Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Lemah Jantung (Kardiomiopati) dan Faktor Resikonya

Kardiomiopati atau biasa disebut lemah jantung adalah penyakit pada otot jantung
(miokardium) dimana otot jantung menjadi lemah. Penyakit ini umunya bersifat kronik. Otot
jantung berfungsi memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi seluruh
organ tubuh. Bila kekuatan pompa jantung melemah, maka suplai oksien dan nutrisi ke seluruh
tubuh akan menurun. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung, gangguan
irama jantung, ataupun gangguan pada katup jantung dimana komplikasi terparahnya dapat
menyebabkan kematian. Penyebab kardiomiopati seringnya tidak diketahui secara pasti dan
tidak semua penderita menunjukkan gejala.
Terdapat 3 jenis kardiomiopati

Source pict: wikipedia

- Kardiomiopati dilatasi adalah kondisi saat ruang bilik (ventrikel) kiri jantung membesar
atau melebar dan dinding otot jantungnya menjadi lebih tipis. Kondisi ini sebabkan
jantung melemah, sehingga kemampuannya dalam memompa darah ke seluruh tubuh
menjadi berkurang.
- Kardiomiopati hipertrofi jenis ini termasuk yang paling sering terjadi dan dapat
ditemukan pada pasien dengan berbagai golongan usia. Kardiomiopati hipertrofi terjadi
ketika otot jantung membesar dan menebal tanpa penyebab yang pasti.
- Kardiomiopati restriktif terjadi ketika ventrikel menjadi kaku dan kurang elastis, tetapi
dinding jantung tidak menebal. Akibatnya, ventrikel menjadi tegang dan tidak terisi oleh
volume darah yang cukup.
Tanda dan gejala kardiomiopati bervariasi dari ringan hingga berat, antara lain:
 Dada terasa tertekan atau sesak
 Pembengkakan di kaki, perut dan vena di leher
 Dada berdebar
 Batuk saat posisi rebahan
 Sesak nafas saat istirahat ataupun saat beraktivitas
 Pingsan mendadak saat beraktivitas  waspada henti jantung mendadak

Tanda dan gejala cenderung memberat jika tidak ditangani walaupun lama perjalanan penyakit
menjadi buruk berbeda-beda setiap penderitanya. Penyebab kardiomiopati umumnya tidak
diketahui. Kardiomiopati dapat disebabkan karena beberapa penyakit (aquired) atau genetik
yang ditandai dengan ada riwayat keluarga yang menderita penyakit tersebut.
Beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan kardiomiopati adalah berikut:

 Hipertensi tidak terkontrol


 Post serangan jantung
 Penderita dengan detak jantung yang cepat dan tidak terkontrol
 Masalah pada katup jantung
 Infeksi COVID-19
 Infeksi yang menyebabkan inflamasi pada otot jantung
 Penyakit metabolik seperti obesitas, penyakit tiroid atau diabetes
 Kurangnya asupan vitamin dan mineral di makanan sehari-hari , seperti thiamin (Vitamin
B1)
 Komplikasi kehamilan
 Tubuh kelebihan zat besi yang disebabkan karena kelainan genetik (hemokromatosis)
 Keadaan terjadinya pertumbuhan sel-sel radang yang tersebar di seluruh tubuh
terutama jantung dan paru-paru (sarkoidosis)
 Pertumbuhan protein abnormal pada organ tubuh (amyloidosis)
 Kelainan jaringan ikat
 Konsumsi alkohol berlebihan selama bertahun-tahun
 Konsumsi kokaine, amfetamin atau steroid
 Konsumsi obat kemoterapi dan menjalani radiasi untuk pengobatan kanker

Beberapa kondisi diatas dapat meningkatkan resiko mengalami kardiomiopati


Untuk menurunkan resiko kardiomiopati dapat dilakukan modifikasi gaya hidup seperti:
 Tidak merokok
 Jika berat badan berlebih turunkan hingga ideal dengan konsultasi dokter
 Olahraga rutin
 Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang
 Kendalikan stress
 Kontrol tekanan darah, kolesterol dan gula darah
 Hindari konsumsi alkohol dan steroid jangka panjang

Kardiomiopati jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan keadaan yang lebih serius
(komplikasi)
Beberapa keadaan tersebut adalah:
 Gagal jantung: dimana jantung tidak dapat memompa darah secara maksimal
 Sumbatan bekuan darah: akibat jantung tidak dapat bekerja efektif, bekuan darah
dapat terbentuk di jantung. Jika bekuan darah masuk ke aliran darah, dapat menyumbat
pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke organ terutama jantung dan otak.
 Kelainan katup jantung: Akibat kardiomiopati otot jantung membesar dan katup
jantung tidak dapat menutup sepenuhnya. Hal ini menyebabkan aliran balik di
pembuluh darah.
 Henti jantung/kematian mendadak: Kardiomiopati dapat menyebabkan irama jantung
abnormal sehingga beberapa kasus menyebabkan pingsan dan terparah kematian
mendadak jika irama jantung berhenti tiba-tiba.
Beberapa tes diagnostik dapat dijalankan untuk membantu memprediksi risiko seseorang
dan menjadi panduan dokter untuk memberikan perawatan yang tepat. Jika memiliki gejala
dan tanda diatas atau memiliki riwayat keluarga dengan keluhan serupa, segera konsultasi
dokter agar penyakit terkontrol dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

Source:  

https://doi.org/10.1002/9781119028994.ch5

Ahmad Mumtaz and Setiawan, Andreas Arie (2017) FAKTOR RISIKO KARDIOMIOPATI DILATASI


DI RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG. 

Anda mungkin juga menyukai