Anda di halaman 1dari 11

ETIKA

Titanio L. Kalangi
16061036

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE
MANADO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga saya dapat
menyusun makalah tentang “Etika”

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan saya.

Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu,memfasilitasi,memberi


masukan dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya.

Saya telah menyusun makalah ini dengan maksimal,namun tidak menutup kemingkinan
masih banyak kekurangan.Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca sekalian.

Manado, Juli 2019

Penyusun
 Latar Belakang
Etika (tatakrama) merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan. Kunci utama
penerapan etika adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun, rasa hormat terhadap
keberadaan orang lain dan mematuhi tatakrama yang berlaku pada lingkungan tempat kita
berada.
Sebagai makhluk sosial, tidak dapat dipungkiri manusia tidak bisa terlepas dari
manusia yang lain. Artinya ia mutlak membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Di sinilah,
manusia tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bertetangga dan bermasyarakat.
Dalam melakukan hubungan sosial di masyarakat diperlukan etika sebagai pedoman
hidup dan kebiasaan yang baik untuk dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Fakta tersebut menguatkan anggapan bahwa masyarakat Indonesia dikenal
sebagai masyarakat yang berbudaya dan memiliki etika luhur dalam kehidupan bersosial dan
bermasyarakat. Maka dari itu, pemahaman akan etika dalam kehidupan bertetangga dan
bermasyarakat sangat penting untuk dalam mengimplementasikannya dalam kehidupan
sehari-hari di masyarakat.

 Pengertian Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan
perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk
jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat
perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan
etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang
baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:
 Drs. O.P. Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam
berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
 Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang
tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh
yang dapat ditentukan oleh akal.
 Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam
hidupnya.

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika


memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara
tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil
keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama
bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan
demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi
kehidupan manusianya.
 Konsep Etika Dalam Keperawatan
Etika merupakan kata yang berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan
David (1978) berarti kebiasaan atau model prilaku, atau standar yang diharapkan dan kriteria
tertentu untuk sesuatu tindakan, dapat diartikan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pertimbangan pembuatan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan. Dalam Oxford
Advanced Learner’s Dictionary of Curret English, AS Hornby mengartikan etika sebagai
sistem dari prinsip-prinsip moral atau aturan-aturan prilaku. Menurut definisi AARN (1996),
etika berfokus pada yang seharusnya baik salah atau benar, atau hal baik atau buruk.
Sedangkan menurut Rowson, (1992).etik adalah Segala sesuatu yang berhubungan/alasan
tentang isu moral.
Moral adalah suatu kegiatan/prilaku yang mengarahkan manusia untuk memilih
tindakan baik dan buruk, dapat dikatakan etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap
prilaku yang dapat dipertanggung jawabkan (Degraf, 1988).Etika merupakan bagian dari
filosofi yang berhubungan dengan keputusan moral menyangkut manusia (Spike lee,
1994). Menurut Webster’s “The discipline dealing with what is good and bad and with moral
duty and obligation, ethics offers conceptual tools to evaluate and guide moral decision
making”
Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan pengetahuan
moral dan susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai, kesepakatan, serta himpunan
hal-hal yang diwajibkan, larangan untuk suatu kelompok/masyarakat dan bukan merupakan
hukum atau undang-undang. Dan hal ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian dari
etik, dan etika merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang
dipakai manusia sebagai dasar prilakunnya. Maka etika keperawatan (nursing
ethics) merupakan bentuk ekspresi bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan
etika keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan.

 Latar Belakang

Praktek keperawatan sebagai suatu pelayanan profesional diberikan berdasarkan ilmu


pengetahuan, menggunakan metodologi keperawatan dan dilandasi kode etik keperawatan.
Kode etik keperawatan mengatur hubungan antara perawat dan pasien, perawat terhadap
petugas, perawat terhadap sesama anggota tim kesehatan, perawat terhadap profesi dan
perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air.

Pada hakikatnya keperawatan sebagai profesi senantiasa mangabdi kepada kemanusiaan,


mendahulukan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi, bentuk pelayanannya
bersifat humanistik, menggunakan pendekatan secara holistik, dilaksanakan berdasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan serta menggunakan kode etik sebagai tuntutan utama dalam
melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan. Dengan memahami konsep etik, setiap
perawat akan memperoleh arahan dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan
tanggung jawab moralnya dan tidak akan membuat keputusan secara sembarangan.
Norma-norma dalam etika kesehatan dibentuk oleh kelompok profesi tenaga kesehatan itu
sendiri, yang bila dihimpun (dikodifikasikan) sering disebut sebagai kode etik. Kode etik
keperawatan merupakan suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang memberikan
tuntunan bagi anggotanya dalam melaksanakan praktek keperawatan, baik yang berhubungan
dengan pasien, masyarakat, teman sejawat dan diri sendiri. Dengan kata lain pengertian kode
etik perawat yaitu suatu pernyataan / keyakinan publik yang mengungkapkan kepedulian
moral, nilai dan tujuan keperawatan, yang bertujuan untuk memberikan alasan terhadap
keputusan-keputusan etika. Kode etik diorganisasikan dalam nilai moral yang
merupakan pusat bagi praktik keperawatan yang etika, semuanya bermuara dalam
hubungan profesional perawat dengan klien dan menunjukan apa yang diperdulikan perawat
dalam hubungan tersebut.

Nilai-nilai moral tersebut adalah: Prinsip Penghargaan (respek) terhadap orang, dari prinsip
penghargaan timbul prinsip otonomi yang berkenaan dengan hak orang.untuk memilih bagi
diri mereka sendiri, apa yang menurut pemikiran mereka adalah yang terbaik bagi dirinya,
selanjutnya kemurahan hati (Benefiecence) merupakan prinsip untuk melakukan yang baik
dan tidak merugikan/bahaya orang lain. Prinsip Veracity merupakan suatu kewajiban untuk
mengatakan yang sebenarnya atau untuk tidak membohongi orang lain. Prinsip
confidentiality (kerahasiaan), berarti perawat menghargai semua informasi tentang klien
merupakan hak istimewa pasien dan tidak untuk disebarkan secara tidak tepat. Fidelity /
kesetiaan, berarti perawat berkewajiban untuk setia dengan kesepakatan dan tanggung jawab
yang telah dibuat, meliputi menepati janji, menyimpan rahasia serta "Carring". Prinsip Justice
(keadilan), merupakan suatu prinsip moral untuk berlaku adil untuk semua individu.

Semua nilai-nilai moral tersebut selalu dan harus dijalankan pada setiap pelaksanaan praktek
keperawatan dan selama berinteraksi dengan pasien dan tenaga kesehatan lain. Kondisi inilah
yang sering kali menimbulkan konflik dilema etik. Maka penyelesaian dari dilema etik
tersebut harus dengan cara yang bijak dan saling memuaskan baik pemberi asuhan
keperawatan (perawat), Pasien dan profesi lain (teman sejawat).
TINJAUAN TEORITIS

 Pengertian

Etika merupakan kata yang berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan
David (1978) berarti kebiasaan atau model prilaku, atau standar yang diharapkan dan kriteria
tertentu untuk sesuatu tindakan, dapat diartikan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pertimbangan pembuatan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan. Dalam Oxford
Advanced Learner’s Dictionary of Curret English, AS Hornby mengartikan etika sebagai
sistem dari prinsip-prinsip moral atau aturan-aturan prilaku. Menurut definisi AARN (1996),
etika berfokus pada yang seharusnya baik salah atau benar, atau hal baik atau buruk.
Sedangkan menurut Rowson, (1992).etik adalah segala sesuatu yang berhubungan/alasan
tentang isu moral.

Moral adalah suatu kegiatan/prilaku yang mengarahkan manusia untuk memilih tindakan baik
dan buruk, dapat dikatakan etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang
dapat dipertanggung jawabkan (Degraf, 1988). Etika merupakan bagian dari filosofi yang
berhubungan dengan keputusan moral menyangkut manusia (Spike lee, 1994). Menurut
Webster’s “The discipline dealing with what is good and bad and with moral duty and
obligation, ethics offers conceptual tools to evaluate and guide moral decision making”

Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan pengetahuan moral dan
susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai, kesepakatan, serta himpunan hal-hal yang
diwajibkan, larangan untuk suatu kelompok/masyarakat dan bukan merupakan hukum atau
undang-undang. Dan hal ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian dari etik, dan etika
merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang dipakai manusia
sebagai dasar prilakunnya. Maka etika keperawatan (nursing ethics) merupakan bentuk
ekspresi bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika keperawatan diatur
dalam kode etik keperawatan.

 Kode Etik Keperawatan

Kode etik profesi merupakan pernyataan yang komprehensif dari bentuk tugas dan pelayanan
dari profesi yang memberi tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan praktek dibidang
profesinya, baik yang berhubungan dengan pasien, keluarga, masyarakat dan teman sejawat,
profesi dan diri sendiri. Sedangkan Kode etik keperawatan merupakan daftar prilaku atau
bentuk pedoman/panduan etik prilaku profesi keperawatan secara professional (Aiken, 2003).
dengan tujuan utama adanya kode etik keperawatan adalah memberikan perlindungan bagi
pelaku dan penerima praktek keperawatan.

Kode etik profesi disusun dan disahkan oleh organisasi profesinya sendiri yang akan
membina anggota profesinya baik secara nasional maupun internasional. (Rejeki, 2005).
Konsep etik yang merupakan panduan profesi merupakan tanggung jawab dari anggota untuk
melaksanakannya. Profesi keperawatan sebagai salah satu profesi yang professional dan
mempunyai nilai-nilai/prinsip moral dalam melakukan prakteknya maka kode etik sangatlah
diperlukan. Perawat sebagai anggota profesi keperawatan hendaknya dapat menjalankan kode
etik keperawatan yang telah dibuat dengan sebaik-baiknya dengan tetap memegang teguh dan
selalu dilandasi oleh nilai-nilai moral profesionalnya.(Misparsih, 2005).

Etika keperawatan memberikan keputusan tentang tindakan yang diharapkan benar-benar


tepat atau bermoral. Etika keperawatan sebagai pedoman menumbuhkan tanggung jawab atau
kewajiban bagi anggotanya tentang hak-hak yang diharapkan oleh orang lain. Anggota
profesi mempunyai pengetahuan atau ketrampilan khusus yang dipergunakan untuk membuat
keputusan yang mempengaruhi orang lain.(Samporno, 2005).

Etika profesi keperawatan merupakan practice discipline dan sebagai implimentasinya


diwujudkan dalam asuhan praktek keperawatan. Perawat harus membiasakan diri untuk
sepenuhnya menerapkan kode etik yang ada sebagai gambaran tanggung jawabnya dalam
praktik keperawatan.(Priharjo, 1995).

1. Tujuan dan Fungsi Kode etik keperawatan

Secara umum menurut Kozier (1992). dikatakan bahwa tujuan kode etik profesi keperawatan
adalah meningkatkan praktek keperawatan dengan moral dan kualitas dan menggambarkan
tanggung jawab, akontabilitas serta mempersiapkan petunjuk bagi anggotannya. Etika profesi
keperawatan merupakan alat untuk mengukur prilaku moral dalam keperawatan. Dalam
menyusun alat pengukur ini keputusan diambil berdasarkan kode etik sebagai standar yang
mengukur dan mengevaluasi perilaku moral perawat (Suhaemi, 2002). Adanya penggunaan
kode etik keperawatan, organisasi profesi keperawatan dapat meletakkan kerangka berfikir
perawat untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab kepada masyarakat anggota tim
kesehatan lain dan kepada profesi.

Tujuan pokok rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik keperawatan, merupakan
standar etika perawat, yaitu:

a. Menjelaskan dan menerapkan tanggung jawab kepada pasien, lembaga dan masyarakat

b. Membantu tenaga/perawat dalam menentukan apa yang harus diperbuat dalam


menghadapi dilema etik dalam praktek keperawatan.

c. Memberikan kesempatan profesi keperawatan menjaga reputasi atau nama dan fungsi
profesi keperawatan.

d. Mencerminkan/membayangkan pengharapan moral dari komunitas.

e. Merupakan dasar untuk menjaga prilaku dan integrasi.

Sesuai tujuan tersebut diatas, perawat diberi kesempatan untuk dapat mengembangkan etika
profesi secara terus menerus agar dapat menampung keinginan dan masalah baru dan mampu
menurunkan etika profesi keperawatan kepada perawat-perawat muda. Disamping maksud
tersebut, penting dalam meletakkan landasan filsafat keperawatan agar setiap perawat dapat
memahami dan menyenangi profesinya.
Menurut American Ethics Commission Bureau on Teaching, tujuan etika profesi keperawatan
adalah, mampu:

a. Mengenal dan mengidentifikasi unsure moral dalam praktik keperawatan

b. Membentuk strategi/cara dan menganalisa masalah moral yang terjadi dalam praktik
keperawatan

c. Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan


pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Beberapa tujuan dan fungsi kode etik keperawatan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
fungsi kode etik keperawatan, adalah:

1) Memberikan panduan pembuatan keputusan tentang masalah etik keperawatan.

2) Dapat menghubungkan dengan nilai yang dapat diterapkan dan dipertimbangkan

3) Merupakan cara mengevaluasi diri profesi perawat

4) Menjadi landasan untuk menginisiasi umpan balik sejawat

5) Menginformasikan kepada calon perawat tentang nilai dan standar profesi keperawatan

6) Menginformasikan kepada profesi lain dan masyarakat tentang nilai moral.

Sedangkan kode etik keperawatan di Indonesia yng dikeluarkan oleh organisasi profesi
(PPNI) telah diatur lima pokok etik, yaitu: hubungan perawat dan pasien, perawat dan
praktek, perawat dan masyarakat, perawat dan teman sejawat, perawat dan profesi. Kelima
pokok etik keperawatan yang ada merupakan bentuk kode etik yang telah mejadi panduan
dari semua perawat Indonesia untuk menjalankan profesinya.
 Kesimpulan

Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas
pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan. Oleh sebab itu pemberian pelayanan/asuhan
keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan
perawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan,
sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja kode etik yang
dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode etik yang ada masih belum
dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk tehnisnya.

Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat dipertanggung
jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan didalam etik terdapat
nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari prilaku manusia (niat). Prinsip-prinsip moral
telah banyak diuraikan dalam teori termasuk didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di
dalam profesi keperawatan. Penerapan nilai moral professional sangat penting dan sesuatu
yang tidak boleh ditawar lagi dan harus dilaksanakan dalam praktek keperawatan.

Setiap manusia mempunyai hak dasar dan hak untuk berkembang, demikian juga bagi pasien
sebagai penerima asuhan keperawatan mempunyai hak yang sama walaupun sedang dalam
kondisi sakit. Demikian juga perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan mempunyai hak
dan kewajiban masing-masing. Kedua-duannya mempunyai hak dan kewajiban sesuai
posisinya. Disinilah sering terjadi dilema etik, dilema etik merupakan bentuk konflik yang
terjadi disebabkan oleh beberapa factor, baik faktor internal dan faktor eksternal, disamping
itu karena adanya interaksi atau hubungan yang saling membutuhkan. Oleh sebab itu dilema
etik harus diselesaikan baik pada tingkat individu dan institusi serta organisasi profesi dengan
penuh tanggung jawab dan tuntas.

 Saran

1. Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat dipertanggung
jawabkan.

2. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan sebagai bentuk


pelindungan hukum baik pemberi dan penerima praktek keperawatan

3. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya perangkat-
perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik dilapangan.
Daftar Pustaka

Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing : concept theory and practices. Philadelphia.


Addison Wesley.

Priharjo, R (1995). Pengantar etika keperawatan; Yogyakarta: Kanisius.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (1999, 2000). Kode Etik Keperawatan, lambing dan
Panji PPNI dan Ikrar Perawat Indonesia, Jakarta: PPNI

Redjeki, S. (2005). Etika keperawatan ditinjau dari segi hukum. Materi seminar tidak
diterbitkan.

Soenarto Soerodibroto, (2001). KUHP & KUHAP dilengkapi yurisprodensi Mahkamah


Agung dan Hoge Road: Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada

https://www.academia.edu/8622935/Konsep_Etika_Dalam_Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai