VIRUS
Virus adalah suatu partikel yang mengandung bahan genetik berupa DNA atau
RNA yang diselubungi oleh protein yang disebut dengan kapsid dan pada
beberapa jenis virus ada juga komponen lain, misalnya lemak.
Satuan dasar virus disebut virion. Diameternya 20-300nm jauh lebih kecil dari
sel prokariot yang paling kecil.
Viroid ---- molekul kecil RNA yang terdiri atas 359 basa nukleotida dan tidak
diselubungi oleh protein
contohnya viroid yang menyebabkan penyakit panda kentang
Prion ----- suatu partikel yang terdiri atas molekul kecil protein (ada yang terdiri
atas 250 asam amino) yang tidak mempunyai asam nukleat
Prion berasal dari istilah proteinaceous infectious particle (artikel atau molekul
protein sebagai agen penyebab penyakit) ----- oleh Stanley B Prusiner.
Contoh prion : Penyebab penyakit neurogeneratif
- Penyakit BSE (bovine spongiform encephalophaty), penyakit sapi gila
- Penyakit scrapie pada domba
- Penyakit creutzfeldt-jacob pada manusia
- Penyakit Gerstmann-Straussler-scheinker pada manusia
Virus bersifat parasit. Bisa memperbanyak diri jika berada didalam suatu sel
inang yang sesuai. Jika berada diluar sistem selular, maka virus tidak bisa
memperbanyak diri karena tidak mempunyai suatu sistem enzim yang dapat
digunakan untuk sintesis partikel virus baru.
Mekanismenya yaitu
Menyerang protein
Filamen sel
A’ B’ C’
JASAD SELULAR
Doktrin sel
Found in Found in
Structure Description & Function Animals? Plants?
Sebagian besar DNA berada dalam bentuk double helix, yang mana terdiri dari 2 linear
DNA yang berikatan berputar satu sama lainnya. Ikatan utama yang membentuk formasi
helix ini adalah ikatan antara pasangan basa : bentuk basa A berikatan hydrogen dengan
basa T (or U in RNA), dan basa G berikatan hydrogen dengan C. Jika kita campurkan dua
ATGC bersamaan , bentuk duplex akan terbentuk
PENEMUAN STRUKTUR MOLEKULAR DARI DNA DOUBLE HELIX
Semua molekul dalam sel alkan berinteraksi satu sama lain. Interaksi antar
molekul akan menentukan sifat sifat biologis molekul molekul didalam sel.
Ineraksi milekular tersebut berupa :
1. Ikatan kovalen : Ikatan yang ada diantara atom atom yang menyusun suatu
molekul, misalnya ikatan antara C – H pada CH4. Ikatan ini paling kuat dan
paling stabil antara atom.
2. Ikatan non kovalen : Interaksi antara atom yang tidak teriakt secara
kovalen. Ikatan nya tidak sekuat ikatan kovalen, namun berperan penting
dalam menstabilkan struktur makromolekul dalam sel misalnya asam
nukleat dan protein
1. Ikatan hidrogen
Suatu bentuk interaksi lemah antara suatu atom elektronegatif (atom
akseptor) dengan hidrogen yang terikat secara kovalen dengan atom lain
(donor atom)
Ikatan hidrogen banyak terdapat panda sistem biologis. Pada asam nukleat
ikatan hidrogen menyebabkan terjadinya pasangan antar untaian
(interstrand) antar basa nukleotida
Misalnya antara adenine dan tymine (A-T) dan antara guanosine dengan
cytosine (G-C)
2. Ikatan ionik
Ikatan antara atom yang terjadi karena adanya perbedaan muatan pada atom
atom yang berinteraksi. Contoh amino aspartat dan glutamat yang bermuatan –
, sedangkan lisin, histidin, dan arginin bermuatan + , muatan yang berbeda ini
menyebabkan asam amino berikatan ionik. Hal ini yang menyebabkan rantai
polipeptida protein dapat berlipat sedemikian rupa, sehingga menjadi lebih
bedekatan
RNA hadir di alam dalam berbagai macam/tipe Sebagai bahan genetik, RNA
berwujud sepasang pita (Inggris double-stranded RNA, dsRNA).
Genetika molekular klasik mengajarkan adanya tiga tipe RNA yang
terlibat dalam proses sintesis protein:
Macam-macam RNA
mRNA (massenger) terdapat dalam nukleus. mRNA dicetak oleh
salah satu pita DNA yg berlangsung dalam nukleus
tRNA (transfer) terdapat dalam sitoplasma. Seperti daun semanggi
rRNA (ribosom) terdapat dalam ribosom. Molekulnya berupa pita
tunggal tidak bercabang
Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 diketahui bahwa RNA
hadir dalam berbagai macam bentuk dan terlibat dalam proses
pascatranslasi. Dalam pengaturan ekspresi genetik orang sekarang
mengenal RNA-mikro (miRNA) yang terlibat dalam "peredaman gen"
atau gene silencing dan small-interfering RNA (siRNA) yang terlibat
dalam proses pertahanan terhadap serangan virus
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa untai tunggal RNA
juga dpt melipat ke rantainya sendiri dan membentuk
pasangan basa komplementer yg menghasilkan struktur
sekunder yg unik (ikatan hidrogen dlm molekulnya sendiri
=intramolekuler).
Adanya modifikasi struktur RNA menyebabkan adanya
perbedaan fungsi
Berdasarkan fungsinya, dikenal 3 jenis RNA: RNA transfer
(tRNA); RNA duta atau messenger (mRNA) dan RNA
ribosom (rRNA)
Struktur mRNA dikatakan sebagai struktur primer,
sedangkan struktur tRNA dan rRNA dikatakan sebagai
struktur sekunder
t RNA mempunyai ukuran paling kecil (panjang 75-80
nukleotida) dan berperan membawa asam amino ke
ribosom untuk di-polimerisasi membentuk rantai polipeptida
Fungsi RNA
mRNA bertugas menerima informasi/keterangan genetik dari DNA.
Proses ini dinamakan transkripsi dan berlangsung dalam nukleus.
Berfungsi sbg perantara ant DNA krom dan asam amino sitoplasma.
Berperan penting dlm pembuatan protein
Pada dasarnya pada studi biomolekular ini berkaitan dengan analsis makro
molekular.
A. Penggunaan radioisotop
Isotop adalah elemen elemen kimia yang mempunyai jumlah proton yang
sama dalam inti atom, namun memiiki no massa yang berbeda (proton dan
neutron)
contohnya :
- S35 digunakan untuk melabel protein atau melabel nukleotida yang
digunakan dalam penentuan urutan basa DNA (DNA sequensing)
- [α-P32] UTP-RNA : digunakan dalam translasi dan transkripsi in vivo guna
mempelajari promoter suatu gen yang mengatur proses transktripsi.
- [α-S35]dATP atau [α-P32dATP juga untuk analisis urutan basa nukleotida
sehingga dapat membaca autoradioaktivitas frgament fragment
nukelotida panda gel elektroforesis.
- Untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit
seperti :
a. 24Na untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah
b. 50Fe untuk menetahui laku pembentukan sel darah merah
c. 131I untuk mendeteksi getah tiroid dalam kelenjer gondok
d. 60Co untuk terapi pengobatan kanker
e. 201Ti untuk mendeteksi kerusakan jantung
f. 32P untuk mendeteksi penyakit mata,tumor, hati,menghambat
pembetukan sel darah merah yang berlebih
g. 133Xe untuk mendeteksi penyakit paru paru
h. 99Tc untuk mendeteksi tulang manusia
Pada dasarnya ada 2 cara untuk mendeteksi radioaktifitas pada hasil suatu
reaksi biokimia molekular yang dilakukan dengan menggunakan bahan radioaktif
Yaitu :
1. Dengan prinsip autoradiografi : pada penetuan urutan basa DNA atau frgamen
DNA. HAsilnya kemudian dielektroforesis pada gel poliakrilamide. Selembar
film sunar X diletakan diatas gel poliakrilamide tersebut, sehingga
radioaktifitas yang memancar dari gel akan mengenai lembar sinar X tersebut
akan membentuk citra sesuai dengan pola urutan fragment polinikleotida
Contoh : ekspresi dari onkogen c-myc pada sel kanker
rahim setelah diobati 72 jam dengan ekstrak neem
D E F
Ada 3 tahapan
1. Ekstraksi
Sebagai langkah awal dalam pengisolasian organel, molekul, DNA atau
organel lainnya. Sebagian besar proses pengisolasian organel dilakukan pada
suhu 0-4oC. Atau menggunakan larutan akueosa untuk menghindari kondisi
pH dan tekanan osmotik yang ekstrem serta suhu yang tinggi, karena
sebagian besar organel atau biomolekul sel bersifat labil dan dan dapat
kehilangan aktivitas biologisnya. Larutan yang sering dipakai untuk ekstraksi
organel adalah sukrosa 0,25 mol/L, dan pH nya diatur dengan larutan buffer
asam klorida TRIS (tris[hidroxymethyl]aminomethane) 0,05 mol/L yang
mengandung ion K+ dan Mg2+ (larutan SKTM)
2. Homogenasi
Untuk mengektrak organel / DNA dari sel pertama tama diperlukan pemecahan
sel dalam kondisi ringan melalui proses homogenasi menggunakan alat (pestle)
yang digerakan secara manual. Perputaran pestle secara terkontrol akan
menghasilkan gaya mekanik merobek pada sel sehingga isi sel akan keluar
kedalam larutan sukrosa. Suspensi yang dihasilkan disebut homogenat
3. Sentrifugasi
Sentrifugasi digunakan untuk pemisahan sel atau organel subselular juga untuk
pemisahan inti sel (DNA) pada tahap molekuler. Subfragsional kandungan
homogenat dilakukan dengan sentrifugasi differensial. Setiap sentrifugasi ini akan
menghasilkan pellet dan lapisan supernatan. Lapisan supernatan pada masing
masing tahap terseut akan disentrifugasi lagi selanjutnya sehingga dihasilkan 3
macam pellet yaitu fraksi nukleus, fraksi mitokhondria dan fraksi mikrosom
(mengandung retikulum endoplasma,dan ribosom bebas).
Elektroforesis
Adalah suatu teknik pemisahan molekul selular berdasarkan atas ukurannya,
dengan menggunakan medan listrik yang dialirkan panda suatu medium yang
mengandung sample yang akan dipisahkan
Teknik ini digunakan untuk analisa :
- DNA
- RNA
- Protein
Cara kerja
Dalam elektroforesis gel terdapat dua material dasar yang disebut fase diam dan
fase bergerak (eluen). Fase diam berfungsi "menyaring" objek yang akan dipisah,
sementara fase bergerak berfungsi membawa objek yang akan dipisah. Sering
kali ditambahkan larutan penyangga pada fase bergerak untuk menjaga
kestabilan objek elektroforesis gel. Elektroda positif dan negatif diletakkan pada
masing-masing ujung aparat elektroforesis gel.
Zat yang akan dielektroforesis dimuat pada kolom (disebut well) pada sisi
elektroda negatif. Apabila aliran listrik diberikan, terjadi aliran elektron dan zat
objek akan bergerak ke arah sisi elektroda positif. Kecepatan pergerakan ini
berbeda-beda, tergantung dari muatan dan ukuran objek. Kisi-kisi gel berfungsi
sebagai pemisah. Objek berukuran lebih besar akan lebih lambat berpindah.
KARAKTERISASI DNA DAN RNA : ELEKTROFORESIS
1. Untuk mencek apakah proses isolasi DNA atau RNA berhasi
2. mengetahui ukuran dan bentuk suatu partikel baik DNA, RNA dan protein
3. Untuk Elektroforesis digunakan untuk mengamati hasil amplifikasi dari DNA.
(mencek produk PCR)
4. Mencek hasil restriksi DNA
Hasil elektroforesis yang terlihat adalah terbentuknya band yang merupakan
fragmen DNA hasil amplifikasi dan menunjukkan potongan-potongan jumlah
pasangan basanya
Elektroforesis adalah suatu teknik yang mengukur laju perpindahan atau
pergerakan partikel-partikel bermuatan dalam suatu medan listrik. Prinsip
kerja dari elektroforesis berdasarkan pergerakan partikel-partikel bermuatan
negatif (anion), dalam hal tersebut DNA, yang bergerak menuju kutub positif
(anode), sedangkan partikel-partikel bermuatan positif (kation) akan bergerak
menuju kutub negatif (anode)
Secara prinsip, teknik ini mirip dengan kromatografi: memisahkan campuran
bahan-bahan berdasarkan perbedaan sifatnya.
Teknik elektroforesis mempergunakan medium yang terbuat dari gel
Perpindahan partikel pada medium gel tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti
- ukuran partikel,
- komposisi dan konsentrasi gel,
- densitas muatan,
- kuat medan listrik dan sebagainya.
Semakin kecil partikel tesebut, maka pergerakan atau migrasinya akan semakin
cepat, karena matriks gel mengandung jaringan kompleks berupa pori-pori
sehingga partikel-partikel tersebut dapat bergerak melalui matriks tersebut
GENETIKA MOLEKULAR
Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan
variasi sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion).
Ada pula yang dengan singkat mengatakan, genetika adalah ilmu tentang gen.
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah molekular hingga populasi (lihat
entri biologi). Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan
Inti berisi cairan yang lebih kental dari pada sitoplasma, disebut
nukleoplasma. Dalam nukleoplasma ada benang halus disebut kromatin
(kroma = berwarna, tin = benang). KROMATIN adalah materi genetik,
atau bahan sifat keturunan. Benang-benang ini dibina atas DNA dan
protein. DNA terdiri dari sekitar 100.000 molekul, tersebar pada
benang kromatin.
Tiap molekul DNA secara fungsional disebut gen. Gen-lah yang membina
unit materi genetis. Gen bekerja menumbuhkan dan memelihara
aktivitas sifat keturunan atau karakter. Puluhan ribu jenis karakter
dalam tubuh kita. Contoh karakter: bentuk rambut, warna rambut,
hormon insulin, hormon pertumbuhan, enzim pencerna protein, enzim
pencerna glikogen, antibodi, sel tulang, sel darah, sel saraf, dan
sebagainya.
Dalam bentuk ketika sel sedang membelah itu kromatin disebut dengan nama
kromosom (kromo = berwarna; som atau soma = badan). Barulah dalam bentuk
kromosom materi genetik itu tampak jelas di bawah mikroskop cahaya. Dapat
dihitung, dapat diamati ujung-pangkalnya, dapat diteliti dengan rinci
perilakunya, dan dapat pula dianalisis kemungkinan terjadinya aberasi. Karena
dalam bentuk kromosomlah baru dapat dianalisa aberasi pada materi genetik,
maka untuk praktisnya benang-benang materi gentik dalam inti sel itu disebut
saja kromosom.
Dalam tiap sel tiap macam kromosom ada dua atau sepasang. Jumlah kromosom
manusia 46, dan menurut macamnya ada 46/2 = 23 pasang. Kromosom yang
sepasang atau semacam itu disebut homolog. Homolog dalam panjang dan
bentuk, homolog pula kandungan serta letak gen-gennya. Kromosom yang
berpasangan pada setiap individu itu yang sebelah diwarisi seseorang dari ibu,
lewat sel telur, dan dari ayah lewat sperma.
Informasi genetik yang terdapat di dalam setiap sel makhluk hidup dikemas
dalam suatu bentuk materi genetik yang kita kenal sebagai asam
deoksiribonukleat (DNA).
DNA eukariot dipaket dalam kromosom
Figure 1-8
Lodish MCB
PAKET DNA DALAM KROMOSOM
Kode genetik
Cara untuk menetapkan jumlah serta urutan nukleotida
yg berperan dlm menentukan posisi yang tepat dari tiap
aa dlm rantai peptida yang bertambah panjang
SINTESA PROTEIN
Stop
Start codon
codon
Kodon inisiasi AUG yg terjemahannya Metionin
Proses pemanjangan protein ini diteruskan sampai
menemui kodon terminasi (3 jenis)
Setelah satu sel mbelah menjadi dua maka masing2 masuk dlm
stadium interfase dan kemudian akan mengalami ptumbuhn sel shg
menjadi dewasa dan siap untuk membelah kembali
Pd dasarnya akan terjadi secara berulang dimana sel muda tumbuh
menjadi dewasa. Membelah lagi shg terjadi siklus yg dnamakn
siklus sel
Siklus sel
Tahap perubahan sel secara umum:
Tahap G1 (first gap phase) dimulai dari sel muda yg baru membelah
- umumnya membutuhkan waktu 3-4 jam
- tahap ini akan terjadi sintesa RNA diikuti
sintesa protein yg myebabkn sitoplasma
bertambah dan sel akan berkembang
1. Tumpukan basa
Basa purin dan pitidin yang menyusun molekul DNA terletak panda satu bidang
datar yang tegak lurus terhadap aksis untaian DNA. Krn itu dianggap sebagai
tumpukan basa.
Hal ini dapat diketahui dengan
- Teknik dispersi rotari optik
- Diksroisme sirkular
2. Ikatan hidrogen
Pada molekul DNA ikatan hidrogen berperan dalam menentukan struktur helix
antara untaian yang berpasangan. Pasangaditentukan oleh adanya 2 ikatan
hidrogen antara nukelorida A-T , sedangkan G-C terdapat 3 ikatan
hidrogen.Oleh karena itu, untuk merusak G-C diperlyukan suhu lebih tinggi
dari A-T
Identifikasi DNA
Ketika seseorang dengan alasan yang sangat beragam dan pribadi ingin
tahu akan identitasnya, maka salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah identifikasi DNA
(Deoxyribo Nucleic Acid). Identifikasi DNA dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui hubungan biologis antar individu dalam sebuah keluarga
dengan cara membandingkan pola DNA individu-individu tersebut.
Lembaga Biologi Molekul Eijkman melalui Yayasan GenNeka
menawarkan pelayanan identifikasi DNA, berupa tes paternitas dan tes
maternitas.
Setiap orang memiliki DNA yang unik. DNA adalah materi genetik yang
membawa informasi yang dapat diturunkan. Di dalam sel manusia DNA
dapat ditemukan di dalam inti sel dan di dalam mitokondria. Di dalam
inti sel, DNA membentuk satu kesatuan untaian yang disebut
kromosom. Setiap sel manusia yang normal memiliki 46 kromosom yang
terdiri dari 22 pasang kromosom somatik dan 1 pasang kromosom sex
(XX atau XY).
TES DNA
1. Tes paternitas.
Tes paternitas adalah tes DNA untuk menentukan apakah seorang pria
adalah ayah biologis dari seorang anak. Kita semua mewarisi DNA (materi
genetik) dari orang tua biologis kita. Tes paternitas membandingkan pola
DNA anak dengan terduga ayah untuk memeriksa bukti pewarisan DNA yang
menunjukkan kepastian adanya hubungan biologis.
1. Tes maternitas.
Tes maternitas adalah tes DNA untuk menentukan apakah seorang wanita
adalah ibu biologis dari seorang anak. Seperti pada tes paternitas, tes ini
membandingkan pola DNA anak dengan terduga ibu untuk menentukan
kecocokan DNA anak yang diwariskan dari terduga ibu. Umumnya tes
maternitas dilakukan untuk kasus, seperti kasus dugaan tertukarnya bayi,
kasus bayi tabung, kasus anak angkat dan lain-lain.
Metoda identifikasi DNA yang digunakan dalam tes paternitas dan tes
maternitas
Identifikasi DNA untuk tes paternitas dilakukan dengan menganalisa pola DNA
menggunakan marka STR (short tandem repeat). STR adalah lokus DNA yang
tersusun atas pengulangan 2-6 basa. Dalam genom manusia dapat ditemukan
pengulangan basa yang bervariasi jumlah dan jenisnya. Identifikasi DNA dengan
penanda STR merupakan salah satu prosedur tes DNA yang sangat sensitif
karena penanda STR memiliki tingkat variasi yang tinggi baik antar lokus STR
maupun antar individu.
NUCLEOTIDE SEQUENCING
Restriction endonuclease enzymes
RNA sequencing
2. a. Enzim Restriksi Endonuklease
adalah enzim-enzim bakteri yang dapat
mengenali dan memotong sekuens
nukleotida tertentu didalam molekul DNA .
- membentuk fragmen DNA yang bervariasi
- mampu mengenal sekuens pasangan basa
sepanjang 4-8 nukleotida.
- ujung hasil potongan dapat berupa :
a. Ujung kohesif (sticky)
b. Ujung tumpul (blunt)
DNA SEQUENSING
PENYAKIT GENETIK
Penyakit adalah keadaan tidak normal pada badan atau minda yang
menyebabkan ketidakselesaan, disfungsi, atau tekanan/stres kepada orang
yang terbabit atau berhubung rapat dengannya. Kadang kala istilah ini
digunakan secara umum untuk menerangkan kecederaan, kecacatan, sindrom,
simptom, keserongan tingkah laku, dan variasi biasa sesuatu struktur atau
fungsi, sementara dalam konteks lain boleh dianggap sebagai kategori yang
boleh dibedakan.
Terdapat pelbagai jenis penyakit yang mengancam manusia. Penyakit ini boleh
disebabkan oleh kuman, bakteria, virus, racun, kegagalan organ berfungsi, dan
juga oleh penyakit keturunan/genetik.
Patologi merupakan ilmu kajian penyakit. Pengelasan penyakit secara saintifik
pula dirujuk sebagai nosologi.
Jenis jenis Penyakit
Salah satu kategori penyakit terbesar dan terkenal ialah penyakit berjangki
yang' merupakan penyakit yang disebarkan oleh agen jangkitan/vektor seperti
bakteria, fungi, parasit, virus, dan prion. Ada juga yang jenis penyakit yang
disebarkan oleh protozoa dan cacing. Terdapat juga penyakit genetik yang
disebabkan oleh kekurangan, keterlebihan, atau kecacatan gen dalam DNA
orang yang terbabit; penyakit toksik disebabkan oleh pendedahan berlebihan
kepada toksin alam sekitar seperti logam berat; Penyakit kekurangan(zat) yang
disebabkan oleh kekurangan zat dalam makanan tertentu; penyakit autoimun
yang disebabkan oleh sistem pertahanan badan menyerang tisu badan sendiri;
penyakit yang disebabkan oleh kepercayaan pesakit sendiri; dan penyakit yang
menggabungkan jenas-jenis penyakit tersebut, termasuklah yang disebabkan
oleh punca yang tidak diketahui.
Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang
disebabkan oleh kelainan oleh satu atau lebih gen menyebabkan sebuah
kondisi fenotip klinis.
Beberapa penyebab penyakit genetik antara lain:
- Ketidaknormalan jumlah kromosom seperti dalam sindrom Down
(adanya ekstra kromosom 21) dan sindrom Klinefelter (laki-laki
dengan 2 kromosom X).
- Mutasi gen berulang yang dapat menyebabkan sindrom X rapuh atau
penyakit Huntington.
- Gen rusak yang diturunkan dari orang tua. Dalam kasus ini, penyakit
genetik juga dikenal dengan istilah penyakit keturunan. Kondisi ini
terjadi ketika individu lahir dari dua individu sehat pembawa gen
rusak tersebut, tetapi dapat juga terjadi ketika gen yang rusak
tersebut merupakan gen yang dominan.
Sekarang ini ada sekitar 4.000 penyakit genetik yang sudah diidentifikasi.
Kebanyakan penyakit genetik adalah langka dengan hanya terjadi pada 1
individu dari sekitar ribuan atau bahkan jutaan individu.
Contoh contoh penyakit genetik
1. Penyakit Porphyria
Porphyria berasal dari perkataan perkataan Yunani yang membawa erti "warna
ungu". Ini adalah merujuk kepada warna air kencing pesakit porphyria yang
mengandungi pewarna menyebabkan warna merah sehingga kepada biru
gelap. Porphyria bukannya satu penyakit yang berjangkit tetapi merupakan
penyakit genetik yang boleh diwarisi.
Organ yang terbabit oleh porphyria adalah sistem saraf dan kulit. Kulit pesakit
porphyria tidak boleh terdedah kepada cahaya matahari. Ini adalah kerana
ketiadaan pewarna kulit akan menyebabkan kulit pesakit porphyria akan terbakar
yang teruk oleh cahaya matahari. Pembabitan sistem saraf bertanggung jawab
menyebabkan perubahan deria sentuh, lumpuh, gila pada pesakit porphyria.
Sakit pada bahagian perut pesakit porphyria bukanlah disebabkan oleh
kecederaan organ dalam perut tetapi disebabkan neuron yang teraktif, dengan itu
mengaktifkan deria penerima sakit yang menyaluti rongga perut.
Pengidap porphyria boleh dikesan dengan ujian 5-Asid Aminolevulinic (ALA), dan
porphobilinogen. Pengidap porphyria boleh mengawal keadaan mereka dengan
menjaga permakanan mereka. Bagaimanapun, terdapat pelbagai jenis porphyria,
dan jenis rawatan bergantung kepada jenis porphyria yang dihidapi pesakit
2. Talasemia
Merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan
yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesia dan
Italia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen
penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah, kemungkinan untuk mempunyai
anak penderita talasemia berat adalah 25%.
Klasifikasi talasemia
Talasemia dapat kita klasifikasikan berdasarkan jenis rantai globin apa yang
terganggu. Berdasarkan dasar klasifikasi tersebut, maka terdapat beberapa jenis
talasemia, yaitu talasemia alfa, beta, dan delta.
1. Talasemia alfa
Pada talasemia alfa, terjadi penurunan sintesis dari rantai alfa globulin. Dan
kelainan ini berkaitan dengan delesi pada kromosom 16. Akibat dari kurangnya
sintesis rantai alfa, maka akan banyak terdapat rantai beta dan gamma yang tidak
berpasangan dengan rantai alfa. Maka dapat terbentuk tetramer dari rantai beta
yang disebut HbH dan tetramer dari rantai gamma yang disebut Hb Barts.
Talasemia alfa sendiri memiliki beberapa jenis.
- Delesi pada empat rantai alfa
Dikenal juga sebagai hydrops fetalis. Biasanya terdapat banyak Hb Barts.
Gejalanya dapat berupa ikterus, pembesaran hepar dan spleen, dan janin yang
sangat anemis. Biasanya, bayi yang mengalami kelainan ini akan mati beberapa
jam setelah kelahirannya atau dapat juga janin mati dalam kandungan pada
minggu ke 36-40. Bila dilakukan pemeriksaan seperti dengan elektroforesis
didapatkan kadar Hb adalah 80-90% Hb Barts, tidak ada HbA maupun HbF
3. Talasemia delta
Gejala klinis
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan dimana jumlah sel
darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel
darah merah berada dibawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin,
yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan
mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya
jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah,
sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang
diperlukan tubuh.
Patogenesis
Adanya HbS (hemoglobin S (sicle= sabit) merupakan hemoglobin abnormal.
)mempengaruhi membran eritrosit dan menyebabkan kelainan eritrosit, yakni
dehidrasi karena kehilangan air dan garam, akumulasi Ca ++. Belum diketahui
dengan jelas apa kelainan dasar pembentukan sel sabit ,yang kadang kala
bentuk sabit yang ireversible.
Bentuk sel sabit terjadi pada tekanan oksigen yang rendah dan terutama pada
pH rendah, Hb S kurang melarut pada bentuk deoxygenated sehingga
viskositas darah naik dan mengakibatkan statis serta obstruksi aliran darah
dalam sistem kapiler, arteriole terminal dan pembuluh darah. Sickling lokal,
oklusi vaskular dan edema perivaskular menyebabkan rasa sakit dan
pembengkakan organ yang tersangkut.
Gejala klinis
Kebanyakan anemia sel sabit disertai anemia yang agak berat. Namun pada
umumnya anemia tidak merupakan masalah utama karena suplai oksigen
kejaringan tetap baik.
Komplikasi
Infeksi sering terjadi dan bisa fatal pada masa anak-anak. Pada orang dewasa
menurunnya faal paru dan ginjal dapat berlangsung progresif. Kolelitiasis
sering dijumpai dan infark ,tulang nekrosis, aseptik pakut fermoralis,
osteomielitis (infeksi salmonella), hematuria berat sering berulang-ulang.
Penentuan diagnosis
Homosigot : Hb S dengan Hb F dengan kadar yang berbeda-beda pada
pemeriksaan elektroforesis. Heterosigot : adanya Hb A dan HbS pada
elektroforesis
5. Anemia Akibat Kanker
Terjadinya interaksi antara sel-sel tumor dan sistem imun yang mana akan
mengaktifkan makrofag dan memicu pelepasan berbagai sitokin. Aktivasi ini
menyebabkan terjadinya peningkatan kadar sitokin inflamasi seperti: interferon g ,
interleukin -1, faktor nekrosis tumor (TNF).
Sitokin-sitokin ini diproduksi oleh makrofag dan sel retikuloendotelial lainya (al.
TNF & INF b diproduksi di stroma sumsum tulang). Sitokin-sitokin ini mempunyai
pengaruh negatif terhadap prekursor eritroid di sumsum tulang yaitu:
menyebabkan kaheksia, anemia dan inflamasi. Dan juga menurunkan produksi
dan sensitivitas Epo terhadap keadaan anemia. Penghambatan diferensiasi
prekursor eritroid oleh sebagian besar sitokin inflamasi, mengakibatkan
menurunnya jumlah sel progenitor eritroid menyebabkan supresi eritropoesis,
stimulasi produksi eritropoetin (EPO) menurun dan mengakibatkan kegagalan
penggunaan besi. Faktor-faktor ini diperkirakan merupakan penyebab utama
terjadinya anemia kronik & mungkin masih ada faktor lain sebagai pemicu yang
belum diketahui dengan pasti. Dan hal ini pula yang menyebabkan usia sel darah
merah memendek pada anemia penderita kanker .
6. Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan perdarahan yang diturunkan yang disebabkan adanya
kekurangan faktor pembekuan. hemofilia A timbul jika ada defek gen yang
menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII) sedangkan hemofilia B
disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (FIX). hemofilia A dan B tidak
dibedakan karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen
yang serupa. hemofilia adalah salah satu penyakit genetik tertua yang pernah
dicatat. kelainan perdarahan yang diturunkan yang terjadi pada seorang laki-laki
tercatat dalam berkas Talmud pada Abad Kedua. sejarah modern dari hemofilia
dimulai pada tahun 1803 oleh John Otto yang menerangkan adanya anak yang
menderita hemofilia, diikuti oleh Nasse pada tahun 1820 yang pertamakali
mereview hemofilia.
Hemofilia merupakan salah satu penderita penyakit yg dapat mematikan,jika ia
terluka maka darah tidak dapat terhenti,dikarnakan memiliki hemoglobin yg
berlebihan,jika ia wanita kemungkinan terjadi kematian disaat pertama kali
menstruasi, dan jika laki2 pada saat di khitankan.
Hemofilia A dan B
Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu :
- Hemofilia A; yang dikenal juga dengan nama :
- Hemofilia Klasik; karena jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak
kekurangan faktor pembekuan pada darah.
- Hemofilia kekurangan Factor VIII; terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor
VIII) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan
darah.
Gangguan itu dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang
dari jumlah normal, bahkan hampir tidak ada. Perbedaan proses pembekuan
darah yang terjadi antara orang normal dengan penderita hemofilia, menunjukkan
pembuluh darah yang terluka di dalam darah tersebut terdapat faktor-faktor
pembeku yaitu zat yang berperan dalam menghentukan perdarahan.
a. Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu
saluran tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.
b. Pembuluh darah mengerut/ mengecil.
c. Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.
d. Faktor-faktor pembeku da-rah bekerja membuat anyaman (benang - benang
fibrin) yang akan menutup luka sehingga darah berhenti mengalir keluar
pembuluh.
7. Limfoma Hodgkin
Limfoma Hodgkin, juga diketahui sebagai penyakit Hodgkin, adalah tipe limfoma
yang pertama kali dideskripsikan oleh Thomas Hodgkin tahun 1832. Secara klinis,
Limfoma Hodgkin dikarakterisasikan dengan penyebaran penyakit melalui satu
grup nodus limfa menuju lainnya dan dengan perkembangan gejala B dengan
penyakit yang sudah jauh berkembang.
Secara pathologi, penyakit ini dikarakterisasikan oelh kehadiran sel Reed-
Sternberg. Limfoma Hodgkin adalah salah satu dari kanker pertama yang dapat
disembuhkan oleh radiasi. Nantinya limfoma Hodgkin merupakan salah satu
yang pertama kalinya dapat disebuhkan oleh kombinasi kemoterapi. Rata
penyembuhan sekitar 93%, membuat penyakit ini sebagai salah satu kanker
yang paling dapat disembuhkan.
8. Kanker
Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang
tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan
biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang
bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis).
Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA,
menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa
buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel
kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang
disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun
diwariskan (mutasi germline).
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada
lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah
diagnosis yang menentukan biasanya membutuhkan pemeriksaan
mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis,
kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi dan/atau radiasi.
Sindrom Leigh adalah suatu masalah genetik pada enzim-enzim atau bahan-
bahan kimia dalam badan yang mengawal beberapa proses biokimia yang perlu
untuk kehidupan.
Tanda-tanda
Lewat perkembangan, lemah otot dan lactic acidosis berlaku hampir-hampir pada
semua kes Sindrom Leigh.
PERKEMBANGAN BIOLOGI MOLEKULAR
Sel tubuh manusia
Tubuh manusia dibangun lenih
kurang 3x1013 cells
Perintah semua informasi yang
diperlukan makhluk hidup
berada di materi genetik yang
dijumapi pada setiap sel.
Setiap sel mengandung
keseluruhan genom manusia.
9
7
Truktur DNA dianalisa oleh
(DNA) James Watson & Francis Crick
in 1953
DNA adalah sebuah polimer
pembangun unit nya terdiri dari
DNA pospat, deoxyribosa dan basa
nitrogen are attached.
Two strands form a double helix
Nucleotid
e
9
8
DNA and Base
Complementarity
Cytosine (C)
Adenine (A)
Guanine
Guanine(G)(G)
Thymine (T)
Thymine (T)
Guanine (G)
Adenine (A)
Cytosine
Adenine(C)
(A)
9
9
DNA mengandung informasi
1
0
0
PCR Technology
PCR = Polymerase Chain Reaction
Enzyme based site directed amplification of
nucleic acids
Developed by Kary Mullis (USA) in 1985
Awareded with the Nobel-price
1
0
1
Apakah Metoda PCR ?
Metoda PCR adalah paten teknologi
yang dapat membuat tiruan berlipat
ganda dari sekuen nukleotida spesifik
dari organisme target.
DNA Strand
Double Helix
Supercoiled DNA Strand
DNA Strand
Chromosome
Sekuen Nukleotida
Hydrogen Bonds
Cytosine (C)
Adenine (A)
Guanine (G)
Thymine (T)
Thymine (T)
Cytosine (C)
2+
Mg and Taq DNA Polymerase
OR
2+
Mn and rTth DNA Polymerase
dCTP
AmpErase®
dGTP
dUTP Biotinylated
Primer
dATP
Polymerase Chain Reaction
Target DNA/RNA
2+
Mg PCR
AmpErase®
Taq DNA
Polymerase
Biotinylated
Primers dUTP
dCTP dGTP Biotinylated
Amplicon
dTTP
dATP
Master Mix
Yang diperlukan pada PCR
Target Sequence
Target Sequence
2 – Annealing
Penempelan pasangan primer
berlabel biotin di kedua ujung Sekuen Target
3 – Ekstension
Taq DNA Polymerase mengkatalisa pemanjangan Primer
sebagai Komplemen Nukleotida
Akhir Siklus PCR ke-1
Hasil 2 tiruan dari Sekuen Target
Target Amplifikasi : Siklus PCR diulang
5 cycle = 32 Amplicon 4 16
5 32
6 cycle = 64 Amplicon
6 64
30 1,073,741,824
Deteksi/ Analisa Hasil PCR
Elektroforesis gel agarosa (horizontal)
Eleftroforesis gel poliakrilamid (vertikal)
Enzym labelling oligonucleotide
Biotin-labelled oligonucleotide
Digoxigenin-labelled oligonucleotide
Sequencing
Deteksi Produk PCR:
Elektroforesis Gel agarosa
Applikasi PCR
3 Aplikasi lain PCR termasuk DNA sequencing untuk menetukan urutan dari DNA
yang sudah diamplifikasi.
4. Isolasi dari urutan DNA memungkinakan tehnologi baru yaitu DNA rekombiann.
5. DNA rekombinan yaitu menyisipkan suatu urutan DNA kedalam plasmid atau
materi genetik pada organisme lain.
6. PCR juga digunakan untuk penetuan sidik jari pada bidang forensik untuk
mengindentifikasi orang atau organisme dan membandingkannya dengan peta
DNA.
Aplikasi dan perkembangan molekuler
Aplikasi bioteknologi modern adalah bioteknologi biomolekuler yang telah
memanfaatkan pengetahuan genetika dan kloning, atau secara umum disebut
rekayasa genetika, seperti :
1. Mutasi buatan : yaitu mutasi yang ditujukan untuk merubah susunan gen,
sehingga sifat yang diturunkan pun berubah. Mutasi buatan ini umumnya
menggunakan radiasi, contohnya : padi var. Atomita I dan II, kedelai var. Muna.
2. Transplantasi gen / Penyisipan gen / Teknologi Plasmid: yaitu penyisipan gen
organisme satu ke genom organisme lain, dengan tujuan untuk produksi suatu
senyawa dalam skala besar dan cepat, untuk terapi medis, atau untuk
mengatasi masalah lingkungan.
3. Hibridoma : yaitu teknik pencangkokan sel dengan materi genetik dari sel
yang lain, yang umumnya digunakan untuk terapi medis kekebalan tubuh
(imunoterapi) dan kanker. Contohnya pemasukkan genom penghasil antibodi
dari sel limfosit, kedalam sel kanker yang sangat cepat berploriferasi, sehingga
sel kanker tersebut dapat menghasilkan antibodi dan dapat melawan sel kanker
lainnya atau zat asing yang masuk ke dalam tubuh dengan cepat, yang secara
normal tidak bisa diatasi oleh antibodi dari sel limfosit saja.
4. Kloning : yaitu teknik perbanyakan sel, jaringan atau organisme secara
aseksual, bias melibatkan dua induk atau satu induk.
Adapun teknik rekayasa genetika yang umum dilakukan adalah sebagai
berikut :
• Proses ini dapat berjalan jika terdapat introns pada RNAi yang diharapkan.
• Secara alami, RNAi diaktifkan oleh dsRNA, yang sebelumnya dibelah oleh suatu
enzim ribonuclease III yang dikenal dengan sebutan “Dicer” .
• Enzim Dicer akan memotongmotong dsRNA menjadi siRNA dengan panjang
sekitar 20-26 nukleotida. Dicer mengandung dua daerah RNase III dan satu
daerah PAZ(Piwi Argonaute Zwille domain).
• Perbedaan molekul kedua bagian tersebut ditentukan dari panjang dan
sudut connector helix, yang menentukan panjang siRNA yang akan diproduksi.
Pada mamalia, dsRNA yang panjang akan mengaktifkan protein kinase R (PKR)
dan RNaseL, yang berperan sebagai kunci lintasan sinyal interferon, yang akan
menyebabkan tidak spesifiknya efek yang diinginkan; sementara itu, siRNA cukup
pendek untuk melewati\ bagian tersebut.
• Pada saat gen eukariot disisipkan, bakteri dapat mengenali promoter, dan
langsung mengekspresikan gen tersebut. Untuk hal yang kedua, bisa diatasi
dengan merubah mRNA menjadi DNA komplementer („complementary
DNA‟/cDNA), menggunakan enzim transkriptase balik („reverse transcriptase‟),
yaitu enzim yang diisolasi dari retrovirus. mRNA bisa digunakan karena pada
mRNA, intronnya telah dikeluarkan pada saat proses „splicing‟ .
• Setelah DNA ditransplantasi menghasilkan DNA rekombinan, maka DNA tersebut
harus dimasukkan kembali ke dalam inang, supaya bisa berekspresi.
• Pemasukkan DNA rekombinan bisa dengan cara elektroporasi (memberikan
kejutan listrik untuk membuka membran sel), atau dengan cara penyuntikan
(mikroinjeksi), atau dengan cara transformasi, yaitu penyerapan DNA rekombinan
dari larutan.
C. Kloning DNA secara In Vitro