BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri-sendiri
melainkan manusia selalu berusaha untuk berkumpul dengan sesamanya,
terutama jika mereka memiliki suatu tujuan yang sama. Ini menandakan
bahwa manusia secara tidak langsung melakukan suatu kegiatan organisasi
seperti kehidupan keluarga dengan bapak sebagai keluarga tertinggi,
kehidupan beragama , kehidupan sosial, dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan kehidupan berorganisasi.
Seringkali kita mengatakan bahwa orang yang baik bisa membuat
setiap pola organisasi berhasil. Malahan pernah ada yang mengatakan
bahwa kekaburan dalam organisasi justru baik untuk memaksa orang
bekerja dalam tim, karena mereka tahu bahwa mereka harus bekerjasama
ntuk menyelesaikan sesuatu. Namun, tidak dapat lagi diragukan bahwa
orang yang baik dan mereka yang mau bekerjasama akan melakukannya
paling efektif kalau mereka tahu bagian yang harus mereka lakukan dalam
setiap usaha bersama dan bagaimana peran-peran mereka berhubungan satu
dengan yang lain. Perancangan dan pemeliharaan sistem peran ini pada
dasarnya merupakan fungsi manajerial dalam hal pengorganisasian.
B. Tujuan
1
1. Tujuan dari penulisan ini agar kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui
pengertian organisasi
2. Mengetahui struktur organisasi
3. Mengetahui Budaya organisasi
C. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian organisasi?
2. Menjelaskan mengenai struktur organisasi?
3. Menjelaskan mengenai budaya organisai?
BAB II
ISI
A. Pengertian Organisasi
Organisasi memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda. Definisidefinisi ini merupakan beberapa pendapat-pendapat yang dikemukan oleh
beberapa ahli pakar organisasi.
Menurut Stephen P. Robbins :
Organisasi merupakan koordinasi yang terencana dari aktivitasaktivitas dari dua atau lebih individu yang mempunyai fungsi berdasarkan
kontinuitas yang relatif dan melalui pembagian dalam tenaga kerja dan
hirarki otoritas, untuk mencapai tujuan atau beberapa tujuan.
Menurut H.Koontz, C.ODonnell dan H.Weihrich :
Organisasi adalah pengelompokan aktivitas yang diperlukan untuk
mencapai sasaran, penugasan setiap pengelompokan kepada seorang
manajer dengan otoritas yang diperlukan untuk mengawasi, dan provisi
untuk
koordinasi
secara
otoritas
3
yang dimegerti,
sehingga
menghasilkan
bergantung
yang
diatur
sedemikian
rupa
dan
mengubahnya
dan
menjadi
barang
dan
jasa,
laba,
bahan
sisa,
sebagainya.
Sistem terbuka mempunyai beberapa karakteristik tambahan yang
mempunyai relevansi bagi kita yang mempelajari organisasi.
1. Kepekaan terhadap lingkungan. Salah satu karakteristik yang
nyata dari sebuah sistem
adanya
terbuka
adalah
pengakuan
mengenai
merupakan problema.
2. Umpan balik. Sistem terbuka secara terus menerus menerima
informasi dari lingkungannya. Hal ini membantu sistem tersebut untuk
menyesuaikan
baru ke dalam sistem tersebut secara konstan dan arus keluar yang tetap,
namun secara keseluruhan ciri sistem tetap sama. Tubuh kita akan
menggantikan kebanyakan dari sel yang mati pada saat tertentu, namun
penampilan fisik kita hanya sedikit saja yang berubah. Dengan
demikian, meskipun sebuah sistem terbuka aktif dalam memproses
masukan menjadi keluaran, sistem tersebut cenderung dapat memelihara
dirinya setelah berjalan sekian lama.
6. Gerakan ke arah pertumbuhan dan ekspansi. Karakteristik steady
state menggambarkan sistem terbuka yang sederhana atau primitif. Pada
saat sistem tersebut menjadi lebih kompleks dan bergerak untuk
melawan entropy, maka sistem terbuka bergerak ke arah pertumbuhan
dan ekspansi. Hal ini tidak kontradiktif terhadap tesis steady state.
Untuk memastikan kelangsungan hidupnya, maka sistem sistem yang
besar dan kompleks beroperasi dengan suatu cara untuk memperoleh
margin of safety di luar tingkat eksistensinya. Banyak subsistem yang
berada di dalam sebuah sistem, untuk menghindari entropy, cenderung
memasukkan lebih banyak energi daripada yang dibutuhkan bagi
keluarannya. Hasilnya adalah bahwa steady-state tersebut dapat
diaplikasikan pada sistem yang sederhana, namun pada tingkat yang
lebih kompleks, steady-state menjadi sesuatu yang mempertahankan
karakter sistem tersebut melalui pertumbuhan dan ekspansi. Catatan
terakhir mengenai karakteristik ini: Sistem pada dasarnya tidak berubah
secara langsung sebagai akibat dari ekspansi. Pola perkembangan yang
paling umum adalah pola di mana hanya ada multiplikasi dari jenis
mesin-mesin;
pelatihan
dan
rekruitmen
pegawai;
hidup lama.
8. Equifinality. Konsep equifinality berargumentasi bahwa terdapat
beberapa cara untuk mencapai kota Roma. Jelasnya, konsep ini
menyatakan bahwa sebuah sistem dapat mencapai tujuan yang sama
dari kondisi awal yang berbeda-beda dan melalui bermacam cara.
Ini berarti bahwa sistem organisasi dapat mencapai tujuannya dengan
berbagai macam masukkan dan proses
kita
harus
mencari
prinsip-prinsip
untuk
membimbing
10
konstruktif.
Apabila
pemimpin
kelompok
informal
dapat
B. Struktur Organisasi
Ketika sekelompok orang mendirikan sebuah organisasi untuk tujuan
kolektif, struktur organisasi pun perlu dibentuk untuk meningkatkan
efektifitas kontrol atau kendali organisasi terhadap beberapa kegiatan yang
perlu dilakukan dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Struktur organisasi adalah sistem informal tentang hubungan tugas dan
wewenang yang mengendalikan bagaimana tiap individu bekerjasama dan
11
12
Di
beberapa
organisasi,
pengambilan
dan para eksekutif senior memilih tindakan yang tepat. Pada kasus lain
pengambilan keputusan didesentralisasi. Kekuasaan disebar ke bawah
dalam hierarki. Perlu diketahui bahwa sebagaimana halnya dengan
kompleksitas dan formalisasi, sebuah organisasi bukan disentralisasi
ataupun didesentralisasi. Sentralisasi dan desentralisasi merupakan
dua ujung dari sebuah rangkaian kesatuan (continuum). Organisasi
cenderung untuk disentralisasi atau cenderung didesentralisasi. Namun
menetapkan
letak
organisasi
di
dalam
rangkaian tersebut,
13
2)
3)
4)
5)
6)
7)
14
mereka
lakukan
Unit
pemrosesan
informasi.
Organisasi
menafsirkan
keputusan
dengan
memproses
informasi
secara
10)
C. Budaya Organisasi
Kebudayaan adalah totalitas rangkaian adat istiadat turun-temurun yang
mencakup perlakuan seni, kepercayaan, institusi dan kebiasaan terkait yang
mengendalikan tata cara kehidupan suku bangsa. Kebudayaan juga
menpengaruhi cara kerja dari karyawan perusahaan. Karena keaneka
ragaman kebudayaan yang dibawa kedalam perusahaan, maka manajemen
perusahaan perlu membentuk budaya khas perusahaan secara tersendiri.
Berbagai pihak seperti Schein (1997), Hoffstede (1980) maupun
15
16
Silalahi,2004,p 9)
Tujuh karakteristik primer yang merupakan hakikat dari budaya suatu
organisasi (Stephen P. Robbins, 2003, p305) yaitu :
1. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didorong
untuk inovatif dan mengambil resiko.
2. Perhatian ke rincian. Sejauhmana karyawan diharapkan memperhatikan
presisi/kecermatan, analisis, dan perhatian kepada rincian.
3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memusatkan perhatian
pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk
mencapai hasil itu.
4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan
efek hasil-hasil pada orang-orang di dalam organisasi itu.
5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar
tim-tim, bukannya individu-individu.
6. Keagresifan. Sejauh mana orang-orang itu agresif dan kompetitif dan
bukannya santai-santai.
Kemantapan. Sejauh
7.
mana
kegiatan
organisasi
menekankan
17
organisasi
tidak
dapat
diatur
tanpa
perencanaan
yang
18
sebagai berikut:
1. Cerita
Cerita yang dimaksudkan disini adalah cerita-cerita yang banyak
berisi tentang dongeng dari peristiwa mengenai pendiri organisasi,
pelanggaran aturan, sukses dari
miskin
ke
kaya,
pengurangan
letak
kantor,
19
Bahasa
Banyak organisasi dan unit di dalam organisasi menggunakan
bahasa sebagai suatu cara untuk mengidentifikasi anggota suatu budaya
atau
sub-budaya.
Dengan
mempelajari
bahasa
ini,
anggota
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi merupakan koordinasi yang terencana dari aktivitasaktivitas dari dua atau lebih individu yang mempunyai fungsi berdasarkan
kontinuitas yang relatif dan melalui pembagian dalam tenaga kerja dan
hirarki otoritas, untuk mencapai tujuan atau beberapa tujuan.
Suatu struktur organisasi adalah efektif bila struktur tersebut
memungkinkan sumbangan dari tiap individu dalam pencapaian sasaran
perusahaan. Suatu struktur organisasi adalah efisien apabila memudahkan
pencapaian tujuan-tujuan oleh orang-orang (artinya, struktur itu efektif)
dengan konsekuensi tak terduga atau biaya yang minim.
Ada enam unsur kunci yang perlu disampaikan kepada manajer bila
mereka merancang struktur organisasinya. Elemen-elemen tersebut adalah
spesialisasi pekerjaan, departementalisasi, rantai komando, rentang
kendali, sentralisasi dan desentralisasi,serta formalisasi.
Budaya organisasi adalah kebiasaan kerja seluruh perusahaan baik
manajemen maupun seluruh lapisan karyawan yang dibentuk dan
dibakukan serta diterima sebagai standar perilaku kerja, serta membuat
seluruh perangkat diatas terikat secara emosional kepada perusahaan
21
21
B. Saran
Dalam hal ini pentingnya kita harus mengetahui apa itu organisasi,
struktur dan budaya organisasi itu sendiri karena seringkali kita
mengatakan bahwa orang yang baik bisa membuat setiap pola organisasi
berhasil. Malahan pernah ada yang mengatakan bahwa kekaburan dalam
organisasi justru baik untuk memaksa orang bekerja dalam tim, karena
mereka tahu bahwa mereka harus bekerjasama ntuk menyelesaikan
sesuatu. Namun, tidak dapat lagi diragukan bahwa orang yang baik dan
mereka yang mau bekerjasama akan melakukannya paling efektif kalau
mereka tahu bagian yang harus mereka lakukan dalam setiap usaha
bersama dan bagaimana peran-peran mereka berhubungan satu dengan
yang lain. Perancangan dan pemeliharaan sistem peran ini pada dasarnya
merupakan fungsi manajerial dalam hal pengorganisasian,
22
DAFTAR PUSTAKA