Anda di halaman 1dari 4

PERBEDAAN BENTUK IDIOM,PERIBAHASA, DAN MAJAS BAHASA INDONESIA

1. Ungkapan / Idiom
Ungkapan adalah satuan bahasa yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna
anggotanya. Dengan kata lain, ungkapan merupakan satuan bahasa yang maknanya
tidak dapat disimpulkan berdasarkan kaidah umum yang berlaku.

Contoh :
Dalam peristiwa itu dia menjadi kambing hitam. (bukan berarti kambing yang berwarna
hitam, melainkan menjadi orang yang dituduh atau dipersalahkan)

2. Peribahasa
Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasa
mengisahkan suatu maksud tertentu. Dalam peribahasa ini tercakup bidal,
perumpamaan, dan ungkapan.

Contoh :
v Tak ada gading yang tak retak
Artinya : tidak ada sesuatu yang sempurna.
v Murah di mulut, mahal di timbangan
Artinya : banyak janji, tetapi tidak pernah ditepati.

3. Gaya Bahasa / Majas


Gaya bahasa atau Majas adalah pengungkapan perasaan atau pikiran dengan
menggunakan pilihan kata atau kalimat tertentu. Dengan cara itu, kesan dan efek yang
ditimbulkannya dapat dicapai semaksimal mungkin.

Contoh :
Majas Personifikasi : Nyiur melambai di tepi pantai.
Diposkan oleh Is Pratiwi Mainingrum di

1. Idiom
Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti
baru di mana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Berikut ini adalah
beberapa contoh idiom dengan artinya :

- cuci mata = cari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah


- kambing hitam = orang yang menjadi pelimpahan suatu kesalahan yang tidak
dilakukannya
- jago merah = api dalam kebakaran
- kupu-kupu malam = wanita penghibur atau pelacur komersial
- ringan tangan = kasar atau suka melakukan tindak kekerasan
- hidung belang = pria yang merupakan pelanggan psk atau pekerja seks komersil

2. Peribahasa
Peri bahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang
bersifat padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan,
perumpamaan, prinsip dan aturan tingkah laku. Berikut ini adalah beberapa contoh
peribahasa dengan artinya :

- Di mana bumi dipijak di sana langit di junjung


artinya : jika kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan
toleransi dengan budaya setempat.
- Tiada rotan akar pun jadi
artinya : tidak ada yang bagus pun yang jelek juga tidak apa-apa.
- Buah yang manis biasanya berulat
artinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan.
- Tak ada gading yang tak akan retak
artinya : Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya

Macam-Macam Ungkapan :
1.Ungkapan dengan bagian tubuh
2.Ungkapan dengan indra
3.Ungkapan dengan nama warna
4.Ungkapan dengan nama benda alam
5.Ungkapan dengan nama binatang
6.Ungkapan dengan bagian tumbuh-tumbuhan
7.Ungkapan dengan kata bilangan

A.Ungkapan dengan bagian tubuh


Contoh:
a. Jeng Sri memang tinggi hati.(sombong)
b. Karena ucapan orang itu, Waluyo naik darah.(marah)
c. Itulah akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu. (tidak mau menurut)

B.Ungkapan dengan indra


Contoh:
a. Hati-hati terhadap orang yang besar mulut itu. (suka membual)
b. Merah telinganya ketika ia dituduh sebagai koruptor. (marah)
c. Karena mata gelap, dia mengamuk di kantor. (hilang kesabaran)
C.Ungkapan dengan nama warna
Contoh:
a. Lebih baik berputih tulang daripada hidup menanggung malu seperti ini. (mati)
b. Ketika kutinggalkan dulu engkau masih merah, sekarang sudah seorang jejaka.
(masih bayi)

D.Ungkapan dengan nama benda alam


Contoh:
a. Selama pertandingan sepak bola itu, benar-benar dia menjadi bintang lapangan.
(pemain yang baik)
b. Pidatonya digaraminya dengan lelucon sehingga menarik para pendengarnya.
(dibumbui; dihiasi)

E.Ungkapan dengan nama binatang


Contoh:
a. Lagi-lagi aku yang dikambing hitamkan bila timbul keributan di kelas. (orang yang
dipersalahkan)
b. Maaf, aku tak sudi kaujadikan aku sebagai kuda tunggangmu. (kausuruh-suruh untuk
kepentinganmu)

F.Ungkapan dengan bagian tumbuh-tumbuhan


Contoh:
a. Kalau rasa permusuhan itu tidak dicabut sampai akar-akarnya, hubungan kalian tak
pernah baik. (dihilangkan benar-benar)
b. “Gema Tanah Air” sebuah bunga rampai yang disusun oleh H.B. Jassin. (buku yang
berisi kumpulan karangan beberapa orang)

G.Ungkapan dengan kata bilangan


Contoh:
a. Kalau bekerja dengan setengah hati, hasilnya kurang memuaskan.(tidak sungguh-
sungguh)

PERIBAHASA
1.Kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan
maksud tertentu.
2.Ungkapan atau kalimat-kalimat ringkas, padat yang berisi perbandingan,
perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Jenis Peribahasa :
1.Pepatah
2.Perumpamaan
3.Pemeo
4.Ungkapan

A.Pepatah, Jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua-tua.
Contoh:
a. Air tenang menghayutkan.(orang pendiam, tetapi berilmu banyak)
b. Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah. ( dalam melakukan suatu pekerjaan
hendaknya selalu berhati-hati)

B.Perumpamaan, Jenis peribahasa yang berisi perbandingan yang menggunakan kata


seperti, bagai, bak, laksana, dll.
Contoh:
a. Seperti pungguk merindukan bulan. (mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin
tercapai)
b. Laksana burung dalam sangkar. (seseorang yang terikat oleh keadaan)

C.Pemeo, Jenis peribahasa yang biasanya digunakan untuk semboyan.


Contoh:
a. Esa hilang, dua terbilang. (terus berusaha hingga tercapai cita-cita)
b. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. (seia sekata atau bersatu padu)

D.Ungkapan, Gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan
dengan makna unsur yang membentuknya.
Contoh:
a.Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu. (banyak pengalaman)
b.Hati-hati terhadapnya, ia terkenal si panjang tangan. (suka mencuri)

Anda mungkin juga menyukai