Anda di halaman 1dari 2

Menyunting Teks Cerita Sejarah

Menyunting atau mengedit adalah proses memperbaiki sebuah teks dengan


memperhatikan unsur isi dan kebahasaannya. Unsur kebahasaan berkaitan
dengan keefektifan kalimat.
A. Ketepatan Ejaan
Ketepatan ejaan berkaitan dengan pemakaian tanda baca, penulisan
huruf, dan penulisan kata. Perhatikan contoh berikut.

No Jenis Kesalahan Contoh Kalimat Perbaikan


. Kalimat
1. Pemakaian tanda koma Ia membeli alat Ia membeli alat
tulis seperti: tulis, seperti
pena, pensil, pena, pensil,
dan buku dan buku.

Kamu baru Kamu baru


datang Rudi? datang Rudi?
tanya Pak tanya Pak
Hasan Jangan- Hasan, Jangan-
jangan kamu jangan kau
terlambat terlambat setiap
setiap hari. hari.
2. Penulisan huruf kapital Mereka bertemu Mereka bertemu
dengan bu dengan Bu
sonia di Sonia di
kantornya. kantornya.

Orang ambon Orang Ambon


itu suka makan itu suka makan
pisang ambon. pisang ambon.
3. Penulisan kata Saat ini, Saat ini,
Indonesia Indonesia
dilanda cuaca dilanda cuaca
yang sangat yang sangat
ekstrim. ekstrem.

Sebagai dokter, Sebagai dokter,


saya harus saya harus
dapat dapat
mendiagnosa mendiagnosis
penyakit pasen. penyakit pasien.

B. Ketepatan Diksi
Perhatikan contoh kalimat dengan kesalahan pemilihan diksi berikut ini:

Contoh Kalimat Perbaikan Kalimat Penjelasan


Satpol PP Satpol PP membongkar Kata pemukiman
membongkar permukiman kumuh. menyatakan proses
pemukiman sedangkan
kumuh. permukiman
menyatakan tempat
Guru saya bukan Guru saya tidak hanya Konjungsi korelatif
hanya mengajar, mengajar, tetapi juga tidak hanya selalu
tetapi juga mendidik. berpapasan dengan
mendidik tetapi juga. Adapun
konjungsi korelatif
bukan selalu
berpasangan dengan
melainkan.

C. Kefektifan Kalimat
Kalimat efektif memiliki struktur berikut:
1. Menggunakan unsur wajib sebagai kalimat, yaitu subjek dan predikat.
2. Menggunakan ejaan dengan tepat yaitu, tanda baca, huruf kapital, dan
penulisan kata.
3. Memenuhi unsur kelogisan (masuk akal)
4. Memenuhi kesejajaran bentuk kata.
5. Tidak memuat pleonasme.
Contoh:
a. Karena ingin diterima di fakultas kedokteran, maka saya megikuti
program bimbingan.
b. Kepada para hadirin dipersilakan duduk.
c. Diktat ini membicarakan masalah tentang ekonomi mikro.
Kalimat (a) tidak bersubjek. Pemakaian konjungsi karena dan maka secara
bersamaan menghilangkan fungsi subjek. Seperti halnya kalimat (a),
kalimat (b) tidak bersubjek, tidak hemat kata, dan menggunakan kata
tidak baku. Sementara itu, kalimat (c) tidak memenuhi unsur kelogisan.
Kalimat-kalimat tersebut dapat disunting sebagai berikut:
a. Karena ingin diterima di fakultas kedokteran, saya mengikuti program
bimbingan.
b. Hadirin dipersilakan duduk.
c. Dalam diktat itu, dibicarakan masalah ekonomi mikro.

D. Kepanduan Antarkalimat (Koherensi)


Dalam teks cerita sejarah, koherensi sangat penting untuk diperhatikan
karena menyangkut pemahaman terhadap fakta sejarah. Inkoherensi pada
teks cerita sejarah dapat menimbulkan salah tafsir dan itu berarti kita
sudah membelokkan fakta sejarah. Untuk menjaga koherensi antar
kalimat maupun antar paragraf, kita harus menggunakan kata hubung dan
kata ganti yang sesuai. Dengan begitu, antar kalimat dan antar paragraf
dapat dengan lancar dan benar.

Anda mungkin juga menyukai