Anda di halaman 1dari 8

UJIAN METODOLOGI PENELITIAN

DAN BIOSTATIKA







EMY SUMARDIN
C111 09 288
KELOMPOK 4







METODOLOGI PENELITIAN DAN BIOSTATIKA
FAKULAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDN
MAKASSAR
2012





Nama : Emy Sumardin
Nim : C111 09 288

RS Orbis dengan 300 tempat tidur, rekam medik menunjukkan Jan-Des 2011 terdapat 2280
kasus.
Angina Pectoris (AP)
Total Case : 80
Female : 20
Male : 60

Faktor risiko :
- Hipertensi - Helicobacter pylori (HP+)
- Perokok - Peminum kopi berat
- Obesitas - Heavy fatty/oily food consumer
- Tinggi (kolesterol, LDL, Trigliserida) - Pemarah
- Alkoholism - durian fruit manic

Pertanyaan :
1. Buat kerangka konsep dengan memperhitungkan fakor risiko.
2. Apa saja dan bagaimana menentukan faktor/variabel perancu yang kuat dan lemah
(fox & lion phenomenon).
3. Validasi kerangka konsep tersebut dengan spiral 5-Orbis.
4. Pilih dan jelaskan rancangan penelitian yang menjadi pilihan anda (cross-sectional,
case control, dan cohort.
5. Jelaskan Brad Ford Hill criteria.











1. Kerangka konsep penelitian :
PENGARUH HIPERTENSI TERHADAP KARDIOMEGALI





2. Faktor Perancu kuat (LION) : Tinggi (kolesterol, LDL, Trigliserida)
Faktor Perancu lemah (FOX) : alkohol, perokok, obesitas

3. Spiral Penta Orbis

- orbis satu : Contruct Conceptual Writing Framework
Kardiomegali adalah suatu kondisi dimana jantung membesar dengan rasio
kardiotoraks lebih dari 0,50. Hal ini dapat dikaitkan dengan banyak penyebab, tapi
sebagian besar karena output jantung yang rendah, jika tidak disebut sebagai gagal
jantung. Sebuah rasio kardiotoraks adalah cara untuk mengukur ukuran hati
seseorang. Dalam hal ini, kardiomegali terjadi jika jantung lebih dari 50 persen lebih
besar dari diameter bagian dalam tulang rusuk seseorang.[1] [2]
Faktor resiko kardiomegali antara lain :
- Hipertensi
- Penyakit Jantung Koroner
- Kardiomiopati (Bisa karena diabetes)
- Penyakit Katup Jantung
- Penyakit Paru Kronisobesitas
- penyakit arteri koroner
- obesitas
- merokok [3]






- orbis dua : Explore Dynamic Potential of Each Factors

Kardiomegali adalah sebuah keadaan anatomis (struktur organ) di mana besarnya
jantung lebih besar dari ukuran jantung normal, yakni lebih besar dari 55% besar rongga
Variable bebas :
HIPERTENSI
Variable tergantung:
CARDIOMEGALY
Variable bebas :
Hipertensi

Variable tergantung :
Kardiomegali
dada. pada Kardiomegali salah satu atau lebih dari 4 ruangan jantung membesar. Namun
umumnya kardiomegali diakibatkan oleh pembesaran bilik jantung kiri (ventrikel kardia
sinistra) [4] [5]
Pada kardiomegali dapat otot-ototnya yang membesar atau rongganya yang
membesar, manapun itu semua adalah adaptasi jantung utnuk menghaapi perubahan
dalam tuntutan kerjanya.
Penyebabnya ada banyak sekali, hampir semua keadaan yang memaksa jantung
untuk bekerja lebih keras dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada otot jantung
sehingga jantung akan membesar. analoginya adalah misalnya pada binaragawan otot-
otonya membesar karena seringnya mereka melakukan aktivitas beban tinggi. jantung
juga demikian. [6] [7]

Penyebab cardiomegaly
Penyebab cardiomegaly tergantung pada penyakit yang mendasari dan gangguan yang
satu dapat menderita. Hal ini sebagian besar disebabkan baik karena pelebaran atau
karena hipertrofi ventrikel. Etiologi cardiomegaly dapat dijelaskan seperti di bawah: -
- Pelebaran
Ketika pelebaran penyebab kardiomegali, hal itu disebut sebagai Cardiomyopathy
Dilated cardiomegaly (DCM) atau kongestif. Dalam kasus ini, jantung menjadi lemah dan
membesar dan tidak mampu memompa darah beroksigen ke tubuh. Hal ini lebih sering
terjadi pada pria dibandingkan pada wanita. Cardiomegaly pada anak-anak adalah hasil
dari masalah ini. [8] [9]
- Hipertrofi ventrikel Kiri
Penebalan otot jantung pada ventrikel kiri menyebabkan kardiomegali. Ini adalah hasil
dari penyumbatan saluran napas dipicu oleh latihan aerobik. Namun, cardiomegaly
disebabkan karena hipertrofi ventrikel kiri bersifat temporer. Singkatan untuk Penyebab
ini LVH. [10][11]
- Hak Ventricular Hipertrofi
Saat melawan yang sebelumnya, ini adalah suatu kondisi dimana ventrikel kanan
jantung dipengaruhi. Penebalan otot ventrikel kanan mengurangi sirkulasi darah ke
paru-paru. Karena hal ini, hati membesar wajar. [12] [13] [14]
- Hypertrophy atrium kiri
Cardiomegaly mungkin juga disebabkan dalam kasus pembesaran daerah atrium kiri
jantung. Seiring dengan kardiomegali, juga dapat memperburuk menyebabkan denyut
jantung tidak teratur dan serangan jantung, stenosis, hipertensi sistemik. [15] [16]
- Hipertensi
Tekanan darah tinggi terjadi ketika jantung menemukan kesulitan untuk memompa
darah ke seluruh tubuh. Ini hasil karena penebalan otot jantung dan menyebabkan
hipertensi cardiomegaly. [17] [18]

- Katup Penyakit Jantung
Kondisi dan penyakit seperti gangguan jaringan ikat, demam rematik, endokarditis, dan
masalah jantung lainnya yang disebabkan karena obat kanker terkait dan terapi
biasanya menyebabkan masalah katup terkait yang membuat sirkulasi darah sulit.
Sepanjang garis yang sama, kebocoran, penyempitan atau prolaps dari katup
menyebabkan jantung untuk memperbesar dan dengan demikian menyebabkan
komplikasi lain. [19] [20] [21]
- Gangguan Tiroid
Gangguan yang berhubungan dengan kelenjar tiroid, seperti hipertiroidisme dan
hipotiroidisme dapat disebut sebagai salah satu alasan utama untuk menyebabkan
kardiomegali. [22]
- Anemia
Kurangnya atau kehadiran kurang dari Sel Darah Merah (sel darah merah) dalam darah
mungkin sangat bertanggung jawab menyebabkan kardiomegali. Tekanan diberikan
pada jantung untuk berdetak dengan cepat sehingga dapat mengkompensasi hilangnya
oksigen ke jaringan. Tapi ini memiliki konsekuensi berat yaitu memperbesarnya jantung
dan dengan demikian menimbulkan masalah lain yang terkait dengan hal yang sama.
[23] [24] [25]
- Hemochromatosis
Ini adalah suatu kondisi yang terjadi karena metabolisme yang tidak benar dari besi
dalam tubuh, yang mengarah ke akumulasi jumlah kelebihan zat besi dalam berbagai
organ tubuh seperti hati dan ginjal. Hal ini menyebabkan otot-otot jantung melemah
dan menyebabkan pembesaran ventrikel kiri jantung. [26]
- Dwarfisme
Sindrom Morquio, juga dikenal sebagai mucopolysaccharidosis IV adalah jenis
dwarfisme langka yang memiliki dampak yang parah pada kesehatan seseorang. Ini
berutang nama menjadi polisakarida yang kompleks, yang disebut mucopolysaccharides
yang dalam kasus dwarfisme tidak dapat diproses dengan baik dan menyebabkan
kardiomegali. [27]
- Amiloidosis
Akumulasi amyloids, yang merupakan protein abnormal atau berlebihan, dalam hati
menyebabkan pembesaran yang sama dan menempatkan sebagainya rintangan
sebelum fungsi normal dari jantung.
Penyebab lain dari cardiomegaly termasuk efek samping dari obat yang diresepkan
untuk menangani penyakit yang mendasari atau gangguan, keracunan darah karena
alkohol dan penyalahgunaan narkoba, infeksi dan kekurangan gizi. Di antaranya,
alkoholisme dan gizi kekurangan menyebabkan batas kardiomegali atau globular
cardiomegaly. Penyakit jantung kongenital dapat menyebabkan cardiomegaly pada bayi
baru lahir atau.[28] [29]




Hipertensi :
- Menurut WHO (1999), hipertensi didefenisikan sebagai peningkatan tekanan darah
arterial abnormal yang berlangsung terus-menerus dimana tekanan darah sistolik
140 mmHg dan diastolik 90 mmHg [30] [31]
- menurut Bustan (2000), hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang
memberi gejala yang akan berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke (untuk
otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan left ventricle
hypertrophy (untuk otot jantung) [32] [33]
- Menurut Hull (1996), hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan dan hampir
konstan pada arteri. Menurut Hendraswari (2008) tekanan sistolik berkaitan dengan
tingginya tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi (denyutan) atau tekanan
maksimum dalam arteri pada suatu saat. Sedangkan tekanan diastolik berkaitan
dengan tekanan dalam arteri bila jantung berada dalam keadaan relaksasi di antara
dua denyutan atau tekanan minimum dalam arteri pada suatu saat. [34] [35]
- Menurut Smeltzer (2001), hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90
mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg [36] [37]

- orbis tiga : Conduct The Correlation Among Factors
Hipertensi menyebabkan dua masalah penting pada jantung
Hipertensi menyebabkan pembesaran ventrikel kiri yang disusul dengan
kegagalan jantung.
Hipertensi mempercepat timbulnya proses aterosklerosis dan menyebabkan
penyakit jantung koroner.
Kapan seorang dengan hipertensi akan jatuh dalam kegagalan jantung tidak dapat
diketahui dengan pasti. Seorang penderita hipertensi kronik walaupun tekanan
darahnya tinggi, dapat hidup bertahun-tahun tanpa terjadi komplikasi pada jantung,
sedangkan seorang dengan pheochromocytoma, glomerulonefritis akuta, atau
toxemia gravidarum dapat dengan mudah jatuh dalam kegagalan jantung walaupun
tekanan darahnya tidak begitu tinggi. [38] [39]

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas normal yang dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor. Hipertensi dapat menyebabkan gangguan vascular dan
gangguan osmolaritas darah antara lain dapat menimbulkan pembentukan plak
atherosclerosis dan peningkatan viskositas (kekentalan) darah. [40] [41] Karena
kekentalan darah tinggi, maka aliran darah yang dipompa jantung tidak optimal
sehingga menyebabkan suplai darah ke jaringan tubuh tidak optimal. Apabila
keadaan ini terus berlangsung, maka dapat terjadi hipoksia jaringan oleh karena
jaringan tidak memperoleh suplai oksigen yang cukup.[42] [43] Sebagai
kompensasinya maka terjadi hipertrofi dan dilatasi vantrikel kiri untuk meningkatkan
kekuatan jantung dalam memompa darah. Oleh karena itu, maka terjadilah
kardiomegali atau pembesaran jantung. [44] [45]













- orbis empat : Explore The Sorrounding Factor
Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan, maka diperoleh faktor lain
yang dapat menimbulkan kardiomegali, yaitu anemia. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh A.B. AKOSA AND H. ARMAH 2005, menunjukkan bahwa sekitar 1,8% dari
pasien anemia kronik memiliki risiko kardiomegali yang tidak diidentifikasi oleh
dokter mereka, meskipun mereka rutin mengontrol kesehatannya. [46] [47] ]48]
Selain itu faktor lain yang dapat menjadi pemicu timbulnya kardiomegali HIV Aids
[49] [50]

- orbis lima : Confirm or Reconstruct New-Concept
Pilihan yang akan dilakukan terhadap surrounding factor yang didapatkan adalah
melanjutkan penelitian tentang hubungan hipertensi terhadap kardiomegali dan
memasukkan surrounding factor yang diperoleh sebagai batasan penelitian (study
limitation).

4. Desain penelitian yang saya pilih adalah case control. Subjek penelitian dibagi ke
dalam dua kelompok yaitu sampel dan control. Sampel adalah mereka dengan
kardiomegali yang memenuhi criteria inklusi, sedangkan control adalah mereka anpa
kardiomegali. Kemudian ditelusuri riwayat hipertensi control dan sampel. Kemudian
hasil yang diperoleh dibandingkan antara kelompok control dan sampel.

5. Pendekatan Bradford kriteria adalah pendekatan yang dikembangkan pada tahun
1965 digunakan untuk hubungan sebab-akibat, yang terdiri atas :

a. Strength of association
Gang. Vascular /
osmolaritas darah
hipertensi
Kompensasi pompa
jantung
Hipertropi dan dilatasi otot
jantung
kardiomegali
Faktor ini dimaksudkan besarnya pengaruh kausa dalam menyebabkan
terjadinya penyakit. Hal ini secara umum dapat dilihat dengan tingginya insiden
suatu penyakit dengan keterpaparan kausa dalam masyarakat.

b. Consistency
Maksudnya adalah harus ada penelitian yang menjadi replikasi dari hasil
penelitian tersebut.

c. Specificity
Maksudnya adalah jika suatu paparan dapat meningkatkan risiko penyakit
tertentu tetapi tidak untuk penyakit lain, maka ini dapat menjadi bukti kuat (strong
evidence) yang dapat mendukung hubungan sebab-akibat yang kita buat.

d. Temporal relationship
Kemampuan untuk membangun kausa dugaan, bahkan efek sementara juga
diperkirakan. Suatu faktor kausa haruslah mempunyai keberadaan yang
mendahului terjadinya penyakit atau akibat apa saja.

e. Biological gradient (dose-response relationship)
Seringkali kita memahami kriteria ini sebagai dose-response relationship.
Semakin tinggi dosis obat/intervensi/paparan yang diberikan, maka akan semakin
tinggi atau bahkan semakin rendah outcome yang didapatkan.
f. Palusibility (biological plausibility)
Hasil yang kita peroleh harus konsisten dengan pengetahuan lainnya, seperti
percobaan pada hewan, dan lain-lain.

g. Coherence
Kesimpulan dari kausal seharusnya tidak bertentangan dengan pengetahuan
yang telah terbentuk.

h. Experiment (Reversibility)
Ketika penghapusan hasil kemungkinan penyebab dalam risiko penyakit
berkurang, maka kemungkinannya menjadi hubungan kausal diperkuat.

i. Analogy
Hal ini dilihat denga membandingkan satu unsur dengan unsur lainnya yang
sejenis. Jika suatu zat tertentu dapat menyebabkan penyakit, maka zat yang lain
harusnya dapat menyebabkan hal yang sama.

Anda mungkin juga menyukai