Anda di halaman 1dari 32

Pertemuan Ketiga

DIKSI
1. Diksi
Definisi:
1. Pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau
pembicara
2. Pilihan kata pengarang untuk menggambarkan cerita
mereka (Faizah, Hasnah)
3. Pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya)
untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek
tertentu (seperti apa yang diharapkan) (KBBI)
Perhatikan contoh berikut:
Kita tahu bahwa mereka yang bekerja di luar negeri
itu rentan terhadap perlindungan hukumnya.
rentan: mudah terkena penyakit, peka (mudah
merasa)
Seharusnya: Kita tahu bahwa perlindungan hukum
bagi mereka yang bekerja di luar negeri itu sangat
minim.
2. Syarat-Syarat Diksi
1. Membedakan dengan cermat denotasi dan
konotasi
Contoh:
• Rumah itu luasnya 250 meter persegi
(denotasi).
• Rumah itu luas sekali (konotasi).
Latihan
Ubahlah menjadi kalimat berdenotasi:
1. Kebunnya luas sekali.
2. Persentase kehadiran mahasiswa pada semester ini
cukup tinggi.
3. Air di gelas itu hampir penuh.
4. Badannya lumayan berat.
5. Suhu tubuhnya sangat tinggi.
2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang bersinonim

Kata-kata yang bersinonim tidak selalu memiliki


distribusi yang saling melengkapi. Penulis atau
pembicara harus berhati-hati memilih kata dari sekian
sinonim yang ada untuk menyampaikan apa yang
diinginkannya, sehingga tidak timbul interpretasi yang
berlainan.
Buatlah kalimat dari kata-kata berikut:
• Senang
• puas
• lega
• tidak susah
• tidak kecewa
• betah
• berbahagia
• suka
• gembira
• sukacita
• nyaman
3. Bedakan kata umum dan kata khusus

Misalnya:

Sangat umum: olahragawan


Kurang umum: pemain bola
Lebih khusus: gelandang tengah
Sangat khusus: Ali
Lengkapi tabel berikut ini
No Sangat Umum Kurang Lebih Sangat
Umum Khusus Khusus

1 Pohon
asam

2 Vario milik
Amin
4. Gunakan kata-kata indria yang menunjukkan
persepsi yang khusus
Pengecap: manis, asam, asin, pahit, pedas
Peraba: halus, kasar, lembut
Pendengaran: detak, debur, dengung, derap
Penglihatan: silau, kelam, remang, kilat
Penciuman: apak, harum, wangi, basi
5. Perhatikan perubahan makna yang terjadi
pada kata-kata yang sudah dikenal
a. Perluasan arti
Misalnya: berlayar, bapak, putra dan putri
b. Penyempitan arti
Misalnya: Pala (dulu berarti buah, sekarang
berarti buah tertentu)
-sarjana (dulu berarti cendekiawan,
sekarang untuk gelar)
c. Ameliorasi
Arti yang baru dirasakan lebih tinggi dari arti yang
lama
Misalnya: istri-bini
Suami-laki
d. Peyorasi
Arti yang baru dirasakan lebih rendah dari arti yang
lama
Misalnya: bunting-mengandung
Latihan
Jelaskan perubahan makna pada kata-kata
berikut:
1. ke belakang
2. saudara
3. bau
4. perempuan
6. Membedakan makna kata secara cermat kata
yang mirip ejaannya

Misalnya:
inferensi (simpulan) dan interferensi (saling
memengaruhi)

sarat (penuh) dan syarat (ketentuan)


Latihan
Bedakan kata-kata berikut!
1. sangsi dan sanksi
2. gajih dan gaji
3. darah dan dara
7. Tidak menafsirkan makna secara subjektif
berdasarkan pendapat sendiri jika pemahaman
belum dapat dipastikan, pemakai kata harus
menentukan makna yang tepat dalam kamus
Misalnya:
Modern= canggih
Modern (kamus) = banyak cakap, suka mengganggu,
banyak mengetahui, bergaya intelektual
8. Menggunakan imbuhan asing (jika
diperlukan) harus memahami maknanya
secara tepat
Contoh:
dilegalisir seharusnya dilegalisasi
koordinir seharusnya koordinasi
9. Menggunakan kata-kata idiomatik
berdasarkan susunan (pasangan) yang
benar

Misalnya:
Sesuai bagi seharusnya sesuai dengan
10. Menggunakan kata yang berubah makna
dengan cermat
Misalnya:
isu (berasal dari bahasa Inggris issue berarti
publikasi, kesudahan, perkara)

isu ( dalam bahasa Indonesia berarti kabar yang


tidak jelas asal-usulnya, kabar angin, desas-desus)
11. Menggunakan kata abstrak dan kata
konkret secara cermat
Contoh kata abstrak:
pendidikan, wirausaha, dan pengobatan
modern
Contoh kata konkret:
mangga, sarapan, berenang
Bacalah kemudian perbaiki bahasanya sesuai
kaidah Bahasa Indonesia yang benar!

Di usiaku ini, twenty nine my age, aku masih merindukan apresiasi


karena basically, aku senang musik, walaupun kontroversi aku lebih
menyudutkan kepada konspirasi kemakmuran yang kita pilih ya.

Kita belajar, apa ya, harmonisasi dari hal terkecil sampai terbesar.
Aku pikir kita nggak boleh ego terhadap satu kepentingan dan
kudeta apa yang kita menjadi keinginan
Dengan adanya hubungan ini, bukan
mempertakut, bukan mempersuram
statusisasi kemakmuran keluarga dia, tapi
menjadi confident.

Tapi kita harus bisa mensiasati kecerdasan


itu untuk labil ekonomi kita tetap lebih baik
dan aku sangat bangga.
Kesesuaian kata
1. Menggunakan ragam baku dengan
cermat dan tidak mencampuradukkan
penggunaannya dengan kata tidak baku
Misalnya:
hakikat (baku)- hakekat (tidak baku)
konduite (baku) – kondite (tidak baku)
2. Menggunakan kata yang
berhubungan dengan nilai sosial
dengan cermat
Misalnya:
kencing (kurang sopan)
buang air kecil (lebih sopan)
3. Menggunakan kata berpasangan
(idiomatik) dan berlawanan makna
dengan cermat
Misalnya:
sesuai bagi (salah)
sesuai dengan (benar)
4. Menggunakan kata dengan nuansa
tertentu
Misalnya:
berjalan lambat, mengesot, dan
merangkak
merah darah, merah hati
5. Menggunakan kata ilmiah untuk penulisan
karangan ilmiah, dan komunikasi nonilmiah
(surat menyurat, diskusi umum)
menggunakan kata populer
Misalnya:
argumentasi (ilmiah)- pembuktian (populer)
psikologi (ilmiah) – ilmu jiwa (populer)
3. IDIOM (Ungkapan)
Pengertian
Menurut KBBI:
1. Bentuk bahasa berupa gabungan kata yang makna
katanya tidak dapat dijabarkan dari makna unsur
gabungan (misalnya kambing hitam yang berarti
“orang yang dipersalahkan”)
2. Kebiasaan khusus dalam suatu bahasa.
2. Ensiklopedi Indonesia
Idiom (dari Yunani : idiooma = yang dijadikan dalam
kekhususan). Kekhususan dalam bentuk bahasa; segala
ungkapan, susunan kata yang tidak menyimpang dari
kaidah tata bahasa pada umumnya.
3. Kamus Modern Bahasa Indonesia
Idiom (Belanda : Idioom), bahasa yang hidup, keganjilan-
keganjilan bahasa, logat-logat daerah
Contoh: orang Indonesia mengartikan bahwa naik daun
itu mujur.
4. Peribahasa
Peribahasa adalah bahasa berkias berupa kalimat
atau kelompok kata yang tetap susunannya dan
biasanya mengiaskan maksud tertentu.
Berdasarkan isinya, peribahasa mencakup:
1. Pepatah : Datang tampak muka, pergi tampak
punggung
2. Perumpamaan : Seperti air dengan minyak
2. Perumpamaan
Contoh: Seperti air dengan minyak
3. Pemeo adalah bahasa yang berupa semboyan
Contoh: Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
4. Ungkapan adalah perkataan atau kelompok kata yang
khusus untuk menyatakan suatu maksud dengan arti
kiasan. Misalnya: buah hati, buah pinggang, buah
tangan, buah hati.
5. Majas (Gaya Bahasa)
Gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan
kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan
atau memengaruhi penyimak dan pembaca
a. Majas perbandingan
b. Majas sindiran
c. Majas penegasan
d. Majas pertentangan

Anda mungkin juga menyukai