Kardiomegali dapat terlihat melalui pemindaian, seperti foto Rontgen. Kondisi ini
umumnya bukan merupakan suatu keadaan darurat. Namun, penting untuk mencari
tahu penyebab kardiomegali sehingga penanganan yang tepat bisa diberikan dan
komplikasinya dapat dicegah.
Hipertensi
Penyakit jantung koroner
Penyakit katup jantung
Kardiomiopati
Gangguan irama jantung (aritmia)
Penumpukan cairan di selaput pelindung jantung (efusi perikardium)
Gangguan hormon tiroid
Anemia
Kelebihan zat besi dalam tubuh (hemokromatosis)
Infeksi virus pada jantung
Infeksi HIV
Gagal ginjal
Penyakit paru, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
Penyakit amiloidosis
Penyakit jantung bawaan, seperti kelainan katup jantung atau koarktasio aorta
Kehamilan
Selain kondisi-kondisi di atas, risiko kardiomegali juga lebih tinggi pada seseorang
dengan beberapa faktor di bawah ini:
Gejala Kardiomegali
Kardiomegali tidak selalu menunjukkan gejala. Namun, pada sebagian penderita,
kondisi ini diawali dengan gejala-gejala ringan, seperti jantung berdebar dan napas
terengah-engah saat beraktivitas sedang, yang menetap selama bertahun-tahun.
Umumnya, kardiomegali baru menunjukkan gejala yang lebih terasa saat kemampuan
jantung dalam memompa darah sudah jauh menurun. Gejala kardiomegali dapat
berupa:
Sesak napas, terutama saat melakukan kegiatan berat atau berbaring telentang
Detak jantung tidak teratur (aritmia)
Tubuh terasa cepat lelah
Pembengkakan (edema), terutama di kaki, lengan, dan perut
Berat badan naik karena penumpukan cairan
Pusing
Rasa tidak nyaman di tubuh bagian atas, seperti punggung, perut, lengan, leher, dan
rahang
Nyeri dada
Sesak napas berat
Pingsan
Diagnosis Kardiomegali
Dokter akan memulai diagnosis dengan menanyakan gejala pada pasien, serta riwayat
kesehatan pasien dan keluarganya. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan
fisik, terutama pada jantung, dengan mendengarkan suara jantung melalui stetoskop.
Setelah itu, pemeriksaan jantung tambahan perlu dilakukan untuk memastikan kondisi
pembesaran jantung dan penyebabnya. Pemeriksaan tambahan yang bisa dilakukan
antara lain:
Foto Rontgen dada, untuk melihat gambaran ukuran jantung dan paru-paru
Rekam jantung atau elektrokardiogram (EKG), untuk melihat aktivitas listrik jantung
guna memeriksa irama jantung dan kondisi otot jantung
Ekokardiografi atau USG jantung, untuk mengetahui ketebalan otot, ukuran ruang-ruang
jantung, kerja katup jantung, dan kemampuan pompa jantung
CT scan atau MRI, untuk menampilkan gambaran jantung yang lebih detail
Tes stres (exercise test), untuk memantau kemampuan kerja jantung selama
beraktivitas fisik, seperti berjalan di atas treadmill atau mengendarai sepeda statis
Tes darah, untuk mengetahui kadar zat tertentu di dalam darah yang dipengaruhi oleh
penyakit atau kondisi penyebab kardiomegali
Kateterisasi jantung, untuk memeriksa tekanan di dalam ruang jantung atau mendeteksi
penyakit jantung koroner
Biopsi jantung, untuk mengambil sampel dari otot jantung dan mendeteksi kardiomiopati
dan infeksi jantung
Pengobatan Kardiomegali
Pengobatan kardiomegali berfokus untuk mengatasi penyebab pembesaran jantung.
Metode pengobatannya mencakup pemberian obat atau operasi, tergantung pada
penyebab dan tingkat keparahannya.
Untuk mengatasi kardiomegali yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau gagal
jantung, dokter dapat memberikan beberapa obat-obatan berikut:
Obat penurun tekanan darah golongan ACE inhibitors, seperti captopril; atau obat ARB,
seperti candesartan
Obat penghambat beta (beta blockers), seperti bisoprolol, untuk mengontrol tekanan
darah dan meningkatkan fungsi pompa jantung
Obat diuretik, untuk mengurangi penumpukan cairan di dalam tubuh agar tekanan darah
menurun dan pembengkakan berkurang
Untuk mengatasi penyebab kardiomegali yang terkait dengan irama jantung, dokter
dapat meresepkan obat pengontrol denyut jantung, seperti digoxin. Apabila pasien
berisiko menderita stroke atau serangan jantung, dokter juga dapat memberikan obat
pengencer darah.
Jika obat-obatan tidak cukup ampuh dalam mengatasi penyebab kardiomegali, dokter
dapat melakukan operasi. Beberapa jenis operasi yang bisa dilakukan untuk menangani
kardiomegali adalah:
Kardiomegali yang terjadi sementara, misalnya akibat kehamilan atau infeksi, biasanya
dapat sembuh total dan jantung akan kembali ke ukuran normal. Sementara itu,
kardiomegali yang disebabkan oleh penyakit lain biasanya bersifat permanen sehingga
perlu terus diobati.
Komplikasi Kardiomegali
Jika tidak ditangani dengan tepat, kardiomegali dapat menimbulkan beberapa
komplikasi berikut ini:
Pencegahan Kardiomegali
Kardiomegali dapat dihindari dengan mencegah terjadinya penyakit penyebab dan
faktor risikonya. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menjalani gaya hidup
sehat guna menjaga kesehatan jantung, seperti: