Anda di halaman 1dari 8

KONFLIK ANTAR SUKU YANG ADA DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:
 FERDY SUSANTO(7201200003)
 ZARA NIRMALAWATI (7201200004)
 KEVIN WILLIAMS PERMANA (7201200035)
Konflik antar suku merupakan konflik yang
terjadi antara satu suku dengan suku
lainnya, yang disebabkan karena perasaan
benci atau memandang sukunya lebih unggul
dan lebih baik daripada suku yang lain.

9/3/20XX Presentation Title 2


STUDI KASUS : KONFLIK ANTAR SUKU
YANG TERJADI DI KOTA SAMPIT

Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah yang kemudian


meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya.  Konflik ini
terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura.  Kala itu, para
transmigran asal Madura telah membentuk 21 persen populasi Kalimantan
Tengah.  Akibatnya, Kalimantan Tengah merasa tidak puas karena terus
merasa disaingi oleh Madura.  Karena adanya permasalahan ekonomi ini,
terjadi kerusuhan antara orang Madura dengan suku Dayak.  Penyerangan
ini lantas membuat 1.335 orang Madura harus mengungsi.

3
• Penduduk Madura pertama kali tiba di Kalimantan Tengah tahun 1930 di bawah
program transmigrasi yang dicanangkan pemerintah kolonial Belanda. 
• Hingga tahun 2000, transmigran asal Madura telah membentuk 21 persen populasi
Kalimantan Tengah.  Suku Dayak mulai merasa tidak puas dengan persaingan yang
terus datang dari Madura.
• Hukum baru juga telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap
banyak industri komersial di provinsi tersebut, seperti perkayuan, penambangan, dan
perkebunan. Hal tersebut menimbulkan permasalahan ekonomi yang kemudian
menjalar menjadi kerusuhan antarkeduanya. 

4
Situasi kericuhan antara suku Dayak dengan Madura diperparah
dengan kebiasaan dan nilai-nilai berbeda yang dimiliki keduanya. Seperti
adat orang Madura yang membawa parang atau celurit ke mana pun,
membuat orang Dayak berpikiran bahwa tamunya ini siap untuk
berkelahi.  Konflik Sampit sendiri diawali dengan perselisihan antara dua
etnis ini sejak akhir 2000.  Pertengahan Desember 2000, bentrokan
antara etnis Dayak dan Madura terjadi di Desa Kereng Pangi, membuat
hubungan keduanya menjadi bersitegang.  Ketegangan semakin
memuncak setelah terjadi perkelahian di sebuah tempat hiburan di desa
pertambangan emas Ampalit.  Seorang etnis Dayak bernama Sandong,
tewas akibat luka bacok yang ia dapat.  Kejadian ini kemudian membuat
keluarga dan tetangga Sandong merasa sangat marah.

5
DAMPAK YANG DIHASILKAN DARI PERSELISIHAN ANTAR RAS
DAN SUKU DI KOTA SAMPIT

• Dua hari setelah peristiwa tersebut, 300 warga Dayak mendatangi lokasi
tewasnya Sandong untuk mencari sang pelaku. 
• Tak berhasil menemukan pelakunya, kelompok warga Dayak melampiaskan
kemarahannya dengan merusak sembilan rumah, dua mobil, lima motor, dan
dua tempat karaoke, milik warga Madura.
• Penyerangan ini lantas membuat 1.335 orang Madura mengungsi.

6
Polisi berhasil menahan seorang pejabat lokal yang diduga sebagai
salah satu dalang di balik serangan ini. Dari Konflik Sampit ini sedikitnya
100 warga Madura dipenggal kepalanya oleh suku Dayak. Konflik Sampit
sendiri mulai mereda setelah pemerintah meningkatkan keamanan,
mengevakuasi warga, dan menangkap provokator.  Untuk memperingati
akhir konflik ini, dibuatlah perjanjian damai antara suku Dayak dan
Madura.  Guna memperingati perjanjian damai tersebut, maka dibentuk
sebuah tugu perdamaian di Sampit. 

7
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai