Asuhan Keperawatan Pada Tn. H Dengan Masalah Risiko Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan Pada Kasus Nausea dan Vomiting di Ruang Hayam Wuruk Rumah Sakit
Wahidin Sudiro Husodo
NIM : 201901011
TA 2021/2022
DAFTAR ISI
A. DEFINISI......................................................................................................................................3
B. SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI.....3
C. PRINSIP – PRINSIP NUTRISI.....................................................................................................5
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI..............................................10
E. KARAKTERISTIK STATUS NUTRISI.....................................................................................12
F. NAUSEA.....................................................................................................................................13
G. VOMITING.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15
2
A. DEFINISI
Nutrisi adalah ilmu gizi dan bagaimana tubuh menggunakan zat gizi dalam
makanan. Nutrisi memiliki dampak besar dalam kesejahteraan, perilaku, dan
lingkungan manusia (Roshdahl & Caroline Bunker, 2015). Nutrisi adalah komponen
vital bagi keberadaaan manusia. Asupan nutrien yang adekuat penting untuk
kelangsungan hidup sistem tubuh (Muralitharan & Ian, 2015). Nutrisi adalah elemen
yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan energi didapatkan dari
berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral (Potter
& Perry, 2005).
Nutrien merupakan zat kimia organik dan an-organik yang ditemukan dalam
makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan sebaik- baiknya. Nutrien
tersebut diabsorbsi disaluran pencernaan kemudian didistribusikan ke sel - sel tubuh
(Asmadi, 2008). Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan
oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh
(Hidayat & Uliyah 2015). Menurut Tarwoto & Wartonah (2010), ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan dimana intake nutrisi kurang dari
kebutuhan metabolisme tubuh.
3
B. SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN
NUTRISI
Sistem tubuh yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan
yang terdiri atas saluran pencernaan yang dimulai dari mulut sampai usus halus (Jhon
Welis,2013). Menurut Welis (2006) organ tubuh yang berperan dalam pemenuhan nutrisi
adalah:
a. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri dari dua bagian luar
yang sempit atau vestibula, yaitu ruang antara gusi, gigi, bibir, pipi dan bagian dalam
yaitu rongga mulut.
b. Faring dan Esofagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak dibelakang hidung, mulut
dan laring. Faring langsung berhubungan dengan esofagus. Esofagus merupakan
bagiak yang berfungsi menghantarkan makanan dari faring menuju lambung.
c. Lambung
Lambung merupakan bagian dari sistem pencernaan. Lambung adalah sebuah organ
berrongga yang ada didalam perut bagian atas, dibawah tulang rusuk. Dinding
lambung mempunyai lima lapisan. Dalam proses pencernaan, makanan bergerak dari
mulut dari esofagus untuk kemudian menjangkau lambung. Didalam lambung,
makanan menjadi cair. Cairan tersebut selanjutnya bergerak masuk ke usus kecil
untuk dicerna lebih lanjut.
d. Usus halus
Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2.5 meter
dalam keadaan hidup. Kemudian akan bertambah panjang kurang lebih menjadi 6
meter pada orang meninggal akibat adanya relaksasi otot yang telah kehilangan
tonusnya. Usus halus berfungsi mencerna dan mengabsorbsi chime dari lambung. Zat-
zat makanan yang telah halus yaitu pada duodenum dan disini terjadi absorbsi besi,
kalsium dengan bantuan vitami D, vitamin A, D, E dan K dengan bantuan empedu
dan asam folat.
e. Usus besar
Usus besar atau disebut juga sebagai kolo merupakan sambungan dari usus halus yang
memiliki panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolon terbagi atas asenden, transversum,
4
desende, sigmoid dan berakhir di rektum yang panjangnya kira-kira 10 cm dari usus
besar, dimulai dari kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal. (Hilalriah, 2017)
f. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian paling atas
rongga abdomen, di sebelah kanan di bawah diafragma, dan memiliki berat kurang
lebih 1.500 gram (kira-kira 2,5% orang dewasa). Hati terdiri dari dua lobus, yaitu
lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh ligamen falsiformis. Pada lobus kanan
bagian belakang kantong empedu terdapat sel yang bersifat fagositosis terhadap
bakteri dan benda asing lain dalam darah. Fungsi hati adalah menghasilkan cairan
empedu, fagositosis bakteri, dan benda asing lainnya, memproduksi sel darah merah,
dan menyimpan glikogen.
g. Kantong Empedu
Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong yang
terletak di bawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai pinggiran
depan yang memiliki panjang 8-12 cm dan kapasitas 40-60 cm³. Fungsi kantong
empedu adalah tempat menyimpan cairan empedu, memekatkan cairan empedu yang
berfungsi memberi pH sesuai dengan pH optimim enzim-enzim pada usus halus,
mengemulsi garam-garam empedu, mengemulsi lemak, mengekskresi beberapa zat
yang tak digunakan oleh tubuh, dan memberi warna pada feses, yaitu kuning kehijau-
hijauan (dihasilkan oleg pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air, garam
empedu, lemak, kolesterol, pigmen fosfolipid, dan sedikit protein.
h. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dan
memiliki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian
kepala pankreas yang paling lebar, badan pankreas yang letaknya di belakang
lambung dan di depan vertebrata lumbalis pertama, serta bagian ekor pankreas yang
merupakan bagian runcing di sebelah kiri dan menyentuh limpa. Pankreas memiliki
dua fungsi, yaitu fungsi eksokrin yang dilaksanakan oleh sel sekretori yang
membentuk getah pankeras berisi enzim serta elektrolit dan fungsi endokrin yang
tersebar di antara alveoli pankreas.
5
Tubuh membutuhgkan nutrisi untuk kelangsungan fungsi – fungsi tubuh. Zat
gizi berfungsi sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, untuk pergerakan serta
kerja fisik. Sebagian zat gizi berperan dalam pembentukan dan perbaikan jaringan
tubuh serta berperan sebagai pelindung dan pengatur. Elemen nutrisi terdiri dari
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. (Tarwoto & Wartonah, 2010).
Zat gizi adalah zat yang diperlukan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan
perbaikan tubuh. Enam kelompok zat gizi tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak,
air, mineral, dan vitamin (Rosdahl & Mary, 2014).
a. Karbohidrat Karbohidrat
(CHO) tersusun atas karbon, hidrogen, dan oksigen, karbohidrat diklasifikasikan
sebagai sederhana atau kompleks, berdasarkan pada jumlah molekul gula yang
ada. Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi. Karbohidrat sederhana
glukosa adalah sumber energi utama tubuh. Fungsi penting lain karbohidrat adalah
kemampuan untuk menghemat protein.
1. Monosakarida, glukosa yang juga disebut gula darah atau dekstrosa, adalah
gula yang paling sering ada di dalam tubuh.
2. Disakarida, sukrosa umumnya dikenal sebagai gula meja, tersusun atas
fruktosa dan glukosa. Disakarida merupakan pemanis yang paling sering
digunakan untuk diet; digunakan di meja dan dalam masakan.
3. Karbohidrat kompleks atau polisakarida tersusun atas rantai panjang dari
banyak molekul gula yang disusun sedemikian rupa sehingga tidak terasa
manis. Karbohidrat kompleks biasanya tidak larut dalam air.
b. Protein
Protein adalah dasar semua sel dalam tubuh dan merupakan satu-satunya zat gizi
yang membentuk dan memperbaiki jaringan. Protein tersusun atas asam amino,
yang terdiri atas karbon, hirogen, oksigen, dan nitrogen. Protein menghasilkan dan
memperbaiki semua kandungan tubuh utama. Protein diperlukan untuk
pembentukan otot, jaringan ikat, kelenjar, organ, kulit, dan faktor pembekuan
darah. Protein juga membantu mempertahankan keseimbangan cairan tubuh,
protein darah yang disebut albumin dan globulin membantu mempertahankan
cairan intrasel dan ekstrasel di tempatnya. Fungsi penting lain protein adalah
kontribusinya terhadap keseimbangan asam basa tubuh.
Kebutuhan Protein per Hari
6
Umur Berat Badan (90) Tinggi Badan (cm) Protein (gr)
0-6 bulan 5,5 60 12
7-12 bulan 8,5 71 14
1-3 tahun 12 89 23
4-6 tahun 18 108 32
7-9 tahun 23,5 120 36
PRIA
10-12 tahun 30 135 45
13-15 tahun 40 152 57
16-19 tahun 53 160 62
20-59 tahun 56 162 50
>60 tahun 56 162 50
WANITA
10-12 tahun 32 139 49
13-15 tahun 42 153 47
16-19 tahun 46 154 47
20-59 tahun 50 154 44
>60 tahun 50 154 44
c. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi terkonsentrasi yang mudah disimpan
oleh tubuh. Kebanyakan lemak dalam makanan ada dalam bentuk trigliserida,
yang tersusun atas tiga asam lemak (tri-) dan satu gliserol (-gliserida). Fungsi
lemak adalah menyediakan energi. Lemak menghasilkan 9 kkal per gram- lebih
dari dua kali lipat kalori karbohidrat atau protein. Lemak memberi bantalan pada
organ mayor untuk melindungi organ tersebut dari cedera dan menyekat tubuh
dari suhu yang ekstrem. Lemak berasal dari minyak hewani dan nabati. Lemak
yang mudah diidentifikasi dalam makana yang tampak berlemak, seperti daging
cincang dan mentega, dikenal sebagai lemak yang dapat terlihat. Lemak yang
tersembunyi dalam makanan dan tidak tampak berlemak, seperti keju, kuning
telur, kacang, pencuci mulut, dan daging yang dilapisi lemak, disebut lemak yang
tidak terlihat.
d. Air
Sekitar 60% berat badan dewasa dan hingga 80% berat badan bayi adalah air. Air
merupakan penyusun terbesar sel. Darah didistribusikan zat gizi ke sel, air adalah
salah satu komponen esensial dalam darah. Air adalah pelarut tempat terjadinya
perubahan kimiawi penting dalam tubuh dan juga diperlukan untuk
mengendalikan suhu tubuh. Tidak ada organ tubuh yang dapat berfungsi tanpa air.
Air sangat diperlukan untuk hidup sehingga akan memberikan alat pengingat
7
kepada manusia semenjak lahir yaitu rasa haus yang merupakan nafsu makan
terbesar kita.
Rentang Kebutuhan Cairan Sehari – hari
e. Mineral
Mineral penting untuk pembentukan tulang dan gigi. Mineral membantu
mempertahankan tonus otot, mengatur proses tubuh, dan mempertahankan
keseimbangan asam basa. Tubuh lebih cepat mengabsorbsi beberapa mineral
dibandingkan mineral lain, dan makanan mengandung mineral dalam jumlah yang
sangat beragam. Beberapa mineral hilang ketika memasak dan beberapa mineral
lainnya hilang dari sampah tubuh.
f. Vitamin
“Vita” adalah kata lain untuk “kehidupan”. Kata “vitamin” menekankan
pentingnya vitamin bagi manusia. Viatmin terdiri atas karbon, oksigen, hidrogen,
dan terkadang nitrogen atau elemen lain. Sejumlah kecil vitamin diperlukan untuk
membantu mengatur proses tubuh, termasuk menyintesis komponen tubuh, seperti
tulang dan darah, serta mengekstraksi energi dari karbohidrat, lemak, dan protein.
Sebagian besar vitamin bekerja dalam bentuk koenzim yang meningkatkan kerja
enzim. Tanpa vitamin, ribuan reaksi kimia tidak dapat terjadi. Tubuh dengan
beberapa pengecualian, tidak dapat menghasilkan vitamin, dengan demikian,
vitamin merupakan komponen esensial dalam diet yang sehat.
8
minyak ikan, sayuran hijau, menyehatkan rambut dan
buah yang kuning dan sayuran kulit, integritas membrane
epitel dan mencegah
xerophtalmia.
Vitamin B1 Ikan daging ayam tampa lemak, Metabolisme karbohidrat,
(thiamin) larut kacang- kacangan dan susu. membantu kelancaran
dalam air sistempersarafan dan
mencegah beri-beri atau
penyakit yang ditandai
neuritis.
Vitamin B2 Telur, sayuran hijau, danging Membantu pembentukan
(ripoflavin) Larut tanpa lemak, susu dan biji- enzim, pertumbuhan dan
dalam air bijian membantu adaptasi cahaya
dalam mata.
Vitamin Daging tanpa lemak, hati, ikan, Metabolisme karbohidrat
(niacian) kacang- kacangan, biji-bijian lemak, protein dan
B3 dan telur komponen enzim serta
mencegah menurunnya
nafsu makan.
Vitamin B6 Biji-bijian, sayuran, daging dan Membantu kesehatan gusi
(pyridoksin) pisang dan gigi, pembentukan sel
darah merah serta
metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein.
Vitamin B12 Hati, susu, daging tanpa lemak, Metabolisme protein,
(cyancobalamin) ikan dan kerang laut membantu pembentukan sel
darah merah, kesehatan
jaringan dan mencegah
anemia.
Vitamin C Jeruk, tomat, kubis, sayuran Menjaga kesehatan tulang,
(ascorbutacid) hijau dan kentang gigi dan gusi, membantu
pembentukan dinding
pembuluh darah dan
pembuluh kapiler,
kesembuhan jaringan dan
9
tulang, serta memudahkan
penyerapan zat besi dan
asal folat.
Vitamin D Minyak ikan, susu, kuning telur, Membantu penyerapan
mentega, hati, kerang, atau kalsium dan fosfor serta
terbentuk di kulit akibat mencegah rakhitis.
pemanasan sinar matahari
Vitamin E Sayuran hijau Membantu pembentukan
(alpa tocopherol) sel darah merah dan
melindungi asam utama.
10
Kesukaan yang berlebih terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang
dibutuhkan secara cukup. Misalnya mengkonsumsi makanan cepat saji (junkfood),
bakso, dan lain-lain. Makanan-makanan ini tentu saja dapat berdampak buruk bagi
kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan karena tidak
memiliki asupan gizi yang baik.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status nutrisi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu,
masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu
mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi
perekonomian rendah.
a. Pertunbuhan yang cepat, seperti bayi, anak-anak, remaja, dan ibu hamil.
b. Selama perbaikan jaringan/pemulihan kesehatan karena proses suatu penyakit.
c. Peningkatan suhu tubuh. Setiap kenaikan suhu 1◦F, maka kebutuhan kalori
meningkat 7%.
d. Aktivitas yang meningkat.
e. Stres, sebagian orang akan makan sebagai kompensasi karena mengalami stres.
f. Terjadi infeksi.
11
f. Bedrest. (Syahlah, 2017)
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat <17
Kekurangan berat badan tingkat sedang 17,0 – 18,5
Norma 18,5 – 25,0
l
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0
F. NAUSEA
Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang
dapat mengakibatkan muntah (PPNI, 2016).
Menurut (PPNI, 2016) penyebab dari nausea, yaitu:
a. Gangguan biokimiawi
b. Gangguan pada esophagus
c. Distensi lambung
12
d. Iritasi lambung
e. Gangguan pancreas
f. Peregangan kapsul limpa
g. Tumor terlokalisasi
h. Peningkatan tekanan intraabdominal
i. Peningkatan tekanan intrakranial
j. Peningkatan tekanan intraorbital
k. Mabuk perjalanan
l. Kehamilan
m. Aroma tidak sedap
n. Rasa makanan/minuman yang tidak enak
o. Stimulus penglihatan tidak menyenangkan
p. Faktor psikologis
q. Efek agen farmakologis
r. Efek toksin (Astuti, Arso, & Wigati, 2015)
G. VOMITING
13
Muntah dipicu oleh adanya impuls afferent yang menuju pusat muntah, yang
terletak di medulla otak.Impuls tersebut diterima dari pusat sensori seperti
chemoreceptor trigger zone (CTZ), korteks serebral,serta visceral afferent dari faring
dan salurancerna.Impuls afferent yang sudah terintegrasi denganpusat muntah, akan
menghasilkan impuls efferent menuju pusat salivasi, pusat pernafasan, daerahsaluran
cerna, faring, dan otot otot perut yangsemuanya bersinergi memicu proses muntah.
Nah darisini terlihat alasan ketika muntah terjadi nafas tidakberaturan, terengah
engah, keringat, kontraksi perut,ataupun keluar saliva/air liur.
14
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2015). Konsep Dasar Nausea. Analisis Standar
Pelayanan Minimal Pada Instalasi Rawat Jalan Di RSUD Kota Semarang, 3, 103–111.
Safiah, S., Amino Gondho Hutomo Semarang, R., Studi Ilmu Keperawatan, P., & Tinggi
Ilmu Kesehatan Kendal, S. (2016). Gambaran Karakteristik Pasien Emergency
Psychiatric Dengan Pemenuhan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh. 8(1), 1–8.
Syahlah, A. (2017). Asuhan Keperawatan pada An.H dengan Prioritas Masalah Gangguan
Kebutuhan Dasar : Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di RS. USU.
15