Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS PENDEKATAN STRUKTURAL DALAM NASKAH DRAMA KEONG

EMAS VERSI ARNI WIDANA


Rino yulio putra

Fakultas Ilmu Pendidikan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Email. rinoyuliomuslim@gmail.com

Abstrak

Naskah drama keong emas adalah salah satu karya sasrtra, naskah drama keong emas ini merupakan cerita
yang di angkat dari sebuah cerita rakyat yang tidak bisa di buktikan kebenarannya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hasil dari analisis pendekatan struktural dalam naskah drama keong emas fersi arni widana.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif desekritif dengan studi pustaka dan tidak terikat dengan tempat
penelitian, pendekatan ini didasarkan pada pendekatan struktural pendekatan yang dalam mengkaji nsebuah
naskah drama berupa memahami structural yang berada dalam naskah drama. Berdasarkan hasil penelitian ini
dapat di ketahui struktur yang terdapat dalam naskah drama, Judul, Wawancang dan Kramagung, Babak dan
Adegan, Tema, Penokohan dan Perwatakan, Konflik, Alur, Latar, Teknik Dialog, Teknik Dialog.
Kata Kunci: pendekatan structural, metode kualitatif, naskah drama keong emas karya arni widana.

PENDAHULUAN
Karya sastra sebagai hasil kreativitas Drama merupakan jenis karya sastra yang
manusia yang bersifat imajinasi serta mempunyai di dalamnya merupakan gambaran gerak
koherensi antara unsur-unsurnya yang saling kehidupan manusia. Drama menggambarkan
berkaitan sehingga menghasilkan nilai yang realitas kehidupan, prilaku dan karakter manusia
bermanfaat. Karya sastra dan manusia memiliki melalui partisipasi dan dialog yang terdapat dalam
kaitan yang erat satu sama lain. Biasanya dalam naskah maupun yang dipentaskan. Naskah drama
sebuah karya sastra, ide adalah sebuah teks yang berisikan dialog dari
pokoknya yang diambil dari kehidupan sebuah cerita dengan gambaran karakter-karakter
manusia. Dengan karya sastra pengarang mampu tokoh yang ada di dalamnya, berfungsi sebagai
mengutarakan tentang kehidupann manusia naskah untuk dibaca atau naskah untuk
melalui tulisan dalam berbagai peraturan dan dipentaskan. Kata drama sendiri berasal dari
norma di setiap interaksinya dengan lingkungan, bahasa Yunani yang berarti tindakan.
sehingga dalam karya sastra memiliki makna Drama merupakan salah satu bentuk
tertentu tentang kehidupan. karya sastra yang membutuhkan penanganan
kompleks. Drama adalah bentuk karya sastra yang

1
nantinya lebih ditekankan pada pertunjukannya 3. METODE PENELITIAN
atau gerakan. Drama akan berbeda dengan bentuk Analisis naskah drama dengan mengunakan
karya sastra yang lain seperti puisi ataupun prosa metode kualitatif dan di sertai analisis struktural
yang dapat dinikmati dengan cara membacanya Menurut sugiyono metode penelitian kualitatif
saja, naskah drama belum dianggap selesai kalau adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan
belum dipentaskan.
pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk
Adapun karya sastra berupa drama versi
meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
arni widana yang menarik bagi penulis yakni yang
(sebagai lawannya adalah eksperimen) yang
berjudul keong emas. Karya sastra tersebut lebih
dimana peneliti merupakan sebagai instrumen
memiliki makna dan menggambarkan tentang
kunci, dari pengambilan sampel sumber data yang
realita kehidupan bahwasannya masih ada
dilakukan dengan purposive dan snowbaal, teknik
perjodohan antara keluarga yang masih sepadan
pengumpulan data yang bersifat induktif atau
dengan keadaan saat ini. Di sisi lain, dalam
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif.
naskah drama tersebut terdapat amanat atau pesan
moral yang tersirat yang sangat bermanfaat Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan suatu
sehingga dapat dijadikan sebagai pelajaran struktural yang ada dalam sebuah naskah drama
kedepannya. Selain itu, naskah drama tersebut keong emas.
cukup populer karena sering dipentaskan dan 1. Sumber Data
pernah di tayangkan di televisi.
Sumber data dalam penelitian ini adalah
naskah drama keong emas karya Arni
2. KAJIAN PUSTAKA
2. Teknik Pengumpulan Data
Pendekatan struktural merupakan pendekatan
intrinsik, yakni membicarakan karya tersebut pada Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
unsur-unsur yang membangun karya sastra dari berupa studi pustaka. Peneliti membaca, mencatat,
dalam. Pendekatan tersebut meneliti karya sastra serta mengolah bahan penelitian. Adapun langkah
sebagai karya yang otonom dan terlepas dari latar pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :1)
belakang sosial, sejarah, biografi pengarang dan membaca karya sastra, 2) menguasai teori , 3)
segala hal yang ada di luar karya sastra (Satoto, menguasai metode, 4) mencari dan menemukan
1993: 32). Pendekatan struktural mencoba data, 5) menganalisis data yang ditemukan, 6)
menguraikan keterkaitan dan fungsi masing- melakukan perbaikan, 7) membuat.
masing unsur karya sastra sebagai kesatuan
struktural yang bersama-sama menghasilkan 4. PEMBAHASAN
makna menyeluruh (Teeuw, 1984: 135). A. Judul
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa
a.Judul naskah keong emas dapat menunjukkan
pendekatan struktural adalah suatu pendekatan
objek yang dikemukakan dalam suatu cerita. Hal
dalam ilmu sastra untuk menganalisis unsur-unsur
itu dapat diketahui dari kata “keong” yang berarti
struktur yang membangun karya sastra dari dalam
siput yang terlibat dalam. Judul tersebut tidak
cerita, serta mencari relevansi atau keterkaitan
mungkin menunjukan tokoh utamanya secara
unsur-unsur tersebut dalam rangka mencapai
langsung karena sehingga cerita yang di tampilkan
kebulatan makna. Pendekatan struktural juga
nanti tidak menarik lagi.
merupakan pendekatan yang melihat dan
b.Judul naskah drama keong emas dapat
memahami karya sastra dari segi struktur itu
mengidentifikasi bahwasannya ada nilai yang baik
sendiri. Pendekatan ini memahami karya sastra
dalam cerita. Hal itu dapat diketahui dari kata
secara membaca karya sastra secara tertutup tanpa
“emas” yang dapat menggambarkan sisi baik atau
melihat pengarangnya, realitas, dan pembaca.
akhlak baik dari tokoh utama.

2
B. Wawancang dan Kramagung BAGIAN PERTAMA
Wawancang dan kramagung merupakan ciri Raja : “ Putriku, kemarilah!” (Memanggil
yang membedakan naskah drama dari genre sastra kedua putrinya)
yang lain (novel, novelet, cerpen). Wawancang Dewi candra : ( Menghampiri) “ Ada apa,
ialah ucapan atau dialog yang dilakukan tokoh ayah?”
cerita, sedangkan kramagung ialah petunjuk teknis Galuh : ( Datang menyusul di belakang Kirana)
yang harus dilakukan tokoh cerita secara lahiriah “ Apakah ayah juga memanggilku?”
yang disebut stage direction. (Tambajong dalam Raja : “ Iya, putriku. Ada yang ingin ayah
Maslikatin,2007:41). sampaikan pada kalian berdua. Lusa,
Raden Inu Kertapati dari kerajaan
Penyihir : “ Baiklah, aku akan menyihir Kahuripan akan datang kemari.”
dewi Candra Kirana sehingga dia tidak dapat Galuh : “ Lalu kenapa? Apa hubungannya
bertunangan dan menikah dengan Raden Inu!” dengan kami, ayah?”
Galuh : ( Tersenyum senang) “ Terimakasih atas Raja : “ Ayah sudah membuat perjanjian
bantuanmu, senang bekerja sama dengan penyihir dengan Ayah dari Raden Inu Kertapati,
sepertimu! Ini uang sebagai imbalannya. bahwa Ayah akan menikahkan salah satu putri
Penyihir : ( Menerima uang itu) “ Sekarang aku Ayah dengan Raden Inu.”
akan mempersiapkan kutukan untuknya…” Galuh : ( Berbinar senang)
Galuh : “ Kutunggu kabar darimu, penyihir!! “ Siapa diantara kami yang akan
( meninggalkan rumah nenek dinikahkan dengan Raden Inu, ayah?”
sihir dan kembali ke Istana) Raja : “ Kami sudah sepakat untuk menikahkan
Candra Kirana dengan Raden Inu.”
Dari datatersebut, dapat kita tentukan Dewi candra : ( Tersenyum gembira dan memeluk
wawancang dan kramagungnya. Kramagung pada Raja)
kutipan diatas tertulis huruf kapital. Ada “ Terima kasih, Ayah…Aku sangat
penandaan khusus pada suatu kramagung yang bahagia sekali. Pernikahan ini adalah
diletakan antara buka kurung dengan tutup impianku sejak kecil ”
kurung. Untuk wawancang atau dialog tokoh Raja : “ Benarkah putriku? Kalau begitu
dituliskan dengan nama dan diberi titik dua. memang tidak salah, Ayah memilihmu
Kemudian dilanjutkan dengan isi dialog dari sebagai calon isteri Raden Inu. Ayo, kita
tokoh yang bersangkutan. persiapkan segala sesuatunya untuk
menyambut kedatangan Raden Inu.”
C. Babak dan Adegan Raja dan Candra Kirana meninggalkan
Babak merupakan bagian dari naskah drama ruangan yang kini hanya dihuni oleh Dewi Galuh.
yang menerangkan semua peristiwa yang terjadi Meskipun Dewi Candra dan Ayahnya bahagia
di suatu tempat, pada urutan waktu tertentu atau dengan pertunangan ini, ternyata Dewi Galuh
dapat pula diartikan sebagai serangkaian peristiwa mempunyai pendapat yang berbeda. Pertunangan
yang terjadi pada suatu tempat dan pada urutan itu ternyata membuat Dewi Galuh merasa iri.
waktu tertentu. Kerena dia merasa kalau Raden Inu Kertapati
Sedangkan adegan merupakan bagian dari lebih cocok untuk dirinya.
babak yang batasnya ditentukan oleh perubahan Galuh : “ Aku tidak setuju dengan pertunangan I
peristiwa yang disebabkan oleh datang dan ni!
perginya seorang tokoh atau lebih tokoh. Adapun Kenapa harus Kirana yang dipilih
babak dan adegan dari naskah drama ini dapat dan bukan aku!?

diketahui dari data berikut. Padahal secara nyata jelas aku 3


Galuh : ( Tersenyum senang) “ Terimakasih
yang lebih cantik dari dia!! atas bantuanmu, senang bekerja sama
Huh, ini tidak adil! Hanya aku satu-
satunya yang akan menjadi istri Raden dengan penyihir sepertimu! Ini uang sebagai
Inu!! Hanya aku, bukan Kirana! Sekarang imbalannya.
apa yang harus kulakukan?” Penyihir : ( Menerima uang itu) “ Sekarang aku
akan mempersiapkan kutukan
Data tersebut menunjukkan bahwa babak untuknya…”
pertama ditandai dengan nama BAGIAN Galuh : “ Kutunggu kabar darimu, penyihir!!
PERTAMA. Dalam babak pertama tersebut, ( meninggalkan rumah nenek
terdapat beberapa adegan. Di antara adegan sihir dan kembali ke Istana)
tersebut yakni masuknya kirana dan galuh dalam
dialog dengan raja, raja dan Chandra kirana Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
meninggalkan ruangan. Hanya dewi yang berada babak kedua ditandai dengan kata BAGIAN
dalam ruangan itu. KEDUA. Sedangkan adegannya ditandai dengan
BAGIAN KEDUA masuknya Galuh ke rumah nenek penyihir dan
berdialog dengan nenek penyihir.
Berada di rumah penyihir, dan jauh dari
pemukiman, galuh sedang menghadap kearah BAGIAN KETIGA
pintu rumah nenek, dan nenek membuka pintu, Disebuah sebrang sungai dengan berlawanan
nenek pun menyuruh galuh masuk ke dalam arah, ia di hadang oleh nenek tua buruk rupa yang
rumahnya. tampak menyeramkan, yang ada di depan ia.

Galuh : “ Permisi!! Apa ada orang di sini!??” Penyihir : “ Hwahahahaha!! Candra Kirana! Apa
Penyihir : “ Silakan masuk gadis cantik, kabarmu, Hah? Kelihatannya
kemarilah…” kamu sangat senang hari ini? Hwahahaha…”
Galuh : “ Hm, aku membutuhkan bantuanmu! dewi candra : (terkejut) “ Siapa kamu? Kenapa
Tolong bantu aku!” kamu sangat buruk rupa?”
Penyihir : “ kamu ingin aku melakukan apa?” Penyihir : “ Diam! Aku ke sini untuk
Galuh : “ Aku ingin pertunangan Kirana menyihirmu menjadi keong!!
dengan Raden Inu dibatalkan!” Dewi candra : “ Kenapa kamu ingin
Penyihir : ( Manggut-manggut) “ Baiklah aku menyihirku? Apa salahku?”
mengerti maksudmu. Lalu kamu ingin Penyihir : “ Saudaramu yang menyuruhku
aku melakukan apa untuk dewi untuk menyihirmu.”
candra? Menyihirnya?? Sihir apa yang Dewi candra : “ Galuh? Tidak mungkin, kau
kamu inginkan? pasti berbohong !”
Galuh : “ Aku ingin kau menyihir Candra Penyihir : “ Untuk apa aku berbohong, itulah
Kirana menjadi Sesuatu yang kenyataannya.”
menjijikkan! Yang jelas aku ingin Dewi candra : “ Tapi kenapa Galuh
Kirana menderita!” melakukan itu?”
Penyihir : “ Baiklah, aku akan menyihir dewi Penyihir : “ Sudah ! jangan banyak omong !
Candra Kirana sehingga dia tidak terima saja nasibmu ! hahahaha.” ( mengucapkan
dapat bertunangan dan menikah mantra untuk menyihir Kirana menjadi
dengan Raden Inu!” Keong)
Dewi candra : “ AAAAA!!!!” ( Berubah jadi
keong emas)

4
Penyihir : “ Hwahahaha!!!! Kamu hanya akan
menjadi manusia pada waktu
siang hari, tapi bila menjelang malam, kamu akan mengintip apa yang terjadi pada saat dia
kembali menjadi keong!! Kutukan ini akan pergi mencari ikan. Nenek itu lalu berpura-pura
pergi ke sungai untuk mencari ikan seperti
berakhir bila kamu bertemu dengan Raden
biasanya, lalu pergi ke belakang rumah untuk
Inu!! Hwahahaha…!!!” mengintipnya. Setelah beberapa saat, si nenek
sangat terkejut. Karena keong emas yang ada
Dari data tersebut menunjukkan bahwa babak ditempayan berubah
ketiga ditanndai dengan kata BAGIAN KETIGA.
Adapun adegan dalam babak ketiga ada suatu wujud menjadi gadis cantik. Gadis
kejadian. Diantaranya masuknya dewi candra dan tersebut lalu memasak dan menyiapkan masakan
di susul dengan Penyihir dan terjadi dialog antara tersebut di meja. Karena merasa penasaran, lalu
nenek tersebut memberanikan diri untuk menegur
dewi candra dan nenek penyihir.
putri nan cantik itu.

BAGIAN KEEMPAT Nenek : “Siapakah kamu ini putri cantik, dan dari
Disebuah sungai dekat hutan, sunyi dan mana asalmu?”
ada seorang nenek tua yang sedang menacari ikan
mengunakan jalan di sungai, tercengang melihat Dewi candra : (Menoleh kaget) ” Aku….aku…
seekor keong emas yang indah. Lalu di bawa lah aku Candra Kirana. Aku adalah putri kerajaan
ke rumahnya. Daha yang disihir menjadi keong emas oleh nenek
sihir utusan saudaraku karena merasa
Nenek : “ Oh, keong yang sangat cantik!! Aku irikepadaku”
akan membawanya pulang!” Nenek : ( Merasa iba) “ kasihan sekali dirimu,
Nak…Nenek tidak tahu saudara macam apa
Setibanya dipondok,  nenek itu meletakkan keong saudaramu itu, hingga tega ingin mengutukmu!
itu di tempat yang aman. Lalu dia beristirahat Tapi namanya manusia kalau sudah cemburu,…
sejenak di kursi. apapun dia lakukan! Ya, sudah…sementara kamu
boleh tinggal di sini, Nak…”
Nenek                          : “ Sampai jam segini aku
belum juga mendapatkan ikan. Aku harus mencari Dewi candra : “ Terimakasih, Nek…”
ikan lagi, kalau tidak mendapat ikan, aku mau
makan apa?” ( Pergi keluar untuk mencari ikan) Dari data tersebut menunjukkan bahwa
Nenek itu kembali mencari ikan di sungai. babak ketiga ditanndai dengan kata BAGIAN
KEEMPAT. Adapun adegan dalam babak
Dewi candra : “ Loh, kenapa aku bisa di sini? keempat ada. Diantaranya masuknya masuknya
Oh iya, tadi ‘kan ada seorang nenek yang kirana dan di susul Nenek dan terjadi dialog
membawaku. Kasihan sekali nenek itu, untuk Nenek dan dewi candra.
makan saja dia harus mencari ikan terlebih
dahulu. Aku akan membuatkan makanan BAGIAN KELIMA
untuknya.”
Berada di sebuah desa, raden inu
Hingga menjelang malam nenek itu tidak menyamar menjadi masyarat biasa dan di
mendapat ikan seekorpun. Kemudian Nenek kagetkan oleh sebuah gagak yang bisa berbicara.
tersebut memutuskan untuk pulang saja,
sesampainya di rumah ia sangat kaget, karena di Raden Inu : (Terkejut) “siapa kau ?”
meja sudah tersedia masakan yang sangat enak-
enak. Si nenek bertanya-tanya pada dirinya Burung Gagak : “ Tenang anak muda, aku akan
sendiri, siapa yang memgirim masakan ini. Begitu menunjukkan arah ke Desa Dadapan, di sana
pula hari-hari berikutnya si nenek menjalani

5
kejadian serupa, keesokan paginya nenek ingin
kamu akan bertemu dengan Dewi Di antara adegan tersebut yakni masuknya raden
inu dan di susul dengan burung gagak terjadi
Candra.” dialog antara raden inu dan burung gagak, setelah
dilaog selesai burung gagak pun keluar dan
Raden inu : “ Darimana kau tahu tujuan masuklah kakek dan terjadi dialog dengan raden
perjalananku? Siapa kau sebenarnya?” inu.

Burung Gagak : “ Kau tidak perlu tahu siapa aku, BABAK KEENAM
ikuti saja petunjuk yang kuberikan.”
Di sebuah perjalanan di tengah hutan yang lebat,
Raden Inu : “ Baiklah, terima kasih atas dan menemukan sebuah gubuk mencoba
pertolonganmu.” mendatangkannya untuk beristirahat dan meminta
air.
Setelah berjalan cukup jauh mengikuti
petunjuk arah dari burung gagak, Raden Inu tidak Raden Inu : “ Ah,…di sana ada pondok! Mungkin
juga menemukan Desa Dadapan. Diperjalanan aku bisa numpang istirahat di sana untuk
Raden Inu bertemu dengan seorang kakek yang sementara waktu dan setidaknya aku mendapat
sedang kelaparan, diberinya kakek itu makan. seteguk air.Aku merasa lelah sekali setelah
Ternyata kakek adalah orang sakti yang baik Ia berjalan sejauh ini.” ( Menghampiri pondok itu) “
menolong Raden Inu dari burung gagak itu. Permisi!!…”

Kakek : “ Tolonglah nak, sudah beberapa hari Dewi Candra : “ Iya, sebentar…” ( membuka
kakek tidak makan.” pintu)

Raden Inu : “ oh, ini kek, ada sedikit makanan.” Raden Inu : (Terkejut) “ Itukah kamu….Dewi
Candra ?”
Kakek : “ Terima kasih anak muda. Janganlah
kau mengikuti petunjuk yang diberikan burung Dewi Candra : “ Raden Inu? Kenapa bisa ada di
gagak tadi, dia sebenarnya adalah jelmaan nenek sini?”
sihir, dia memberikan arah yang salah padamu.”
Raden Inu : “ Ceritanya panjang, sudah berhari-
Raden Inu : “ Lalu apa yang harus kulakukan hari aku mencarimu. Sekarang ayo kita pulang,
kek?” ayahmu sudah menunggumu.”

Kakek : “ Berjalanlah mengikuti aliran sungai Dewi Candra : “ Terimakasih banyak,


ini, di ujung sana kau akan menemukan Desa karena kamu sudah menyelamatkanku.”
Dadapan.” Dari dalam rumah terdengar suara nenek
memanggil dewi candra.
Raden Inu : “ Terima kasih kek, saya akan Nenek : “ Siapa, dewi ?”
melanjutkan perjalanan ini.”
Kirana : “ Oh, Nenek…kenalkan ini adalah
Kakek : “ Pergilah anak muda, hati-hati dalam Raden Inu yang dewi ceritakan waktu itu. Dia
perjalananmu.” menjemput dewi untuk pulang. Tapi, dewi tidak
tega meninggalkan Nenek sendirian.”
Raden Inu : “ Baiklah kek.”
Nenek : “ Tidak apa-apa, dewi. Pulanglah, pasti
Data tersebut menunjukkan bahwa babak pertama kamu merindukan keluargamu.”
ditandai dengan nama BAGIAN KELIMA. Dalam
babak kelima tersebut, terdapatbeberapa adegan. Raden Inu : “ Begini saja, Nenek akan kita bawa
ke Istana dan hidup bersama kita

6
bila kita nanti menikah. Nenek, ayo kita pergi ke Galuh : “ Aku ingin pertunangan
Kerajaan Daha.” dewi candra dengan Raden Inu
dibatalkan!”
D. Tema
Penyihir : ( Manggut-manggut) “
Tema adalah gagasan pokok dalam suatu Baiklah aku mengerti maksudmu.
Lalu kamu ingin akumelakukan apa
cerita. Nurgiyantoro (dalam Maslikatin, 2007:12)
untuk Dewi? Menyihirnya?? Sihir apa
membagi tema menjadi dua yakni tema mayor dan yang kamu inginkan?
tema minor.
Galuh : “ Aku ingin kau menyihir
1. Tema mayor Dewi Candra menjadi Sesuatu yang
Tema mayor adalah makna pokok yang menjijikkan! Yang jelas aku ingin
menjadi dasar atau gagasan umum karya sastra dewi menderita!”
itu. Adapun tema mayor dari naskah drama ini Penyihir : “ Baiklah, aku akan
yakni kebencian pada saudaranya setelah tau menyihir Dewi Candra sehingga dia
bahwasannya saudaranya akan menikah dengan tidak dapat bertunangan dan menikah
anak raja sehingga membuat kehidupan saudara k dengan Raden Inu!”
itu tidak harmonis lagi. Hal tersebut dapat
Galuh : ( Tersenyum senang) “
diketahui dari data berikut.
Terimakasih atas bantuanmu, senang
bekerja sama dengan penyihir
Galuh              : “ Aku tidak setuju dengan sepertimu! Ini uang sebagai
pertunangan ini! Kenapa harus dewi yang dipilih imbalannya.

dan bukan aku!? Padahal secara nyata jelas aku Penyihir : ( Menerima uang itu) “
yang lebih cantik dari dia!! Sekarang aku akan mempersiapkan
kutukan untuknya…”
Huh, ini tidak adil! Hanya aku satu-satunya yang
akan menjadi istri Raden Galuh : “ Kutunggu kabar darimu,
penyihir!! ( meninggalkan rumah
Inu!! Hanya aku, bukan Kirana! Sekarang apa nenek sihir dan kembali ke Istana)
yang harus kulakukan?” Percakapan tersebut di atas
menggambarkan tentang kehidupan
( Berpikir keras sembari mondar-mandir) dua bersaudara yang mulai luntur
nilai-nilai keharmonisannya. Karena
Setelah berpikir keras Dewi Galuh raja ingin menikahkan saudaranya
akhirnya menemukan cara untuk menggagalkan perempuanya dengan anak pria raja
pertunangan Kirana dan Raden Inu. Oleh karena sehingga nampak kebencian yang ada
itu Dewi Galuh lalu pergi ke rumah Nenek Sihir. dalam dirinya. Sehingga ingin
menggagalkan pernikahan saudaranya.
2. Tema minor
Galuh : “ Permisi!! Apa ada orang
di sini!??”
Tema minor merupakan makna-makna
Penyihir : “ Silakan masuk gadis tambahan atau gagasan-gagasan pokok di
cantik, kemarilah…” setiap bagiannya, namun tidak sampai
Galuh : “ Hm, aku membutuhkan
bantuanmu! Tolong bantu aku!”
bertentangan dengan tema mayor. Karena

Penyihir : “ kamu ingin aku 7


melakukan apa?” tema minor keberadaannya sebagai
pendukung tema mayor. Ada beberapa tema Ayahnya bahagia dengan pertunangan ini,
minor dari naskah drama ini, diantaranya ternyata Dewi Galuh mempunyai pendapat yang
sebagai berikut. berbeda. Pertunangan itu ternyata membuat Dewi
Galuh merasa iri. Kerena dia merasa kalau Raden
Seorang anak yang memiliki niat jahat Inu Kertapati lebih cocok untuk dirinya.
kepada saudara kandungnya. Hal tersebut dapat
diketahui dari data berikut. Galuh : “ Aku tidak setuju dengan pertunangan
ini! Kenapa harus dewi candra yang dipilih dan
Raja : “ Putriku, kemarilah!” bukan aku!? Padahal secara nyata jelas aku yang
( Memanggil kedua putrinya) lebih cantik dari dia!! Huh, ini tidak adil! Hanya
aku satu-satunya yang akan menjadi istri Raden
Inu!! Hanya aku, bukan dewi! Sekarang apa yang
Dewi : ( Menghampiri) “ Ada apa, ayah?”
harus kulakukan?”
Galuh : ( Datang menyusul di belakang
Percakapan di atas menceritakan tentang
Kirana) “ Apakah ayah juga memanggilku?”
seorang mama yang sudah mulai merasa iri
dengan saudara kandungnya, karena kirana akan
Raja : “ Iya, putriku. Ada yang ingin menikah dengan menikah dengan anak raja yaitu
ayah sampaikan pada kalian berdua. Lusa, Raden raden inu, dewi dari itu iya ia merasa lebih pantas
Inu Kertapati dari kerajaan Kahuripan akan datang untuk menjadi raden inu daripada kirana. Dan ada
kemari.” niat untuk mengagalkan pernikahan kirana dan
raden inu.
Galuh : “ Lalu kenapa? Apa hubungannya
dengan kami, ayah?” E. Penokohan dan Perwatakan
Raja : “ Ayah sudah membuat perjanjian
dengan Ayah dari Raden Inu Kertapati, bahwa Tokoh adalah individu rekaan yang
Ayah akan menikahkan salah satu putri Ayah mengalami peristiwa dan perlakuan dalam
dengan Raden Inu.” berbagai peristiwa cerita (Sujiman dalam
Maslikatin, 2007:12). Peran tokoh dalam cerita
Galuh : ( Berbinar senang) “ Siapa dapat dibedakan menjadi dua, yakni tokoh utama
diantara kami yang akan dinikahkan dengan dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah tokoh
Raden Inu, ayah?” yang memegang peranan penting dan
kemunculannya dalam cerita sangat sering.
Raja : “ Kami sudah sepakat untuk
Sedangkan tokoh bawahan adalah tokoh yang
menikahkan Candra Kirana dengan Raden Inu.”
kemunculannya mendukung tokoh utama.
Dewi : ( Tersenyum gembira dan memeluk Membahas tentang tokoh dalam cerita, tidak
Raja) “ Terima kasih, Ayah…Aku sangat bahagia terlepas dari perwatakan. Karena setiap tokoh
sekali. Pernikahan ini adalah impianku sejak kecil dalam cerita mempunyai perwatakan yang
” berbeda-beda. Adapun tokoh dan perwatakan
dalam naskah drama ini dibahas sebagai berikut.
Raja : “ Benarkah putriku? Kalau begitu
memang tidak salah, Ayah memilihmu sebagai
1. Tokoh Utama : Inu Kertapati, Dewi Candra,
calon isteri Raden Inu. Ayo, kita persiapkan
segala sesuatunya untuk menyambut kedatangan Galuh Ajeng
Raden Inu.”
Tokoh Inu Kertapati, Dewi Candra, Galuh Ajeng

Raja dan Candra Kirana meninggalkan ruangan kerap muncul dari dialog dalam naskah drama ini.
yang kini hanya dihuni oleh Dewi Tokoh Mama berdialog dengan seluruh tokoh-
8 tokoh yang ada. Sehingga dapat disimpulkan
Galuh. Meskipun Candra Kirana dan
bahwa tokoh utama dalam naskah drama ini ialah Nenek : “ Tidak apa-apa, Kirana. Pulanglah, pasti
Inu Kertapati, Dewi Candra, Galuh Ajeng. kamu merindukan keluargamu.”

-Perwatakan: Tokoh Inu Kertapati memiliki Raden Inu : “ Begini saja, Nenek akan kita
beberapa watak. Adapun watak dari tokoh bawa ke Istana dan hidup bersama kita bila kita
tersebut diantaranya. nanti menikah. Nenek, ayo kita pergi ke Kerajaan
Daha.”
a. Suka Menolong
-Perwatakan: Tokoh Dewi Candra memiliki
Tokoh Inu Kertapati memiliki watak suka beberapa watak. Adapun watak dari tokoh
menolong, hal itu dapat diketahui dari data berikut tersebut diantaranya.
berupa penggalan dialog (kalimat) yang
diucapkan dari tokoh tersebut kepada lawan a. Baik hati dan suka membantu
bicaranya.
Tokoh Dewi Candra memiliki watak baik
Kakek : “ Tolonglah nak, sudah beberapa hati dan sukan membantu, hal itu dapat diketahui
hari kakek tidak makan.” dari data berikut berupa penggalan (kalimat) yang
Raden Inu : “ oh, ini kek, ada sedikit diucapkan dari tokoh tersebut.
makanan.”
Nenek : “ Sampai jam segini aku belum juga
b. Ramah mendapatkan ikan. Aku
harus mencari ikan lagi, kalau tidak mendapat
Tokoh mama memiliki watak ramah, hal itu ikan, aku mau makan
dapat diketahui dari data berikut berupa penggalan apa?” ( Pergi keluar untuk mencari ikan)
dialog (kalimat) yang diucapkan dari tokoh Nenek itu kembali mencari ikan di sungai.
tersebut kepada lawan bicaranya. Dewi Candra : “ Loh, kenapa aku bisa di sini?
Oh iya, tadi „kan ada seorang nenek yang
Raden Inu : “ Terima kasih kek, saya akan membawaku. Kasihan sekali nenek itu, untuk
melanjutkan perjalanan ini.” makan saja dia harus mencari ikan terlebih
Kakek : “ Pergilah anak muda, hati-hati dalam dahulu. Aku akan membuatkan makanan
perjalananmu.” untuknya.”
Raden Inu : “ Baiklah kek.”
-Perwatakan: Tokoh Galuh Ajeng memiliki
c. Bijaksana beberapa watak. Adapun watak dari tokoh
tersebut diantaranya.
Tokoh mama memiliki watak bijaksana, hal
itu dapat diketahui dari data berikut berupa a. Watak Iri hati
penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari Tokoh Galuh Ajeng memiliki watak iri hati
tokoh tersebut kepada lawan bicaranya. dan sukan membantu, hal itu dapat diketahui dari
data berikut berupa penggalan (kalimat) yang
Dewi Candra : “ Oh, Nenek…kenalkan diucapkan dari tokoh tersebut.
ini adalah Raden Inu yang Kirana ceritakan waktu
Galuh : “ Aku tidak setuju

itu. Dia menjemput Kirana untuk pulang. Tapi,

Kirana tidak tega meninggalkan Nenek sendirian.” dengan pertunangan ini! Kenapa harus 9
Kirana yang dipilih dan bukan aku!?
Padahal secara nyata jelas aku yang lebih cantik Raja : “ Kami sudah sepakat untuk
dari dia!! Huh, ini tidak adil! Hanya aku satu- menikahkan Candra Kirana dengan Raden
satunya yang akan menjadi istri Raden Inu!! Inu.”
Hanya aku, bukan Kirana! Sekarang apa yang
harus kulakukan?” b. Menepati janji
Tokoh raja memiliki menepati
b. Jahat janji watak, hal itu dapat diketahui dari
Tokoh Galuh Ajeng memiliki watak jahat, hal data berikut berupa penggalan dialog
itu dapat diketahui dari data berikut berupa (kalimat) yang diucapkan dari tokoh
penggalan (kalimat) yang diucapkan dari tokoh tersebut kepada lawan bicaranya.
tersebut.
Raja : “ Putriku, kemarilah!”
Penyihir : “ kamu ingin aku melakukan ( Memanggil kedua putrinya)
apa?” Dewi candra : ( Menghampiri) “ Ada
Galuh : “ Aku ingin pertunangan dewi apa, ayah?”
candra dengan Raden Inu dibatalkan!” Galuh : ( Datang menyusul di belakang
Penyihir : ( Manggut-manggut) dewi candra) “ Apakah ayah juga
“ Baiklah aku mengerti maksudmu. Lalu kamu memanggilku?”
ingin aku melakukan apa untuk Kirana? Raja : “ Iya, putriku. Ada yang ingin
Menyihirnya?? Sihir apa yang kamu inginkan? ayah sampaikan pada kalian berdua. Lusa,
Galuh : “ Aku ingin kau menyihir Raden Inu Kertapati dari kerajaan
Candra Kirana menjadi Sesuatu yang menjijikkan! Kahuripan akan datang kemari.”
Yang jelas aku ingin Kirana menderita!” Galuh : “ Lalu kenapa? Apa
Penyihir : “ Baiklah, aku akan menyihir hubungannya dengan kami, ayah?”
Candra Kirana sehingga dia tidak dapat Raja : “ Ayah sudah membuat
bertunangan dan menikah dengan Raden Inu!” perjanjian dengan Ayah dari Raden Inu
Kertapati,
1. Tokoh sampingan : Raja, nenek, kakek bahwa Ayah akan menikahkan salah satu
penyihir putri Ayah dengan Raden Inu.”

Tokoh sampingan : 1. Raja Tokoh sampingan : 2. Nenek


Perwatakan
Perwatakan a. Baik hati dan suka menolong
a. Bijak Sana Tokoh nenek memiliki watak baik hati dan
Tokoh Amy memiliki watak bijak suka menolong, hal itu dapat diketahui dari data
sana, hal itu dapat diketahui dari data berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang
berikut berupa penggalan dialog (kalimat) diucapkan dari tokoh tersebut kepada lawan
yang diucapkan dari tokoh tersebut bicaranya.
kepada lawan bicaranya. Nenek : “Siapakah kamu ini putri cantik, dan dari
Raja : “ Putriku, kemarilah!” ( Memanggil mana asalmu?”
kedua putrinya) Dewi candra : (Menoleh kaget) ” Aku….aku…
Galuh : ( Berbinar senang) aku Candra Kirana. Aku adalah putri kerajaan
“ Siapa diantara kami yang akan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh nenek
dinikahkan dengan Raden Inu, ayah?” sihir utusan saudaraku karena merasa
irikepadaku”

10
Nenek : ( Merasa iba) “ kasihan sekali dirimu, Penyihir : ( Menerima uang itu) “ Sekarang aku
akan mempersiapkan kutukan untuknya…”
Nak…Nenek tidak tahu saudara macam apa
saudaramu itu, hingga tega ingin mengutukmu! Penyihir : “ Sudah ! jangan banyak omong !
Tapi namanya manusia kalau sudah cemburu,… terima saja nasibmu ! hahahaha.” ( mengucapkan
apapun dia lakukan! Ya, sudah…sementara kamu mantra untuk menyihir dewi candra menjadi
boleh tinggal di sini, Nak…” Keong)
Dewi candra : “ Terimakasih, Nek…” Dewi candra : “ AAAAA!!!!” ( Berubah jadi
keong emas)
Tokoh sampingan :3. Kakek Penyihir : “ Hwahahaha!!!! Kamu hanya akan
Perwatakan menjadi manusia pada waktu
a. Baik hati siang hari, tapi bila menjelang malam, kamu akan
Tokoh kakek memiliki watak baik hati, hal kembali menjadi keong!! Kutukan ini akan
itu dapat diketahui dari data berikut berupa berakhir bila kamu bertemu dengan Raden
penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari Inu!! Hwahahaha…!!!”
tokoh tersebut kepada lawan bicaranya.
F. Konflik
Kakek : “ Terima kasih anak muda. Janganlah Adanya perbedaan watak disetiap tokoh akan
kau mengikuti petunjuk yang diberikan burung menimbulkan konflik. Konflik pada intinya
gagak tadi, dia sebenarnya adalah jelmaan nenek merupakan sebuah pertentangan. Hal ini terjadi
sihir, dia memberikan arah yang salah padamu.” karena perbedaan pendapat. Tarigan (dalam
Raden Inu : “ Lalu apa yang harus kulakukan Maslikatin, 2007:21) membagi konflik menjadi
kek?” dua yakni konflik fisik dan konflik psikologis
Kakek : “ Berjalanlah mengikuti aliran sungai (batin). Adapun konflik yang terdapat dalam
ini, di ujung sana kau akan menemukan Desa naskah drama ini sebagai berikut.
Dadapan.” a. Konflik fisik
Raden Inu : “ Terima kasih kek, saya akan Konflik fisik antara galuh dengan dewi
melanjutkan perjalanan ini.” candra
Kakek : “ Pergilah anak muda, hati-hati dalam Galuh : “ Hm, aku membutuhkan
perjalananmu.” bantuanmu! Tolong bantu aku!”
Penyihir : “ kamu ingin aku melakukan
Tokoh sampingan : nenek penyihir apa?”
Perwatakan Galuh : “ Aku ingin pertunangan Kirana
a. Jahat dan licik dengan Raden Inu dibatalkan!”
Tokoh nenek penyihir memiliki watak jahat Penyihir : ( Manggut-manggut) “ Baiklah
dan licik, hal itu dapat diketahui dari data berikut aku mengerti maksudmu. Lalu kamu ingin
berupa penggalan dialog (kalimat) yang aku melakukan apa untuk dewi candra?
diucapkan dari tokoh tersebut kepada lawan Menyihirnya?? Sihir apa yang kamu
bicaranya. inginkan?
Galuh : “ Aku ingin kau menyihir
Penyihir : “ Baiklah, aku akan menyihir dewi Candra Kirana menjadi Sesuatu yang
Candra Kirana sehingga dia tidak dapat menjijikkan! Yang jelas aku ingin Kirana
bertunangan dan menikah dengan Raden Inu!” menderita!”
Galuh : ( Tersenyum senang) “ Terimakasih atas

bantuanmu, senang bekerja sama dengan penyihir Penyihir : “ Baiklah, aku akan 11
sepertimu! Ini uang sebagai imbalannya. menyihir dewi Candra Kirana
sehingga dia tidak dapat bertunangan dan Galuh : ( Datang menyusul di belakang Kirana)
menikah dengan Raden Inu!” “ Apakah ayah juga memanggilku?”
Galuh : ( Tersenyum senang) “ Raja : “ Iya, putriku. Ada yang ingin ayah
Terimakasih atas bantuanmu, senang bekerja sampaikan pada kalian berdua. Lusa,
sama dengan penyihir sepertimu! Ini uang
sebagai imbalannya. Raden Inu Kertapati dari kerajaan Kahuripan akan
Penyihir : ( Menerima uang itu) “ Sekarang datang kemari.”
aku akan mempersiapkan kutukan Galuh : “ Lalu kenapa? Apa hubungannya
untuknya…” dengan kami, ayah?”
Galuh : “ Kutunggu kabar darimu, Raja : “ Ayah sudah membuat perjanjian
penyihir!! dengan Ayah dari Raden Inu Kertapati,
b. Konflik batin bahwa Ayah akan menikahkan salah satu putri
Ayah dengan Raden Inu.”
Galuh : “ Aku tidak setuju dengan Galuh : ( Berbinar senang)
pertunangan Ini! Kenapa harus Kirana yang “ Siapa diantara kami yang akan dinikahkan
dipilih dan bukan aku!? Padahal secara nyata jelas dengan Raden Inu, ayah?”
aku yang lebih cantik dari dia!! Huh, ini tidak Raja : “ Kami sudah sepakat untuk menikahkan
adil! Hanya aku satu-satunya yang akan menjadi Candra Kirana dengan Raden Inu.”
istri Raden Inu!! Hanya aku, bukan Kirana! Dewi candra : ( Tersenyum gembira dan memeluk
Sekarang apa yang harus kulakukan?” Raja)“Terima kasih, Ayah…Aku sangat bahagia
sekali. Pernikahan ini adalah impianku sejak
G. Alur kecil”
Alur merupakan susunan cerita atau struktur Raja : “Benarkah putriku? Kalau begitu
penyusunan kejadian-kejadian dalam cerita yang memang tidak salah, Ayah memilihmu sebagai
disusun secara logis dan rangkaian kejadian itu calon isteri Raden Inu. Ayo, kita persiapkan
saling terjalin dalam hubungan kausalitas. Tasrif segala sesuatunya untuk
(dalam Maslikatin, 2007:16) membagi plot
menjadi 5 yakni situation, generating 2.Generating circumtanses (cerita mulai bergerak)
circumtanses, rising action, climax, denouenment.
Adapun plot / alur dalam naskah drama ini Dalam hal ini para tokoh sudah mulai
sebagai berikut. diperkenalkan kepada konfliknya. Jadi untuk alur
cerita sudah mulai nampak dengan mengenalkan
1.Situation (bagian pengenalan suasana cerita) konfliknya kepada para tokohnya.

Dalam teks drama “keong emas” bagian suasana Galuh : “ Aku tidak setuju dengan pertunangan I
dalam cerita sejak mulai masuk cerita dialog ni!
tokoh raja dengan tokoh dewi candra dan galuh Kenapa harus Kirana yang dipilih dan
dalam percakapannya sudah mulai memasuki bukan aku!? Padahal secara nyata jelas aku yang
konflik fisik yang dirasakan oleh sang galuh. lebih cantik dari dia!! Huh, ini tidak adil! Hanya
Dalam hal ini dapat dibuktikan dari dialog berikut. aku satu-satunya yang akan menjadi istri Rade
Inu!! Hanya aku, bukan Kirana! Sekarang apa
Raja : “ Putriku, kemarilah!” (Memanggil yang harus kulakukan?”
kedua putrinya) (konflik di tujukan kepada galuh dan dewi candra)

Dewi candra : ( Menghampiri) “ Ada apa,


ayah?” 4.Climax (cerita mulai puncak)

12
Pada tahap ini persoalan-persoalan mulai menuju Raden Inu : (Terkejut) “ Itukah kamu….Dewi
puncak. Hal ini dapat diketahui dari data berikut. Candra ?”
Dewi Candra : “ Raden Inu? Kenapa bisa ada di
Galuh : “ Permisi!! Apa ada orang di sini!??” sini?”
Penyihir : “ Silakan masuk gadis cantik, Raden Inu : “ Ceritanya panjang, sudah berhari-
hari aku mencarimu. Sekarang ayo kita pulang,
ayahmu sudah menunggumu.”
kemarilah…”
Galuh : “ Hm, aku membutuhkan bantuanmu! Dewi Candra : “ Terimakasih banyak, karena
Tolong bantu aku!” kamu sudah menyelamatkanku.” Dari dalam
Penyihir : “ kamu ingin aku melakukan apa?” rumah terdengar suara nenek memanggil dewi
Galuh : “ Aku ingin pertunangan Kirana dengan candra.
Raden Inu dibatalkan!” Nenek : “ Siapa, dewi ?”
Penyihir : ( Manggut-manggut) “ Baiklah aku Kirana : “ Oh, Nenek…kenalkan ini adalah
mengerti maksudmu. Lalu kamu ingin aku Raden Inu yang dewi ceritakan waktu itu. Dia
melakukan apa untuk dewi candra? menjemput dewi untuk pulang. Tapi, dewi tidak
Menyihirnya?? Sihir apa yang kamu inginkan? tega meninggalkan Nenek sendirian.”
Galuh : “ Aku ingin kau menyihir Candra Kirana Nenek : “ Tidak apa-apa, dewi. Pulanglah, pasti
menjadi Sesuatu yang menjijikkan! Yang jelas kamu merindukan keluargamu.”
aku ingin Kirana menderita!” Raden Inu : “ Begini saja, Nenek akan kita bawa
Penyihir : “ Baiklah, aku akan menyihir ke Istana dan hidup bersama kita
dewi Candra Kirana sehingga dia tidak dapat bila kita nanti menikah. Nenek, ayo kita pergi ke
bertunangan dan menikah dengan Raden Inu!” Kerajaan Daha.”
Galuh : ( Tersenyum senang) “ Terimakasih atas
bantuanmu, senang bekerja sama dengan penyihir Akhirnya Raden Inu memboyong Dewi
sepertimu! Ini uang sebagai imbalannya. Candra beserta nenek yang baik hati tersebut ke
Penyihir : ( Menerima uang itu) “ Sekarang aku istana, dan Dewi Candra menceritakan perbuatan
akan mempersiapkan kutukan untuknya…” Galuh pada Baginda Kertamarta.
Galuh : “ Kutunggu kabar darimu, penyihir!! Baginda minta maaf kepada Dewi Candra
( meninggalkan rumah nenek dan sebaliknya. Galuh lalu mendapat hukuman
sihir dan kembali ke Istana) yang setimpal. Karena Galuh merasa takut, maka
dia melarikan diri ke hutan. Pernikahan Dewi
5.Denouemnet (penyelesaian). Candra dan Raden Inu Kertapati pun berlangsung,
Pada tahap inipengarang memberi dan pesta tersebut sangat meriah. Akhirnya
penyelesaian dari permasalahan-permasalahan mereka hidup bahagia.
yang ada. Hal ini dapat diketahui dari data berikut. Plot yang ada dalam naskah drama ini
berjalan lurus sehingga dapat ditarik kesimpulan
Raden Inu : “ Ah,…di sana ada pondok! Mungkin bahwa alur dari naskah drama ini adalah alur
aku bisa numpang istirahat di sana untuk lurus.
sementara waktu dan setidaknya aku mendapat
seteguk air.Aku merasa lelah sekali setelah H. Latar
berjalan sejauh ini.” ( Menghampiri pondok itu) “
Permisi!!…” Latar (Setting) adalah tempat terjadinya
Dewi Candra : “ Iya, sebentar…” ( membuka peristiwa dalam cerita atau lingkungan

13
pintu)
yang mengelilingi pelaku. Latar juga a. Menyedihkan
menunjukkan local colour atau warna lokal. ( Merasa iba) “ kasihan sekali dirimu,
Adapun latar dalam naskah drama ini sebagai Nak…Nenek tidak tahu saudara
berikut. macam apa saudaramu itu, hingga
1. Latar tempat tega ingin mengutukmu! Tapi
a. Rumah namanya manusia kalau sudah
“Raja dan Candra Kirana meninggalkan cemburu,…apapun dia lakukan!
ruangan yang kini hanya dihuni oleh Ya, sudah…sementara kamu boleh
Dewi Galuh”. tinggal di sini, Nak…”
b. Sungai b. Menegangkan
“Sepulang dari pasar Kirana melewati
sebuah sungai. Di sungai tersebut kirana “Diam! Aku ke sini untuk menyihirmu
dihadang oleh seorang perempuan tua menjadi keong!!
yang buruk rupa.” “ Kenapa kamu ingin menyihirku? Apa
c. Rumah penyihir salahku?”
“Berada di rumah penyihir, dan jauh dari “Saudaramu yang menyuruhku untuk
pemukiman, galuh sedang menghadap menyihirmu.”
kearah pintu rumah nenek, dan nenek “Galuh? Tidak mungkin, kau pasti
membuka pintu, nenek pun menyuruh berbohong !”
galuh masuk ke dalam rumahnya.” “ Untuk apa aku berbohong, itulah
d. Desa dadapan kenyataannya.”
“Setelah berjalan cukup jauh mengikuti “ Tapi kenapa Galuh melakukan itu?”
petunjuk arah dari burung gagak, Raden “ Sudah ! jangan banyak omong ! terima saja
Inu tidak juga menemukan Desa nasibmu ! hahahaha.” ( mengucapkan mantra
Dadapan.” untuk menyihir Kirana menjadi
Keong)
2. Latar waktu “ AAAAA!!!!” ( Berubah jadi keong emas)
a. Siang hari c. Latar mengharukan
“Candra Kirana pergi ke pasar “ Terimakasih banyak, karena kamu sudah
membeli keperluan untuk menyambut menyelamatkanku.” Dari dalam rumah
kedatangan Raden Inu Kertapati terdengar suara nenek memanggil dewi
besok. Sepulang dari pasar Kirana candra.
melewati sebuah sungai. Di sungai “ Siapa, dewi ?”
tersebut kirana dihadang oleh seorang “ Oh, Nenek…kenalkan ini adalah Raden Inu
perempuan tua yang buruk rupa.” yang dewi ceritakan waktu itu. Dia
b. Malam hari menjemput dewi untuk pulang. Tapi, dewi
“Hingga menjelang malam nenek itu tidak tega meninggalkan Nenek sendirian.”
tidak mendapat ikan seekorpun. “ Tidak apa-apa, dewi. Pulanglah, pasti kamu
Kemudian Nenek tersebut merindukan keluargamu.”
memutuskan untuk pulang saja, “ Begini saja, Nenek akan kita bawa ke Istana
sesampainya di rumah ia sangat dan hidup bersama kita
kaget, karena di meja sudah tersedia
masakan yang sangat enak-enak.” I. Teknik Dialog

3. Latar suasana Boulton (dalam Maslikatin, 2007:46) menjelaskan

14
bahwa teknik dialog ada dua macam yakni teknik Dewi Candra dengan Raden Inu.”
dialog sendiri dan teknik percakapan. Adapun
teknik dialog dalam naskah drama ini sebagai Pada data tersebut di atas, terjadi percakapan
berikut. antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lain,
sehingga dapat dikatakan sebagai conversation.
a.Teknik dialog sendiri (monolog)
J. Tipe Drama
galuh :
adapun tipe drama dalam naskah drama ini
(SEPERTI BERGUMAM PADA DIRI SENDIRI) tergolong dalam tipe drama problema. Hal itu
dapat diketahui dari inti atau tema yang diangkat
yakni membahas tentang permasalahan sebuah
“ Aku tidak setuju dengan pertunangan Ini!
Kenapa harus Kirana yang dipilih dan bukan
aku!? Padahal secara nyata jelas aku yang lebih keluarga. Hal itu dapat diketahui dari data berikut.
cantik dari dia!! Huh, ini tidak adil! Hanya aku
satu-satunya yang akan menjadi istri Raden Inu!! Raja : “ Putriku, kemarilah!” (Memanggil
Hanya aku, bukan Kirana! Sekarang apa yang kedua putrinya)
harus kulakukan?” Dewi candra : ( Menghampiri) “ Ada apa,
Pada data tersebut di atas menunjukkan ayah?”
bahwa tokoh berbicara sendiri tanpa ada lawan Galuh : ( Datang menyusul di belakang Kirana)
bicara, sehingga dikatakan sebagai monolog. “ Apakah ayah juga memanggilku?”
Raja : “ Iya, putriku. Ada yang ingin ayah
b.Teknik percakapan (conversation) sampaikan pada kalian berdua. Lusa,
Raden Inu Kertapati dari kerajaan Kahuripan akan
Raja : “ Putriku, kemarilah!” (Memanggil datang kemari.”
kedua putrinya) Galuh : “ Lalu kenapa? Apa hubungannya
Dewi candra : ( Menghampiri) “ Ada apa, dengan kami, ayah?”
ayah?” Raja : “ Ayah sudah membuat perjanjian
Galuh : ( Datang menyusul di belakang Kirana) dengan Ayah dari Raden Inu Kertapati,
“ Apakah ayah juga memanggilku?” bahwa Ayah akan menikahkan salah satu putri
Raja : “ Iya, putriku. Ada yang ingin ayah Ayah dengan Raden Inu.”
sampaikan pada kalian berdua. Lusa, Galuh : ( Berbinar senang)
Raden Inu Kertapati dari kerajaan Kahuripan akan “ Siapa diantara kami yang akan dinikahkan
datang kemari.” dengan Raden Inu, ayah?”
Galuh : “ Lalu kenapa? Apa hubungannya Raja : “ Kami sudah sepakat untuk menikahkan
dengan kami, ayah?” Candra Kirana dengan Raden Inu.”
Raja : “ Ayah sudah membuat perjanjian Dewi candra : ( Tersenyum gembira dan memeluk
dengan Ayah dari Raden Inu Kertapati, Raja)
bahwa Ayah akan menikahkan salah satu putri “ Terima kasih, Ayah…Aku sangat bahagia
Ayah dengan Raden Inu.” sekali. Pernikahan ini adalah
Galuh : ( Berbinar senang) impianku sejak kecil ”
“ Siapa diantara kami yang akan dinikahkan Raja : “ Benarkah putriku? Kalau begitu
dengan Raden Inu, ayah?” memang tidak salah, Ayah memilihmu
Raja : “ Kami sudah sepakat untuk menikahkan sebagai calon isteri Raden Inu. Ayo,

15
kita persiapkan segala sesuatunya untuk Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori
menyambut kedatangan Raden Inu.” Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
Raja dan Candra Kirana meninggalkan University Press.
ruangan yang kini hanya dihuni oleh Dewi Galuh.
Meskipun Dewi Candra dan Ayahnya bahagia
dengan pertunangan ini, ternyata Dewi Galuh
mempunyai pendapat yang berbeda. Pertunangan
itu ternyata membuat Dewi Galuh merasa iri.
Kerena dia merasa kalau Raden Inu Kertapati
lebih cocok untuk dirinya.

5. SIMPULAN (artikel hasil penelitian)


PENUTUP (untuk artikel hasil pemikiran)
dalam mengkaji sebuah naskah drama dengan
menggunakan analisis struktural sangatlah
kompleks. Namun, analisisa ini hanya sebatas
naskah drama saja. Analisis ini, kajian yang
dilakukan hanya pada teks, mengkaji beberapa
unsur intrinsik naskah drama dengan objektif.
Naskah drama keong emas merupakan
naskah drama yang dibuat versi Arni Widana
walaupun banyak sekali versi yang menulis
naskah drama naskah tersebut. Naskah drama
keong emas memiliki tema peristiwa ketabahan
hati pada tokoh Dewi candra kirana dalam
menghadapi kejahatan yang di lakukan oleh
saudaranya yaitu dewi galuh. Tapi, dalam
kesempatan ini, penulis telah mengkaji unsur-
unsur yang terdapat dalam teks naskah drama.
Bagian ini menyajikan ringkasan dari uraian
mengenai hasil dan pembahasan, mengacu pada
tujuan penelitian/penulisan artikel.

DAFTAR PUSTAKA

Teeuw, A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra:


Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Gramedia.

Darma, Budi. 2004. Pengantar Teori Sastra.


Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional.

Semi, M. Atar. 1993. Metode Penelitian


Sastra. Bandung: Agkasa Raya

16
17

Anda mungkin juga menyukai