dan tekanan darah

Kardiomegali yang terjadi sementara, misalnya akibat kehamilan atau infeksi, biasanya
dapat sembuh total dan jantung akan kembali ke ukuran normal. Sementara itu,
kardiomegali yang disebabkan oleh penyakit lain biasanya bersifat permanen sehingga
perlu terus diobati.

Komplikasi Kardiomegali
Jika tidak ditangani dengan tepat, kardiomegali dapat menimbulkan beberapa
komplikasi berikut ini:

 Gangguan katup jantung


 Pembentukan gumpalan darah di dalam jantung yang dapat menghambat aliran darah
ke organ-organ vital sehingga menimbulkan stroke atau serangan jantung
 Gagal jantung
 Henti jantung mendadak

Pencegahan Kardiomegali
Kardiomegali dapat dihindari dengan mencegah terjadinya penyakit penyebab dan
faktor risikonya. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menjalani gaya hidup
sehat guna menjaga kesehatan jantung, seperti:

 Mengonsumsi makanan yang baik untuk penderita jantung bengkak, seperti buah,


sayur, ikan, susu rendah lemak, dan biji-bijian
 Membatasi asupan garam dan lemak jenuh dalam makanan
 Menghindari konsumsi minuman beralkohol
 Berhenti merokok
 Berolahraga rutin
 Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin

Anda mungkin juga menyukai