PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Leukemia Akut
2.3 Etiologi
2.4 Patofisiologi
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh
terhadap infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai perintah, dapat
dikontrol sesuai dengan kebutuhan tubuh. Leukemia meningkatkan produksi sel
darah putih pada sumsum tulang yang lebih dari normal. Mereka terlihat berbeda
dengan sel darah normal dan tidak berfungsi seperti biasanya. Sel leukemi
memblok produksi sel darah normal, merusak kemampuan tubuh terhadap infeksi.
Sel leukemi juga merusak produksi sel darah lain pada sumsum tulang termasuk
sel darah merah dimana sel tersebut berfungsi untuk menyuplai oksigen pada
jaringan.
Analisis sitogenik menghasilkan banyak pengetahuan mengenai aberasi
kromosomal yang terdapat pada pasien dengan leukemia. Perubahan kromosom
dapat meliputi perubahan angka, yang menambahkan atau menghilangkan seluruh
kromosom, atau perubahan struktur termasuk translokasi (penyusunan kembali),
delesi, inversi dan insersi. Pada kondisi ini, dua kromosom atau lebih mengubah
bahan genetik, dengan perkembangan gen yang berubah dianggap menyebabkan
mulainya proliferasi sel abnormal.
Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel darah
putih mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah keganasan.
Perubahan tersebut seringkali melibatkan penyusunan kembali bagian dari
kromosom (bahan genetik sel yang kompleks). Translokasi kromosom
mengganggu pengendalian normal dari pembelahan sel, sehingga sel membelah
tidak terkendali dan menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel ini menguasai sumsum
tulang dan menggantikan tempat dari sel-sel yang menghasilkan sel-sel darah
yang normal. Kanker ini juga bisa menyusup ke dalam organ lainnya termasuk
hati, limpa, kelenjar getah bening, ginjal, dan otak.
a. Pemeriksaan Fisik
b. Pemeriksaan Penunjang
2.8 Penatalaksaan
1. Kemoterapi
a. Fase induksi
b. Fase konsolidasi
Angka ketahanan hidup rata-rata adalah sekitar 6 tahun dan 25% pasien
dapat hidup lebih dari 10 tahun. Pasien dengan sradium 0 atau 1 dapat bertahan
hidup rata-rata 10 tahun. Sedangkan pada pasien dengan stadium III atau IV rata-
rata dapat bertahan hidup kurang dari 2 tahun.
Merupakan obat pilihan yag mampu menahan pasien bebas dari gejala
untuk jangka waktu yang lama. Regimen dengan bermacam obat yang intensif
merupakan terapi pilihan fase kronis LMK yang tidak diarahkan pada tindakan
transplantasi sumsum tulang.
b. Fase Akselerasi
2. Radioterapi
4. Terapi Suportif
2.9 Pengkajian
1. Data Biografi Klien
Leukemia banyak menyerang laki-laki dari pada wanita dan menyerang
pada usia lebih dari 20 tahun khususnya pada orang dewasa.
2. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada penyakit leukemia ini klien biasanya lemah, lelah, wajah
terlihat pucat, sakit kepala, anoreksia, muntah, sesak, nafas cepat.
b) Riwayat Penyakit Dahulu
Pada riwayat penyakit klien dengan leukemia, kaji adanya tanda-
tanda anemia yaitu pucat, kelemahan, sesak, nafas cepat. Kaji
adanya tanda-tanda leucopenia yaitu demam dan adanya infeksi.
Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia yaitu ptechiae, purpura,
perdarahan membran mukosa. Kaji adanya tanda-tanda invasi
ekstra medulola yaitu limfadenopati, hepatomegali, splenomegali.
Kaji adanya pembesaran testis. Kaji adanya hematuria, hipertensi,
gagal ginjal, inflamasi disekitar rectal, nyeri (Lawrence, 2010).
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya gangguan hematologis, adanya faktor herediter misal
kembar monozigot.
d) Riwayat Kebiasaan Sehari-hari
Perbedaan pola aktivitas dirumah dan dirumah sakit.
e) Riwayat Psikososial
1) Psikologi
Pada kasus ini biasanya klien dan keluarga takut dan cemas
terhadap penyakit yang diderita. Klien sangat membutukan
dukungan dari keluarga dan perawat.
2) Sosial Ekonomi
Klien mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga
maupun dengan tetangga disekitar rumahnya dengan
adanya keluarga dan tetangga yang membesuk serta klien
hidup dalam keadaan ekonomi yang sederhana.
3. Pemeriksaan Fisik
a) B1 ( Breathing )
Klien lebih mudah mengalami kelelehan serta sesak saat beraktifitas
ringan. Dapat di temukan adanya dispnea, takipnea, batuk, ronki, dan
penurunan suara napas.
b) B2 ( Bleeding )
Klien mudah mengalami pendarahan spontan yang tidak terkontrol dengan
trauma minimal, gangguan visual akibat pendarahn retina, demam, lebam,
perdarahan gusi, dan epitaksis. Keluhan berdebar, takikardia, suara
murmur jantung kulit dan mukosa pucat.
c) B3 ( Brain )
Keluhan nyeri abdominal , sakit kepala, nyeri persendian, dada terasa
lemas, kram pada otot, meringis, kelemahan dan hanya berpusat pada diri
sendiri.
d) B4 (Bladder)
Tidak ada masalah.
d) B5 ( Bowel )
Sering mengalami menurunan nafsu makan, anoreksia, muntah,
perubahan sensasi rasa, penurunan berat badan, dan gangguan menelan.
Dari pemeriksaan fisik di dapatkan adanya distensi abdomen, penurunan
bising usus, pembesaran limpa, pembesaran hepar akibat invasi sel-sel
darah putih yang berproliferasi secara abnormal, ikterus, stomatitis,
ulserasi oral, dan adanya pembesaran gusi ( bisa menjadi indikasi terhadap
acute monolytic leukemia ).
f) B6 ( Bone )
Berikut ini akan di jelaskan mengenai dampak terhadap pola tidur, pola
latihan, dan aktivitas
1) Pola istirahat dan tidur
anak memperhatikan penurunan aktifitas dan lebih banyak waktu yang di
habiskan untuk tidur/istirahat karena mudah mengalami kelelahan.
2) Pola latihan
penderita sering di temukan mengalami penurunan koordinasi dalam
pergerakkan keluhan nyeri pada sendi atau tulang. Anak sering dalam
keadaan umum lemah, rewel, dan ketidakmampuan melaksanakan
aktifitas sehari-hari. Dari pemeriksaan fisik di dapatkan penurunan tonus
otot, kesadaran samnolen, kelainan jantung berdebar-debar ( palpitrasi ),
adanya murmur kulit pucat, membran mukosa pucat.serta penurunan
fungsi saraf cranial, dengan atau di sertai tanda tanda pendarahan serebral.
4. Data penunjang
Data laboratorium pada klien dengan leukemia:
a) Anemi normokrom normositer
b) Leukosit >15.000/mm3 (5000-10000/ mm3)
c) Sitogenik : kelainan pada kromosom 12, 13, 14, kadang-kadang
pada kromosom 6, 11
d) Hb : 7,3 mg / dl ( N : 12.0 – 16.0 g/dL)
e) Trombosit : 100.000 (150.000-400.000/mm3)
f) SDP : 60.000/cm (50.000)
g) PT/PTT : memanjang
h) Copper serum : meningkat
i) Zink serum : menurun