Kelompok 6 & 13
• Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang merupakan singkatan yang berasal bahasa
Yunani Hydrargyricum, yang berarti cairan perak.
• memiliki nomor atom 80, golongan IIB dan berperiode VI. Merkuri ini memiliki berat atom
200,61, titik didih 35,7OC dan titik bekunya 38,85OC. Karena titik didihnya yang rendah ini,
maka pada suhu kamar merkuri berbentuk cair dan mudah menguap.
• Bentuk fisik dan kimianya sangat menguntungkan karena merupakan satu-satunya logam
yang berbentuk cair dalam suhu kamar (25°C), titik bekunya paling rendah (-39°C), ),
mempunyai kecenderungan menguap lebih besar, mudah bercampur dengan logam-logam
lain menjadi logam campuran
• MERKURI meracuni semua sel yang hidup.
• Bisa berikatan dengan beberapa jenis ikatan kimia yang mengandung
tipe molekul sejenis ”sulfhydryl”, yang banyak ditemukan dalam
protein.
• Tubuh manusia mengandung sejumlah senyawa protein yang sangat
besar, merkuri membangun hambatan di semua jaringan tubuh, dan
banyak yang mempunyai satu atau lebih ikatan sulfhydryl.
• Sebagai hasilnya, merkuri bertentangan dengan berbagai macam
proses atau organ di dalam tubuh.
bentuk kimia merkuri
Merkuri Secara umum ada 3 bentuk Merkuri
elemental organik
merkuri
Merkuri
anorganik
Mercury elemental terdapat dalam gelas termometer, tensimeter air raksa, amalgam gigi, alat
elektrik, batu batere dan cat. Juga digunakan sebagai katalisator dalam produksi soda
kaustik dan desinfektan serta untuk produksi klorin dari sodium klorida.
mempunyai sifat sukar diserap oleh kulit, tidak larut air dan tidak larut lemak sehingga toksisitasnya akan
rendah bila ditelan mentah-mentah.
Sebenarnya baru menjadi ancaman ketika elemental mercury itu karena pemanasan dosis tinggi, menguap
dan kemudian masuk ke dalam paru-paru.
Sifatnya larut air tapi tidak larut lemak dan dapat diserap melalui kulit. Saat tertelan 10% nya akan diserap
melalui saluran cerna dan kemudian dapat menimbulkan efek nefrotoksik atau keracunan berat pada ginjal
Mercury anorganic di antara dua tahapan pengoksidaan, Hg2+ adalah lebih reaktif. Ia dapat membentuk kompleks dengan ligan
organik, terutama golongan sulfurhidril. Contohnya HgCl2 sangat larut dalam air dan sangat toksik, sebaliknya HgCl tidak
larut dan kurang toksik.
dalam bentuk Hg++(Mercuric) dan Hg+ (Mercurous) Misalnya:
a) Merkuri klorida (HgCl2) termasuk bentuk Hg inorganik yang sangat toksik, kaustik dan digunakan sebagai desinfektan
b) Mercurous chloride (HgCl) yang digunakan untuk teething powder dan laksansia (calomel)
c) Mercurous fulminate yang bersifat mudah terbakar.
senyawa merkuri yang terikat dengan satu logam karbon, contohnya metil merkuri. Metil
merkuri merupakan merkuri organik yang selalu menjadi perhatian serius dalam toksikologi. Ini karena
Mercury organic metil merkuri dapat diserap secara langsung melalui pernapasan dengan kadar penyerapan 80%.
Uapnya dapat menembus membran paru-paru. Di dalam darah, 90% dari metil merkuri diserap ke
dalam sel darah merah.
Merkuri Merkuri
LD50 Organik AnOrganik
Oral 41 mg/kg ( 26 mg/kg (
Tikus ) tikus)
24 mg/kg ( 25 mg/kg (
Mencit) mencit)
65 mg/kg (
Mamalia)
Dermal 570 mg/kg 75 mg/kg
(tikus) (tikus)
Intraperitoneal 6500 μg/kg (
Tikus)
Intravena 4390 μg/kg (
Tikus)
Kasus
Ratusan Warga Pesawaran Lampung Keracunan Merkuri
• “Setelah minum air dan makan ikan yang kami ambil dari sungai itu, badan terasa
gatal, nafas sesak dan muka terasa panas bukan main. Sebagian kami bahkan
pingsan,” kata Samin, tokoh masyarakat Cikantor, saat ditemui Tempo di kediamannya,
Senin (9/8).
• Samin menuturkan, Sabtu pekan lalu, ribuan ikan di sungai itu tiba-tiba mengambang. Melihat
ribuan ikan mengambang warga kemudian berebut mengambil. “Sebagian dimakan sendiri
dan sebagian lagi dijual ke tetangga yang tidak kebagian,” katanya.
• Dari data Pemerinta Desa Sinar Harapan, sebanyak 186 warga, yang semuanya bermukim di
Dusun Cikantor terindikasi keracunan akut. Menurut Syarifudin, ketua lingkungan Cikantor,
pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesawaran.
Kasus
“Keracunan merkuri di daerah pertambangan emas”
KOMPAS.com - Malapetaka besar akibat merkuri mengancam Indonesia. Hingga jutaan orang bisa mengalami
kecacatan bila penggunaan logam berat tersebut tidak dikendalikan. 37 persen emisi merkuri global berasal dari
tambang emas skala kecil. karena pemakaiannya sembarangan.
Konsentrasi merkuri di Cisitu, menurut penelitian Bali Fokus, tertinggi mencapai 50.549,91 nanogram/meter kubik
(ng/m3) di kolam ikan, terendah 122,25 ng/m3 di rumah adat. Di Bombana, Sulawesi Tenggara Pihak yang terlibat
penambangan emas bukan hanya laki-laki, tetapi juga perempuan. Mereka berperan membakar amalgam untuk
mendapatkan merkuri.
Dengan konsentrasi merkuri di udara tinggi, belum ditambah yang masuk ke air dan bahan makanan, banyak
kasus penyakit diduga terkait merkuri terjadi.
• Di Cisitu misalnya, ada seorang anak yang memiliki kepala abnormal, menderita kejang sejak berusia 2 tahun, dan
mengalami hipersalivasi (liur berlebih). Gejala itu sangat berkaitan dengan keracunan merkuri.
•Sementara di sekotong terdapat kasus anak berusia 3 tahun yang salah 1 kakinya memutar ,jari jari dari salah satu
kakinya menghadap ke belakang. Ada juga remaja 7 tahun yang sudah mengalami katarak.
• Di Bombana, remaja berusia 15 tahun mengalami kontraktur atau pemendekan permanen dari otot dan sendi
Terbawa hujan
menguap
Masuk ke peraiaran
menguap
Kontak kulit
next di atmosfir merkuri berbentuk Hg(0). Kemudian turun ke daratan dan perairan dalam bentuk inorganiknya yaitu
Hg(II). Kemudian di air diubah menjadi metil merkuri (MeHg) oleh bakteri. MeHg ini lebih toksik dibandingkan
dengan Hg(II). Hg(II) di daratan dan perairan mengalami proses reduksi menjadi Hg(0) dan kembali lagi ke
udara. Sumber merkuri berasal dari industry ,rumah sakit , kegiatan alam seperti gunung berapi pertambagan
dll
Siklus mercury Terbawa hujan wet
deposition
diperairan
Pencemaran
perairan Mengalami metilasi
Hg 2+ Hg Menguap Hg
dimakan oleh
manusia predator yang
lebih tinggi lagi
Siklus merkuri
•merkuri yang dilepaskan ke udara berbentuk Hg(0) sedangkan merkuri yang dilepaskan ke air berbentuk inorganik
merkuri Hg(II).
•Di atmosfir merkuri berasal dari kegiatan geologis seperti aktivitas gunung berapi,anthropogenic seperti pembakaran
batu bara , Merkuri ini berbentuk Hg(0).
•Kemudian melalui reaksi oksidasi fotokimia Hg(0) diubah menjadi inorganic merkuri disebut Hg(II) dan merkuri yang
berikatan dengan partikulat di udara disebut Hg(P).
•kedua bentuk ini mudah larut dalam air, sehingga ketika hujan turun keduanya ikut terbawa oleh hujan ke daerah
perairan dan daratan
•uap merkuri yang bebas akan mengkontaminasi lahan di sekelilingnya
•ketika sampai permukaan tanah merkuri tersebut mengendap membentuk sedimen. Atau berikatan dengan zat-zat
organik terutama yang mengandung sulfur
•Merkuri ini dapat kembali ke udara ketika terjadi peningkatan suhu permukaan tanah
•yang masuk ke dalam daerah perairan, ada yang menguap kembali ke atmosfir namun juga ada yang mengalami
metilisasi.
•Hg(II) dalam daerah perairan dapat mengalami metilisasi (MeHg) dengan bantuan bakteri pereduksi sulfat dan besi
,MeHg ini akan terakumulasi dalam plankton atau mikroorganisme.
•Kemudian plankton dan mikroorganisme ini akan dimakan oleh predator yang lebih tinggi lagi dalam rantai makanan
hingga sampai ke manusia sehingga terakumulasi pada tubuh manusia
Toksisitas mercury
Merkuri elemental (Hg)
Tertelan ternyata tidak menyebabkan efek toksik karena absorpsinya yang rendah kecuali jika ada fistula atau
penyakit inflamasi gastrointestinal atau jika merkuri tersimpan untuk waktu lama di saluran gastrointestinal.
Toksisitas mercury
Merkuri anorganic
Kontak pada kulit akibat penggunaan krem yang mengandung garam merkuri dapat menimbulkan
• pigmentasi, rasa terbakar dan dapat menyebabkan toksisitas sistemik.
• HgCl2 dapat menyebabkan iritasi kulit
• merkuri fulminat dan merkuri sulfida menyebabkan dermatitis kontak.
• Penggunaan calomel (HgCl) dapat menyebabkanPink’s disease pada anak-anak yang ditandai:
rash eritematosus, febris, splenomegali, iritabilitas dan hipotonia.
•Aplikasi garam merkuri pada kulit dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan neuropati
perifer, nefropati, eritema, dan pigmentasi.
Setelah menelan zat ini timbul gejala iritasi mukosa berupa stomatitis, rasa logam, rasa panas,
hipersalivasi, edema laring, erosi oesofagus, mual, muntah, hematemesis, hematokhezia, keram
perut, ARDS, shock dan gangguan ginjal berupa proteinuri, hematuri dan glikosuri. Gagal ginjal
akut dapat terjadi dalam 24 jam. Perdarahan gastrointestinal dapat menyebabkan anemia dan
syok hipovolemi.
Toksisitas mercury
Merkuri elemental (Hg)
Keracunan metil merkuri menyebabkan efek pada gastrointestinal yang lebih ringan tetapi
menimbilkan toksisitas neurologis yang berat berupa:
• rasa sakit pada bibir, lidah dan pergerakan (kaki dan tangan), konfusi, halusinasi, iritabilitas,
gangguan tidur, ataxia, hilang ingatan, sulit bicara, kemunduran cara berpikir, reflek tendon yang
abnormal, pendengaran rusak, lapangan penglihatan mendekati konsentris, emosi tidak stabil,
tidak mampu berpikir, stupor, coma dan kematian
Penelanan kronik bentuk alkil rantai pendek (metil merkuri) menyebabkan disartria, parestesi,
ataxia dan tuli. Dapat pula terjadi Tunnel vision dan skotoma multipel atau erethism
Penyebab racun merkuri
• Keracunan akut adalah keracunan yang terjadi
dalam waktu singkat atau seketika, dapat terjadi
karena keracunan dalam dosis tinggi dan atau
eksposisi
Toksikokinetik (ADME)
toksikodinamik
Jalan masuk mekanisme
inhalasi Melalui pernafasan terhirup melalui hidung sekitar 80% dari logam
merkuri akan
terserap oleh alveoli paru-paru dan jalur-jalur pernafasan untuk
kemudian ditrasfer kedalam darah. Dalam darah akan mengalami
proses oksidasi, yang dilakukan oleh enzim hidrogen peroksida
katalese sehingga berubah menjadi ion Hg2+. Ion merkuri ini
selanjutnya dibawa ke seluruh tubuh bersama dengan peredaran
darah.
Keracunan akut
Penanganan umum:
• Tertelan: untuk pertolongan pertama dapat diberikan telur mentah atau susu
segar, diharapkan logam berat tersebut dapat diikat oleh protein yang ada dalam
Penanganan Khusus:
Penanganan:
umumnya keracunan kronis ini terjadi pada industri-
industri, maka pekerja yang keracunan merkuri harus dipindahkan
ke tempat lain yang bebas dari pencemaran. Respon keracunan
kronis terhadap pengobatan sangat lambat. Pada umumnya sampai
bertahun-tahun masih menyisakan gejala.
Penyimpanan Merkuri
Meskipun merkuri memiliki titik didih 357 oC, namun memiliki kemampuan untuk menguap pada temperatur
kamar (25 oC) karena tekanan penguapannya yang rendah.
Untuk menghindari penguapan :
•Simpan merkuri pada tempat yang teduh ( temperature kamar > 25 oC) dan terhindar dari cahaya matahari
secara langsung.
•Simpan dalam wadah khusus ( dapat menggunakan wadah yang terbuat dari bahan stainless steel, baja, besi,
keramik, plastik atau kaca dan jangan menggunakan wadah dari aluminum ) yang tertutup dan pastikan merkuri
terendam dengan sedikit air, dan taruhlah di tempat yang aman yang jauh dari anak.
Gejala PADA KASUS
hypersalivasi
Kejang
/parkinson
Gatal
Muka Terasa
Panas
Pemendekan
otot
Cacat
bawaan
menurunkan
MERKURI kemampuan antioksidan
di plasma dan sel antioksidative thiolic
ikat kuat dengan seperti glutathionin,
kelompok katalase dan
sulfhydryl superoksidase dismutase
menjadi tidak aktif
gabungan bentuk selenium tidak dapat berfungsi
merkuri yang tidak larut sebagai bentuk
air dengan selenium sebagai
yang tidak aktif
selenocysteine
Jumlah antioksidan
dan radikal bebas
tak seimbang
Mekanisme merkuri pada penyakit jantung
• Mekanisme efek merkuri terhadap penyakit jantung koroner adalah dengan menurunkan
kemampuan antioksidan di plasma dan sel
• serta meningkatkan jumlah tekanan radikal bebas dan asam lemak peroksidase pada
membran sel dan lipoprotein.
•Hal ini karena merkuri adalah logam transisi yang berfungsi sebagai katalis pada reaksi tipe
Fenon, yang menghasilkan bentuk radikal bebas
• Merkuri juga mempunyai daya ikat kuat untuk kelompok sulfhydryl, yang menyebabkan
antioksidative thiolic seperti glutathionin, katalase dan superoksidase dismutase menjadi
tidak aktif. Selain itu gabungan bentuk merkuri yang tidak larut air dengan selenium
menyebabkan selenium sebagai bentuk yang tidak aktif , sehingga tidak dapat berfungsi
sebagai sumber katalis (sebagai selenocysteine) dari gluthathione peroxsidase, yang
membersihkan H2O2 dan asam lemak peroksidase
•Tingginya afinitas merkuri pada kelompok tiol dapat menyebabkan aktivitas glutathione
peroxide lipid peroksida berkurang
•Enzim antioksidan lainnya yang berpartisipasi melawan spesies oksigen reaktif karena
keracunan merkuri adalah katalase dan superoksida dismutase
•. Peningkatan ROS dan pengurangan aktivitas antioksidan meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskular
Mekanisme parkinson
Hg
kapasitas respirasi
mitokondria dan kemampuan antioksidan
Disfungsi mitokondria
Degenerasi neuron
dopaminergik
Mekanisme kejang parkinson
Oksidasi piruvat
Mekanisme kejang parkinson
Fosforilasi oksidatif pada membran dalam mitokondria. Perpindahan elektron dari senyawa NADH (komplek I) dan suksinat (komplek II) ke CoQ, kemudian
ditransfer lagi ke kompleks III dan tereduksi. Elektron dari kompleks III ditransfer ke sitokrom c dan dibawa ke komplek IV untuk mengubah O2 menjadi H2O.
Transfer elektron disertai transpor proton dari matrik ke ruang membran dalam mitokondria (inner membrane space, IMS). Transpor proton menyebabkan
gradien potensial yang menimbulkan energi, yang dipakai kompleks V (CV) untuk membentuk ATP
(Cooper, 1997) 64 Majalah Kesehatan
Mekanisme kejang parkinson
•Merkuri mudah membentuk ikatan kovalen dengan gugus disulfida dari asam lipoat (gugus sulfhidril )
•Hg menghambat dari kerja kofaktor dari asam lipoat sehingga akan menghambat kerja enzim piruvat
dehidrokinase karena hg merupakan penghambat enzim yang mengandung gugus sulfhidril (-SH)
•menurunkan aktivitas komplek I dapat menurunkan kapasitas respirasi mitokondria dan kemampuan
antioksidan sehingga menyebabkan perpidahan ion Fe++ dan Cu+ pada pusat a3Cub sitokrom C hal ini
menyebabkan depolarisasi dan auto-oksidasi pada bagian dalam mitokondria dengan peroksi lipid dan tidak
berfungsinya mitokodria sehingga ATP tidak terbentuk. Dimana suatu jaringan otak sangat rentan terhadap
defisit mitokondria karena neuron secara umum membutuhkan energi tinggi
• menyebabkan degenerasi neuron dopaminergik (d2) pada wilayah otak tengah yang memicu dari parkinson
(kejang)
Teratogenic Effects of Mercury
microfibril akan
terbuka
gangguan mekanisme
pada system syaraf
teratogenik
Teratogenic Effects of Mercury
• Ikatan hydrogen sulfide dengan metilmerkuri Ambilan kompleks metil merkuri oleh
pembawa asam amino netral di sel endotel
•Metil merkuri bersifat lipofilik dan berat molekulnya kecil sehingga dengan mudah
dapat melewati sawar darah otak
• Ion mercury menyusup ke sel dan mengikat dirinya ke molekul tubulin yang baru
disintesis. Lebih khusus lagi ion merkuri menempel pada tempat pengikatan yang
dicadangkan untuk guanosin trifosfat atau GTP pada subunit beta molekul tubulin
yang terkena dampak. Karena GTP yang terikat biasanya menyediakan energi yang
memungkinkan molekul tubulin saling menempel satu sama lain
•maka bagian actin dan tubulin yang diserang akan rusak dan menyusut, sehingga
microfibril yang menyampaikan ransangan akan terbuka, sehingga terjadilah
gangguan mekanisme pada system syaraf. Akibat dari terganggunya sel syaraf ini
sangat fatal, dimana koordinasi otak dan anggota tubuh lainnya menjadi tidak sejalan.
•Kematian atau kehilangan sebagian sementara dari dendrite atau sel atau
kehilangan fungsi secara keseluruhan maka akson mulai mati diakhir dan dapat
menyebabkan kerusakan syaraf dan teratogenik
Mekanisme neuropati perifer
menurunnya akson
neuropati perifer
Mekanisme neuropati perifer
Mekanisme neuropati perifer
Mengaktifkan Ca2+
(hyper salivasi)
Melanin dibentuk oleh melanosit dengan enzim tirosinase memainkan peranan penting
dalam proses pembentukannya. Sebagai akibat dari kerja enzim tironase, tiroksin diubah
menjadi 3,4 dihidroksiferil alanin (DOPA) dan kemudian menjadi dopaquinone, yang
kemudian dikonversi, setelah melalui beberapa tahap transformasi menjadi melanin.
Enzim tirosinase dibentuk dalam ribosom, ditransfer dalam lumer retikulum endoplasma
kasar, melanosit diakumulasi dalam vesikel yang dibentuk oleh kompleks golgi.
Melanin berfungsi sebagai pembari warna pada kulit, rambut dan mata, melanin juga
berfungsi melindungi kulit dari paparan sinar ultra violet.
mekanisme flek hitam pada
kulit akibat merkuri
Katarak
Mekanisme
merkuri Gejala katarak
Asam amino
Katarak
Mekanisme
Gejala katarak
CNS
•Kontraindikasi:
pasien keracunan metil merkuri (merkuri organik) karena BAL
meningkatkan kadar merkuri pada sistim syaraf pusat.
• Efek Samping:
hipertensi, takikardia, malaise, mual, muntah, salivasi, lakrimasi,
berkeringat, rasa terbakar (mulut, tenggorokan, dan mata), sesak, rasa
tercekik pada tenggorokan dan dada, sakit kepala, kejang otot, nyeri
lambung, kesemutan, demam pada anak, sakit lokal dan abses pada
tempat injeksi.
Dosis:
Dewasa: Awalnya 400-800 mg pada hari 1 pengobatan diikuti dengan
200-400 mg pada hari ke-2 dan ke-3. Kurangi sampai 100-200 mg
pada hari ke-4 dan hari berikutnya, semua dalam dosis terbagi.
Dianjurkan untuk memberikan dosis pada interval 4 jam untuk
meminimalkan risiko efek samping.
Anak: 1 mth-18 tahun: 2,5-3 mg / kg setiap 4 jam selama 2 hari, 2-4
kali pada hari ke-3, kemudian 1-2 kali sehari selama 10 hari atau
sampai pemulihan.
Penggunaan:
Dimercaprol disuntikkan ke dalam otot. Penyedia layanan kesehatan akan
memberikan suntikan ini. Paling efektif bila digunakan dalam waktu 1 atau
2 jam setelah keracunan mendadak. Obat ini mungkin tidak efektif dalam
mengobati keracunan jangka panjang (keracunan lambat yang telah
terjadi selama periode waktu yang panjang). Kadang-kadang diberikan
selama beberapa hari, tergantung pada jenis keracunan yang ditangani.
Penyimpanan:
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya
langsung dan tempat yang lembap
MEKANISME KERJA DIMERKAPROL
• Suksimer adalah suatu analog dimerkaprol yang larut air, efektif secara oral dan jauh
kurang toksik dibanding dengan BAL
•Efek samping : sakit kepala, ngantuk, pusing sakit tenggookan, rinorea, hidung tersumbat,
batuk, aretmia, mual, muntah, diare, ruang trombositosis, nyeri punggung; pinggang; tungkai,
dll
•Interaksi obat : tidak dianjurkan untuk digunakan bersama agens pangkelat lainnya
•Dosis : ( dewasa dan anak ) : 10mg/kg tiap 8 jam selama 5 hari ke,udian diturunkan sampai
10 mg/kg tiap 12 jam selama 2 minggu lagi ulangan harus dilakukan setelah periode istirahat
2 minggu
KERJA OBAT
• Membentuk senyawa larut air dengan timah sehingga memungkinkan
dikeluarkannya kelebihan jumlah timah melalui urin
• Efek terapeutik: Berkurangnya kadar timah dalam darah dan
berkurangnya kerusakan organ target pada keracunan timah
FARMAKOKINETIK
Absorbsi:
Diabsorbi secara cepat dan bervariasi setelah pemberian oral
DMPS dan konjugat DMMP (DMPS-Hg, 2 DMPS-2 Hg, dan / atau bentuk lain) ada di dalam darah.
Senyawa ini disaring dengan mudah pada glomerulus dan dikirim ke kompartemen luminal tubulus proksimal.
Mereka juga dikirim ke kompartemen basal tubulus proksimal melalui aliran darah. Karena muatan negatif
polar yang terkait dengan kelompok DMPS sulfonat. DMPS atau konjugat DMMP tidak mudah diangkut
dengan mudah pada membran plasma luminal atau basolateral sel tubulus proksimal.
DMPS (dalam keadaan tereduksi dan / atau teroksidasi) diambil dengan cepat pada membran basolateral
oleh transporter anion organik
DMPS disekresikan oleh sistem transport anion organik probenecid dan PAH yang sensitif yang terletak
pada membran basolateral sel epitel tubular proksimal
Bentuk DMMP yang berkurang berinteraksi dengan, bersaing untuk, dan kemudian menghilangkan ion
merkuri yang terikat pada sejumlah molekul potensial, yang meliputi protein, metallothioneins (mt), glutathione
(gsh), sistein (Cys), dan lainnya (r- Hg-r)
Begitu ion mercurik menjadi terikat pada DMPS dan konsentrasi intracellular yang cukup kuat dari konjugat
muram DMMP telah terbentuk untuk menghasilkan gradien yang mendukung pergerakan luar kompleks ini,
konjugat diangkut, kemungkinan secara fasilitasi ke dalam lumen tubulus proksimal
Ion mercurik mengikat secara giat ke kelompok sulfhydryl vicinal pada DMPS. Bila merkuri anorganik
mengikat DMPS, ia membentuk kompleks yang stabil dan mudah larut dalam air yang dapat diekskresikan
dengan mudah dalam urin
Akhirnya, konjugasi diekskresikan ke dalam urin
Penisillamin (D-Dimetilsistein)
Penisilamin adalah turunan penisilin yang berupa kristal putih larut air
Obat ini kadang juga digunakan untuk mengobati arttritis reumatioid yang parah
Efek samping reaksi hipersensitivitas yang timbul berupa ruam, pruritus dan demam obat
Efek samping yang lain yaitu Nefrotoksisitas disertai proteinuria dan pemakaian obat ini secara terus-menerus dapat menyebabkan insufisiensi
ginjal
Defisiensi piridoksin adalah efek toksik yang sering terjadi pada bentuk obat ini, tetapi jarang dijumpai pada bentuk D.
diberikan pada kasus keracunan gas merkuri dan merkuri inorganik yang
tidak berat, keracunan merkuri elemental kronis dan neuropati akibat
merkuri inorganik.
• Sediaan
Kapsul : 125 mg atau 250 mg
Tablet : 250 mg
• Kontra indikasi
pasien yang alergi penicillin. Terapi dihentikan jika terjadi: febris, rash,
leukopeni dan trombositopenia. Efek merugikan lainnya: nausea, vomitus,
neuritis optikus dan sindroma lupus
• Efek Samping
Mual , Anorexia ,Demam,Ruam,Kehilangan rasa
Proteinuria (suatu kondisi dimana terlalu banyak protein dalam urin yang
dihasilkan dari adanya kerusakan ginjal)
• Dosis
1-2 gram setiap hari dalam dosis yang dibagi 3 sebelum makan sampai
urin yang mengandung timbal stabil sekurangnya 500 mcg/hari; ANAK 20
mg/kg bb dalam dosis yang dibagi
FARMAKOKINETIK
Absorpsi:
Diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral
Distribusi:
Menembus plasenta
Diedarkan ke aliran
Penisilamin darah
diabsorbsi
dalam
saluran cerna Membentuk kelat
dengan merkuri
Menghambat
pembentukan batu sistin
disaluran kemih
Sediaan Injeksi Minyak 100 mg / Kapsul 100mg/kaps Serbuk tersedia untuk campuran Kapsul : 125
mL seperti kapsul oral, atau untuk mg/kaps atau 250
infus (50mg/ml) mg/kaps
Tablet : 250
mg/tab
Kelebihan •Terbukti khasiat paling • Efektif secara oral dan jauh kurang toksik •Efek samping dari unitiol sangat •Apabila diberikan
efektif dibanding dengan BAL rendah secara oral,
•Diabsorbsi secara cepat •meningkatkan ekskresi merkuri air kencing •didistribusikan di ruang terserap dengan
•mengurangi konsentrasi merkuri dan jaringan ekstraselular dan dapat masuk sempurna
darah ke sel
Kekurangan •sangat menyakitkan pada •Waktu ekskresi yang lama (kurang lebih 24 •tidak bisa di berikan pada ibu Diabsorpsinya
tempat suntikan jam) hamil dan menyusui lama
•distribusi ekstraselularnya, karena ia tidak •ketidaknyamanan
dapat melewati membran sel gastrointestinal
•Reaksi buruk DMSA meliputi •reaksi kulit, neutropenia ringan
ketidaknyamanan gastrointestinal •enzim hati yang meningkat
•reaksi kulit, neutropenia ringan
•peningkatan enzim hati
Dimerkaprol Suksimer (DMSA) Unithiol (DMPS) Penisilamin
INDIKASI Merkuri anorganik dan unsur untuk Setelah terpapar merkuri anorganik Merkuri organik Setelah terpapar merkuri anorganik dan
simtomatik tingkat tinggi unsur tingkat rendah dan tidak ada
gejala
KONTRA zat besi, kadmium, selenium; keracunan timbal dalam lingkungan ekskresi ginjal adalah rute utama Myasthenia Gravis, Sindrom
kerusakan hati yang berat yang mengandung timah eliminasi unithiol dan kompleks Goodpasture
INDIKASI
logamnya, kewaspadaan diperlukan
dalam pemberian unithiol pada
pasien dengan insufisiensi ginjal
berat.
EFEK hipertensi, takikardia, malaise, mual, Reaksi alergi (sulit bernapas; Ruam parah makulopapular, eritema Artralgii, limfadenopati,
muntah, salivasi, lakrimasi, menutup tenggorokan; multiforme, mual, muntah, sindrom sindromseperti lupus, alopecia,
SAMPING
berkeringat pembengkakan pada bibir, l Stevens-Johnson, kelemahan dan tireoidit, penampilan antibodi
pusing antinuklear, leukopenia,
trombositopenia
DOSIS injeksi intramuskular, DEWASA dan 10 mg / kg 8 hari selama 5 hari; Dosis awal 100-200 mg per os setiap 1-2 gram setiap hari dalam dosis
ANAK 2,5-3 mg/kg bb tiap 4 jam Diikuti dengan 10 mg / kg 2 jam pada hari pertama, diikuti yang dibagi 3 sebelum makan
untuk 2 hari, 2-4 kali pada hari dosis 12 hari selama 14 hari; Tidak dengan dosis pemeliharaan 3 x 100 sampai urin yang mengandung
ketiga, kemudian 1-2 kali tiap hari melebihi 500 mg / dosis mg / hari. timbal stabil sekurangnya 500
selama 10 hari atau hingga pulih mcg/hari; ANAK 20 mg/kg bb dalam
dosis yang dibagi.
MEKANISME KERJA Kelasi logam chelator utama. Ini bekerja dengan membentuk kompleks khelat logam pengurangan pembentukan kolagen.
menjepit timbal dalam tubuh dan lembam ekskresi ginjal mudah mengikat tembaga, besi, merkuri,
mengeluarkannya dalam urin. diserap secara oral tidak seperti timbal, dan sistin yang kemudian
chelators lainnya diekskresikan dalam urin
Pertanyaan tentang Merkuri
• 1. Bakteri seperti apa yang bisa di makan merkuri?
• 2. Berapa kadar merkuri yang bisa menyebabkan toksisitas dalam tubuh ?
• 3. Apa yang terkandung didalam merkuri sehingga menimbulkan efek toksik?
• 4. kenapa ikan memakan merkuri itu tidak terjadi apa-apa, dan kenapa saat
manusia terpapar merkuri malah keracunan?
• 5. apabila pakai kosmetik yang berbahan merkuri, badan kelihatn putih.
Tetapi saat dihentikan pemakaian, timbul ruam-ruam pada kulit. Kenapa?
• 1. Bakteri pereduksi sulfat (sulfate reducing bacteria, SRB) dari famili desulfobacteriaceae berperan dalam pembentukan
metil merkuri dalam sedimen di ingkungan akuatik
• 2. kadar setiap jenis merkuri berbeda beda untuk
• ketoksikannya dikarenakan perbedaan sifat pada setiap jenisnya.
• Untuk LD50 peroral dimetil mercury yang paling toksik kurang
• dari 0,1 mg/kg dibanding jenis mercury lainnya.
• 3. Merkuri itu adalah merkuri adalah unsur Hg yang bisa berikatan dengan beberapa jenis ikatan kimia yang mengandung
tipe molekul sejenis ”sulfhydryl”, yang banyak ditemukan dalam protein.
• Tubuh manusia mengandung sejumlah senyawa protein yang sangat besar, merkuri membangun hambatan di semua
jaringan tubuh, dan banyak yang mempunyai satu atau lebih ikatan sulfhydryl.
• Sebagai hasilnya, merkuri bertentangan dengan berbagai macam proses atau organ di dalam tubuh.
• 4. Merkuri meracuni semua sel yang hidup termasuk ikan pada konsentrasi tertentu pada ikan. Jadi tidak mungkin saat ikan
memakan merkuri itu tidak terjadi apa-apa. Sedangkan Ikan tersebut cenderung memiliki kecenderungan konsentrasi
merkuri yang tinggi karena sifat dari metil merkuri yang larut air. Ikan mengalami bioakumualasi merkuri . Akibatnya, methyl
merkuri pada ikan menumpuk. Yang akan terakumulasi juga pada rantai makanan yang lebih tinggi , manusia salah
satunya. Bioakumulasi atau LD50 pada ikan yang belum melampui kadar toksik sehingga tidak terlihat keracunan mercuri
sehingga di konsumsi manusia , tetapi semakin lama akan tertumpuk jika tidak diekresikan sehingga menimbulkan efek
toksik.
• 5. merkuri mempengaruhi enzim trikinase dalam menghambat tirosin sehingga pembentukan melanin tidak terjadi sehingga
kulit mencerah atau lebih putih. Pemakaian merkuri secara terus menerus itu memang awalnya menjadikan kulit mulus,
namun kemudian merkuri itu mengendap di bawah kulit. Setelah bertahun-tahun baru kulit kita bakalan rusak,pastinya
terjadi ruam-ruam akan biru kehitaman bahkan dapat memicu timbulnya kanker. Dan juga dapat memperlambat
pertumbuhan janin, mengakibatkan keguguran (Kematian janin dan Mandul), Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan
pudar) dan bila pemakaian dihentikan, flek itu dapat atau akan timbul lagi & bertambah parah (melebar).