Anda di halaman 1dari 6

Kasus

Dayak
dan
Madura
Dayak dan
Madura
Konflik sampit atau perang sampit adalah
sebuah peristiwa kerusuhan antar - etnis yang
terjadi di pulau Kalimantan pada tahun 2000.
Bermula sejak 18 Februari 2000, Konflik ini
berlangsung sepanjang tahun.
LATAR BELAKANG
Penduduk Madura pertama kali tiba di Kalimantan Tengah
tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang
dicanangkan pemerintah kolonial Belanda.

Hukum baru juga telah memungkinkan warga Madura


memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di
provinsi tersebut, seperti perkayuan, penambangan, dan
perkebunan.

Kericuhan bermula saat terjadi serangan pembakaran


sebuah rumah Dayak.

Menurut rumor warga Madura lah yang menjadi pelaku


pembakaran rumah Dayak tersebut.

Sesaat kemudian, warga Dayak pun mulai membalas dengan


membakar rumah-rumah orang Madura.
Kronologi
Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah yang kemudian
meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya.

Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura.

Kala itu, para transmigran asal Madura telah membentuk 21 persen populasi
Kalimantan Tengah.

Akibatnya, Kalimantan Tengah merasa tidak puas karena terus merasa


disaingi oleh Madura.

Karena adanya permasalahan ekonomi ini, terjadi kerusuhan antara orang


Madura dengan suku Dayak.

Penyerangan ini lantas membuat 1.335 orang Madura harus mengungsi

Disebutkan juga bahwa seorang warga Dayak disiksa dan dibunuh oleh
sekelompok warga Madura setelah sengketa judi di Desa Kerengpangi pada
17 Desember 2000.
PENYELESAIAN
Dua hari setelah peristiwa tersebut, 300 warga Dayak
mendatangi lokasi tewasnya Sandong untuk mencari sang
pelaku.

Tak berhasil menemukan pelakunya, kelompok warga Dayak


melampiaskan kemarahannya dengan merusak sembilan
rumah, dua mobil, lima motor, dan dua tempat karaoke, milik
warga Madura.

Konflik Sampit mulai mereda setelah pemerintah


meningkatkan keamanan, mengevakuasi warga, dan
menangkap provokator.

Untuk memperingati akhir konflik ini, dibuatlah perjanjian


damai antara suku Dayak dan Madura.

Guna memperingati perjanjian damai tersebut, maka


dibentuk sebuah tugu perdamaian di Sampit.
Kelompok 6
• Khosi Galih Admaja
• Oza Viata Nasution
• Shabrina Jihan Fakhriah
• Syalwa Nabila
• Vika Natasya Ramadhani
• Tiasa Ramadhani

Anda mungkin juga menyukai