Disusun oleh :
1. Seroja Anggreani (22021030)
2. Angelina Ryan Paraswati (22021031)
3. Devita Novia Sari (22021053)
4. Ayu Setya Lestari (22021056)
1. Tingkat radiasi yang tinggi orang-orang yang terpapar radiasi tingkat tinggi lebih mudah terkena
leukemia dibandingkan dengan mereka yang tidak terpapar radiasi. Radiasi tingkat tinggi bisa terjadi
karena ledakan bom atom seperti yang terjadi di Jepang. Pengobatan yang menggunakan radiasi bisa
menjadi sumber dari paparan radiasi tinggi.
2. Orang-orang yang bekerja dengan bahan-bahan kimia tertentu terpapar oleh benzene dengan kadar
benzene yang tinggi di tempat kerja dapatmenyebabkan leukemia. Benzene digunakan secara luas di
industri kimia. Formaldehid juga digunakan luas pada industri kimia, pekerja yang terpapar formaldehid
memiliki resiko lebih besar terkena leukemia.
3. Kemoterapi pasien kanker yang di terapi dengan obat anti kanker kadang-kadang
berkembang menjadi leukemia. Contohnya, obat yang dikenal sebagai agen alkilating dihubungkan
dengan berkembangnya leukemia akhir-akhir ini. 4. Down Syndrome dan beberapa penyakit genetic
lainnya beberapa penyakit disebabkan
5. Human T-cell Leukemia virus-I (HTVL-I)Virus ini menyebabkan tipe yang jarang dari leukemia limfositik
kronik yangdikenal sebagi T-cell leukemia.
anemiadapat terjadi. Kelelahan merupakan akibat dari kedaan anemia tersebut. Proses terapi
Leukemiajuga dapat meyebabkan penurunan jumlah sel darah merah.
b) Pendarahan (bleeding). Penurunan jumlah trombosit dalam darah (trombositopenia)
padakeadaan Leukemia dapat mengganggu proses hemostasis. Keadaan ini dapat menyebabkan pasien
mengalami epistaksis, pendarahan dari gusi, ptechiae, dan
hematom.
c) Rasa sakit (pain). Rasa sakit pada leukemia dapat timbul dari tulang atan sendi Keadaanini disebabkan
oleh ekspansi sum-sum tulang dengan leukosit abnormal
yangberkembang pesat.
d) Pembesaran Lampa (splenomegali), Kelebihan sel-sel darah yang diproduksi saat
rentan terhadap infeksi. Selain itu pengobatan leukemia juga dapat menurunkan kadarleukosit hingga
terlalu rendah, sehingga sistem imun tidak efektif.
F. PENCEGAHAN
1. Melakukan olahraga secara teratur
2. Menghentikan kebiasaan merokok
3. Menggunakan alat pelindung diri, terutama jika Anda bekerja di lingkungan yang rentan terpapar
bahan kimia, seperti benzena
4. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi kanker sejak dini, terutama jika
Anda memiliki riwayat kanker dalam keluarga
I. FUNGSI DAN PERAN PERAWAT
PERAN PERAWAT :
1. Pemberi asuhan keperawatan
2. Advokat pasien / klien menginterprestasikan
3. Pendidik / Edukator
4. Koordinator
5. Kolaborator
6. Konsultan
7. Peneliti
FUNGSI PERAWAT
Fungsi Independen
Dalam fungsi ini, tindakan perawat tak memerlukan perintah dokter.
Tindakan perawat bersifat mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan.
Perawat bertanggung jawab terhadap akibat yg timbul dari tindakan yg diambil
Fungsi Dependen
Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan & tindakan khusus yg menjadi
wewenang dokter & seharusnya dilakukan dokter, seperti pemasangan infus, pemberian obat, &
melaksanakan suntikan.
Oleh sebab itu, setiap kegagalan tindakan medis menjadi tanggung jawab dokter
Fungsi Interdependen
Tindakan perawat berdasar pada kerja sama dengan tim perawatan atau tim kesehatan.
J. PENATALAKSANAAN