Anda di halaman 1dari 238

DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. iv

KENANGAN TERINDAH DI SEKOLAH ………………………………… 1

PERJALANAN MENCARI JATI DIRI ……………………………………. 10

KISAH MASA PUTIH ABUKU …………………………………………… 17

KENANGAN YANG AKAN DIRINDUKAN ATIKA ……………………. 23

LIKA-LIKU MASA PUTIH ABU ………………………………………….. 30

CATATAN AKHIR SEKOLAH ……………………………………………. 39

KISAH YANG TAK ADA AKHIR ………………………………………… 47

PERJUANGAN DARI KAMPUNG HINGGA KE KOTA ………………… 55

SECARIK KISAHMASA PUTIH ABU ……………………………………. 61

RINTIK MASA PUTIH ABU-ABU ………………………………………... 70

INTAN DAN MASA PUTIH ABU-ABU ………………………………….. 75

MASA-MASA SMA YANG MEMBERIKAN BANYAK KESAN ………. 82

TENTANG SAYA ………………………………………………………….. 88

INILAH KISAHKU, KISAH REMAJA DI PUTIH ABU-ABU …………… 96

KEBERSAMAAN YANG AKAN MENJADI KENANGAN ……………... 106

KISAH MANISKU DI SMA ……………………………………………….. 110

DEBU YANG BELUM USAI ……………………………………………… 117


Page | ii
KISAH KASIH DI SEKOLAH …………………………………………….. 126

MEREKA BERARTI ………………………………………………………. 133

KREATIVITAS DAN SELURUH NAFAS ……………………………….. 138

SEBUAH KISAH KLASIK ………………………………………………... 144

MASA SMA ADALAH MASA YANG SELALU DI KENANG ………… 150

KEJUTAN BARU DI SEKOLAH …………………………………………. 155

MASA PUTIH ABU ……………………………………………………….. 161

MENCARI JATI DIRI ……………………………………………………... 168

WARNA-WARNI PUTIH ABU …………………………………………… 173

SEBUAH KISAH KLASIK INDAH ……………………………………….. 181

SAMUEL DI SMA …………………………………………………………. 189

SEMUA TERASA SINGKAT ……………………………………………… 195

KISAHKU BAGAIKAN PELANGI ……………………………………….. 202

KISAH KLASIK MASA ABU-ABU ………………………………………. 210

PENGALAMAN ADALAH GURU TERBAIK …………………………… 218

BIODATA PENULIS ………………………………………………………. v

Page | iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Karunia
-Nya sehingga penyusunan novel sejarah yang berjudul “The Journey of MIPA 1” dapat selesai
tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada yang terhormat Ibu Siti Nurkamalia ,
S.Pd selaku pembimbing materi dalam pembuatan novel sejarah ini, serta semua pihak yang
telah mendukung dalam penyusunan novel sejarah ini yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu.

Tidak ada gading yang tidak retak. Tentu dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis
tidak lepas dari segala kesalahan, karena itu merupakan kelemahan penulis sebagai
manusia biasa. Oleh karena itu, penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

Semoga novel sejarah ini bisa dimanfaatkan seperlunya, serta menjadi


bahan pertimbangan dalam pelaksanaan program-program lainnya kedepan.

Palembang, November 2018

Penulis

Page | iv
1. Kenangan Terindah di Sekolah

Oleh Agung Wahyudi

Halo nama saya Agung Wahyudi, saya tinggal di perumahan bukit hijau 1, saya
lulusan dari SMPN 20 Palembang ,pada setelah UN saya memilih jurusan pmpa ke 19 tetapi
saya tidak terpilih karena nilai saya kalah dari saingan saingan SMA lain,setelah gagal ke
SMA 19 saya mengikuti teman saya sekolah yang bernama Yulizar HadiNata setelah lulus
saya mendaftar online ke SMAN 4 Palembang beserta teman saya m.aldi muthian dan Yulizar
Hadinata. Pada saat itu saya dengan Hadi ingin masuk SMA 8 tetapi tidak jadi karena lebih
disarankan oleh guru kami lebih dekat SMA 4 saja, jadi kami memilih SMA 4 .

Pada saat pendaftaran online saya dibantu didaftarkan oleh ayah teman saya,karena
saat itu saya belom mengerti dengan cara - cara mendaftar online,setelah saya mendaftar saya
melakukan verifikasi dengan ketiga teman saya tadi dan tidak sengaja saya bertemu dengan
kawan - Kawan SD saya dulu bahkan ketemu dengan kawan sekomplek saya bernama Akbar
darmawansyah, di situ kami merasa berkumpul kembali, saya langsung saja bertegur sapa
dengan Akbar karena kami sudah lama tidak bertemu dengan kesibukan masing - masing
"nah kau jugo masok SMA 4 bar" kata saya "iya Gung " jawab Akbar setelah kami bercakap
cakap cukup panjang kami mengambil no test masing - masing. Selang beberapa hari kami
pergi bersama untuk pergi test masuk SMA 4 pada saat itu kami sudah janjian saat jauh - jauh
hari. Pada saat test saya seruangan dengan teman - teman saya sekomplek tetapi Hadi tidak
seruangan dengan kami, saya berkata " oi di ngapo kw dk seruangan dengan kami" Hadi
berkata " dk Taulah Gung terbuang ak" .

Pada saat test saya merasa kesulitan dengan soal - soal yang diberikan tetapi saya
berusaha semaksimal mungkin karena saya tahu test ini akan menentukan saya masuk tidak
SMAN 4 palembang. Selesai test saya dan teman - teman sekomplek saya langsung pulang
kerumahnya dan saya menuggu beberapa hari untuk mengetahui masuk apa tidak saya ke
SMAN 4 Palembang. Pada saat tanggal pengumuman masuk tidaknya saya, saya harap was -
was dan saya bertanya kepada teman saya Aldi "hei Aldi cak mano hasil pengumuman kau
lulus dk?" Kata saya, " belom bisa dibuka Gung dak tau ngapo webnyo down" kata Aldi. Dari
pagi saya menuggu sampai malam hari sampai keeesokan harinya webnya masih saja belum
bisa membukannya karena mengalami gangguan. Dan pada hari berikunya webnya baru bisa
dibukak tetapi saya belum bisa membukannya dan pada sekitar jam 12 an saya dapat kabar
bahwa teman - teman SMP saya dulu sudah bisa membuka webnya dan melihatnya tetapi

Page | 1
pada saat itu saya masih belom juga bisa membukanya dan akhirnya saya meminta bantuan
kakak saya dan teman SMP saya tadi, selang beberapa waktu teman SMP saya tadi memberi
kabar bahwa nama saya ada di daftar siswa yang diterima di SMAN 4 dan juga tak begitu
lama kakak saya juga memberi kabar yang sama dan disitu perasaan saya senang walaupun
saya sendiri belom bisa membukanya dan pada saat jam 1 an saya bisa membukanya dan
melihat sendiri bersama kedua orang tua saya dan pada malam itu saya bisa tidur dengan
nyenyak.

Setelah pengumuman kelulusan keesokan harinya saya langsung mendaftar ulang


kembali bersama ibu saya membawa berkas – berkas sesuai persyaratan yang diminta oleh
pihak sekolah SMAN4. Selesai mendaftar ulang saya langsung pergi dengan teman – teman
saya untuk ke tempat pengukuran jas yang telah ditentukan dan ibu saya pergi ke tempat
pembayaran untuk membayar jas dan baju. Di tempat pembayaran yang sangat panas dan di
hari puasa saya dan teman – teman saya menunggu lama untuk mendapat giliran dipanggil
untuk diukur baju dan jas. Saya berkata ’alangke lamonyo oo dipanggel ini mano panas plok
harini” di situ teman teman saya langsung berkata “ sabar bae puaso ini ni” dan setelah
menuggu beberapa jam datang juga waktunya saya mendapat giliran untuk diukur. Setelah
pengukuran saya bersama ibu saya langsung pulang kerumah.

Setelah selesai lebaran, di lebaran ketiga kami langung masuk sekolah untuk
melaksanakan MPLS. Pada saat itu saya mau mengeluh karena itu masih dalam suasana
lebaran dan saya tidak bisa pergi kemana – mana, tetapi itu sudah peraturan sekolah dan saya
harus mematuhinya. Di hari pertama kami langsung dikumpulkan di lapangan untuk
menentukan kami masuk di gugus mana saja. Dan saya masuk di gugus jupiter, teman –
teman saya masuk ke gugus lain tetapi ada satu teman saya yang datangnya telat saat MPLS
yaitu Akbar pada saat itu dia kebingungan masuk ke gugus mana saya melihatnya dan
langsung memanggilnya “ bar masok gugus mano kau” akbar menjawab” masok gugus jupiter
gung, tapi dak tau yang mano gugusnyo” nah samo berarti kito” kata saya. Dan Akbar
langsung masuk ke barisan gugus saya. Di hari pertama juga kami langsung masuk ke kelas
yang sudah ditentukan sesuai dengan gugus kami masing – masing. Di kelas kami
diperkenalkan dengan kakak – kakak pembimbing setelah itu kami juga ikut perkenalan dan
saya tidak menyangka ternyata di gugus jupiter itu juga saya sekelas dengan teman SMP saya
yang bernama Rizky Rahmawati(erer) dan teman – teman SMP saya yang lain jadi saya tidak
perlu lagi untuk beradaptasi dengan teman – teman saya. Setelah perkenalan di kelas kami
langsung turun dan menuju ke lapangan untuk melaksanakan latihan kedisiplinan
(LAKDIS)yang dipimpin langsung oleh bapak – bapak dari TNI. Saya dan teman – teman
Page | 2
saya dijemur di bawah terik matahari. Saya baru merasakan seperi itu untuk pertama kalinya
bahkan saya dan teman – teman di didik seperti mau masuk TNI sungguhan. Saya merasa
capek dan lelah pada saat itu, pas mau selesai LAKDIS nya kami disuruh oleh kakak – kakak
pembimbing dari osis untuk membuat name tag dan harus ada poto “jelek” yang ditempel di
name tag tersebut, jadi saya bersama Aldi, Akbar, Hadi setelah pulang sekolah langung saja
mengerjakan tuga tersebut, awalnya saya sedikit kesulitan membuat itu karena harus
memotong kardus nya dengan benar tidak boleh memotongnya dengan sembarangan, dan juga
harus mengepang tali itu agar terlihat bagus, untungnya ada teman – teman saya tadi yang
saling membantu jadi tugas itu selesai. Tetapi pada saat itu saya hampir saja lupa dengan poto
“jelek” yang ditempel itu. Saya dan teman – teman bingung mau poto dimana, tetapi pada saat
itu ada satu saran dari teman saya Aldi kita berpoto di garasi mobilnya saja.”oi cak mano kalu
kito bepoto di garasi be, jadilah oo pada dak katek tempat lagi” kata Aldi.”yosudah payolah”
kami semua menjawab. Dan tugas itu akhirnya selesai juga
Pada hari kedua saya dan teman – teman saya janjian lagi untuk pergi bareng. Pada
hari kedua ini saya dan teman – teman gugus saya sama seperti di hari pertama, dimana saya
dan teman – teman dilatih di lapangan oleh TNI dengan berpanas – panasasan dan juga latihan
yang diberikan oleh bapak – bapak dari TNI lebih berat dari hari pertama. Sesampainya di
rumah saya juga merasa lebih capek dari pada hari pertama.
Pada hari ketiga sama seperti biasanya saya pergi dengan teman – teman. Di hari
ketiga ini saya dan teman – teman gugus saya kegiatannya hanya lomba – lomba yaitu lomba
yel – yel. Saya dan teman – teman gugus langsung disuruh membuat nyanyian yel – yel dan
dibimbing oleh kakak – kakak pembina. Pada saat mau detik detik lomba saya merasa tudak
percaya diri tetapi dengan bersama – sama saya dan teman – teman bisa menyeleaikan lomba
itu dan juga selesai lomba saya dan teman – teman gugus saya disuruh oleh kakak pembina
membuat tong sampah dan itu perkelompok. Saya ditugaskan oleh kelompok saya membuat
dan mengecat tong sampah itu, untungnya saya bersama teman – teman sekomplek saya
mempunyai tugas yang sama jadi kami berempat membuat tong sampah itu bersama – sama.
Awalnya agak sulit dalam membuat tong sampah itu karena kami tidak biasa mengecat tetapi
tugas itu tetap selesai juga dan selesai LATDIS dilanjutkan dengan mos selama 3 hari dan
saya mengikutinya dengan baik .
Pada hari terakhir mos saya lamgsung mengikuti test peminatan fungsinya yaitu
menentukan saya masuk IPA/IPS. Soal – soal yang diberikan agak sulit sehingga waktu
pengumuman test peminatan itu saya sedikit khawatir masuk ke IPS karena saya ingin masuk
IPA. Saya dan teman – teman sekomplek saya mencari di nama saya yang ditempel di jendela
kelas. Pertama – tama saya mencari nam saya di kelas IPS tetapi nama saya tidak ada, pada
Page | 3
saat itu hati saya sedikit lega dan langsung saja saya mencari nama saya di kelas IPA tetapi
saat di kela IPA terakhir nama saya belum ada juga dan ternyata ada satu kelas IPA yang saya
lewatkan yaitu kelas IPA 1 saya langsung saja mencari kelasnya dimana ternyata kelasnya di
dekat ruang guru dan nama saya ada di kelas itu. Di kelas itu juga saya sekelas dengan teman
– teman sekomplek saya dan juga teman SMP saya.
Pada saat awal – awal saya masuk kelas 10 saya sebangku dengan teman sekomplek
saya yang bernama Aldi dan didepanya sengaja saya suruh Intan di kelas 10 juga saya banyak
hal – hal menarik. Saya waktu kelas 10 banyak event – event yang diadakan sekolah. Acara
pertama saya berada di SMA 4 yaitu acara plesmob yang diadakan oleh LOOP. Disana
banyak promo – promo yang ditawarkan salah satunya promo kartu Telkomsel. Saya denga
teman – teman saya hanya melihat kegiatan – kegiatan yang ada tetapi ada juga teman saya
yang berpartisipasi di acara LOOP itu.
Acara selanjutnya yaitu acara memperingati kemerdekaan Indonesia yang diadakan di
sekolah juga . pada saat acara kemerdekaan Indonesia itu banyak lomba – lomba yang
diperlombakan dan saya mengikuti lomba bakiak. Sebelum lomba bakiak dimulai di sekolah
saya dan teman saya berlatih dulu agar kaki saya dan teman saya tidak kaku karena kami baru
pertama kali mengikuti lomba bakiak. Saat di sekolah kami sudah siap dengan lomba bakiak
itu. Saya, Aldi, dan Rangga waktu lomba sudah menyiapkan strategi kami agar waktu saat
melangkah kami tidak terjatuh dan hasilnya juga tidak mengecewakan kami karena kami
berhasil mendapatkan juara 2 walaupun sebenarnya kami bisa juara 1 kalaupun tidak terjadi
kesalahn pada saat start dan kami tetap bersyukur. Selesai acara kemerdekaan tidak lama
beberapa bulan kami sekelas langsung dihadapkan dengan ulangan MID Semester. Pada
waktu pembagian rapot saya dimarahi oleh orang tua saya karena mendapat rangking yang
tidak sesuai harapan dan saya berjanji kepada oran tua saya akan memperbaikinya.
Setelah MID Semester acara selanjutnya yaitu hari ozon. Di hari ozon ini kegiatannya
lebih mengasyikan lagi karena ada acara Fun Bike dan membuat ban untuk tempat duduk.
Saya dan teman – teman sekomplek saya mengikuti kegiatan Fun Bike dan membuat ban
tersebut. Pada saat kami berempat membuat ban tersebut kami kesusahan dalam membolongi
ban tersebut, terpaksa kami meminta bantuan dengan teman ayah aldi tetapi pada saat sudah
dibolingi oleh teman ayah aldi malah salah dalam penempatannya sehingga kami meminta
bantuan dengan tukang yang ada di perumaham kami. Setelah dibolongi dengan benar kami
langsung membuat tempat duduk dari ban bekas yang sudah kami tentuka dan juga selain
membuat tempat duduk dari ban kami juga mengikuti kegiatan Fun Bike tersebut, tetapi pada
saat mau mengikuti kegatan tersebut ada satu teman saya yang tidak mempunyai sepeda jadi
dia terpaksa meminjam sepeda itu dengan teman Ayahnya. Pada hari Fun Bike itu dimulai
Page | 4
saya dan teman – teman sekomplek saya pergi dari rumah sekitar jam 6an dari rumah
menggunakan sepeda, setelah sampai kami berempat langsung disuruh bersusun di depan
pagar SMA 4 karena acaranya mau dimulai dan rutenya dari SMA 4 ke daerah Naga Swidak
dan balik lagi ke SMA 4. Di perjalanan itu saya merasa senang karena beramai – ramai
dengan rombongan serta guru dan kepala sekolah. Sesampainya di sekolah saya langsung ke
stan kelas saya karena disana banyak teman kelas saya yang berkumpul dan juga bisa
mengambil minum.
Pada kelas 10 juga saya pernah mengalami musibah yaitu pada saat saya selesai
makan – makanan yang di bawa dari rumah yang dibeli ibu saya, saya langsung mual – mual.
Awalnya saya pikir Cuma mual biasa jadi saya hanya beristirahat di ruang UKS tetapi selama
saya beristirahat di ruang UKS saya malah merasakan perut saya nambah sakit dan mau
muntah sedangkan kaki dan tangan saya terasa kesemutan sulit digerakam, jadi pada saat itu
wali kelas saya kelas 10 langsung menelpon orang tua saya untuk ke sekolah supaya bisa
langsung dibawa ke rumah sakit. Di perjalanan menuju rumah sakit saya sudah tidak tahan
lagi seperti mau pingsan tetapi guru dan orang tua saya yang ikut menyuruh agar tidak
memejamkan mata dan pada saat sampai di rumah sakit Pertamina saya langsung dibawa di
ruang UGD dan diobati oleh dokter. Saya disarankan oleh dokter untuk tinggal beberapa hari
di rumah sakit, jadi saya terpaksa tinggal di rumah sakit. Selama beberapa hari di rumah sakit
saya dikunjungi oleh teman – teman sekelas saya. Saya di rumah sakit hanya 5 hari setelah itu
saya langsung ke pergi ke sekolah lagi karena banyak pelajaran yang terlewatkan selama saya
berada di rumah sakit. Pada saat pulang sekolah saya pulang dengan teman saya bernama
hadi, dia saya suruh membawa motor saya karena saya belum pulih tetapi pada saat pulang
teman saya hadi bermaksud menghindari polisi tidur tetapi dia mungkin tidak seimbang saat
menghindari tersebut jadi saya bersama menyenggol pagar rumah orang dan kami berdua
terjatuh untungnya ada teman – teman saya yang menolong saya dan hadi dan hadi langsung
meminta maaf. Pernah juga saya bersama hadi mau pergi sekolah bareng dan dia membawa
motor saya lagi, pada saat itu ada orang – orang yang membawa buah – buahan menggunakan
motor diserempet oleh hadi dan dia pembawa motor itu juga sebenarnya salah karena tidak
menghidupkan sen lampu tetapi dia yang marah karena pada saat itu kami buru – buru mau
pergi sekolah jadi hadi mengasihkan sementara hp nya buat jaminan biar nanti diganti rugi.
pada pulang sekolah ayah Hadi dan hadi mengambil hpnya dan saya menyusul sama ayah
saya. Setelah kejadian tersebut saya dan hadi tidak mau mengebut lagi membawa motor.
Pada saat mau ulangan semester 2 saya bertekad mau memperbaiki nilai saya yang
anjlok karena saya pada semester 1 sering bermain dan belum berpikiran mau belajar tetapi
setelah dimarahi orang tua saya, saya langsung berpikiran bahwa apa yang dikatakan orang
Page | 5
tua saya ada benernya juga, jadi saat saya ulangan kenaikan semester 2 ini saya bersungguh –
sungguh belajar dan pada saat pembagian rapot saya merasa was – was karena yang
mengambilnya orang tua dan saya takut mengecewakan lagi. Menuggu orang tua saya yang
mengambil rapot itu terasa sangat lama dan sesampainya orng tua saya di rumah hasilnya
tidak terlalu jelek dan juga tidak trlalu bagus
Pada kelas 11 saya dan teman – teman sekomplek saya rencanya ingin datang cepat ke
sekolah karena ingin mengambil tempat duduk barisan depan, tetapi karena saya pada saat
mau berangkat sekolah tiba – tiba perut saya sangat sakit sekali jadinya mereka menuggu saya
terlebih dahulu walupun saya sedikit lama akhirnya setelah sampai ke sekolah saya dan teman
– teman saya tidak kebagian lagi barisan depan alhasil saya dan aldi duduk di belakang sekali.
Tetapi akbar berhasil mendapatkan tempat duduk di depan karena masih ada satu yang belum
ditempati yaitu di meja di depan guru.
Pada kelas 11 juga saya dan teman sekelas bertanya – tanya siapa wali kelas kami
yang baru ini karena kami belom juga di kasih tau tetapi pada saat mau disuruh pembersihan
datanglah Pak Edi Faisal langsung menyuruh kami berbenah kelas. Kami pada saat itu
langsung bertanya – tanya apakah bapak yawng wali kelas kami dan Pak Edi manjwab”iya
saya wali kelas kalian” . kami awalnya tidak percaya tetapi Pak Edi menyakinkan dan kami
langsung percaya. Di kelas 11 juga kami mendapatkan guru mata pelajaran ada beberapa yang
dari kelas 10 mengajar kami jadi kami sudah tahu bagaimana cara mengajar guru tersebut.
Saat kelas 11 ini ada juga kegiatan lomba sama seperti kelas 10 tetapi lebih banyak tugas
berelompok seperti nari dan teater. pada saat lomba kemerdekaan di kelas 11 saya awalnya
tidak mau ikut lomba karena tidak ada lomba yang dulu saya ikuti tetapi karena harus ikut
semua saya dan teman – teman saya memilih lomba memsukan paku di botol dan kelas kami
kalah dan pada saat itu juga kelas saya tidak ada satupun lomba di acara kemerdekaan
Indonesia yang memenagkan lomba tersebut. Kami semua sedikit kecewa karena tidak bisa
membanggakan wali kelas kami sendiri.
Pada kelas 11 saya mengikuti lomba pertaman saya mewakili ekstrakulikuler saya
yaitu KIR,. Awalnya saya berniat ingin ikut lomba mading yang diadakan di SMAN 6 tetapi
pada saat itu lomba tersebut suda ada peserta dari ekskul saya yang mengikutinya akhirnya
saya mengkikuti lomba KTI. Saya dan aldi dan juga Aqil, Galuh dan Riska beserta tiara yaya
dari kelas ipa 2 tidak mengerti apa itu lomba KTI. Kami kebingungan bagaimana cara
membuat KTI ini, untungnya saya dan aldi les private di komplek pertamina dan guru les saya
itu mengerti bagaimana cara membuat KTI itu dan ia juga pernah ke tingkat nasional.
Akhirnya saya, Aldi, dan Yaya, meminta bantuan kepada guru les kami, sedangkan Aqil,
Galuh, dan Riska mereka belajar sendiri karena kami memilki kelompk yang berbeda. Di
Page | 6
dalam membuat KTI tersebut kami bertiga sering berselisih karena perbedaan pendapat kami
bahkan ada yang sambil marah tetapi kami tetap bisa menyelesaikan KTI kami pada saat mau
pendaftaran lomba KTI di SMAN13 kami berenam bingung mau ke sana naik apa dan izinnya
juga ribet karena banyak prosesnya karena pada saat itu kami mendaftarsaat jam pelajaran
sekolah berlangsung. Akhirnya kami bisa juga pergi mendaftar ke SMAN13 dengan naik go-
car. Pada saalomba di SMAN 13 itu kami berangkat pagi karena jarah yang jauh dari rumah
kami. Sesampainya di SMAN 13 kami banyak bertemu guru – guru di SMA 4 yang telah
datang duluan dan juga kami bertemu siswa – siswa SMAN 4 juga yang mengikuti lomba
mewakili ekskul mereka. Tetapi kami tidak bisa memenagkan lomba tersebut mungkin kami
juga baru pertama kali mengikuti KTI itu.
Pada kelas 11 saya juga banyak pengambilan nilai perkelompok. Pada saat mau
pengambilan nilai kelompok menari saya beserta kelompok saya mencari guru untuk bisa
mengajarkan saya dan kelompok saya menari da ada satu teman dari kelompok saya yang
mempunyai kenalan guru jadi saya dan kelompok saya meminta agar teman saya tadi
menghubungi guru tersebut ternyata guru tersebut mau mengajarkan kami menari. Pada hari
pertama kami diajarkan oleh guru kami saya tidak bisa hadir karena pada saat itu saya sedang
sakit jadi latihan pada hari pertaman itu Cuma gerakan dasar. Pada hari berikutnya saya sudah
bisa hadir beserta teman – teman saya yang lain. Di hari kedua itu juga kami sudah dikenalkan
dengan gerakan – gerakan awal saat menari. Saya serta teman kelompok saya merasa
kesulitan jadinya guru kami memberikan sedikit trik bagaimana bisa berpindah – pindah
gerakan dengan luwes. Dan pada hari – hari berikutnya kami sudah mulai hapal dengan
gerakan menari kami sehingga kami bisa menampilkan tarian kami dengan maksimal.
Pada saat mau ulangan semester 1 kelas 11. Saya merasa khawatir karena saya merasa
ada yang belum mengerti jadi saya berusaha untuk mencari kisi – kisi apa saja yang masuk
dan itu saya tanyakan pada siswa – siswa kelas lain. Saat saya sudah mendapatkan saya
berusaha mempelajarin apa saja soal yang masuk karena saya ingit meningkatkan lagi nilai
saya. Tetapi pada saat ulangan tinggal beberapa hari lagi saya sakit jadi pada hari ulngan
pertama badan saya merasa belum fit untungnya soalnya bisa saya jawab semua, di hari – hari
berikutnya saya bisa menyelesaikan soal ulangan itu dengan maksimal. Pada saat
pengambilan rapot semester pertama tidak membawa orang tua jadi saya bisa sedikit lega
karena orang tua tidak mengetahui pasti rangking saya dan ternyata saat pembagian rapot
semester pertama nilai saya juga naik dan diikuti dengan rangking saya juga jadi saya sangat
bersyukur dengan hasil ini.
Setelah libur sekolah semester 1 saya kembali bersekolah seperti biasa pada semester
2 kelas 11 ini. Tugas – tugas yang diberikan di semeter kedua ini juga sangat banyak dan
Page | 7
berkelompok sama seperti pada semester 1. Di semester 2 ini pengambilan nilai kelompok
pada pelajaran seni yaitu teater. Di dalam kelompok teater ini saya berada di kelompok yang
lain. Saya da teman - teman kelompok teater saya awalnya bingung mau mencari tema apa
untuk dipersembakan jadi kami disuruh untuk mengumpulkan ide masing – masing dan nanti
akan dipilih yang mana yang terbaik. Setelah mendapatkan tema yang kami inginkan pertama
– tama kami membuat naskah dramanya dan judul teater kami ialah “JIN BOTOL KECAP”.
Kami membagi peranan masing – masing dan saya mendapatkan peranan sebagai pocong.
Kami terus menerus latihan agar kami bisa menampilkan teater kami secara maksimal tetapi
pada saat hari teater kami tampil ada miss comunication dari teman – teman saya. Hingga
akhirnya ada salah satu teman saya yang sedikit emosi sehingga teman yang salah tadi
digantikan oleh teman saya yang lain jadinya ia merangkap 2 peran. Walaupun hasilnya
kurang memuaskan tetapi saya dan teman –teman kelompo teater saya sudah menampikan
yang terbaik dan kami bersyukur bisa menyelesaikannya walaupun banyak terjadi kesalahan.
Selesai dari pengambilan nilai teater kelang dari beberapa minggu kami langsung dihadapkan
dengan ulangan semester 2. Yang menentukan saya naik apa tidaknya ke kelas 12. Saat
ulngan berlangsung saya seperti biasa mengerjakan soal yang saya anggap mudah terlebih
dahulu hinggsa saya bisa menyelesaikan ulngan saya. Setelah itu ada kegiatan classs meeting
yang diadakan oleh sekolah sambil menuggu pembagian rapot. Pada saat pembagian rapot
saya merasa was – was lagi karena yang mengambilnya orang tua saya. Saya takut nilai saya
turun dan rangking saya turun juga tetapi alhamdullilah nilai saya dan rangking saya naik dan
tidak jadi dimarahin orang tua saya.
Sebelumm mau masuk kelas 12 saya bersama Aldi,Akbar,dan Hadi sudah menempel
kertas di meja tempat duduk yang ingin kami tempati saat harinya bersekolah lagi di kelas 12.
Kami tidak ingin mengulang kejadian yang sama di kelas 11 waktu itu. Pada saat kelas 12
kami telah menempati tempat duduk yang telah kami tempel kertas sebelumnya saat itu saya
dan teman – teman sekomplek saya tidak susah lagi mencari tempat duduk. Saat kelas 12 saya
mengira wali kelas saya buk Aprida tetapi bukan dia melainkan ialah buk Intanti. Di kelas 12
ini saya baru mengikuti lomba kemerdekaan dan lomba yel – yel. Pada saat lomba
kemeredekaan saya mengikuti lomba balap karung bersama Rangga,dan Galuh sayangnya
kami bertiga kalah di babak awal, untungnya teman – teman kami yang mengikuti lomba lain
memenangkan lomba tersebut dan kelas saya cukup banyak mendapatkan hadiah.
Lomba kedua yang saya ikuti yaitu lomba yel – yel. Di lomba yel – yel ini kami
beranggotakan 20 siswa kelas saya. Kami membuat yel yel itu ialah H-1 sebelum lomba dan
langsung lanjut ke latihannya. Saya dan teman – teman yang ikut lomba yel – yel itu awalnya
bermain – main dulu sehingga kami ada yang belom mengerti koreo dari yel – yel yang kami
Page | 8
buat dan pada saat kami bermain – main itu ada satu teman kami yang memarahi kami sampai
kami terdiam jadi kami mulai serius untuk latihannya. Kami latihannya sampai sore hari dan
dilanjutkan malam hari di rumah salah satu teman saya. Waktu itu sekalian juga
menyelesaikan lomba yang yang lain yaitu mading. Pada saat malam harinya saya dijemput
oleh hadi untuk pergi ke rumah teman saya tadi. Sesampainya di sana kami langsung saja
latihan walupun anggota dari kami belum lengkap dan selang beberapa jam anggota dari
kelompok yel – yel kami sudah lengkap dan disaat itulah kami serius latihan. Pada saat mau
selesai latihan yang saya dan teman – teman saya lakukan saat mau menentukan koreografi
penutup di situ ada salah satu teman saya yang berselisih pendapat jadi pada malam itu saya
dan teman – teman saya belum bia menentukan bagian penutup dari yel – yel kami. Pada pagi
harinya kami memulai untuk latihan terakhir sebelum kami tampil di lapangan untuk
mempersembahkan ye – yel kami, tetapi pada saat itu masalah yang semalem waktu latihan di
tempat tema saya belum juga terselesaikan bahkan sampai ada teman saya yang lain tersulut
emosinya dan hampir berkelahi. Kami di situ semua bingung karena ada perselisihan itu tetapi
untungnya ada Irma yang bisa menyelesaikan masalahini sehingga teman saya yang berselsih
tadi sudah bermaaf – maafan. Kami langsung saja memulai latihan lagi dan akhirnya kami
tampil memberikan yang maksimal saya dan teman – tema merasa lega. Saat pengumuman
pemenang saya dan teman – teman tidak menyangka bahwa kami akan menagng di situ kami
semua merasa bangga. Setelah acara itu saya mempersiapkan untuk ulangan semester 1 ini di
kelas 12 dan saya berharap semoga saya bisa membanggakan kedua orang tua saya.

Page | 9
2. Perjalanan Mencari Jati Diri

Oleh Akbar Darmawansyah


Nama saya Akbar Darmawansyah,saya lulusan dari SMP negeri 15 Palembang. Ketika
sudah melaksanakan UN,dan saya dinyatakan lulus dari SMP tersebut. Disaat sudah lulus
inilah saya bingung antara masuk SMK atau SMA,saya berkeinginan masuk SMK namun
orang tua saya tidak menyetujuinya,karna kebanyakan anak SMK itu tawuran,dan orang tua
saya takut kalau saya ikut-ikutan juga. Dan akhirnya saya memutuskan untuk masuk ke SMA
negeri 4 palembang.

Akhir nya saya mendaftarkan diri ke SMA negeri 4 palembang melalui online. Setelah
melakukan pendaftaran,saya datang ke SMA negeri 4 palembang dengan kakak saya untuk
memverifikasi,saya dengan kakak saya langsung duduk di pos satpam untuk menanyakan
syarat-syarat masuk sma negeri 4 Palembang,dan salah satu syaratnya adalah mencuci foto
ukuran 2x3,dan saya pun belum mencuci foto dan di saat inilah saya bertemu teman kecil saya
dulu yaitu Agung Wahyudi,Muhammad Aldi Muthian,dan Yulizar Hadinata. Saya berkata
"nahh agung,masuk sini jugo?","Iyo bar" jawab agung". Setelah melakukan verifikasi,saya
mendapatkan nomor tes untuk masuk SMA,saya bertanya kepada agung"Gung ruangan
brpo?",agung menjawab"ruangan 13 bar",saya jawab"nahh Samo Gung". Dan kami pun satu
ruangan kecuali Yulizar Hadinata.

Pada saat hari tes,kami berangkat bersama-sama,kami sudah janjian pada saat
pengambilan nomor tes. Saya berkata"oy,gek Kito barengan ee pas tes kgk",teman-teman
saya menjawab"Iyo". Dan kami pun mulai tes,saya duduk berdekatan dengan teman-teman
saya. Saya sangat kesulitan mengisi soal-soal yang ada. Pada saat selesai melaksanakan
tes,kami pun segera pulang

Setelah melakukan tes,beberapa hari kemudian pengumuman akan diumumkan


melalui online/internet. Pada saat inilah momen menegangkan bagi saya,karena jika saya
tidak lulus,saya bingung ingin mendaftar di SMA swasta mana. Dan juga pengumuman akan
diberitahukan pada pukul 24.00 atau tengah malam,kebetulan pada saat itu pada bulan puasa.
Saya begadang sampai sahur untuk menunggu pengumuman itu keluar,dan pengumuman
itupun belum keluar pada hari pertama. Keesokan malamnya baru pengumuman tersebut
keluar,dan saya pun mulai membuka laptop dan membuka web penguman tersebut,ketika saya
mencari-cari nama saya,saya tidak menemukan namanya,akhirnya saya menemukan nama
saya. Dan itu menunjukan bahwa saya diterima di SMA Negeri 4 Palembang,ini sangat
Page | 10
membuat saya senang sembari berkata”Alhamdulillah ya allah”,tak henti-hentinya saya
bersyukur kepada allah.Dan teman-teman saya lainnya pun diterima,saya merasa senang
karena satu sekolah dengan teman-teman lama saya
Setelah saya tahu bahwa saya diterima di SMA Negeri 4 Palembang,kemudian
keesokan nya saya datang ke SMA Negeri 4 Palembang bersama ayah saya untuk mendaftar
ulang dan membawa berkas-berkas bukti bahwa saya diterima di SMA Negeri 4 Palembang.
Setelah mendaftar ulang saya pun langsung kesalah satu ruangan yang berada di SMA Negeri
4 untuk melakukan pengukuran seragam sekolah seperti jas,baju pramuka,dan sepatu. Pada
saat akan masuk keruangan dan sudah ramai teman-teman yang lain mengantri untuk
gilirannya mengukur jas. Dan ketika saya masuk dan ingin duduk,saya tidak tahu bahwa harus
mengantri terdahulu,dan saya langsung duduk ditengah. Kemudian teman-teman yang
dibelakang berkata”Weyy ngantrii weyy”saya tidak berkata apa-apa karena emang saya
salah,dan akhrinya saya pindah tempat duduk paling belakang dan itu paling akhir. Membuat
saya pulang lebih akhir dibandingkan teman-teman lama saya yang lain,mereka sudah antri
lebih awal,karena saya terlambat jadi saya duduk paling akhir. Dan setelah saya mengukur
seragam saya dan ayah saya pun langsung pulang,dan sekolahan pun mulai sepi,haus mulai
terasa karena pada saat bulan puasa.
Setelah selesai bulan puasa,MPLS(Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah)pun
dimulai,pada hari pertama saya datang terlambat. Saya ditinggalkan oleh teman-teman saya.
Pada saat pembagiaan gugus,saya baru datang dan itu membuat saya bingung saya masuk
digugus saya. Dan saya langsung bertanya kepada salah satu guru dan sekaligus panitia
MPLS. Saya bertanya”Maaf pak saya telat,saya di gugus mana pak?”,”Siapa namu
kamu?”tanya guru itu,
“Nama saya Akbar darmawansyah pak”jawab saya,”Ohh kamu berada di gugus jupiter”. Dan
saya kebingungan dimana letak barisan gugus jupiter,kebetulan saya dipanggil oleh teman
saya bernama Agung Wahyudi. Dia bertanya”Akbar gugus mano kau?”,saya jawab”Gugus
jupiter gung,kau tau dak dimano?”,”jupiter?nahh segugus kito,inilah barisan gugus
jupiter”jawab agung. Dan akhirnya saya ketemu barisan gugus saya.
Pada saat MPLS saya bertemu teman-teman baru,pada hari pertama teman baru saya
sangat merasa malu. Pada saat hari pertama seluruh siswa memperkenalkan diri didepan
kelas,dan akhirnya saya mulai tau nama-nama teman baru saya,namun belum begitu akrab.
Pada saat berbaris dilapangan siap-siap untuk memulai MPLS saya cuma akrab sama teman
lama saya yaitu Agung Wahyudi. Dan saat istirahat kami mulai bercanda-canda memanggil
satu sama lain dengan nama panggilan tersendiri,dan saya dipanggil otong,dan ada juga nama

Page | 11
teman saya dipanggil gitong. Dan akhirnya nama panggilan itu melekat di diri saya hingga
sekarang.
MPLS dilaksanakan dalam enam hari,pada hari pertama sampai ketiga kami MPLS
dilapangan bersama pihak TNI. Di hari pertama kami dididik oleh pihak TNI dilapangan dari
pagi hingga siang hari,dan itu membuat saya sangat capek,saya dibawakan bekal makanan
oleh ibu saya,karena pada saat itu belum ada kantin yang buka. Pada hari pertama kami
perkenalan dulu didepan kelas kepada teman-teman baru saya sebelum turun kelapangan,kami
pun satu persatu maju kedepan. Pada hari pertama saya masih malu-malu untuk maju kedepan
kelas karena saya sendiri yang berasal dari SMP yang berbeda,dan teman-teman yang lain ada
yang dulunya satu SMP sehingga sudah saling mengenal,sayapun maju kedepan untuk
memperkenalkan diri saya. Pada hari kedua sama saja seperti hari pertama yang bedanya
hanya pada hari kedua tidak melakukan perkenalan lagi kami langsung turun kelapangan.
Pada hari ketiga kami di kasih pekerjaan rumah untuk membuat tong sampah sebanyak satu
buah yang dibuat dari kaleng cet bekas yang besar dan di cet ulang seesuai kreasi.
Setelah masa MPLS berjalan hari ke 5,saya tidak bisa hadir karena saya sedang sakit
dan saya tidak bisa ikut untuk masa perpisahan teman segugus. Setelah melalkukan MPLS
kami pun melakukan tes peminatan,yaitu tes untuk mengetahui kita lebih cocok di kelas IPA
atau IPS,tes dilaksanakan saat beberapa hari sesudah MPLS,dan saat pengumuman hasil tes
peminatan tersebut saya diterima dikelas X IPS 2,sedangkan teman-teman saya yaitu Agung
Wahyudi,Muhammad Aldi Muthian,dan Yulizar Hadinata masuk dikelas X IPA 1. Saya tidak
terima karena saya tidak senang dengan IPS karena tidak sesuai dengan cita-cita saya,dan juga
kakak dan ayah saya juga tidak setuju,saya dan ayah pun mengajukan untuk melakukan tes
peminatan ulang. Ternyata bukan hanya saya aja yang tidak terima atas hasil pengumuman
itu. Akhirnya tes peminatan pun diulang dengan siswa yang cukup banyak,pada saat tes ulang
saya duduk dengan Fikri Al Akbar. Setelah beberapa hari kemudian hasil tesnya pun
ditempel,ternyata saya masuk di kelas X IPA 1 dan saya pun sekalas dengan teman-teman
saya yaitu Agung Wahyudi,Muhammad Aldi Muthian danYulizar Hadinata,dan juga saya satu
kelas dengan teman sebangku saya pada waktu tes ulang yaitu Fikri Al Akbar. Sebelum saya
pindah kekelas X IPA 1,saya belajar dulu di ke;as X IPS 2 selama satu minggu,selama satu
minggu itu saya hanya punya satu teman akrab yaitu Yandhi Kara,saya pun duduk sebangku
dengan dia selama satu minggu di kelas IPS.
Setelah satu minggu di IPS,saya pun mulai pindah kekelas X IPA 1,dan ternyata di
kelas IPA 1 banyak teman satu komplek saya yaitu sejumlah 7 orang. Dan juga Fikri mulai
pindah kekelas IPA 1 dan duduk satu bangku dengan saya. Pada hari pertama dikelas IPA
1saya belum dengan siapa-siapa melainkan dengan teman-teman satu komplek saya. Pada hari
Page | 12
pertama saya hanya terduduk terdiam karena belum kenal dengan teman di depan dan
dibelakang saya. Setelah beberapa hari,saya pun di suruh perkenalan didepan kelas oleh
guru,saya pun perkenalan dengan rasa malu-malu.

Pada saat saya saat masih dikelas IPS 2,ada namanya promosi eskul yang menawarkan
kepada siswa baru untuk bergabung,ada kakak senior yang mempromosikan eskul-eskul nya
dan salah satunya eskul rohis akhirnya saya ikut eskul rohis. Alasan saya masuk rohis karena
ketika melihat promosi eskul dilapangan,ada tim hadroh yang tampil sekalian ingin
mempertunjukan salah satu bidang di rohis yaitu hadroh. Saya masuk rohis karena ingin
belajar hadroh dan ingin bisa memainkan hadroh,tapi pada saat baru-baru masuk eskul,saya
masih belajar dan belum mengikuti acara. Awalnya saya ingin ikut eskul paskib,namun tidak
ada kakak senior yang masuk kekelas saya,dan akhirnya saya tidak daftar.
Sebelum acara 17 agustus,ada acara yang namanya flashmob,terdapat banyak acara-
acara seperri pertunjukan seni.

Pada saat 17 Agustus,SMA 4 mengadakan acara yaitu beberapa perlombaan,pada saat


inilah acara pertama kami,pada saat inila momen yang tepat untuk saling mengakrabkan diri
satu sama lain dengan teman-teman baru. Saya disuruh mengikuti lomba bakiak bersama
Agung Wahyudi dan Muhammad Aldi Muthian,dan juga saya disuruh ikut lomba tarik
tambang. Pada malam hari sebelum hari perlombaan,kami pun bertalih bakiak dulu untuk
mempersiapkan diri. Kami meminjam alat bakiak nya di teman saya. Pada keesokannya,saya
tidak bisa mengkuti perlombaan bakiak dan hanya mengikuti tarik tambang saja,karena lomba
bakiak bersaaam mulainya dengan lomba tarik tambang. Saya berkata”oy aku dk jdi ee ekot
bakiak”,Agung menjawab”Ngapo emang?”,”Olehnyo bertumburan dengan tarik tambang
mulainyo”jawab saya. Dan saya mencari orang untuk menggatikan saya untuk lomba
bakiak,dan saya menyuruh Rangga untuk menggatikan saya. Akhirnya saya ikut lomba tarik
tambang bersama teman-teman yang lain,dan akhirmya kami mendapattkan juara 2 dan
bakian teman saya mendapatkan juara 2 juga,dan lomba-lomba lainnya juga mendapatkan
juara 2. Dan akibat dari lomba ini,saya mulai akrab dengan teman-teman yang lain,sudah
saling mengenal satu sama lain,karena dalam perlombaan membutuhkan kekompakan antara
teman satu tim.

Setelah acara 17 agustus,kami akan melaksanakan ujian mid semester(ujian tengah


semester),saya mempersiapkan diri karena ini ujian pertama saya di SMA negeri 4
Palembang,saya belajar dengan sungguh-sungguh sebelum ujian dilaksanakan.Pada saat ujian
dilaksanakan,kami duduk dengan kelas 12,saya merasa canggung karena duduk bersama

Page | 13
orang yang belum dikenal,namun setelah beberapa hari saya pun mulai tidak canggung lagi.
Setelah melaksanakan ujian,kami belajar seperti biasa dikelas. Setelah beberapa minggu
kemudian,raport hasil ulangan pun dibagikan,dan hasilnya belum memuaskan saya,dan itu
membuat saya harus belajar lebih giat lagi. Dan juga saya sadar bahwa saya masuk dikelas
IPA 1,yaitu kelas yang muridnya pintar-pintar.
Setelah ulangan mid semeseter,ada acara memperingati hari ozon,dan SMA 4
mengdakan lomba-lomba dan salah satunya ada acara funbike,saya dan teman-teman lainnya
yaitu Agung Wahyudi,Muhammad Aldi Muthian dan Yulizar Hadinata juga mengikuti acara
funbike ini,dan salah satu teman saya tidak memiliki sepeda dan akhirnya meminjam salah
satu temannya. Pada saat hari acara,kami berangkat kesekolah pukul setengah 6 menggunakan
sepeda,kami sangat bersemangat untuk mengikuti acara ini. Dan kelas kami juga membuka
stan yaitu kami berjualan makanan kecil dan juga lomba lainnya. Di acara hari ozon,ada
namaya lomba 3R yaitu lomba yang memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai menjadi
barang yang terpakai,saya dan teman-teman saya disuruh teman kelas saya untuk membuat
suatu barang,dan kami memutuskan untuk membuat kursi dari ban bekas menggukan tali
sebagai tempat duduknya,kami membuatnya pada saat pulang sekolah dan lanjut hingga
malam hari.

Setelah acara ozon,kami bersiap untuk melaksanakan ujian semester


ganjil,sebelumnya saya membuat perjanjian dengan kakak saya,kalau saya masuk rangking 20
besar,saya akan diberi motor. Dan itu membuat saya lebih semangat belajar lagi,belajar dari
pengalaman ulangan mid semester kemarin.

Dan setelah melaksanakan ujian semester ganjil,kami melaksanakan classmeeting


yaitu terdapat banyak perlombaan,salah satunya futsal,kelas kami ikut lomba tersebut namun
kalah. Setelah beberapa hari melaksanakan classmeeting,raport hasil ujian semester ganjil pun
dibagikan,dan alhamdulillah nya saya mendapatkan rangking 18,dan saya pun langsung
bilang ke kakak saya akhirnya saya di kasih pinjam motornya,saya merasa senang. Dan juga
setelah bagi raport,saya ikut study tour yang diadakan oleh sekolah yang jalan-jalan ke
beberapa kota,salah satunya bali. Saya ikut study tour bersama salah satu teman kelas saya
yaitu Dwi Septarian,saya menganggap semester ini membuat saya beruntung,karena bisa
mendapatkan motor dan juga ikut study tour.
Kami berangkat study tour saat menjelang tahun baru,kami merayakan tahun baru di
kota Bali. Pertama kami berangkat menuju ke Jakarta menggunakan pesawat,dan setelah
sampai di Jakarta kami berangkat menuju ke Banyuwangi menggunakan bis pariwisata selama

Page | 14
2 hari 1 malam,saya sangat merasakan senang,karena selama perjalanan kami tertawa
gembira,walaupun kelas 10 yang ikut hanya 4 orang. Setelah sampai di Banyuwangi,kami
menginap semalam di salah satu hotel di kota banyuwangi selama satu malam,hotelnya
terletak di pinggir laut. Pada saat pukul 03.00 pagi kami berangkat ke salah satu gunung,yaitu
gunung Ijen,setelah tiba di gunung Ijen kami pun mulai mendaki gunung,sebenarnya saya
masih merasakan ngantuk namun masih saya paksakan. Pada saat setengah perjalanan,saya
merasakan capek dan akhirnya saya ditinggalkan oleh teman saya,dan saya pun mendaki
sendiri. Setelah beberapa jam dipuncak kami pun mulai turun. Setelah dari banyuwangi kami
langsung berangkat ke Bali menggukanan kapal,setelah dari Bali kami langsung kembali lagi
ke Bandung,dan akhirnya ke Jakarta dan langsung pulang ke Palembang. Kami melaksanakan
study tour selama 10 hari,saya mendapatkan pengalaman baru setelah pergi study tour ke
beberapa kota.
Pada saat kelas 10 semester genap saya mulai main hadroh untuk mengisi acara yang
ada dilaksanakan oleh rohis,dan pada saat kelas 11 tim hadroh kami ikut lomba yang diadakan
oleh SMA Negeri 04 Palembang,sebelum lomba kami harus hadir mengikuti TM(Technical
Meeting). Pada saat lomba kami sudah tampil dengan maksimal,kami tampil dengan nomor
urut 2,dan pada akhirnya,kami tidak memenangkan lomba itu,mungkin belum disitu rejeki
kami.
Dan juga selain lomba,kami juga sering diundang ke acara-acara seperti acara
marhaba,kawinan,dan acara-acara hari besar islam. Dan dari kelas 11 inilah saya
mendapatkan pengalamanan banyak dari hadroh dan juga bisa menghasilkan duit sendiri
walaupun tidak seberapa,tapi saya sudah merasakan uang kerja keras sendiri. Selain hadroh di
SMA 4,saya juga ikut hadroh majelis alhamid dan saya diajak oleh ketua rohis saya untuk
bergabung,akhirnya saya gabung dan hadroh majelis ini juga banyak mendapat undangan ke
berbagai acara-acara.
Pada saat menjelang ujuan akhir semester kelas 11,saya sudah mulai fokus dengan
sekolah saya dan meninggalkan kegiatan saya di rohis seperti hadroh,saya ajarkan adik kelas
saya untuk bermain hadroh supaya ada yang meneruskan hadroh SMA 4. Dan saya mulai
fokus belajar untuk menghadapi ujian akhir semester dan fokus untuk memasuki kelas
12,karena pada saat kelas 12 belajar sangatlah sebentar hanya beberapa bulan saja.
Pada saat kelas 12 saya duduk sebangku dengan Dwi Septarian Pranata,pada kelas 12
saya mulai sangat fokus belajar dengan mengikuti bimbel di luar sekolah,karena saya ingin
mengejar cita-cita saya dan juga membanggakan kelas 12. Pada saat kelas 12 ini ada momen
yang tidak terlupakan yaitu botak sekelah,momen ini akan saya ingat sampai kapanpun. Pada
saat ujian mid semester alhamdulillah nya rangking saya naik drastis berkat saya mengikuti
Page | 15
bimbel dan juga meninggalkan hal-hal yang kurang bermanfaat. Dan sekarang kami akan
menghadapi yang namanya ujian semester ganjil.

Page | 16
3. Kisah Masa Putih Abu Ku

Oleh Anissa Syalsadilla


Assalamualaikum, hai teman-teman ku, aku anissa syalsadilla siswa sman 4
palembang dari kelas 12 mipa 1, aku akan menceritakan sedikit pengalaman dan kisah putih-
abuku. Kalian tahu? Bahwa aku memiliki beberapa hal-hal konyol yang aku alami saat masa
putih abu-abuku dulu, ya baca ya teman-teman novel perdanaku, kisah yang tadi nya aku
tutupi dari semua orang, tapi aku sadar itu bagian dari realita hidupku, jadi mau tidak mau aku
harus menceritakan hal itu saat kisah ku disini.

Kalian sudah tahu kan namaku? Ya aku anak kedua dari empat bersaudara, nama
ayahku zulkarnain dan ibuku sugiarti, kalian tahu? Aku lahir di kota bekasi pada tanggal 22
agustus 2001, ya tepatnya hari rabu. Orang tuaku merantau kekota itu, karena ayahku berkerja
disana, tapi saat 2005 keluargaku memilih pindah di palembang dengan alasan ingin dekat
dengan keluarga kami yang banyak tinggal di palembang. Dari situlah, kami pun sampai saat
ini menjadi warga pribumi di palembang.

Aku akan menceritakan awal SMA ku, dimulai dari kelulusan SMP. aku lulus dari
SMPN 20 palembang. Ya saat itu kondisiku sangat kacau, dimana aku ngedrop karena tidak
lulus pnpa dengan alasan guruku terlambat mengirim berkas persyaratan ke SMAN 8
palembang. Ya itu hal yang menurutku tidak masuk di akal. Tapi aku tetap tabah, dari situlah
aku tidak mau tes SMA negeri lagi, tapi ibuku menyuruhku masuk ke SMA negeri. Karena
kecewa dengan SMAN 8 , aku pun memilih untuk bersekolah di SMAN 4 palembang,
awalnya aku tidak yakin tapi karena dibantu allah hal ini sangat mudah aku lalui

Aku tes diruang ke-4 , ya nomor urutku 89 ,aku telah mempersiapkan diri matang-
matang untuk mengikuti tes tersebut. Tiap soal kucermati dengan tepat ku ulang kembali soal-
soal itu dan baru aku kumpulkan kepada pengawas nya, dengan langkah yang di selingi deg-
deg kan aku pasrah, aku pulang dengan perasaan damai dan sedikit was-was-an. Kelang
beberapa hari dari tes akhirnya pengumuman. Karena servernya error membuatku frustasi.
Aku takutkan aku tidak lulus seleksi SMAN 4 palembang. Tapi alhamdulillah, aku lulus
seleksi, rangking ke 83 dari 282 peserta.

Aku sangat bersyukur pada allah. Semenjak aku lulus dari seleksi, kami pun
diharapkan untuk mengikuti pengukuran pakaian, kami pun harus membayar sejumlah uang
untuk uang pembuka. Aku bersama ibuku datang ke SMAN 4 palembang, butuh waktu lama
Page | 17
mendapatkan antrian itu, dari jam delapan sampai jam setengah tiga kami menunggu untuk
dipanggil oleh orang penjahit pakaian kami. Pada saat itu adalah hari puasa, dan aku sangat
lapar dan haus. Sepulangnya aku pun batal puasa karena sangat capek dan lemas.

Ya aku akan menceritakan awal aku masuk ke smanepa, disini kami haru mengikuti
program osis terlebih dahulu yaitu latihan disiplin yang dibina oleh kakak-kakak TNI
angkatan darat dan Masa pengenalan lingkungan sekolah baru(MPLSB). Aku akan
menceritakan terlebih dahulu perjalannanku saat pembagian kelompok PLSB. Awalnya aku
datang dengan memakai seragam putih biru. Ya itu hal konyol yang pernah aku lakukan.
Karena hari itu adalah hari lebaran ke-4 ,jadi masih suasana libur. Ketika aku datang ke
sekolah, semua peserta memakai baju pramuka semua. Aku pun malu, dan pulang lagi untuk
mengganti pakaianku. Setelah mengganti pakaian ku aku pun datang lagi ke smanepa. Untung
saja namaku belum dipanggil saat itu. Aku dipanggil saat namaku ada di gugus ke-3, gugus
venus yang dibina oleh kak aya, kak gitak dan kak keceng alias kak rizky. Ya kami pun harus
menuruti peraturan yang dibuat, kami harus membuat perlalatan MPLS yaitu membuat papan
nama lengkap dengan foto yang gokil. Ya itu adalah hal yang memalukan.

Aku memiliki teman bernama mega sariana panjaitan. Dia adalah teman pertamku saat
gugus, dia orang yang selalu bersama dan disampingku, istirahat selalu bersama-sama
pokoknya kami selalu bersama-sama. Dari latihan disiplin dari jam setengah tujuh pagi
sampai jam dua siang lami dijemur dilapangan dalam dibawah terik matahari untuk
melakukan latihan baris berbaris. Itu menurutku bukan hal yang mudah. Sangat melelahkan
tapi mengasyikan. Apa yang membuat hal itu mengasyikan? Saat menampilkan yel-yel
pergugus. Didepan peserta gugus kami menampilkannya, malu rasanya sangat malu...

Setelah latihan disiplin berakhir selanjutnya adalah MPLSB. Kami disitu harus
menampilkan bakat kami, bakatku adalah menggambar. Aku menggambar pak Jusuf kalla.
Kata kak gitak "bagus nian dek gambaran kau, kerenlah" padahal menurutku itu biasa-biasa
saja. Hehehe... Setelah beberapa hari kemudian, masa MPLSB pun berakhir, kami disuruh
kakak-kakak itu membuat surat dan memberi barang untuk kenang-kenangan. Aku memberi
surat cintaku untuk kak keceng karena dia sangat perhatian padaku ketika latdis ataupun
MPLSB. Isi suratku adalah rasa kagum ku pada perhatiannya dan rasa terimah kasihku pada
nya yang telah membimbing kami selama 7 hari berturut-turut.

Setelah masa itu berakhir, akhirnya aku pun resmi menjadi siswa smanepa. Setelah
masa itu berahir, kami pun haru mengikuti kegiatan tes potensial akademik (TPA). Aku

Page | 18
mengikuti tes tersebut dengan perut yang kosong. Padahal sarapan itu perlu saat itu. Aku tidak
sarapan karena hari mulai siang dan aku terburu-buru untuk sarapan. Ada sedikit kendala saat
tes, untung saja perutku sudah terbiasa tidak sarapan, dan memang ada sedikit kurang fokus
saja.
Dilanjutkan lagi tes perminatan, ya padahal otakku mampu dijurusan ips, tapi karena
keinginan orang tua ku aku harus berjuang dijurusan ipa. Memang itu tidak mudah tapi aku
telah mempersiapkan hal itu dari jauh-jauh hari. Aku mengikuti tes dengan lancar tanpa ada
kendala. Dengan hati yang yakin aku pun mengumpulkan lembar jawabanku kepada
pengawas tersebut setelah tes perminatan kami pun libur hingga senin hari penentuan jurusan,
ya hari menegangkan...
Senin pun tiba, aku pun telah memasuki ruang gugusku, aku mengira bahwa aku masuk di
jurusan ips karena ada tulisan 10 ips 2, ternyata tidak, sebelum penentuan jurusan kami harus
upacara terlebih dahulu. Aku dan mega sangat deg-degkan sekali. Ketika kami selesai upacara
bendera, kami pun mencari kelas kami masing-masing, awalnya mega telah menemukan
kelasnya tepatnya di 10 ipa 3, sedangkan diriku belum sama sekali menemukan ruang
kelasku, dari situlah aku frustasi sedikit. Harapanku hanya ada dua, dikelas 10 ipa 1 dan 10
ips 1. Ternyata aku pun masuk dikelas 10 ipa 1, ya Allah aku sangat bahagia.

Teman sebangku ku saat itu adalah dias mita aulia. Ya dia teman gugus ku dulu, queen
of gugus venus. Waktu itu aku pindah tempat duduk dengan shindy taguci, karena maulida
adalah musuhnya dari SMP, jadi aku harus membantu maulida, ya maulida duduk bersama
shindy karena dipindahkan oleh pak makmuri. Tapi karena aku tak suka pada shindy pada saat
itu, amhirnya aku pindah bersama moza kunia dewi. Sahabatku kelas 10, aki sudah terbiasa
bersamanya selalu. Tapi hal itu harus aku biasakan tanpa dirinya. Ya dia sering kumpul
dengan anggota paskibnya hal ini membuatku hanya diam di kelas saja, saat itu aku malu
untuk mengikuti ekskul, jadi aku tidak memiliki teman diluar kelas kecuali mega dan teman-
temannya kelas 10 ipa 3.

Hari demi hari aku lalui bersama moza sahabatku, setiap ada tugas aku selalu
bersamanya. Mulai dari mengerjakan tugas bahasa inggris perminatan kelompok, aku
berkelompok dengan rombongan nabila, giscka, nesya, dan moza. Mereka semua baik-baik
padaku. Aku bahagia memiliki teman seperti mereka. Saat itu kami asyik membuat vidio, ada
masa yang tak pernah aku lupkan disana. Ya saat itu adalah hal yang mengasyikkan sekali
menurutku. Jadi kepingin lagi deh :)

Page | 19
Sebelum masa kelas 10 ku berakhir, aku akan menceritakan masa LIK ku, ya latihan
ilmu kepemimpinan. Ya aku mengikuti LIK di dua ekskul. Hari pertama aku mengikuti di
ekskul PKS. ya ekskul yang katanya kekurangan anggota. Hari kedua, aku mengikuti di
ekskul sastra. Disinilah kenangan terindahku disana. Kalian tahu apa yang membuatku
bahagia? Ya pada saat itu aku harus menunjukkan bakatku didepan ekskul rohis. Ya aku
menyanyikan lagu sempurna andra the backbone. Untung saja bukan diekskul sangsen, ya
ekskul irham darmawan siswa kelas 10 ips 3, cintaku di smp, ya dulu aku sangat pemalu
apalagi yang berhubungan dengan irham, aku sangat anti-anti uwok. Lega rasanya,walaupun
ada rasa malu sedikit karena Dirohis itu ada teman-teman sekelas ku. Aku takutkan menjadi
bahan ejekan teman-temanku. Setelah itu, kami pun istirahat sebentar, tak disangka, kelas
sastra pun didatangkan tamu, ya tamu kami adalah rombongan irham ekskul sangsen. Mereka
akan menunjukkan bakat menyanyi mereka didepan kami semua, hal itu membuatku bahagia,
setidaknya aku bisa mendengarkan petikan gitar irham yang selalu aku rindukan. Ya mereka
menyanyikan lagu surat cinta untuk anissa, ehh surat cinta untuk starla heheheh... Irham yang
membawakan gitar tersebut membuatku sangat baper luar dalam. Heheheh sekian dulu ya
cerita lik ku hehhe...

Dilanjutkan lagi kisahku kelas 11, ya disini aku harus pindah tempat duduk bersama
novi lestari , ya dia sahabatku hingga sekarang. Dia yang selalu mengertikanku, dari
keluargaku. Dia yang selalu tahu pertama kali masalahku dari pada keluargaku. Jujur
semenjak aku bersekolah di smanepa, aku semakin kurang untuk berkumpul bersama
keluargku. Mereka tidak pernah mengetahui masalah yang ada dihidupku. Ya aku mempunyai
masalah yang tidak bisa aku ceritakan. Dan aku menceritakan ini pertama kali dengan novi.
Jika aku bercerita pada keluargaku, mereka hanya bisa marah dan menyalahkanku. Ya
semenjak dari itu, aku jarang dan malas menceritakan ini semua pada mereka semua. Ya
mereka hanya bisa memarahiku saja, tanpa memberikan solusi yang tepat. Terkadang aku
berpikir, mereka adalah keluargaku atau bukan? Tapi aku tetap menjalaninya saja. Ibuku
selalu membangkilkan apapun yang diberikannya padaku. Jadi dari situlah aku tidak
menceritakan masalahku kepada keluargaku, mereka bukan memberiku solusi, tetapi hanya
ocehan dan omelan yang membuat telingaku sakit.
Itu hanya curhatan hati kecilku saja, ya lupakan itu, aku tak ingin memperparah kondisi, aku
hanya bisa pasrah kepada Allah. Ya kalian mau mengetahui kisah cintaku dengan kakak
kelas? Aku akan menceritakan kisah bapernya diriku terhadap kakak kelas yang bernama M.
Ikhwani Arizqi, kakak kelas ku, kelas 12 ipa1 yang Bermula dari duduk satu bangku saat
ujian mid semester 3 ,ayo baca terus ya kisahku...

Page | 20
Pertama kali aku masuk keruang 19 , tepatnya dibarisan ketiga, hal pertama aku lihat
adalah seseorang pria yang sedang asyik mengepek matematika perminatan diatas meja
ujiannya. Dia pada saat itu mengenakan jaket vote boomber berwarna hitam dan memakai
masker ijo layaknya dokter. Aku pun mendekatinya perlahan. Aku duduk disampingnya
dengan niat untuk belajar matematika wajib, karena semalaman aku hanya fokus untuk belajar
bahasa indonesia, pelajaran yang aku sukai. Tetapi seketika ilmu yang kudapat pun buyar
karena kakak itu selali berisik dan selalu berbicara kepada temannya dibelakangnya sendiri,
ya kak syawal. Mereka selalu membuatku kurang fokus dalam mengerjakan sesuatu.

Ternyata benar selama aku mengerjakan dan menyelesaikan ujianku, aku selau
terganggu dengan sikap kakak itu. Mulai dari suka berbicara, berisik, dan melakukan hal yang
membuatku risih, ya awalnya saja sih aku merasa risih, dan akhirnya rasa itu berubah menjadi
rasa suka. Kalian tau apa yang membuat aku risih? Ya seingatku dia suka merangkul bahu
kurisku. Hal itulah membuatku gugup. Tak hanya itu dia selalu menoleh ke arahku, duduknya
disampingkan badannya menenai kursiku, kakinya selalu menginjak dikursiku, terkadang dia
juga selalu menaruh tangannya di kursiku, hal itulah membuatku kurang fokus dan gugup
sehebat-hebatnya. Dan dia pun bila aku bertanya kepadanya dia selalu menundukkan
kepalanya dan telinganya tepat didepan mulutku, karena suarku yang kecil membuatnya
kurang kedengaran dan membuatnya melakukan hal itu. Ya akunya yang terlalu baper. Dia
juga orangnya baik sekali dia sering membantuku mengerjakan soal-soal ujian. Aku masih
ingat saat dia menasihati ku tentang tingkahku yang hobi menggoyangkan kaki, ia
mengatakan " I can you mantep dulu kaki nyo" dan saat bundo yang mengawas ia pun
bertanya " ngpo dek seneng nn goyang ke kaki? Dk boleh dek jangan dibiasoke dek" itu kata-
kata masih aku ingat dengan jelas. Suaranya lembut sekali:))

Perasaanku untuk kak ikhwan ku tutup dalam-dalam aku mengetahui bahwa kakak itu
memiliki kekasih hati yang sangat cantik sekali, ya namanya adalah kak lisbet putri ardiani,
kakak kelas 12 mipa 5, ia sangat cantik sekali, wajar kak ikhwan suka, bukan seperti diriku
tapi tetap aku syukurin kok. Aku hanya bercerita kepada novi saja tentnag kakak ikhwan itu.
Tatapi aku mempunyai sifat ceroboh sehingga teman sekelasku pun mengetahuinya. Aku
sangat malu sekali apalagi dikelas ku ada sepupunya, galuh arya pangestu. Untung saja si
galuh pendiam, ia tidak mempermasalahkan nya, aku suka dengan sikapnya begitu. Tetapi hal
yang aku takutkan pun terjadi, kak ikhwan mengetahui perasaanku padanya. Aku sangat malu
dan merasa bersalah. Aku tidak sadar diri, bahwa dia memiliki kekasih. Ya aku memang
bodoh.

Page | 21
Pada saat mid semester ke 4, aku pun duduk bersama kak ikhwan lagi, ada hal yang
menurutku berubah dari sifatnya yang seperti kemarin. Ia lebih dingin dan cuek. Biasanya aku
selalu diajariinya dan dibantunya, akan tetapi hal itu tak pernah ia lakukan lagi hal ini
membuatku sedih, mintak maaf kak:(((. Ya biasanya paa pertama itu bila aku menawarkan
makanan ia pasti mengangguk, akan tetapi hal itu tidak ia lakukan ia hanya terdiam saja, kak
marah ya? Hal itu ingin sekali aku katakan tapi itu tak mungkin. Aku hanya bisa terdiam. Tapi
secuek-cueknya ia padaku masih ada sikap ia peduli padaku, kalian mau tau? Ya kemarin saat
ujian matematika perminatan, aku tidak kebagian kertas buram. Hal ini diketahuinya, ia
langsung memberikan kertas buram sisa kemarin karena ia mendapatkan 2 kertas jadi ia
menaruhnya dilaci mejanya. Ia memberikannya dalam diam, dingin, awalnya aku tidak tahu
kepada siapa dia memberikan kertas itu, tapi aku langsung mengerti dengan ekspresinya oada
saat itu, ia memberikan kertas itu untukku. Tak hanya itu, perhatiannya padaku, saat hari
kamis, ya itu jadwal pengajian untuk kelas 10 dimasjid. Jadi kami pun kebagian mengaji
dikelas, bersama kakak kelas 12. Kan disana Alqurannya terbatas, jadi aku pun tidak
mendapatkan alquran untuk mengaji, sedangkan kak ikwani mendapatkan alquran yang ia
ambil dari meja kak faris. Ia pun menaruh alquran tersebut ketengah meja, untuk dibaca kami
bersama. Dep... Aku sangat baper sekali, membaca alquran berdua bersama kak ikhwan?
Sedingin, semarah dan secueknya kak ikhwan padaku, ia tetap perhatian padaku:)) kangen
dengan kejadian ini:"(. Sekian dulu ya cerita baperan aku nanti lama-lama kamu juga ikut
baper heheheh...
Ya ini kisah kelas 12 ku, ya akhir-akhir ini kondisiku sangat menurun. Rangking ku pun
menurun drastis sekali, sampai-sampai orang tua ku dipanggil wali kelas ku, ibuk intanti. Ya
dari situlah aku selalu dimarahi:( rasanya ingin menyerah saja, terkadang alu selau berpikiran
yang aneh2 untuk mengakhiri hidupku, tapi aku selalu ingat dosa dan takut dengan Tuhan. Ya
ini harus aku jalani, aku paham dengan kondisiku saat ini, dimana masa-masa yang paling
stres untuk anak kelas 12, dimana harus menghadapi tugas yang menumpuk dan sebentar lagi
akan menghadapi UNBK, USBN, dan SBMPTN. Tapi itu tetap aku jalani dengan apa adanya.
Aku harus sabar,ada masanya ketika aku menikmati hasil dari kerja kerasku ini, dan aku
yakin. Allah akan selalu membantuku dalam mengerjakan tugas-tugas. Sekian dulu ya
ceritaku, wasalammualaikum teman.... Terima kasih telah membaca... :)))

Page | 22
4. Kenangan yang akan Dirindukan Atika

Oleh Atika Shifa Nurmaulia

Namaku Atika Shifa Nurmaulia, biasanya dipanggil Atika, tapi kalo di rumah, ayah
sama ibu manggil aku Sisi. Aku sekolah di SMPN 1 PALEMBANG atau Spensa dari tahun
2013-2016. Waktu itu, akhir kelas 3 SMP atau kelas 9, abis selesai UNBK, kami para siswa
diwajibkan untuk mendaftar PPDB Online. Tujuan mendaftar itu untuk mengikuti tes masuk
SMA. Waktu itu aku masih bingung mau lanjut ke SMA mana, aku pengen banget sekolah di
SMAN 17 PALEMBANG atau yang sering disebut Jubel. Waktu hari mendaftar online di
sekolah dan didampingi oleh guru, aku bilang aku mau ikut tes di Jubel. Sudah lengkap semua
data yang diminta dan sekolah yang dituju, guruku mem-print file yang dikirim online tadi
untuk bukti verifikasi di SMA itu.

Malamnya, aku bilang ke ayah kalo aku udah daftar PPDB dengan tujuan Jubel. Ayah
yang sebelumnya setuju kalo aku akan bersekolah disana, tetapi secara tiba-tiba ayah nyaranin
aku untuk sekolah di SMAN 4 PALEMBANG atau yang biasa disebut Smanepa. Aku sangat
terkejut karena itu diluar dugaanku.

“SMA 4 kan deket rumah, jadi kalo ado barang yang ketinggalan mudah nganterinyo
dan jugo dak macet ke sekolah.” kata Ayah.

Esoknya, aku kembali ke SMPku untuk mengganti tujuan sekolah pada PPDB Online.
Untung aja itu masih bisa diubah. Dengan baik-baik aku ngomong ke guruku biar dia nggak
marah, akhirnya dia membantuku lagi untuk mendaftar. Awalnya aku ragu untuk mengganti
tujuanku karena aku pengen banget sekolah di Jubel. Dengan berat hati aku akhirnya
memutuskan untuk akan mengikuti tes di Smanepa.

Kelulusan SMP pun tiba, nggak lama dari situ aku sudah harus mengumpulkan
berkas-berkas yang diminta ke Smanepa sebelum mengikuti tes. Temanku dari SD dan SMP,
namanya Galuh, dia juga ikut tes di Smanepa, jadi kami pergi bareng kesana untuk
mengumpulkan berkas. Sejujurnya, itu adalah pertama kali aku ke Smanepa. Setelah
ngumpulin berkas, kami nerima kertas tanda peserta seleksi penerimaan siswa baru, dan
ternyata kami satu ruangan. Galuh sama kayak aku, dia sebenarnya pengen sekolah di Jubel,
tapi karena orang tuanya lebih menyarankan di Smanepa, ia mengikuti nasihat orang tuanya.

Aku pun mengikuti tes dan ternyata Alhamdulillah aku lulus. Galuh yang duduk tepat
di belakangku pun lulus. Dan satu lagi temanku dari Spensa, sekaligus sepupuku, namanya
Page | 23
Nabila, dia juga lulus. Abis itu, kami ikut kegiatan MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah yang dulu sering disebut MOS. Lagi-lagi aku dan Galuh dalam satu ruangan, kami
dapet gugus yang sama, yaitu Gugus Matahari. Selain Galuh, aku juga ketemu teman lamaku,
yaitu Khotifah, Aqil, dan Eriesta. Saat MPLS aku duduk dengan Khotifah. Kami dapet kakak-
kakak yang baik dan bertemu dengan banyak teman baru. Tapi yang kusayangkan dari
kegiatan MPLS adalah kami harus berdiri selama beberapa jam di bawah terik matahari.
Karena pake jilbab, wajahku jadi belang. Dan juga entah mengapa, kami yang awalnya ada
jadwal untuk OutBond, tiba-tiba dibatalkan, itu membuatku sangat kesal dan kecewa.

Setelah MPLS, kami diwajibkan untuk tes psikologi dan tes jurusan. Dari hasil tes
itulah aku ternyata masuk ke kelas X MIPA 1 yang wali kelasnya adalah Ma’am Erni. Aku
sangat senang karena emang udah jadi keinginanku untuk dapet kelas ipa. Dan ternyata,
Khotifah juga masuk ke dalam daftar siswa kelas X MIPA 1 dan aku duduk dengannya lagi.
Teman gugusku selain Khotifah yang masuk kelas X MIPA 1 ada Riska, Widya, Galuh, dan
Aqil. Dan gak disangka aku ditunjuk jadi sekretaris kelas.

Sedihnya, setelah beberapa minggu belajar di Smanepa, aku ngerasa gak nyaman dan
pengen pindah sekolah. Aku ngerasa aku tidak cocok di sekolah ini. Aku pun curhat sama Ibu
di malam hari sebelum tidur, aku cerita kalau aku gak nyaman di sekolahku sekarang.

“Sudahlah, Nak. Sisi ngeraso cak itu tu soalnyo Sisi ketemu kawan baru, yang
memang belum punyo banyak kesamoan samo Sisi, gek lamo-lamo nyaman dewek kok,
adaptasi itu memang perlu waktu yang lamo.” nasihat Ibu.

Denger nasihat dari ibu, aku tetap ngejalanin hidupku untuk belajar di Smanepa. Aku
berusaha untuk berbaur dengan teman-teman baruku. Selain sedih karena tidak nyaman
dengan sekolah baru, aku juga sedih karena saat itu aku ditinggal oleh seseorang yang aku
sayangi, namanya Agil. Aku dan Agil, kami nggak pacaran, tapi kami punya hubungan yang
special haha. Saat SMP, aku sering ke kantin dengannya, diantarnya sampai tempat nunggu
angkot saat pulang, dia dateng ke rumah saat ulang tahunku yang ke-16 dan ngasih aku
hadiah, aku seneng bisa deket sama dia. Tapi saat SMA, aku dan Agil harus berpisah, dia
bersekolah di Smanta atau SMA NEGERI 3 PALEMBANG. Tidak hanya berpisah sekolah,
kami juga putus hubungan saat itu. Aku gak tahu jelas alesannya kenapa, mungkin dia sudah
bertemu dengan yang baru.

Ngeliat aku yang sedih dan mataku sembab abis nangis semaleman, teman dekatku
nanya apa yang terjadi denganku. Aku ceritakan semuanya. Aku cerita dengan Khotifah,

Page | 24
Riska, dan Widya yang saat itu adalah teman yang paling dekat denganku. Tidak hanya
mereka, teman yang lain pun nanya-nanya kenapa mataku sembab. Aku cuma bisa senyum
dan gak ngomong apa-apa. Aku gak bisa jelasin semua yang terjadi denganku sama tiap
orang, mereka cuma tau inti masalah, gak semuanya. Sejak kesedihanku, aku sadar kalo
teman-temanku peduli denganku. Walaupun belum sampai satu bulan kenal dekat, mereka
sudah seperti teman lamaku.

Saat kelas 10, banyak kakak-kakak ekstrakulikuler atau ekskul yang datang ke kelas
untuk mendata siswa baru yang ingin bergabung di ekskul itu. Pertama kali ekskul yang
pengen kuikuti adalah basket. Aku pengen ikut basket karena aku pengen tinggi. Riska dan
Widya juga ikut ekskul itu. Kami selalu latihan bareng tiap hari Selasa, Jum’at, dan Minggu
di sekolah, terkadang kami juga latihan di lapangan basket Komperta dan PGRI. Kurang lebih
satu bulan, aku mulai gak aktif lagi untuk latihan basket, dan akhirnya aku memutuskan untuk
keluar dari ekskul itu.

Selain mengikuti ekskul basket, aku juga mengikuti ekskul ITC (Information
Technology Club. Awalnya aku gak minat untuk gabung disana. Karena teman-teman dekatku
seperti Nabila, Galuh, dan Khotifah mengajakku, akhirnya aku gabung. Ada 5 sekbid di ITC,
yaitu movie maker, blogger, admin, fotografer, dan jurnalis. Aku dapet sekbid movie maker di
bagian sutradara dan aktris serta sekbid fotografi. Di ITC, kami diajarin cara-cara ngedit, buat
blog, buat power point, dan lain-lain yang berhubungan dengan teknologi. Saat itu juga kami
pernah mengikuti acara Telkomsel Loop, disana kami diajarin gimana cara-cara ngedit dan
apa aja aplikasi untuk ngedit yang tepat.

Gak kerasa, 3 bulan udah kujalani di Smanepa. Saat itu kami melakukan PHB
(Penilaian Harian Bersama) atau yang biasa disebut UTS (Ujian Tengah Semester). Aku gak
tahu gimana aturan tempat duduk saat PHB, tapi temanku ngasih tau kalo kami bakalan duduk
sama kakak kelas XII MIPA 1. Pada saat hari pertama aku nunggu dan mikir dalem hati, siapa
yang bakal duduk di sebelahku. Ternyata di sebelahku adalah seorang cewek, namanya Alfi,
aku manggilnya Kak Alfi. Kak Alfi baik banget, dia orangnya ramah, dan selalu bantu aku
saat PHB karena aku sering nanya sama dia apa yang aku gak tau. Setelah PHB selesai, aku
selalu nyapa Kak Alfi dan ia selalu senyum kepadaku.

Pas SMA, aku juga punya temen cowok yang deket sama aku, namanya Emeraldy.
Emeraldy biasanya dipanggil Babang sejak dia SMP. Kami bisa deket karena tempat dudukku
dan dia Cuma dibatesin oleh jalan untuk misahin antar baris. Babang dan aku sering chatting

Page | 25
lewat sosial media, yaitu Line. Dia sering nanya tentang PR. Karena kami sering berinteraksi,
kami jadi sering bercerita, walaupun yang lebih sering adalah aku.

Babang tuh orangnya yang pendiem, dia gak banyak cerita dan kalo bicara cuma
seperlunya aja. Awalnya aku enggan untuk cerita sama dia soalnya kadang dia gak
nanggepin ceritaku, responnya cuma “Oh”, “Iyo”, “Kok cak itu?”. Tapi, lama-kelamaan aku
ngerasa nyaman untuk cerita dengannya. Babang juga sering meng-share hal-hal lucu di Line.
Aku jadi sering ketawa karena dia. Saat itulah aku ngerasa aku mungkin suka sama Babang,
tapi kadang aku masih mikirin Agil.

Kelas 10 berlalu, sebelum masuk kelas 11, aku dan teman-temanku pergi ke rumah
teman-teman yang lain waktu Lebaran Idul Fitri. Saat itu aku naik motor dengan Agung.
Kami pergi ke rumah Septa, Aldi, Intan, Nesya, dan Akbar.

Saat naik kelas 11 aku masuk kelas XI MIPA 1 yang wali kelasnya adalah Pak Edy.
Teman-teman dikelasku gak berubah, masih sama seperti kelas 10 dulu dan bakal sama terus
sampe kami tamat sekolah. Saat kelas 11 aku nggak lagi duduk sama Khotifah, melainkan
duduk sama Widya. Widya adalah teman yang aku pertama kali kenal sama dia di Gugus
Matahari, Widya orangnya baik, dia orang yang suka nemenin aku waktu makan, dan kadang
suka marah kalo aku salah dikit aja.

Saat kelas 11, aku ikut organisani MPK (Majelis Permusyawaratan Kelas). Waktu
pemilihan periode baru, aku dipercaya untuk gantiin Kak Tian, yang waktu aku masih jadi
anggota, dia adalah ketuaku. Aku gak nyangka aku dipilih jadi ketua.

Saat Bulan September aku melaksanakan pelantikan pergantian ketua dari organisasi
dan ekskul-ekskul. Sebelum itu kami latihan gerak jalan untuk menyukseskan pelantikan. Saat
pelantikan, aku dan teman-teman yang mengikuti pelantikan menggunakan jas atau blazer.
Aku seneng banget waktu itu bisa nandatanganin SK (Surat Kerja) sebagai Ketua MPK. Dan
lebih senengnya lagi, aku bisa foto dengan Babang saat itu.

Babang duduk di belakang aku waktu kelas 11, ia duduk dengan Samuel atau yang
sering kupanggil Muel. Saat kelas 11 juga aku ngerasa makin deket sama Babang karena
sebelumnya, waktu kelas 10, dia tuh orangnya selalu gak mau diajak foto. Tetapi waktu kelas
11 dia udah mulai mau, pertama kalinya waktu upacara 17 Agustus 2017 dan yang kedua
adalah waktu aku pelantikan kemarin. Saat itu juga, tanggal 1 November 2017, aku ngajak dia
buat nemenin aku beli susu di koperasi sekolah, dan aku gak nyangka dia mau. Abis ke

Page | 26
koperasi, kami ke kantin buat beli makanan yang mau dibelinya. Aku pun pernah ngajaknya
untuk nonton film bareng di bioskop, balesasannya cuma “InshaAllah”.

Berakhir sudah Semester Ganjil di kelas 11, aku melaksanakan UAS (Ulangan Akhir
Semester). Saat UAS, aku duduk dengan adik kelas yang namanya Andika. Waktu UAS, aku
masih aja sering nanya sama Babang, kapan nonton bareng. Setelah sekian lama ngomongin
itu, kami mutusin untuk nonton tanggal 20 Desember 2017.

Setelah UAS, sekolah melaksanakan Class Meeting yang isi acaranya adalah lomba-
lomba antar kelas. Lomba-lomba yang diadakan antara lain adalah futsal, tari, mobile legend,
dll. Karena beberapa anggota MPK dan OSIS adalah panitia, aku ikut berpartisipasi menjadi
panitia dalam acara tersebut.

Saat tanggal 20 Desember 2017, aku dan Babang akhirnya nonton bareng. Yang
awalnya aku kira bakal gak jadi karena dia lagi ikut lomba Mobile Legend. Kami awalnya
sepakat bakal pergi dari sekolah abis Sholat Zuhur, tapi jadinya kami pergi jam 14:00 WIB
dari sekolah. Saat itu aku sedang sakit, sengaja aku tetap sekolah karena pengen nonton
dengan dia. Karena Babang tidak memakai helm, kami lewat jalan belakang. Saat di jalan,
kami saling nanya apa yang mau kami tonton nanti. Sebelum kami ke tempat bioskop, Babang
ngajak aku ke ATM Center untuk ngambil uangnya dia. Karena dua hari setelah tanggal 20
adalah ulang tahun Babang, jadi yang membayar nonton waktu itu adalah dia. Akhirnya kami
memilih untuk nonton ‘Star Wars : The Last Jedi’. Aku sama sekali belum nonton film itu dan
bener-bener gak ngerti maksud ceritanya, jadi waktu nonton aku Cuma liat aja, dan sesekali
nanya sama Babang tentang film itu. Waktu kami udah selesai nonton, kami langsung pulang
ke rumah karena waktu sudah sore. Sebelum kami pulang, saat di parkiran aku ngasih kado
yang isinya baju ke Babang, dia keliatan seneng dan bilang makasih. Saat pulang, kami lewat
belakang lagi. Jalan belakang ada banyak banget lobang dan berair karena abis hujan. Saat di
perjalanan gak sengaja Babang ngelewatin jalan yang berlobang kecil.

“Keno basah dak, Tik?” tiba-tiba tanya Babang.

“Oh, idak, Bang.” Balasku.

Aku yang ditanya seperti ngerasa seneng banget. tak lama dari itu, aku mengajaknya
ngobrol sepanjang perjalanan dan akhirnya aku sampai di rumah. Aku seneng banget hari itu.

Setelah dari situ, tanggal 22 Desember 2018, Babang berulang tahun. Aku ngucapin
dia lewat telepon saat jam 00.07. Aku sangat canggung malam itu, aku ucapi dan kuberikan

Page | 27
beberapa harapan untuknya malam itu. Selain ulang tahun Babang, hari itu adalah hari bagi
rapot Semester Ganjil kelas 11. Peringkatku menurun, aku sedih banget, tapi itu kujadiin
motivasi untuk kedepannya. Dan pada hari itulah Babang ternyata menyukaiku juga, dia
membalas pesanku dengan stiker yang menunjukkan perasaannya, aku terlkejut banget
sekaligus seneng.

Esoknya, tanggal 23 Desember 2018, aku, ibu, dan ayah pergi berlibur. Kami
rencananya mau berlibur di Jogja. Namun, sebelum kami ke Jogja, kami menghampiri rumah
tanteku yang ada di Karawang, rumah eyangku yang ada di Cirebon, abis itu keluargaku
bersama keluarga tanteku dan mbah, kami pergi mengunjungi tempat sepupuku bekerja, dia
bekerja di Cilacap. Sehabis dari sana, kami berpisah dengan keluarga tante. Kami langsung
pergi ke Jogja, sebelum ke Jogja kami sempat menginap di kawasan Dieng, di sana sangat
dingin. Lalu esoknya kami menginap di kota Jogja. Di Jogja kami membeli beberapa batik
untuk dijadiin oleh-oleh. Setelah dari Jogja, kami pergi mengunjungi rumah temannya ibu
yang sudah seperti keluarga sendiri yang berada di Purbalingga. Setelah dari Purbalingga,
kami langsung pulang kembali ke rumah.

Setelah libur sekolah selesai, aku kembali bersekolah. Kembali melakukan kegiatan
belajar mengajar, mengerjakan tugas, dan kembali bercanda tawa dengan temanku. Karena
sesekali bosen belajar, kadang aku pergi nonton bareng Widya, Riska, atau Irma. Aku juga
kadang nonton bareng Babang. Oh iya, semenjak Babang ngasih tau perasaannya juga, dia
selalu mengantarku ke rumah setelah pulang les dan dia juga sering mengajakku jalan-jalan
ketika aku lagi bosen di rumah, dia juga memberiku kado saat aku ulang tahun.

Tak terasa, kelas 11 berakhir dan aku naik ke kelas 12. Kali ini aku duduk dengan
Riska. Aku pertama kali kenal Riska juga waktu di Gugus Matahari. Riska berasal dari
Linggau, dia diem banget waktu masih di Gugus Matahari. Tapi, setelah kenal Riska lebih
deket, dia orangnya suka ngomong, mudah ketawa, dan kadang jahil.

Saat kelas 12 ini, aku diajak temanku, namanya Agung Brata, dia temen cowokku
yang kelasnya di XII MIPA 6. Agung ngajak aku untuk ikut Lomba Debat Bahasa Inggris di
Global dengannya dan satu lagi orang untuk melengkapi tim, kami ngajak Galuh. Saat akan
lomba, kami dibantu oleh Kak Hafsah. Kak Hafsah adalah temen Agung di Global. Pertama
kami lomba, lawan kami adalah MAN 3 PALEMBANG, dan kami menang sebagai tim
kontra. Dan di babak selanjutnya, lawan kami adalah SMAN 6 PALEMBANG, dan

Page | 28
Alhamdulillah kami menang lagi, tetapi kali ini sebagai tim pro. Setelah dari itu kami nanti
akan melanjutkan ke babak semi final, jika kami menang kami akan lanjut ke final, doakan
kami ya.

Di kelas 12 ini aku sedih banget. Karena kami akan berpisah sebentar lagi. Banyak
kenangan yang sudah kulewati dengan MIPA 1 atau Hopescone. Aku seneng banget bisa
ketemu temen-temen kayak kalian, Hopescone. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang
sukses di masa mendatang, Aamiin. Terima Kasih Hopescone.

With Love,

Atika Shifa

Page | 29
5. Lika Liku Masa Putih Abu

Oleh Dias Mita Aulia

Masa sma adalah masa yang terindah dimana usia kita telah menginjak remaja. Disini
seseorang mulai mencari dan menemukan jati dirinya. Menunggu hasil penggumuman
kelulusan sangatlah meneganggkan. Berbagai perasaan bercampur menjadi satu, banyak
pikiran mengenai masa depan untuk meraih cita-cita, memikirkan akan lanjut kemana
pendidikan ini. Mendaftar sekolah impian, menunggu hasil pendaftaran apakah saya diterima
oleh salah satu sekolah unggulan dikota Palembang.

Seorang gadis yang ingin meneruskan pendidikannya untuk menggapai apa yang telah
dicita-citakan. Dias Mita Aulia ialah putri ketiga dari bapak Rosadi dan ibu Tri Yulianti. Lahir
di Palembang 28 agustus 2001. Dari bapak dan mama menikah mereka bertempat tinggal di
banyuasin, suatu kampong yang jauh dari perkotaan dan juga jauh dari sanak saudara. Dari
kakak-kakak ku kecil hingga aku lahir dan kami semua di besarkan di kampong itu. Hingga
satu persatu dari kami mulai meninggalkan kampong untuk kekota karena akan meneruskan
pendidikannya ke Sekolah Menengah Atas, di kampong tidak ada SMA pada saat itu maka
jika ingin tetap melanjutkan sekolah harus pergi ke kota.

Setelah satu minggu mendaftar dan mengikuti berbagai tes, hari ini adalah hari dimana
penggumuman akan mendapatkan hasil apakah aku diterima atau tidak disekolah unggulan.
Tak henti-hentinya doa ku panjatkan kepada Allah SWT. karna sangat besar keinginan ku
untuk masuk disekolah tersebut. Selain itu berkat doa dan dukungan serta semangat dari orang
tua alhamdulillah usaha tidak menghianati hasil saya sangat bersyukur dapat di terima di
SMA Unggul Negeri 4 Palembang.

Menjadi anak rantauan yang jauh dari orang tua dan jauh dari kampung halaman
adalah kenyataan yang saat itu harus ku rasakan. Kenyamanan yang ku rasakan saat berada di
kampung halaman harus berganti dengan rasa takut ketika tinggal ditempat yang baru.
Mendaftar disekolah baru, bersaing dengan ratusan siswa yang berasal dari mana saja.

Bulan suci ramadhan pertama yang ku lalui tanpa keluarga, hanya berdua dengan
seorang bapak yang selalu menemani untuk memenuhi segala kebutuhanku saat itu. Mulai
dari pakaian, bekal, dan lain-lain. Dan bapak pula yang mengantar ku kesekolah setiap pagi
menaiki becak. Setelah aku sampai kesekolah bapak pulang kembali, saat itu kami masih
tinggal dirumah tante ku. Namun, karena bapak merasa tidak enak jika terus menerus tinggal
Page | 30
disana, tak ingin merepotkan mereka maka bapak dan mama memutuskan untuk mencari
kost-kostan agar kami lebih leluasa tinggal ditempat sendiri.

Siang itu setelah melakukan pendaftaran ulang, aku dan bapak segera pulang ke
kampong. Hingga sesampainya tanggal dimana untuk melakukan pengukuran pakaian yang
dibuatkan dari sekolah seperti jas, pramuka dan sepatu pantopel kami pun kembali berangkat
ke kota menaiki transportasi laut yaitu speedboat. Perjalanan dari kampungku ke kota kurang
lebih 2 jam. Sesampainya disekolah ternyata kami harus melunasi biaya pakaian terlebih
dahulu baru kemudian di ukur. Terik matahari yang mengenai kulit ini terasa membakar,
namun aku dan bapak tetap bersabar menunggu antrian untuk membayar pakaian tersebut,
hingga akhirnya aku dapan melakukan pengukuran. Hari itu aku dan bapak sedang
menunaikan ibadah puasa ramadhan, karena segala urusan hari itu telas selesai, bapak pun
mengajak ku untuk pulang ke kampong. Tak lupa kami membelikan takjil untuk kami
sekeluarga berbuka puasa dirumah nanti.
Singkat cerita, akhirnya tiba saatnya di masa pengenalan lingkungan sekolah (mpls)
dan kami pun di bentuk perkelompok. Nama kelompok yang terdiri dari nama-nama planet,
akupun termasuk di gugus venus yang di bina oleh kakak yang bernama Muhammad Rizki,
Aulia Fataya, Gita. Ketiga kakak gugus tersebut sangatlah baik. Digugus ini aku duduk
dengan teman baru yang bernama Leni Mardiana. Ia adalah siswa yang berasal dari SMP
Sriguna Palembang, Leni merupakan teman yang baik, tidak sombong, dan juga pintar.
Setelah beberapa hari mpls aku memiliki geng yang bernama girls fx yang hingga sekarang
aku tak tahu kepanjangan fx tersebut. Anggotanya tak lain yaitu aku, Faneza, Ananda Silvia,
Rita, Widya Sekar Praditha, kami berlima selalu bersama kemana pun itu.

Pada masa mpls ini kami belajar baris berbaris dan lain-lain, hingga hari terakhir mpls
kami semua di buat tegang oleh kakak pembina, karena mereka bilang di masa pengenalan
lingkungan sekolah ini ada siswa yang akan gagal atau di keluarkan dari sma negeri 4
palembang. Lalu kami di beri pesan atas sikap sikap kami selama mpls berlangsung, hingga
membuat kami sedih bahkan ada yang menangis. Saat yang sangat meneganggkan saat
pembagian surat yang menyatakan ketidak berhasilan melewati masa pengenalan lingkungan
sekolah, satu persatu nama di sebutkan. Aku terus bedoa semoga lulus dimpls tersebut karena
jika tidak, ayah dan ibu akan sangat kecewa. Orang pertama di panggil dan maju kedepan,
kedua, ketiga, keempat, kelima dan yang terakhir (senyap) adalah Dias Mita Aulia yaa itu
namaku.

Page | 31
Tanpa berkata-kata air mata pun menetes dipipi mungilku ini, aku harus berkata apa
kepada orang tua kun anti di rumah, didalam pikiran ku hanya meminta maaf teruntuk ayah
dan ibu bahwa aku telah mengecewakan mereka saat itu. Kami pun di minta untuk keluar
kelas dan meninggalkan sekolah ini, dengan berat hati dan tangisan yang tak henti kami pun
pergi. Sesampainya di pertengahan lapangan kami pun di panggil oleh kakak gugus tersebut
dan di minta untuk membuka surat tersebut. Ternyata surat tersebut adalah pernyataan bahwa
kami enam terbaik di kelas tersebut, dan yang sangat menyenangkan aku mendapatkan
predikat queen of venus. Alhamdulillah Yaallah aku membuat orang tua ku bangga. Kami pun
berfoto untuk mengenang masa tersebut.

Bersama seorang bapak aku melewati segala hal tersebut, serta doa dari mama dan
kakak yang berada di kampong. Berbagai keperluan yang di butuhkan satu demi satu dapat
terpenuhi bersama seorang bapak yang tak kenal lelah menemani anak bungsunya ini dalam
mengejar cita-cita. Aku sempat menangis ketika mengingat pengorbanan bapak yang begitu
besar untuk ku hingga harus izin dari pekerjaannya hanya untuk menemani dan mengurus
segala keperluan ku.

Masa pengenalan lingkungan sekolah telah berakhir dan saatnya tes minat jurusan,
hingga tiba waktunya yang sangat mendebarkan yaitu pengumuman hasil tes tersebut, kelas
demi kelas kami telusuri bersama. Mencari dimana nama kami terletak. Dalam hati kecil ini
sangat menginginkan jurusan ipa, tetapi apapun jurusannya nanti aku akan terima dengan
lapang dada jika itu memang batas kemampuan ku. Hampir seluruh kelas telah ku telusuri
namun belum ada juga nama ku tercantum di kelas tersebut. Kelas terakhir yang hendak di
lihat yaitu x mipa 1 dan dalam hati ini bertanya-tanya, apakah ada nama aku disana? Jika
tidak apa yang harus aku lakukan? Perlahan tapi pasti aku membaca daftar nama tersebut.
Syukur Alhamdulillah nama ku tercantum di kelas x mipa 1 iut. Di waktu yang sama aku
langsung menelfon bapak, mama, dan juga kakak bahwa adiknya ini masuk di jurusan ipa.

Seiring jalannya waktu kini aku aktif di salah satu ekstrakurikuler wajib yang tak lain
yaitu pramuka. Aku sangat gemar menjelajah alam dan berkumpul dengan orang-orang baru
untuk berbagi pengalaman dan wawasan yang belum aku dapatkan sebelumnya. Di pramuka
aku merasa sangat senang karena menurut ku disinilah tempat kita untuk menyalurkan bakat
yang kita miliki. Di bidang seni, talitemali, p3k, baris berbaris, yel-yel dan lain-lain. Pramuka
SMA Negeri 4 Palembang yang biasa dikenal dengan sebutan Pramanepa itu adalah
ekstrakulikuler wajib pada kurikulum 2013 ini. 28 oktober pramanepa mengadakan trilomba
untuk kota Palembang saja, trilomba tersebut meliputi lomba teknik baris berbaris, tali
Page | 32
temali(pioneering), dan hastakarya. Lomba tersebut berjalan dengan lancar dan sukses,
dengan bantuan bapak dan ibu guru semua serta alumni Pramanepa yang turut berpartisipasi
didalam acara.

Kelas x ini adalah pengalaman yang terbanyak dalam hidup ku, disini aku mulai
mengenal teman kelas yang baru, teman ekskul atau bahkan mengenali bapak dan ibu guru
baru yang belum ada satupun diantara mereka yang aku kenali. Aku adalah seorang siswa
yang lumayan pintar di SMP tetapi aku kurang di pelajaran ipa dan bahasa inggris. Karna dari
smp kelas 1 sampai dengan kelas 3 guru ipa tidak pernah memberi materi dan jarang sekali
datang ke sekolah, sekalinya datang pun hanya bercerita tentang kehidupannya saja, tidak
menjelaskan materi yang akan di pelajari. Di sma ini aku merasakan kekurangan itu, jika saja
semasa smp aku belajar ipa, tidak aakan seperti ini. Fisika, kimia, biologi tidak ada bekal yang
aku punya semasa smp.
Suatu hari di kesendirian ku, aku teringat akan kedua orang tua yang jauh disana,
terkadang ku merasa sedih dan sangat merindukan mereka. Aku rindu pelukan hangat mama,
masakan mama, dan panggilan mereka. aku merindukan canda dan tawa saat berkumpul
bersama mereka. Ingin rasanya selalu bersama-sama setiap waktu.

Waktu terasa sangat cepat berlalu, tak terasa kini aku akan menginjak kelas 11. Seperti
sebelumnya aku terus mengikuti pembelajaran di kelas dengan baik, tetapi disela-sela waktu
belajar aku sedikit di sibukkan dengan urusan pramuka, karena aku merupakan pemangku
adat pramuka sma negeri 4 palembang, maka dari itu kami sebagai dewan ambalan yang
mengurus jalannya pramuka wajib untuk siswa-siswi lain yang bukan pramuka inti. Pada
tahun ini pula kami mengajukan pelatih untuk pramanepa agar kami semakin berwawasan dan
semakin disiplin. Tak lama kami mendapatkan pelatih baru yang bernama Hendika, beliau
mahasiswa universitas islam negeri Palembang. Perasaan sangat senang ketika permohonan
kami tersebut di kabulkan oleh pihak sekolah, karena jika kami maju otomatis kami
membawa dan mengharumkan nama sekolah tercinta ini. Lomba, perkemahan, dan latihan
gabungaan selalu kai ikuti demi menunjang kemajuan pramuka kami, hingga akhirnya aku
berhenti untuk mengikuti segala kegiatan pramuka di karenakan aku sangat ingin mengikuti
ajang pemilihan bujang gedis banyuasin saat itu yang selah membuka pendftarannya. Mulai
dari hari pendaftaran aku sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang telah di tentukan oleh
panitia. Walaupun begitu aku tetap mengikuti pelajaran dengan baik dan terus memantau
jalannya pramuka sma4. Dan hari dimana ikatan bujang gedis banyuasin telah menentukan
tanggal tes tertulis dan interview untuk para pendaftar aku pun bersiap untuk mengikuti segala
Page | 33
tes tersebut, mungkin tuhan menginginkan aku untuk focus belajar karena jika aku lolos di tes
ersebut aku akan masuk dikarantina yang saat itu adalah saat disekolah sedang melaksanakan
penilaiaan bersama akhir semester untuk memtukan kenaikan kelas. Karena umur yang belum
cukup akhirya akupun gagal di tes tersebut dan aku harus kembali belajar seperti biasa.

Tugas, tugas dan tugas yang diberikan oleh guru. Salahsatunya tugas seni budya
perkelompok membuat karya lukis diatas payung. Kelompok ku yang terdiri dari 8 orang,
aku, Moza, Giscka, Risky, Emerald, Samuel, Khotifah Dan Rafni. Kami telah merencanakan
akan mengerjakan tugas tersebut di rumah rafni sepulang sekolah ini. Tiba-tiba khotifah
membatalkan secara sepihak dengan alasan bahwa dia tidak di izinkan oleh oraang tuanya.
Oleh karena itu khotifah meminta kami untuk mengerjakan di rumahnya, tetapi sebagian dari
kami dengan tegas menolaknya. Sebab kami tidak ingin ibunya mengenal kami, bukan karna
ap-apa melainkam karna khotifah sering memakai nama kami untuk dijadikan alasan untuk
pergi bersama kekasih hatinya yang tak lain adalah teman sekelas kami pula yang bernama
fikri. Rizki dan aku yang menolak tawarannya, kami takut nantinya akan ditanya tetntang
khotifah oleh ibunya. Jika kami berbohong kami akan mendapatkan dosa, tetapi jika kami
berbicara sejujurnya alangkah jahat kami di mata khotifah, maka dari itu kami ingin mencari
amannya saja untuk tidak kerja kelompok di rumahnya melainkan di rumah yang lain saja. Ibu
khotifah pun menelfon anaknya dan ia ingin berbicara kepada kelompok kami yang menolak
ajakan dirumahnya, kemudian rizki menjawab telfonnyadengan nada sedikit marah. Kami tak
tau apa yang di bicarakan karena kami di dalam kelas sedang ada guru dan rizki menelfon di
luar kelas. Tiba-tiba saat nasuk ke kelas ia membantingkan hp dengan berbicara nada marah.
Ternyata ibukhotifah tidak setuju dengan pembicaraan rizki dan beliaupun mendatangi kami
ke sekolah. Karena ini masalah kelompok maka kami membantu rizki menemui guru dan ibu
khotifah. Pada saat itu ada pak cipto, mis dian, ibu suherlin. Sayang sekali kami di minta
keluar oleh guru dan yang boleh masuk hanyalah rizki, ibu khotifah, khotifah, dan fikri (pacar
khotifah).

Hari pun semakin gelap, kami sebagai kelompok ikut prihatin dengan rizki yang tak
salah apa-apa. Dikelas kami bercerota tentang khotifah dan fikri, lalu tak lama kemudian risky
pun dating dengan muka yang sangat kesal. Salah satu dari kami memintanya untuk bercerita
apa yang telah terjadi di dalam kantor tadi. Seselesainya ia bercerita kami pun ukut kelas dan
geram mendengarnya. Tiba-tiba annisaa yang saat itu masih berada dikelas bersama teman-
teman lain ia bersaksi bahwa pernah melihat foto khotifah yang tidak senonoh, dan pada
akhirnya aku pun bercerita kemarin sore khotifah dan ayah ibunya mendatangi rumahku.

Page | 34
Tiba-tiba ia masuk tanpa mengucap salam “dias, hp kau mana? Mpinjam bentar” Katanya
dengan nada takut. “(mengambil hp yang sedang dicash) untuk apa tifah? Jawabku. Sambil ia
merebut hp dari tanganku lantas ia memberikan hp itu ke ibunya “na ini ma hpnya” kata
khotifah. Mamanya menjawab “coba kau buka hp itu depan mama, jangan ada satu pun yang
kau hapus, instagram, whatsApp, line, twitter dan lainya”. Khotifah pun berusaha membuka
katasandi hp ku itu, sontak aku terdiam dan bingung, kenapa mamanya berbicara seperti itu
untuk hp ku? Karena khotifah tidak mengetahui katasandi hp itu ia berkata “katasandinya kau
rubah?”, lalu ku jawab dengan tegas “tidak!”, “lah ini kenapa tidak bisa di buka?” ujar
khotifah. Langsung saja mama khotifah menyambar pembicaraan kami berdua “kenapa hp ini
bisa di anak ini? (menunjuk aku)”, aku pun terkejut mendengarnya dan spontan aku
menjawab “maaf tante ini hp dias, kalian tiba-tiba dating kesini marah dan ingin membuka hp
ini, hp itu privasi tente. Tidak ada orang yang boleh tau kecuali keluarga dias sendiri!”
jawabku. Dari situ baru aku sadari khotifah meminjam hp untuk mengakui bahwa itu hp dia
yang ku bawa karena akan memindahkan file seni budaya, sedangkan aku dan dia tidak
sekelompok sebelumnya, dia juga berkata kepada ibunya duduk di kelas dengan ku padahal
yang sebenarnya dia duduk dengan Fikri sang kekasih tercintanya itu. Fikri dan khotifah ini
sudah menjalin hubungan pacaran dari kelas x hingga saat ini. Mereka bertukaran hp karena
Khotifah tidak ingin Fikri berkomunikasidengan wanita lain selain dirinya. Namun Khotifah
selalu membuat alasan ke orangtuanya jalan dengan teman wanita yang ada dikelas kami
untukia dapat keluar dan jalan bersama Fikri.
Hari telah menunjukkan pukul 17.30 WIB kami pun menghentikan cerita itu dan akan
di sambung esok karena masalah ini akan di selesaikan oleh bk, Rizki dan anggota kelompok
ikut berperan serta dalam penyelesaian di bk esok hari. Hari yang sangat ditunggu-tunggu pun
tiba, setelah istirahat pertama surat panggilan dari bk pun datang menjemput kelompok kami
dan mereka yang namanya di ikut sertakan oleh khotifah untuk dijadikan alasan oleh khotifah.
Sesampainya di bk fikri dan khotifah ternyata terlebih dahuku sudah di panggil, kami pun
segera di minta penjelasannya, satu demi satu orang mulai menceritakan apa yang di alaminya
karena ulah khotifah, hingga akhirnya khotifah tidak trima dan ia ingin menyangkal tetapi di
bantah oleh guru bk “kau diam, disini kau yang salah”. Didalam hati kecil kami berteriak
yashh kami telah berhasil membongkar kebusukannya selama ini, karena jika tidak kami yang
akan di pandang tidak benar. Pertemuan itu di akhiri dengan permintaan maaf khotifah dan
fikri dengan kami semua. Keluarnya kami dari ruang bk kami harap tidak ada lagi yang
mengungkit masalah ini, dan masalah ini benar-benar selesai.

Page | 35
Hari-hari disekolah kami jalani dengan biasa dan seolah tidak terjadi apa-apa. Pada
akkhirnya kami pun membuat tugas melukis itu di sekolah agar tidak terjadi perselisihan lagi.
Selesailah tugas kami. Kelas kami adalah kelas yang sangat kompak yahhh walaupun tidak
setiap waktu. Tapi jika untuk merayakan ulang tahun walikelas kami selalu kompak dalam hal
itu, daeri kelas x ulang tahun maam Erni kami rayakan dengan drama salah satu siswa di kelas
berantem sehingga walikelas dan bk yang berurusan. Sebelumnya kami telah berkompromi
dengan bk dan guru lain untuk hal itu. Ketika sedang memainkan dramanya maam sangatlah
marah dan bingung apa yang harus ia lakukan, sedangkan kami di kelas mempersiapkan
balon, kue, dan sebaginya. Pada saat maam erni menuju laboratorium bahasa kami pun
bergegas mengejar dan memberikan kejutan yang pada saat itu masih berada di tengah
lapangan. Waktu yang menunjukkan saatnya istirahat sehingga tak sedikit yang melihat kami
memberikan itu kepada maan erni. Horee “happy birthday maam” seru kami. Begitu pula
dengan walikelas yang sekarang, pak Edi Faisal, bedanya kami memberi kejutan didalam
kelas dan dihari ia akan mengajar dikelas kami begitu dia masuk dia di kejutkan dengan
dekorasi kelas, kua ulang tahun yang menyambutnya masuk ke kelas kami serta kami sekelas
mengadakan makan besar. Kami sangat senang dengan acara ini membuat walikelas menjadi
bahagia dan memberikan kesan yang indah untuk mereka agar tsenantiasa ingat jika ada cerita
tersebut.
Ujian akhir semester pun tiba, ujian yang menentukan naik atau tidaknya kami semua,
dengan kerja keras dan usaha juga disertakan doa dan ridho dari orang tua kami dapat
menyelesaikan ujian itu dengan tenang dan lancar, hasilnya oun sangat memuaskan. Kelas xi
mipa 1 semuruh siswa naik ke kelas xii mipa 1. Kebahagiaan terselipkan dimasa itu karena
meningkatnya prestasi yang aku miliki sebanyak naik 9 angka. Syukur Alhamdulillah aku
sangat senang sekali, yang pasti orang tuaku sangat bangga dengan hasil yang meningkat itu.
Setiap saat libur panjang sekolah aku pulang ke kampung untuk melepas rindu kepada
mama dan bapak, mereka selalu datang ke kota setiap awal bulan karena akan mengambil
gaji, bapak PNS dibidang kesehatan yang bekerja di puskesmas, sedangkan ibu PNS juga
tetapi ia sebagai guru smp, inilah sekolah dimana sebelum aku melanjutkan ke kota ini.
Selama kelas x,xi hingga sekarang aku di temani kakak tinggal dikostan. Liburan sekolah kali
ini telah berjalan 1 minggu aku hanya berdiam diri dirumah saja, dipenghujung libur sekolah
tetangga yang sekaligus telah dianggap sebagai nenek sendiri mengajak bapak untuk
menghadiri acara pernikahan cucu pertamanya. Karena bapak sedang sibuk mengurus
akreditasi puskesmas tempat ia bekerja dan ibu pula sedang sakit, maka aku yang menjadi
perwakilan mereka untuk ikut ke curup, Bengkulu. Perasaan bingung bercampur bahagia
ketika hendak pergi, karena aku tak membawa baju ke kampong sedangkan travel tidak dapat
Page | 36
menghampiri kostan ku di Palembang, mau pakai baju apa aku nanti saat acara tersebut?
Dengan bekal baju seadanya aku pun berangkat. Disisi lain aku bahagia karena aku dapat
jalan-jalan ketempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya, dan yang sangat
ditunggu-tunggu adalah bertemu teman lama yang kurang lebih 12 tahun tak bertemu.
Perjalanan menuju curup cukup panjang dan lama mencapai seharian jika
menggunakan mobil pribadi. Yang membuat aku tak tahan adalah ac yang di matikan dan
kaca mobil terbuka sebab orang kampong tak tahan dengan ac, kalau tetap di hidupkan
mereka mabuk perjalanan. Karna aku telah terbiasa menghidupkn ac di mobil maka aku
meminta untuk duduk di pinggir agar tidak sesak nafas. Sesampainya dicurup udaranya
sangatlah dingin yang membuat kami enggan untuk mandi atau sekedar membersihkan diri
dan juga karena terlalu lelah di perjalanan. Terlintas dalam benakku jika aku tidak mandi aku
tak tau rasanya tinggal dicurup saat cuaca dingin seperti ini, aku pun memberanikan diri untuk
mandi. Belum seluruh tubuh yang ku guyur air tapi dingin dari air itu terasa langsung
menusuk tulang diseluruh tubuh ku. Memang saat itu sedang hujan di malam hari dan
bertempatan di perbukitan itulah penyebabnya.
Adat istiadat di Indonesia ini sangatlah beragam, disini sebelum melakukan acara
pernikahan atau resepsi, calon mempelai wanita haruslah di akikahkan terlebih dahulu,
kemudian mengadakan pengajian, barulah mengadakan akad nikah. Keesokan harinya pesta
pernikahan tersebut. Jadi klo dihitung-hitung cara mereka 4 hari. Dan sistem bertamu dipesta
pernikahan itu pun sedikit berbeda dengan di Palembang, jika biasanya tamu membawa kado
atau amplop yang berisikan uang, kalau disini tamu yang merupakan ibi-ibu membawa seekor
ayam potong yang masih hidup, satu buah kelapa, dan beras. Walaupun begitu tak jarang
tamu undangan yang memberi hadiah berupa barang.
Hari terakhir kami di Curup kami berkunjung ke beberapa wisata yang berada tidak
terlalu jauh dari rumah. Seperti Pemandian Suban Air Panas, Danau Mas Harun Bastari, dan
kebun coklat. Setelah itu kami pulang kerumah dan bersiap-siap untuk kembali ke Palembang.
Bukan hanya senang karena dapat berkunjung kemana-mana tetapi juga mengenal keluarga
disana dan manambah teman. Dengan begitu pula tali silaturahmi antar keluarga tetap terjaga
harmonis.
Masa liburan sekolah pun mulai terganti dengan rutinitas pelajar seperti sedia kala,
yaitu belajar dengan giat. Kini aku telah menginjak kelas xii dimana kelas tertinggi di SMA,
disinilah aku akan mulai menentukan arah untuk kehidupan ku di masa depan, jika aku salah
memilih dapat membuat masa depan ku sendiri hancur. Saat pihak sekolah meminta siswa
siswinya untuk memilih mata pelajaran ipa yang akan di Ujian Nasionalkan aku pun merasa
sangat bingung dan takut salah memilih mata pelajaran tersebut. Karena dari smp pelajaran
Page | 37
ipa sama sekali tidak ada bekal dan merasakan kesulitan dalam mengikuti pelajaran ipa di sma
ini, oleh karena itu ayah dan ibu menyarankan ku untuk mengikuti bimbel di luar sekolah
yang tertujuan antara lain untuk meningkatkan pemahaman dibidang ipa. Setelah konsultasi
dengan mentor bimbel dan di cek nilai pemahaman ku di mata pelajaran apa akhirnya tentor
mrnyarankan untuk mengambul kimia, saran kedua biologi. Jika aku ingin masuk ke bidang
kesehataan besar kemungkinan untuk lolos jika aku memilih unbk kimia, tetapi aku merasa
tak mampu untuk itu. Biologi tak menutup kemungkinan ku untuk tetap mengambil jurusan
kesehatan nantinya. Karena nilai unbk sangat berpengaruh untuk penerimaan di perguruan
tinggi negeri aku mulai berfikir mencari aman saja dengan mengambil biologi, karena aku
tidak mengerti betul di kimia dan fisika. Sekarang aku mulai memfokuskan diri untuk
mempelajari biologi lebih dalam lagi demi nilai ubnk kelak. Semester v ini akan segera
berakhir, ujian akhir semester akan segera tiba. Ujian nasional, ujian sekolah, snmptn,
sbmptn, dan lainnya semakin dekat. Maka kami harus segera menyiapkan diri kami untuk
menghadapi semua itu agar masa depan kami teraraah sesuai dengan yang di harapkan. Doa
dan semangat dari keluarga terus mendampingi ku hingga saat ini, aku berharap dapat
menyelesaikan sekolah menengah atas ini dengan membanggakan kedua orang tua dan
keluarga. Karena tanpa mereka mungkin saja aku tidak kuat menghadapi setiap cobaan yang
Allah berikan untuk menjadikan aku anak menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Dimasa-masa sekarang ini yang aku fikirkan hanyalah bagaimana menjadi manusia
baik dan menjadi wanita sholeha yang selalu taat kepada perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya, serta membuat keluarga bangga atas apa yang aku raih dengan usaha ku selama
ini. Karena kasih sayang yang mereka berikan tidak dapat terbayarkan dengan uang ataupun
hal lainnya. Melainkan menyaksikan anak-anaknya sukses. Membuat mereka merasa berhasil
mendidik anak-anaknya dengan keras maupun lembut selama ini tidak sia-sia.

Page | 38
6. Catatan Akhir Sekolah
Oleh Dwi Sekar Wati

Namaku adalah Dwi Sekar Wati. Teman-teman ku biasa memanggilku Dwi.Aku


dilahirkan di Palembang, 08 Mei 2001.Aku anak kedua dari dua bersaudara. Dulu aku
bersekolah di TK Mawar, SD Negeri 110 Palembang, SMP Negeri 30 Palembang, dan
sekarang aku mengenyam pendidikan di SMA Negeri 4 Palembang. ”SMA”banyak yang
bilang masa dimana kenangan indah lebih banyak dimasa itu. Masa dimana Cinta
sesungguhnya telah ditemukan, bukan cinta monyet. Tapi, dibalik kisah bahagia itu. Ada juga
kisah drama di masa SMA, yang mungkin akan selalu kita ingat. Walaupun itu kisah baik
ataupun kisah buruk.

Saya tamat dari Smp sekitar tahun 2015. Saat itu saya menunggu kelulusan sambil
melihat-lihat sekolah mana yang ingin saya tuju setelah lulus nanti.Saat itu aku bingung ingin
masuk ke sma mana.Banyak dari teman yang menyarankanku untuk masuk SMAN 8
Palembang. Tetapi karena saat itu banyak sekali orang yang tes SMAN 8,akhirnya aku tidak
jadi untuk ikut tes di SMA tersebut. Dan saat itu wakil kesiswaan mencari anak dari rangking
1-3 untuk didaftarkan menjadi PMPA ke SMAN 19 Palembang.Saat itu aku bertanya kepada
wali kelas kenapa harus dari rangking 1-3, tidak dari rangking 1-5. Wali kelasku berkata
"emang Dwi rangking berapa semester kemarin?".

Aku menjawab "rangking 4 buk". Jadi wali kelas mendata kembali siswa yang akan
mendaftar PMPA. Dan aku masuk menjadi siswa cadangan PMPA di SMAN 19
Palembang,karena ada anak yang tidak mengambil PMPA ke SMA tersebut. Aku
memberitahukan berita tersebut kepada Orang tua, dan Ayahku mengajak untuk melihat
dimana SMAN 19 tersebut. Karena SMAN 19 yang tempatnya jauh dari rumah,ibukku tidak
mengizinkan untuk masuk ke sekolah tersebut. Alasannya, karena sekolah tersebut jauh dari
rumah dan apabila ada hujan atau ada barang yang ketinggalan dapat menyusahkanku dalam
mengambil barang tersebut.

Akhirnya aku disuruh orang tua untuk masuk SMAN 4. Aku memutuskan untuk tes masuk
SMA tersebut. Aku mendaftar di sekolah tersebut melalu jalur online.Aku belajar sebelum
mengikuti tes ke SMA tersebut.Karena jika aku tidak masuk ke sekolah tersebut, aku tidak
tahu akan masuk ke SMA Swasta yang mana. Karena pada saat itu aku tidak membeli

Page | 39
formulir Pendaftaran ke SMA Swasta manapun. Saat hari dimana aku akan mengikuti tes, aku
bertemu

dengan Moza yang sekarang sekelas denganku sampai saat ini. Aku bertemu dengan Moza di
Lapangan luar SMAN 4 Palembang. Aku bertanya kepada Moza “Dari SMP mana?”. Moza
menjawab “Dari SMPN 37 Palembang”.Akhirnya aku dan Moza mengobrol sambil berjalan
untuk mencari ruang kelas atau tempat untuk mengikuti seleksi masuk ke SMA Negeri 4
Palembang.

Setelah tes aku menunggu hasilnya dengan membuka situs PPDB online. Dan
akhirnya aku diterima di sekolah tersebut. Aku mendapat rangking 88 dari 200 lebih orang
yang mengikuti tes tersebut. Aku bersyukur kepada ALLAH SWT atas kerja keras dan doa ku
agar bisa diterima di sekolah tersebut. Setelah aku diterima di sekolah tersebut, aku harus
mengikuti MPLS. Apa MPLS itu? MPLS adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
dimana siswa yang baru masuk SMAN 4 harus mengikuti kegiatan tersebut untuk mengenal
lebih jauh sekolah tersebut. Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Sebelum
mengikuti MPLS(Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) aku mengukur jas dan sepatu untuk
dipakai nanti saat sekolah. Saat pengukuran jas dan sepatu bertepatan dengan bulan puasa.
Saat hari semakin panas dan pengukuran jas dan sepatu belum selesai juga, dan aku mendapat
urutan terakhir dalam pengukuran jas dan sepatu tersebut. Aku mengukur jas dan sepatu
bersama dengan temanku Azizah, yang sekarang berada di kelas XII Mipa 3, aku dan Azizah
satu SD,SMP, dan lagi-lagi bertemu di SMA yang sama. Setelah mengukur jas dan Sepatu,
Aku ada hari libur sampai lebaran ketiga untuk mengikuti kegiatan MPLS (Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah).

Saat semua orang masih merayakan Hari Raya Idul Fitri, itu tidak berlaku bagiku.
Karena saat lebaran ketiga aku harus mengikuti kegiatan MPLS di sekolah. Ada rasa senang
dan juga sedih. Senang karena dapat bertemu teman baru dan masih banyak lagi. Sedih karena
masih ingin merayakan Hari Raya Idul Fitri dirumah bersama keluarga besar dan saudara.
Saat hari pertama MPLS aku bertemu banyak teman baru dari berbagai SMP di palembang
maupun di luar Palembang. Mulai dari SMP terdekat seperti SMPN 20 Palembang, yang
jaraknya bersebrangan dengan SMAN 4. Sampai SMP yang ada diluar palembang. Saat
kegiatan hari pertama MPLS aku dan teman-teman yang lain dibariskan dilapangan dalam
oleh panitia MPLS. Mereka membagi kami menjadi beberapa kelompok yang disebut gugus.
Gugus ditentukan berdasarkan rangking tes yang diterima di SMAN 4. Karena saat tes
kemarin aku mendapat rangking 88, aku mendapat gugus Venus.

Page | 40
Saat itu aku kira hanya aku dari SMPN 30 yang berada di gugus tersebut. Ternyata
masih ada anak lain yaitu Rita. Aku dan Rita satu SMP, hanya saja kami lain kelas, saat SMP
aku hanya mengenalnya saja tetapi tidak terlalu dekat. Aku saat SMP berada di kelas IX.8
sedangkan dia berada di kelas IX.9 Saat dia bertemu aku dikelas, dia langsung bilang “Dwi
bukan, duduk bareng

yuk?”. Aku menjawab “Rita kan, ayuk”. Akhirnya kami berdua duduk bareng saat gugus. Saat
hari pertama MPLS aku dan teman- teman yang lain disuruh membawa perlengkapan untuk
hari berikutnya oleh panitia MPLS.

Seperti, membuat papan nama dari kardus kemudian diikat dengan tali rapia yang sudah
dikepang, dipapan nama tersebut dituliskan Nama,TTL,Hobi,Sosmed, beserta foto kita,
setelah itu membawa buku kosong yang sudah di sampul dengan warna pink dan didepan
sampul bukunya ditempel gambar gugus yaitu planet venus. Hari kedua MPLS aku dan
teman-teman yang lain dibariskan dilapangan dalam sambil membawa papan nama yang
sudah kami buat kemarin. Alasan dibuatnya papan nama tersebut agar kelompok dari gugus
lain dapat mengenal kami melalui papan nama tersebut. Saat MPLS juga kami diajak
berkeliling sekolah oleh kakak-kakak OSIS yang menjadi kakak pembina gugus kami, dengan
tujuan mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru.

Saat MPLS kami mengikuti lomba yel-yel untuk mendapatkan predikat gugus terbaik.
Setelah lomba kami kembali ke kelas, didalam kelas kakak pembina OSIS menyuruh kami
untuk menunjukkan bakat yang kami punya. Padahal aku tidak punya bakat apapun. Dengan
modal berani saja aku menampilkan bakat menyanyi, karena semua orang bisa menyanyi
hanya saja tergantung bagus atau tidaknya suaranya saat bernyanyi. Saat hari terakhir MPLS
itu adalah hari dimana aku mengikuti tes peminatan dan tes IQ untuk menentukan jurusan IPA
dan IPS. Sayangnya, saat pengumuman tes tersebut aku tidak masuk jurusan IPA seperti yang
aku inginkan. Padahal aku sudah belajar untuk mengikuti tes tersebut. Saat itu aku masuk
jurusan IPS dikelas X IPS 4. Saat pertama kali masuk kelas tersebut aku sangat murung,
bukan karena aku membenci kelas tersebut. Tetapi aku merasa telah mengecewakan orang
tua, walaupun orangtuaku tidak mempermasalahkan aku mau masuk jurusan IPA atau IPS.

Akhirnya waktu itu aku mengikuti kembali tes masuk jurusan IPA susulan. Dan
akhirnya aku masuk IPA tepatnya IPA 1 kelasku sekarang. Saat itu aku bingung, IPA 1
mendengar angka 1 nya saja aku sudah bisa menebak pasti anak pintar semua yang ada di
kelas tersebut. Untungnya, saat itu ada anak yang satu kelas denganku di IPS 4 yang juga

Page | 41
pindah ke IPA 1 yang bernama Giscka. Aku bertanya Giscka “Giscka pindah IPA 1 juga
kan?”. Giscka menjawab “iya”. “Duduk bareng aja ya gis”. “Boleh” jawab giscka.

Keesokan paginya, aku akan memasuki kelas X IPA 1. Tetapi, aku tidak melihat
giscka, dan tidak tahu mengapa bangku didepan saat itu kosong dan aku disuruh duduk disitu
bersama orang yang tidak kukenal. Akhirnya aku duduk bersama dengan Irma yang saat itu
belum kukenal. Irma adalah chairmate kelas X di bangku SMA. Irma adalah teman membaca
webtoon horror pada pelajaran Bundo. Kami berdua selalu membaca webtoon horror, padahal
aku takut membaca webtoon tersebut. Karena rasa penasaran yang tinggi terhadap kelanjutan
ceritanya. Aku jadi ketagihan membaca webtoon bergenre horror tersebut.

Saat kelas X, aku juga membentuk sebuah grup bernama BC REDI yang terdiri dari R
untuk Rizky, E untuk Eca, D untuk Dwi, dan I untuk Intan. Awalnya BC REDI bernama BC
RED sebelum intan masuk ke dalam grup. Aku juga tidak tahu awal mula terbentuk BC
REDI, padahal kami berempat awalnya tidak mengenal satu sama lain dan tidak berasal dari
SMP yang sama. Aku berasal dari SMPN 30, Rizky berasal dari SMPN 20, Eca berasal dari
SMPN 16, dan Intan berasal dari SMPN 15.

Awal aku masuk kelas X IPA 1, banyak anak yang menganggap aku adalah orang yang
sombong dan pilih-pilih dalam berteman. Padahal nyatanya tidak, aku adalah orang yang
pemalu dan memang butuh waktu untuk mengenal orang lebih jauh. Awalnya masih malu
untuk berkenalan dan mengajak teman mengobrol. Tapi seiring berjalannya waktu aku mulai
beradaptasi dengan kelas tersebut. Dikelas IPA 1 aku bertemu kembali dengan teman segugus
seperti Dias, Emeraldy, Anissa, Iko, dan Yulizar.

Banyak yang bilang, masa- masa SMA yang paling seru ada di kelas XI. Kenapa? Karena
di kelas X adalah masa adaptasi, peralihan masa SMP yang sangat labil ke masa SMA yang
(masih) labil. Yaa, Walaupun ada beberapa yang stabil. Hari pertama Sekolah di kelas XI,
Aku tidak mencari ruang kelas lagi, karena sudah mengetahui dari jauh hari dimana ruang
kelas XI IPA 1.

Aku sengaja datang awal pada hari pertama sekolah, karena ingin mencari tempat duduk.
Awalnya aku bingung mau duduk dimana, karena banyak tempat duduk yang sudah ditempati
orang lain. Akhirnya dengan terpaksa aku duduk didepan paling ujung dekat pintu luar kelas.
Aku duduk sebangku dengan Rizky Rahmawati. My Partner dalam mengerjakan soal Pak
Abu.

Page | 42
Saat hari pertama sekolah, aku juga mengetahui bahwa Wali kelasku untuk kelas XI
IPA 1 adalah Pak Edy Faisal. Pak Edy adalah wali kelas yang baik dan dapat diajak bercanda
saat memang anak-anak kelas sedang jenuh dengan pelajaran. Saat kelas XI aku juga disuruh
oleh guru mata pelajaran seni untuk menarikan sebuah tari kreasi dengan kelompok yang
sudah ditentukan. Aku satu kelompok dengan Atika,Widya, Anissa,Akbar,Dayat,dan Septa.

Untuk menampilkan hasil yang maksimal dan mendapat nilai yang bagus dalam
praktek tari tersebut. Akhirnya kami satu kelompok meminta bantuan kepada Kak Ayu untuk
mengajari kami tari kreasi. Kak Ayu adalah alumni SMAN 4 yang rumahnya dekat denganku
dan memang dia ikut sanggar tari. Kami berlatih tari kreasi selama hampir satu minggu
penuh, dari mulai pulang sekolah sampai habis magrib. Kami berlatih dengan sungguh-
sunguh agar mendapat hasil yang maksimal.

Alhamdulillah selama praktek tari tersebut kami tidak mendapat masalah. Setelah
pengambilan nilai dengan praktek tari, kami disuruh kembali praktek untuk pengambilan nilai
dengan praktek drama. Tetapi dengan anggota kelompok yang berbeda, aku satu kelompok
dengan Nabila,Nesya,Atika,Irma, Galuh, dan Aldi. Kami berlatih drama yang bertemakan
anak sekolahan.

Setelah berlatih selama kurang lebih dua minggu, dalam mendalami karakter. Akhirnya
sampai di hari H kami dapat menampilkan drama tersebut dengan lancar dan tidak ada
hambatan sama sekali. Walaupun saat itu Irma tidak bisa ikut karena Ia sedang dispen untuk
mengikuti Lomba Mtq.

Setelah itu, tepatnya pertengahan November aku mengikuti ujian Semester ganjil.
Setelah

Seminggu lebih melaksanakan ujian lelah, pusing, dan perasaan yang bercampur aduk karena
takut jika nilai yang kudapat nanti jelek. Akhirnya ada hari yang paling kutunggu, sebenarnya
bukan aku saja yang menunggu hari tersebut. Pasti temanku yang lain juga menunggu hari
tersebut, terlebih lagi anak laki-laki. Karena hari itu adalah hari dimana kami tidak lagi
memegang buku pelajaran, tidak ada guru yang mengajar, dan bisa mengikuti berbagai lomba
yang telah diadakan oleh sekolah dan OSIS.

Kalian pasti tau, hari apa yang kumaksud?. Yaa, hari itu bernama classmetting. Yaitu
hari dimana terdapat berbagai macam perlombaan sebagai hiburan dan pelepas penat sehabis
ujian. Lomba yang diadakan oleh OSIS seperti Futsal,Catur,Tari,Rangking 1,ML (Mobile
Legends).
Page | 43
Aku berpartisipasi dalam lomba tersebut untuk mewakili kelas dalam perlombaan tari.
Sebenarnya aku memang ingin mengikuti lomba tersebut tetapi aku masih ragu, apakah aku
bisa menari. Tetapi temanku meyakinkanku bahwa kalau belum dicoba kita tidak pernah tahu,
apakah kita bisa atau tidak. Akhirnya aku mengikuti lomba tersebut bersama dengan
Maulida(Moli),Syarifah(Eca),dan Riska.

Saat itu, aku dan temanku selalu berlatih di sekolah sampai sore. Saat perlombaan akan
dimulai, Awalnya aku malu saat melihat banyak anak yang menonton kami dilapangan. Dan
nyaliku juga sedikit ciut karena melihat kostum anak dari kelas lain yang memang bagus
dibandingkan kostum kami. Tetapi aku harus tetap yakin untuk bisa menang, walaupun tidak
menang juga aku sudah dapat membanggakan kelas dengan mengikuti lomba tersebut. Lomba
pada hari itu diiringi dengan lomba futsal. Setelah lomba futsal selesai, baru perlombaan tari
dimulai. Aku merasa deg-degan saat nama kami dipanggil untuk tampil. Tapi setelah tampil,
rasanya lebih tenang dan senang. Jujur aku pernah berfikir, mungkin kebahagiaan teman-
temanku juga adalah kebehagianku. Kisah-kisah yang terus menjadi sebuah kenangan dan tak
akan pernah terulang kembali.

Jika pengalaman kelas XI adalah pengalaman yang banyak mengukir sejarah, di kelas XII
pengalaman yang aku rasakan itu lebih indah dan haru, di kelas XII kita sudah berikir untuk
kedepannya dan setelah lulus mau kemana. Hal yang aku rasakan di kelas XII adalah dimana
aku merasa bahwa ini adalah momen-momen yang berharga untuk membuat sejarah dan
kenangan yang nantinya dapat dikenang. Karena tak lama lagi aku dan teman- teman akan
berpisah untuk melanjutkan pendidikan yang mungkin nantinya tak searah dan punya
pandangan yang berbeda untuk menuju kesuksesan di masa depan.

Saat Kelas XII, aku kembali duduk bersama dengan Rizky Rahmawati, mengapa aku
duduk kembali dengan dia? Karena kami memiliki prinsip yang sama dan care satu sama lain
terlepas dari kami satu grup. Tepatnya setelah tiga hari masuk sekolah, nenekku yang ada di
Yogyakarta sakit, Akhirnya aku, ayahku, dan ibuku berangkat ke Yogyakarta. Akun izin
selama 3 hari. Aku berangkat ke Bandara pada rabu sore, setelah ibuku meminta izin kepada
wali kelas. Akhirnya aku berangkat ke Yogyakarta tetapi sebelum berangkat, pesawat yang
kunaiki sempat delay selama kurang lebih 2 jam. Jadi yang seharusnya kami berangkat jam
20.00 menjadi jam 22.00. Dan pesawat yang ku tumpangi adalah pesawat terakhir. Jadi, aku
sampai di Yogyakarta sekitar jam 24.00. Tetapi walapun sampai larut malam, itu terbayarkan
karena saat pesawat terbang diatas aku melihat rumah-rumah dan gedung yang sangat indah
dengan lampu- lampu yang berwarna-warni.

Page | 44
Itu adalah kali pertamaku ke Yogyakarta, kesan pertama saat aku datang ketempat itu
adalah orang-orangnya sangat ramah dan murah senyum. Aku rasa kalau aku lama tinggal
disana aku bisa merubah muka wajahku yang terkesan jutek menjadi lebih murah senyum.
Saat aku di Yogyakarta

Aku menginap dirumah Budeku, rumah Budeku ada di daerah kebumen kalau dari
Yogyakarta kita harus naik kereta sekitar 1 jam untuk sampai kesana. Aku sangat senang
tinggal disana karena tempatnya masih sangat asri. Dan makanan di Yogyakarta murah-
murah, serta transportasinya juga murah dan fasilitasnya bagus seperti Transjogja yang
harganya Cuma 3.500. Sedangkan saat kita menaiki Transmusi harganya 5.500. Aku juga
sempat ke Malioboro tempat yang sangat terkenal di Yogyakarta. Aku berada Yogyakarta
sekitar satu minggu. Dari tanggal 18 Juli – 23 Juli.

Saat pulang ke Palembang, pesawat ku juga mengalami delay yang cukup lama. Aku
mendapat penerbangan terakhir dan sampai ke Palembang sekitar jam dua belas malam.

Dan pada bulan Agustus, adalah bulan yang sangat ditunggu. Karena pada bulan itu
adalah hari Kemerdekaan Negara Indonesia. Walaupun banyak temanku yang bilang bahwa
aku sangat menyukai sekali yang berbau Korea. Tetapi aku tetap cinta tanah air. Karena aku
dilahirkan dan dibesarkan disini. Saat bulan Agustus dimulai dari tanggal 14 Agustus – 16
Agustus diadakan lomba. Dan hari itu tidak belajar, itu hari yang sangat ditunggu oleh pelajar
termasuk aku. Ada banyak lomba yang diadakan oleh sekolah seperti futsal memakai
sarung,joget balon,makan kerupuk, joget kursi, memasukkan paku dalam botol, dan masih
banyak lagi.

Dan pada bulan Oktober, sekolah mengadakan hari habitat yang diadakan di SMA
Negeri 4 Palembang. Pada hari habitat terdapat lomba yaitu lomba slogan,mading dan yel-yel.
Aku berpartisipasi dalam lomba yel-yel. Kami berlatih dari pulang sekolah, dan dilanjutkan
malamnya di rumah Riska. Sebelum tampil dalam lomba ada kesalapahaman antara temanku
yang hampir membuat kami tidak jadi mengikuti lomba tersebut. Namun kami harus
meredam ego yang ada di diri kami. Agar kami dapat mengikuti lomba tersebut. Akhirnya
kami mengikuti lomba tersebut dan mendapat juara satu. Aku sangat gembira, masa-masa
seperti ini akan aku ingat selalu.

Masa SMA itu unforgettable story, cerita yang tak akan terlupakan meski kita telah
mempunyai kesibukan, cerita yang akan tetap dikenang meski kita telah menghilang, masa
dimana kita menemukan teman-teman yang hebat yang akan berjuang bersama menjadi orang

Page | 45
hebat, cerita tentang kita yang benyanyi bersama di jam kosong, yang selalu ada saja bahan
untuk melucu dan bercerita. Dan kini masa indah itu akan segera terlewati, seribu tangis,
canda, tawa, suka, duka, galau, bahagia, marah, kecewa, putus asa, ceria telah kita lewati
bersama-sama. SMA akan selalu

Indah akan selalu bersama meski tak diraga. Perjuangan baru yang menanti di depan kita
harus kita hadapi. Kenangan-kenangan indah itu akan terekam jelas dalam memori. SMA itu
aku, kamu dan kita semuaa....

Manis manis buah labu

Enak dimakan ketika hujan

Suka duka putih abu abu

Kini akan jadi kenangan

Page | 46
7. Kisah Yang Tak Ada Akhir

Oleh Dwi Septarian Pranata


Dwi Septarian Pranata biasa dipanggil Septa itulah namaku saya masuk SMAN 4
Palembang, saya masuk melalui jalur PMPA pada saat mendaftar PMPA saya tidak
menyangka bahwa saya akan lulus jalur tersebut namun pikiran buruk itu menghilang ketika
wali kelas saya saat itu menyatakan bahwa saya lulus PMPA atau jalur tanpa tes di SMA itu,
saya sangat bahagia seakan kebahagiaan hanya milikku. Saat verifikasi ke SMA sayapun tidak
tahu dimana letak sebenarnya sekolah itu karena saya mendapatkan informasi sekolah tersebut
dari teman sewaktu SMP, Haura Intan Satiti yang masuk melalui jalur tanpa tes juga. Kami
mengurus data pelengkap PMPA bersama. Sewaktu pengukuran baju saya hanya berdua
dengan teman saya kesekolah, berbeda dengan kebanyakan siswa mereka membawa orang
tua. Saya begitu bingung saat itu karena saya tidak membawa uang panjar dan waktu
mengukur baju saya membuat surat perjanjian sebagai panjar baju itu dan tanda tangan orang
tua saya isi dengan tanda tangan saya karena rumah saya cukup jauh untuk pulang dan
kembali lagi ke sekolah, begitu juga dengan yusda teman saya sejak kecil yang bahkan
sewaktu TK, SD, SMP pun kami selalu bersama rumahnya juga tidak jauh dari rumah saya.

Hari pertama sekolah saya mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS) dimana saat itu dibentuk gugus dan gugus saya adalah gugus pluto, gugus itu
beranggotakan anak anak jalur tanpa tes saya hanya sendiri anak laki laki yang berasal dari
SMPN 15 sehingga saya belum memiliki teman akrab di gugus itu, teman pertama saya dari
SMP lain adalah Raihan Azamsyah, kami bertemu saat murid PMPA dikumpulkan ternyata
nasib dia sama dengan saya dia juga belum mempunyai teman karena hanya dia sendiri anak
laki laki dari smp dia. Hari pertama MPLS kami diperkenalkan dengan kakak gugus yaitu
kakak kelas 12 saat itu yang menjabat sebagai OSIS, di hari itu kami memperkenalkan diri
saya “perkenalkan nama saya Dwi Septarian Pranata alamat rumah saya jalan Bungur 1 Blok
R no 11 perum opi jakabaring cita cita ingin menjadi pengusaha saya berasal dari SMPN 15
alasan saya masuk SMAN 4 Palembang karena saya ingin mendapatkan teman baru” sayapun
mulai mengenal anak anak di gugus itu tetapi saya hanya kenal belum dekat dan bermain.
Hari kedua MPLS kami mulai kelapangan dimana ada tentara yang memimpin MPLS
keadaan saat begitu menyenangkan dengan terik matahari pagi yang menyapa dan diakhiri
siang hari yang begitu panas, panas matahari tidak ada rasa karena saya begitu semangat
dengan suasana yang baru dan berbeda ketika SMP. Kami menyanyikan lagu dari tentara
kodam “kapal selam tengkinyaa... bocor timbul tenggelam diperbatasan kapal selam

Page | 47
tengkinyaaaa bocor timbul tenggelam diperbatasan, buat apa susah , buat apa susah hati,
SMAN 4 tak pernah bersedih hanya dongkol dalam hati” tentara pun mengulangi lagu itu
dengan suka ria dan kami mengkikutinya dengan
Hari ketiga MPLS berlanjut kami yang di bentuk pergugus langsung kelapangan untuk
latihan baris berbaris dengan tentara hari itu begitu panas dan membuat dahaga kering saat itu
keadaan bagi saya karena perut begitu sakit karena Buang Air yang saya tahan, saat saya
sampai di wc, saya begitu sial karena wc tersebut tidak ada air saya pun berlari mecari wc
karena saya belum mengetahui dimana saja wc SMAN 4 berada. Sesudah itu saya langsung
kembali kelapangan dengan cuaca yang begitu panas
Hari MPLS pun berakhir sebelum gugus kami berpisah kami disuruh untuk membuat
kenang kenangan dari gugus yang terbentuk saat itu kami disuruh membuat kotak sampah
yang di gambar kelompok saya saat itu Haura Intan, Syarifah Khairunnisa, Rafni Salsabila,
Rahma Safitri, Armenia Yuhafiz, dan Selvy Apriyani. Kami membuat kotak sampah di rumah
Rahma Safitri yang sangat dekat dari SMAN 4 kamipun mulai membuatnya dan
menghasilkan kotak sampah yang indah

Seusai kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) saya tes jurusan,
sebelum hari H datang saya begitu takut dan bingung saya akan jurusan IPA atau IPS jujur
saya sangat takut untuk ke jurusan IPS karena apa yang saya pikirkan tentang jurusan IPS
begitu buruk namun kenyataan yang saya lihat IPS tidak terlalu buruk seperti apa yang saya
pikirkan saat itu, saat tes jurusan saya tidak begitu lancar menjawab soal tes tersebut namun
saya cukup yakin dengan jawaban itu setelah beberapa hari yang penuh penasaran sedari
menunggu pengumuman, saya selalu berdoa saat itu saya sangat menginginkan jurusan IPA,
saat hari pengumuman datang saya mencari kelas yang jurusan IPA dari IPA yang terakhir
(dimulai dari IPA 6) sesampai di IPA 3 saya sudah mulai menyerah dan naik ke lantai dua
untuk melihat kelas jurusan IPS namun ketika saya di tangga “Wikk kau masuk IPA 1” ujar
Yusda teman saya. Saya pun merasa tidak percaya dengan perkataannya lalu saya
membatalkan niat saya untuk melihat ke kelas jurusan IPS dan mulai menuju ke kelas IPA 1
ternyata benar kata Yusda saya di kelas X IPA 1.
Hari pertama di kelas X IPA 1 kami perkenalan “cita cita baca novel hobby jadi
pramugari” ujar Maulida anak dari SMP 20 yang sontak membuat kelas yang baru terbentuk
itu bingung dicampur aduk dengan tawa yang menggelitik di tambah dengan ekspresi maulida
yang tanpa dosa. Saya mencari tempat duduk dan bingung siapa yang akan menjadi teman
satu bangku saya, saya mengajak seorang yang bernama Yulizar untuk duduk bersama saya
diapun mau, dia adalah anak yang pendiam tetapi cukup dengan beberapa kata mampu
membuat kita kesal, mungkin itulah yang membuat ia dipanggil genji. Pertama kali kami
Page | 48
mengobrol kami berbicara tentang pelajaran saya teringat kata kata dia bahwa dia sangat
pintar dalam bahasa inggris namun setelah beberapa bulan saya pun kesal dengannya karena
dia selalu membuat kesal sekali lagi itulah penyebabnya dia dipanggil “genji” namun ia
adalah anak yang baik dan rajin dalam ibadah ia mampu membuat saya menjadi orang yang
ingat agama walau kadang kita dibuatnya kesal didepan tempat duduk saya ada dua orang
anak yang juga teman dari genji mereka bertetangga sehingga saat pergi sekolah mereka
selalu bersama dan mereka selalu kompak dan tampak sudah akrab

Hari selanjutnya dimulailah pemilihan perangkat kelas saya dipilih menjadi ketua
kelas padahal saya sendiri tidak ingin menjadi ketua kelas dengan Rangga menjadi wakil
ketua kelas. Hari 17 agustus dimulai saya memilih siapa saja yang ikut dalam perlombaan
dengan dibagi rata agar semua anggota kelas ikut pada lomba itu sampai saya sendiri tidak
ikut pada lomba itu, saya hanya sibuk memilih dan mempersiapkan lomba namun kelas saya
banyak yang memenangkan perlombaan sampai lomba tarik tanbang kami mampu juara 2
padahal kami masih kelas 10 mungkin dikarenakan kelas kami yang berbadan besar hehe saat
lomba itu kami ada lomba memancing kami yang tidak memiliki pancing jadi saya dan teman
saya Aqil keluar sekolah dan mencari pancing sampai ke pasar tegal binangun, hasilnyapun
tidak mengecewakan karena Iko yang penuh kesabaran mendapatkan satu ikan mujair dari
kolam sekolah kami ingin membawanya pulang namun tidak dibolehkan oleh guru polat
karena kami mendapatkan ikan itu di luar perlombaan

lomba 17an berakhir aku menjalani hari hari dikelas seperti biasa sampai tak terasa
Ulangan Harian Bersama telah datang saya hadapi dengan penuh semangat hari terakhir
ulangan mid saya sangat sial karena sepeda ban motor saya pecah untung ada teman saya jadi
motor saya di tinggalkan di tempat parkir dan keesokannya motor itu saya ambil dan di bawa
ke tampal ban

sebelum itu saya mendaftar di beberapa ekstrakulikuler yaitu Rohis Pramuka dan KIR
saya memiliki cerita yang tidak begitu menyenangkan pada ekstrakulikuler PRAMUKA saat
itu saya tidak menikmati ekskul itu, setelah beberapa kegiatan yang saya nikmati saya saya
memutuskan untuk tidak mendatangi lagi ekskul itu, saat itu kakak ekskul saya ada yang
memarahi saya karena ada yang memberitahu bahwa saya menjelekkan nama pramuka
padahal itu sangatlah tidak benar saya merasa difitnah saat itu, sampai sekarang pun saya tak
tahu siapa orang itu namun saya tidak terlalu menghiraukan masalah itu karena api dilawan
api tidak akan padam malah menambah besar harus ada yang menjadi air hingga
permasalahan padam berbeda dengan ROHIS saya menikmati ekskul ini saya menjalaninya
dengan nikmat dan penuh keseruan karena banyak teman saya yang saya dapatkan dari kelas

Page | 49
lain dan teman dari kakak kelas lainnya saya juga mendapatkan pelajaran agama dari ekskul
ini

Saat kelas 10 saya sempat ikut hadroh ROHIS saya suka hadroh ini karena saya
memang suka bermain gendang dan saat SMP saya ikut band yang memainkan alat musik
cajon, saya sempat tampil pada acara rohis pada saat acara rohis kami tidur di sekolah saat
inilah yang menyenangkan karena saya merasakan sensasi sekolah di malam hari kami
berkeliling sekolah dalam keadaan gelap saat tengah malam kami mencari makanan nasi
bungkus dengan kakak kelas bersama teman kelas lainnya kami mencari makanan dari jalan
jaya sampai kedepan sentosa dengan berjalan keadaan jalan begitu sepi dan gelap karena
ramai semua ketakutan hilang dan dijalani dengan penuh kesenangan saat paginya mata terasa
berat dengan kepala yang pusing saya pun menumpang mandi di rumah teman saya Emeraldy
dia anak yang juga membuat saya kesal dan kami menjalani acara itu, setelah tampil semua
tertidur di sekolah sampai sekolah mengizinkan pulang saya juga sering ikut kakak kelas TM
saat ingin ikut lomba di rohis andalan lomba adalah Rahma Safitri dia anak yang sangat
menakjubkan dengan suara ngaji yang sangat indah saat membaca alquran

Saat itu sekolahku, mengadakan hari ozon. Aku bersama temanku mempersiapkan
sepeda untuk dipakai pada hari ozon tersebut. Aku tidak memiliki sepeda, jadi terpaksa aku
meminjam sepeda karena aku antusias untuk mengikuti lomba itu. Keesokan harinya aku
datang pagi-pagi sekali, bahkan udara segar serasa menemaniku. Tetapi saya kecewa karena
saya tidak memenangkan lomba namun tidak masalah karena saya sudah mendapatkan
kesenangan yang tak dapat digantikan dihari itu kami membuka warung yang menjual
beraneka macam makanan seperti pempek bolu kentang dan jus anggur kami menjualnya
dengan harga murah dan rasa enak dan mantap sayangnya dagangan kami tidak laku dan
karena kami baik hati kami membagikan dagangan kelas kami ke yang mau memakannya
Tak lama berselang sekolah kami mengadakan ujian semester hati deg degan karena
apakah aku bisa menjalaninya dengan baik karena takut akan mengecewakan kedua orang
tuaku, saya belajar dengan begitu semangat. Ujianpun saya laksanakan dengan tertib saya
menjalaninya dengan memenuhi peraturan sebelumnya saya les di Ganesha Operation saya les
disana dengan penuh semangat walau terkadang saya pulang malam. Tetapi usaha tidak akan
mengkhianati hasil, aku berhasil meraih peringkat 10 besar. Saat tahu kabar itu aku sangat
senang
liburan ku, ku isi dengan study tour hari pertama kami berkumpul di bandara terlebih
dahulu untuk menuju ke Jakarta saya pesawat ke dua dan menunggu dulu di palembang
terlebih dahulu sesampainya di jakarta kami tidak berkunjung kami hanya melewati jakarta

Page | 50
saja menuju ke banyuwangi, saat di banyuwangi kami hanya tidur sebentar ketika tengah
malam guru yang memimbing kami membangunkan kami dan mengajak mendaki gunung
tempat jam 1 malam kami mulai perjalanan, kami menaiki mobil angkot yang menambah rasa
petualangan kami, belum sampai ke tempat mendaki mobil yang kami naiki pun mogok lalu
kami mendorong mobil itu walaupun susah tapi kami campur dengan keseruan jalan yang
kami tapak pun kotor yang membuat kami merasa inilah liburan yang sangat berkesan, sampai
di kaki gunung saya sial lagi karena saya tidak menggunakan celana panjang disana sangatlah
dingin saya juga tidak menggunakan sepatu tetapi menggunakan sendal untung disana ada
jualan kaos kaki bola, lalu saya membeli kaos kaki bola sarung tangan dan masker,
penampilan yang sangat aneh untuk seorang pendaki gunung, mendaki gunung sangatlah
melelahkan kaki yang pegal napas yang sesak menembah rasa lelah dicampur kantuk yang
begitu berat karena waktu pendakian yang begitu larut malam, kami pun tetap menjalaninya
dengan senang dan tertawa ria, di perjalanan kami ketemu dengan bule ada bule yang berasal
dari berbagi negara, itula yang membuat saya bangga akan Indonesia karena orang di luar
negeri saja mengagumi keindahan alam Indonesia kita sebagai warna negara Indonesia harus
lebih kagum dan menjaga keindahannya, ketika di puncak gunung semua lelah kantuk
terbayarkan keindahan kota banyuwangi hijaunya hamparan hutan nan indah membuat rasa
lelah hilang seketika ditambah sapaan matahari yang tiada ganti yang membuat saya yakin
para bule tak akan menyesal datang kesini, inilah gunung Ijen dari Banyuwangi .
Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke Bali, dibali kami menikmati indahnya
pantai pandawa hamparan laut yang begitu luas begitu indah disana seusai dari pandawa kami
membeli oleh oleh khas bali yaitu pai bali yang enak dan lembut seusai dari bali kami
melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta di Jogjakarta kami ke beberapa candi yang megah, dan
yang paling saya suka disana adalah makanannya yang murah, yang membuat saya ingin
melanjutkan pendidikan disini . Tujuan selanjutnya adalah kota Bandung, kota yang dingin
dan membuat takut mandi hehe , disini kami ke tangkuban parahu , ini sangatlah indah wisata
yang di bentuk alam tak kan tergantikan dengan buatan manusia kota bandung adalah kota
tujuan terakhir kami, liburan di tahun itu sangatlah menyenangkan dan berkesan
Semester ke dua datang, saya menyapanya dengan siap, saya menjalani hari sekolah
seperti biasa di semester kedua ini saya sedikit menyedihkan karena pada semester ini saya
sering sakit, mungkin karena saya yang terlalu banyak aktivitas saya sering ketinggalan
pelajaran, ditambah lagi pada saat UHB saya jatuh sakit, saya baru menjalani sampai hari ke
dua penilaian harian bersama itu saat itu saya sakit sampai dua minggu, saya sakit karena
memakan yang pedas, saya teringat bahwa disekolah saya sering membeli mie setan yang ada
di kantin sekolah, saya pun menjalani UHB secara susulan saya begitu takut karena saat
Page | 51
ulangan itu saya hanya berdua dengan guru saja yang membuat suasana saat ulangan
sangatlah berbeda namun tetap kujalani saja apapun hasilnya pada saat ulangan susulan
sebenernya saya masih sakit karena badan saya begitu dingin, dan saya juga belum belajar
tapi dengan bermodalkan yakin saya jalani saja tugas tugas sekolah pun saya banyak yang
belum kumpul lalu saya membuat tugas yaitu mengumpulkan daun dan di fermentasikan di
buku, saya begitu beruntung karena saya dibantu oleh teman saya Syarifah Khairunnisa, dia
anak yang agresif dan mengerikan badannya kecil sangat berbeda dengan suaranya yang besar
layaknya toa masjid, yang paling saya suka adalah makanannya, dia suka membawa makanan
sayapun hobby meminta makanan dari dia, walau terkadang tanpa izin terlebih dahulu
sewaktu kelas 10 dia pernah menarik baju saya sampai koyak, saya ingin marah saat itu tetapi
saya ingat kalau dia perempuan dan itupun saat bermain dan tidak disengaja.
Ulangan semester datang saat itu saya tidak yakin karena banyak pelajaran yang
terlewatkan saat saya sakit pikiran bahwa peringkat turun pun selalu terngiang di kepala, tapi
saya tetap menjalaninya, saat itu saya sempat berpikir ingin pindah sekolah ntah mengapa saat
itu saya tidak terlalu senang di sekolah karena saya kurang teman yang akrab, saat itu saya
mempunyai dua pilihan untuk pindah yaitu MAN 1 dan SMA 3, ketika ulangan semester
berakhir, saya begitu bingung tetap sekolah ini atau pindah, tetapi ketika pembagian rapot hal
yang tak terduga terjadi, ternyata saya peringkat 5, saya tidak menduga hal itu peringkat saya
malah naik padahal saya Ulangan Harian Bersama dengan susulan dan pelajaran pun ada yang
ketinggalan saya begitu bersyukur saat itu, sehingga ayah saya membatalkan niat untuk saya
pindah sekolah saya pun lebih optimis di sekolah serta saya yakin bahwa ada makna saya di
sekolah ini mungkin ketika saya di sekolah lain saya akan buruk dan salah pergaulan, karena
saat saya di SMA ini saya lebih banyak sholat di masjid mengaji di pagi hari dan pergaulan
saya lebih baik. Saya pun tetap di SMA ini dan naik ke kelas 11
Saat kelas 11 wali kelas kami adalah Pak Edy Faisal, saya menjalankan hari seperti
biasanya belajar bermain dan tertawa di sekolah, tak terlalu banyak hal yang di ceritakan saat
kelas 11 hanya peringkat saya saat di kelas 11 menurun saya tidak menyangka hal itu
mungkin karena saya yang terlalu banyak bermain sementara teman satu kelas saya lebih giat
belajar di tambah saya berhenti les, saya berhenti lespun ada maksud nya karena saya sering
sakit saat kelas 10 yang mungkin karena saya banyak aktivitas yaitu les sampai pulang malam
walaupun memang hasilnya terlihat tetapi saya tetap mensyukurinya dan tetap optimis di hari
esok
Tak terasa sudah kelas dua belas dikelas dua belas ini adalah saat saat yang
menyangkan dan sangat berarti karena tak terasa kurang dari 1 tahun kami akan berpisah, saat
kelas awal masuk kelas 12 saya begitu optimis dan ingin serius untuk melanjutkan ke
Page | 52
universitas selanjutnya, saya pun mendaftar les dan ingin belajar lebih maksimal lagi teman
satu bangku saya adalah Akbar Darmawansya dia anak yang menyenangkan walau terkadang
kami berbeda argumen dan sedikit berkelahi di belakang tempat duduk saya juga ada dua
anak yang dari kelas 10 satu meja yaitu samuel dan emeraldy, samuel dan emeraldy layaknya
upin dan ipin mereka selalu bersama dan tak mau berpisah, baik ke kantin mengerjakan tugas
semuanya dikerjakan bersama
Saat hari ulang tahunku saya ada niat untuk mengajak teman teman kelas makan
bersama, tetapi saya takut teman teman banyak yg tidak datang karena rumah saya yang jauh,
jadi sebelum ibu saya memasak saya mengajak dan menanyakan terlebih dahulu apakah
teman teman saya akan datang atau tidak, ternyata banyak teman teman kelas yang bisa
datang karena hari ulang tahunku tepat pada hari libur atau tanggal merah, lalu saya
memberitahukan rencana saya itu ke ibu saya, ibu saya menyetujuinya dan membuat bakso,
hari ulang tahunku tiba saat itu cuaca begitu gelap dan mendung, saya takut teman teman saya
banyak yang tidak datang, saya mengajak teman saya ke rumah jam 10 tetapi ketika saatnya
tiba belum ada teman saya yang datang karena saat itu hujan datang, saya begitu takut karena
ibu saya sudah memasak bakso yang banyak, saya menunggu teman teman saya sampai
tertidur pulas, tepat jam 12 siang teman teman saya datang saya begitu bahagia karena teman
teman saya datang semua hanya 5 orang yang tidak bisa datang, saya bahagia saat itu dan
sangar berterimakasih kepada Akbar yang sudah mengoordinasi teman untuk datang.
Keesokan harinya seusai sekolah teman satu parkir melempar telur ke kepala saya
badan saya begitu kotor, saya bingung bagaimana pulang untung pak de parkir mengizinkan
saya untuk mandi di rumahnya walaupun badan saya bau telur dan amis, sayapun meminjam
celana teman saya saat pulang, teman teman parkir ku pun datang ke rmh saat malam harinya,
saya bingung karena bakso sudah sedikit lagi, tetapi karena teman dekat saya tidak canggung
lagi dan saya membelikannya mie 12 bungkus dan di masak lalu di makan bersama sama saya
pun bersyukur karena banyak teman di sekolah
16 November 2018 saya sial di hari ini karena saya menghilangkan jam teman saya Nabila
Nur Fairuz saat itu saya memakai jam tangannya, lalu saya membawanya kemana mana ntah
saya bawa saat solat jumat atau tidak, saat itu saya sudah mau pulang dan... “septa mano jam
aku?” Sontak nabila bertanya. “Belum kau ambek nab yeh?” Saya berbalik nanya. Ternyata
jam tangan yang saya pinjam hilang, saya begitu takut dia marah ditambah perkataanya jika
jam itu adalah pemberian dari ibunya saya sangat merasa bersalah saat itu, lalu saya
menggantinya dengan sebuah barang yang berbeda dengan apa yang saya hilangkan. Dan saya
berharap Nabila memaafkan saya saat itu.

Page | 53
Hari terus berlalu tak terasa sudah semester satu tak sampai satu bulan lagi, tak akan
habis cerita ini jika semua kenangan di sekolah saya ceritakan, manis asam asin layaknya
permen nano nano begitulah kisah sekolah, benar kata orang masa putih abu adalah masa
yang menyenangkan dan tak tergantikan, saya harap teman sekolahku akan menjadi orang
hebat dan sukses di masa yang akan datang.

Page | 54
8.Perjuangan Dari Kampung Hingga Ke Kota
Oleh Fikri Al Akbar

Namaku Fikri Al Akbar. Orang sering memanggilku Fikri bukan Al ataupun Akbar.
Aku tinggal di Mariana tepatnya di /Banyuasin 1. Banyak orang bertanya Tanya,dimana itu
Mariana ? dan banyak juga orang yang mengejek bahwa mariana itu hanyalah sebuah ‘ Dusun
“yang terkenal dengan banyaknya BEGAL disana. Tetapi itu hanya fiktif belaka.

Masuklah kekisahku pada saat SMP. Mungkin kita akan sedikit Flashback tetapi
itulah kenyataannya. Pada saat itu aku bingung kemana aku harus masuk kejenjang yang lebih
tinggi ? akupun bertanya tanya. Iya banyak sih yang aku Tanya tentang hal ini dan mereka
pun semua kompak menjawabnya itu mulai dari orang tua ku ataupun teman temanku dan
mereka menjawab : itu terserah kau Fik,kau yang mau sekolah dan kau yang akan menjalani.
Disaat itu aku bingung dan aku bertanya Tanya buat apa aku ke jenjang yang lebih tinggi ini
atau yang lebih kita kenal SMA. Dengan spontan pikiran ini tertuju kepada Teman Baru,
Pengalaman, Ilmu dan Masa Depan. Yaaa, mungkin berdasarkan lokasi aku ini jauh dari
semua itu aku berpikir. Jika, Aku ingin mendapatkan semua itu aku harus sekolah di kota
ataupun sekolah unggulan dan tetapi jika itu akan menjadikan hayalan si miskin itu aku
masuk aja ke sekolah swasta ataupun sekolah yang ada di sini. Tibalah pada saat pembagian
kertas F1 yang dimana fungsi kertas itu memberi tau kepada pihak sekolah kita akan masuk
ke jenjang yang lebih tinggi yang kita impikan. Tetapi aku telah optimis dan aku harus
sekolah di tempat unggulan disaatlah mungkin Allah memberikan solusi dengan apa yang aku
rasakan saat itu. Allah mempertemukanku kepada seorang temanku yang bernama Rizky
Prima di tempat fotocopy yang saat itu menulis kertasnya dan memilih tujuan sekolah yang
unggulan terkhususnya di SMA Negeri 4 Palembang. Dan saat itu juga aku tidak ingin
berpikir panjang lalu aku menuliskan pilihanku untuk satu sekolah denganya yaitu SMA 4.
Tentunya tidak gampang atau semudah itu untuk masuk ke SMA unggulan tersebut lalu
kamipun sering berkomunikasi untuk mencari informasi untuk sekolah disana dan kami
temukan yang menyatakan untuk sekolah disana itu harus mendaftar di internet yaitu Link
PPDB setelah kami mendaftarpun masih banyak berkas yang harus kami siapkan untuk
memenuhi administrasi sekolah disana. Beberapa hari kemudian lengkaplah sudah berkas
yang harus kami siapkan. Aku dan Temanku langsung kesana dan langsung memberikan
persyaratan-persyaratan ke pihak yang mengelola data peserta didik baru. Untuk pertama
kalinya aku melihat sekolah yang sebesar ini dan sekolah yang begitu indah dengan ditemani
pohon ataupun tumbuhan yang begitu banyak dan juga terdapat kolam yang pikiranku itu bisa

Page | 55
untu k berenang dan disitulah aku makin optimis dan aku harus bisa bersekolah disini
bersama temanku itu.

Setelah memberikan berkas tersebut tatangan utama bagiku ialah mengikuti test yang
dimana test tersebut tidak terlalu ku pikirkan atapun tidak kuanggap penting prosesnya juga
aku tidak terlalu belajar untuk menghadapi test itu. Tibalah hari dimana aku harus mengikuti
test itu aku mengikuti test tersebut dengan temanku yang posisi duduknya saling berdekatan
atapun berdepanan dan kami berdua pun menyelesaikan test tersebut dengan cepat dan keluar
dengan cepat juga. Dan yang kulakukan setelah menghadapi test tersebut hanya menunggu
hasilnya tersebut. Tiga hari sebelum pengumuman aku berniat ingin beritikaf atau berdiam
diri dimasjid selama 3 hari untuk menjalankan ibadah seiiring meminta doa kepada Allah
supaya aku di loloskan ke SMA yang aku impikan tersebut dan aku masukke kelas MIPA 1.

Pada saat aku focus beritikaf,Aku mendapatkan kabar atau telpon dari temanku bahwa
pengumuan sudah ada dan aku meminta tolong ke dia utnuk membuka hasil testku. Setelah
menunggu berapa lama akupun dikabarinya bahwa aku dinyatakan lulus. Pada saat itulah
pecah suasana,begitu bahagia ataupun terharu akhirnya hal yang aku inginkan tercapai dan
akupun bersyukur kepada Allah karena ia telah mengabulkan doaku.

Setelah aku selesai beritikaf akupun dikabari oleh temanku itu bahwa hari itulah
peserta didik baru harus pergi ke sekolah dan ada pengarahan dari pihak sekolah untuk
mempersiapkan MOS. Tibalah disana telah terdapat banyak anak anak sekolah tetapi tidak
untuk bajunya karena pada saat itu dikenakan pakaian pramuka. Setelah menunggu untuk
pembagian Kelompok atau Gugus nama Fikri Al Akbar pun dipanggil dan dengan gagah
diriku maju dan diriku masuk ke gugus Mars dan temanku masuk ke gugus Neptunus. Iya jika
ingin jujur sih untuk pertama kalinya aku merasakan itu kesendirian dan minoritas disana
karena apa aku tidak ada teman siapa siapa disana kecuali Rizky Prima itupun beda gugus.
Untuk hari pertama MOS ya gimana yaa namanya anak baru atapun baru liat orangnya pada
saat perkenalanpun aku masih kurang dekat sama mereka. Pada saat itu aku berpikir aku
kembali mengingat tujuanku sekolah disini untuk mencari teman baru ya aku langsung
bersiasat lalu aku langsung ajak semua teman gugus ku saling berkenalan dan bercakap cakap
garing walaupun itu dekat ataupun tidaknya.

Untuk kakak gugus pun itu terdiri dari 3 orang yaitu yang pertama itu paling ganteng
namanya kak Ariq,kedua itu paling bisa memberi motivasi itu kak Meiwinda,dan ketiga itu
kakak yang menurutku manis itu kak Nadiah K Iskandar. Di gugus pun telah lumayan banyak
yang telah aku dapatkan dari teman baru, pengalaman dan juga denah sekolah hehehe…
Page | 56
Setelah selesai dari MOS,peserta didik barupun diberi tau dari pihak sekolah karena
akan diadakanya test Jurusan yakni,IPA atapun IPS. Tidak tau mengapa aku merasakan tidak
enak didalam pikiranku untuk menghadapi test ini dan Allah mengkin memberikanku
pembelajaran sedikit untuk mengabulkan doaku. Akhirnya dari hasil test tersebut aku masuk
ke jurusan IPS. Iya didalam hatiku aku tidak menyukai dengan hal ini dan aku pun protes
ataupun meminta keringanan untuk masuk ke IPA. Akhirnta kepala sekolah memberikan
keringanan dalam hal ini dan dia memberikan solusi untuk test kembali dan jika emang
nilaiku tidak memenuhi aku harus menerima hal itu tetapi jika aku mendapatkan nilai yang
melampaui aku bisa masuk ke kelas IPA. Alhamdulillahnya aku mendapatkan nilai yang
cukup tinggi dan aku bisa masuk ke kelas IPA.

Dikelas X Mipa 1 aku akan berjuang disini selama tiga tahun nanti dan aku akan
meraih kesuksesan melalui kelas ataupun sekolah ini. Pertama kali masuk ke kelas itu sih
kurang begitu asik menurutku karena teman teman disana cukup mimiliki sifat
Individualialisme dan kurangnya interaksi sesama kami. Mungkin itu dampak baru yaa
setelah melewati masa SMP dan menuju ke SMA ini. Didalam kelas Mipa 1 ini anaknya
begitu asik dan juga pinter pinter soalnya dari pemandangkan aku melihat mereka itu cepet
sekali tanggap dalam belajar apalagi pada saat menjawab soal yang diberikan guru itu cepet
sekali.

Pada saat Rekrutment untuk ekstrakulikuller yang ada di SMA baruku aku biasa aja
dan setelah aku seleksi estrakulikuller yang banyak prestasinya itu paskibra dan juga pada saat
itu aku sedang menyukai atau ingin belajar tentang Publik Speaking terkhususnya Pidato. Hal
itu juga mendorong saya untuk mengikuti ekstrakulikuller sastra. Namanya organisasi atau
ekstrakulikuller itu pasti ada saatnya kumpul.Dan,pada saat aku pertama kali kumpul di
ekstrakulikuller sastra. Aku ketemu banyak teman teman baru,kakak-kakak yang memiliki
potensi menurut aku dan aku juga langsung ketemu dengan pembinanya. Yaitu Ibu Siti
Nurkamalia. Jujur aku tak begitu kenal dengan beliau jkarena dia tidak mengajar dikelasku.
Dan setelah aku kelas XI aku baru kenal dan begitu dekat dengan beliau karena dia mengajar
dikelas ku dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Kembali ke pengalaman paskib. Pada saat aku kelas X iya sama aja seperti
ekstrakulikuller sastra tetapi paskib ini lebih dominan ke sikap,disiplin dan kekerasan. Ada
disisi lain alesan aku mengikuti ekstrakulikuller ini aku ingin menjadi orang yang disiplin dan
juga ingin tinggi tetapi sampai sekarang masih pendek juga hehehe...

Page | 57
Dan untuk pertama kalinya aku memiliki inisiatif untuk mengikuti lomba gerak jalan
setelah ada rekrutment untuk menjadi peserta lomba itu. Yaa gimana yaa begitu sulit untuk
menghadapi proses tersebut dan untuk dampak pada tubuhku itu kulitku yang mula dari putih
hingga ke cokelat-cokelatan tetapi tak menutupi kemanisan diriku hehe…

Ibu said “ Kulitmu dari putih hingga ke Hitam kelet “ itu ucapan dari ibuku. Yaa diriku biasa
aja sih namanya anak cowok itu biasa menurutku. Diriku hadapi aja karena apa? Itulah ajang
pertama kalinya aku mengikuti lomba di ekstrakulikuller paskibra SMA Negeri 4 ini. Dan
juga aku ingin jujur bahwa aku hanyalah orang kampung yang tidak tau apapun yang ada di
kota dan pertama kalinya juga diriku melihat banyak siswa/i sekolah lain yang berpartisipasi
dalam ajang lomba ini. Hal itulah yang membuat diriku semakin termotivasi untuk
memenangkan lomba ini. Pada saat lomba dimulai aku dan timku telah memberikan yang
terbaik tetapi apa boleh buat? Jika masih banyak sekolah sekolah yang diluar sana lebih baik
dari kami tetapi diriku bersyukur karena banyak teman temanku yang berada dikampung tidak
bisa merasakan hal seperti ku ini

Sastra itu ekstrakulikuler ku,Aku pertama kali lomba di cabang lomba Essay itupun
aku diajak oleh kak Piqri selaku seniorku. Iya apa boleh buat itu jugakan salah satu
menambah pengalamanku apalagi lombanya tu di SMA Sumsel. Untuk pertama kalinya juga
aku bisa melihat sekolah yang begitu besar hingga lapangan basket itu juga ada di dalam
ruangan. Aku sangat bangga sekali mengikuti lomba ini karena apa? Sekolah itu seperti
sekolah harry potter intinya gak bisa diungkapkan. Iya aku telah berjuang untuk meraih
kemenangan iya ngk tau kenapa nasibku sama seperti lomba di paskib harus menerima
kegagalan juga.

Dikelas X Mipa 1 aku akan berjuang disini selama tiga tahun nanti dan aku akan
meraih kesuksesan melalui kelas ataupun sekolah ini. Mendekati Ulang Tahun Republik
Indonesia 17 Agustus 2016 yang ke 71. OSIS SMA Negeri 4 palembang menyelenggarakan
Lomba untuk memperingati Kejadian tersebut antara lain lomba Futsal,Catur dll. Aku disini
diajak oleh Aqil untuk ikut lomba futsal,mungkin dia mengajakku karena aku hebat main
futsal karena kami sering juga main futsal sama sama antar kelas lain. Iya aku maulah ikut
lomba itu dan kami buat baju jersey pertama kami berwarna hijau dan digarisi berwarna hitam
yang lumayan bagus.

Pada saat lomba futsal tersebut kami telah berjuang dengan kemampuan yang kami
miliki tetapi mungkin yang kami lawan begitu hebat ataupun kuat kami pun mengalami
kekalahan dengan skor dikit saja. Gakk usah tau yaa hehehe…
Page | 58
Setelah dari lomba tersebut kami sedikit berombak atau menyalahkan satu sama lain
dengan hasil yang kami raih ya tapi itulah faktanya dan kamipun harus menerimanya. Dikelas
itu juga aku mendapatkan guru fenomenal menurutku karena apa kalo misalnya guru tersebut
mengaja para siswanya sedikit gak memperhatikan guru itu mungkin karena sistem belajar
dari guru itu agak kurang diminati oleh siswa ataupun yang lain tetapi itu pelajaran yang
begitu penting bagitu yaitu Matematika. Oh ya itu guru yang sering aku ajak ketawa lho atau
seringku rayu walaupun umurnya udah tua hehe itulah aku.

Ada satu kisah pada saat pelajar kimia. Guru yang mengajar kimia ni buk Hariati pada
saat dia memberikan tugas kepada kami. Aku pun mengerjakan tugas tersebut tenang dengan
sedikit music yang keluar dari hansetku dan akupun ikut bernyayi mengikuti alunan lagu
tersebut tetapi al hasil suara merdu yang kumiliki itu terdengar oleh teman temanku begitu
juga buk hariati yang sedang mengajar dan akhirnya mereka tertawa seiring akupun ikut juga
tertawa tetapi pada saat itu aku dibela oleh buk hariati soalnya aku menyelesaikan tugas itu
dengan cepat hehehe.. itulah kisah dengan pelajar kimia yang aku ingat.
Pembelajaran pun terus berlanjut dan hingga menjelang Ulangan MID Semester aku
menghadapi ulangan tersebut dengan serius setiap malam aku belajar demi mendapatkan hasil
yang terbaik. Begitu pada saat ulangan tiba ya aku santai saja soalnya aku udah belajar dan
dengan mudah aku menyelesaikan ulangan tersebut dan orang pertama diruanganku yang
pertama kali selesai itu selalu aku kecuali dengan pelajaran fisika dan matematika yang
diajarkan oleh guru yang sering aku rayu tadi. Dengan kepercayaan yang begitu tinggi yang
aku miliki pada saat itu. Alhasil pada saat pembagian rapot ulangan mid tersebut aku
mendapatkan peringkat ke 12 dari 32 siswa cukup memuaskan tetapi belum masuk target 10
besar menurutku. Aku dengan serius menghadapi pembelajaran tersebut diiringi dengan
ekstrakulikuler yang aku ikuti dan aku harus membagi waktu untuk kedua hal itu tetapi aku
sering kali keluar kelas dan tidak mengikuti pembelajaran seperti teman temanku pada saat itu
untung saja aku ada satu teman perempuan yang dekat denganku,dia selalu memberikan
informasi apapun yang terjadi di kelas tersebut baik itu pr,latihan dan tugas lainnya. Yaa
dengan kesibukanku aku meminta tolong dengan dia untuk ngeprintke sekaligus ngeprint
tugas tugas yang diberikan oleh guru yang mengajar dikelas itu, syukurnya dia mau
menolongku dan aku bersyukur memiliki teman seperti dia.
Classmeeting yang diselenggarakan oleh osis setelah kami tempu ulangan semester
pertama sama acaranya seperti acara 17 Agustus kemarin dan hasilnya juga sama seperti yang
kami dapatkan.

Page | 59
Tak terasa aku sudah masuk ke kelas XI, dikelas XI ini aku sangat sibuk dimana di
ekstrakulikulerku.aku menjadi senior dan aku harus bertanggung jawab penuh dengan
ekstrakulikuler ini apalagi kami diwajibkan untuk mengjarkan kepada adik adik junior aku
dari segi materi maupun praktek. Dikelas XI ini juga aku banyak sekali mendapatkan surat
Dispensi untuk kegiatan lombalomba yang akan aku ikuti pembelajaran pun pecah tak karuan
aku tidak terlalu fokus lagi ke pelajaran melainkan aku harus fokus ke ekstrakulikulerku untuk
mendapatkan juara. Dikelas XI ini juga aku duduk dengan perempuan bernama Khotifah Puji
Lestari. Ia selalu mensupportku dari segala aspek dari pembelajaran hingga ke
esktrakulikullerku. Ceritanya sama seperti aku duduk di kelas X tetapi aku mendapatkan
ranking 10 besar dan sesuai dengan target yang aku capai mungkin berkat support yang
diberikan itu yaa hehhe..
Dikelas XI ini juga teman teman yang cowok ini mau buat jersey baru. Pikiranku ya
kapan lagi buat jersey dan ada nama dibelakang jersey tersebut.aku ikut buat walaupun
harganya begitu mahal 150k untuk satu orang tapi tak masalah harus buat hehe.
Naiklah diriku kekelas XII kalo dibandingkan dengan kelas X dan Kelas XI dari
sistem pembelajarannya saja itu cepet banget otakku kadang kadang pusing sendiri pada saat
balajar itu pokoknya beda banget deh.. dan pada saat ini juga aku sedang berpikir untuk ke
jenjang berikutnya dan aku ingin langsung kerja aja sih terutama ikatan dinas tapi yaa faktor
tubuh yang tak mendukung ini aku harus masuk ke jenjang perkuliahan dan aku ingin aku
masukke universitas negeri terkhususnya UNSRI dan aku ingin meraih kesuksesanku dimana
depan nanti. Dan buat teman teman seperjuanganku aku cukup bahagia bersama kalian untuk
tiga tahun belakangan ini dan juga terima kasih telah mengukir kenangan dihati ini bersama
kalian mari kita meraih kesuksesan bersama sama dan janganlah kalian saling menusuk dari
belakang.

Page | 60
9. Secarik Kisah Masa Putih Abu
Oleh Galuh Arya Pangestu
Galuh panggilanku,Ujian Nasional adalah perjuangan terakhirku dimasa putih
biru,setelah itu aku mulai mempersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke SMA,mulai dari
jalur PMPA untuk SMA Negeri 6 Palembang,meskipun pada akhirnya tidak masuk
dikarenakan jarak rumah yang jauh.Aku juga pernah mencoba untuk masuk SMAN Sumatera
Selatan,tetapi dengan hasil yang sama aku tidak masuk juga.Beberapa hari setelah
pengumuman SMAN Sumsel,orang tua saya ditelpon dari pihak Sampoerna Boarding School
yang merupakan satu yayasan dengan SMAN Sumsel bahwa ada penerimaan siswa baru
disana, serangkaian tes pun kujalani,mulai dari tes tertulis sampai wawancara dengan bahasa
Inggris,tapi diriku juga tetap saja tidak lulus dalam tes ini dan memang juga aku kurang
berminat disekolah tersebut.Setelah tes online untuk penerimaan siswa baru SMA dibuka, aku
mendaftar di sekolah yang memang keinginanku sejak SD yaitu SMA Negeri 17 Palembang,
tetapi hal itu tidak terjadi sesuai keinginanku karena Ibuku menyuruhku untuk sekolah didekat
rumah saja yang memang pada saat itu Mbakku baru saja diterima bekerja dan harus bekerja
di luar Palembang serta ayahku yang memang bekerja di luar kota dan baru pulang 2 bulan
sekali sehingga ibuku sendirian dirumah jika aku bersekolah di SMA 17. Setelah berdiskusi
panjang mengenai sekolahku,akhirnya aku disarankan untuk masuk ke SMA Negeri 4
Palembang. Aku pun harus merelakan sekolah yang aku impikan dan aku harus mendaftar
online kembali dengan pilihan sekolah yaitu SMA Negeri 4 Palembang.
Setelah daftar online, aku harus mendaftar ulang di SMA N 4,awalnya aku tidak tahu
dimana sekolah itu berada,namun karena Atika adalah teman lamaku yang memang kami dari
sebelumnya sudah satu sekolah,aku menjemputnya dan pergi bersama ke SMA 4.Saat
mendaftar kami mendapat nomor yang berurutan sehingga kami berada dalam satu ruangan
yang sama
Setelah seminggu setelah ujian,pengumuman pun tiba.Hari itu aku akan menginap dan
bermain futsal bersama sepupuku.Setelah selesai bermain futsal aku pulang kerumah
sepupuku dan ternyata saat pengumuman pukul 00.00 aku mendapat peringkat 1 yang kurasa
itu tidak mungkin.Setelah melihat pengumuman itu saya tidur agar tidak kesiangan saat
sahur.Saat sahur pun kembali kulihat kembali pengumuman tersebut dan ternyata itu adalah
benar.
Paginya aku pulang dan memberitahukan ke ibuku bahwa aku lulus dan mendapat
peringkat 1,awalnya ia tak yakin kalau aku mendapat peringkat satu tetapi setelah ditunjukkan
pengumumannya akhirnya ibu ku senang dan bangga denganku.

Page | 61
Saat daftar ulang pun tiba,akupun datang kembali ke SMA 4 bersama Atika.Disana
aku bertemu dengan Nabila yang merupakan teman satu SMPku dulu juga.Setelah mendaftar
ulang kami diberitahu bahwa akan diadakannya Masa Pengenalan Ligkungan Sekolah
(MPLS) setelah lebaran.Saat sebelum pulang,ibu dari Khotifah menghampiriku,perlu
diketahui kalau Khotifah merupakan teman sekelasku di Ganesha Operation saat SD.
“ Galuh,peringkat satu ya? Mau ambil jurusan apa nanti?” kata Ibu Khotifah
“ Alhamdulillah tante,belum tau,kayaknya pertambangan te?” jawabku
“ Gak ada rencana ngambil kedokteran ?”
“ Engga te”
“Baguslah,soalnya Khotifah mau ngambil kedokteran”
“Oh,iya ya te,kurang minat sih kalau kedokteran.Galuh pulang dulu ya”
Aku pun menyalami beliau dan pulang kerumah tapi sebelumnya aku mengantar Atika
pulang.
Saat hari pertama MPLS,pihak sekolah membagi calon siswa menjadi beberapa
gugus,gugus itu dibagi berdasarkan peringkat saat tes tertulis sebelumnya.Aku tergabung di
gugus pertama yaitu gugus Matahari.Disitu aku ternyata satu gugus dengan Atika lagi,beda
dengan Nabila,Nabila masuk gugus Merkurius.Saat diakhir-akhir pengumuman
gugus,ternyata ada nama Adelia Destini dari SMP Negeri 1 disini.Padahal yang kutahu dan
kulihat pada nama- nama pengumuman tidak ada nama dia.Dan memang pada saat itu dia
sebenarnya mendaftar di SMA Negeri 1 Palembang.
Setelah masuk kelas berdasarkan gugus,aku bingung mau duduk dimana,setelah aku
melihat Atika duduk bersama Khotifah akhirnya aku memilih duduk dibelakang Atika yang
memang pada saat itu ada seseorang yang duduk sendirian,ternyata namanya Yusda yang
sebelumnya siswa SMP Negeri 15 Palembang.Hari pertama yang bisa dikatakan biasa saja
karena hanya perkenalan dan keliling sekolah.
Hari kedua aku sudah mulai dekat dengan beberapa orang.Ada Eries,Bagas,Ageng,dan
teman saat SD ku dulu Aqil.Hari kedua diisi dengan materi diluar oleh TNI,hari itu sangat
panas,untungnya perempuan digugusku ada yang membawa sunblock sehingga kami
berbagi.Setelah materi dilapangan kami masuk kembali untuk istirahat makan siang dan
sholat.Setelah itu kami mendapat arahan kalau besok ada lomba yel-yel dan bakat serta kami
disuruh membuat pesan kesan selama MPLS.Setelah dapat arahan,kami disuruh berkumpul
dilapangan untuk apel penutup.Saat apel penutup kami dijelaskan bahwa setiap gugus wajib
membuat tempat sampah dari drum cat bekas.Setelah apel selesai kami kembali ke kelas
untuk bersiap pulang sekaligus berdiskusi untuk membuat tempat sampah.Akhirnya setelah
memutuskan kami membuat dirumah Agung.Ageng yang mencari drum bekas.Aku,Aqil,dan
Page | 62
Agung membeli cat dan sebagainya,kami kerumah Agung tetapi setelah menunggu
lama,Ageng tidak kunjung datang. Setelah hampir satu jam menunggu aku dan Aqil
memutuskan pulang.Sekitar jam 3 sore Ageng mengabari kalau ia tadi dimintai tolong oleh
ayahnya sehingga tidak bisa datang kerumah Agung.Sebagai permintaan maaf,ia yang akan
mengecat drum tadi.
Hari terakhirku,aku bergegas berangkat pagi-pagi karena aku lupa membeli hadiah
buat kakak yang mendampingi kami saaat digugus.Sehingga aku pergi ke Alfamart jam 06.10
pagi.Setelah aku membeli hadiah,aku langsung menuju sekolah.Karena aku tadi berangkatnya
cepat,aku jadi orang yang datang pertama dikelas.Pukul 07.00 apel dimulai,tetapi tanpa ada
pihak TNI.Setelah apel selesai kami masuk kekelas untuk latihan yel-yel.Setelah itu,kami
keliling ke kelas gugus lain sambil bernyanyi yel-yel yang tadi.Barulah setelah keliling kami
disuruh kembali kekelas untuk bersiap penampilan yel-yel dilapangan.Setelah selesai,kami
kembali masuk kekelas untuk bakat.Yusda dan Eries menampilkan bakat yang
nyeleneh,mereka menampilkan hipnotis yang sebenernya itu settingan. Seteleh berbicara
dengan Bagas,kami sepakat untuk bernyanyi dan bermain gitar.Kami menampilkan lagu The
Man Who Can’t Be Move dari The Script.
Setelah ishoma,kami mulai memberi hadiah dan pesan kesan yang ditulis
dikertas.Sebelum itu,kakak yang mendampingi kami mulai dengan dramanya memarahi kami
yang sebenernya aku tahu kalau itu adalah bohong.Setelah itu selesai,kami bersiap untuk apel
siang dan sekaligus penutup untuk acara MPLS.
Sekitar beberapa hari kemudian masa putih abu yang sebenarnya dimulai,mulai dari
tes minat untuk menentukan kelas.Saat tes aku tidak belajar sehingga setelah selesai aku ragu
dan bingung akan masuk ke jurusan MIPA atau IPS.Saat pengumuman,aku pertama cek
kedepan kelas gugusku sebelumnya,tetapi aku tak menemukan namaku,bergerser
kesebelahnya aku juga tak menemukan namaku,saat aku berjalan mencari namaku,aku
bertemu kak Fiki,dia adalah teman dari sepupuku yang sekarang dikelas 11.Ia memberitahuku
bahwa aku ada dikelas ujung dekat ruang guru.Setelah kucek ternyata benar,namaku berada
dikelas itu,ya 10 MIPA 1.Setelah dicek ternyata aku sekelas dengan Atika lagi,Nabila,dan
teman SD-ku dulu Aqil dan Rafni.Setelah masuk aku mencari tempat duduk,Aqil mengajakku
duduk sebangku dibagian belakang,dibelakang kami ada 2 orang yang kelihatannya berasal
dari sekolah yang sama dulu karena mereka sudah akrab.Aku dan Aqil berkenalan dengan
mereka,yang satu bernama Samuel dan satunya lagi bernama Emeraldy,Setelah beberapa
lama,masuklah wali kelas kami,ia mulai berkenalan.Beliau adalah Maam Sri Erni Wijaya,ia
bercerita bahwa ia memiliki anak yang juga sekolah disini,yaiut Kak Bangsawan Izhar yang
waktu itu kelas 12 dan Armenia Yuhafiz yang satu angkatan denganku,setelah itu kami
Page | 63
dipersilahkan maju memperkenalkan diri,ternyata dikelas ku ada 3 siswa yang berasal dari
luar Palembang,yaitu Riska,Novi,dan Dias.
Setelah beberapa hari,ternyata sekolah mengadakan tes peminatan kembali,yaitu untuk
memberikan siswa kesempatan untuk masuk ke jurusan berdasarkan minat dan bakatnya lagi.
Selang beberapa hari kemudian,terdapat siswa yang masuk ke kelaskku yang berasal dari
jurusan IPS yaitu Irma,Akbar,Fikri,Nesya,dan Dwi Sekar.
Hari demi hari terlewati,tetapi aku masih saja merasakan ketidaknyamanan di sekolah
itu karena sebenarnya aku masih ingin bersekolah di SMA 17.Beberapa hari kemudia dari
pihak BK memberikan kertas mengenai keluhan apa yang dirasakan oleh siswa.Aku menulis
bila aku masih belum nyaman sekolah disini.Dan keesokan harinya aku dipanggil ke ruang
BK,setelah aku ke ruang BK,Ibu Siti selaku guru BK untuk kelas 10 menyuruhku duduk dan
mulai bertanya apa keluhanku. Setelah mendengar itu,Ibu Siti memberikanku nasihat dan
semangat agar aku merasa enjoy untuk bersekolah disini.Setelah itu,beliau menyuruhku
kembali kekelas untuk kembali belajar.
Saat belajar Biologi,kami ditugaskan untuk mengerjakan soal secara
berkelompok,pembagian kelompoknya sesuai dengan teman yang ada dibelakangnya.
Sehingga,aku,Aqil,Emeraldy,dan Samuel tergabung dalam satu kelompok. Karena kami
sering ribut,Bu Suherlin,guru Biologi kelasku selalu menyuruh kelompok kami untuk
persentasi yang pertama didepan kelas. Hal itu pun hampir selalu dilakukannya bila ada tugas
kelompok.
Saat belajar,terdapat kakak kelas yang datang untuk promosi ekskul secara bergantian
dari ekskul ke ekskul yang lain.Setelah memilih,aku mendaftar ke ekskul ITC,KIR,dan
Basket.
Bulan Agustus pun tiba,untuk merayakan hari kemerdekaan,sekolah mengadakan
upacara memperingati 17 Agustus dan lomba-lomba.Terdapat lomba tarik tambang,dekorasi
kelas,catch the boom,memasukkan belut dalam botol,balap karung,dll.Aku mengikuti lomba
catch the boom bersama Emeraldy.Namun sayang,kami tidak berhasil menang.Setelah
lomba-lomba itu selesai,selanjutnya kami mulai kembali ke rutinitas yaitu belajar.
Dibulan September,aku dihadapkan dengan Ulangan Harian Bersama (UHB).Kami
yang kelas 10 digabungkan dan duduk dengan kelas 12.Pada saat itu kami duduk dengan
kelas 12 MIPA 1.Ulangan pun berjalan dengan biasa.
Setelah ulangan selesai,dibulan Oktober sekolah menyelenggarakan peringatan Hari
Ozon.Acara itu dilaksanakan pada hari Sabtu,Diacara itu,terdapat lomba seperti membuat
kursi dari barang bekas,menggambar,dll.Tiap-tiap kelas juga wajib membuat stan untuk
berjualan saat peringatan hari itu.
Page | 64
Dan dibulan yang sama,Maam Erni berulang tahun.Maka dari itu kami membuat
kejutan untuk Maam Erni,meskipun kejutan itu tidak sepenuhnya berhasil.Namun kami
sukses membuat Maam Erni terkejut ketika satu sekolah menyanyikan lagu Happy Birthday
untuk Maam Erni,dari lantai satu sampai lantai tiga seluruh siswa bernyanyi.
Dibulan Desember kembali,aku dihadapkan dengan Ujian Semester Ganjil.Dan setelah
ujian,terdapat ajang classmeeting.Terdapat banyak lomba dan salah satunya futsal.Pada
pertandingan pertama,kami bertemu dengan kelas X MIPA 4,pada saat pertandingan aku
secara tak sengaja mencetak gol bunuh diri dan pertandinganpun berakhir kekalahan dengan
skor 3-0.Beberapa hari setelah berbagai macam lomba selesai.Pembagian rapot dan libur
sekolah tiba.
Dibulan Januari,sekolah sudah kembali masuk dan kegiatan belajar pun dimulai
kembali seperti biasanya.Bulan demi bulan dilewati hingga tibalah Ujian Semester Genap
dibulan Juni. Awal tahun ajaran pun menjadi awal pergantian kepala sekolah yang
sebelumnya Pak Ulung Wibowo yang pensiun digantikan Pak Risman yang sebelumnya
adalah wakil kepala sekolah serta sistem pembelajaran yang berubah menjadi fullday
school.Awalnya sih kami merasa terbebani,namun lambat laun mulai terbiasa karena pada
hari Sabtu sekolah libur.
Naik ke kelas 11,kelas kami berpindah dari sebelumnya dilantai satu kini berada di
lantai dua.Kami mendapat wali kelas Pak Edy yang dulu waktu kelas 10 ia mengajar Prakarya
dikelas kami.Namun,dikelas 11 ini beliau mengajar biologi yang memang sebenarnya ia
adalah guru biologi.Dikelas 11 aku duduk dibelakang lagi dan sebangku dengan Dwi Septa.
Setelah perkenalan dengan guru yang baru mengajar dikelas kami,kami pun belajar
seperti biasa.Hari-hari dilewati,dan dibulan Agustus kembali sekolah mengadakan peringatan
17 Agustus.Seperti biasa,ada lomba untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia ini.
Lalu,dibulan Oktober,kami mendapat sosialisasi dari Bujang Gadis SMANEPA bahwa
BGS akan mengadakan pemilihan kembali yang memang pada tahun sebelumnya tidak ada
sehingga pada tahun ini lumayan banyak antusias dari siswa.Aku pun tertarik untuk mengikuti
pemilihan ini.Setiap kelas memang wajib mengirimkan perwakilan dan dari kelasku
mengirimkan 3 pasang yaitu aku,Aqil,Fikri,Nabila,Giscka,dan Nesya.Pendaftaran pun
dibuka,namun aku masih belum berani untuk mendaftar.Barulah pada saat H-1 penutupan
pendaftaran aku memberanikan diri mendaftar.
Pada tes pertama yaitu tes potensi akademik aku telat ikut karena aku sedang cap tiga
jari di SMPku.Pada saat jam pulang sekolah,aku baru ikut tes susulan.Pada keesokan harinya
aku mengikuti tes wawancara.Tes wawancara dapat kulewati dengan baik.Pada 2 hari setelah

Page | 65
tes wawancara,diumumkanlah semifinalis BGS di official Instagram BGS dan ternyata aku
lulus.Seluruh perwakilan kelasku lulus kecuali Nesya yang ia tidak mengikut tes dari awal.
Setelah pengumuman,diberitahukan bahwa akan ada karantina semifinalis.Setelah 3
hari setelah pengumuman,karantina semifinalis yang pertama diadakan.Pada karantina
pertama,kami diwajibkan mempresentasikan program kerja yang akan dilakukan bila kami
menjadi Bujang Gadis SMANEPA,lalu kami diajarkan untuk catwalk.Dihari kedua,kami
kembali diajarkan catwalk dan materi debat.Pada saat debat kami yang terdiri dari 20 pasang
bujang dan gadis dibagi menjadi dua sesi.Aku mendapat giliran sesi dua.
Dan pada saat karantina hari terakhir,kami diajarkan catwalk lagi,bakat dan ada sesi
deep interview oleh para alumni BGS.Pada sesi bakat,aku menampilkan bakat speech Disore
harinya,momen yang paling ditunggu yaitu pengumuman finalis BGS.Tegang bercampur
penasaran mewarnai diriku menunggu hasil pengumuman.Saat namaku dipanggil,rasanya
lemas sekali dan senang.Berbeda dengan Aqil dan Fikri yang menangis karena tidak masuk ke
finalis.Ada rasa sedih juga terhadap mereka karena mereka tak berhasil lolos.Setelah itu kami
mendapat arahan kalau yang sudah menjadi finalis untuk tidak langsung pulang karena akan
diadakan sesi foto.Menjelang maghrib kami langsung menuju ke rumah kak Dinda untuk
berfoto dan pemberian arahan lebih lanjut mengenai karantina finalis.
Karantina finalis yang pertama pun tiba,setelah diurutkan berdasarkan tinggi untuk
penentuan pasangan selama menjadi finalis.Aku dipasangkan dengan Selvy yang merupakan
temanku di GO dan di Global juga.Pada saat karantina pertama kami disuruh menggigit pensil
agar terbiasa dengan senyum gigi sambil berdiri dengan pose.Selanjutnya kami berlatih
catwalk dan parade berpasangan.
Pada karantina kedua, kami disuruh membawa seperangkat alat untuk table
manner,saat itu kami diajari bagaimana tata cara makan dan minum yang benar.Mulai dari
cara duduk saat makan sampai cara mengelap dengan tisu bila sudah selesai.Selanjutnya kami
berlatih catwalk kembali.
Dihari karantina ketiga, kami masih mendapat jadwal table manner,saat makan
ternyata makananku tidak habis,untungnya Selvy masih kuat untuk makanan.Ia menghabiskan
makananku.Aku pun sampai salut karenanya.Setelah itu kami latihan tari untuk persiapan
grand final.
Kami mendapat pemberitahuan dari kakak Fikri Ihsan jika granfinal pemilihan BGS
diundur menjadi tanggal 15 Desember.Mundur 1 bulan dari jadwal yang ditetapkan
sebelumnya dikarenakan faktor izin sekolah.
Beberapa hari setelah pengumuman tersebut,salah satu dari finalis bujang yaitu Thiyas
ingin mengundurkan diri karena perintah orangtuannya.Besoknya kami beserta kakak BGS
Page | 66
berkumpul untuk berdiskusi masalah ini.Thiyas pun bercerita jika orangtuanya lebih setuju
jika Thiyas mengikuti OSIS dibanding BGS.Setelah diskusi yang panjang,dengan terpaksa
Thiyas mengundurkan diri.
Tiga hari kemudian,kami dikumpulkan kembali untuk membahas siapa pengganti
Thiyas yang mengundurkan diri dan mengenai persiapan malam keakraban.Setelah berdiskusi
panjang akhirnya kakak-kakak dari BGS memutuskan Irham yang menggantikan Thiyas
dengan masukan dariku dan beberapa finalis BGS.Kami langsung bergegas menemui Irham
dirumahnya dan memberitahu bahwa ia terpilih untuk menjadi finalis bujang menggantikan
Thiyas.Dan Irham diberitahu bahwa hari ini akan dilaksanakan makrab,ia pun langsung
bersiap dan kami pulang untuk bersiap juga.Dihari yang sama kami mengadakan malam
keakraban yang bertujuan untuk mengenal lebih dekat Ikatan Bujang Gadis SMANEPA.
Dua hari kemudian,hampir setiap hari kami latihan sendiri diluar karantina untuk
latihan tari untuk grandfinal dan melatih Irham agar tidak ketinggalan jauh dengan
kami.Mulai dari catwalk,parade,pengucapan salam kami ajarkan kepadanya.
Hari demi hari berlalu,tepat pada h-1 dari GF kami melakukan gladi bersih untuk
persiapan grandfinal,kami berlatih dari jam 9 pagi hingga jam 8 malam.Untuk mematangkan
diri kami agar besok saat GF kami fokus.
Keesokan harinya,aku berangkat jam setengah 6 untuk persiapan.Ternyata panggung
acara berantakan karena semalam hujan lebat dan angin yang kuat.Sehingga kami yang
bujang membereskan yang berantakan.Mulai dari backdrop yang jatuh,karpet yang lepas,dll.
Sekitar pukul 7 semua sudah selesai.Kami mulai make-up untuk grand final,setelah
selesai kami dikumpulkan untuk diberikan pengarahan oleh kak Ariza dan kak Korina yang
merupakan alumni BGS.Setelah acara dimulai,kami secara urutan keluar dari ujung redcarpet
untuk masuk ke panggung.Semua siswa antusias menonton kami.Perasaan gugup dan
semangat bercampur.
Kurang lebih pukul 11 diumumkanlah nominasi Bujang Gadis SMANEPA.Kami
finalis yang sudah beridir dipanggung merasa tegang mendengarnya.Dan pada akhirnya aku
terpilih sebagai wakil bujang dengan Siti Luthfia sebagai pasanganku sebagai wakil gadis.
Setelah acara selesai,aku berfoto dengan ayah dan ibu,Atika,teman-teman kelasku dan
guru PPL Biologi yang memang lumayan akrab denganku.Setelah berfoto,kami masuk ke lab
fisika untuk berkumpul dengan kakak IBGS.Suasana yang sangat akrab setelah selesai dari
grand final ini.Setelah itu kami berganti pakaian untuk pulang,namun ketika yang lain
pulang,aku dan Aqil diajak oleh kakak-kakak IBGS untuk makan bersama.Barulah setelah
makan aku pulang kerumah.

Page | 67
Dua hari setelah grandfinal kami sudah diberi tugas untuk menyambut tamu dalam
rangka ulang tahun SMANEPA.Itu merupakan tugas pertama dari BGS 2017.
Setelah hari itu,kami sudah memasuki libur akhir semester ganjil.Aku pulang
kampung bersama keluarga ke Jakarta untuk berkumpul dengan keluarga disana.
Dua minggu setelah libur,sekolah pun telah dimulai kembali,kegiatan belajar mengajar
sudah berangsur kondusif diiringi waktu yang berjalan.KBM Plus pun mulai dilaksanakan
kembali.
Beberapa bulan berlalu ku lalui,tak terasa sudah berada di penghujung kelas 11 dan
sebentar lagi kembali akan menghadapi ujian semester genap.Setelah selesai ujian semester
kami berencana untuk berbuka puasa bersama dengan Pak Edy,dengan voting akhrinya kami
memutuskan untuk berbuka puasa di Ayam Gepuk.Setelah berbuka puasa dan Pak Edy
berpamitan pulang,kami memutuskan untuk berkumpul dirumah Widya didekat
sekolah.Setelah itu kami pulang kerumah masing-masing.
Dihari pertama masuk sekolah setelah kenaikan kelas.Kelasku sendirilah yang belum
tau siapa wali kelasnya,setelah siang hari kami bertanya pada guru yang lain ternyata wali
kelasku adalah Ibu Intanti.Pada hari itu Bu Intanti tidak hadir sehingga kami belum
berkenalan dan menyusun perangkat kelas.Keesokan harinya kami melakukan voting
perangkat kelas,aku dijebak oleh Akbar untuk mengajukan diri menjadi ketua kelas.Setelah
divoting ternyata aku terpilih menjadi ketua kelas.Dengan alasan tidak dapat diubah akhirnya
aku harus menerima kalau aku menjadi ketua kelas.Setelah jam istirahat akhirnya Bu Intanti
datang kekelas,beliau memperkenalkan diri dan menanyakan bagaimana perangkat kelas
apakah sudah ada.Lalu ia menjelaskan bagaimana persiapan untuk dikelas 12 ini.
Hari demi hari dilalui,mulai dari ulangan harian,mid semester ganjil,dan hari-hari
biasa terlewati.Dan pada bulan Oktober,sekolah mengadakan hari habitat,mulai dari jalan
santai lomba mading,dan lomba yel-yel diadakan.Kami mulai mempersiapkan untuk lomba,h-
1 sebelum lomba kami berkumpul dirumah Riska untuk membuat mading dan latihan yel-
yel.Awalnya semua berjalan normal sebelum ada keributan terjadi mengenai gerakan pada
yel-yel yang pada akhirnya kami berhenti latihan dan bersiap pulang kerumah.Keesokan
harinya kami latihan lagi,pada saat itu suasana sudah kembali normal,namun ada saja,kembali
keributan terjadi,Aqil yang dari semalam bersitegang denga Maulida mengenai gerakan
kembali ribut karena Samuel yang bermain-main.Karena aku sudah tidak tahan lagi akhirnya
aku emosi dan marah.Sedikit keributan terjadi dan memang pada akhirnya Aqil pun meminta
maaf kepada semua atas kejadian ini dan kami kembali berlatih gerakan yel-yel.Pada saat
lomba yel-yel yang dilakukan di lapangan dalam kami semua takut karena hanya beberapa
kali kami latihan.Namun semua akhirnya terbayar karena rasa semangat dan senang saat
Page | 68
melakukan gerakan yel-yel berjalan dengan baik.Dan pada akhirnya kami berhasil menjadi
juara 1 dalam lomba yel-yel..
Setelah itu,kami kembali ke rutinitas yaitu belajar.Mulai dari catatan yang menumpuk
dari setiap mata pelajaran,ulangan harian yang mulai berdatangan,sampai yang akan datang
ini yaitu ulangan terakhir kami untuk semester 5 ini.
Kami pun harus tetap semangat dengan semua yang akan dihadapi kedepannya,mulai
nanti dari mid semester,USBN,UN,dan lain-lain.Yang semua itu kami lakukan untuk
menggapai masa depan kami dikemudian hari.
Aku berharap kami semua dapat berhasil menggapai apa yang selama ini dicita-
citakan. Hei kawan, meskipun kita nanti tidak lagi sejalan,namun aku harap kita nanti akan
selalu berhubungan erat sampai tua nanti.Salam hangat temanmu,Galuh.

Page | 69
10. Rintik Masa Abu Abu
Oleh Giscka Ayu Cahyani

Terima kasih. Ketika sekolah yang selalu menjadi momen yang melelahkan, tetapi kali
ini beda, ia mengajarkan arti sejuk di setiap rintikan hujan dan arti petir di kala hujan datang. Kita
tidak akan pernah tahu arti dari sebuah masa sampai akhirnya kita benar benar merasakan nya.
Banyak rindu yang akan seketika datang ketika hujan yang membuat rindu itu tak tersampaikan
pada masa, hanya dengan sebuah doa di kala senja datang.

Masa ini berbeda, disaat yang lain hanya bisa memberiku keruntuhan, kali ini dibaca,
tulisan yang bocar bacir untuk membacanya, dan teriakan seseorang yang keras hanya sekedar
mencari sebuah pena yang hilang. Terkadang aku merindu akan semua hal yang mereka lakukan,
bahkan hal terkecil sekalipun.

Akan selalu di ingat masa dimana waktu bisa membuat seseorang kembali ke masa lalu
dengan sendirinya, teringat kenangan indah yang sangat sulit dilupakan. Terutama lagi tawa guru
yang menyenangkan dan amarah guru yang kadang menakutkan. Rumus dan materi yang selalu
menjadi beban, sangat begitu menjadi beban untuk diingat dan dimengerti. Tapi dibalik semua itu
aku tau, semua akan berguna pada masanya kelak ketika kami semua meraih satu tujuan,
SUKSES.

***

SMA Unggul Negeri 4 Palembang.

Salah satu sekolah yang menjadi tujuan setelah Sekolah Menengah Pertama. Awalnya
terasa berat untuk meningkat ke masa SMA ini karena akan sangat aku yakini bahwa banyak
sekali kejadian dan masa yang indah, pahit, serta luar biasa yang dialami. Tak begitu yakin akan
masuk dalam SMA ini karena aku tau terlalu banyak saingan nya, tapi motivasi dan doa kedua
orang tua lah yang membuat hati dan jiwa ini semangat untuk menggapai sekolah ini.

Semua tes telah di lakukan dan tiada hasil akhir yang baik tanpa adanya usaha yang giat,
begitu gembira serta haru nya untuk diterima masuk di sekolah tersebut. “Ibu dan Ayah yakin,
kamu bisa”ucap Ibu. Selalu ada hasil yang terbaik di iringi dengan usaha dan doa dari kedua
orang tuaku. Terima kasih Bu, Yah. Tapi di balik semua itu akan ada hasil yang tidak bisa di
maksimalkan semaksimal mungkin, keinginku ingin memasuki jurusan IPA tidak bisa tercapai
dengan baik. Walaupun demikian aku tak pantang menyerah walau telah ditempatkan dalam IPS
tapi apa yang ku inginkan pasti akan di dukung oleh kedua orang tuaku, mengikuti tes kembali
untuk masuk ke jurusan yang aku inginkan sangatlah membuatku giat dalam menggapai tujuan
tersebut.

2 hari menunggu pengumuman dengan hati yang sangat tak begitu yakin akan masuk,
dengan pikiran yang kacau untuk menunggu, tapi satu kalimat yang paling ku ingat adalah Usaha
Tak Akan Mengkhianti Hasil. Dan Alhamdulillah, dengan nilai yang sempurna dan merasakan
hati yang puas akhirnya aku berhasil menggapai jurusan tersebut. Pada saat itu juga Sekolah
langsung memberi tahu untuk masuk ke dalam kelas mana, dan sungguh amat menakutkan
mendengar bahwa aku masuk dalam kelas yang bisa dibilang siswa dan siswi nya pilihan dari
Page | 70
orang orang pilihan, ya MIPA 1. Dengan hati yang kembali kacau karena takut nilai akan turun
karena masuk dalam kelas itu, dan merendahkan niat ku untuk masuk sesuai dengan cita cita ku.

Awal masuk kelas tersebut terlalu menakutkan karena bahwasanya melihat siswa dan
siswi kebanyakan memakai kaca mata, karena menurutku siswa atau siswi yang bermata empat
adalah mereka yang benar benar pintar dan rajin untuk menggapai sesuatu. Tapi di balik semua itu
ada sebuah keyakinan bahwa aku bisa untuk melawan rasa takut yang selalu menganggu ku itu,
rasa takut yang selalu membuatku tidak percaya diri akan mencapai sesuatu yang sudah menjadi
tekad dan usaha ku dari awal nya. “If you want to make your dreams come true, The first thing
you have to do is WAKE UP”satu kalimat yang selalu terdengar dari seseorang yang selalu ada
dan akan selalu ada menemaniku sampai menuju kesuskesan yang nyata, Ayah.

***

Masa Putih abu abu yang kata kebanyakan orang adalah masa yang paling menyenangkan
sepanjang sekolah, tetapi bagiku tidak. Karena di tingkat sekolah atas inilah kita semakin sengit
dalam mendapatkan berprestasi, karena kumpul dari berbagai SMP di Palembang masuk ke dalam
SMA ini. Aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas Unggul 4 Palembang, sekolah kedua
yang ku impikan dari Sekolah yang ku impikan sebelumnya. Sekolah ini begitu nyaman dengan
fasilitas lengkap dan membuat para siswa nyaman, dan guru yang begitu membuat para siswa
betah dengan usaha mereka membuat para siswa berkerja keras dalam menggapai usaha nya
kelak nanti.

Pertama kali belajar dengan keadaan bahwasanya aku telah masuk dalam jurusan IPA
adalah susah. Susah adalah kata yang terlontar dari mulutku ketika guru yang bersangkutan
menjelaskan materi yang telah diajarkan selama 2 kali itu, dan dengan keadaan bangku yang
mendapatkan tempat belakang sekali adalah hal yang menyulitkan. Hampir setiap hari ada tugas
berbau IPA aku lewati, teori praktikum kimia, teori praktikum fisika, dan teori praktikum biologi.
Tugas yang aku temui berupa soal-soal untuk pekerjaan rumah, ujian-ujian harian, laporan
praktikum harian, dan ujian praktikum, begitu seterusnya. Itu baru mata pelajaran IPA, belum
mata pelajaran yang wajib dan mata pelajaran lokal seperti matematika, bahasa inggris, bahasa
indonesia, dan lain lainnya. Boleh aku bilang waktu yang tersita tidak terlalu tersita, namun
pikiran terlalu terporsir. Bisa dibilang porsi pelajaran waktu SMA itu cukup menguras pikiran.
Karena setiap harinya harus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru-guru kami. Yang
paling ribet menurutku, laporan praktikum, karena guru guru kami menuntut kesempurnaan dari
hasil laporan.

Oh iya, aku mendapatkan teman sebangku bernama Nesya. Aku kenal dia dari SMP tapi
tak begitu akrab dan kenal layaknya teman akrab, karena hanya bertegur sapa dalam media sosial.
Dia baik, dan salah satu anak bermata empat di kelas ku ini. Dia juga pintar tetapi telah ku akui
sampai sekarang ia begitu lemot dan susha untuk mencerna hal hal yang membuat ia bingung,
akan tetapi ia sangatlah teman yang selalu bisa membuatkan dalam keadaan tertawa. Dia
mengajarkan ku arti dari sebuah teman yang berkorban, tetapi jangan salah sangka dulu ya,
berkorban dalam arti sama sama siswa pindahan dari IPS yang harus berjuang menggapai
pelajaran yang berlainan dengan jurusan awal yang telah di tempatkan oleh sekolah.

Materi yang diajarkan memang tampak susah dan membuat ku susah untuk mengerti
tetapi dengan bantuan teman sekelas yang bisa membuatku bisa mengerti pembahasan apa yang
telah di pelajari tersebut. Tidak seluruhnya teman di kelas adalah teman yang baik bagiku, karena

Page | 71
mereka mempunyai sifat dan sikap yang berbeda beda tapi dengan satu tujuan mereka yaitu
berprestasi. Terkadang aku selalu kesal melihat teman yang hanya mementingkan dirinya sendiri
dengan menyimpan ilmu tu sendiri tanpa harus membagikan dan memberikan itu kepada yang
lain, bagiku mereka adalah orang yang boros akan ilmu. Mengapa boros?mereka hanya
menggunakan ilmu untuk kepentingan mereka sendiri, tapi aku tau mereka mempunyai niat dan
tekad yang pasti serta kuat dalam menggapai prestasi di kelas.

Dalam menggapai sesuatu sangatlah sulit bagiku, terutama dalam hal belajar ini. Untuk
pertama kalinya ulangan harian beserta ulangan tengah semester aku selalu mendapat nilai yang
jatuh dan membuatku merasa bahwa aku benar benar siswa yang tak pantas masuk IPA ini. Tapi
kembali pada sebuah kalimat yang suka sekali aku baca bahwasanya prestasi tidak selalu dalam
bidang akademik tetapi juga dalam bidang akademik.

Prestasi yang ku raih di SMA ini lumayan banyak karena aku suka dalam berorganisasi.
Aku ikut dalam organisasi yang bisa dibilang ekstrakulikuler yaitu PASKIBRA yang biasa di
bilang Pasukan Pengibar Bendera. Mengapa aku memilih eskul yang bisa terbiang esktrim dan
kejam ini? Karena satu hal yaitu karena aku menyukai tantangan yang bukan hanya dalam segi
otak tetapi dalam segi fisik. Dan Paskibra mengajarkan ku arti dari sebuah teman yang benar
benar menjadi keluarga yang bisa menggapai tujuan dengan beriringan bersama. Mereka sangat
berbeda dengan teman kelas ku, karena tak ada perbedaan di antara kami dan persamaan di antara
kami adalah kami menggapai prestasi tak hanya melalui otak tetapi juga fisik. Itulah mengapa aku
lebih akrab dan begitu eratnya dengan orang yang ada di dalam eskul ini dibanding dengan dalam
kelas itu sendiri. Satu hal juga yang selalu menjadi motivasi untuk diriku adalah, Suksesmu tak
akan berhasil apabila tidak ada seseorang yang ikut serta dalam proses suksesmu itu. Bagi mereka
yang bilang Paskibra hanya menghabiskan waktu dengan panas panasan dan berlatih yang
membuat fisik lelah, sebenarnya mereka yang tidak menyukai tantangan di luar lingkungan alam,
dan yang mereka tau hanya berjuang dalam lingkungan dalam saja. “Giscka tidak akan pernah
menyesal dengan apa yang pernah diperjuangkan, tetapi akan lebih menyesal jika hal tersebut tak
pernah kamu lakuin”ucap salah satu senior yang sampai sekarang menjadi sebuah alasan ku untuk
berjuang dalam hal akademik maupun non akademik.

Bagiku hidup di sekolah tidak harus dengan belajar di kelas, berbaur hanya dengan teman
kelas, tetapi kita juga harus mendapatkan ilmu dari sebuah organisasi yang kita ikuti dan teman
berorganisasi yang mempunyai pendapat serta pikiran yang luas. Di SMA ini aku sempat sedih
melihat hasil nilai ku yang tampak jauh beda dengan masa SD dan SMP dahulu, tapi semangat
seorang Ayah sealu menjadikan motivasi bagi diriku hingga sekarang duduk di bangku kelas 3
SMA ini. Ayah selalu bilang, Masa depan mu bukan hanya di selembar kertas yang selalu kau
tulis tapi terletak dimana kau akan menaruh kertas tersebut ke tempatnya yang baik. Awalnya aku
tidak mengerti akan itu tapi lama kelamaan aku mengerti bahwa bila dikaitkan dengan doa dan
usaha pasti akan tampak maksimal, karena kita tidak bisa melihat seseorang dalam kegiatan nya
dalam belajar di sekolah, tetapi kita harus melihanya ketika usaha yang ia raih untuk masa depan
nya.

Untuk masa kelas X ini membuatku tidak terlalu mempermasalahkan nilai karena bagiku
itulah kemampuan yang sudah Tuhan beri untukku, mau gimana pu tidak akan pernah terubah
segiat apapun aku merubahnya. Karena aku yakin Tuhan tidak akan memberikan hal yang tersulit
dari batas kemampuan hambanya. Dan masalah teman di kelas? Aku tampak akrab dengan
Page | 72
beberapa orang saja sampai akhirnya aku sadar bahwa teman adalah hal terbaik untuk bergaul
menggapai hal yang berbeda tapi dengan tujuan yang sama yaitu Sukses.

***

Aku sangat suka menulis dalam hal apapun, terkadang tulisan ku sendiri lah yang
membuat semangat belajarku bertambah dengan maksimal. Bukan dengan menulis sekata dua
kata, tetapi pikiran ku selalu menghasilkan beribu kata dalam satu waktu berpikir. Hobi ini masih
terbawa dari kecil sampai sekarang, karena bagiku tujuan hidup hanya satu, sukses atau tidaknya
nanti aku akan selalu berusaha dalam setiap bidang yang ku jalani.

Kelas telah bertambah satu tingkat yang tambah membuatku semangat dalam berprestasi
dengan membuka lembaran hal yang baru. Buku telah tertata rapi dengan semangat baru, dengan
prestasi baru yang harus ku raih untuk tingkat kelas yang telah bertambah ini. Awalnya susah untu
bergaul dengan teman satu kelas ini karena bagiku teman eskul lebih asik dan menyenangkan dari
yang ku bayangkan, tetapi telah berjalan 2 bulan yang selalu ku prioritaskan untuk belajar dalam
kelas adalah hal yang menyenangkan. Tak bisa ku bayangkan ternyata mereka orang yang asik
dan bisa sekali membuatku semangat untuk belajar, karena memang pada dasarnya aku yang
kurang bergaul untuk menggapai teman yang seharusnya bisa menjadi guru kedua bagiku.

Tak lama dari itu, aku kembali mengikuti organisasi diatas esktrakulikuler yaitu Bujang
Gadis SMANEPA. Organisasi yang memang aku sangat yakini bahwa aku bisa mendapatkan
juara dalam sana. Awal mula ikut Bujang Gadis itu karena penasaran. Singkat cerita daftar pada
hari terakhir karena masih harus ngumpulin pede dan semangat setelah itu ikut tesnya. Awalnya
minder sama yang lain soalnya ada yang lebih berpenampilan menarik dan begitu cantik
cantiknya. Hari pertama tes biasa saja nah ketika hari kedua yaitu wawancara memang selalu
membuatku hampir nangis karena takut karena pada dasarnya hal yang paling diutamakan adalah
percaya diri dalam berpublik speaking. Tetapi mendengar pengumuman bahwa lulus dalam sesi
selanjutnya adalah hal yang sulit dibayangkan dan sulit diungkapkan lewat kata kata. Pakai heels
untuk pertama kalinya adalah hal yang paling di ingat dari seluruh kegiatan yang aku lakukan
dalam organisasi ini.

Alhamdulilah singkatnya ketika pengumuman masuk Finalis, gak terasa senang nya ada
disana sampai mau nangis selesai itu besoknya ada semacam karantina selama 5 hari bahkan
lebih. Dan akhirnya bisa mendapat prestasi menjadi Gadis Intelegensia. Perasaan bangga dan
sedih pastinya karena ini pengalaman pertama yang aku rasain. Dengan organisasi ini juga aku
diajarkan untuk mengerti apa artinya percaya diri dalam bidang apapun serta ini benar benar
merasakan rasa capek dan lelahnya dalam berorganisasi. Tapi di balik semua itu ada rasa bangga
dan senang terutama dalam mendapat kan pengalaman yang menakjubkan, dan pada pengalaman
salah satunya adalah Ikatan Duta Sekolah itulah yang membuat ku selalu senang dalam berani
berbicara di depan umum, mengeluarkan pendapat serta selalu berani dalam berpenampilan
menarik. Maka dari itu juga aku selalu bisa merubah diri setiap mengikuti organisasi.

***

Singkat cerita sampai ke kelas 12 sekarang ini. Semua tampak indah di dalam kelas
sekarang, suasana kompak, bahagia, dan suasana berbagi ilmu selalu ada. Dari mulai pagi awal
sekolah dan akhir sekolah selalu ada kekompakan dan suka ria sampai akhirnya semua tampak
sedih ketika dikabarkan akan dimulai masa bersaing yang benar benar terjadi di dalam kelas, tapi
selalu akan membuatku salut mereka di dalam kelas tersebut tidak ada terlihat dimana persaingan
Page | 73
itu ada, karena bagi kami suatu hal akan terasa indah jika semua saling merangkul dalam keadaan
apapun.

Mereka

Adalah 6 huruf yang sulit untuk melukiskan nya dengan apapun

Bagai kupu kupu yang mengepakkan sayap kecil yang indah

Bagai hujan sejuk yang kadang menyejukkan hati

Datang untuk hati ku yang kering agar bersemi kembali

Mereka

Bagai pelangi indah yang muncul setelah hujan datang

Tempat ku berpijak dengan pasti mengarungi nasib

Mereka

Adalah pelita hati di kesunyian hidup

Datang mengisi hidup ku

Menghapus luka dan menepis duka

Page | 74
11. Aku dan Masa Putih Abu-Abu
Oleh Haura Intan Satiti
Namaku Haura Intan Satiti, biasa dipanggil Intan. Lahir pada tanggal 11 Mei 2001, di
Palembang. Hobiku adalah menggambar dan mewarnai. Masa kecilku dihabiskan di komplek
pertamina, plaju. Tetapi, sekarang aku pindah di Perumahan Bukit Hijau 1. Kali ini aku akan
menulis tentang kisahku selama SMA, dimulai sejak aku baru ingin melanjutkan Sekolah
Menengah Atas, sampai kelas 3 SMA.

Hari itu langit cerah, aku duduk di bangku kelas 9 SMP Negeri 15 Palembang. Guruku
sedang sibuk menagih formulir untuk melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya, aku
bingung mau melanjutkan ke sekolah mana. Aku bertanya pada teman-temanku, kebanyakan
mereka memilih SMA 3, SMA 1, dan SMA 19. Tapi aku berfikir, aku tidak mau mencari
sekolah yang jauh karena capek. Suatu hari, di tengah kebingungan yang melanda, aku ikut
mengantarkan bekal makanan ke sekolah kakakku, ia bersekolah di SMA Negeri 4
Palembang. Disitulah aku mempunyai keinginan untuk bersekolah disana, karena sekolahnya
bagus, dekat dan yang terpenting, unggul. Benar- benar sekolah yang saya cari.

Akhirnya aku membulatkan tekad, aku mengajukan proposal seleksi tanpa tes ke SMA
Negeri 4 Palembang, bersama ke empat temanku yang lain, yaitu Humairoh, Diajeng,
Salwatun, juga Septa. Kami berlima memutuskan untuk naik mobil Diajeng. Rupanya ia
sendiri yang akan menyetir mobil itu. Aku tidak percaya, meragukan kemampuannya karena
ia seumuran denganku, 15 tahun. "Kamu yakin?" Tanyaku. "Pelan-pelan saja." jawabnya,
yasudah jawabku dalam hati. Awalnya semuanya berjalan lancar, tetapi ketika sampai di
pertengahan perjalanan "Brakkk" terdengar bunyi tabrakan. Benar saja perasaan tak enakku
terjadi, kami menabrak!. Semua yang ada di dalam mobil panik, tidak ada yang mau keluar
menemui pengendara motor yang kami tabrak tadi. Kami semua membatu dan bingung mau
berbuat apa.

Orang yang kami tabrak tadi pun akhirnya pergi meninggalkan kami, ternyata ia tak
apa-apa, lega rasanya. Kami pun melanjutkan perjalanan kami. Sampailah di gerbang SMA
Negeri 4. Tetapi permasalahan kami belum usai, temanku membuat kesalahan lagi. Ia
langsung saja menerobos pagar sekolah tanpa membuka kaca, ia juga tidak meminta izin
untuk masuk. Seketika kami disuruh turun dari mobil dan dimarahi oleh guru dan satpam,
belakangan aku tahu nama guru itu adalah Pak Hasyim. Kami berlima meminta maaf atas
kesalahan kami. Lalu, kami menemui Pak Taslim untuk mengajukan proposal seleks tanpa

Page | 75
tes. Pak Taslim menerima berkas kami berlima dan mengatakan tunggu saja pengumumannya
sekitar 1 minggu lagi. Kami pun kembali ke SMP Negeri 15 Palembang. Singkat cerita, kami
berlima diterima di SMA Negeri 4 Palembang. Kami semua bersuka cita serta tak lupa
memanjatkan syukur kepada Allah SWT. Tetapi perjalananku belum berakhir bahkan baru
dimulai.

Masa pengenalan lingkungan sekolah pun tiba, aku memasuki sekolah baruku dengan
langkah kikuk tapi berusaha santai. Saat pertama kali menjalani MPLS, siswa baru dibagi
menjadi beberapa gugus. Aku diterima di gugus pluto, gugus terakhir. Walaupun gugus
terakhir, tetapi kami semua adalah siswa yang lulus seleksi tanpa tes. saat itu kami dilatih oleh
tentara untuk melaksanakan latdis (latihan kedisiplinan) selama tiga hari. Makan dalam
hitungan menit, dan ocehan dari para tentara sudah menjadi kebiasaan saat di latih, maklum
saja latdis memang melatih kami agar disiplin, cepat tangkas, dan berjiwa pemimpin. Saat
Latdis, setiap gugus ditugaskan untuk membuat tarian yel-yel. Yang dinilai adalah
kekompakan, dan keindahan. Gugus kami berusaha kompak dan berlatih terus agar menjadi
yang terbaik. Usaha kami pun tidak sia-sia. Gugus Pluto menjadi gugus terbaik saat Latdis.

Setelah dilatih tentara, kami dilatih dan dibimbing oleh kakak OSIS SMA negeri 4
Palembang, temanku saat digugus adalah Humairoh, karena Humairoh adalah sahabatku sejak
SMP. Aku orangnya pendiam, karena itu saat digugus aku jarang berbicara pada teman gugus
yang lain, kecuali hal yang penting saja. Saat digugus, kami dikenalkan tentang lingkungan
sekolah baru, unjuk bakat, dan cara bersosialisasi dengan teman sebaya. Mendekati masa
akhir gugus, para siswa baru disuruh memberi surat dan hadiah kepada kakak pembimbing
sebagai bentuk apresiasi pada mereka. Masa Pengenalan lingkungan sekolah baru pun usai.
Kami bersedih karena harus berpisah dan mendapatkan pembagian jurusan dan kelas masing-
masing. Saya berdoa agar medapatkan jurusan IPA.

Hari itu perasaanku harap - harap cemas, karena memikirkan kelas mana dan jurusan
apa yang aku terima. Aku juga merasa pusing dengan temanku Septa. Ia selalu berkata
"jurusan apa aku ini?" Karena pusing, kudiamkan saja ia. Daftar siswa perkelas pun sudah
ditempel di masing-masing jendela depan kelas. Aku bersama Humairoh temanku, mencari
nama kami pada daftar nama siswa yang tertempel erat di kaca jendela perkelas. "Udah
ketemu?" tanya temanku. "Belum" jawabku singkat sambil menunjuk daftar nama untuk
mencari namaku dan namanya. Setelah kelas kelima yang kami cari, temanku menemukan
kelasnya. Ia mendapatkan kelas X MIPA 2, sedangkan aku masih mencari dan hampir putus
asa, mungkin aku dapat jurusan IPS, pikirku. Tapi di kelas ke enam, aku mencari namaku dan

Page | 76
ternyata ada. Saat itu kelasku gelap dan berdebu, serta sudah banyak anak yang duduk disana.
Tidak ada yang kukenal, hanya kutemui senyum simpul dari siswa lain sebagai tanda
perkenalan. Banyak juga tetanggaku yang sekelas denganku,yaitu Aldi, Agung, Nesya,
Samuel,Akbar,dan hadi. Tetapi aku tidak dekat dengan mereka . Bangku yang tersisa hanya
bagian depan saja, terpaksa aku duduk di depan sendirian, tak lama ada anak lain yang duduk
di sebelahku. Namanya Riska Salsabila. Ternyata ada dua nama Riska Salsabila di SMA
Negeri 4 Palembang. Akhirnya teman sebangkuku tadi pindah ke kelas XI MIPA 6.

Bangku sebelahku kosong, tak lama handphoneku berdering, menandakan ada pesan
yang masuk, pesan itu berasal dari Eca teman segugusku, aku tidak terlalu begitu
mengenalnya tetapi tahu namanya. Rupanya ia duduk sendirian juga di bangku paling
belakang. Ia bertanya padaku "boleh duduk disini?","Iya" jawabku. lalu kupersilahkan ia
duduk. Kami pun duduk berdua.

Saat awal sekolah, aku tidak terlalu mengenal siswa lainnya dengan baik, bahkan
dengan teman sebangkuku aku tidak berkomunikasi. Saat istirahat, ia selalu keluar menemui
teman SMP nya. Aku juga begitu, teman SMP-ku menjemputku untuk keluar main bersama.
Sampailah pada suatu hari ada tugas bersama untuk teman sebangku, disitulah aku mulai
berkomunikasi dengannya. Banyaknya tugas dan seringnya belajar bersama membuat kami
akrab, kami sering bercerita tentang hal pribadi, bercanda dan pergi ke kantin bersama. Dari
yang awalnya tidak mau berkomunikasi sampai dekat dan menjadi sahabat.

Hari-hari awalku bersekolah, kuisi dengan aktivitas yang baik, seperti belajar pada
umumnya, datang tepat waktu dan memperhatikan pelajaran yang diberikan guruku. Banyak
sekali ragam sifat guru yang kutemui, ada yang pemarah, ada yang arogan, ada pula yang
lembut dan sederhana. Guru favoritku saat kelas sepuluh adalah Pak Anton ia adalah guru
bahasa inggris di SMA Negeri 4 Palembang. Aku kagum dengan guruku yang satu ini, karena
sifatnya yang sederhana dan pintar. Pernah suatu ketika, saat kami duduk di koridor kelas ada
bungkus permen yang jatuh di lantai, lalu dengan santainya Pak Anton memungut bungkus
permen itu lalu membuangnya sambil tersenyum. Itu menjadi tamparan keras bagi kami
selaku murid, guru saja tidak segan untuk memungut sampah kecil itu, semestinya kami
memungutnya terlebih dahulu. Selain itu selalu kutemui senyum khas dari Pak Anton, orang
yang sangat sederhana dan ramah.

Di sekolah baruku ini, aku menemukan banyak sekali hal baru, termasuk teman baru.
Aku senang bisa berteman dengan teman-temanku yang baru, terlebih kepada sahabatku Eca.
Tak lama, aku, eca, dan kedua temanku yang lain yaitu Rizky dan Dwik membuat geng
Page | 77
persahabatan. Di geng ini kami memiliki nama panggilan yang unik seperti aku yang
dipanggil Sarko, Eca yang dipanggil Cabe, Rizky yang dipanggil Erer, dan Dwik yang
dipanggil Wangi.

Selain memiliki sahabat perempuan, aku juga memiliki sahabat laki-laki, Aldi
namanya. Cowok yang sudah lama kukenal karena kami tetangga, tetapi aku tidak pernah
berkomunikasi dengannya, pun halnya dengan bertegur sapa. Maklum, setiap aku melewati
rumahnya ia langsung masuk kedalam rumah, entah apa yang ditakutkannya dariku. Melihat
reaksi yang tak mengenakkan darinya akupun bersikap jutek padanya.

Pada suatu hari, ibunya datang kerumahku untuk menanyakan hal tentang MPLS
sekolah, kujawab dengan baik dan apa adanya saja. Ditengah pembicaraan ibunya
menawarkanku untuk pergi bersama dengan anaknya saja, Aldi. Awalnya aku menolak, tetapi
akhirnya aku mengiyakan. Saat pertama kali ikut dengannya, tidak ada pembicaraan sekata
pun, bahkan jika jangkrik berbicara, bisa terdengar olehku. Waktu pulang dari sekolah pun
tiba. Aku pulang dengannya. "Kamu, gugus mana?"tanyanya yang memecah kesunyian.
"Plu..to" jawabku kikuk. "Oh" jawabnya singkat. Agar tidak sunyi lagi, aku balik bertanya
padanya "Kalau kamu?" tanyaku. "Saturnus" ujarnya. Jawaban simpel tadi menandakan
berakhirnya pembicaraan kami. Suasana kembali sunyi. Aku pun sampai dirumahku, aku
berterimakasih padanya dan lantas ia pulang. Seiring berjalannya waktu, aku dan Aldi
menjadi semakin dekat, bahkan lebih dari sekedar teman. Kami bercerita bersama dan pulang
bersama. Kami sangat dekat dan akrab. Walaupun lawan jenis, kami memutuskan untuk
bersahabat, dan saling mendukung.

Pernah pada suatu hari, hujan melanda saat kami pulang sekolah, di tengah perjalanan
aku menyuruhnya berhenti untuk berteduh sebentar. Ia pun menurutiku. Melihat bajuku yang
basah, ia mengeluarkan jaketnya dari jok motor, dan memberikan jaketnya padaku.
"Nih"katanya. "Tak usah" jawabku. "Pake gak" tawarnya sedikit memaksa. "Kok maksa?"
tanyaku dengan nada sinis. "Ntar kamu sakit" nadanya kembali melembut. "Gak ah, bau"
ledekku. "Hey"serunya. Akhirnya kupakai jaket itu untuk menghargainya. Saat hujan sudah
sedikit reda, ia mengajakku pulang. Aku tidak mau karena masih hujan, walaupun itu hanya
rintik-rintik, tetap saja membuatku basah. Hujan itu baik, katanya. Aku bertanya dalam hati,
baik apanya, yang ada malah bikin sakit. "Ayolah, udah sore nih" ajaknya sambil melihatkan
jam tangannya padaku. Baiklah. Kami pun pulang bersama hujan, tetapi aku tetap menutupi
kepalaku menggunakna jaketnya. Akhirnya sampai rumah .Banyak sekali perhatian kecil yang
ia berikan padaku, sepele tapi bermakna

Page | 78
Waktu begitu cepat berlalu. Saat itu kelas 10 hampir berakhir, tepatnya pada bulan juli
2017. Aku deg-degan saat akan diadakan pembagian raport, yang ada dibenakku apakah aku
bisa membuat orang tuaku bangga dengan prestasiku, atau aku hanya membuat mereka
kecewa dengan kemalasanku. Semuanya campur aduk dikepalaku. Saat itu bukan murid yang
mengambil rapot, tetapi wali murid. Ibuku yang kesekolah waktu itu. Harap-harap cemas aku
menanti dirumah, aku hanya bisa berdoa yang terbaik. Tak lama bunyi suara klakson motor
mengusikku, ibuku pulang ternyata. Ia memasang wajah kecewa, hatiku tak enak, ternyata ia
hanya bergurau, aku berhasil mendapat peringkat satu, aku sangat senang dan lega. Ibuku
mengucapkan terimakasih padaku, karena telah melakukan yang terbaik. Hari libur yang
dinanti pun tiba. Selamat liburan semuanya.

Masa liburan yang panjang telah dilalui, suara azan subuh membangunkanku,
mengingatkanku agar aku beribadah kepada-Nya. Matahari pun bersinar, menandakan bahwa
aku harus kembali ke rumah keduaku, yaitu Sekolahku. Pagi-pagi sekali aku berangkat
sekolah. Menjadi penanda bahwa aku semangat untuk kembali berjumpa dengan guru baru,
kelas baru, tetapi teman lama. Udara pagi yang segar mengiringi motorku. Aku tiba disekolah.
Aku pamit pada kakakku dan mengucapkan bismillah saat mau memasuki gerbang. Aku
masuk ke ruang kelas baruku, di lantai dua. Teman sebangkuku masih sama, yaitu Eca. Bukan
suatu kebetulan, melainkan memang rencana kami berdua. Walaupun saat kelas 10 kami
sering berdebat, tetapi kami masih tetap sebangku. Kelas 11 aku bersekolah seperti biasa, aku
belajar, bermain, dan pergi ke kantin. Saat kelas sebelas, hampir semua guruku berganti.

Guru favoritku kelas sebelas adalah Buk Siti dan Buk Haryati. Aku menyukai Buk Siti
karena orangnya baik, penyabar dan peduli dengan kelelahan siswa, seperti meditasi.
Sedangkan Aku menyukai Buk Haryati karena gurunya lucu dan tidak mudah marah.

Kelas sebelas, aku sering mengikuti lomba menggambar, baik di dalam sekolah maupun luar
sekolah. Aku memang hobi menggambar. Bahkan kata orang tuaku, saat aku masih kecil aku
selalu mencoret dinding menggunakan krayon dan pensil. Suatu hari, jam menunjukkan pukul
setengah sepuluh. Aku tengah menikmati makananku. Tak lama ada dua orang anak
menghampiriku. Menanyakan kepadaku, apakah aku mau mengikuti lomba kaligrafi di SMA
Negeri 1 Palembang. Lantas kuhentikan makanku, aku balik bertanya kapan? Dimana?
Temanya apa?. Berondongan pertanyanku tadi hanya dijawab singkat oleh kedua anak tadi,
"kalau kamu mau, ke ruang rohis saja." Yasudah pikirku, aku pun menuju ruang rohis.
Sesampainya di ruang rohis. Aku bertemu dengan Pak Hasyim, ia menanyakan apakah aku
bisa mengikuti lomba dan mebanggakan nama sekolah. Akhirnya kusanggupi pernyataan Pak

Page | 79
Hasyim tadi. Hari yang ditunggu pun tiba, saat itu hari minggu. Pagi-pagi sekali aku bersama
anak rohis lainnya yang ikut lomba menaikki mobil menuju SMA Negeri 1 Palembang.
Selama perjalanan kami bercerita dan menikmati perjalanan.

Kami pun tiba di lokasi, aku bingung harus mencari ruangan lomba dimana. Akhirnya
setelah mencari aku menemukan ruanganku. Sampai disana, aku mengeluarkan alat lukisku
berupa, krayon, pensil, dan penghapus. Walaupun aku hobi menggambar tetapi alat gambarku
tidaklah mahal dan lengkap. Lomba pun dimulai, aku mulai menggambar dengan pensil
secara tipis, yang kugambar adalah salah satu Asmaul Husna yaitu, Malikul Mulk yang berarti
Allah raja segala kerajaan. Setelah mengikuti lomba selama 2 jam. Aku pun harap- harap
cemas menantikan pengumuman hasil lomba tadi, tetapi pengumumannya lebih lambat dari
perkiraanku dan terpaksa kami menunggu sampai sore. Tetapi perjuanganku tak sia-sia. Aku
berhasil meraih juara 3 lomba kaligrafi se-Sumatera Selatan. Jam menunjukkan pukul 7
malam. Hari sudah gelap, dan kami harus bergegas pulang kerumah masing-masing. Selain
lomba tadi, aku juga pernah mengikuti lomba poster dan berhasil meraih juara 3 se-Sumatera
Selatan, dan lomba design karakter faber castle, tetapi belum beruntung. Di dalam sekolah,
aku sering mengikuti lomba menggambar yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah aku
sering menjuarai lomba tersebut.

Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Saat itu bulan Ramadhan, sekolahku
mengadakan ujian semester, au mengikuti ujian dengan baik dan berusaha jujur, karena saat
itu aku tengah berpuasa. Singkat cerita pembagian rapot pun dilaksanakan dan aku berhasil
meraih peringkat 1. Saat menerima kabar itu, aku senang sekali. Senang karena nilai
memuaskan, dan senang karena aku akan berlebaran dirumah nenekku di kampung pandan
jaya, Kotanegara.

Keesokan harinya, aku dan keluarga besarku mudik ke kampung nenek dan kakekku.
Kami berangkat bersama- sama dan melakukan konvoi, mudik ke kampungku bukan
perjalanan yang mulus. Jalan yang berlumpur, debu, dan melewati hutan-hutan adalah syarat
untuk sampai ke kampungku. Perjalanan 7 jam pun telah ditempuh, benar-benar perjalanan
yang melelahkan.

Sesampainya di rumah nenekku, semua rasa lelah dan jenuh terbayarkan, tidak ada yang lebih
bahagia daripada kumpul keluarga, melaksanakan buka bersama dan bercanda ria di rumah
yang sederhana dan asri.

Page | 80
Keesokan harinya adalah hari masak-masak, H-1 lebaran. Keluarga besarku memasak
rendang sapi, porsinya sangat banyak, satu kuali penuh. Maklum, karena ada banya keluarga
yang berkumpul di rumah nenekku. Hari yang ditunggu pun tiba kami berlebaran Tak terasa,
liburan panjang hampir berakhir, memaksaku untuk kembali ke Palembang untuk bersekolah.

Aku kembali kesekolahku. Aku sudah naik kelas 3 SMA. Kelas baruku letaknya di
dekat pagar, jadi mudah untuk akses keluar masuk. Saat dikelas 3, tak banyak yang berbeda
dariku, teman-teman lama masih hangat menyapa. Hanya gurunya saja yang berbeda. Wali
kelas kami adalah Ibu Intanti, guru biologi yang sudah senior. Saat pertama kali menginjak
kelas 3, guru yang pertama kali mengajar kelas kami adalah Ibu Afrida, seorang guru kimia.
Mendebarkan sekali saat ia memperkenalkan dirinya dengan nada tinggi, dan memberikan
komentar terhadap buruknya pendidikan LP siswa-siswi saat ini. Kami semua hanya diam
menunduk, sambil menahan detak jantung yang lebih cepat dari biasanya. Setelah beberapa
kali mengajar, persepsi kami mengenai dia salah. Sebenarnya Ibu Afrida adalah guru yang
lembut, tetapi tegas. Selain itu, saat kelas 3 aku juga baru mengenal guruku, yaitu Pak
Hasyim. Pandangan pertamaku mengenainya orangnya lucu, dan kalau mengajar 90
persennya adalah lawakan, dan sisanya baru pembelajran. Pelajaran Pak Hasyim adalah
pelajaran yang paling ditunggu oleh kelasku.

Menjalani kelas 3, tak semudah yang kupikirkan. Aku dan siswa lainnya harus
mempersiakan diri untuk menghadapi berbagai ujian, ujian sekolah, ujian nasional, SNMPTN
& SBMPTN. Mengenai kemana tujuanku setelah tamat SMA, aku sering berkonsultasi
dengan ibuku, karena aku yakin saran ibuku adalah saran yang terbaik. Aku memiliki mimpi
untuk melanjutkan pedidikan ke STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara). Masuk STAN
adalah impianku sejak lama, semoga doa dan usahaku tidak sia-sia.

Tak terasa, perjalananku sudah hampir berakhir. Tiga tahun bukanlah masa yang
singkat. Dan, sebentar lagi semua yang kuceritakan hanya tinggal kenangan. Aku akan
berpisah dengan teman-temanku, guru-guruku, lingkungan sekolah, san berpisah dengan masa
SMA ku. Aku hanya bisa berharap yang terbaik pada diriku dan teman-temanku.

Page | 81
12. Masa-Masa SMA yang Memberikan Banyak Kesan

Oleh Iko Rahmat Illahi

Perkenalkan nama saya Iko Rahamat Illahi saya lahir di Palembang Tanggal 08 Juni
2001,saya tamatan dari Smp Negeri 20 Palembang, setelah tamat dari Smp Negeri 20 saya
binggung akan masuk sma mana,setelah saya memutuskan dan berbicara dengan keluarga
akhirnya saya mengikuti tes masuk sma negeri 4 Palembang dan alhamdulillah saya di terima
di Sma tersebut.

Setelah diterima di Sma Negeri 4 Palembang, saya mengikuti mos dan masuk gugus
Venus, tujuan dari mos tersebut adalah untuk memperkenalkan kami siswa dan siswi baru
kepada lingkungan yang baru dan sebagai waktu untuk berkenalan dengan teman-teman baru
yang berasal dari bermacam-macam sekolah Smp. Disitulah saya mendapatkan teman teman
baru yang mengasikan.

Setelah acara mos yang dilakukan selama 3 hari yang begitu mengasikan dan
menyenangkan tersebut. Tiba lah saat nya tes peminatan yang bertujuan untuk menentukan
apakah siswa siswi tersebut masuk kelas Mipa atau pun kelas Ips. Tes peminatan itu pun
berlangsung secara bersamaan dengan tes Iq yang bertujuan untuk mengukur Iq dari Siswa
Siswi tersebut.

Setelah mengikuti tes tersebut ke esokan harinya akan mendapatkan hasil tes tersebut,
sebelum di beritahu hasil tes tersebut kami mengkuti upacara bendera terlebih dahulu saat
kami sedang upacara, pihak dari sekolah telah menempelkan hasil tersebut di tiap-tiap kelas.
Setelah upacara hampir selesai kami di beritahu bahwa hasil tes bisa di lihat di masing-masing
kelas dan jika ada nama kamu di kelas tersebut maka itu lah kelas kamu.

Aku pun mulai bercarian dimana kelas ku setelah aku keliling, aku pun masih belum
menemukan nya akhirnys aku bingung kenapa tidak ada nama ku. Saat itu datang lah teman
ku alumni Smp negeri 20 juga sama seperti ku, Bernama Heru dia berkata"kenapa kamu
seperti kebingungan itu iko? " Aku berkata" aku binggung heru, aku tidak bisa menemukan
kelas ku". Dia pun tertawa sambil mengatakan "itu kelas kamu di X Mipa 1 di dekat ruang
guru".

Akupun langsung bergegas pergi kesana dan melihat ternyata ada nama ku disitu dan aku
pun sudah tenang, Memang kelas tersebut terpisah dari kelas-kelas lain sehingga aku tidak
melihatnya saat aku mencari nama ku di tiap-tiap kelas. Setelah aku memasuki kelas tersebut
Page | 82
banyak sekali orang-orang dari smp lain dan ada juga dari smp 20 saat itu aku binggung ingin
duduk dimana dan akhirnya ada teman ku bernama rangga menggilku dan berkata "Iko,sini
duduk bersamaku" aku pun berkata "oke rangga, aku akan duduk bersama kamu".

Setelah itu guru pun masuk dan kami disuruh berkenal di depan satu per satu, tiba
saatnya girilan aku yang memperkenalkan diri, aku pun sedikit gugup saat memperkenalkan
diriku. Setelah semua nya sudah memperkenalkan diri tiba waktunya jam istirahat dan kami di
persilakan untuk istirahat. Saat istirahat aku dan Rangga pergi ke kantin untuk makan bakso
dan kami pun pergi ke kantin untuk makan bakso, setelah makan bakso kami masuk ke kelas
kami lagi karena jam istirahat telah selesai dan kami duduk di tempat masing masing seperti
tadi.

Ke esokan harinya pagi jam 06.40 wib kami mengaji terlebih dahulu bersama-sama di
masjid yang berada dalam wilayah sekolah tersebut dan dipimpin oleh guru agama yang
bernama pak Hasyim,setelah mengaji sampai jam 07.00 wib kami pun diberi sedikit ceramah
oleh pak hasyim. Setelah mengaji kami masuk ke kelas masing-masing dan tidak lama dari
kami masuk kelas masuk lah wali kelas kami bernama Maam Erni dan memberikan nasihat-
nasihat dan peraturan-peraturan yang harus kami taati di Sma Unggul Negeri 4 Palembang.
Saat beberapa bulan kemudian tiba lah kelas meeting yang berisi banyak sekali
perlombaan mulai dari lomba futsal,basket,volley,menggambar,kebersihan kelas,yel-
yel,lomba tarik tambang dan banyak lagi yang lain-lainnya.Saat itu aku menngikuti lomba
futsal bersama teman-teman ku dan kami langsung menyusun strategi untuk bertanding besok.
Ke esokan harinya kami sudah siap dengan semua peralatan-peralatan futsal mulai dari
sepatu,kaos kaki,deker,baju dan celana futsal.sebelum dimulai pertandingan futsal kami di
beri arahan terlebih dahulu dan peraturan-peraturan yang harus di taati oleh semua pemain
dan kami diberi kertas masing-masing tim yang berisi jadwal-jadwal kami bermain dan kami
bermain yang ke-19 dan berhadapan melawan kelas 12 Mipa 1
Awalnya kami sedikit goyang melihat kami akan melawan kelas 12,tetapi kami
memberanikan diri dan bersemangat untuk mendapatkan kemenangan,Sembari menunggu
bertanding,kami pun pergi untuk menonton pertandingan yang lain yang pada saat teman
kami sedang bertanding untuk memberikan semangat kepadanya agar bisa menang dan agar
dia lebih percaya diri untuk memenangkan lomba tersebut.Akhirnya teman kami yang di
cabang perlombaan lain memenagkan lomba melukis juara 3. Kami pun senang karena kami
telah mengontongi 1 juara.
Setelah menontonya,kami pun kembali ke pertandingan futsal yang pada saat itu
masih pertandingan yang ke-10.Kami pun menontonnya yang pada saat itu kelas 12 mipa 4
Page | 83
melawan kelas 12 ips 2 .Mereka semua saling menunjukan kehebatan mereka dan
pertandingan pada saat itu sangat sengit karena kedua tim itu sama-sama hebat akan waktu
babak kedua pun hampir habis dan skor mereka masih 0-0 dan akhirnya babak ke 2 pun telah
habis dan skor masih 0-0 dan akhirnya babak pinalti yang menentukan siapa yang akan
menang dan akhirnya 12 ipa 4 yang memenangkan pertandingan.
Melihat mereka kelas 12 bermain kami pun sidikit goyah karena masuk yang akan
kami hadapi tersebut juga merupakan tim yang hebat,tetapi itu juga memberikan kami
semangat untuk menang melawan mereka. Kami pun menyusun taktik untuk melawan musuh
kami nanti.
Tibalah ke pertandingan yang ke-18 kami pun bersiap untuk bertanding dan memakai
perlengkapan-perlengkapan tidaklama kemudian kelas kami pun di panggil untuk berhadapan
melawan kelas 12 Mipa 1 tersebut.Kami pun kerkumpul ditengah lapangan dan
menyanyyikan lagu Indonesia raya dan tidak lupa juga untuk bersalam-salaman.Setalah itu
kami pun masing-masing berdoa untuk memenangkan pertandingan ini.Akupun bermain di
posisi belakang sebagai bek,sekaligus membantu penyerangan.
Peluit pun dibunyikan kami bermain sangat semangat tetapi mereka sangat hebat aku pun
berusaha menggagalkan serangan meraka saat umpan lambung yang diberikannya aku pun ber
duel di udara dengan penyerang kelas 12 yang sangat tinggi itu,sehingga aku terjatuh saat duel
udara dan ia pun jatuh dan menimpa badan ku dan bolanya keluar lapangan,dia pun langsung
meminta maaf padaku dan aku pun berkata “tidak apa-apa,karena bermain sepak bola harus
kuat”Sambil Tersenyum.Pertandingan Pun sangat sengit dan mereka membobol gawang kami
di menit-menit terakhir, skor menjadi 1-0 dan akhirnya wait meniup peluit tanda telah habis
nya pertandingan tersebut. Akhirnya kami kalah dan sedikit kecewa atas kekalahan tersebut.
Kami pun kembali kekelas lagi dan beristirahat sambil membersihkan badan kami yang kotor
setelah bermain tadi.Setelah lomba telah selesai kami pun pulang kerumah masing-masing.
Setelah sekian lama belajar dikelas 10 Mipa. Akhirnya tibalah saatnya ulangan semester
genap yang menentukan naik tidak naiknya siswa dan siswi kelas 10 untuk bisa menuju ke
kelas 11. Sebelum itu kami pun belajar bersama-sama dengan teman ku yang bernama aldi,
agung, hadi dan dwi. Kami belajar bersama di rumah risky rahmawati, kami pun belajar dan
sambil sedikit bermain agar belajar kami menjadi menyenangkan dan tidak
membosankan.Setelah telah lama di sana kami pun pulang kerumah masing-masing dan
beristirahat untuk besok.
Hari senin pun tiba itulah hari pertama kami ujian dan kami pun menjawab dengan
semaksimal mungkin untuk menjawab soal-soal itu sebisa kami dan kami pun berharap

Page | 84
semoga jawaban kami memuaskan dan tidak mengecewakan.dan setelah ulangan di hari senin
kami pun pulang dan belajar lagi dirumah untuk bersiap-siap menempuh ujian selanjutnya.
Ujian semester genap pun telah selesai dan sekitar 5 hari kemudian hasil ujian pun
dibagikan dan hasil lumayan, kami semua pun naik ke kelas 11dan setelah bagi rapot libur
panjang di tiba selama sekitar 1 bulan. Saya pun memanfaatkan libur panjang itu dan aku pun
mudik ke padang untuk bertemu keluarga dan saudara-saudara yang ada disana dan sekalian
sambil berlibur disana.
Libur panjang hampir selesai, saya bersama keluarga pun pulang ke Palembang untuk
kembali bersekolah. Hari pertama masuk kelas 11 saya pun duduk bersama dayat. Setalah itu
tidak kemudian ada acara classmeting dan disitu banyak sekali perlombaan mulai dari lomba
catur, mobile legends, tari, rangking 1,voli dan tarik tambang. Saya pun bersama teman laki-
laki mengikuti lomba mobile legends, sebelum hari itu kami pun berlatih bersama teman-
teman dan menyiapkan kuota untuk mengikuti lomba tersebut.
Tibalah hari itu, kami semua berkumpul di kelas dan panitia memberitahukan kami
untuk daftar ulang. Setelah daftar ulang kami semua yang mengikuti lomba tersebut
berkumpul di ruangan yang telah di siapkan untuk segera bertanding. Kami pun langsung
bertanding melawan kelas 11 ips 2 dan kami pun menang dengan mudah melawan mereka.
Pertandingan kami ke 2 pun melawan kelas 11 ipa 5. Mereka pun sangat hebat bermain
sehingga kami kalah dengan telak melawan mereka. Kami pun langsung gugur dan kami
kembali ke kelas kembali dan tertawa walaupun kami kalah.
Keesokan harinya kami mengikuti lomba tarik tambang yang beranggotakan 10
orang,5 orang perempuan dan 5 orang laki-laki.Kami pun mempersiapkan energi sebelum
bertanding dengan serapan terlebih dahulu dan sedikit pemanasan,salah satu dari kami
bernama galuh pun pergi ke tempat panitia untuk registrasi ulang dan medapatkan daftar-
daftar pertandingan.Setelah registrasi ulang tidak lama sekitar 1 jam loma pun dimulai dan
kami pun pergi ke tempat lomba dan memperkatikan peraturan-peraturan yang diberikan
wasit.
Tibalah saatnya kami yang bertanding,saat itu kami melawan kelas 11 ipa 3,kami
mempersiapakan semua peralatan yang dibutuhkan dan menggeluarkan semua energy yang
kami punya pada saatbertinding,pertandingan itu pun berlangsung sangat meneganggkan
karena kami sama-sama kuat.Kami pun menang di ronde pertama,1 ronde lagi kami bisa
menang melawan kelas 11 ipa 3,kami pun semua sudah nampak hampir kehabisan
tenaga.Kami pun berjuang di sisa-sisa tenaga agar bisa menang.Ronde kedua pun dimulai
kami pun semua menarik tali tersebut dengan sekuat-kuatnya tapi mereka juga tidak

Page | 85
menyerah,mereka pun menarik tali itu dengan se kuat-kuatnya.Alhasil kami pun berhasil
menumbangkan kelas 11 ipa 3 dengan menang telak.

Setelah pertandingan pertama kami,kami pun berisitirahat untuk melawan musuh


selanjutnya yaitu kelas 12 ips 3.Kami pun sedikit goyah karena melawan kelas 12 karena
kelas 12 itu semua berbadan besar di bandingkan kami dan pasti mereka memiliki kekuatan
yang lebih dari kami,tetapi kami tidak berputus asa,kami akan tetap berjuang sampai darah
penghabisan.1 jam berlalu kami pun dipanggil lagi untuk bertanding melawan kelas 12 ips
3,kami pun bersiap-siap.
Pertandingan pun dimulai kami,mereka sangat kuat,kami kewalahan melawannya
dengan mudah saja mereka menangkan ronde pertama dengan mudah,akan tetapi kami pun
bertambah semngat kami untuk mengalahkan mereka di ronde ke dua,kami pun berusaha
dengan keras untuk menang di ronde ke dua tersebut.Alhasil kami pun menang di ronde kedua
mereka pun terkejut bisa kalah dengan kami,skor pun seri dan kami beserta tim lawan
bermain di ronde ketiga untuk menentukan siapa yang akan jadi pemenang yaitu juara 1.
Kami pun berusaha di detik-detik kekuatan kami yang hampir habis,kami pun
bertarung mati-matian untuk bisa menang dan mengeluarkan sisa-sisa energi yang ada di
tubuh kami tersebut.Alhasil kami pun tumbang di ronde ketiga dan mereka memenangkan
pertandingan tersebut.Kami pun tidak kecewa walaupun kami kalah karena kami telah
berusaha dan kami pun mendapat juara 2.
Tidak lama kemudian ulangan kenaikan kelas pun berlangsung,sebelum ulangan
tersebut aku pun belajar bersama di rumah risky rahmawati bersama teman-teman di
sana,kami pun belajar dengan giat dan tekun,kami berharap agar nilai kami semua hasilnya
memuaskan dan dapat naik di kelas 12.Setelah belajar di rumah risky rahmawati kami pun
pulang kerumah masing-masing untuk bersiap-siap di hari esok.
Harinya pun dimulai kami semua mengikuti ujian kenaikan kelas dengan semua
kemampuan yang kami miliki,setelah 1 minggu berlalu kami pun telah melewati ujian
tersebut dan hanya tinggal menerima hasilnya apakah memuaskan atau tidak.Kami semua pun
terus berdoa agar kami semua bisa naik ke kelas 12 dan tidak ada satupun teman kami yang
tidak naik kelas.
Tibalah Hari penerimaan rapot kami pun semua sedikit gugup pada saat itu,dan alhasil
kami semua pun naik ke kelas 12 dan kami semua bergembira akan hal itu.Kami pun pulang
kerumah masing-masing dan memberi tau orang tua akan hasil tersebut.Libur panjang pun
tiba kami pun libur masing-masing selama sekitar 2 minggu,selama 2 minggu itu lah kami

Page | 86
semua jarang bertemu.Liburan pun telah selesai dan kami pun masuk sekolah seperti biasa
dan kami telah naik ke kelas 12
Awal pertama kali di kelas 12 ipa 1 pun aku tetap duduk bersama dayat,dan didepan
kami ada teman-teman kami yang sangat baik yaitu risky dan dwi.Kami pun selalu saling
bantu membantu jika salah satu dari kami mempunyai masalah,karena kami telah menjadi
sahabat yang dekat dan tidak lama lagi kami pun akan berpisah dan jarang bertemu lagi
karena akan tamat sekolah sma,kami pun semua berharap semoga kami pun sukses dan dapat
menggapai impian dan cita-cita masing-masing dan bisa bertemu dan berkumpul lagi di hari
kemudian.Aku akan selalu mengingat masa-masa sma ini yang penuh dengan kenangan yang
mungkin tak akan terlupakan.

“KUHARAP KITA BISA BERTEMU LAGI DAN BERKUMPUL LAGI DENGAN KEADAAN
SEMUA SUKSES DAN TERGAPAI CITA-CITANYA MASING-MASING”Aamiin

Page | 87
13. Tentang Saya
Oleh Irma Annisa Suryani

Saya adalah seorang anak berusia 17 tahun. Di setiap kehidupan saya, ada banyak
sekali masalah yang sudah saya lewati. Saya seorang anak yang lahir pada tanggal 31 maret
2001, di kota Palembang, dan dilahirkan oleh seorang Ibu yang luar biasa. Ibu saya keturunan
minang, Ayah saya keturunan Palembang. Mulai dari saya masuk Sekolah Dasar, orangtua
saya selalu mendukung setiap pekerjaan yang saya lakukan. Hingga sekarang ketika saya
mulai menjalani masa SMA, orangtua saya pun masih tetap mendukung semua apa yang saya
lakukan selama itu bersifat positif.

Kala itu saya mulai menginjak masa SMA. Pada hari itu semua siswa yang seumuran
dengan saya mulai mendaftar di sekolah yang mereka inginkan. Termasuk saya juga. Saya
mendaftar terlebih dahulu di Madrasah Aliyah Negeri 3 Palembang, Ayah saya yang selalu
mengantarkan saya untuk mendaftar dan tes di se kolah itu. Saya tahu rasa lelah yang
dirasakan oleh Ayah, tetapi Ayah seakan tak ingin melihatkan rasa lelah itu kepada saya, demi
saya. Namun, Allah belum memberi rezeki saya untuk sekolah di MAN 3.

Hingga pada suatu hari, saya tak lelah untuk berjuang mendapatkan sekolah yang
terbaik. Sempat putus asa dan menyerah. Tapi semua keluarga saya seakan-akan memberikan
semangat kepada saya agar tidak mudah menyerah begitu saja. Sempat waktu itu saya disuruh
sekolah Pesantren, namun Ibu belum siap untuk melepas saya. Lalu, pada akhirnya saya
mencoba untuk tes di SMA 4 Palembang. Ternyata ada banyak teman saya yang mendaftar di
SMA 4. Dengan mencoba sekuat tenaga saya, akhirnya saya bisa lulus di SMA 4 dengan nilai
yang memuaskan bagi diri saya sendiri.

Awal saya MPLS di sekolah itu, saya ternyata satu gugus dengan teman-teman yang
asik dan kakak pembimbing yang pastinya asik juga. Salah satu kakak yang saya kenal adalah
kak Yanuar Pratama, dia adalah seorang kakak yang mau berkenalan dengan saya.

“Dari SMP mana dek?” tanyanya.

“Dari SMP 24 kak” jawab saya

“Oh yang di Tegal Binangun itu ya? Kenapa pilih SMA 4?”

Page | 88
“Soalnya Ibu saya yang menyuruh untuk sekolah di sini kak”

Seiring berjalannya waktu, saya dan kak Yanuar mulai akrab lebih dekat lagi, saya
telah menganggap dia sebagai kakak yang baik sekali. Baru ketika SMA inilah saya mengenal
seseorang yang benar-benar mau berteman dengan saya. Biasanya tidak ada yang ingin
berteman dengan saya, karena saya tidak begitu cantik seperti teman saya yang lain. Ada
banyak suka dan duka selama MPLS berlangsung. Setelah MPLS akan berakhir, saya dan
teman-teman merasa sedih akan berpisah walau masih satu sekolah.

Setelah beberapa hari sekolah, kami di bagikan kelas, waktu itu saya mendapatkan
kelas IPS, saya sedih sekali kala itu. Ayah saya berusaha untuk membuat saya masuk ke kelas
IPA, karena ketika masuk PTN saya ingin ambil jurusan arsitek pada waktu itu. Tapi
beruntungnya saya, bisa pindah ke kelas IPA. Ketika itu saya tidak percaya dan Alhamdulillah
semua keinginan saya terkabul kali ini, setelah saya tidak diluluskan MAN 3 waktu itu.

Saya mendapatkan kelas Mipa 1, dimana awalnya saya merasa canggung dan malu,
karena saya bukan asli dari kelas tersebut. Awalnya juga saya tidak kenal dengan semua anak
di kelas Mipa 1, namun beruntung waktu itu saya bertemu teman sekelas waktu Sekolah
Dasar. Teman SD saya, Agung Wahyudi adalah seorang yang saya kenal semenjak kelas satu
SD. Ada banyak anak pindahan dari IPS ke IPA, salah satunya Dwi Sekar, dia yang pertama
kali mau mengajak saya kenalan dan duduk berdua waktu itu. Tanpa saya sadari ada banyak
juga teman dari gugus saya waktu MPLS. Seiring dengan jalannya waktu, lambat laun saya
mulai berkenalan dengan seluruh teman di kelas Mipa 1.

Saya mulai dekat dengan Dwi Sekar, dia seorang yang rajin dan baik, dia ternyata
suka yang berbau korea. Sebenarnya bertentangan dengan saya, tetapi karna dia juga saya
sempat menonton drama korea dan suka korea.

“Kamu suka Korea sejak kapan, Dwi?” Tanya saya

“Saya suka Korea sewaktu SMP, dimana waktu itu Korea lagi booming sekali di Indonesia”
jawabnya

“Oh kalau begitu saya boleh melihat drama Korea? Drama apa yang kamu sukai?

“Tentu, sangat boleh. Kalau begitu kamu mau menonton drama ini? (Dwi memperlihatkan
suatu drama yang berjudul Weightlifting Fairy Kim Bok-joo)

Page | 89
Di sekolah saya mengikuti ekstrakulikuler ROHIS, awalnya saya tak pernah ingin
berorganisasi, karna bagi saya itu semua sia-sia dan membuang waktu saya. Tapi ada satu
orang yang membuat saya bertekad bertahan di ROHIS. Akhirnya saya mulai menjalani
sebagian kehidupan saya di ROHIS. Ternyata di ROHIS ada banyak yang tidak suka dengan
perilaku saya. Padahal saya sudah membuat diri saya menjadi lebih baik dari yang
sebelumnya. Tapi, setiap masalah dan orang yang tidak suka dengan perilaku yang saya
miliki, saya akan tak acuh dengan semua itu dan biarlah Allah yang membalasnya.

Pada acara memperingati Kemerdekaan Indonesia, OSIS SMA 4 mengadakan


beberapa lomba. Kelas X Mipa 1 juga banyak mengikuti lomba, kecuali saya. Kala itu
rombongan Agung mengikuti lomba bakiak, rombongan Atika mengikuti lomba tarik
tambang, Intan mengikuti lomba melukis, dan Alhamdulillah semuanya menang. Saya turut
bergembira kala itu, walaupun saya tidak ikut lomba.

Lalu pada bulan November, tiba saatnya ujian semester, dimana pertama kalinya saya
ujian di masa SMA ini. Saya terus belajar agar bisa menjawab soal ketika ujian. Ada banyak
teman saya yang tidak jujur, tapi saya tidak terpengaruh, karena bagi saya kejujuran lebih
penting di kehidupan sehari-hari dan dengan jujur juga akhlak kita akan baik.

Akhirnya ujian pun berakhir, dengan berusaha dan doa sudah saya lakukan. Tiba
saatnya pembagian rapot. Waktu itu orangtua yang mengambil, saya hanya diam di rumah
sambil menunggu Ibu pulang dari sekolah. Ketika itu saya hanya berdoa agar mendapatkan
kabar gembira dari Ibu. Alhamdulillah doa saya di ijabah sama Allah, saya mendapatkan nilai
baik dan peringkat 10 besar. Saya sangat bersyukur kala itu, usaha saya tidak sia-sia.

Lambat laun hari pun mulai berlalu. Sudah saatnya saya memasuki kelas XI, dimana
artinya kurang lebih satu tahun lagi saya berada di SMA 4 Palembang.

Hari pertama di kelas XI sama seperti halnya kelas X. Waktu itu teman-teman sibuk
mencari tempat duduk yang nyaman bagi mereka. Saya duduk dengan Riska, awalnya dia
yang mengajak saya untuk duduk sebangku di kelas XI, entah kenapa bisa begitu. Saya pun
menerima dengan senang, karena saya berfikir bahwa saya sudah mulai dikenal oleh teman-
teman.

Ternyata di kelas XI saya di percaya oleh teman-teman untuk menjadi ketua kelas,
awalnya saya tidak mau, karna pemimpin tidak seharusnya perempuan, melainkan laki-laki
lah yang harus memimpin suatu kelas. Tapi teman-teman tetap mempercayai saya sebagai
Page | 90
ketua kelas, akhirnya saya pun mau dan langsung bilang ke wali kelas. Banyak guru yang
tidak percaya bahwa saya akan menjadi ketua kelas di XI Mipa 1. Namun, banyak juga guru
yang kagum dan salut karna perempuan bisa juga menjadi pemimpin.

Pada kelas XI juga saya sudah mulai menjadi senior di ROHIS. Kala itu saya dan
semua angkatan saya diberi cobaan oleh kelas XII. Dimana saya terus tidak disenangi walau
sudah berbuat kebaikan, saya terus di marahi walau tak punya salah sedikit pun. Tapi dengan
semua itu saya selalu menghadapinya dengan senyuman dan usaha yang harus saya
tingkatkan lagi kedepannya.

Pelajaran seperti biasa pun sudah dimulai. Saya tetap seperti biasanya, belajar dengan
perlahan, tenang, dan fokus.

Tiga bulan pun sudah di lalui. Tiba saatnya saya dan teman ROHIS mengadakan acara
satu Muharram 1439H. Ini adalah hari pertama kami mengadakan acara dengan usaha sendiri.
Ketika gladi bersih di masjid, teman saya, Rahma Safitri membawa seorang teman yang
belum saya kenal ke sekolah. Mereka mencari saya.

“Irma mana ya?” Tanya Rahma

“Itu ada di dalam ruang ROHIS” jawab salah satu teman saya

Lalu saya pun keluar untuk menemui Rahma.

“Ada apa Rahma?” Tanya saya

“by the way, kenalin ini Uswatun Hasanah, dia dari MAN 1 Palembang”

Kami pun saling berjabat tangan, saling melempar senyum, dan berkenalan sebentar.

“Irma, kita ke rumah Rahma sebentar, bisa?” Tanya Uswatun

“Emang ada apa ya?”

“Nanti bisa kamu lihat sesudah sampai di sana”

Ternyata saya dipertemukan dengan uminya Uswatun. Saat itu saya sangat heran
kenapa saya bisa dipanggil kemari?. Setelah agak lama berbincang, ternyata saya diajak untuk

Page | 91
lomba Syarhil Quran di UIN Palembang. Dengan spontan saya mengatakan “iya”, karena saat
itu saya ingin sekali mengikuti lomba lagi, setelah sekian lama tidak mengikuti lomba.

Lalu, kami bertiga pun mulai latihan, karena waktu yang sedikit kami dengan serius
latihan. Saya ditunjuk untuk menjadi saritilawah atau yang membacakan arti dari ayat Al-
Quran. Saya memang tipe orang yang suka sekali membaca puisi, menulis, dan menciptakan
puisi dikala saya merasa bosan. Saya juga sering disuruh untuk menjadi saritilawah ketika
acara besar Islam di SMA 4.

Hari itu pun dimulai. Saya merasa sangat gugup, karena baru pertama kalinya saya
lomba Syarhil Quran. Dengan penuh semangat dari orang tua saya, semangat dari umi
Uswatun, semangat dari keluarga Rahma, kami pun menjalankan lomba dengan lancar.

Seminggu dari lomba tersebut, pengumuman baru diadakan. Kala itu ayah dan umi
Uswatun yang menunggu pengumuman, karena waktu itu kami sekolah. Lalu, ketika pulang
sekolah, Rahma menyuruh saya ke rumahnya, saya ya hanya mengikuti saja, ternyata kami
menang dalam lomba itu sebagai juara pertama. Sungguh saya sangat senang sekali, first time
kami menggeluti cabang lomba ini.

Tak lama dari lomba di UIN, pemerintah kota Palembang mengadakan MTQ tingkat
kota Palembang dan ada cabang lomba Syarhil Quran di sana. Kata umi kami harus ikut, dan
ikutlah kami ke dalam lomba itu, saya juga terus belajar memperbaiki vokal saya dalam
menyampaikan setiap arti dari ayat Al-Quran. Bisa dihitung selama tiga bulan kami latihan
mempersiapkan itu semua, kami latihan kadang di rumah Rahma atau di rumah Uswatun.

Dan tiba saatnya kami bertempur untuk kebaikan. Kami mulai terus berdoa agar
semua dilancarkan oleh Allah, ketika itu kami tampil sebelum sholat dzuhur. Awalnya semua
orang tak begitu peduli dengan yang sedang tampil, namun entah kenapa ketika kami yang
tampil, semua orang matanya tertuju pada kami. Gugup sudah pasti ada di diri saya, karna itu
lomba tingkat kota Palembang.

Setelah selesai, kami hanya bisa menunggu pengumuman apakah kami masuk ke final
atau tidak. Lagi-lagi Allah mengabulkan doa kami. Alhamdulillah kami masuk ke tahap final
dan kami pun berjuang lagi di final. Malam itu begitu ramainya orang datang ke Benteng
Kuto Besak untuk menyaksikan MTQ dan berjalan-jalan di sekitar situ. Ayah dan kakak
dating untuk melihat saya tampil, ketika kami tampil di depan khalayak ramai, semua mata

Page | 92
tertuju di penampilan kami. Usaha telah kami lakukan, tinggal hasil yang harus kami terima.
Dengan ikut MTQ ini sudah banyak teman baru yang saya kenal.

Hari sabtu esoknya, pengumuman pemenang pun tiba. Seperti biasa kami selalu saja
merasa deg-degan. Dengan terik matahari yang begitu menyengat di kulit, udara yang begitu
panas, ditambah lagi kami harus menunggu pengumuman itu. Setelah di sebutkan nama
pemenangnya, Alhamdulillah kami mendapatkan juara 2 tingkat kota Palembang, sedikit
sedih karena kami tidak bisa mewakili kota Palembang di tingkat Provinsi. Namun kami tidak
menyerah begitu saja, ternyata setelah kami lomba ada seorang yang datang kepada umi untuk
meminta kami berlomba lagi di Sekayu mewakili kecamatan Sungai Lilin.

Kami pun terima tawaran itu, lalu kami dengan semangat berlatih terus. Saat tiba
waktunya saya harus ke Sekayu tanpa ayah dan ibu, sungguh berat rasanya satu minggu tidak
bertemu mereka, tapi saya yakin dengan usaha ini saya, Rahma, dan Uswatun bisa melaju ke
tingkat Provinsi untuk mewakili Musi Banyuasin. Selanjutnya kami mulai menjalankan
berbagai bentuk latihan yang diajarkan oleh ustad Amin, dan boom.. kami pun bisa
memenangkan juara satu tingkat Kabupaten Musi Banyuasin. Perjuangan belum usai, bulan
April kami akan bertarung lagi di tingkat Provinsi Sumatera Selatan.

Bulan April pun tiba, tepatnya tanggal 27 April kami mulai berangkat ke Ogan Ilir
untuk lomba ini. Ternyata waktu itu kami sekamar dengan anak-anak dari pesantren Al-
Itifaqiyah, yang kebetulan mereka mengikuti cabang lomba Fahmil Quran. Kami pun
berkenalan, ada yang namanya Lala, Fizoh, dan Yuni. Mereka teman-teman yang asik dan
kuat sekali hapalan Qurannya.

Lomba pun sudah kami jalani, ternyata yang Fahmil Quran tidak mendapatkan tiket ke
final, dan Alhamdulillah kami yang Syarhil Quran masuk ke final. Kami begitu sedih karna
tak bisa sama-sama berjuang dengan tim Fahmil Quran. Setelah beberapa hari kami di Ogan
Ilir, tibalah saatnya kami bertarung lagi di final, kami mendapatkan nomor urut terakhir. Lagi-
lagi setelah pengumuman tiba, Alhamdulillah kami mendapatkan juara dua, dan tak bisa
mewakili Sumsel di tingkat Nasional. Sedih sudah pasti ada, tapi kami terus berusaha tegar
dan terus belajar lagi agar nantinya bisa ke tingkat Nasional atau Internasional.

Tak hanya sampai disitu, setelah masuk bulan Ramadhan saya dan Rahma di panggil
oleh pak Hasyim untuk mengikuti lomba mewakili SMA 4 di Indralaya. Kami pun ikut dan
mulai beromba disana. Saat itu kami sekamar dengan guru dari SMA 1 Indralaya, yaitu ibu

Page | 93
Rodiatun. Ibu itu masih sangat muda dan masih kuliah di UIN Palembang. Ibu itu sangat asik
sekali, friendly, lucu, dan baik banget. Sayangnya kami hanya bertemu sebentar saja, setelah
penutupan akhirnya kami menang kembali dan Alhamdulillah mendapat juara satu.

Tanpa saya sadari, telah banyak pelajaran yang saya tinggalkan selamalomba. Padahal
sebentar lagi ujian semester kenaikan kelas. Alhasil peringkat saya pun turun, tapi saya tak
menyerah begitu saja, saya akan terus berusaha sekeras mungkin agar bisa lulus di PTN
favorit saya.

Masa kelas XI pun berakhir dan tibalah saatnya menjalani masa kelas XII, dimana
tinggal sedikit lagi jalan saya menuju PTN favorit.

Seperti biasa, saya satu kelas dengan teman-teman yang sama, orang-orang yang
begitu saya sudah anggap seperti saudara sendiri. Namun saya merasa ada yang aneh dengan
mereka semenjak kelas XII ini. Ya mungkin hanya saya yang menyadari hal itu. Ketika
pemilihan ketua kelas, saya lagi-lagi dicalonkan, tapi kata teman-teman, ganti saja. Alhasil
Galuh lah yang menggantikan saya menjadi ketua kelas dan saya hanya menjadi wakil saja.

Beberapa acara telah kami ikuti, salah satunya acara memperingati hari Ozon. Ada
tiga cabang lomba yang kami ikuti, yaitu lomba melukis, lomba mading 2D, dan lomba yel-
yel. Nah untuk yel-yel ini harus beranggotakan 15-20 orang, hampir satu kelas ikut semua,
kecuali yang panitia. Saya pun mulai mengarahkan mereka untuk terus rajin berlatih agar
menang, walaupun mereka hanya latihan satu hari sebelum lomba. Ada banyak kemarahan,
tangisan, kekesalan yang di dapat karena mengarahkan 20 orang itu sangat sulit sekali. Tapi
saya sangat salut dengan kerja keras mereka, lelah mereka sampai mau latihan malam hari di
rumah Riska. Alhamdulillah berkat usaha dan doa juga, XII Mipa 1 mendapatkan juara
pertama yel-yel di SMA 4, sungguh bangga sekali mereka dan tentunya saya sangat bangga
melihat hasil kerja keras mereka.

Waktu pun terus berjalan, ketika ujian tengah semester pun saya merasa kesal dengan
teman-teman sekelas. Mereka dengan sigapnya menjawab soal demi soal dengan tidak jujur,
hasil mencontek, dan nilai mereka tinggi diatas saya, namun saya yang tak berani berbuat
seperti itu malah mendapatkan peringkat dan nilai yang kecil. Saya hanya percaya bahwa
Allah punya cara untuk keberhasilan saya.

Saya termasuk orang yang terlihat ceria ketika di sekolah, tetapi di rumah saya tidak
pernah merasa ceria sedikit pun, hanya orangtua saya yang bisa menjadi tempat kebahagiaan
Page | 94
saya. Saudara saya tidak pernah ada yang mendukung setiap keputusan yang saya ambil,
mereka seakan tak akan pernah merestui setiap keinginan saya. Tapi saya selalu berdoa dan
berusaha agar saya bisa diterima di fakultas kedokteran dan bisa mewujudkan keinginan ibu
saya selama ini. Apapun hasilnya nanti saya akan terus berjuang demi masa depan yang saya
punya. Allah tidak pernah tidur, Allah tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

Hanya satu harapan saya untuk teman-teman Mipa 1, semoga nanti kita dipertemukan
lagi di hari yang baik dan dengan membawa kesuksesan masing-masing. Selamat menempuh
jalan hidup masing-masing, tetap letakkkan Allah di hati kalian, karna hanya Allah yang maha
mengabulkan doa. Thanks for everything….

Page | 95
14. Inilah Kisahku, Kisah Remaja Di Putih Abu-Abu

Oleh Khotifah Puji Lestari

Perkenalkan namaku Khotifah Puji Lestari. Teman-teman biasa memanggilku Tifah.


Aku dilahirkan di Palembang, 26 Agustus 2001. Aku anak ke-2 dari 2 bersaudara. Dulu aku
bersekolah di TK Trisula Perwari Kota Jambi, SD Negeri 179 Palembang, SMP Negeri 3
Palembang, dan aku sekarang menjadi siswi kelas 12 di SMA Negeri 4 Palembang. Oh iya
namaku memiliki arti yang luar biasa loh, yaitu seorang perempuan yang diberkahi
kebahagiaan, bijaksana serta istiqomah. Alhamdulillah, do'a yang terselip dalam namaku itu
dapat aku rasakan. Aku mempunyai hobi yang kebanyakan orang lain berpikir rada aneh
untuk dilakukan yaitu membaca buku pengetahuan yang didalamnya rumit untuk diartikan
serta pahami. Dengan membaca buku-buku tersebut aku menemukan kebahagiaan dan
kenyamanan .Tak hanya itu, tapi aku juga hobi bernyanyi. Berbicara tentang bernyanyi aku
dulu sering mengikuti ajang perlombaan di luar maupun di dalam sekolah dalam bidang vokal
yang akhirnya membuahkan hasil dan tak lupa pasti ada saatnya kita juga gagal dalam
mengikuti perlombaan. Kebahagiaan lain yang ada di hidupku yaitu memiliki keluarga yang
harmonis meskipun agak aneh. Aku mempunyai kakak bernama Agung Budi Pamungkas, dia
sekarang menjalani masa perkuliahan Fakultas Kedokteran di Universitas Sriwijaya. Kakakku
orangnya rajin bahkan segala pengetahuan dapat dipahaminya aku sempat merasa iri
kepadanya. Nama ayahku Supriyo, ia adalah seorang pensiunan dari PT. PLN P3B Persero
sedangkan nama ibuku Idaryani, ia seorang ibu rumah tangga. Aku merasa sangat beruntung
dengan hadirnya nyawaku dalam keluarga seperti ini. Lingkungan keluargaku memiliki
kenyamanan tersendiri namun tak celanya pasti ada suatu waktu yang menjengkelkan setiap
minggunya. Disaat kami merasakan kelelahan yang membutuhkan hiburan kami pasti dapat
menghibur satu sama lainnya. Kami tak pernah lebih mementingkan diri sendiri bahkan kami
membuat suatu kegiatan. Kalian perlu tau cita-citaku menjadi seorang dokter karena aku ingin
sekali membantu orang yang sedang kesakitan walaupun sebenarnya tidak harus menjadi
dokter agar dapat membantu tapi niatku untuk menggapainya sangatlah kekeh. Sedikit demi
sedikit aku sering bertanya kepada kakakku gimana sih kalo udah praktik membedah atau hal
semacamnya dalam bidang kedokteran? Kakakku pun menjelaskan segala pengalamannya.
Setelah aku mendengarkan penjelasannya aku dapat mengetahui bahwa apa yang kuinginkan
tak semudah dengan yang kuucapkan namun hal itu tidak membuatku berputus asa untuk
menggapai segalanya demi mewujudkan masa depan yang indah serta membanggakan kedua
orang tuaku.

Page | 96
Kisah Haru dan Masa Menghadapi MPLS

Masa putih biru hampir usai, entah kenapa aku merasakan akan adanya hal perpisahan
yang membuat hatiku tersayat-sayat untuk meninggalkan semua kenangan dan perjalananku
selama 3 tahun. Yang tak kulupakan ada suatu kejadian dimana guruku pernah berkata
"Prestasimu dan perjuanganmu lebih berharga dibanding dengan perpisahan yang pasti akan
bisa kembali walau tak sepenuhnya". Guru masa SMP pun sangat menyayangi diriku
sehingga aku sering di olok-olok mereka saking dekatnya. Oh iya, aku ingat suatu kejadian,
saat itu hasil akhir dari pembelajaran teman seangkatan selama 3 tahun. Pada awalnya, teman
seangkatan dan aku merasa sangat tegang karena menghadapi hasil pengumuman Ujian
Nasional (UN), penentu lulus atau tidaknya dari masa putih biru. Alhasil masa menegangkan
membuat kami tersenyum seperti biasanya karena mengetahui kalau semua teman seangkatan
lulus dari masa putih biru yang dapat melanjutkan pada masa putih abu. Sebelumnya kami
juga sudah membayangkan bahwa apa aja sih yang akan dilakukan setelah lulus. Dan saat
pengumuman kami juga merasa sedih karena harus berpisah untuk melanjutkan SMA di
sekolah yang berbeda bahkan di kota lain. Tak luput dari hal tersebut aku dan teman sekelas
sudah membuat komitmen kalau saat SMA kami harus sukses menggapai cita-cita dan seperti
biasanya jangan sombong. Setelah sekian berlalu, aku mempunyai niat ingin melanjutkan di
SMA Plus Negeri 17 Palembang karena aku juga ingin mengikuti jejak kakakku saat itu
namun aku mengurungkan niatku lalu memilih SMA Negeri 4 Palembang. Aku tak tahu
awalnya SMA itu di mana dan pada saat aku mendatangi SMA N 4 aku baru tahu bahwa
sekolah tersebut tak jauh berbeda dengan sekolah yang aku inginkan. Saat aku dinyatakan
lulus di SMA N 4, aku memasuki Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Saat SMP
aku pernah mengalaminya tapi dulu namanya Masa Orientasi Sekolah (MOS). Perbedaan
Masa Orientasi Sekolah (MOS) dan Masa Pegenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) terletak
pada cara perlakuan dan pengenalan dari program kerjanya. Ketika saya mengikuti MOS saya
harus melakukan beberapa hal yang menurut saya tidak masuk akal, seperti mengucir rambut
sebanyak 8 ikatan, memakai kalung nama dengan julukan dan meminta tanda tangan kepada
kakak senior. Sedangkan MPLS adalah salah satu masa yang akan jadi kenangan kita saat
masa-masa sekolah SMA, karna awal dimana kita saling mengenal satu sama lain. MPLS juga
merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan ketika kita memasuki jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Aku merasa antusias dan menikmati saat tibanya pelaksanaan
kegiatan MPLS apalagi saat itu aku mempunyai 3 orang kakak angkat waktu aku
mendapatkan gugus matahari itu namanya, yaitu kak Yafiz, kak Annisa, dan kak Rizky Nurul.

Page | 97
Kak Yafiz merupakan ketua OSIS SMA N 4 Palembang. Semasa memimpin MPLS ia sangat
tegas untuk mendidik adik gugusnya menang serta menjalankan tugasnya untuk
menyukseskan program kerjanya , kak Rizky Nurul seorang cewek yang awalnya terlihat
jutek namun tak disangka orangnya asik apalagi kalau sudah bercanda tawa hehehe, dan satu
lagi kak Annisa seorang kakak kalem yang sekarang aku kagumi dan sangat memotivasi
mewujudkan cita-citaku dengan segala prestasi serta usaha yang tak akan mengkhianati hasil.
Aku ingat sekali masa MPLS ku dihadiri oleh 3 tentara yang tediri dari 2 orang laki-laki dan 1
orang perempuan dapat membuat semangat teman-teman dan aku membara untuk
membangkitkan semangat yang tak terkira dalam pelaksanaannya. Apalagi saat seluruh gugus
menampilkan gerakan dan peraturan yang sudah dijanjikan awal MPLS untuk
memperebutkan posisi terbaik dari yang terbaik dalam penampilan serta kreativitas tiap gugus
dan 10 orang terbaik dalam seluruh gugus. Berhubungan dengan diriku yang ada di gugus
matahari, aku merasa teman segugusku sangat memanfaatkan situasi dengan menunjukkan
semangat yang tak terkira. Memang bukan hal yang mudah untuk membuat sesuatu dengan
kekompakan tapi dengan seiringnya waktu kami dapat kompak dengan cara tersendiri dan
rapi. Seusai kami menampilkan apa yang sudah di planning , kami bangga karena bisa
melewatinya dengan jalan yang mulus. Ada pepatah mengatakan "tidak ada usaha yang akan
mengkhianati hasilnya" kami pun percaya dengan pepatah tersebut. Selang beberapa hari
kemudian setelah masa MPLS selesai, aku dan teman seangkatan mengikuti tes untuk
memasuki jurusan IPA atau IPS yang akan dijalani. Setelah kami mengerjakannya memang
lega tapi jangan salah kami juga merasakan hal tegang dengan apa hasil yang akan kami
dapatkan. Saat hasil pengumuman ditempelkan tepat dengan kelas yang akan ditempatkan
untuk menjadi kelas. Awalnya aku tak menemukan namaku dari kelas IPA 2 sampai IPA 6
aku sudah berputus asa namun tak disangka saat aku melihat di IPA 1 aku langsung lega dan
mengabari orang tuaku serta tanggapan mereka juga merasa bangga dengan apa yang
didapatkan anaknya. Bukan hanya itu, aku juga bersyukur dengan apa yang sudah kudapatkan
dari impianku selama ini walaupun terbilang masih perlahan untuk mewujudkan impian
lainnya.

Berawal dari Kelas 10 SMA

Hari pertama aku sekolah dan memasuki kelas tetapku selama 3 tahun ke depan. Aku
memasuki kelas dengan santai lalu duduk dengan tempat yang sudah dijanjikan sebelumnya
bersama teman lamaku. Kami duduk berdua lagi setelah gugus. Kami sekelas duduk

Page | 98
memperhatikan guru saat menjelaskan dan memperkenalkan diri satu sama lain. Masa
perkenalan pun tiba di mana terdapat orang-orang yang menurutku dan sekelas lucu saat
berbicara sehingga kami pun tertawa. Saat kelas 10 sma aku masih butuh proses beradaptasi
dan mengenal lebih jauh dengan teman-teman lainnya. Aku awalnya masih malas untuk
berkenalan dan mengajaknya berbicara karena takut dibilang "Sok Kenal Sok Dekat (SKSD)"
tapi seiring waktu berjalan semua perlahan berubah dan mulai akrab satu dengan yang
lainnya. Yang perlu diketahui aku memang sudah banyak mengenali mereka bahkan akrab
sebelum masuk SMA. Maka dari itu, aku sering dibilang pecicilan karena aku merasa easy
going dengan adaptasiku. Disini aku masih belajar banyak dan masih mengenali sifat-sifat
teman-teman aku, oh ya jumlah siswa maupun siswi di dalam kelas terdapat laki-laki 13 orang
dan perempuan 19 orang. Tak luput dari halnya, dengan keberadaan hadirnya aku disini , aku
langsung di cap oleh teman sekelas bahwa aku memiliki potensi buat menjadi yang terbaik di
kelas tersebut karena bahwasannya aku berasal dari gugus matahari yang siswa/siswinya
memiliki nilai yang tinggi pada saat tes masuk sma dan juga aku salah satu siswi lulusan dari
sekolah ilir (pusat kota) yang pada umumnya sekolah tersebut sudah berada di level unggul.
Hal biasa karena di kelas ini juga diisi oleh anak yang masuk sma secara PMPA (tanpa tes)
bahkan lebih pintar banding diriku sendiri. Aku juga berpikir orang yang tampangnya biasa-
biasa saja bisa menjadi luar biasa karena memberanikan diri untuk belajar. Dengan demikian,
aku juga harus bersaing dengan semua teman kelas untuk menjadi yang terbaik. Dan tak
lepas, aku membutuhkan teman untuk mewujudkannya dan aku memilih duduk dengan teman
lama ku yang bernama Atika, dia yang paling ku kenal sebelum masuk ke jenjang SMA .
Bahkan sudah pada dasarnya nama kami sering tertukar untuk dipanggil di area sekolah. Aku
ingat sekali yang awal teman temanku memanggil Tifah dan pada saat dia memanggilku
dengan mudahnya mengubah "a" jadi "e" . Pada awalnya hanya dia yang di ganti huruf
belakangnya dan sekarang aku pun diganti juga karena dia sering memanggilku dengan
sebutan "tipe" . So ... itulah sebabnya orang-orang sering tertukar memanggil namaku. Setelah
beberapa minggu kemudian ada suatu kejadian dimana aku hampir setiap hari suka menyapa
tidak jelas dengan temanku yang lain sehingga temanku mengatakan bahwa aku orang yang
tidak bisa untuk diam. Pelajaran pun tiba, dimana guru menjelaskan dengan detail nya
pelajaran sampai aku menunjukkan tangan untuk menjawab pertanyaan apa yang telah
diajarkan. Beberapa bulan pun telah berlalu dimana tiba saatnya menjalani Penilaian Harian
Bersama (PHB). Hari demi hari, yang selalu diawali dengan mengaji seperti biasa dan berdoa
untuk melancarkan apa yang sudah dipelajari sebelumnya untuk diujikan kemudian. Kian
berlalu saatnya selesai untuk ujian. Kami kembali beraktivitas seperti biasa setelahnya.
Menghadapi mata pelajaran tiap hari dengan adanya rasa kebosanan lalu kebahagiaan. Aku
Page | 99
tak tau kenapa makin hari yang telah jalani jarak untuk segera menghadapi Ujian Tengah
Semester akan berlangsung. Saat hasil keluar kami pun diliburkan sekolah sampai usai tahun
baru. Tiba saat dimana aku pun kembali memasuki sekolah sebelum jam 06.30 WIB sudah di
dalam kelasku. Bertemu dengan teman yang mungkin 3 mingguan lebih tidak berjumpa
namun tak disangka hal tersebut membuat kami saling memberi makanan oleh-oleh dari
berpergian saat liburan. Pada saat proses pembelajaran kami menjalani aktivitas seperti biasa
dimana harus pergi pagi lalu pulang petang. Jelang beberapa bulan kemudian berlangsung
kami juga menghadapi Ujian Akhir Semester di kelas 10 SMA. Kami memiliki cerita
tersendiri saat ujian berlangsung.

Saat Ujian Berlangsung

Masa-masa SMA adalah masa dimana sebagian besar siswa-siswinya memiliki


penglihatan yang tajam, bahkan mampu menembus dalam radius beberapa meter. Mampu
membaca tulisan temannya, sekalipun tulisan itu sangat kecil. Ketajaman penglihatan ini
biasanya terasah saat ujian. Selain mempunyai ketajaman penglihatan, siswa SMA saat itu
mampu berkomunikasi dengan bahasa isyarat , bertindak sebagai pemberi isyarat dan sebagai
penerima isyarat, biasanya ini juga berlaku saat ujian. Kalau soalnya berbentuk pilihan
ganda, jawaban A, B, C, D dan E, memiliki isyarat tertentu. Cukup jari-jari tangan yang
bermain dan tanpa bersuara. Guru pengawas bingung, mau membuat berita acara
kecurangan, karena tidak ada bukti fisik. Yah, inilah kisah dimana para anak remaja akan
selalu mengingat kejadian untuk dikenang dan akan menjadi sebuah guyonan untuk
diceritakan kelak nanti.

Berlanjut Kelas 11 SMA untuk Lebih Berpengalaman

Liburan kenaikan kelas telah usai yang artinya babak selanjutnya untuk mendapatkan
prestasi serta pembelajaran yg lebih tinggi untuk dicapai. Aku ingat sekali kalau misalnya aku
duduk paling ujung sebelah kanan dimana tempat dudukku dekat dengan jendela. Kalian pasti
ada yang bertanya kenapa harus di pinggir, aku mempunyai alasan tersendiri aku memilih
tempat yang menurutku strategis itu agar dapat sesekali melihat ke kanan untuk mencari
penglihatan yang indah membuang pikiran lelah yang sudah penuh terisi oleh materi. Tiba
pukul 07.00 WIB untuk memulai pelajaran pertama yang waktu itu berjalan dengan mulus
sampai dengan mata pelajaran terakhir dimana aku pulang sekolah lalu menyapa orang
Page | 100
dirumahku karena merasa bahagia pada hari pertamaku bersekolah lagi. Berjalannya waktu
aku merasakan bahwa aku melakukan perubahan tingkah yang masih dalam kategori tidak
berlebih seperti malas untuk bergaul tapi aku tetap mengikuti kegiatan belajar. Aku juga
bertemu teman lamaku yang terasa dalam nuansa teman baru karena kejadian ini persis awal
masuk kelas 10 SMA bertemu dengan mereka. Oh iya, waktu kelas 10 aku memang menyukai
seluruh mata pelajaran. Namun, pada kelas 11 SMA aku merasa kalau mata pelajaran
matematika peminatan menurutku cukup sulit untuk dipahami karena untuk memahaminya
harus memiliki daya nalar otak untuk diselesaikan bahkan soal yang diberikan guru pun
merupakan soal untuk menjelang ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SBMPTN). Dengan adanya pembelajaran tersebut tak luput kami akan lebih terbiasa untuk
menyelesaikannya. Ada saatnya pelajaran seni budaya menampilkan tarian modern untuk
pengambilan nilai praktik saat itu aku antusias mendengarnya hingga aku dan temanku
berlatih dengan sebisa kami untuk mendapatkan nilai yang baik. Aku juga memiliki konflik
saat itu, bagaimana tidak? Berjalan waktu kita pasti memiliki konflik tersendiri maupun
alasannya itu tanpa disengaja. Tetapi, konflik tersebut masih dapat untuk dituntas mencapai
akarnya. Seusai beberapa bulan kemudian kami pun kembali menjalani ujian-ujian agar dapat
naik kelas yang lebih tinggi lagi pendidikan artinya menambah ilmu dengan perlahan tapi
pasti untuk mewujudkan cita-cita yang telah dinantikan.

Kelas 12 SMA “Hampir Berakhirnya Masa Putih Abu”

Saat aku menerima rapot aku mendapatkan hasil untuk naik kelas 12 SMA, aku
merasa senang karena aku telah menjadi mega senior (megas). Sebenarnya bukan berarti kelas
12 SMA dapat semena-mena dalam tingkatannya melainkan kami akan segera lulus untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi. Semua berawal dari aku memasuki kelas dengan teman
lamaku yang sudah sekelas selama 2 tahun sebelumnya. Pada kelas ini kami baru merasakan
bahwa kami tidak akan lama lagi untuk berada di SMA Negeri 4 Palembang ini karena jangka
unutk menjalani kelas 12 SMA tidak seperti kelas 10 dan 11 SMA kurang lebih dihitung 1
tahun sedangkan 12 SMA ini hanya terhitung sekitar 8 bulan untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Hal ini disebabkan karena akan adanya banyak ujian sekolah dan perguruan tinggi
yang membuat kami dibuat dapat memahami pelajaran dengan cepat. Alasannya adalah jika
tidak memahami satu bab pelajaran maka yang selanjutnya tidak akan memahami juga karen
saling berkaitan satu sama lain. Saat pembelajaran berlangsung kami mendapatkan guru yang
beda dari kelas sebelumnya walaupun kami telah kenal sebelum kelas 12 SMA. Kelasku

Page | 101
mendapatkan wali kelas bernama Hj.Intanti,S.Pd.,M.Si yang awalnya aku tidak tahu cara ia
mendidik dan mendorong kami. Tak lama kemudian, aku baru mengetahui bahwa ibu Intanti
sangat mendorong dan memotivasi kami untuk kedepannya. Ia tak melihat siapa orang
tersebut yang dia lihat adalah cara kami memahami tiap pelajaran, aku senang telah
mengenalnya. Pada kelas 12 SMA ini pun suatu hal yang sangat menegangkan di masa SMA
karena akan ada banyaknya ujian yang dijalani kedepan dengan sistem yang baru. Hal ini
mengejutkan tapi tak seperti tahun kemarin diumumkan dengan jangka waktu yang sebentar.
Aku sangat antusias dengan adanya hal ini karena untuk ke perguruan tinggi itulah impianku
agar dapat menggapai cita-cita selama kecil dahulu. Seperti biasanya saat tiba dimana kami
akan mengikuti Penilaian Harian Bersama (PHB). Kami mengikuti ujian ini dengan hal yang
telah terbiasa bahkan aku sangat bersyukur dengan hasil yang telah kudapatkan usai ujian.
Sekian berlalu kami menjalani lagi kegiatan belajar seperti biasa. Ya, setiap kami PHB pasti
sehari setelahnya menjalani aktivitas sebagai pelajar. Aku juga ingin bercerita aku
mendapatkan hal yang membahagiakan saat kelas 12 SMA dengan apa yang telah kuraih. Aku
sempat membayangkan kedepan dengan keadaan kelasku apalagi sebentar lagi kami akan
melaksanakan album kenangan (alkena) untuk dijadikan kenangan kami yang terindah
maupun pengalaman terburuk sekalipun dibukukan. Dengan berjalannya waktu pun aku akan
segera meninggalkan masa putih abu yang hampir kujalani 3 tahun. Namun, hal tersebut
bukanlah akhir dari segalanya melainkan awal dari babak untuk membuktikan dengan apa
yang telah didapatkan selama menjalani masa putih abu yang akan kukenang selalu kedepan.
Walaupun terdapat hal pahit itu tak menutup dengan hal yang terindah karen pada dasarnya
aku bukanlah seorang yang pendendam kepada orang lain.

Kenangan Indah dalam Ekstrakurikuler

Seiring berjalannya waktu kami diwajibkan untuk mengikuti ekstrakurikuler di SMA


N 4. Pada awalnya aku memilih 3 ekskul yaitu Rohis, Karya Ilmiah Remaja (KIR), dan
Information Technology Club (ITC). Awal dimana aku memasuki forum masing-masing
ekskul ku, aku merasa nyaman namun seiring waktu aku hanya ingin memiliki 1 ekskul yaitu
Information Technology Club (ITC) yang waktu itu diketuai oleh kak Dimas Ghifari. Banyak
yang bertanya kenapa aku memilih ekskul ini karena aku merasa tertantang dan sebelumnya
aku tidak pandai untuk memotret objek yang memiliki estetis dengan aku mengikuti ini aku
baru tau bahwa aku mempunyai keahlian dalam memotret. Saat kelas 10 SMA aku masih
menjadi junior dalam ekskul untuk diberi beberapa materi untuk latihan dilapangan. Aku juga

Page | 102
mendapatkan teman berbeda kelas dan saling mengenal satu sama lain yang terjadi saat
berlangsungnya forum. Ekstrakurikuler ini memiliki beberapa seksi bidang yaitu; fotografer,
blogger, admin sosial media, jurnalis, dan juga movie maker (kameramen, aktris dan aktor,
editor, dan sutradara). Waktu itu aku mengikuti tes untuk mendapatkan seksi bidang apa yang
akan kujalani untuk 3 tahun kedepan. Beberapa minggu kemudian pun keluar hasil dari yang
telah dijalani, aku pun mendapatkan seksi bidang fotografer dan aktris. Aku merasa senang
dengan apa yang telah dihasilkan karena hal tersebut dapat menguji lagi kemampuan dari
bakat yang terpendam selama ini. Aku juga mengikuti beberapa lomba film pendek walaupun
hasilnya belumlah membuahkan hasil yang manis. Aku ingat sekali saat pengambilan
lambang sementara aku dan beberapa temanku mendapatkan “the best” dalam
pelaksanaannya. Tiba saatnya kelas 10 SMA menjadi kelas 11 SMA dimana satu langkah lagi
untuk mendapatkan lambang asli. Sebelumnya, kami juga melaksanakan diklat tahunan yang
dilaksanakan dengan hadirnya seluruh ekstrakurikuler selama jangka 3 hari. Aku ingat saat
kami menampilkan keahlian atau bakat yang ditampilkan aku memilih untuk bernyanyi
karena pada dassrnya bernyanyi adalah hobiku. Menjelang hal tersebut, kami pun berhasil
menyelesaikan masa diklat dengan diriku berhasil mendapatkan “Queen of ITC’6”. Tak lama
dari diklat ini selesai kami juga ada pergantian masa jabatan untuk ITC angkatan 6 dan
pembagian lambang asli. Awalnya kami di tes untuk mendapatkannya dan sempat ada
pergantian ketua karena ia mengikuti organisasi. Dan alhamdulillah saya mendapatkan jabatan
sebagai sekretaris umum ITC angkatan 6 walau tak seperti yang diinginkan seiring waktu aku
senang dengan apa yang kudapatkan. Beberapa bulan kemudian, kami sering mengikuti lomba
dan akhirnya lomba tersebut tidak mengkhianati hasil yang kami dapatkan apalagi pada saat
memenangkan lomba sebagai juara favorit dalam rangka “video competition social media”
kami berhasil memecahkan rekor pada masa jabatan angkatan 6. Kemudian, dengan
berjalannya waktu masa tersebut akan menjadi kenangan kami untuk kedepannya karena kami
harus segera melepas masa jabatan lalu fokus ke kelas 12 SMA untuk menggapai apa yang
diimpikan selama ini.

SMA – Masa di mana aku masih mengenakan seragam putih abu-abu yang bau
matahari dan keringat yang becucuran. Ya disana terdapat berjuta kenangan yang tak pernah
bisa dengan mudah aku lupa, tempatku bersua dengan para sahabat yang akan segera
menjalani hidupnya sendiri-sendiri untuk menggapai cita-citanya selama bersekolah.

Page | 103
Disini, di mana aku mulai mengenal cinta, yang kujalani dengan malu-malu namun tak
kurang tulusnya. Dan satu hal yang selalu lekat di dalam lingkar kepala, di dalam gedung
sekolah – tempat segala menyimpan ragam cerita masa indah dan suram terjalani.

Ah, andai saja aku bisa memiliki kesempatan kedua lagi merasakan kenangan yang
terasa sesak itu terulang . Hati ini akan benar-benar rindu dengan semuanya menjelang
perpisahan dengan gedung sekolah yang penuh makna.

Tidak bisa dipungkiri dibalik kondisi di atas, masa SMA adalah masa optimis untuk
menggapai masa depan. Masa SMA adalah jembatan yang akan menghubungkan siswanya
untuk menggapai kehidupan yang sebenarnya. Banyak juga ditemui kesuksesan seseorang
sudah dientukan dari keseriusannnya melewati masa di SMA. Walau secara psikologis masa
SMA adalah masa yang rawan kematangan psikologis, mudah terombang ambing dan jatuh.
Begitu banyak orang-orang yang ingin kembali ke masa SMA maupun cepat-cepat masuk
masa SMA, karena masa SMA adalah masa dimana seseorang belum memasuki dewasa, yang
ada kesenangan tanpa ada tekanan.

Sebagai manusia yg normal apalagi baru berusia menginjak 17 tahun, aku tentu saja
pernah melakukan hal-hal yang tidak baik atau bertentangan norma-norma setempat seperti
saatku bersekolah melakukan hal yang seperti anak sma pada umumnya seperti telat, gak
bawak tugas , dan hal lainnya. Aku pun merasakan walau tak banyak tapi terdapat beberapa
peraturan yang tak sengaja ku langgar , seperti prinsip orang zaman sekarang "peraturan di
buat untuk dilanggar" dari situlah aku menyangka banyak orang melanggar aturan yang ada
karena prinsip zaman sekarang yang diterapkan.

Seperti yang diketahui, setiap pertemuan akan berakhir dengan perpisahan. Setiap kata
hai, seringkali berakhir dengan selamat tinggal. Sama halnya dengan persahabatan. Apalagi
bila bersahabat dengan teman di sekolah. Tidak bisa dipungkiri, sekolah menjadi salah satu
tempat yang sangat berarti dalam kehidupan kita. Bukan hanya sebagai tempat mencari ilmu,
melainkan juga tempat mencari arti persahabatan. Pendidikan di mulai dari tingkat TK, SD,
SMP, SMA, sampai dengan Perguruan Tinggi. Namun entah mengapa, di antara semua
tingkatan pendidikan tersebut, masa SMA yang paling berarti.

Aku menulis semua kejadian yang diatas dengan perasaan yang haru dan kalian
pahami bahwa suasana yang kurasakan penuh dengan kenyamanan serta pemikiran yang
jernih. Yang telah kuceritakan kepada kalian sedikit dari kejadian yang dapat kuingat. Namun,
hal tersebut tak terpungkiri untuk menjadi kenangan. Masa ini bukan berarti masa yang buruk

Page | 104
untuk diriku melainkan masa yang indah. Semua yang kualami demi masa indahku dari masa
remaja di putih abu-abu yang akan kukenang selalu kedepannya.

- Sekian –

Page | 105
15. Kebersamaan Yang Akan Menjadi Kenangan
Oleh M.A.Emeraldy Rajaya
Hai, namaku Emeraldy, biasa dipanggil Emer, Juli 2016, ya saat itu aku baru
memasuki masa-masa duduk di bangku SMA atau kebanyakan orang menyebutnya masa
putih abu-abu, sebelum aku bercerita tentang masa-masa di SMA, aku akan memulainya dari
awal dulu yaitu saat tamat dari sekolah ku dulu yaitu SMP 20 PALEMBANG yang tempatnya
persis berseberangan dengan SMA 4.

Setelah tamat dari bangku SMP orang tuaku langsung memilih SMA 4 sebagai
sekolahku selanjutnya, memilih SMA 4 bukan tanpa alasan karena bisa dibilang jarak
rumahku dengan SMA 4 cukup dekat, sebelum menjadi siswa SMA 4 para calon siswa
diwajibkan untuk melakukan pendaftaran online dan melengkapi formulir yang berlaku, saat
melakukan pendaftaran online saya ditemani oleh teman saya yang saat ini bersekolah disini
juga yaitu Septian Gadi Pratama, saat berkas lain-lainnya sudah dilengkapi kami pun
langsung mengunpulkan berkas dan dapat nomor ujian masuk SMA 4, saat hari ujian tiba
saya hanya berdoa dan baca-baca buku saja dan tetap rileks.

Saat hari pengumuman tiba, aku diterima di SMA ini begitupun temanku Septian,
setelelah itu para siswa yang diterima pun diwajibkan untuk mengikuti MPLS (Masa
Pengenenalan Lingkungan Sekolah) selama 3 hari, saat masa MPLS para siswa dibagi ke
beberapa kelompok atau gugus dan aku masuk di gugus Mars .

Pada masa MPLS, kami para pesertanya dilatih oleh anggota TNI, berbeda dengan
masa MPLS tahun berikut-berikutnya yang hanya diawasi oleh kakak-kakak OSIS, menurut
saya pada MPLS tahun saya yang dilatih oleh TNI merasa sangat digenjot fisiknya, ya
mungkin karena aku jarang berolahraga hahaha...

di gugus Mars, tidak ada yang kukenal dikarenakan kebanyakan teman-temanku


tergabung di gugus yang berbeda, di gugusini aku di dampingi oleh kakak OSIS yang
kebanyakan teman-temannya memanggil nya dengan panggilan Keceng, jadi aku pun
memanggilnya kak Keceng dan ada satu lagi kakak OSIS yaitu kak Aya, menurut ku kedua
kakak OSIS ini orangnya asyik dan tidak kaku bergaul dengan adik-adik asuhnya terutama
dengan kak Keceng yang orangnya asyik dan mudah membuat lelucon terutama lagi kak
Keceng ini merupakan teman sekelas kakak-ku di XII IPS 2 dulu, jadi akupun merasa enak
dengannya.

Pada hari pertama MPLS aku di gugus Mars yang tidak ada kukenal, aku duduk
sebangku dengan Rizky Ramadhan dikarenakan hanya dia yang anak laki-laki yang masih
tersisa bangku disebelahnya, awalnya kami merasa canggung untuk saling menyapa dan
saling menunggu untuk siapa yang menyapa duluan, dan akhirnya saya pun memberanikan
diri untuk menyapa dia duluan karena pada saat itu saya penasaran apa yang ia mainkan
dalam smartphone-nya dan suasana pun menjadi cair

Di hari pertama MPLS ini, saya bangun pagi dengan semangat karena takut
terlambatdan tak lupa melaksanakan sholat shubuh, ibuku pun memasak masakan favoritku

Page | 106
yaitu sayur bening,ya sayur bening memang masakan favoritku karena aku merasa sayur
bening ini memberikan energi yang banyak dan kuah nya pun enak di campur nasi. selepas
makan saya pun berpamitan ke sekolah dengan kedua orangtuaku dan juga adikku.
Sesampainya di sekolah, dan langsung menuju kelas gugus-ku tetapi sebelum memulai
kegiatan pada pagi itu dilakukan apel terlebih dahulu, setelah selesai apel kami pun
melanjutkan kegiatan MPLS di hari pertama yaitu, saling berkenalan satu sama lain dan disaat
giliranku tiba untuk memperkenalkan diriku, aku agak gugup untuk berbicara di depan teman-
teman baruku, dan terpaksa harus dilakukan karena teman-temanku yang lain sudah
melakukanya, pada bagian perkenalan ini cukup seru karena kita bisa melihat dan saling
mengetahu teman-teman baruku. Setelah berkenalan kami pun melanjutkan kegiatan
selanjutnya di lapangan dalam yaitu seperti latihan baris-berbaris yang dilatih oleh anggota
TNI. Setelah itu jam istirahat pun tiba, teman-temanku yang lain bergegas menuju kantin dan
berbeda dengan aku yang sudah disiapkan bekal tadi pagi oleh ibuku, dan aku pun
menyantapnya pada jam istirahat itu setelah istirahat kami pun menuju lapangan dalam
kembali, tak terasa waktu pun sudah menunjukkan kegiatan terakhir di hari pertama MPLS itu
dan kamipun bersiap bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing.

Sebelum pulang kerumah aku menyempatkan diriku ke toko alat tulis untuk membeli
kertas manggis, kertas mangis itu digunakan untuk membuat papan nama yang digantukan di
leher para peserta MPLS, ya aku telat membuatnya di ari pertama dan terpaksa mendapat
hukuman oleh kakak senior yaitu bernyanyi di depan kelas, sesampainya di rumah akupun
bergegas untuk membuat papan nama dari kardus yang dilapisi oleh kertas manggis tersebut
dan tak lupa menyelipkan foto berukuran kecil disana. Dan pada malam harinya aku
menyiapkan keperluan untuk besok pagi seperti seragam dan keperluan lainnya. Dan pagi pun
tiba, aku yang bangun lebih dulu dari alarmku punbersiap untuk melaksanakan sholat shubuh
terlebih dahulu dan setelahnya langsung bergegas mandi, sebelum pergi aku menyempatkan
diri untuk sarapan terlebih dahulu, sarapan pagi ini berupa sayur kangkung ditemani sebuah
telor mata sapi, ibuku berkata sayur kangkung ini bagus untuk tidur agar tidur kita nyenyak,
setelahnya langsung berpamitan dengan kedua orang tuaku, pada hari kedua ini yang kuingat
adalah adanya lomba yel-yel dan lomba baris-berbaris antar gugus. Pada saat lomba tersebut
cukup seru karena saat lomba baris-berbaris itu kita dilatih untuk selalu fokus dan dengarkan
perintah dari pimpinan barisan, dan tak lama waktu yang ditunggu pun tiba yaitu jam istirahat,
dan seperti biasa ibuku sudah menyiapkan bekal sebelum aku pergi tadi berupa nasi dan sayur
kangkung dan akupun langsung menyantapnya dengan lahap, setelah istirahat kami diberitahu
untuk membuat tempat sampah untuk dikumpulkan di hari ketiga MPLS dan berarti kami
harus membuat nya selepas pulang ini, saat membuat kotak sampah tersebut kami dibagi ke
beberapa kelompok dan untungnya anggota kelompok ku mempunyai wadah bekas cat untuk
dijadikan tempat kotak sampah tersebut, dan kami pun langsung mengecat nya dan
memberinya hiasan atau dekorasi pada drum bekas cat tersebut sehingga enak di pandang.
Dan sembari menunggu kering, kami pun saling bercerita satu sama lain guna mengakrabkan
diri.

Dihari ketiga MPLS kegiatannya yaitu mengumpulkan drum yang telah kami cat
kemarin serta ini merupakan hari terakhir masa MPLS, pada hari terkahir ini kami disuruh
untuk menunjukkan bakat kami masing-masing, ada yang bernyanyi ada yang memainkan alat
musik dan ada juga yang menari, saat tiba giliranku untuk berunjuk bakat, akupun agak
Page | 107
bingung bakat apa yang harus aku tunjukkan dan karena kelamaan, aku pun dihukum untuk
berdiri didepan dan boleh duduk jika aku sudah menunjukkan bakat-ku , aku berdiri di depan
agak lama, ya karena aku memang belum mengetahui bakat ku apa dan tak lama akupun
memilih public speaking untuk unjuk bakat dan akupun diperbolehkan untuk duduk. Pada hari
ketiga ini ada sedikit ‘drama’ yaitu para kakak OSIS kami yang marah-marah hingga kami
semua menangis dan ditakuti jika kami tidak lulus MPLS maka akan menglangnya tahun
depan, semua temanku menangis dan yang kulakukan hanya pura-pura menangis karena aku
sudah diberi tahu kakakku jika ini akan terjadi pada hari ketiga dan perkataan kakakku benar
ini hanya pura-pura dan diakhir nya kami pun diberi penghargaan seperti ‘King Queen atau
Penjaga’ sesuai kehendak kakak OSIS masing-masing. Setelah kami mengikuti MPLS selama
tiga hari esok harinya kami harus melakukan tes IQ dan tes peminatan, tes ini bertujuan untuk
menentukan jurusan mana yang akan dituju , dan tibalah hari dimana kami mengikuti tes
tersebut akupun mengerjakan soal-soal tes tersebut dengan santai dan tidak terburu-buru
walaupun agak pusing dibuatnya oleh soal-soal tersebut, bagiku masuk IPA maupun IPS itu
sama saja dan akupun tidak terlalu berharap untuk masuk IPA.

Dan tibalah keesokan harinya dimana pengumuman tes tersebut tiba aku dan teman-
temanku pun mencari nama kami disetiap kelas-kelas tersebut dan agak berselang lama satu
persatu dari kami sudah menemukan kelasnya masing-masing aku yang masih kebingungan
mencari letak kelasku sampai aku menngelilingilantai satu dan dua selama dua kali, dan ada
satu teman ku berkata bahwa disana masih ada kelas lagi dan akupun bergegas ke tempat yang
temanku maksud dan setelah kulihat daftar nama siswa nya ternyata benar namaku ada disana
dan tak pikir panjang lagi akupun masuk kelas tersebut .

Saat masuk kelas itu, yang pertama kali kulihat adalah kelasnya gelap dan berdebu, ya
mungkin karena kelas ini sudah lama tidak terpakai selama libur tahun ajaran baru ini, dan
pandanganku pun buyar saat ada seseorang memanggilku, “Oi bang,” dari sudut belakang
kelas tersebut, ternyata dia Samuel, ya kami pernah satu kelas saat kelas 1 SMP dulu.

Samuel : “Oi bang, duduk sini bae” ucapnya sambil melambaikan tangannya
mengajakku untuk duduk sebangku dengannya.

Emer : “Oh iyo wel ‘’ sambil berjalan menghampiri tempat duduknya yang
berada di pojok belakang sudut kelas itu

dan, akupun langsung melepaskan tasku dan menaruhnya di bangu sebelah Samuel
dan sedikit berbincang karena kami memang sudah lama tidak mengobrol sejak kami tidak
sekelas lagi pada waktu SMP dulu . dan tak lama waktu istirahat pun tiba, akupun mengajak
Samuel untuk pergi makan di kantin, selepas makan kamipun masuk ke kelas kembali dan
tak lama ada beberapa kakak kelas yang keluar masuk dan ternyata itu adalah kakak-kakak
eskul disini, dan aku memilih eskul ROHIS, karena menurutku selain untuk memperdalam
ilmu agama dan jugga aktifitasnya hanya didalam masjid jadi saya memilih eskul ini,
setelahnya di eskul ini, kami dibagi ke beberapa sekbid, karena pada saat itu sudah dekat
dengan acara tahun baru islam dan aku termasuk di sekbid tari, saat pemilihan sekbid pun aku
terkejut, ya mau gimana lagi badanku kaku untuk menari dan tidak lentur untuk bergerak dan
akhirnya sekbid tari itu tidak tampil di acara tersebut karena kami merasa belum hafal
gerakannya.
Page | 108
Setelah acara tahun baru islam, ada acara lain yang menunggu yaitu maulid nabi
Muhammad SAW dan akupun masuk di sekbid hadroh, sekbid ini merupakan sekbid
favoritku karena di sekbid ini tidak harus bernyanyi ataupun menari tetapi hanya memainkan
alat musiknya, alat musik yang aku mainkan bernama terbangan yang berbentuk bulat dari
kayu dan dilapisi kulit hewan dan jika dibunyikan berbunyi “duk” atau “tak” , awal-awal
bermain alat ini telapak tangan serta lengan terasa sakit tapi lama-kelamaan rasa sakit itu
menjadi terbiasa , dan acara maulid nabi pun tiba dan pada hari itu kami tampil dengan
sukses, tak terasa tawaran bermain diluar pun mulai berdatangan mulai dari yang dekat
sampai yang jauh sekalipun, dan setiap bermain diluar selalu seru dan selalu harus bermain
bagus di depan orang banyak. Di kelas X ini aku mengenal banyak teman baik dari teman
sekelas maupun dari teman eskul.

Tak terasa bulan sudah memasuki bulan Agustus dimsns Indonesia meraih
kemerdkaannya dari penjajah, jadi di SMA ku terdapat beberapa lomba untuk memeriahkan
hari kemerdekaan negara kita, dan kelasku pun mengikutsertakan aku dalam lomba “ Catch
the Boom” dan berpasangan dengan Galuh, cara bermainnya adalah melemparkan bola yang
berisi air kepada teman kita dan teman kita akan menangkapnya, permainannya seru karena
bisa basaha-basahan tetapi sayangnya kami kalah di semifinal dan tidak bisa melanjutkan ke
babak selanjutnya.

Dan sampailah pada beberapa hari lagi untuk menghadapi ujian kenaikan ke kelas XI,
akupun menyiapkannya dengan matang seperti belajar dan mengerjakan soal-soal dan pada
akhirnya hasinya cukup memuaskan dan akupun naik ke kelas XI.

Di kelas XI aku duduk sebangku lagi dengan Samuel karena hanya dia yang masih
ksosng tempat duduknya, menurutku Samuel ini orangnya pintar dalam pelajaran Matematika
dan tak sungkan untuk mengajariku ketika aku kebingungan. Dan pada awal-awal kelas XI
hadroh SMA kami pun diundang untuk mengisi acara pembukaan MTQ di Palembang dan
bertempat di salah satu hotel di Jalan Soekarno-Hatta, kamipun senang mendengarnya dan
kami berlatih dengan giat dan pada akhirnya sangat memuaskan.

Saat kelas XI pelajaran yang menurutku sulit dimengerti adalah Matematika


peminatan karena menurutku Matematika peminatan cukup sulit da rumit untuk dimengerti
dan pelajaran yang aku sukai di kelas XI sampai sekarang adalah Bahasa Indonesia yang
dibimbing oleh Bu Siti Nur Kamalia karena pelajarannya santai dan menyenangkan apalagi
saat akan melanjutkan ke KBM+, kami disuruh untuk tidur siang sebentar dan itu sangant
membantuku karena bisa mendapatkan sedikit energi untuk memulai KBM+ .

Saat kelas XII waktu berjalan begitu cepat dan tak terasa tinggal menghitung bulan
untuk kami menghadapi UN dan melanjutkan ke jenjang selanjutnya baik bekerja maupun
kuliah, dan tak terasa juga kebersamaan kami selama tiga tahun akan menjadi kenang-
kenangan indah.

Page | 109
16.Kisah Manisku di SMA

Oleh Maulida Sabdina Humaira

Mei 2016 Ujian nasional pada tingkat smp dimulai,sudah banyak persiapan yang
kulakukan untuk melewatinya dengan nilai yang bagus,hari pertama UN pun mulai kurasa itu
berjalan cukup lancar begitu juga dengan hari selanjutnya,setelah UN selesai aku merasa
semua beban ku hilang seketika seperti ditiup angin,setelah beberapa waktu menunggu tiba
saatnya kelulusan,semua orang tua diharapkan untuk menghadiri sekolahku dan mengambil
surat kelulusan,tiba saatnya suratku diterima dan dibuka oleh ibuku,aku langsung ikut melihat
isinya dan membaca bahwa aku dinyatakan lulus,dan ya aku merasa sangat senang dan
bahagia,namun disatu sisi aku harus sedih karna harus berpisah dengan sahabat-sahabatku
yang ada disekolah,sudah sangat banyak kenangan yang ku lalui bersama sahabatku mulai
dari kelas 7 sampai dengan kelas 9,apalagi terlebih mereka semua adalah sahabatku yang slalu
menemaniku
pada saat susah maupun senang.

Bingung milih Sma. Tiba saatnya pembagian surat pemilihan sekolah diberikan oleh
sekolah,aku merasa sangat bingung karna kedua orang tuaku menyaranku untuk pindah
kebogor untuk melanjutkan sekolah disana,disatu sisi aku ingin pindah kebogor namun disisi
lain,aku merasa berat untuk meninggalkan sahabatku yang ada disini,seperti yang diketahui
aku sangatlah dekat dengan sahabatku,setelah berpikir panjang akupun memilih untuk
bersekolah disini,setelah menyelesaikan satu masalah aku mendapatkan masalah lain,yaitu
menentukan sekolah disini,kebingungan ku memilih antara sma8 dan sma4,namun akhirnya
orangtua ku lebih menyarankanku untuk sekolah disma4 dengan alasan dekat dengan
rumahku,dan alasan lainnya adalah semua sahabatku juga sekolah di sma4 dan akhirnya
kamipun tetap satu sekolah.setelah mendapatkan pilihan akupun langsung mendaftar dan
memenuhi semua persyaratan,sampai saatnya aku mengikuti test yang disediakan oleh sma4
dan melaluinya,tiba pada saat pengumuman test,akupun ternyata lulus dalam test tersebut dan
tinggal memenuhi administarsi yang lainya.

Melalui MOS. Setelah seluruh siswa dikumpulkan dilapangan dan pembagian


gugus,akupun berada digugus Merkurius,meski aku tidak bersama dengan sahabatku yang
lainnya,dan disana aku sekelas dengan teman satu smpku,ada juga yang berasal dari sekolah
lain seperti irma dari smp24 dan debby dari smp16,masa mos kulalui dengan cukup baik,kami
diajarkan ltbb,yelyel,dan kebersamaan oleh kakak osis dan tentra,digugus ini aku merasakan

Page | 110
kesenangan dan kekompakan bersama dengan teman satu gugusku,setalah mos berakhir
akupun mengikuti test jurusan dimana ada dua pilihan jurusan yaitu MIPA dan IPS, setelah
melewati test tibalah pengumumannya,akupun berkeliling diseluruh kelas untuk melihat
namaku masuk pada jurusan dan kelas mana,tiba dikelas 10Mipa1 aku melihat ada namaku
disana,aku bersyukur karna bisa masuk dijurusan MIPA,namun aku juga sedih karna aku
tidak sekelas dengan salah satu sahabat,namun aku tidak boleh sedih karna ini adalah
lembaran yang baru,aku tidak boleh hanya bergantung pada sahabatku saja,aku harus mencari
dan punya teman baru,aku harus bersosialisasi pada lingkunganku yang baru meski itu sulit
bagiku,dikelas 10Mipa1 aku juga sesekelas dengan teman satu smpku namun aku tidak begitu
dekat dengannya,namun sedikit demi sedikit akupun memulai percakapan dengan teman-
temanku yang lain,akhirnya aku mendapatkan teman-teman baru,diminggu pertama kelas
10ku dimulai,pada hari senin dimulai dengan walikelasku yang masuk kekelasku yaitu Maam
Sri Erni Wijaya yang biasa dipanggil Maam Erni,seorang guru bahasa inggris yang juga
mempunyai anak yang seangkatan denganku yaitu Armenia Yuhafiz dan Kakak tingkat yang
sedang berada dikelas 12 bernama Bangsawan Izhar Almaeni,Maam Erni memulai
pertemuan kami belum dengan pelajarannya namun dia memulainya dengan perkenalan
dirinya,dia memperkenalkan dirinya terlebih dahalu kepada kami,dan selanjutnya kamipun
juga ikut memperkenalkan diri yang dimulai dengan Agung wahyudi,seseorang yang satu smp
denganku namun aku tidak dekat dangannya,tiba saatnya diriku memperkenalkan
diri"Namaku Maulida Sabdina Humaira,Aku berasal dari SMP NEGERI 20
PALEMBANG,hobiku adalah membaca novel,dan cita-citaku adalah menjadi
pramugari".Setelah menyelesaikan perkenalan akupun duduk kembali ketempat
dudukku.Ketika sudah seminggu aku sekolah berlangsung ternyata beberapa siswa yang
termasuk dijurusan IPS kembali mengikuti test jurusan lagi,dikarnakan mereka ingin masuk
jurusan MIPA,dan ternyata salah satu sahabatku yaitu Nesya Dinda Aricha yang masuk dari
IPS2 pindah kekelasku yaitu IPA1,Aku cukup senang mendengar sahabatku sekelas
denganku.

Pada minggu kedua aku berada dikelas X,diminggu ini kami memulai beberapa
pelajaran,beberapa guru sudah menyampaikan materinya,namun ada beberapa guru juga yang
belum menyampaikan materi,pada Tiga bulan pertamaku dikelas X kami semua belom
mengenakan pakaian seragam yang berasal dari sekolah dikarnkan baju dan jas yang kami
buat belok selesai,dan akhirnya mulai pada hari senin sampai dengan jum'an kami
mengenakan seragam putih abu-abu saja,dan pada hari sabtu kami menggunakan sergam
pramuka kami pada saat bersekolah diSMP,dan pada saat pelajaran olahraga kami

Page | 111
mengenakan pakaian dari SMP juga dan beberapa mengenakan pakaian baju putih dan
training hitam. Setelah beberapa bulan mengenakan baju sekolah putih dan abu-abu
saja,akhirnya kamipun mendapatkan seragam SMA dan begitu juga dengan jas dan baju
pramuka yang telah dibuat sesuai dengan ukuran badan kami masing-masing.Kamipun
akhirnya melaksanakan pengukuhan,disana kami dikukuhkan sebagai siswa SMA NEGERI 4
PALEMBANG,dan kami diberikan beberapa hiburan seperti pada pembukaan tarian siwa dan
selanjutnya tarian kreasi,kami juga makan bersama dengan makanan yang sudah disajikan.

Pada bulan oktober sekolahpun mengadakan Hari Habitat,disekolahku mengadakan


berbagai lomba seperti lomba membuat benda dengan konsep 3R,membuat kursi dengan
bahan dasar ban,serta juga membuat makanan dengan bahan nabati.
Hari Habitat diawali dengan seluruh siswa dan guru sekolahku bersepeda bersama-sama mulai
dari sekolahku melewati lorong daruruhama lalu ke jalan raya dan kearah Tangga
takat,setelah itu kamipun kembali kesekolah,karna aku sebagai salah satu anggota
DUCIL(Duta Cinta Lingkungan) aku tidak ikut bersepeda melainkan menggunakan motor
untuk membatasi jalur yang akan dilewati oleh siswa untuk bersepeda.Setelah sampainya
kami kesekolah kamipun menerima beberapa kupok yaitu merupakan kupon undian untuk
mendapatkan doorprize yaitu berupa kipas,gelas,sendok,magiccom,dan hadiah utama yaitu
sepeda gunung,namun sayangnya tidak satupun yang kudapatkan dari doorprize
tersebut.Setelah acara selesaipun kami sebagai anggota DUCIL belom diperbolehkan untuk
pulang karna kami harus membersihkan sekolah karna sangat banyak sampah yang
berserakan.

Pada tanggal 30 Oktober ulangtahun walikelasku yaitu maam Erni,kami sekelaspun


berencana untuk memberikan dia kejutan,kami menyusun rencanannya dengan membagi
tugas,yaitu aki,akbar,agung,aldi,dan anisa memegang balon huruf yang bertuliskan"MAAM
ERNI"dan widya,atika,riska,haura,syrafiah memegang balon huruf yang bertuliskan"HAPPY
BIRTHDAY",dan untuk membuat suasana lebih asik dan agar tidak ketahuan oleh maam
erni,kamipun menyuruh rangga dan fikri untuk berpura-pura berkelahi agar maam erni bisa
lengah dan pada saat itu kami menyiapkan balonnya,namun sangat disayangkan rencana itu
berantakan karna,guru lain mengira bahwa rangga dan fikri benar-benar berkelahi sampai
akhirnya mereka berdua dibawak kekantor guru untuk menyelesaikan masalahnya,kami
semua pun langsung datang kekantor untuk memberikan penjelasan kepada guru agar tidak
terjadinya kesalah pahaman,setelah memberikan penjelasannya kamipun melanjutkan acara
kami yaitu memberikan maam erni kue dan ucapan selamat kepadanya.

Page | 112
Beberapa bulan kemudian ulangan kenaikan kelas pun datang,kami semua sudah
menyiapkan amunisi kami untuk berperang melawan soal ulangan yang akan kami
hadapi.Tiba saatnya ulangan berakhir,sekolah pun mengadakan ClassMeeting dimana ada
banyak lomba,seperti diantaranya yaitu futsal,basket,kebersihan kelas,dan berbagai lomba
lainnya,setelah classmeeting berakhir kamipun melakaukan perpisahan dengan makan-makan
sekelas bersama maam erni,kami menikmati semua makanan yang kami bawak dari rumah.

Libur kenaikan kelas selama satu bulan,karna pada saat itu puasa jadi sekolahpun
mengusulkan agar liburan untuk sekolah dan liburan puasa disatukan.Aku memilih liburanku
keBogor dan sekalian untuk puasa dan lebaran disana,aku kebogor menggunakan pesawat
dengan tujuan jakarta aku cukup memberanikan diri untuk pergi kesana sendirian,karna
abangku tidak bisa ikut.Aku sampai jakarta pukul 8 malem dan harus naik bis lagi sampai
bogor,setelah naik bis aku sampai distasiunnya dan langsung dijemput orangtuaku,setelah
liburan berlalu aku tidak bisa pulang karna ada urusan tertentu,akhirnya akupun tidak sekolah
selama satu minggu.

Hari pertamaku sekolah sebagai kelas 11 pun dimulai,masih dengan teman yang sama
namun hanya berpindah kelas yang semula kelasku berada dilantai satu disamping ruang
guru,sekarang pindah kelantai dua,kami juga berganti walikelas yaitu Pak Edi Faisal seorang
guru biologi,namun pada saat aku duduk dikelas 10 Pak Edi mengajar sebagai guru mata
pelajaran prakarya,awalnya kami merasa kelas yang baru ini cukup panas,karna tidak ada
hordeng yang menutupi jendela,apalagi yang duduk pada bagian dekat dengan jendela rasanya
panas begitu menyengat apalagi pada saat jam 10 pagi sampai dengan jam 1 siang panasnya
seolah membakar kulit tangan kami.

Dikelas sebelas aku duduk sebangku sama Rafni,meski temanku yang lain memiliki
teman sebangku yang lain,namun kami tetap bersama rasanya seperti ada lem yang melekat
pada tubuh kami,kami sangat dekat dan bisa disebut satu hati karna sama-sama menyukai
Drama Korea (Drakor),kami sering membicarakan tentang drakor yang sedang kami tonton
misalnya seperti bagaimana jalan ceritnya,tokoh pada drama tersebut,dan hal lainnya,kami
juga sering menonton drakor bersama dikelas pada saat jam kosong atau istirahat,meski
banyak sekali teman cowoku yang serng memberikan pendapat buruknya tentang drakor atau
juga tokohnya,mereka sering berbicara bahwa tokoh yang ada pada dramaku itu Oprasi
plastic,namun aku dan rafni tidak begitu menghiraukannya,disaat aku dan rafni sibuk
menonton drakor,teman cowoku sibuk dengan handphone nya karna sedang bermain game
Mobile legend,mereka slalu duduk Bersama berkumpul dibelakang dan saling memberikan

Page | 113
komentar kepada satu sama lain tentang game yang sedang dimainkannya,selain itu juga
teman ceweku yang lain sibuk bermain game juga seperti HayDay yaitu sebuah game tentang
perkebunan dan pertanian,ada juga yang sibuk belajar,dan mengerjakan tugas yang lainnya.

Pada saat 17 agustus,sekolahku pun mengadakan lomba untuk antar kelas seperti
Balap karung,Tarik tambang,joget balon,rebut kursi,pindah karet,boom air dan yang lain
sebaganya.Pada saat lomba Tarik tambang kelasku menurunkan
akbar,riska,atika,aqil,widya,rafni,dan iko sebagai peserta dengan alasan bahwa mereka adalah
peserta yangcocok untuk lomba tersebut.Pada saat babak pertama kelasku melawan kelas X
mipa 3,dengan mudahnya kami mengalahkan mereka,dan babak kedua kelasku melawan kelas
XI mipa 4 dan tetap kelasku juga yang menang dan akhirnya pada babak final kelasku
melawan kelas XII Mipa 6 yang kami rasa itu adalah lawan yang cukup sulit,kelasku pun
sudah siap-siap dan sudah memegang tali tambangnya,setelah wasit menghitung samapi pada
hitungan ketiga kelasku pun mencoba menarik tali tersebut sekuat tenaga mereka dan
akhirnya kelasku pun memenagkannya kelasku pun langsung bersorak gembira kami semua
merasa senang,namun pada lomba lainnya kami tidak bias mendapatkan juara satu,namun
bagi aku dan temanku yang lain,yang penting itu kebersamaannya bukan menangnya.

Ulang tahun Pak Edi pun tiba,seperti pada saat kelas X kami merayakan Maam
Erni,kami juga ingin merayakan ulang tahun Pak edi,kami sudah menyusun rencananya dan
kami pun membagi ugas ada yang membeli kue,ada yang membeli dekorasi untuk kelas,dan
ada juga yang membeli makanan untuk kami makan bersama,setelah semua persiapan itu
lancer,kamipun mulai menghias kelas dengan dekorasi yang telah kami beli seperti balon
huruf yang bertuliskan “Happy Bday Papa Edi” dan juga balon biasa untuk kami letakan
didinding,setelah dekorasi selesai kami menyusun kuenya diatas meja dan meletakan lilin
diatas kue untuk nanti pak edi tiup,sampai akhirnya semuanya selesai,hal yang sangat
disayangkan pak edi lewat depan kelas kami karna sudah selesai mengajar dikelas lain, pak
edi pun melihat apa yang sudah kami pesiapkan dan akhirnya tidak menjadi kejutan lagi,pada
saat pelajaran pak edi dikelas kami akhirnya kami memberikan pak edi kue dan memberi
ucapan selamat kepadanya,setelah itu pak edi memotong kuenya dan membagikannya kepada
kami,setelah itu kami makan bersama.

Tiba pada saatnya aku beranjak kekelas XII Mipa 1 yaitu kelas terakhir di
SMA,rasanya sangatlah cepat,pikiranku pun mulai terbagi untuk fokus terhadap berbagai
macam ujian yang akan kulewati kedepannya,aku harus mempersiapkan banyak senjataku
untuk berperang.Dikelas XII ini walikelasku adalah bu intanti seorang guru bilogi.

Page | 114
20 oktober hari ozon pun diperingati oleh sekolahku,kamipun ikut turut serta dalam
berbagai macam lomba seperti lomba membuat poster,membuat mading,dan lomba membuat
yel-yel bertemakan lingkungan,dan akupun ikut serta dalam lomba yel-yel bersama dengan
sembilan belas temanku yang lain,kamipun menyiapkan semuanya bersama-sama.Dihari
jum`at kami berlatih gerakan dan nyanyian yang telah dibuat oleh shindy dan dias kami
berlatih didalam kelas,kami sangatlah bersemangat mengingat ini adalah tahun terkahir kami
bersekolah,kamipun mengakhiri latihan kami pada jam 5 sore,dan melanjutkannya pada
malam hari dirumah riska,kami semuapun berkumpul dirumah riska pada jam 7 malam,lalu
melanjutkan latihan kami dilapangan dekat rumah riska,namun disela-sela latihan aku
menyarankan untuk mengakhiri yel-yel kami dengan berbaris sambil berpegangan tangan
untuk memberikan hormat kepada juri,namun aqil tidak menyetujui saranku dengan alasan
bahwa didalam islam seorang yang bukan muhrimnya tidak boleh berpegangan tangan,namun
bagiku tidak masalah untuk berpegangan tangan tanpa adanya rasa ingin,tapi aqil tetap tidak
menyetujuinya akhirnya akupun merasa kesal dan pulang kerumah.

Dikeesokan harinya kamipun menyempatkan untuk berlatih sebelum tampil dihadapan


juri,namun disela-sela latihan terjadi lagi perbedaan pendapat yang membuat aku kembali
bertengkar bersama aqil,dan akhirnya akupun menangis,aqil pun meminta maaf
kepadaku.Tiba saatnya kamipun tampil,kami mengenakan jaket jeans khusus kelasku,dan
menggunakan celana olahraga,dan jilbab biru,kamipun membentuk formasikan dan
mengawalinya dengan nyanyian “Gong Gale Gale Goog”.kami sangatlah bersemangat,dan
mengakhirinya dengan sangat baik.Setelah itu kamipun berkumpul dan berfoto bersama
dengan bu intanti dibanner hari habitat yang telah disiapkan oleh osis smaepa.

Belum banyak peristiwa dikelas XII ini, namun sebentar lagi kami semua akan
berpisah, kami semua akan mengahampiri jalan yang kami pilih untuk mengejar masa depan
kami semua,tidak ada lagi canda tawa yang terjadi dikelas,tidak adalagi kerisauan karna tugas
yang belum selesai,tidak ada lagi musik yang terdengar pada jam kosong,tidak ada lagi
perbedaan pendapat diantara kami semua.

Mungkin ini adalah cerita singkatku yang terjadi pada masa SMA, penuh dengan
kejutan,penuh dengan keceriaan dan kebahagiaan,sangat disayangkan kami harus
berpisah,namun seperti inilah kehidupan dimana ada Pertemuan maka akan terjadi Perpisahan
dikemudian hari,mesik menyedihkan tapi inilah yang harus kita jalani agar bisa menggapai
cita-cita.

Page | 115
Terima Kasih XII Mipa 1 yang telah membuat masa sma ku menjadi sulit untuk
dilupakan,semoga kalian dapat menggapai cita-cita dan bertemu kembali dikemudian hari
dengan cita-cita yang sudah tercapai.

Page | 116
17. Debu yang Belum Usai

Oleh Moza Kurnia Dewi

Hai perkenalkan namaku adalah Moza. Aku lulusan dari SMP Negeri 37 Palembang.
Kisahku ini akan ku awali dengan lulusnya aku yang membuat hati berdetak kencang. Ketika
pengumuman kelulusan pun tiba aku merasa sangat khawatir dengan hasil yang kudapat,
bagaimana tidak karena inilah akhir yang paling ku tunggu-tunggu. Saat kertas putih yang
terbungkus oleh kertas coklat pun di bagikan di tengah teriknya matahari membuat suasana
pada saat itu makin mencekam seperti ada peperangan yang ingin di hadapi.

Teng..teng waktunya pengumuman itu tiba. Aku bersama teman teman seangkatanku
pun berkumpul di tengah lapangan. Muka tegang tampak dari raut muka masing masing. Saat
kepala sekolah naik di atas panggung mengumumkan bahwa semua anak lulus dengan 100%
raut wajah berubah menjadi 360° dari sebelumnya. Senang dan Sedih pun terlihat di Antara
kami. Akhirnya kami dapat lulus dan dapat melanjutkan pendidikan kami ke tingkat yang
lebih tinggi lagi.

Saatnya siswa yang mendapatkan ranking 1 sampai 5 di kelas mendapatkan PMPA


atau sering disebut tanpa test. Jalur itu menuju ke SMA Negeri 7 Palembang. Akupun menjadi
salah satu siswa yang masuk PMPA tetapi aku tidak mengambilnya di karenakan orang tua
tidak merestui aku masuk ke SMA tersebut. Akupun sebelumnya bingung, tidak tahu ingin
kemana arah aku untuk masuk SMA, karena aku adalah murid yang baru saja pindah dari
kepulauan Riau tepatnya dari Batam. Ayahku ingin aku masuk ke SMA yang mendalami ilmu
tentang Apoteker.

Aku tidak tertarik sama sekali ketika aku di suruh masuk ke sekolah Apoteker karena
aku mengetahui bahwa aku tidak bisa dan tidak mampu untuk belajar tentang pelajaran
tersebut.

Keesokan harinya, aku dan ayahku mencari dan mengunjungi SMA yang nantinya aku
akan sekolah disana. Suasana hari itu sangat indah dengan matahari yang tak banyak
mengeluarkan sinarnya. Pertama kali yang aku kunjungi yaitu SMA Negeri 8 palembang.

Sesampainya disana, akupun langsung melihat-lihat sekolah itu. “Coba kamu tanyakan
dengan security disana 4 persyaratan yang harus di penuhi untuk masuk kesekolah ini.” ujar
ayahku. “ Iya, yah.” jawabku dengan muka polos.

Page | 117
Akupun masuk ke halaman sekolah itu untuk bertanya kepada security yang menjaga
tempat pendaftaran. “Permisi pak, boleh saya bertanya?” kataku. “Boleh, nak.” Jawab bapak
security itu dengan muka jutek. “Pak, apa saja yang di perlukan untuk mendaftar sebagai
siswa baru di sekolah ini, Pak?“ tanyaku lagi. “Kamu cukup kunjungi web ini nak”. Jawab
bapak itu sambil menunjukkan kertas yamg bertuliskan alamat web. “Oh iya pak, terima
kasih”. Ujarku lagi.

Aku langsung bergegas kembali menemui ayahku yang telah menungguku di luar
pagar. Ketika aku menemui ayahku, ia langsung bertanya kepadaku “Bagaimana, Moza?”
akupun menjawab “ Iya sudah yah, cukup kunjungi website ini saja”.

Kemudian akupun melanjutkan perjalananku untuk mencari-cari sekolah mana yang


ingin aku tempuh. Akupun tak mengetahui kemana ayahku ingin membawaku. Aku tak kenal
dengan jalan yang dilewati ayah. Tak lama kemudian, kami pun sampai ke tempat tujuan. Aku
melihat pagar sekolah tersebut yang bertuliskan SMA Negeri 4 Palembang. Aku tak
mengetahui banyak hal tentang sekolah tersebut. Karena sebelumnya ayah dan ibuku telah
bertanya kepada penjaga sekolah itu tentang apa saja persyaratan yang harus di penuhi untuk
masuk ke sekolah itu.

Ayahku bertanya kepada penjaga sekolah itu dan aku duduk di atas motor yang kami
kendarai. Tak lama kemudian ayahku menghampiriku dan berkata “Kamu masuk SMA ini aja
ya, soalnya sekolah ini sudah unggul dan juga letaknya tidak jauh dari rumah”. “Iya yah, yang
mana bagusnya aja.” Kataku dengan suara lembut.

Setelah itu kami memutuskan untuk melihat-lihat sekolah lain, bukan maksud lain
hanya karena untuk melihat-lihat saja. Lagi-lagi aku tak mengenal daerah yang ayahku
kunjungi. Diperjalanan, banyak sekali pohon yang masih rindang tetapi jalannya masih
berlobang. Dengan kecepatan sedang ayahku mengendarai motornya.

Motor yang kami kendarai pun berhenti. Ternyata kami sudah sampai ketempat
ayahku ingin membawaku melihat-lihat sekolah lain. Cat berwarna kuning, dengan lapangan
yang lumayan luas, jelas plang berwarna putih menunjukkan tulisan SMA Negeri 1
Banyuasin. Suasana sepi menyelimuti sekolah itu. Hanya ada penjaga pos yang sedang duduk
santai sambil menikmati manisnya secangkir kopi.

Disana aku hanya melihat kertas putih yang di hiasi tinta hitam tertempel pada pos
sekolah itu. Ketika aku sedang melihat-lihat datanglah bapak security dengan ramahnya
menghampiriku, “ Sini bapak jelaskan apa saja yang harus dibutuhkan, nak.” “Oh iya,
Page | 118
makasih pak.” Jawabku senyum. Panjang percakapan dengannya membuatku jenuh
mendengar omongan bapak security itu.

Huft..jenuhku bertambah karena hari pun semakin siang. Cacing dalam perutku mulai
berdemo seperti layaknya masyarakat yang menginginkan bbm turun. Aku mengajak ayahku
untuk segera pulang karena aku sudah lapar dan juga waktu telah menunjukkan pukul 12.00
wib.

Ngeng...ngeng suara motor yang kunaiki melaju dengan cepatnya. Akhirnya aku dan
ayahku pun sampai di rumah. Keringat dan lapar jadi campur aduk. Untungnya Ibuku telah
memasak masakan yang sangat lezat. Dan kami pun menyantapnya dengan lahapnya. Sehabis
makan aku dan keluargaku langsung istirahat karena aku akan ke sekolah untuk daftar lewat
online dan sekolah tujuanku sudah aku dan keluargaku tentukan yakni SMA Negeri 4
Palembang.

Matahari menyinari bumi dengan indahnya. Lantunan merdu dari ayam di pagi hari
membuat suasana tenang dan semangat mengawali hari. Bersama ayah, aku pergi kesekolah
untuk daftar online.

Sesampainya di sekolah, aku langsung menuju kantor untuk menemui petugas Tata
Usaha. Kami memang dianjurkan untuk daftar online lewat sekolah agar tidak terjadi
kekeliruan nantinya. Tak lama aku berada di sekolah itu, akupun langsung pulang kerumah
untuk menunggu hasil dari pendaftaraan online itu. Kala itu, rasanya jantung udah berhenti
sejenak karena aku sangat takut sekali bagaimana kalau nantinya aku tidak di terima di SMA
itu.

Jam..Menit..dan Detik pun berlalu. Pengumuman itu tak kunjung ada di halaman web.
Denger-denger emang lagi ada masalah sehingga belum ada hasil yang di tampilkan. Aku
semakin merasa cemas. Pasalnya, belum ada kepastian aku bersekolah dimana nantinya. Tak
lama ku tanyakan kabar tentang laman web ini dengan temanku yang bernama Umi. “Mi,
sudah ada belum kabar di terima di SMA tujuan?” tanyaku. “Belum ada, Za..,tapi coba saja
melalui sms tadi katanya Desca dia sudah tahu hasilnya melalui sms dan dia di terima di SMA
7, Za.” Jawabnya. “Okelah, Mi, akan ku coba terima kasih ya.” Jawabku lagi.

Saat temanku memberi saran itu, aku pun langsung mengeceknya melalui sms. Lagi-
lagi rasa cemas itu datang. Huft..menunggu lagi dan lagi. Sekitar 10 menit, notifikasi dari hp
ku pun berbunyi. Bergegas membuka sms itu dan rasa takut langsung datang. Dan ternyata

Page | 119
aku di terima di SMA Negeri 4 palembang. Dengan rasa senang aku langsung teriak dan
loncat-loncat seperti anak kecil yang baru saja di belikan mainan.

Setelah itu, aku langsung pergi ke warnet untuk mencetak data kelulusan untuk di
verifikasi ulang. Keesokan harinya, aku bersama ayah dan ibuku bergegas pergi menuju SMA
Negeri 4 Palembang. Disana kami memverifikasi ulang data yang berada di internet. Akupun
menunggu lama untuk mendaftarnya karena harus mengantri terlebih dahulu.

Lega rasanya hatiku, tinggal test kejurusan saja yang akan aku hadapi. Tak
mengharapkan apa-apa dari test ini, karena apa yang aku dapat itulah kemampuanku.
Besoknya,aku pergi ke sekolah lagi untuk mengikuti test jurusan. Aku tak mengenal siapa -
siapa awalnya tetapi di saat menuju perjalanan ke ruangan test aku bertemu dengan seorang
gadis yang cantik“ Hai..perkenalkan namaku moza.” Sahutku dengan ramah. “Ohiya namaku
Dwi Sekar, kamu berasal dari SMP mana?” jawabnya dengan senyum manis. “ Aku dari
SMPN 37 Palembang, kalau kamu?” tanyaku lagi. “kalau aku berasal dari SMPN 30
Palembang. Oh iya, barengan yuk ke atasnya.” Jawabnya lagi sambil mengajakku menuju
ruangan test.

Akhirnya aku sampai di ruangan test itu. Tak ada satupun yang aku kenal. Berdiam
dan diam. Cuma itu yang bisa aku lakukan. Akhirnya test pun di mulai. Aku menjawabnya
dengan rasa tenang saja, ku jawab sesuai apa yang aku tahu dan yang aku pahami. Enam
puluh menit pun berlalu, kring..kring..kring menandakan test jurusan sudah selesai. Aku
bergegas pulang kerumah karena besok akan di adakan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah).

Berbagai persiapan pun telah aku lakukan dan peralatan yang di butuhkan telah ku
siapkan dan aku bergegas istirahat. Ayam berkokok menunjukkan mentari telah menyinari
alam dengan indahnya. Aku sangat antusias sekali untuk pergi kesekolah. Sesampainya di
sekolah kami langsung di bariskan di lapangan karena akan ada pembagian gugus tiap
kelompoknya. Dan akupun mendapatkan gugus kedua yaitu gugus Merkurius. Banyak
pelajaran yang aku ambil dari MPLS ini mulai dari banyak teman,menjadi tambah disiplin
dan yang paling utama dapat mengetahui apa saja yang ada di SMAN 4 Palembang.

Sudah tiga hari berlalu. Saatnya pengumuman kejurusan di umumkan akan masuk di
jurusan apakah aku nantinya. Pengumuman itu tidak langsung di bacakan di tengah lapangan
tetapi kami harus mencari kertas putih yang bertuliskan nama masing-masing yang tertempel
pada jendela setiap kelas.

Page | 120
Dengan rasa percaya diri, yang paling aku dahulukan yaitu aku mencari namaku di
kelas Ips. Sudah mencari ke 5 kelas Ips namaku pun tak ada di kelima kelas itu. Rasa deg-
degan ku pun muncul. Rasa penasaran itu langsung datang tanpa di undang. Ku cari-cari lagi
namaku di setiap kelas, barulah aku menemukan namaku di satu kelas itu yaitu kelas Mipa 1.
Rasa tak percayaku muncul. Bagaimana bisa aku bisa masuk ke kelas itu.

Muka linglung aku tampakkan pada saat itu. Bingung tak ada kursi yang kosong saat
itu kecuali kursi paling belakang. Aku langsung duduk di kursi itu. Tak tahu duduk dengan
siapa aku kala itu. Duduk di belakang pada saat itu adalah hal pertamaku karena aku dari SD
selalu duduk di depan atau tidak duduk di tengah. Tak lama muncullah gadis kecil yang manis
menaruh tasnya di samping kursiku. Tak tahu namanya dan tak kenal orangnya. Akupun
menyapanya dan bertanya “ Siapa namamu?” “Annisa Syalsadilla.” Jawabnya. “Perkenalkan,
aku Moza dari SMPN 37 Palembang, kalau kamu?”tanyaku lagi. “Aku dari SMP seberang,
hahaha.” Jawabnya dengan gurau.

Aku tak mengerti apa yang di katakannya. Secara aku baru pindah dari Batam tak
mengerti daerah dan bahasa yang di maksud. Tetapi, walau begitu aku menyambutnya dengan
baik. Lama kelamaan aku dan dia menjadi teman curhat. Yah begitulah anak jaman sekarang
kalau curhat apa lagi kalau gak soal percintaan. Bosen dengerin curhatan yang terlalu
mainstream tetapi bagaimana lagi, Annisa sudah percaya kepadaku jadi aku harus bisa jadi
pendengar yang baik.

Awal menjadi kelas sepuluh di bangku SMA ini rumit. Karena aku harus beradaptasi
dengan teman baru lagi. Tapi ya mau gimana lagi inilah kehidupan setiap saat mempunyai
lingkungan baru. Telah beberapa bulan aku menjadi murid tahun ajaran baru di sekolah ini.
Saatnya ujian semester menanti. Entah kenapa dari dulu aku sangat lemah di perhitungan.
Cuma bisa hafalan dan hafalan. Seperti biasa nilaiku pun bervarian. Di tengah pembagian
nilai itu hatiku berbicara sendiri seolah-olah tak terima dengan nilai yang ku dapatkan. “Sebel
ah, kenapa nilai fisikaku turun lagi hadehh.” Bicara dalam hati yang ngedumel. Tapi inilah
adanya aku harus terima saja karena memang ini hasil dari jerih payahku.

Di sela- sela pembagian nilai itu terdengar suara TOA yang berasal dari kantor guru.
Dari kejauhan aku dan teman-temanku mendengar bahwa besok akan di adakan classmeeting.
Banyak perlombaan yang akan di adukan pada saat classmeeting nanti. Kala itu aku di ajak
oleh teman sekelasku untuk mengikuti lomba menari. “ Demi kelas tidak apa-apalah aku
mengikutinya hitung-hitung menambah pengalamanku ketika aku baru beradaptasi di sekolah
ini.” Ujarku dalam hati.
Page | 121
Keesokan harinya,lomba classmeeting itu dimulai. Aku, Giscka, Maulida dan Nesya
bersiap-siap untuk tampil. Penuh dengan rasa semangat kami tampil pada saat itu. Kami
berprinsip kalah menang itu belakangan yang penting tampil dahulu. Teman-temanku yang
lainnya mengikuti beragam lomba lainnya. Keseruan dan kekompakkan kami tunjukkan
walaupun kami semua baru berkenalan.

Classmeetiing berjalan selama seminggu. Kegiatan belajar-mengajar kembali seperti


biasa. Saatnya belajar lagi dan lagi. Di kelas, aku masih menunjukkan sikap pendiam dan
jutekku. Entah kenapa belum bisa ngomong banyak kala itu.

Di SMA ini, aku mengikuti ekstrakulikuler Paskibra. Dari dulu sebenarnya ingin ikut
eakul ini. Tapi, di SMP tidak ada jadi baru bisa terwujud ketika SMA. Banyak pelajaran yang
aku dapat dari eskul ini. Mulai dari kekeluargaan, kekompakkan, mempunyai rasa disiplin
tinggi dan masih banyak lagi.

Setelah berbulan-bulan belajar seperti biasa, kini ujian akhir semester telah di depan
mata lagi. Tak terasa sudah satu tahun aku berada di sekolah ini. Ketika ujian akhir ini, aku
bawa dengan sikap tenang karena aku tidak mau membebankan diri sendiri.

Tujuh hari lamanya. “ Ahh..akhirnya selesai juga.” Gumamku. Tidak ada lagi kegiatan
belajar-mengajar tetapi semua murid di wajibkan tetap masuk sekolah karena setelah ujian
pasti ada yang nilainya di bawah rata-rata dan itu nantinya akan mengikuti remedial.

Wali kelaspun tiba-tiba datang menghampiri kelas. “Sabtu besok kalian akan ada
pembagian rapot yang mengambilnya adalah orang tua.” Katanya sambil memasang muka
yang sedikit marah. “ Iya bu.” Jawab kami serempak.

Pembagian rapot di depan mata. Berarti sebentar lagi kelas sebelaspun menanti. Kelas
tak dirubah sedikitpun sampai kelas dua belas nanti. Ketika pembagian rapot, nilaiku tak ada
yang merah. Bersyukur dan untuk masalah ranking tak pernah ku permasalahkan.

Libur panjang menanti dan akan terasa lebih cepat berakhir. Selama libur panjang
yang aku persiapkan untuk menghadapi kelas sebelas ini. Mulai dari perlengkapan dan
lainnya.

Tak terasa hari pertama sekolah pun tiba. Aku duduk tak lagi di belakang dan
bersaama orang yang berbeda. Namanya Nabila, dulu dia adalah teman segugusku dan kami
baru akrab semenjak masuk kelas sebelas ini. Hari pertama sekolah, ia tak bersekolah karena
kepalanya terbentur dinding. Huft..baru pertama kali sekolah sudah duduk sendiri dulu. Di
Page | 122
kelas sebelas ini aku mempunyai banyak teman karena aku sudah bisa bersosialisasi kepada
semua teman-temanku. Tetapi aku mempunyai teman akrab tersendiri. Mereka adalah teman
yang selalu saling membantu jika saling membutuhkan. Temanku itu adalah Giscka, Nabila,
Nesya. Mereka teman akrabku. Tetapi ada pula teman yang selalu membuat aku dan Nabila
tertawa mereka duduk tepat di depan kami yaitu Intan dan Syarifah. Mereka selalu menjadi
kelompok kami. Mereka sangat seru kalau di ajak berkelompok.

Hari-hariku kala itu sangat menyenangkan. Pada saat jam istirahat, aku dan Giscka
serta Nesya melakukan panggilan video call kepada Nabila. Kami ingin menanyakan
bagaimana kabarnya saat ini. “Tuuttt..tuttt.. halo?” lontar Nabila. “ Halo Nabila, bagaimana
kabarmu?” tanya kami serempak. “Alhamdulillah tidak apa-apa, cuma sedikit pusing masih.”
Jawabnya. “Baguslah, tetapi bagaimana bisa kepalamu terbentur?” tanya kami lagi yang
masih penasaran. “Aku tadi ingin pergi ke sekolah, udah mau mandi tetapi lantai kamar
mandinya licin sehingga aku terjatuh terkena dinding.” Jawabnya menahan tawa. “Hahahaha
lain kali hati-hati dong, Nab.” Jawab kami sambil tertawa terbahak-bahak. “ Iya,tapi kalian
jahat ya ngetawain aku.” Sahut Nabila. “ Hehe maaf deh kami Cuma kaget aja,ohiya udah
dulu ya Nab udah masuk nih,semoga cepat sembuh ya cantik.” Ucap kami sambil ngerayu
minta maaf. “ Is apaan sih, hmm iya deh makasih ya. Bye.” Jawab Nabila.

Jam istirahat sudah habis. Saatnya belajar lagi dan lagi. Guru baru yang tak kami kenal
pun masuk. Pertama kali mereka masuk pastinya harus memperkenalkan diri dan kamipun
juga ikut memperkenalkan diri kami masing-masing.

Pertama kali memperkenalkan diri banyak gaya bahasa yang digunakan setiap murid
hingga membuat pecah suasana pada saat itu. Tak heran jika kelas tak pernah absen untuk
berdiam diri ada saja tingkah yang merubah suasana dari senyap menjadi ramai.

Hari demi hari telah aku lalui. Dengan begitu, aku semakin dekat dengan teman-
temanku. Tingkah lucu selalu hadir di dalam ruang yang sunyi. Entah ingin di bilang gila
ataupun wajar. Banyak masalah sudah aku lalui pada kelas sebelas ini. Tapi aku tak
menghiraukan sedikitpun. Tak lupa kisah asmara pun datang di kelas sebelas ini. Tetapi hanya
saja sekedar kagum bukan untuk memiliki. Dan biasanya aku dan teman-temanku senang
membahasnya, wajar sih namanya juga perempuan.

Terasa begitu cepat berlalu di kelas sebelas ini. Hingga akhirnya ujian kenaikan kelas
di depan mata lagi. “Hmm..perasaan baru saja kemarin kelas sebelas eh udah mau kelas dua
belas lagi.” Gumamku dalam hati.

Page | 123
Yah,akhirnya kelas yang paling di tunggu-tunggu dan yang paling menegangkan.
Kelas dua belas sudah di depan mata. Kelas dimana paling mengerikan menurutku karena saat
inilah dimana aku harus melangkah dan harus mewujudkan mimpi yang selama ini aku
genggam. Aku duduk sebangku dengan Nabila lagi. Tak bosan aku duduk dengannya. Karena
dia asyik di ajak bermain dan orangnya juga lucu serta pintar.Walaupun terkadang dia itu
menyebalkan. Namanya teman kalau gak pernah berkelahi itu gak seru.

Tiap hari makanan kami adalah rumus. Entah itu rumus Fisika, Kimia ataupun
Matematika. Kenyang tiap hari dengan santapan itu. Menurutku kelas dua belas ini adalah
kisah yang paling banyak diingat dan paling banyak kenangan yang berkesan. Walaupun
masih banyak perbedaan di antara semuanya.

Suatu hari ada perlombaan di sekolah. Perlombaan itu antar kelas dan kami sangat
antusias mengikutinya karena kami berpikir sebentar lagi kami tidak akan mengikuti lomba
ini lagi tinggalkan kesan yang baik untuk sekolah. Kami mengikuti semua jenis perlombaan
diantaranya yaitu lomba yel-yel.

Dengan semangat 45, kami belajar yel-yel itu seperti mengingat jaman dahulu.
Berdebat, berkelahi itu pasti ada di setiap pertemuan. Tetapi tak berlangsung lama pasti selalu
ada jalan keluarnya itulah kami. Sampai malampun tiba “Kita tak perlu menginginkan
menang kekeluargaan adalah nomor satu, kemenangan akan mengikuti seseorang yang telah
berusaha. Jadi kita harus semangat dan tampilkan yang terbaik.”Ujar ketua kelasku yang
bernama Galuh. “ Siap.” Jawab kami sekelas serempak.

Keesokan harinya, kami menunggu giliran untuk tampil. Deg-degan datang lagi dan
jantung ini berdetak lebih kencang tak seperti biasanya. Akhirnya setelah sekian lama
menunggu, kelas kamipun dipanggil. Kami berbaris persiapan untuk masuk ke dalam
lapangan. “ Bismillahirrahmanirrahim hopescone bisa!” kata kami dengan penuh rasa
semangat.

Selesai tampil, pengumuman pun tiba. Pemenang cabang lomba satu demi satu di
umumkan. Saatnya perlombaan yel-yel pun di umumkan. Alhamdulillah berkat kerja keras
dan semangat dari kami walaupun sedikit ada konflik sebelum tampil tetapi kami mendapat
juara 1 dalam perlombaan itu. Senang dan gembira serta senyum yang terlontar dari raut muka
masing-masing.

Page | 124
Perlombaan habis dan berakhir juga hari santai-santa sedunia menurut kami. Sekarang
kami fokus untuk belajar menghadapi ulangan dan UN nanti. Masih dengan lelucon dan rusuh
kami tunjukkan tetapi tidak menghilangkan keseriusan kami dalam belajar.

Perjalananku belum usai, karena kami belum menghadapi UN yang merupakan syarat
ketentuan lulus kami. Aku menganggap semua yang kujalani ini debu dan aku kacanya.
Tetapi debu itu belum usai karena aku belum bisa mendapatkan air untuk membersihkan debu
itu dan menggantinya dengan kecerahan.

Page | 125
18. Kisah Kasih Disekolah
Oleh M.Aldi Muthian

Perkenalkan saya muhammad aldi muthian , lulus dari smp negeri 20 palembang .
Orang tua saya menyarankan saya untuk masuk sma negeri 8 palembang namun saya tidak
mau dan saya ingin masuk sma negeri 4 palembang. Lalu saya mendaftar di sma 4 palembang
kebetulan sudah janji dengan agung wahyudi dan yulizar hadinata . kami melakukan
pendaftaran online dirumah teman ayah saya karena teman ayah saya membantu kami ber 3
dalam pendaftaran online .

Saat dirumah teman ayah saya sebut saja namanya zen . kami mengalami kendala
yaitu laptop yang saya gunakan untuk mendaftar itu rusak , lalu kami menggunakan laptop
agung untuk mendaftar dan alhamudillah bisa melakukan pendaftaran dengan lancar, lalu
kami mencetak hasil lulus pendataran kami. keesokan harinya saya,agung, dan hadi mau
verisifikasi berkas/data ke Sma negeri 4 palembang.

ketika sampai di sma negeri 4 ternyata di situ sudah ramai dan kami mengantri untuk
melakukan verisifikasi dan pengambilan nomor tes datanya dari jam 8 pagi sampai siang ,saya
pun berkata kepada agung “gung keliling lingkungan sma ini yok ?” lalu agung menjawab
“ayo”, setelah itu berkeliling kami bertemu dengan teman kami juga yaitu akbar
darmawansyah . lalu kami bercerita-cerita.
Dan kami bertiga yaitu agung ,akbar , dan saya seruangan saat tes kecuali hadi yang
lain ruangan . dan saat sesudah tes kami bercerita tentang soal yang ditertara saat tes. Dan
hasil tes di umumkan seminggu sesudahnya . saat malam penetuan tes masuk sma saya lupa
membuka web saat malam itu , saat paginya saya kerumah agung dan bertanya-tanya “ gung
sudah belum keluar hasil kelulusan tes ?” terus agung menjawab “nah dk tau di, kalu aku lah
sudah ” terus kami berdua kerumah akbar “ bar…..bar….” tidak lama kemudian dijawab
akbar menemui kami berdua “ apo…?” terus saya pun bertanya ke akbar “ sudah belum dapet
hasil pengumuman?” terus akbar menjawab “kalu aku sudah ,kau belum di ? “ terus saya
menjawab “ belum” lalu saya pulang ke kerumah masing-masing, dan keesokan harinya kami
harus membawa membawa berkas untuk pendaftaran ulang tetapi saya belum memiliki bukti
.lalu ayah saya menelpon pak rahmat meminta tolong untuk meminta hasil print kelulusan tes
dari computer sma 4 , dan ayah bilang kepada saya “ke sma 4 sekarang temui pak rahmat
,print hasil kelulusannya ada di pak rahmat” saya menjawab “ siap yah” . saya pun langsung
pamit dengan ibu dan ayah untuk langsung ke sma 4 mengendarai motor dan sudah janji
dengan agung akbar untuk ketemuan di sma 4. Sesampainya di sma 4 saya pun langsung
Page | 126
menemui pak rahmat “permisi pak, apakah ada titipan ayah ke pak rahmat yaitu bukti
kelulusan tes ?” pak rahmat menjawab “ ininah di ,lagi gangguan webnya dan jangan lupa hari
ini pembayaran dan pengukuran jas ” dan saya pun bilang “terima kasih infonya pak rahmat”
.
Saya pun berrgegas masuk untuk melakukan pendaftaran ulang karena hari semakin
siang dan semakin ramai juga orang yang ingin melakuka verisifikasi data . dan saya pun
harus menunggu antrian dan tibalah saatnya saya untuk melakukan pendaftaran ulang dan
saya setelah melakukan pendaftarana ulang saya langsung pergi keparkiran untuk mengabil
kendaraan saya dan langsung menuju kerumah untuk mengabari bahwa orang tua disuruh
datang kesekolah dan melakukan pembayaran jas . sesampainya dirumah ternyata ibu saya
sedang sibuk mengurus adik saya dan ibu saya bilang “ hubungin ayah aja nak ibu lagi sibuk ,
duitnya udah dengan ayah ”Saya pun menjawab “ iya ibu”, saya langsung menghubungi ayah
saya “ …..halo yah ,ayah dimana ? orang tua disuruh datang kesekolah dan melakukan
pembayaran” kata ayah “ iya kak ,ayah langsung ke sma 4 “ .saya juga langsung pamit dengan
ibu dan kembali lagi ke sma 4. Dan saat sampai di sma negeri 4 saya bergegas untuk menemui
ayah saya yang sudah sampai di sana dahulu. Ternyata ayah saya ada di pos satpam depan
gerbang sma 4 ,sayapun memanggil “ ayah..ayah, ckmano yah sudah di bayar “ ayah
menjawab “ nanti kak ngantri di bis itu “ aldi pun menjawab “ ysdh yah ,aldi langsung
keruangan untuk ngukur baju be nanti tolong kasihke di sano be yah eee” ayah bilang “ iyo
kak” . saya langsung masuk ke ruang pengukuran baju dan ternyata sudah penuh dengan
puluhan orang yang mau mengukur baju . dan ternyata ada agung,akbar ,dan hadi . dari jam 9
sampai jam 2 saya ,hadi ,akbar, agung pun ternyata udah pisah pulangnya . sesampainya
dirumah terasa sangat lelah .
Saat lebaran ke 3 kami masuk sekolah untuk melaksanakan MPLS . dihari pertama
langsung di bagi gugus dan saya terpisah dengan agung, akbar, dan hadi . saya masuk di
gugus Uranus dan di situ saya segugus dengan madon dan risky teman yang saya kenal .
pada saat malam hari saya ibu saya bilang “aldi besok kau berangkat bareng intan be anak buk
tuti “ terus saya menjawab “ aldi dk kenal dengan budak itu “ , ibu bilang “ kau kerumahnya
be sekarang bilang besok berangkat barengan aku be “ terus saya menjawab “ ysdh iyo buk”
saya pun langsung ke rumah intan . sesampainya di rumah intan ,” intan…intan besok kau
berangkat lakdis bareng dengan aku yo” namun pertama intan tidak mau berangkat lakdis
dengan saya namun saya bujuk dan akhirnya intan mejawab “ iyo di” keesokan harinya, hari
pertama MPLS masuk kelas berdasarkan gugus masing-masing dan memperkenalkan diri
.selesaikan perkenalan kami disuruh ke lapangan dalam untuk melakukan LAKDIS ( latihan
kepemimpinan) yang dilatih oleh bapak-bapak dari TNI . dan Selama tiga hari kami MPLS
Page | 127
dan dilatih oleh bapak dan ibu TNI .saat hari ketiga sebelum kami di omongi oleh kakak
pembimbing dari osis untuk membuat name tag dari kardus dan isinya ( nama gugus dan foto
jelek) yang ditempel di name tag tersebut . saat pulang sekolah saya menemui agung da akbar
saya bilang “ oi kita kerjakan bareng-bareng peh ” terus mereka menjawab “payo” . lalu
malamnya kami berempat kumpul dirumah saya untuk mengerjakan name tag dan kami
bingung belum ada foto jeleknya . kami ajak kesusahan saat membuat tali kepang nya karena
kami tidak ada yang bisa membuatnya . selanjutnya kami bingung foto jeleknya . terus saya
bilang “ckmano kito foto di garasi be kito pakai kamera aku be,jadilah agak elite dikit” lalu
agung menjawab “ ysdh payo besok be kito fotonya dk enak lah malem ini” .keesokan harinya
saya chat di grup kami “ jam berapa nk foto” lalu mereka menjawab “ ysdh skrng be
mumpung masih pagi, gek tinggal di cuci be “ .kami pun kumpul di garasi mobil saya dan
langsung saling foto sekalian di cuci foto nya .
Lalu pada hari ke empat kami disuruh buat tong sampah , saat pulang saya menemui
agung, dan hadi. Saya bilang “ gung kito cat tong itu samo2 be di garasi mobil aku” agung
dan hadi menjawab “ ysdh payo” lalu setiap pulang lakdis kami selalu berguyur mengerjakan
tong sampah itu .,saat hari terakhir lakdis itu dikumpul . keesokan harinya tidak lakdis tetapi
tes peminatan yaitu untuk menentukan masuk IPA/IPS lalu kami tes berdasarkan gugus
kemarin . lalu kami menjalankan tes peminatan itu dan setelah selesai kami bertemu didepan
kelas .terus saat hari pertama saya sekolah di SMA NEGERI 4 PALEMBANG ,setelah
upacara saya mencari kelas dan saya melihat diseluruh kelas tidak ada nama saya dan tinggal
kelas ipa 1 dan ips 1 yang belum saya cek nama . ketika itu saya sendirian mencari kelas nya .
terus saat di pengumuman kelas ips 1 nama saya tidak ada dan saat lihat kelas ipa 1 ternyata
ada nama saya disitu ,saya merasa senang dan saat masuk kelas itu saya tidak ada yang kenal
dan ternyata teman saya masuk ipa 1 juga yaitu agung , hadi , dan intan . saat awal masuk
kelas saya mengajak agung untuk sebangku dengan saya dan agung pun setuju. Dan ada
sosialisasi eskul saya,dan agung pun mendaftar di semua eskul yang ada namun kami memilih
yang bener-benar kami serius ialah eskul kir dan didepanya pun ada intan dan syarifah (eca) .
saya merasa senang duduk di belakang intan karena dia seseorang sahabat
perempuan di kehidupan saya yang selalu ada buat saya , dia seseorang yang sempurna bagi
saya . dia seseorang yang telah mengubah kehidupan saya menjadi lebih baik lagi. Dia juga
seseorang walaupun terkadang dia keras namun semua itu supaya saya jadi lebih baik lagi .
dia seseorang yang tegas dan juga bijaksana .
saat kelas 10 banyak even-event yang di adakan oleh sekolah .acara pertama yang di
selenggrakan ialah acara flashmob yang di adakan oleh loop saat itu . saya dan teman-teman
saya itu kegiatan itu dan ikut berpartisipasi. Acara kedua ialah 17 agustus /hari kemerdekaan
Page | 128
Indonesia ,ada banyak cabang lomba saat itu dan saya ikut lomba bakiak .sebelum lomba
bakiak lusa yang akan datang kami berlatih dahulu dirmah dengan meminjam bakiak dari smp
20 . saya ,agung,dan akbar berlatih dirumah saya .lalu saat hari lombanya ternyata akbar gak
bisa ikut lomba bakiak . dan ternyata akbar tidak bisa ikut lomba bakiak ,lalu saya bicara
dengan agung “ agung , cakmano kito nih sypo yang bakal gantike akbar nih, lah dekat
waktunya” agung menjawab “ ajak rangga be kito ubah strategi rangga depan,aku tengah ,kau
belakang “ saya pun menjawab “ ysdh payola”. Dengan strategi baru yang kami pun kami
yakin pasti kami dapat memenangkan lomba ini . kami lomba dengan sangat semangat dan
gembira . kami pun dapat sampai di final . dan akhirnya kami menang meraih juara ke- 2 dan
mendapatkan hadiah botol minum .dan lomba yang diikut oleh anggota kelas ipa 1 saat itu
berhasil meraih juara ke -2 semua .berselang berapa bulan kami pun mid semester untuk
pertama kalinya di sma negeri 4 palembang ini . dan hasil saya pun lumayan bagus .
Acara selanjutnya yang di selenggarakan oleh sekolah ialah hari ozon . hari ozon ini
banyak sekali lombanya dan ada fun bike . saya dan teman-teman saya ikut acara fun bike saat
hari ozon tersebut . saya pun meminjam sepada punya teman ayah saya , dan sepedanya itu
ternyata sepeda ontel. Terus orang dari bukit hijau perwakilan kelas membuat kursi dan ban
bekas kami ,selepas pulang sekolah kami langsung mencari ban bekas untuk dibuat kursi dan
kami pun dapat ban bekas nya dan kami pun pulang kerumah masing-masing dan setelah
makan siang kami pun kumpul kembali di rumah saya dan kami mulai mengerjakan ,kami
pun berusaha untuk membolongi ban tersebut agar dapat di pasang karet-karet , kami sudah
bersusah payah dan akhirnya kami dapat membuat ban tersebut .lalu saat hari ozonnya kami
berangkat sangat pagi karena teman-teman saya memakai sepeda dan saya juga harus
mengambil sepeda di tempat teman ayah saya . saat fun bike memiliki rute yaitu sma 4 –
daruhama- nagaswidak – dan kembali ke sma 4 lagi . saat mau dimulai fun bike nya sepeda
saya itu lepas rantainya dan saya pun bingung bagaimana memperbaikinya karena itunya
ditutup kap , saya meminta tolong ayah saya yang kebetulan menjaga keamanan untuk fun
bike tersebut . dan saya pun dapat ikut fun bike itu lalu selama perjalanan itu sangat seru dan
saya pun ketinggalan oleh rombongan saya . saat di depan depan SD panggung sepeda yang
saya gunakan itu lepas rantai dan tidak dapat di perbaiki . dan saya pun harus mendorong
sepeda itu dari depan sd panggung sampai ke sma 4 . lalu saat sampai sma 4 ternyata semua
orang sdh sampai duluan dan sudah ramai . setelah itu saat kelas 10 teman sebangku saya
yaitu agung wahyudi mengalami keracunan makanan dan masuk rumah sakit selama 4 hari
,lalu saya selama 4 hari itu duduk sendirian dan saya merasa bosan tidak ada patner sebangku
saya. Saat kelas 10 juga saya pernah ada masalah dengan agung sampai-sampai kami berdua
tidak duduk berdua selama sehari itu .
Page | 129
Saya juga sangat senang saat kelas 10 jika pelajaran buk suherlin yaitu biologi . ibu
itu baik, disiplin , dan mengajarkan materi sampai kami bisa . dan pelajaran kedua yang saya
suka ialah pelajaran seni budaya , dari kelas 10 di ajar oleh buk uliq saat itu kami
berkelompok dan membuat musikalisasi puisi sebenarnya saya sangat tidak mau bermain alat
musik apalagi gitar karena itu susah mempelajari kuncinya . namun semenjak itu saya sangat
suka dengan seni terutama di bidang alat music seperti gitar ,pianika , dan cajon . tak terasa
sudah hamper satu tahun saya berada di sma negeri 4 palembang ini . kami pun melaksanakan
ujian kenaikan kelas . setalah ujian kenaikan kelas saya merasa cemas dan deg-degan
bagaimana hasilnya. Pada juli 2017 bagi rapot . Jika hasil nya tidak memuaskan saya takut
akan membuat kecewa orang tua saya .saat bagi rapot saya menunggu hasilnya dirumah dan
ayah saya yang mengambil rapot saya .terus ayah saya telpon dan ayah saya bilang “ hasilnya
lumayan bagus, tetap kembangkan “ saya menjawab “ siyap yah “ .
Masa libur ku telah berlalu ,dan saatnya saya untuk bersekolah lagi sekarang saya
sudah kelas 11 atau kelas 2 sma . saat hari pertama saya sudah janji dengan agung,akbar,dan
hadi untuk pergi bareng dan kumpul dirumah saya , namun ketika itu sudah jam 06.10 akbar ,
hadi, dan saya sudah siap untuk berangkat namun agung tidak muncul ,lalu agung chat di grup
“duluanlah usah nunggu aku ,aku agak terlambat , karena perut aku mules nian “ terus kami
bersama-sama menjawab agung di grup itu “bilang gung dari tadi inilah lagi 06.20” lalu kami
bergegas untuk menempah tempat duduk namun saat sampai disekolah ternyata inginkan itu
sudah ditempati orang . dan tersisa ada dibelakang . yaudahlah pikir saya mau diapakan lagi .
waktupun berlalu.
Saat itu saya eskul kir dan saya pun ketemu dengan ketua kir terus dia bilang “ aldi
mau ikut lomba kti di sma negeri 13, gak?” terus saya kembali bertanya “ kalau saya mau aja,
tapi saya mau ajak agung sebagai patner saya” terus dia bilang “ yaudah gak papa , nanti ajak
tiara pertamasari aja untuk satu orang lagi” saya menjawab “ yaudah “ saya berpikir bahwa
ini adalah lomba pertama yang saya ikuti. terus kebetulan saat itu saya bimbel dan yang
punya bimbel itu bilang “kami bisa membantu adek untuk membuat kti” lalu saat itu saya
bimbel dengan aqil,hadi,dan agung .lalu aqil bertanya “lomba kti dimano di?” saya
menjawab” di sma negeri 13 dengan agung dan tiara “ aqil pun berencana untuk ikut lomba
kti itu dengan patnernya ialah galuh dan riska . singkat cerita tibalah saatnya TM (technical
meeting) di sma negeri 13 dan saat itu harus juga di kumpul berkas yang di perlukan namun
saat itu berkas yang diperlukan belum kami selesaikan , lalu kami selesaikan bersama-sama
saat mau berangkat ke sma negeri 13 untuk TM banyak rintangan yang kami hadapi dan saat
itu sudah pukul 16.00 . kami pun menelpon sma 13 dan mereka bilang “ senin aja antar
berkasnya , karena TMnya sudh selesai dan sekolahnya sudah tutup”, terus kami kecewa
Page | 130
sekali . singkat cerita tibalah saat dimana kami harus lomba di sma negeri 13 dan saat
pengumuman ternyata kami kecewa dengan hasilnya .
Dan lomba kedua yang saya ikuti ialah lomba mading di sma negeri 8 dan tim mading
itu minimal 3 orang dan saat itu yang ikut lomba ialah saya,alditiyo, dan audy. Lalu kami
banyak dispen saat itu dan kami bersama-sama mengerjakan mading itu di bantu oleh anggota
kir yang lainnya seperti eca,intan,agung,dan cecek. Lalu tibalah saatnya lomba disma negeri 8
saya berangkat pagi-pagi bersama intan agar tidak terlambat . dan anggota kir lainnya juga
ikut datang untuk memberi semangat kepada kami bertiga . lalu kami masuk ruangan untuk
lomba dan saat itu mulai lomba dari jam 09.00 sampai jam 12.00 terasa sebentar bagi kami
yang berjuang saat itu dan akhirnya mading itu dapat diselesaikan tepat jam 12.00 dan harus
dipresentasikan oleh alditiyo, hari itu berlalu dan keesokan harinya saat sore saya sendirian ke
sma negeri 8 saya pun menunggu hasil lomba tersebut dan alhamdulilah menang lomba
tersebut.
Dan saat kelas 2 inilah terbentuklah yang namanya MAHA yang beranggotakan
(maldim,agung,hadi dan akbar) . lalu kami selalu bersama-sama dan kami pun sampai
membuat jaket untuk MAHA yang barusan dibentuk. Dan guru yang saya kagumi dikelas 11
ini ialah buk siti nurkamalia dia mengajar bahasa Indonesia ibu itu sangat penyabar ,baik, dan
dia juga sangat peduli dengan anak muridnya. Dan ketika saya kelas 11 juga saya
mendapatkan teman-teman dekat baru dan terbentuklah upin-ipin yang beranggotakan 11
orang yaitu 5orang perempuan dan 5 orang laki-laki
Setelah itu ulangan kenaikan kelas dan saya harus berusaha agar nilai saya bisa naik
drastis. Dan ketika itu setelah ulangan saya merasa cemas menunggu hasilnya karena saat itu
orangtua yang mengambil rapot. Dan pada juli 2018 pembagian rapot dan saat itu ibu saya
yang mengambil rapot tersebut , saya begitu cemas dengan hasilnya . dan ketika itu orang tua
saya pulang lalu saya bertanya “buk gimana hasilnya ?” ibu saya menjawab “ya hasilnya
sudah lumayan , tingkatka kembali belajar kamu nak “ saya menjawab “iya buk” .
Dan saat bulan puasa kami sudah bagi rapot dan saat itu bulan puasa ,lalu saat minggu
ketiga puasa kami anggota upin-ipin melaksanakan buka bersama di rumah dayat banyak
keseruan dan hikmah yang kami dapatkan . lalu liburan pun hampir habis dan saya berencana
sebelum masuk sekolah saya ingin menempah tempat duduk , dan saya pun mengajak anggota
upin-ipin untuk duduk saling berdekatan . dan alarm handphone saya berbunyi dan
menandakan bahwa hari telah beganti hari senin dan azan sebentar lagi azan subuh akan
berkumbang setelah itu harus sekolah lagi seperti biasa. Dan saya pun mandi lalu solat subuh ,
selanjutnya saya sarapan untuk mengisi energi. Karena hari pertama sekolah harus semangat

Page | 131
dan sekarang saya duduk di bangku sma kelas 12 . saya pun pergi bersama adik saya dan
teman-teman saya , dan kali ini saya pergi pagi sekali agar tempat saya tidak di ambil orang .
Saya kelas 12 ini adik saya juga naik kelas 10 dan bersekolah di sma 4 . jadi adik saya
ingin membawa motor sendiri .jadi suatu ketika pagi hari kami ingin pergi sekolah bareng-
bareng ,lalu saat di jalan adikku ngebut membawa motornya saya pun ketinggalan dan saat
ngebut itu ternyata di depan itu ada motor yang rem mendadak dan adik saya pun reflek dan
terjatuh dari motor . saya pun bergegas mengejar adik saya dan saat itu saya merasa emosi
sekali dan saat sampai di tkp orang yang rem mendadak itu udah lari lalu saya pun menolong
adik saya . saya kasihan dengan dia karena dia nangis saat itu . saya bertanya kepadanya “ dik
apakah tangan kamu sakit ?” terus dia menjawab” idk apo2 kk “ namun saat itu dia masih
sedih . banyak orang yang menolongi saat itu dan ada seseorang bapak-bapak yang saat
kecelakaan beruntun itu motornya di depan adik saya , saya bertanya kepada bapak itu “
apakah bapak yang rem mendadak tadi ?” terus dia menjawab dengan nada kasar itu “ bukan
aku ,tapi uong yang naik motor supra tadi!!” saya pun merasa emosi karena saya bertanya
baik-baik namun di jawab kasar seperti itu ,saya masih mikir bahwa dia orang yang lebih tua
dari saya dan saya harus menghormatinya .saya pun tidak menggubrisnya lalu saya dan adik
ku pun langsung lanjut pergi kesekolah.
Dan tidak terasa telah 2,5 tahun saya berada di sma negeri 4 palembang , dan saya
tinggal menghitung bulan aja saya berada di sma negeri 4 . saya bercita-cita tamat sma ingin
menjadi seorang polisi dan saya berjuang agar nilai un saya hasilnya bagus dan dapat
mencapai cita-cita yang saya inginkan. Agar membuat keluarga ,orangtua,teman saya yang
sudah membantu saya selama ini menjadi bangga .

Page | 132
19.Mereka Berarti
Oleh:Muhammad Aqil Rafli

Bel sekolah berbunyi sore itu,menandakan siswa telah selesai dengan pelajarannya dan
akan kembali ke rumah masing-masing.Hari itu merupakan hari terakhirku disekolah
itu,setelah 3 tahun melewati berbagai ritangan selanjutnya,aku harus mempersiapkan untuk
ujian nasional SMP kala itu.Sahut-sahut temanku terdengar mereka masih tak percaya bahwa
ini saatnya mereka berpisah dan pergi mencari hidup mereka masing masing.
Namaku Muhammad Aqil Rafli,Aqil itulah temanku biasa memanggilku.Tak terpikir
sebelumnya masuk keSMP ini karena aku sebelumnya ingin masuk SMP
negeri.Ternyata,disini Teman temanku selalu mengerti satu sama lain.Begitupun juga dengan
aku harus mengerti mereka.Bahagia bisa mengenal mereka yang baik,ceria,dan saling
mengerti.
Aku memiliki banyak teman baik disana,teman teman yang memang selalu ada disaat
susah mapun saat bahagia.Tak rela memang,tapi aku harus menerima kenyataan mereka yang
selama ini disampingku akan menghilang entah hanya sesaat atau untuk selamanya.Sempat
terfikir untuk melanjutkan SMA dengan sekolah yang sama dengan teman-teman,namun
itulah hidup tak selalu dengan apa yang kita inginkan.
Singkat Cerita,pengalaman mengasyikan bagiku ialah pada saat kelas IX kelasku juara
3 Turnamen futsal disekolah bahagia rasanya karena sebelumnya kami bukan tim yang
diunggulkan.Lalu pengalaman selanjutnya ialah paada saat melaksanakan alkena,itulah
pengalaman yang mengasyikan dimana kami bisa jalan jalan dan mengunjungi spot-spot
untuk berfoto.
Aku bertekad untuk mendapat nilai tinggi saat Ujian Nasional nanti.Aku belajar
dengat giat.Mempersiapkan segalanya,memperbanyak latihan soal.Serta,tak lupa selalu ibadah
dan memanjatkan doa karena saya yakin usaha tanpa doa itu akan sia-sia.
Ujian nasional itupun tiba,hari demi hari dilewati semua soal dijawab dengan
kemampuan masing.Hari terakhir ujian nasional,dimana kami saling bercengkrama karena
kami tahu itu adalah ujung-ujung pertemuan kami.Ada tawa bahagia,ada tangis
kesedihan,adan juga keperihan hati semua itu bercampur menjadi sebuahe kenangan indah
yang tak kan terulang dengan orang-orang yang berbeda.
Hari itu amatlah sepi tak ada canda tawa teman-teman karena mereka sibuk
mempersiapkan untuk masuk SMA pilihan mereka.Segala sesuatu mereka persiapkan begitu
juga denganku aku telah mempersiapkan berkas berkas untuk maasuk ke SMA Negeri 1
Palembang yang memang tekenal dngan prestasinya.Takdir berkata lain,aku malah disarankan
orang tua masuk ke SMA Negeri 4 yang aku belum mengenal seluk beluknya.
Bukan tanpa alasan,mereka menyarankan aku masuk SMA 4 karena dekat dengan
rumah karena sebelumnya SMP ku memang jauh dari rumah.SMP IT Izzuddin, ya itulah SMP
ku dulu,letaknya di Jalan Demang Lebar Daun cukup jauh dari rumahku.Alhasil,aku masuk ke
SMA 4 saja.Setelah mengikuti tes dan berkas-berkas kulengkap aku diterima di peringkat ke
27.
Aku bersyukur bisa diterima masuk di SMA 4.Karena aku mendengar teman temanku
yang lain tidak diterima di SMA favorit mereka.Aku mulai mempersiapkan semua keperluan
untuk MPLS(masa orientasi lingkungan sekolah).Saat itu masih suasana lebaran,dimana
Page | 133
orang lain masih menikmati liburannya.Berbeda denganku,aku harus beraktivitas mengikuti
MPLS disekolahku yang baru.
` Hari pertama MPLS amat mendebarkan,karna aku tidak kenal satupun orang disini
pada saat itu.Aku mencaari gugus ku ternyata aku tegabung di gugus matahari.Aku ternyata
datang terlambat dari waktu yang ditentukan.Untungnya masih diperbolehkan masuk
keruangan MPLS.Aku dibina oleh 3 orang kakak kelas XII saat itu.Kak Yafis,kak Rizki dan
satu kakak lagi yang aku lupa namanya.Mereka semuanya baik kami diarahkan oleh kakak-
kakak tersebut.Kami perkenalan satu persatu.Ternyata tidak seperti yang saya pikirkan
sebelumnya,ternyata banyak teman-teman disini yang sombong.Tetapi ada juga yang baik dan
mau menerima teman baru dengan baik.Takapalah,pikirku.Mungkin saja mereka belum
terlalu kenal denganku.Yang penting aku harus tetap bersikap baik dengan mereka.
Hari kedua MPLS kami mempersiapkan hal-hal yang penting yang trlah diperintahkan
oleh kakak gugus.Dihari kedua masing-masing gugus harus mempersiapkan yel-yel mereka
masing-masing.Kami berlatih yel-yel menurut kami yel-yel kami sudah paling bagus.Namun
seperti pepatah mengatakan diatas langit masih ada langit lagi.Jadi,masih banyak gugus lain
yang yel-yelnya lebih bagus dari kami.Kami tetap tampil menunjukan yel-yel karya
kami.Untungnya,kami mendapat banyak tepuk tangan dari peserta MPLS lain.
Setelah itu,Kami diperintahkan untuk menunjukan bakat masing-masing .Ada yang
bakat menyanyi,puisi,berpidato dan ada yang lebih aneh yaitu memperagakan adegan seperti
orang kesurupan.Hal tersebut membuat suasana pecah,satu kelas tertawa terbahak-bahak
melihat tingkah Alan dan Yusda.Akuhanya tampil menyanyi.Karena itulah yang paling
sederhana dan aku bingung jika tidak menyanyi terus bakat apa yang harus
ditunjukkan.Setelah itu kami keliling ke kelas-kelas yang lain hadan melakukan yel-yel
dikelas lain.Sebelum pulang kerumah masing-masing kami dipesankan kepada kakak gugus
untuk membuat surat.Yaitu surat kakak adik,suratcinta,suratkritik,danthebest.Bingung ingin
memberikan kepada siapa surat-surat tersebut.Karena menurutku semua kakak disitu
semuanya baik
Hari terakhir MPLS pun tiba,seperti biasa kami menjalankan kegiatan-kegiatan
disekolah.Selepas kami sholat zuhur lalu kami disuruh masuk kelas kembali.Situasi sunyi
yang kami dapati,muka merah seperti memendam amarah ditunjukan oleh kakak gugus
kami.Benarsaja,mereka langsung memarahi kami.Kami tidak tahu apa penyebabnya.Kami
saling bertanya-tanya ,kami hanya bisa diam menunduk.Amarah para kakak gugus pun makin
memuncak.Hingga mereka memanggil beberapa peserta untuk
kedepan.Alan,Widya,Eries,Dessy,Fina,dan juga aku.Sontak,aku terkejut aku bertanya dalam
hati kesalahan apa yang telah aku lakukan hingga aku harus dipanggikedepan.
Mereka berkata bahwa kami berenam adalah peserta yang paling buruk.Kemudian kami
harus mencari SMA lain karena kami telah gagal dalam MPLS ini.Tentu saja aku
terima,karena aku sadar selama masa MPLS memang aku kurang maksimal.Selalu malas-
malasan,pernah datang terlambat dan lain lain.Namun,aku sangat tidak setuju jika harus
pindah mencari Sekolah lain karena,terlalu repot mengurusnya.Perasaan ingin memberontak
itu ada tapi masih bisa terpendam.Setelah puas mereka membentak kami,kami diperintahkan
untuk membuka mata.
Gemuruh terdengar entah apa yang mereka letakan tepat dibelakang badan kami.Pada saat
kami membuka mata,kami melihat selempang buatan tangan telah terurai didepan mata kami
satu per satu.ternyata kami berenam merupakan peserta MPLS terbaik

Page | 134
diguguskami.Kaget,bahagia,tidak percaya lebur menjadi satu.Bagaimana bisa saya yabg
merasa bahwa selalu kurang maksimal dalam MPLS ini bisa mendapat predikat
terbaik?!.Namun itu ada hitungan masing-masing,kakak gugusku melihat dari sisi positifku.
Hari demi hari dilewai.Saya harus mengikuti tes peminatan,untuk menentukan masuk
kelas ipa atau ips.Aku menjawab soal dengan sesuai kemampuan.Prediksiku,aku masuk ips
karena banyak soal ips yang kujawab dibanding soal ipa.Segala macam perasaan saat ketika
menunggu hasil tes.Pagi itu kami semua dikumpulkan dimasjid,kami diberikan arahan oleh
kepala sekolah,tentang jurusan.Ia berkata bahwa baik ipa maupun ips itu semuanya baik
asalkan kita sebagai siswa bisa menjalankannya dengan baik.
Selepas itu kami disuru mencari kelas masing masing,benar saja aku sudah melihat
semua daftar nama dikelas kelas hingga ke lantai 3.Ternyata ada dua kelas dipojok disamping
ruang guru.Pada saat saya cek,ternyata ada namaku disalah satu kelas disitu.Ternyata,aku
masuk kekelas X MIPA 1.Bahagia,tidak percaya bercampur aduk menjadi satu.Saya
bersyukur sekali masuk ke kelas ini.
Aku bertemu teman teman baru yang bersifat beda dengan temanku yang
sebelumnya.Mungkin perasaanku saja karena baru mengenal mereka hanya beberapa saat.Saat
itu aku sebangku dengan galuh,kami memang telah saling kenal karena dulunya SD kami
sama.Tepat dibelakang kami ada 2 orang aneh.Aku menganggapnya aneh karena mereka
pendiam awalnya.
Mereka adalah Emeraldy atau Babang dan Samuel atau Muel.Mereka selalu bercanda
semua orang menjadi bahan tawanya,aku betah disini karena bertemu dengan mereka.Hari
demi hari temanku bertambah ada atika,rr dll mereka juga sering membantu dalam
pelajaran.Namun,ada satu orang,jika ada teman lain yang kehilangan pena pasti pena tsb ada
diloker atau tasnya,dia adalah Septa.Tidak tahu pasti mengapa hal tsb bisa terjadi namun kami
hanya menganggapnyaa sebagai lelucon saja.
Pada saat dikelas ada satu orang yang memiliki muka berandalan tetapi aslinya jauh
dari situ,haha Rizky Hidayat namanya saya kira awalnya ia anak yang nakal namu persepsi
saya sangat berbeda malah 180.Dia orangnya selalu buat jengkel.Dikelas kami ada 26
orang,jadi ada 26 sifat yang harus dimengerti masing siswa.Cepat saja beradaptasi
disini,walau sebelumnya mereka telah banyak mengenal satu sama lain.
Tidak banyak ceritaku dikelas X namun disinilah awal dari pertemuan kami
semua.Alhamdulillah mereka orangnya hampir baik semua.Pagi itu ada sejumlah siswa yang
masuk ke kelas kami.sebanyak 6 orang 4 perempuan dan 2 laki laki.Ternyata mereka
merupakan siswa pindahan dari ips yang tes ulang untuk masuk ke ipa.No problem,hitung
hitung bisa menambah teman baru.
Hari itu adalah hari ulan tahun wali kelas kami yaitu mem Erni.Kami semua
mempersiapkan untuk memberikan surpire kepada mem Erni.Kami menyiapkan dekorasi
,menyiapkan donat untuk tiup lilin.Awalnya kami membuat rencana bahwa ada yang
berkelahi dikelas,lalu kami memberi tahu mem Erni.Mem Erni amat marah ketika mendengar
kabar itu.Pada saat mem dating ke kelas kami,teman teman yang lain telah pergi kelapangan
untuk menyiapkan kejutan.
Mem Erni marah besar,sampai sampai mereka yang pura pura berkelahi dibawa oleh
mem ke dalam ruang guru untuk diadili.Lalu kami memanggil mem lagi.Kami mengadu
bahwa ada yang sedang berkelahi lagi dilapangan.Mem Erni percaya saja dan menuju
kelapangan.Pada saat dilapangan semua telah berbaris diposisi masing-masing.Mem terkejut
Page | 135
karena telah kami berikan surprise.Kami bernyanyi Happy Birthday to you ternyata semua
kelas menyaksikan dan ikut bernyanyi bersama merayakan ulang tahun mem Erni.
Mem bercerita kepada kami diruangannya,bahwa ia bahagia telah diberikan perayaan
ulang tahun.lalu kami makan bersama diruangan mem dan tidak ada pelajaran Bahasa inggris
hari itu.Kami bercanda,bercerita dan tertawa pada saat itu.Mem itu porangnya baik,tetapi
kadang agak cerewat,yah tapi wajarlah yang namanya guru pasti mereka menginginkan anak
didiknya untuk menjadi baik dan bisa diterapkan dikemudian hari.
Semua orang sibuk memilih eskul masing masing,ada seni,teater,rohis,olahrag dan
lain lain.Aku lebih memilih eskul yang memang Hobiku,yaitu,ITC dan futsal.ITC
kepanjangan dari Information Technology Club yaitu membahas tentang teknologi dan
informasi.Namun,ITC tidak mengajari itu saja mereka juga menekankan adab dan sopan
santun terhadap siapapun terutama kakak kelas.Walaupun agak senioritas, tapi kai terima saja
toh berguna untuk kedepannya.
Hari demi hari dilewati,tak terasa kami harus menjalankan Ujian Akhir Semester
untuk menetukan naik ke kelas XI.Kami menerjakan soal soal ujian yang tergolong
sulit.Banyak yang menhalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai bagus.Tapi aku percaya
usaha dan doa ada dua senjata yang amatlah dahsyat.Selesai ujian kami mengikuti class
meeting,dimana banyak perlombaan salah satunya futsal.Sayang,baru pertama kali main kami
harus kalah dan terhenti dibabak awal,.
Pembagian Raport tiba,walaupun ranking ku tidak besar,Alhamdulillah hanya beberpa
saja yang kecil.Lalu,yang terpenting adalah saya bisa naik kekelas XI.Bahagia rasanya karena
sebelumnya ada berita bahwa ada siswa yang tidak akan dinaikkan kelasnya.
Hari pertama dikelas XI tidak ada lagi rasa canggung kami telah mengenal satu
dengan yang lain walaupun masih ada beberapa yang kurang dekat.Aku tidak tahu bahwa
mereka telah jauh jauh hari memilih tempat duduk.Alhasil aku dapat dipojokan untung masih
didepan.Aku sebangku dengan Akbar atau biasa dipanggil otong.
Aku harus jauh dengan muel dan emerald yang sebelumnya di kelas X mereka yang
selalu membuat tertawa dengan candaanya.Tetapi sesekali aku pindah kebelakang untuk
berdekatan dengan mereka.Dikelas XI ,mulai terlihat sifat sifat buruk teman teman,mulai dari
pelit,egois,dan ingin menang sendiri.Untunglah teman teman yang memang dejkat sekali
denganku tidak seperti itu sifatnya
Seperti tahun sebelumnya,Saat itu wali kelas kami,Pak Edy Faisal berulang
tahun.Kami juga telah mempersiapkan untuk memberikan surprise kepada pak edy namun
gagal,karena pada saat kami meniup balon dikelas ternyata pak edy lewat dan melihat sambal
tersenyum,sepertinya ia sudah tahu.
Benar saja,saat jam pelajarnnya Ia memasang senyuman seakan akan telh tahu akan
diberikan surprise.Lalu kami hanya menyuruh pak Edy tiup lilin dan kami memasang balon
lalu kami makan bersama setelah itu tidak lupa kami berfoto bbersama kelak menjadi
kenangan yang tidak bisa dilupakan.

Pak Edy orangnya baik,penyabar dan ikhlas membagikan ilmunya kepada siswa, ia
tetap mengajarkan kami walaupun kami tidak memperhatikannya.Amat sedih
rasanya,melihat perjuangan guru seperti pak Edy ia tetap semngat mengajarkan,tak peduli
siswa memperhatikan atau tidak.Hanya satu doa saya untuk pak Edy semoga beliau sukses
selalu,lancer Rezeki dan selalu dalam lindungan Allah swt.
Page | 136
Tak terasa kelas XI berakhir dengan cepat ,ulangan sudah tinggal didepan mata dan
kami harus menghadapinya.Kakak kakak kela XII telah menyelesaikan tugas nya di SMA 4 dan
kini giliran kelas X dan XI untuk berjuang agar bisa naik kelas melanjutkan kejenjang yang
berikutnya.Dulu kami hanya ,endengar cerita bahwa kelas XII akan mengadapi berbagai ujian
dan rintangan di masa depan namun sekaranglah telah didepan mata dan aku harus
mengahdapinya dan menaklukannya.
Kelas XII,ya saya telah berada di fase ini,fase dimana bagi sebagian orang amatlah
berat,dan sebagian orang menganggap ini sebagai tantangan.Tak peduli anggapan orang
namun inilah realita yang terjadi,yang harus aku hadapi dengan segala kemampuanku.Aku
harus mempersiapkannya karena aku tahu kesuksesan tidak menghampiri jika kita hanya
duduk manis.
Disini,entah mengapa semua temanku menjadi individualis,aku bingung mereka yang
sebelumnya selalu saling membantu,disini malah saling menjatuhkan untuk menjadi yang
terbaik.Tak bisa dipungkiri persaingan itu memang mempengaruhi nasib dikemudian
hari,karena jika tidak bersaing maka, akan sulit untuk mendapat pekerjaan atau jurusan yang
diinginkan untuk kedepannya.
Tapi,untung aku bertemu teman teman baru dari kelas lain, walaupun tidak dekat
setidaknya masih bisa menjadi teman main dan teman cerita.Tidak ada ego disini tidak ada
persaingan disini tidak ada individualis disini,melebur menjadi satu dalam iaktan
persahabatan,bahagia mengenal teman teman baruku walaupun hanya sesaat.
Teman kelasku,aku rindu kalian,aku rindu bisa seperti dulu.Saat kita masih bisa
tertawa bahagia.Kita masih bisa belajar bersama tantpa saling menjatuhkan satu sama
lain.Temanku,ingatlah teman sejatinya tetaplah teman,aku tetap disini bersama kalian walau
kita tak seprti dulu namun kalian amatlah berharga bagiku.
Untuk kalian,semoga sukses kedepannya aku yakin kalian bisa menggapai mimmpi
kalian masing masing.Kita bisa mendapatkan cita cita kalian.Semoga kita sukses dalam
mengerjakan soal soal ujian kita Nanti.Kita tidak boleh saling melupakan karena aku yakin
bersama kita akan kuat.

Page | 137
20. Kreativitas dan Seluruh Nafas
Oleh M. Rizky Hidayat
Hujan ini, membawaku terhanyut pada masa laluku. Masa lalu yang terus kukenang
sampai akhir hayat ku. Dimana banyak air mata yang harus dikorbankan, tawa yang
terdengar. Sungguh masa-masa yang indah. Senyuman manis dia, orang yang sejak dulu
kucinta. Perilaku remaja yang dimaklumi saat ini. Aku tak pernah sebahagia itu seperti saat
menatap mata indahnya. Kuharap sekarang dia telah bahagia, dengan orang pilihannya.

Aku lahir dikeluarga yang sederhana, tidak berlebihan harta ataupun kekurangan
nafkah. Ayahku adalah seorang pekerja keras dan Ibuku tak pernah ingin duduk diam saja
dirumah sebagai ibu rumah tangga yang biasanya. Orang tuaku sangat penuh kasih sayang
terhadap kami anak anaknya. Aku tinggal bersama nenekku dan bibiku, waktu aku kecil dulu,
bibiku lah yang menemaniku saat orang tuaku sibuk mencari nafkah, aku hidup penuh
kebahagiaan dulu, karena dikelilingi oleh orang orang yang sangat menyayangiku, itu terjadi
karena akulah satu satunya anak kecil dirumah itu dulu, sebelum saudara sepupu ku yang lain
lahir.

Orang tuaku bilang bahwa saat aku lahir, banyak membawa berkah dan rezeki kepada
mereka. Aku tak tahu apakah itu benar, tapi yang pasti karena itulah aku dinamakan Rizky.
Ya, nama lengkapku Muhammad Rizky Hidayat, Muhammad adalah nama seorang nabi
junjungan kami dalam agama Islam dan nama Hidayat kuperoleh dari ayahku. Ayahku
dulunya seorang non-muslim akan tetapi sebelum menikah dengan ibuku. Mungkin itulah
salah satu bukti bahwa cinta takkan terhalang apapun termasuk agama.

Aku punya dua adik, yang satu laki-laki dan satunya perempuan. Masa masa
pertumbuhanku kulalui, aku mulai berkenalan dengan teman teman baru ditaman kanak-
kanak. Mulai belajar di sekolah dasar. Hingga akhirnya masuk ke sekolah menengah pertama,
Aku masuk ke SMP Negeri 20 Palembang. Karena itulah salah satu SMP yang terdekat
dengan rumahku. Hari pertama bersekolah disana adalah MOS, aku berkenalan dengan kakak
pembimbing yaitu kak Okta Saputra. Banyak pengalaman yang kudapat saat itu, banyak tawa
dan kesenangan yang ku alami. Ya, memang saat saat itulah yang sangat berharga.

Hari-hari di SMP kulalui, banyak belajar pelajaran yang baru seperti fisika dan biologi
yang sebelumnya disekolah dasar digabung menjadi pelajaran IPA. Aku sangat suka belajar
fisika, guru fisika ku waktu kelas 1 SMP adalah Bu Muslimah, beliau sangat baik dan cakap
mengajarkan kami materi-materi baru. Aku dengan cepat menguasai materi yang diajarkan
Page | 138
dan dikenalkanlah aku pada guru fisika yang lain yaitu Bu Djannah Sudjono, mulai dari
situlah aku sering diajak untuk mengikuti banyak perlombaan seperti olimpiade olimpiade,
intinya yang berbau akademik. Pernah suatu kali aku ikut lomba yang diadakan salah satu
universitas terkemuka di Indonesia. Dan Alhamdulillah aku dapat nilai tertinggi diantara
teman temanku yang lain. Sungguh mengesankan, aku mendapat medali saat itu dan bangga
sekali.

Setelah itu aku lebih banyak lagi mengikuti perlombaan, dan salah satu lomba yang
kumenangkan adalah lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) di bidang IPA, aku berhasil
sampai tingkat provinsi dan ketika akan ke nasional waktu itu, aku kalah dan berhenti disitu.
Sampai kelas tiga aku masih banyak mengikuti kegiatan seperti kegiatan perkemahan
Pramuka dan PMR. Banyak prestasi yang kutorehkan saat masa SMP dulu. Sampai akhirnya
aku harus memutuskan di SMA mana harus melanjutkan sekolahku. Aku disarankan
mengikuti seleksi untuk masuk ke SMA Sumatera Selatan. Aku mulai mengumpulkan seluruh
persyaratannya, namun aku gagal dalam mengarang dengan bahasa Inggris, Ya kelemahanku
pada saat itu adalah bahasa Inggris.

Akhirnya aku mendaftar ke SMA Negeri 4 Palembang melalui jalur tanpa tes, karea
semua prestasiku dulu sewaktu SMP.
Oke, kita ganti sudut pandang yaa karena masa SMA inilah masa yang sangat penuh
gejolak.
Waktu pertama kali gua masuk ke sekolah itu, yah perasaan gua sih biasa aja,
dikumpulin bareng anak anak yang masuknya satu jalur dengan gua yaitu jalur PMPA, eh
ternyata kami digabungin jadi satu gugus, yaitu gugus Pluto (Nama gugusnya emang nama
nama Planet ya kecuali gugus yang pertama, gugus Matahari) . Pas gua dapat jadwal untuk
Masa Orientasi Siswa (MOS), Gilakk ternyata waktunya itu hari lebaran ke-3. Suasana hari
raya masih kentara banget gitu, kue dirumah masih penuh dan mengurangi waktu liburan
bangettt. Yah, tapi apa boleh buat, gua ikutin aja peraturannya. Mulai dari pakaian, peralatan,
bekal sampai ngebuat karya-karya gitu.
Karya yang kami buat adalah ngelukis tong dan membuat pot bunga dari barang
bekas, gua dapet kelompok orang 5 dan berbagi tugas, kebetulan gua dan dua orang cewek tuh
dapat tugas ngelukis tong, jadi mulai deh kami ngumpulin kreativitas kami. Mulai dari beli cat
dan peralatannya, nyampur nyampur warna untuk ngelukis sampai akhirnya kami dapetin
hasil akhirnya ancur banget gilak. Rada-rada galaksi dipaduin dengan pola abstrak gitu

Page | 139
warnanya gelap lagi. Dan akhirnya kami kumpulin aja deh walaupun hasilnya jelek banget,
hahaha.

Setelah kami melewati waktu waktu MOS, ada yang namnya LATDIS (Latihan
Disiplin) sama tentara. Latihannya sangat sangat melelahkan gua, dari pagi tuh latihan baris
berbaris sampai sore kira-kira jam 3 baru pulang. Kegiatannya itu ya kami belajar Teknik
Baris Berbaris, panas-panasan dan ada gamenya sih sedikit. Masa-masa yang sangat
melelahkan tapi sangat gua nikmati karena gua tau masa-masa seperti ini ga bakal keulang
dua kali.

Selesai masa latihan disiplin dan masa orientasi, kami bersiap menerima
pengumuman kelas. Pertama kali gua periksa kelas kelas IPA karena gua yakin gua bakal
masuk ke kelas IPA. Gua periksa disetiap kelas IPA mulai dari IPA 6 sampai IPA 2, gua
mulai frustasi, gua pikir bakalan masuk ke kelas IPS, sampai akhirnya gua meriksa daftar
nama anak anak IPA 1 dan ternyata gua masuk ke kelas itu, IPA1. Gua terkejut awalnya dan
gak percaya, sempet sih kepikir mau pindah kelas karena gua pikir IPA 1 itu pasti isinya anak
anak yang pintar dan kelas unggulan. Tapi setelah gua jalani, anak anaknya asik dan yah
lumayan baik sih.

Gua waktu itu memilih banyak banget ekstrakurikuler mulai dari PMR, Rohis, EDC
(English Debate Club) dan beberapa organisasi lain seperti Ducil. Gua emang orangnya
senang dengan organisasi mangkanya banyak organisasi yang gua ikutin. Tapi satu per satu
gua ngundurin diri. Seperti Rohis yang gua gak senang sama ketuanya yang sok, sombong
dan rada ngeselin, gua juga berhenti dari EDC karena waktunya bersamaan dengan PMR.

PMR emang dari dulu ekskul yang gua suka, karena udah gua kenal dari SMP, gua
emang suka dari dulu sama ilmu kesehatan, bukan berarti cita-cita gua dokter ya, tapi emang
kayaknya bakat gua disitu. Gua belajar tentang ilmu-ilmu kepalangmerahan, pertolongan
pertama (First Aid) dan ada yang namanya tandu darurat yang dibuat dari bambu dengan tali
dan dibuat secepat mungkin. Gua aktif banget di PMR ini sampai-sampai sering dispen,
keluar kelas dan jadi penunggu ruang UKS, itu semua gua jalanin hingga tiba saatnya gua
naik ke kelas 11. Dan gua udah sah jadi senior di PMR, gua dapat jabatan di bidang Humas
dengan teman gua Nadya. Gua akrab sih awalnya dengan dia sampai akhirnya diangkatan gua
ada yang berambisi jadi ketua dan ga setuju dengan hasil yang telah ia terima.

Page | 140
Masalahnya udah selesai, diselesain dengan cara forum dengan ibu pembina dan
kakak senior. Setelah semuanya kembali seperti semula, gua selalu berusaha membuat ekskul
gua ini jadi lebih unggul dari ekskul-ekskul yang lain terutama Paskibra.Dan berkat usaha
gua, PMR banyak meraih kemenangan dalam perlombaan, tidak ada lomba yang tidak kami
menangkan, pernah sampai memenangkan Juara Umum di lomba yang diselenggarakan oleh
SMA Negeri 8 Palembang.

Setelah lama bergelut dibidang kepalangmerahan, gua tertarik untuk ikut ekskul
Pramuka, gua niatin untuk gabung dengan Pramuka karena dalam prinsip gua, “Pramuka itu
ekstrakurikuler wajib, ya sekalian aja gua gabung ke Pramuka inti”. Gua bilang sama temen-
temen angkatan gua yang sekarang memegang jabatan, setelah gua gabung, ada sedikit
masalah dengan kakak tingkat Pramukanya sih, mereka rada rada ga setuju gitu gua gabung
ke Pramuka. Tapi gua gak ambil pusing sih, lagian kan mereka udah mau tamat, dan ya gua
tetap bertahan di Pramuka.

Ternyata gak lama setelah gua masuk Pramuka, mereka tuh ngadain rapat gitu,
sebetulnya gua diajak, tapi karena ada kerjaan mendadak, jadinya gua ga ikut tuh rapat. Eh,
ga taunya mereka rapat buat ngerombak jabatan yang dibagi oleh senior kami, yang udah ga
sesuai dengan peraturan yang ada. Gua dipilih jadi Sekretaris Putra tanpa konfirmasi ke gua,
tapi tetep gua terima dan dijalanin dengan amanah. Mulailah gua berkreasi di Pramuka,
banyak acara yang kami adakan seperti kegiatan halang rintang, Perkemahan Wajib dan Bela
Negara (PWBN) sampai mengikuti Perkemahan Sandhi Yudha (PERSANDHA) di
Universitas Sriwijaya Indralaya.

Persiapan untuk mengikuti Persandha itu kami siapkan sematang mungkin, mulai dari
diadakannya seleksi untuk perkemahan itu, mencari dan melengkapi peralatan kemah, sampai
mengajukan proposal dana. Untungnya saat itu adalah masa libur bagi kelas 11, karena kelas
12 mengikuti ujian. Jadinya, kami libur tapi kayak sekolah, karena tiap hari dari pagi ke
sekolah terus buat ngurusin proposal itu. Setelah dana cair, kami fokus ke persiapan untuk
lomba, gua paling banyak diikutkan mata lomba, yaitu lomba Cerdas Cermat, lomba English
Competition dan Pemilihan Putra Persandha. Semua lomba itu memerlukan kecakapan otak
yang memang jadi andalan gua. Seluruhnya gua persiapkan dengan matang.

Tibalah saatnya kami berangkat, aku membawa pakaian seadanya yang cukup untuk 7
hari kedepan dengan beberapa seragam seperti baju rapilo dan sepatu PDH juga baju
Page | 141
lapangan. Kami pergi menaiki bus dengan barang bawaan sebanyak itu, kami mencari tempat
duduk seadanya. Perjalanannya lumayan jauh, melewati area persawahan dan anak sungai
Musi. Hingga tibalah kami di bumi perkemahannya. Gua selaku Sekretaris pergi meregistrasi
dan mengurus administrasi bersama rekan gua Shindy Taguci, dia ini orangnya itam pendek,
tapi kocak banget hahah. Selagi gua ngurusin segala macam hal yang menyangkut
administrasi, temen-temen gua sibuk ngebangun tenda, ngebersihin tapak perkemahan dan
lain-lain. Setelah semuanya selesai gua pulang ke tapak kemah dan gua liat sambil ketawa
terbahak ngebandingin tenda kami dengan tenda yang disebelah kami. Tenda itu milik anak-
anak Lampung, bentuknya sempurna, dua tingkat lagi, gilak keren banget. Dibandingin
dengan tenda kami yang kecil, kunyel dan nyaris roboh itu. Haha.

Hari pertama kemah itu berjalan damai tanpa gangguan, gua sibuk mempersiapkan diri
dengan latihan Speech untuk bakat dalam pemilihan putra Persandha. Keesokannya gua gak
ikut apel pembukaan, karena mau manfaatin waktu tenang itu ditenda sendirian buat latihan
Speech. Yang gua khawatirin saat kemah adalah unjuk bakat ini, karena belum ada
pengalaman sebelumnya.

Malam hari kedua mulai kacau, hujan tujun deras, hingga tenda kami yang bocor, dan
banjir sangat tinggi. Gua dan temen-temen yang lain panik sampaik akhirnya bucar bacir
keluar tenda. Sampai-sampai ada handphone temen gua hilang. Kami mulai menggali saluran
air dalam-dalam agar air ngalir kebawah, syukurlah ternyata tapak yang kami tempati
letaknya agak tinggi dari tanah yang lain. Setelah kami selesai menggali saluan air. Kami
lanjutkan dengan bermain air. Jadilah malam itu malam penuh gila-gilaan.

Hari-hari berikutnya berjalan lancar kembali, banyak pengalaman yang kudapat,


kebersamaan diantara kami makin erat. Namun dari lomba lomba yang kuikuti hanya
Pemilihan Putra Persandha yang lolos ke babak berikutnya, itupun poin gua seri dengan dua
orang lain. Dan saat itu diadakan tes lagi untuk menyeleksi kami, saat tes tersebut akan
diadakan, gua lagi mandi dan sharing bareng alumni, alhasil gua dicari cari malam itu, satu
bumi perkemahan nyariin gua. Dan untungnya gua lolos di tes itu dan masuk ke babak final.
Di babak inilah gua nunjukin bakat Speech gua dan kepedean gua dalam ngejawab
wawancara dari juri.

Page | 142
Dihari terakhir itu, adalah pengumuman pemenang lomba dan Alhamdulillah gua
kepilih jadi Runner Up Putra Persandha, ya walaupun ga jadi Putranya yang penting dapat
piala.

“Selesai”

Page | 143
21. Sebuah Kisah Klasik
Oleh Nabila Nur Fairuz

Juni 2016. Tiga tahun sudah aku lewati, namun sepertinya ada sesuatu yang
kurang memuaskan bagiku. Ya, tiga tahun tidak begitu cukup untuk melukiskan kenangan-
kenangan di SMA Negeri 4 Palembang ini. Haru, senang, sedih, dan lucu sangat jelas terlihat
dalam rintikan hujan sore kemarin. Tidak bukan karena tigapuluh dua siswa yang selalu
terbayang dalam piranku. Hey teman, siapa yang sanggup untuk menghapus kenangan-
kenangan ini?

Pukul 5.30, aku sudah bersiap dengan pakaian putih abu yang terlihat cukup besar
ditubuku. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah sudah menunggu. Kulewati pagi ini dengan
senyuman lebar yang terbentuk di wajah. Aku harus berubah! Itulah yang selalu terlintas di
pikiranku sejak tamat dari SMP. Aku mulai membiasakan diri dengan teman-teman yang
menurutku, watak dan tingkah lakunya sangat berbeda dengan teman-temanku ketika SMP.
Mereka jauh lebih liar dari apa yang kupikirkan. Bahasa yang mereka gunakan pun sangat
jauh dengan bahasa indonesia sehingga aku terus-terusan bertanya tentang apa yang mereka
bicarakan. Saat MPLS, aku tertulis sebagai siswa dari gugus kedua, gugus Merkurius.

Ohiya, aku berasal SMP Negeri 1 Palembang. Hanya empat orang yang masuk ke
SMA ini; Aku, Galuh, Atika, dan Adel. Sangat sedikit bukan? Apalagi di Gugus Merkurius
hanya aku sendiri yang berasal dari spensa, sedangkan temanku yang lainnya berada di gugus
kesatu, gugus Matahari. Aku mendapatkan banyak teman baru disini. Teman dari berbagai
sekolah. Saat itu yang memimpin MPLS ini adalah kakak tingkatku. Seperti namanya, MPLS
ini bertujuan untuk mengenalkan siswa dengan sekolah lebih dalam lagi. Namun tak hanya
itu, kami pun diajarkan untuk berdisiplin. Kami harus terus-terusan berjemur di tengah
teriknya matahari bersama orang-orang dari TNI. Lelah memang, tapi ini begitu
menyenangkan!

Teman pertama yang aku kenal adalah Bagas. Bagas Zikriansyah. Kami bertemu di
warnet Jama-Jama pada malam sebelum MPLS dimulai. Saat itu aku sedang mencetak foto,
begitupun dengannya. Ia menyapa dengan sangat ramah. “Bagas..” katanya sambil
melemparkan senyuman indah. Sedikit terkejut, namun akupun membalasnya dengan sapaan
ramah. Sejak saat itu kami mulai dekat, namun hanya sebatas teman, tidak lebih. Aku juga
bertemu dengan banyak orang. Mereka sangat ramah dan lucu. Dan lagi, karena teman se-
SMP ku berada di gugus Matahari, aku pun sering mengunjungi mereka. Alhasil, banyak
teman yang sudah aku kenal. Satu minggu sudah aku lewati MPLS. Saatnya tiba untuk masuk
ke kelas baru berdasarkan tes yang sudah aku ikuti. Kelas X MIPA 1. Disinilah kenangan itu
dimulai.

Sebelumnya, ada sedikit cerita yang ingin aku cantumkan disini. Cerita asmara yang
menurutku terlalu indah jika harus dilupakan. Aku bertemu dengan seorang lelaki yang
menurutku sangat berbeda dari yang lain. Ntah mengapa, dari sekian lelaki yang dekat
denganku, hanya satu yang membuatku nyaman. Ia adalah Muhammad Alghifari Aryasta, aku
biasa memanggilnya Alghi. Ya, dia sangat spesial bagiku. Ia memberiku pesan pertama kali
Page | 144
melalu sosial media Instagram. Memperkenalkan dirinya, itulah yang ia lakukan untuk
memulai obralan ini. Alghi selalu memberiku pesan setiap harinya dan aku merasa bahwa
obrolan kami pun selalu menyenangkan. Hari berlalu, hingga akhirnya ia memutuskan untuk
berhubungan lebih dekat denganku. Perasaan itu ia ungkapkan secara langsung di taman
komperta dengan sangat sederhana, tepat setelah aku pulang dari kerja kelompok. Dan... ya,
teman kelasku sudah mengetahui hal ini terlebih dahulu. Ia menunggu jawaban dariku. Tak
membutuhkan waktu lama, kata “iya” terlontar di bibir. Ntahla, semoga ini menjadikan
semnagat baru untuk aku pergi ke sekolah.

Balik lagi ke cerita awal, ketika aku masuk ke kelas untuk pertama kalinya aku merasa
sedikit kecewa karena kondisi kelas yang kurang indah menurutku. Tapi itu bukanlah masalah
besar, aku tidak terfokus pada itu saja. Saat itu, aku duduk sebangku dengan seorang anak
rantau, ia bernama Riska Salsabila. Badannya subur dan orangnya ramah juga. Di awal
semester, aku sangat rajin belajar dan bertekad untuk menjadi siswa teladan. Itu memang
benar aku merasa sudah menjadi siswa teladan, namun hanya di semster awal hehe. Jam
mengaji pun tiba, kami diwajibkan untuk mengaji bersama di masjid sekolah. Setelah
mengaji, guru-guru membuka pembicaraan dan terdapat sesi pertanyaan. Ada satu orang anak
yang aktif, ia selalu menjawab pertanyaan guru dengan benar. Namanya Dwi Septarian
Pranata. Ternyata ia teman sekelasku. Wah ini hal yang tak mudah untuk bersaing
dengannnya, pikirku. Di kelas pun ia tergolong anak yang pendiam. Ia cerdas menurutku.

Beberapa bulan sudah lewat dengan begitu cepat. Hari demi hari kami mulai akrab
satu sama lain. Keseruan datang beberapa kali. Aku sangat suka mereka. Mereka, kawan
kelasku yang begitu sederhana. Mereka yang tidak pernah memandang ekonomi keluarga.
Mereka yang selalu melakukan segala cara agar mendapatkan hal-hal seru. Seperti contohnya,
membuat ekskul mancing. Ini dipelopori oleh babang alias Emeraldy Rajaya. Kukira ia
sosok lelaki pendiam, tapi ternyata ia kadang melakukan hal hal yang aneh hm. Partnernya
bernama Samy ( dibaca: semi) alias Samuel Jayadi Pardede. Ia sedikit mirip dengan orang
timur, tapi yasudahla cerita ini bukan untuk membicarakan orang lain kan?

Oke, lanjut. Saat kelas 10 aku memiliki 4 ekskul, yaitu Basket, ROHIS, ITC, dan KIR.
Namun hal semacam ini bukanlah mudah unuk seorang siswa. Aku harus merelakan tiga
ekskul dan menyisahkan satu. Ekskul itu adalah ITC (Information and Technology Club).
Aku merasa nyaman sekali berada di ekskul ini. Disini, aku mulai belajar mengenal kamera,
mengedit, membuat film dan lainnya. Aku lebih mengenal lebih banyak teman. Dan pastinya,
keluarga baru. Hal yang paling mengasyikkan adalah membuat film. Film pertama yang kami
buat adalah “Narkoba Bukan Sahabat Kita”. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit dalam
vidio, namun memerlukan waktu berhari-hari untuk membuatnya. Pindah lokasi syuting yang
membuat kami lelah. Walaupu lelah, aku sangat menyukai hal seperti ini. Ramai. Aku sangat
suka keramaian, dimana aku bisa selalu bertemu dengan orang orang yang aku sayangi.

Satu tahun berlalu, sekarang kami harus pergi dari kelas ini dan berpindah ke kelas
lain. Ya, kelas 11 MIPA 1. Tidak ada yang berubah, isi kelas pun tetap sama. Kegiatan-
kegiatan di kelas pun tetap sama. Namun, banyak cerita seru ketika aku berada di kelas 11.
Mau tidak mau kita semua telah menjadi senior, saatnya untuk merebutkan formatur ekskul!
Sangat susah menurutku untuk bersaing dengan teman-teman. Aku, siswa pemalu yang tidak
pernah percaya diri akan kemampuan yang ada. Suatu hari, ekskul ku mengadakan pemilihan
Page | 145
formatur dimana kami semua (anggota ekskul) harus mengikuti test wawancara yang sudah
disiapkan. Berbicara tentang formatur, aku tidak pernah berharap menjadi jabatan tertinggi di
ekskul tersebut. Menurutku, menjadi sekertaris adalah jabatan yang cocok untukku. Setelah
mengikuti test wawancara, kakak tingkatku segera mengumumkan dan .... Aku terpilih
menjadi wakil I ekstrakulikuler ITC! Rasanya senang sekalii karena sudah diberikan
kepercayaan oleh kakak tingkatku. Hari demi hari berlalu, saatnya pembukaan untuk anggota
osis yang baru.

Temanku Armen, sekaligus yang menjabat sebagai ketua ekskul berniat untuk
mengikuti organisasi itu. Ketika ia sudah mengikuti beberapa test, pihak osis segera
mengumumkannya. Ternyata, jabatan armen tak berlangsung lama di sini. Ia harus segera
turun jabatan karena pihak osis telah memilihnya menjadi ketua osis periode 2017/2018.
Alhasil, kakak tingkat dan teman-temanku bermusyawarah dan mengajukan agar aku dapat
menggantikan armen sebagai ketua ekskul ini. Aku tidak percaya ini.. aku terlalu penakut, aku
pemalu, aku juga bukanlah orang yang pandai berbicara di depan umum. Tapi, karena semua
anggota telah menyetujui hal itu, aku pun harus menerima jabatan ini dan belajar agar menjadi
pribadi yang lebih baik.Banyak rintangan dan tantangan yang aku lewati sebagai ketua ekskul.
Sejujurnya, anggapan bahwa wanita juga dapat menjadi seorang pemimpin memang hal yang
luar biasa, namun ternyata anggapan itu tidak semudah dengan apa yang aku rasakan. Banyak
sekali hal-hal dimana aku harus menjadi sosok wanita yang tegas dan berani mengambil
keputusan dan bukan seperti wanita feminim dengan gayanya yang aggun. Namun tak
masalah, aku jalani saja dengan senang hati karena bagaimanapun hal ini akan menjadikan
pengalaman yang sangat indah di kemudian hari.

Beberapa bulan sudah kulewati, akhirnya organisasi yang kutunggu-tunggu membuka


pendaftaran untuk anggota baru. Organisasi itu adalah BGS (Bujang Gadis SMANEPA).
Sebenarnya, aku tidak terlalu mengenal apa itu BGS, namun sdangat banyak kakak tingkat
yang menyarankan aku agar ikut dan bergabung dengan organisasi yang satu ini. Jujur saja,
aku bukanlah orang pertama yang mendaftar, aku sangat takut dan gugup untuk mengikuti
organisasi ini. Tapi aku selalu melawan rasa takut itu dan mengubahnya menjadi keberanian.
Setelah mengumpulkan berkas dan mengikuti Technical Meeting nya, akupun mengikuti
beberapa test seperti test tertulis dan test wawancara. Tiba saatnya, tepat pukul 21.00 WIB,
BGS mengumumkannya di sosial media instagram siapa saja yang lolos dan berhasil masuk
ke tahamp semifinalis (40 orang). Disitu, tercantum namaku. Aku bersyukurr sekali ketika
melihat kabar gembira ini. Di tahap semifinalis kami mengikuti berbagai karantina sebelum
kami dipilih lagi untuk tahap ke finalis (20 orang).

Ketika karantina terakhir, ternyata kakak-kakak BGS memberitahu bahwa akan ada
pengumuman secara langsung untuk mengumumkan siapa saja yang lolos dan masuk1 ke
tahap finalis. Aku cemas dan benar-benar takut. Tak lupa aku berdoa dan memohon kepada
allah agar kiranya diberikan yang terbaik untukku saat ini. AllahuAkbar, namaku disebut dan
itu bertanda bahwa aku lolos di tahap ini!! aku tak bisa melukiskan bagaimana kondisi hatiku
saat ini. Benar-benar senang. Setelah dipilihnya 20 orang ini, kami mengikuti kegiatan
karantina lagi, dimana karantina inilah yang akan menjadi patokan untuk memberikan
kategori kepada kami. Aku bukanlah yang dulu lagi, selama di karantina ini aku selalu
menguatkan diri agar tetap percaya diri dengan kemampuan yang ada. Lama-kelamaan

Page | 146
kepercayaan diri pun akan melekat pada diri kita. Banyak sekali hal hal seru selama karantina,
eits tapi tidak hanya seru, tapui juga memberikan banyak ilmu dan manfaat buatku. Seperti
contohnya, kami belajar bagaimana duduk dengan benar, catwalk, table manner, menari,
public speaking, makeup class, dll. Dan pastinya banyak games yang membuat kami makin
kompak! Apalagi ketika kakak-kakak BGS membuat acara MAKRAB (Malam keakraban)
dimana kami semua menginap di wisma komplek. Disana pun kami benar-benar seperti
keluarga, tidur bersama, solat bersama, baca yasiin, saling membagi makanan, dan tentunya
bermain games yang benar-benar tak terlupakan!

Setelah mengikuti kegiatan karantina yang begitu lamanya, akhirnya waktu yang
ditunggu-tunggu tiba. Hari dimana kami akan diberikan kategori berdasarkan kemampuan
yang sudah kami tampilkan selama karantina. Banyak persiapan yang kami lakukan hingga
malam sebelum acara dimulai pun kami melakukan gladi bersih. Sangat seruu bermalam di
sekolah bersama teman-teman yang kalian sayangi! Serius! Esok hari pun tiba. Aku sangat
gugup apalag memikirkan bagaimana sesi opini nanti. Aku takut jika tidak mampu menjawab
pertanyaan dari juri. Saat Grand Final Pemilihan ini, aku tidak memakai kacamata sehingga
aku tidak terlalu jelas melihat penonton. Ternyata hal ini memberikan keuntungan untukku!
Ketika sesi opini, dengan percaya diri aku menjawab pertanyaaan dari juri. Pertnayaan ku saat
itu adalah “jika kamu diharuskan untuk memilih, kamu lebih memilih pendidikan atau
organisasi?”. Sudah jelas dong bahwa aku akan memilih pendidikan, karena bagaimanapun
oarng berstatus terdidik akan selalu diutamakan disebuah organisasi. Beigitu pun sebalinya,
jika seseorang tidak memiliki status pendidikan, maka ia bukanlah siapa-siapa di sebuat
organisasi itu.

Matahari pun berpindah tempat dan membuat bayangan kami tepat dibawah. Sudah
setengah hari berlalu, ini saatnya untuk mengumumkan siapa Bujang dan Gadis SMANEPA
tahun 2018! Sejujurnya, aku pun tidak pernah terpikir lebih untuk mrnjadi Gadis. Wakil pun
sudah cukup menurutku. Namun, Allah berkata lain. Ia memberiku sesuatu yang sangat luar
biasa! Aku terpilih menjadi Gadis SMANEPA 2018... semua penonton bersorak seakan
mereka mampu menelusuri kondisi hatiku sekarang. Mamaku yang sedang menyaksikanku
pun menangis haru, aku sangat senang jika ini bisa membuat kedua orangtuaku bangga. Lalu,
untuk Bujang SMANEPA 2018 ini adalah Duta Ahmad Rasyidin. Ia adik kelasku. Kami
memang sudah berpasangan sejak tahap finalis lalu.

Semenjak aku diberi kepercayaan untuk menjadi gadis smaneoa, aku mulai
membiasakan diri untuk memberikan contoh yang baik pula untuk teman-tmeanku. Mulai dari
berpakaian, sikap, dan berbicara. Memang tak mudah, namun hal inilah yang akan
membawaku ke dunia yang lebih baik. Namun, kita semua tahu bahwa dibalik dampak positif
juga pasti ada dampak negatifnya. Aku banyak tertinggal pelajaran di sekolah. Hingga ada
seorang guru yang berbicara kepadaku, bahwasannya dulu aku adalah anak yang aktif
menjawab soal, namun mengapa kini aku menjadi anak yang pasif? Ntah saat itu, aku merasa
semua nilaiku turun. Aku sedikit depresi karena disisi lain ada penakanan di dalam diriku.
Dukungan dari teman dan sahabatku lah yang membuatku merasa lebih baik.

Setelah banyak cerita yang terlukis di kelas 11, akhirnya aku pun menginjak kelas 12.
Kelas yang sangat ditakuti. Kenapa? Karena saat itulah semua sudah difokuskan untuk Ujian
Nasional dan Ujian lainnya. Aku sudah berniat dari awal kalau aku harus lebih rajin dari
Page | 147
sebelumnya. Tapi, ya itu semua hanyala motivasi belaka hehe. Sebenarnya teman-teman
kelasku sama seperti sebelumnya, karena memang sekolah menetapkan untuk tidak mengacak
ulang selama 3 tahun. Sebelumnya, aku sudah menceritakan tentang seorang siswa bernama
Dwi Septarian Pranata bukan? Aku sering memanggilnya septak! Wkwk. Waktu awal masuk
kelas, ia sering sekali menjadi perhatianku karena tampangnya yang cerdas. Tapi... dia tidak
seperti di khayalanku!! Septak itu oranya jahil, aktif atau mungkin over aktif, nyenyes, tapi
sangat seru! Hingga akhirnya di kelas 12 ini, kami mulai dekat. Ntah kapan cerita ini dimulai,
pastinya waktu yang membuat jarak kami semakin dekat.

Aku memamg mempunyai banyak teman laki-laki, tapi mungkin septa adalah teman
laki-laki terbaikku. Ia selalu menemaniku disaat sepi, ia juga yang membantuku untuk
melupakan alghi. Seiring berjalannya waktu, kami semakin dekat dengan berkirim pesan di
sosial media. Orangnya memang semasukkan denganku. Ketika aku sedang kesusahan
belajar, ia membantuku. Terkhusus pelajaran sejarah! Ia tak segan-segan menelfonku dan
mengajariku hingga mengerti. Hingga pada suatu hari, ia pernah menghilangkan jam tanganku
yang diberikan oleh mama. Terlihat jelas bahwa ia gelisah karena telah menghilangkannya.
Aku sudah mencoba untuk menenangkannya, tapi ia selalu merasa tidak enak. Kegiatan
belajar mengajarpun sudah berakhir, kulihat septa bergegas merapikan meja dan pergi
meninggalkan sekolah. Aku sedikit heran dan cemas. Karena aku tahu, hal semacam ini pasti
akan menghatui pikirannya. Ketika sampai dirumah, aku menunggu peannya, namun tak juga
terlihat. Akhirnya, setelah waktu maghrib notif darinya muncul di layar handphoneku. Ia
bukan memberi kabar namun sebaliknya, ia bertanya apakah aku akan pergi atau tidak malam
ini.

Aku sedikit heran. Maksudnya apa? aku segera membalas bahwa aku tidak ada jadwal
pergi malam itu. Aneh, ia tidak menjawab pesanku. Jam sudah menunjukkan pukul 21.00,
tiba-tiba Septa menelfon dan berkata “Nab, aku diluar”. Aku benar-benar tak percaya karena
jarak antara rumah kami pun memang cukup jauh. “ngapain dia malem-malem kesini?”
pikirku. Perlu diketahui bahwa Septa tinggal di OPI, 8 km dari rumahku. Ketika itu aku
segera bergegas memakai baju dan jilbab. Ku bukakan pagar dan menyuruhnya untuk masuk
ke dalam. Tak lama, ia memberiku satu kantong putih yang berukuran cukup besar. Aku
bingung dibuatnya. Dia bilang, kalau ini sebagai pengganti jamku yang hilang. Padahal, sudah
aku beritahu bahwa jam itu bukanlah masalah besar, mungkin memang sudah sebaiknya
diganti dengan yang baru. Kupersilahkan Septa untuk duduk di depan teras rumahku. Haus
katanya. Segera aku buatkan minuman dingin berwarna oranye, mungkin akan
menghilangkan sedikit hausnya. Saat itulah Septa bercerita bahwa ia tadi tak sempat
memberiku kabar, karena sedang berada di sebuah mall ternama di palembang (Palembang
Icon) hanya untuk membelikanku hadiah itu. Sekarang, aku yang merasa tak enak dengannya.

Setelah berbincang cukup lama, ia berpamitan pulang. Aku benar-benar merasa tak
enak dengannya, karena aku merasa sudah merepotkannya. Setelah punggungnya sudah tak
terlihat lagi, aku masuk ke dalam rumah dan melihat isi yang ada di kantong putih itu. Sebuah
boneka Ice Bear, beruang putih yang terkenal dengan gengnya “WE BARE BEARS”.
Lembut. Sangat lembut. Aku tersenyum melihat boneka ini. Terimakasih, karena telah
menjadi orang yang sedekat ini denganku. Ketika aku membereskannya, ada sebuah surat
kecil didalamnya. Itu dari septa! Disitu tertulis bahwa ia meminta maaf sudah menghilangnya

Page | 148
jam tanganku. Dan ia membeli boneka ini karena menurutnya mirip dengan mainan
kesukaanku yaitu squishy. Tak lupa ia gambarkan satu jari kelingking yang mengartikan
untuk berdamai. Lucu sekali.

Walaupun kami berdua suka ngambekkan ga jelas, tapi ia selalu berusaha agar tidak
bermusuhan denganku. Itu yang akan selalu kuingat darinya. Ia berusaha segala cara agar
tetap berbaikan denganku. Begitu juga denganku, aku akan berusaha agar tetap berteman baik
dengannya. Malahan, aku sudah menggapnya sebagai seorang sahabat laki-laki. Tapi entahla,
terkadang ia masih takmau menceritakan masalah yang sedang menimpanya. Ia sering
mengeluh dan melamun, namun tak pernah mau menceritakannya. Ia berkata bahwa dirinya
hanya perlu dihibur. Jujur, sampai sekarangpun aku tak pernah merasa bisa menghiburnya.
Melihat sikapnya yang terkadang seperti ini, membuatku merasa bahwa ia tak
mempercayaiku. Tapi yasudahlah, itu bukanlah masalah besar, yang terpenting aku harus bisa
menjaga komunikasi yang baik dengannya hingga kapanpun.

Inilah sebagian dari kisah klasik SMA ku. Ini bukan akhir dari segalanya, masih
banyak tantangan yang harus kami hadapi karena ujian sudah menanti. Banyak kisah menarik
yang belum sempat aku ceritakan disini. Terlalu banyak. Hanya foto dan vidio rekaman yang
akan mengingatkanku tentang potret kehidupan di SMA. Aku percaya bahwa ini bukanlah
akhir dari segalannya. Aku berharap, kelak kami akan selalu mengenal satu sama lain walau
kerutan sudah memenuhi tubuh. Untuk teman-teman seperjuangan, terimakasih. Terimakasih
banyak sudah mengisi masa masa remaja ku dengan berbagai macam rasa. Aku tidak pernah
menyesal untuk sekolah di SMA N 4 Palembang, aku tidak pernah menyesal mempunyai
teman seperti kalian. Kalian yang selalu mengajarkan kesederhanaan tanpa kegengsian. Aku
percaya bahwa kita akan menjadiborang sukses kelak di kemudian hari. Jangan lupakan aku
dan kenangan kita sahabat!

Page | 149
22. Masa SMA Adalah Masa Yang Selalu Di Kenang

Oleh Nesya Dinda Aricha

Namaku Nesya, sering di panggil eca. Aku lulusan dari SMP Negeri 20 Palembang,
dan sekarang bersekolah di SMA Negeri 4 Palembang. Saat aku lulus dari smp, dan
menjelang pendaftaran SMA, aku sempat bingung untuk melanjutkan SMA kemana, karena
pada saat itu juga aku belum bisa untuk memilih pasti, yang mana yang baik untuk diriku
melangkah menuju ke awal yang baru.

Saat itu ada dua pilihan sekolah yang ingin aku tuju yaitu SMA Negeri 4 dan SMA
Negeri 8, aku sangat ingin bersekolah di SMA Negeri 8, namun disisi lain kedua orang tuaku
memberi banyak nasehat dan masukkan agar aku bersekolah di SMA 4.

Papa berkata "Ca, bagaimana kalau daftar di SMA4 saja?" ."Tapi pa, Eca masih
bingung mau SMA dimana" ucapku. Aku pun memanggil mama dari kejauhan. "ma.. mama
sini dulu,Kalo menurut mama, Eca baik SMA mana ma? " Tanya ku. "Kalo mama si terserah
Eca mau dimana, tapi menurut mama SMA 4 saja di sana juga enak ca dan tidak terlalu jauh
dari rumah, SMA4 juga bagus kok babang kan dulu SMA disana " balas mama. " Bener itu
kata mama, nanti kalo sekolah di SMA4 juga ga terlalu terburu-buru dan bisa bawa motor
sendiri, tapi kalo SMA8 kan jarak nya sedikit jauh,Tapi sekarang terserah sama Eca yang
mana yang jadi pilihan " ucap papa. " Iyaa pa ma, nanti di pikirkan lagi " balas saya.

Setelah ku pikirkan dengan yakin, akhir nya aku memutuskan untuk melanjutkan
langkahku ke SMA Negeri 4. Aku memulai nya dari melakukan pendaftaran melalui online,
dan melengkapi data-data yang di perlukan untuk melanjutkan ke SMA.

Untuk melakukan verifikasi, aku pun datang dan masuk ke SMA Negeri 4. Tetapi,
mungkin tidak begitu aneh untuk aku melihat lingkungan di sekitar, karena SMA4 kebetulan
berdekatan dengan SMP20, yaitu SMP ku dulu. Cukup banyak teman-teman yang ku kenal
mendaftar ke SMA4, dan banyak juga teman-teman yang satu komplek dengan ku, namun
masih banyak lagi teman-teman baru yang belum ku kenal ,dan lingkungan di dalam SMA
Negeri 4 yang masih banyak belum ku ketahui sebelum nya.

Beberapa hari berikutnya aku melakukan tes di SMA4. Saat melakukan tes tersebut, di
beritahukan dari pihak sekolah bahwa hasil tes nya nanti akan di umumkan secara online pada
malam hari.
Page | 150
Namun setelah itu juga, aku sudah di daftarkan di SMA PM1, sebagai cadangan bila
tidak diterima di SMA4 aku bisa langsung ke SMA PM1. " Ca tadi mama sudah Ke SMA PM
untuk mengambil formulir pendaftaran " ucap mama . " Kenapa tidak nanti saja ma setelah
mengetahui pengumuman dari SMA4? " Tanya ku . " Bisa saja ca, tapi kalau tidak diterima di
SMA4 dan SMA PM sudah penuh nanti susah untuk ke sekolah lain " balas mama. " Tapi
bagaimana kalo Eca diterima di SMA4 ma? " Ucapku. " Ya kalo di terima di SMA4
Alhamdulillah, mama ambil formulir itu untuk cadangan saja " jawab mama.

Hari berganti pengumuman pun tiba, aku bergegas untuk melihat di internet apakah
aku di terima di SMA4 atau tidak. Awalnya aku menyangka bahwa tidak ada namaku di
daftar, namun setelah kulihat lagi dengan perlahan dan kubaca daftar namanya satu persatu
tenyata namaku ada, dan rasa nya lega sekali, senang, dan bersyukur.

Aku pun langsung memberitahu mama dan papa. " Ma paa... Eca diterima di SMA4 "
" Alhamdulillah... " Balas mama dan papa. " Coba mama lihat " ucap mama. " Ini ma
*memberikan handphone* " balas ku.

Keesokan hari aku datang ke SMA4 untuk pembagian gugus, disana bertemu dengan
teman-teman dekatku di SMP ." Ca..caa sini " seru etak,elsa,pina,pipi,moli,anggik. " Aku telat
yaa? " balasku . "Ga kok ini baru mau mulai " balas Elsa. Murid-murid baru pun di
perintahkan untuk berbaris di lapangan dalam. Setelah nama-nama dan gugus nya di sebutkan,
tenyata aku masuk di gugus mars dan disitu aku tidak sendiri ada teman dekatku di SMP yaitu
etak. " Ca kita duduk berdua yok" ucap etak. " Ayok tak " balasku . " Ga nyangka ya ca kita
bisa masuk di SMA4 bareng-bareng lagi " . " Iya tak ,kita bareng lagi " jawabku.

MPLS pun di mulai, tidak lupa untuk membawa peralatan MPLS, kami saling
memperkenalankan diri di depan kelas gugus masing-masing dibimbing dengan kakak OSIS.

Setelah itu, kami pun diajak untuk melihat lingkungan di SMA4. "Ayo dek sekarang
kita bersiap untuk melihat lingkungan dan ruangan yang ada di SMA4 " ucap kakak OSIS. "
Iya kak " jawab kami satu gugus.

Kegiatan di hari kedua, yaitu latihan gerak jalan yang dipandu oleh bapak dari TNI.
Seluruh gugus berkumpul di lapangan dalam untuk latihan dengan berpanas-panasan, namun
di sisi lain juga kami tidak terlalu mengeluh karena sambil bernyanyi bersama-sama dan
menampilkan yel yel dari gugus masing-masing.

Page | 151
Berakhirlah kegiatan MPLS, Kepala Sekolah menutup resmi kegiatan tersebut. Murid
baru sudah diperbolehkan untuk memakai baju putih abu-abu, dan kelas nya pun di bagi
kembali.

Di hari pertama memakai seragam putih abu-abu aku pun berangkat menuju SMA4,
disana kelas nya berbeda dengan kelas gugus kemarin dan saat itu juga aku pindah jurusan
dari ips ke ipa, mungkin sulit untuk berganti jurusan tetapi aku tetap yakin ke jurusan ipa dan
aku pasti bisa terus belajar dan bisa berjuang, karena aku memikirkan kedepannya untuk
keperguruan tinggi yang ku inginkan yang lebih berdominan ke ipa.

Akhirnya diberitahukan bahwa aku masuk di kelas x mipa 1,dan Akbar yang satu ips
denganku juga masuk di kelas x mipa 1. dan ada beberapa orang juga yang pindah. Disana
aku harus bisa berbaur kembali dengan teman-teman baru yang lain, dan ternyata aku satu
kelas dengan teman dekatku di SMP yaitu Moli, selain itu juga banyak teman yang satu
komplek dengan ku yaitu Intan, Agung, Akbar, Maldim, Genji, dan Muel.

Waktu datang ke kelas yang baru aku memang sedikit telat dan akhirnya aku duduk di
bangku belakang karena hanya bangku itu yang tersisa. Tidak lama kemudian Giscka pun
datang, dan berkata " Ca disini tidak ada orang kan? ". " Iya gis tidak ada, duduk disini saja "
jawabku. Akhirnya aku pun sebangku dengan Giscka, yang juga teman di SMP ku dulu.

Waktu seiring berjalan banyak cerita pertama kali di SMA, Belajar dan berbaur
dengan teman-teman baru, bertemu dengan guru yang bermacam-macam ada yang baik,yang
lucu, dan ada juga guru yang sedikit kiler mungkin hihihi, tetapi aku senang bisa belajar di
SMA4, karena sekolah yang nyaman dan juga pembelajarannya juga bagus dan aku beruntung
bisa bersekolah disini.

Ada hari dimana, wali kelas X MIPA 1 berulang tahun yaitu Ma'am Erni, kami
berencana untuk merayakan ulang tahun Ma'am dengan memberi kejutan dari kejauhan dan
hasil nya pun berhasil Ma'am Erni sangat senang dan kami pun gembira.

Saat pulang sekolah seperti biasa aku menunggu jemputan, sudah lama aku menunggu
dan ternyata abangku tidak bisa menjemput dan menyuruhku untuk ikut dengan teman
sekelasku yang pulang satu komplek. Aku bingung bagaimana untuk pulang, karena mereka
sudah pulang semua.

Lama aku mencari teman untuk pulang satu arah, namun tidak ada juga. Dan
datanglah Anggik dari kelas lain yang juga teman SMP ku, dia menyarankan aku untuk

Page | 152
pulang dengan teman nya yang ku berinisial A. " Ca nunggu siapa? " Tanya Anggik. "
Nunggu jemputan gik, belum ada yang jemput " jawabku. " Bagaimana kalau pulang dengan
A saja,biar tidak lama nunggu" jawab anggik. "Hmm boleh saja, tapi aku tidak enak gik"
ucapku. " Daripada kamu lama nunggu mending bareng dia aja, nanti aku panggilkan" ucap
Anggik.

Akhirnya aku pulang diantar dengan si A, sebenarnya aku tidak enak dan sedikit
canggung karena belum terlalu kenal dekat dan juga arah pulang nya tidak searah, disitu juga
dia bersama temannya untuk mengiringi dijalan, setelah sampai dirumah dan dia pun pulang.
" Makasih ya, maaf ngerepotin " ucapku. "Iya gapapa" balas dia. " Mau minum dulu tidak? "
Ucapku. " Ga usah langsung pulang aja " balas dia sambil tersenyum. Dan dia pun pulang.

Dari kejadian tersebut, lama kelamaan akupun menjadi kenal dekat dengan si A
namun hanya sebatas teman, dan kejadian itu juga akhirnya aku di izinkan untuk membawa
kendaraan sendiri kesekolah. Agar aku tidak lama menunggu jemputan di sekolah dan bisa
pulang pergi sekolah sendiri tanpa merepotkan orang lain.

Hari demi hari telah berlalu, banyak cerita yang telah di lalui selama aku dikelas X.
Dan tidak terasa aku pun sudah melewati perjalanan kelas X.

Di kelas XI masih sama seperti kelas X, aku duduk sebangku lagi bersama Giscka,
dan wali kelas nya berganti jadi pak Edy yaitu guru biologi. Saat kelas XI cara belajarnya
masih sama, namun lebih banyak tugas-tugas kelompok yang di berikan oleh guru,seperti
penelitian, drama, dan banyak hal yang di lakukan.

Suatu ketika pelajaran prakarya kami diberikan tugas pertama kalinya untuk menanam
tanaman, di kebun belakang, kami menanam bersama berdasarkan kelompok yang telah di
bagikan. Dan ada saja hal-hal lucu yang di lakukan teman kelas dan membuat kami tertawa.

Namun di kelas XI ini aku, sering Dispen untuk latihan paduan suara untuk lomba
ataupun kegiatan yang lainnya, karena kebetulan aku di sekolah mengikuti ekstrakurikuler
Sanggar Seni sekbid vokal, dan juga kelas XI adalah masa aktif-aktif nya di ekstrakurikuler.
Walaupun aktif di ekstrakurikuler aku juga tidak lupa untuk tetap belajar di kelas, dan
mengimbangi antara belajar dan kegiatan sekolah yang lain.

Saat memperingati hari-hari besar seperti hari jadi nya SMANEPA, kelas kami
menggikuti lomba, adapun salah satu nya lomba kebersihan kelas dan Mading dan kami
bersama-sama untuk saling membantu, ada yang membantu menyelesaikan manding, dan ada

Page | 153
yang membersihkan kelas. Irma berkata " teman jangan lupa jaga kebersihan nya dulu kali ini
saling bantu, kalau menangkan bagus untuk kelas kita sendiri dan pak Edy biar seneng,kalau
bisa juga Mading kita menang" ucap Irma memberitahu. " Iyaa maa " balas kami sekelas.

Setelah akhir acara saat itu, hasil lomba pun di umumkan dan kelas kami pun juara,
ketua kelas memberitahukan kepada pak Edy bahwa kelas XI MIPA 1 menang dan kami pun
berfoto bersama. Banyak hal-hal lain yang sudah aku lewati di SMA4.

Hingga saat ini tidak terasa bahwa aku sudah berada di kelas XII, dan banyak hal-hal
yang telah di lalui selama di SMA 4 ini. Sampai sekarang pun aku masih sebangku bersama
Giscka. " Ca kita sebangku udah mau 3tahun ga bosen bosen ahaha " ucap Giscka. " Iya gis
bosan lah kita 3 tahun ahaha" balasku. " Kelas XII ini kita harus bener-bener belajar ca jangan
males!!! " Ucap Giscka. " Harus giss ,kalo bisa kita lebih baik lagi semangat " balasku.

Seiring waktu berjalan kelas XII MIPA 1 semakin dekat dan semakin kompak, karena
disini, disekolah ini, dikelas ini kami sudah seperti saudara. Banyak hal-hal suka duka cerita
yang telah terjadi di SMA ini dan belum pernah aku lalui sebelum nya.

Di akhir ini, kami memutuskan membuat jaket kelas untuk alkena nanti agar semakin
kompak, dan jaket yang kami buat sama seperti jaket dilan nya milea hihi, jaket yang belum
pernah ada di kelas lain.

Dikelas juga jika tidak ada guru, kami lebih sering untuk mendengarkan lagu dari
speaker, agar lebih rileks dan santai sambil mengerjakan tugas dan catatan yang cukup
banyak. " Mana lagu hidupin dongg " ucap anak kelas " iya lagu lagu hidupin " seru yang lain.

Dan saat ini juga, kami lebih di fokuskan untuk belajar dan banyak mendapat
masukkan dari guru-guru agar lebih sering untuk belajar, karena di kelas XII ini adalah masa-
masa sulit untuk mencapai titik akhir perjuangan di SMA yang akan mengikuti UNBK, dan
untuk menentukan masa depan diri sendiri di masa yang akan datang.

Page | 154
23. Kejutan Baru Di Sekolah
Oleh Novi Lestari

Prolog

Sebuah kisah klasik tentang perjalanan diruku selama bersekolah di SMA Negri 4
Palembang, yang di dalam nya terdapat masa yang paling indah, tapi tak seindah yang aku
bayangkan dari sejak masa puti biru. Yang kata orang di sana terdapat Bermacam-macam
keunikan dan kekonyolan tapi hal itu mungkin tidak pernah ku rasakan dimana masa SMA itu
indah, nyatanya masa SMA itu hanyalah angan-angan ku sebelum ku memasuki putih abu-
abu.
Disini aku akan bercerita sedikit tentang masa SMA ku sebelum nya aku akan
memperkenalakn diri, aku Novi Lestari biasanya dipangil Opi oleh teman-teman ku. Aku
anak kedua dari tiga bersaudara. Umurku sekarang enambelas tahun yang akan menganjak
umur yang paling di tungu oleh remaja-remaja di seluruh dunia yaitu sweet seventeen. Aku
berasal dari kecamatan mesuji raya OKI. Disini di Palembang, aku menjadi anak rantauan
atau bisa dibilang anak kosan oleh teman-temanku, bersama kakakku aku hidup dirantauan,
jauh dari orang tua. Yang kalian ketahui aku bukan lah seperti temanku yang lainnya yang
dimana mereka tinggal bersama kedua orangtua. Akan tetapi, aku merantau dari kotaku
mesuji raya OKi menuju Palembang untuk meneruskan pendidikan dengan rasa kehilangan
suasana yang pernah kurasakan sebelumnya, inilah aku. Kalian penasaran dengan kisah
hidupku?
Ya, inilah kisahku...
Mataku mulai membuka perlahan pertama kulihat adalah langit-langit di kamar dan
secara tiba-tiba pandangan ku beralih dan tertuju ke sebuah jam dinding yang menunjukan
pukul 05:00, aku pun mulai bangkit dari tenpat tidur dan segera bergegas menuju ke kamar
mandi, selang beberapa saat aku pun keluar dan beseragam sekolah yang rapi. Masih ada rasa
ngantuk, rasa sedih karena ketika lebaran ke-3, aku telah berada dipalembang dan
meninggalkan keluarga yang masih berkumpul merayakan moment setahun sekali, dan ada
rasa malas yang membuatku malas untuk berangkat sekolah, sebenarnya bukan hari sekolah,
karena pada saat itu masih suasana lebaran ke-4 jadi aku bergegas ke SMA Negri 4
Palembang untuk pembagian kelompok MPLSB (Massa pegenlanan lingkugan sekolah baru)
dan pembagaian GUGUS.
Tibalah hari pertama MPLS dan pembagian gugus degan sebuah kalung papan nama
di leher dan sebuah buku tulis dan pena, cukup menarik perhatian orang di sekitar. Degan
Page | 155
paltih TNI Angkatan Darat aku dan teman-teman ku yang lain di ajarkan bagai mana baris
berbaris yang benar dan menjadikan karakter yang berijiwa pemimpin. Suka dan duka telah
aku alami di sebuah lapagan dalam sekolah bersama teman-teman ku yang lain, terdapat
banyak calon siswa-siswa SMA Negri 4 Palembang yang berasal dari beebagai macam
sekolah.
Sampailah hari dimana berahirnya MPLS. Masih dengan pakaian dan perlengkapan
yang sama degan sebuah kalung papan nama di leher dan sebuah buku tulis dan pena akhirnya
semua berahir degan kegembiraan, para murid baru di minta untuk membuat pesan dan kesan
untuk kaka senior dan meberikan kenag-kenagan intuk kakak-yang trlah melatih kami
penutupan MPLS pun berahir degan kegembiraan dan terlihat jelas senyuman ceria di sudut
bibir para murid SMA Negri 4 Palembang karna tak ada lagi kakak senior, bapak dan ibuk
TNI angkatan darat, yang akan menghukm kembali. Peuntupan npls di tutup degan upacara
apel peuntupan, setelah apel selesai terdegar triakan gaduh para murid baru karana
kegembiraan mereka.
Hari ini, test pemilihan Jurusan. Sejak semalam perasaan ku muali tidak tenang.
Pikiran ku terus menggangu konsentrasi ku, Melamun. Itu sudah terjadi sejak tadi pagi,
mungkin aku terlalu memikirkan test pemilihan jurusan. Apalagi ketika aku sedang memasuki
kawasan sekolah kringat digin ku mulai keluar. Pikiran ku semakin kelut melihat banyak
murid yang berada di sekitar ku, bagai mana jika aku tidak bisa menjawab soal-soal test
jurusan tersebut. Aku terus berdoa agar mendapat jurusan yang terbaik untuk ku.
Pikiran ku sirna seketika.
ketiaka aku beretemu degan teman gugus ku, dan aku pun muali menaiki anak tangga,
tepat di Lantai 2 di sana ruangan ku. Aku memasuki ruagan ku Mataku tak hanti-hentinya
memandagi seluruh ruagan. Mataku melirik kesana kemari untuk mencari tempat duduk ku.
Ternyata aku duduk di meja nomor tiga sebelah kiri tepat di samping jendela bersama 3
kawan akrab ku di gugus.
Tak terasa waktu untuk mengerjakan soal test telah berahir. Aku megunpulkan lebaran
jawaban ku degan rasa ragu dan tidak yakin karana soal nya sangat sulit. Setelah beberapa
hari libur, aku mulai memasuki kehidupan sekolah di SMA NEGRI 4 PALEMBANG.

Awal kelas 10
Pembagian kelas pun di mulai banyak siswa klolar kilir kesana kemari untuk mencari
kelasnya masing-masing termasuk aku dan teman-teman ku yang lain. Dan ternyata aku
mendapat kan kelas 10 MIPA 1. Rasanya sagat senang sekali karana dapat masuk MIPA di

Page | 156
sekolah unggul ini. Dan 3 teman ku yag lain pun masuk di MIPA tetapi kami terpisah karan
berbeda kelas.
Hari pertama masuk sekolah,,,
Sekolah degan ciri khas islam ini di buka degan mengaji bersama di masjid. Bagunan
yang megah degan lukisan huruf arab di dinding yang menarik indra penglihatan orang
termasuk aku. Dan beberapa fasilitas-fasilitas lain. Setlah mengaji para murid mulai
memasuki kelas nya masing-masing dan hari pertama kali yang di lakukan oleh para murid
adalah memperkenalakan diri mereka masing-masing, butuh waktu untuk beradaptasi dan
mengenali satu sama lain dengan teman-teman baru. Setlah perkenalan para murid pun
membahas tentang setruktur organisasi kelas dan para murid mulai ngevoting pengurus kelas
10 ini, dan menyusun jadwal pelajaran yang telah di tetapkan oleh sekolah. Para siawa
berhamburan untuk membersihkan kelas nya masing-masing. Setlah beberapa jam berlalu
sekolah pun berahir pada sore hari, para murid oun segera meberes-bereskan buku mereka.
banyak para murid berhamburan keluar klas dan menuju gerbang sekolah dan ada juga yang
menuju parkiran karana memang waktunya jam pulang sekolah. Setelah beberapa hari
bersekolah bljar mengajar mulai aktif kembali, dan banyak kakak senior merkrut anggota
exstrakulikuler yang baru, banyak juga ragam extrakulikuler di SMAN 4 ini. Salah satunya
Pramuka. Aku sendiri disini memilih exstrakulikuler Pramuka dan Itc karana aku sendiri suka
dengan berjelajah dan mengabadikan momen-momen yang menurut ku indah yaitu di
exstrakulikuler Itc.
Sebelum masa kelas 10 berahir aku memiliki kenag-kenagan yang sagat berkesan
yaitu LIK (Latian Ilmu Kepemimpinan ) diamana di LIK ini aku mendapatkan ilmu-ilmu
penting tentang kepemimpinan, di LIK ini aku dapat mengetahui karakter-karakter bagai
mana menjadi pemimpin yang ideal. Di LIK ini aku di ajarkan pada kedisiplinan.

Awal kelas 11
Di kelas 11 ini aku, aku duduk bersama salah satu teman kelas ku yang telah kami
sepakati sebelum nya, kami mendapatkan tempat duduk di bagian belakang karena tempat
duduk yang didepannya sudah dipenuhi oleh teman-teman lain, yang telah jauh-jauh hari
mereka telah menepah meja-meja tersebut.
Pagi hari yang cerah, suasana kelas seperti biasa, ada yang mengobrol, ada yang
bermain dan ada juga yang mengerjakan tugas. Aku duduk di meja ku dan mulai mengecek
kembali tugas-tugas ku yang telah aku selesaikan semalam. Tak terasa bel pun berbunyi
trdegar mixcrofon masjid untuk memanggil anak kelas 11 mengaji bersama di masjid, degan

Page | 157
sebuah Al-qura’n di tagan banyak para murid menuju ke masjid salah satunya aku sendiri
yang mulai melangkahakan kaki menuju ke masjid.
Setelah mengaji, pembelajaran pun di mulai degan hormat bendera dan menyanyikan
lagu wajib nasional, setelah hormat bendera dan bernyanyi, jam perlajaran pertama di mulai
dengan pelajran “Matematika”. Pelajaran Matematika pastinya banyak di takuti oleh para
murid-murid di sekolah mana pun, siapa yang tidak taudegan guru matematika dengan sosok
sedikit kiler pasti banyak murid yang takut bukan. Setelah 2 jam berlalu jam pelajaran pun
usai degan berbunyinya bel sekolah bertanda waktu istirahat pertama, banyak para murid
menuju ke kantin sekoalah untuk membeli makanan, dan ada juga murid yang membawa
bekal dari rumah. Bel berbunyi bertanda jam istiraht pertama telah usai, sekarang mulai
pelajaran kembali, sambil mengaambil buku di tas, sesekali aku melihat ke arah luar jendela
untuk memastikan guru fisika hari ini hadi atau tidak.
Setlah beberpa bulan berlalu tibalah masa dimana yang paling menegagkan bagi para
murid SMA N 4 PALEMBNG yaitu Ujian Tengah Semester (UTS). Banyak para murid
kesana kemari karena banyak yang mencari ruangannya masing-masing termasuk aku sendiri
yang kebingungan mencari ruagan ku. Kali ini aku memang memutuskan berangkat pagi ke
sekolah karan memang aku belum mencari ruagan di mana tempat ku memulai ujian.
Sebelum memulai ujian para murid di harus kan mengaji terlebih dahulu, bagi para
anak kelas 10 mengaji di masjid dan anak kelas 11 dan 12 mengaji di ruang kelas masing-
masing termasuk aku dan teman-teman ku yang lain mengaji di ruang kelas dimana tempat
ruagan ujian yaitu ruang 20. Setelah mengaji selesai banayak para adik kelas 10 keluar
masjid dan menuju ke ruangan masing, sebelum memulai ujian ciri kas raung para murid
adalah mengintip siapa pengawas yang akan mengawasi ruagan mereka, dan ada juga yang
berceritaa-cerita tepat nya Ngerumpi lah ya..
Pada saat ujian di mualai banyak para siswa fokus ke lembar soal yang telah di
berikan oleh pengawas, tetapi setelah beberapa menit berlalu banyak para siswa kegelisahan
karana memang soal-soal ujian nya sangat sulit. Tepat pukul 11:30 para murid di minta
untuk mengumpulkan lembar jawaban dan soal-soal yang telah di beri guru tadi.
Setelah mengumpulkan lembaran soal dan jawaban banyak para siswa keluar
gerbang sekolah larana memang jam pulang, tetapi ada beberapa kelas-kelas yang masih
mengerjakan soal ujian karana memang ketelambatan untuk mengerjakan nya.

Senin, Selasa, Rabu, 1 minggu ujian pun telah usai, tinggal menungu hasil nya saja.
Setelah beberapa hari SMA NEGERI 4 PALEMBANG mengadakan kelas miting dan
perlombaan itu pun berangsur-angsur selam beberapa hari. Banyak perlombaan yang di
Page | 158
pertandingkan , pertandigan yang di laksankan ialah lomba kebersihan kelas, futsal, madding
dan lain sebagai nya. Pertandigan tersebut di laksanakan anatar kelas, dan seperti biasa
pertandigan di lakukan degan seportif dan antusias para murid-murid, tak hanya murid saja
para guru -guru pun ikut serta dalam perlombaan tersebut. Terlihat kegembiraan pada semua
murid-murid dan guru-guru SMA NEGRI 4 PALEMBANG untuk mengikuti acara tersebut,
disna di lantai 3 terdapat suporter futsal yang sagat ramai dan tampak senag untuk melihat
acara tersebut. Setelah beberapa hari kemagan pelombaan pun di umumkan sewaktu upacara
bendera. Dan para siswa sangat serius untuk mendegarkan hasil kemenagan nya, salah
satunya kelas 11 Mipa 1 yang memenagkan beberapa perlombaan dri beberapa perlombaan,
yang di menagkan ialah lomba kebersihan kelas, melukis, dan lomba tark tambang. Usaha tak
menghianati hasil dan banyak kemenagan yang di rai oleh kelas 11 Mipa 1.
Setelah selesai semester ganjil atau semester satu di kelas 11 aku mulai memasuki
semester dua, hari pertama aku masuk sekolah seperti biasa mengikuti pengajian pagihari di
masjid dan di panjut degan upacara bendera, yang di mana upacra tersebut di ukuti oleh
selurus murid SMA NEGERI 4 PALEMBANG pagi itu sangat lah cerah berawan dan waktu
pun menjulan pukul 07:30 pagi itu acara pun berlangsung degan lancar dan di sela-sela
tupacara tersebut ada amanat yang di sampaikan oleh pembina upacra dan dalam amant
tersebut terdapat penyampain-penyampaian tentang menjaga lingkungan dan kebersihan
kelas, tak hanya itu pembina juga megigatkan para murid nya untuk belajar lebih giat. Tak
terasa hari pun semakin siang dan semaikn panas banyak para siswa yang kelelahan dan
pingsan. Tak lama dari amanat tersebut ahirnya upacara selesai dan di ahiri degan Mars SMA
N EGERi 4 PALEMBANG dan tak luput degan DOA. Seluruh siawa pun di bubarkan satu
persatu untuk memasuki kelas. Belajar mengajar pun telah di laksanakan degan baik dan
lancar.
Dan dalam satu minggu kedepan pembelajaran dilaksanakan degan lancar, tetapi tidak
saya ketahui dalam minggu ini terdapat sebuah konflik yang terjadi dalam organisasi
exstrakulikuler yang di situ terdapat sebuah kesalah pahaman yang tidak di mengerti oleh
beberapa anggota ahirnya saya yang awalnay tidak menau tentang maslah itu pun jadi
mengetahui dan tersert dalam permasalahan organisasi tersebut, tak banyak orang luar
organisasi exstrakulikuler tersebut yang mengetahui tentang permaslahan tersebut dan setelah
beberapa hari kemudian maslah tersebut di bicarakan degan kepala digin.
Hari demi hari telah terlewati dan ahirnya empat minggu setelah masuk sekolah di
laksanakan ujian harian yang di mana ujian tersebut di laksanakan dalam beberapa hari,
setelah ujian tersebut selesai hasilnujuan pun di bagikan dan hasil ujian yang saya terima

Page | 159
mambuahakan hasil yang sagat memuaskan, tidak sia-sia selama ini saya belajar. Setelah
ujian harian selesai untuk beberapa bulan kedepan akan di adalan ujian semester.
Ujian pun selsai dan ahirnya kenaikan kelas pun di laksanakan,

Awal Kelas 12
Matahari menampakan sinar nya yang begitu cerah, dan burung-burung pun
berterbagan di lagit-langit yang cerah, setelah libur panjang berlalu ahirnya aku mulai
memasuki sekolah kembali di mana aku sudah memasuki kelas baru yang di mana saya
menjadi senior dalam sekolah yaitu kelas 12 degan mengenakan seragam sekolah, aku mulai
memasuki gerbang sekolah degan semagat pagi. Tak terasa perasaan baru kemrin aku
mendaftar di SMA NEGRI 4 PALEMBANG ini. Senin pertama menjadi kela12 membuat ku
memiliki perasaan campur aduk antara senang, deg-degan, takut, cemas dan sebagainya.
Sudah dua tahun menjadi siswa SMA artinya kelas 12 menjadi tahun terakhir siswa
berseragam putih abu-abu, yang katanya masa putih abu-abu selalu di yakini banyak orang
menjadi masa paling indah dalam cerita hidup. Masa itu akan berakhir bagi kelas 12. Masa
terakhir sebagai siswa putih abu-abu tidak bisa di anggap enteng karena tahun ini aku dan
teman-temanku harus berjuang mengahadapi ujian salah satunya UNBK serta seleksi masuk
perguruan tinggi. Banyak orang percaya masa putih abu-abu, tapi aku punya keyakinan
tersendiri masih ada masa lain yang juga tidak kalah indahnya dengan masa SMA.

Ending.

Page | 160
24. Masa Putih Abu
Oleh Rafni Salsabila

Masa putih biru telah usai. Dimana aku dapat mempelajari arti pertemanan. Dan juga
banyak suka duka yang terjadi pada masa-masa itu. Saat ini aku akan melanjutkan
pendidikanku dijenjang yang lebih tinggi , yaitu SMA.

Sebelumnya, perkenalkan namaku Rafni Salsabila atau biasa dipanggil Rafni, tapi
untuk teman-teman yang sudah mengenalku sebelumnya mereka memanggilku Uni. Yap
benar, aku keturunan Padang, makanya disebut Uni. Mamaku orang Padang asli , sedangkan
Papaku gabungan orang Jawa dan Sulawesi. Aku mempunyai dua orang kakak, yang pertama
bernama M. Nugraha Pratama, sedangkan yang kedua bernama M. Arief Dwi Syahputra. Saat
ini aku mulai bersekolah di SMA Negeri 4 Palembang. Cukup sekian perkenalan tentang
diriku.

Memasuki masa-masa putih abu adalah hal yang menarik bagiku, dimana pada masa
ini banyak terjadi perubahan yang mencolok. Misalnya, perubahan lingkungan sekitar dan
banyaknya pengaruh baik maupun buruk yang akan merubah pola pikir dan sikap kita.

Pertama kali ingin mengunjungi SMA Negeri 4 ini, aku dan kakakku tersesat.
Terdapat lorong yang bercabang-cabang , sehingga membuatku kebingungan. Ketika sampai,
aku disambut oleh pagar merah dan gedung yang berwarna putih dan hijau. Aku berkeliling
sekolah dan registrasi ulang.

Pada awal masuk sekolah, ada yang namanya masa pengelanalan lingkungan sekolah
atau disingkat MPLS dan latihan kedisiplinan atau disingkat latdis. Kami melakukan MPLS
pada hari Lebaran yang ketiga, dimana seharusnya kami masih sibuk mengunjungi rumah
kerumah, tetapi kami kesekolah untuk melakukan MPLS itu.MPLS berlangsung selama
kurang lebih satu minggu. Pada saat MPLS, kami dibagi menjadi beberapa kelompok atau
gugus. Nama gugus pada saat itu berdasarkan nama planet, mulai dari Matahari hingga Pluto.
Aku merupakan salah satu anggota dari gugus Pluto.

Pertemuan pada hari pertama, kami memperkenalkan diri terlebih dahulu. Dari
sekolahku sebelumnya, yang berada dalam gugus yang sama itu hanya dua orang,yaitu aku
dan Adel. Sebetulnya, aku dan Adel tidak terlalu mengenal satu sama lain karena pada saat
SMP dahulu, aku tidak pernah sekelas dengan Adel, tapi kami pernah satu bimbel sehingga
Page | 161
aku lebih akrab dengan Adel. Kecuali Adel, ada teman yang pernah aku kenal sebelumnya,
yaitu Tiara Permatasari. Tiara ini teman kecilku. Aku mengenalnya dari TK hingga SD.

Setelah selesai perkenalan, kami dikumpulkan di lapangan untuk melaksanakan apel.


Setelah apel, kami langsung berlatih baris berbaris yang diawasi oleh anggota OSIS yang
menjabat pada saat itu. Sebenarnya sih, setiap hari kami berlatih baris-berbaris pada saat latdis
berlangsung.

Pada saat MPLS terakhir, kami berkumpul di dalam kelas. Kami semua dimarahi oleh
kakak-kakak pendamping yang ditugaskan uni mengawasi kami. Ada beberapa orang yamg
dipanggil ke depan kelas. "Kalian itu belum tentu menjadi siswa SMA Negeri 4 ini, disini
kalian masih di tes. Kalian yang masih calon siswa aja sudah sombong banget, mau dikata
hebat apa?!" marah Kak Ilham. Kami yang mendengarnya menjadi ketakutan. Semua
menundukkan kepala, ada yang sampai nangis. Tetapi pada akhirnya, kami semua tahu
bahawa semua itu hanya settingan saja. "Maaf ya dek, kami tadi cuma bercanda, jadi jangan
terlalu masukkin hati ya. Yang lagi nangis, berhenti dong, kami minta maaf ya dek." ucap
Kak Ara.

Setelah mengalami hal-hal yang cukup sulit pada saat MPLS, mulai dari berjemuh di
tengah lapangan, latihan baris-berbaris yang cukup lama, hingga dimarah oleh kakak-kakak
pendamping, aku lebih mengenal lingkungan sekolah, mempunyai lebih banyak teman,
mengnal yang namanya solidaritas dan menjadi disiplin waktu.

Setelah mengalami MPLS, aku mengikuti tes untuk menentukan jurusan, apakah itu
IPA atau IPS. Saat hasilnya keluar, hasil dari seluruh siswa ditempel pada kelas masing-
masing. Saat itu aku bingung karena namaku tidak ada mulai dari kelas MIPA 3 hingga IPS 5.
Ternyata kelas MIPA 2 dan MIPA 1 itu berbeda gedung. "Nik, nama kamu ada di kelas MIPA
1," kata temanku. "Beneran?" tanyaku. Sebenarnya aku cukup terkejut dengan hasil itu. Dan
cukup kecewa karena kelas yang aku tempati merupakan gedung lama.

Pada saat awal-awal memasuki kelas, aku duduk dengan Novi. Novi ini berasal dari
SMP 1 Mesuji, hemm cukup jauh juga. Dan didepanku itu M. Rizky Hidayat atau biasa
dipangging Rizky. Yang duduk sebangku dengan Rizky ini namanya Sindi. Sindi berasal dari
SMP Sriguna.

Saat minggu-minggu pertama masuk sekolah, kami masih saling mengenal satu sama
lain dan belum belajar intensif. Walaupun ada guru, kami hanya perkenalan dahulu. Selain
perkenalan dengan teman maupun guru yang mengajar, kami juga diperkenalkan dengan
Page | 162
eskul-eskul yang ada di sekolah. Mulai dari Paskibra, Pramuka, PMR, KIR, Rohis, ITC,
Robotika, dan lain-lain. Karena aku tertarik dengan hal-hal yang ilmiah, akhirnya aku masuk
eskul KIR.
Di kelasku, eskul yang mendominasi adalah KIR dan ITC. Banyak dari temanku yang
anggota ITC menyarankan agar masuk eskul ITC. Akhirnya akupun mengikuti kegiatan di
eskul ITC tersebut.
Di eskul ITC ada beberapa sekbid, yaitu fotografi, movie maker, blogger, dan admin.
Didalam movie maker ada beberapa sekbid lainnya, seperti sutradara, editor, aktor aktris, dan
kameramen. Sedangakan admin terbagi menjadi dua, yaitu admin instagram dan admn
youtube.
Aku cukup beruntung karena pada saat baru mengikuti kegiatan eskul ITC, anggota
yang lain sedang membuat film pendek. Film pendek itu berjudul Narkoba bukan Sahabat
Kita. Setelah selesai membuat film ini, banyak film-film ain yang akan dibuat kemudian.
Selain, aktif di bidang perfilman, ITC juga sebgai penyedia dokumentasi bagi sekolah.
Seluruh kegiatan yang ada disekolah, selalu didokumentasi oleh anggota ITC.
Sebelum UTS yang pertama, aku sempat berkelahi dengan Rizky. Oleh karena itu, aku
bertukar tempat duduk dengan Dias. Jadi sekarang aku duduk dengan Moli. Moli ini dulunya
bersekolah di SMP 20, orang yang bersuara seperti anak kecil, dan juga fanatik dengan yang
namanya korea. Di depanku sekarang ada Irma dan Dwi Sekar. Irma dan Dwi Sekar ini
pindahan dari kelas IPS. Aku cukup terkejut kalau ada siswa yang memakai jilbab panjang
seperti Irma. Irma orangnya pendiam dan ramah. Dia juga keturunan Padang. Dan untuk Dwi
Sekar, dia orangnya ramah, rajin dan juga pendiam seperti Irma, tetapi dia mempunyai hobi
yang sama seperti Moli, yaitu penggemar korea.

Setelah UTS berakhir, Moli meminjam kaset drama korea atau disingkat drakor di
Dwi Sekar. Saat itu Dwi Sekar membawa banyak kaset drakor, dan akhirnya aku meminjam
satu kaset drakor The Heirs. Pada awalnya, aku menganggap bahwa hal-hal yang berbau
korea itu tidak penting sama sekali. Tetapi, setelah aku menonton satu episode drakor The
Heirs ini, aku menjadi penasaran dengan episode-episode selanjutnya. Setelah habis satu
drakor, aku mulai penasaran dengan drakor-drakor lainnya. Dan aku menjadi orang yang suka
dengan hal-hal yang berbau korea, mulai dari dramanya, lagu-lagu korea, bahkan aku cukup
banyak tau tentang aktor dan aktris korea.

Semenjak aku hobi mengoleksi drama-drama korea, kuota menjadi cepat habis,
memori hp selalu full, dan malas membuat PR. Ketika prestasiku mulai menurun dan mata

Page | 163
menjadi lebih kabur, aku mulai mengurangi menonton drama korea, yah walaupun masih aku
sempatkan menonton drama ketika ada waktu luang.

Saat kelas 11, sekolahku menjadi fullday school. Dengan adanya fullday school ini,
aku hanya bersekolah dari hari Senin hingga hari Jumat, pulang ke rumah sekitar jam 5 sore.
Cukup melelahkan bukan? Hal itu belum termasuk les loh. Aku les pada hari Selasa, Kamis
dan Sabtu. Walaupun sekolah pada hari Sabtu itu libur, bagi yang merupakan anggota eskul
itu tetap melakuan ekstrakurikulernya. Yap aku salah satunya. Jadi, pada hari Sabtu pagi-pagi
aku les terlebih dahulu, dan ketika les selesai langsung ke sekolah untuk mengikuti
ekstrakurikuler. Sebenarnya, dengan adanya fullday school atau tidak, itu sama saja. Bahkan
lebih melelahkan dengan adanya fullday school.

Dengan diberlakukannya sistem fullday school, aku menjadi lebih mudah lelah. Mulai
dari sekolah yang pulang sore, les hingga malam, bahkan tugas-tugas pun menumpuk. Yang
katanya kalau diberlakukannya sistem fullday school, maka tidak ada lagi PR, itu merupakan
pembohongan publik belaka. Yang pada nyatanya, PR masih dikasih oleh guru, bahkan
bertambah dengan catatan yang harus lengkap.

Walaupun dalam kondisi kelelahan, aku tetap menyempatkan diri untuk menonton
drakor. Bahkan dikelas 11 ini, aku semakin menjadi dengan yang namanya drakor. Mulai dari
lebih banyak mendownload drakor-drakor terbaru hingga menonton dari yang sudah
didownload.
Karena terlalu sering menonton drama korea, aku menjadi bosan. Sehingga aku
mencari referensi dari drama china, drama taiwan, dan drama jepang. Sejak saat itu, aku tidak
terlalu menggemari drama korea, tetapi beralih ke drama china.
Sebenarnya tidak ada manfaat dari kegiatan tonton menonton tayangan dari drama-
drama tersebut. Yang ada malah aku semakin malas sehingga nlai-nilaiku pun hancur. Yap,
aku mendapat teguran yang keras dari mamaku, “awas ya kalau kamu nonton-nonton nggak
karuan lagi, mama bantingkan hp itu” tegur mamaku. Aku hanya menunduk sambil menahan
air mata. Selain dari nilai yang jatuh, mataku semakin rabun. Dan aku terkena omelan-omelan
lainnya dari mamaku.

Setelah mendapat ancaman yang sangat menakutkan itu, aku mulai mengurangi
kegiatan menonton drama. Aku mulai rajin belajar dan lebih sering datang ke tempat les. Aku

Page | 164
les setiap hari Rabu, Kamis, dan Sabtu. Kalau hari Rabu dan Kamis, les dimulai pukul 16.30
dan selesai pada pukul 18.00. untuk hari Sabtu, les dimulai dari pukul 08.00 hingga 11.30.
Akhirnya hasil pembelajaran yang ditunggu-tunggupun tiba. Saat ini aku sedang
berada di kelas untuk menanti rapot semester. Ketika rapot telah dibagikan, aku cukup puas
dengan nilai-nilaiku. Walaupun ada nilai yang naik turun. Aku bertahan diperingkat 5. Akan
tetapi, ada saah satu teman yang menanyaiku jumlah nilai, “Nik, jumlah nilai kamu berapa?”
tanyanya. “2516, kamu berapa?” tanyaku. “aku 2518, lah kenapa gini? Kalo gitu aku
peringkat 5 dong.” Setelah berkata seperti itu, dia langsung melapor kepada wali kelas, dan
akhirnya kami sama-sama di peringkat 5. Tetapi menurutku ada hal aneh, karena semua
nilaikan diinput memalui komputer, sehingga kecil kemungkinan untuk terjadi kekeliruan.
Yah tapi apa boleh buat, aku hanya menerima saja apa yang telah disepakati.
Pada kelas 12, aku duduk bersebelahan dengan Irma. Yap Irma, Irma yang dulunya
aku sangka pendiam, ternyata termasuk orang yang cerewet. Walaupun dia cerewet, dia setia
kawan dan menjadi tempat curhat beberapa temanku. Ketika aku atau siapapun yang
mempunyai masalah, kami pasti bercerita ke Irma, apalagi aku, yang duduk sebangku
dengannya sekitar enm bulan.
Selain Irma, didepanku ada Atika dan Riska. Atika ini temanku sejak SD, jadi dia
hampir tau semua tentang kehidupanku. Sedangkan Riska ini anakk rantauan. Dia sebenarnya
berasal dari Linggau. Karena duduknya berdekatan, aku, Irma, Atika, dan Riska menjadi
dekat. Ketika ada masalah atau apapun itu, aku pasti bercerita kepada mereka terlebih dahulu.
Ada kalanya mereka hanya diam dan terkadang pula mereka memberikan nasihat-nasihat
kepadaku. Mereka adalah teman-teman yang baik.
Pada saat Hari Habitat, seluruh kelas dan siswa SMA Negeri 4 diharapkan
berpartisispasi. Hanya ada beberapa perlombaan seperti lomba menggambar, membuat
mading, dan membuat yel-yel. Pada awalnya aku mengikuti lomba yel-yel, tetapi Novi
meminta kepadaku untuk bertukar posisi. Yang pada akhirnya aku mengikuti lomba mading
dan Novi mengikuti lomba yel-yel.
Tapi aku tak menyangka kami memenangkan lomba yel-yel tersebut. Padahal, pada
saat pembuatan dan latihan, banyak terjadi perselisihan antara satu dengan yang lain.
Bahkan, ada yang sampai menangis karena perselisihan itu. Kemenangan kami mungkin
akan menjadi kenangan yang indah pada masa yang akan datang.
Karena aku telah kelas 12, aku harus melaksanakan UN. Sama seperti tahunn-tahun
sebelmnya, UN pada tahun ini hanya 4pelajaran, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, dan satu mata pelajaran pemintan. Mata pelajaran peminatan, yaitu Fisika,
Kima, dan Biologi. Diantara tiga amata pelajaran itu, kami harus memilih salah satu. Pada
Page | 165
akhirnya, aku memantapkan diri untuk memilih mata pelajarann pemintan Kimia. Hal ini
karena aku lebih merasa mampu dibidang Kimia daripada Biologi apalagi Fisika.
Selain UN, aku juga telah mempersiapkan diri untuk masuk ke perguruan tinggi. Ada
tiga macam cara untuk dapat masuk ke pergururan tinggi negeri atau disingkat PTN, yaitu
SNMPTN, SBMPTN, dan UM. Jalur SNMPTN adalah jalur undangan, dimana kita hanya
melampirkan nilai rapor dari semester 1 hingga semester 5. Jalur SBMPTN adalah jaur tes
kemampuan. Pada tahun ini, SBMPTN sedikit berbeda. Sebelum SBMPTN, kita harus
melaksanakan UTBK terlebih dahulu. Hasil dari UTBK itulah yang dapat kita tentukan untuk
memilih jurusan yang ita inginkan. Setelah kita melampirkan hasil UTBK kepada
Universitas yang dituju, baru kita dapat melaakasanakan SBMPTN. Cukup rumit yah?
Ketika SNMPTN dan SBMPTN tidak lulus, ada satu jalur lagi yang dapat ditempuh, yaitu
jalur ujian mandiri atau disingkat UM.
Untuk SNMPTN aku telah menyiapkan jurusan yang akan aku jalani dikemudian hari,
yaitu jurusan Kimia Murni dan Farmasi. Sebelum aku menentukan jurusan itu, aku terlebih
dahulu berkompromi dengan mama, abang, keluarga, bahkan guru sekalipun. Hal ini
dikarenakan aku tidak ingin salah jurusan. Ada orang yang mendukung ada pula yang tidak
mendukung dengan keputusan yang akan kuambil.
Ada salah satu guru sekolahku yang tidak mendukung dengan keputusanku. “Bu,
dikelas hanya aku yang mengambil UN Kimia.” ujarku. “Kamu ingin UN Kimia? Memang
ingin masuk jurusan apa?” “Aku ingin masuk jurusan Teknik Kimia bu atau Kimia
Murni.”ujarku. “Teknik Kimia?! Mau jadi apa kamu nanti kalau masuk Teknik Kimia, apalagi
kamu milih jurusan Kimia Murni. Sudahlah ganti saja jurusan itu” ujar guru tersebut. Setelah
berpamitan, aku langsung ke kelas dan merasa sedih. Kenapa tujuan awal harus dicemooh
seperti itu? Seharusnya sebagai guru, dia dapat memotivasi siswanya agar dapat yang lebih
baik, bukannya menjatuhkan seperti itu.
Sesampainya dikelas aku menangis, aku terlalu kecewa dengan apa yang telah
diomongkan oleh guru tadi. Bahkan ketika sampai rumah, aku menceritakan semuanya
kepada mamaku sambil menangis. “Kok gitu sih gurunya?! Ya sudahlah, sekarang Uni
mantapkan pilihan Uni, jangan terpengaruh dengan omongan-omongan orang lain. Fokus
sajalah dengan pilihan Uni itu.” Ucap mama menasehatiku. Yah pada akhirnya, aku tetap
mempertahankan jurusan Kimia Murni dan Farmasi sebagai jurusan di PTN kelak.
Aku hanya bisa berharap di kelas 12 ini, dapat mendapatkan nilai yang memusakan,
dapat menjalani semua ujian dengan tenang dan hasil yang memuaskan, dan tentunya dapat
lulus dari SMA Negeri 4 Palembang ini. Bukan hanya aku saja, tetapi seluruh siswa SMA

Page | 166
Negeri 4 Palembang dinyatakan lulus 100%. Amiin. Dan juga harapan terakhirku adalah
dapat menjadi mahasiswa di jurusan yang diinginkan.

Page | 167
25. Mencari Jati Diri

Oleh Rangga Danar Jaya

Nama ku Rangga DanarJaya biasa di panggil rangga atau pun dj aku anak ke 4 dari 4
bersaudara atau bis disebut anak bungsu aku lahir pada tangga 12 september 2001 di kota
Palembang,hobiku berolahraga terutama berlari karena tidak memerlukan banyak peralatan
yang ribet.Mengapa judul novel ini kubuat mencari jati diri karena semasa SMA ini memang
masa yang sangat labil dan sangat binggung untuk memilih yang terbaik untuk di tekuni.

Semasa SMP dan SD aku termasuk anak yang suka akan petualangan itulah mengapa
aku selalu mengikuti ekstrakulikuler Pramuka di sekolah ku dulu banyak hal yang baru
kutemui di pramuka mulai dari tatacara sopan santun,latihan teknik baris berbaris,adab dan
sebagainya tapi yang paling aku sukai yaitu saat lomba dan berkemah karena disana terdapat
banyak kenangan baru yang di buat.

Bicara mengenai masuk SMA sewaktu SMP pertama kali saya masuk SMP saya dapat
peringkat 200 lebih saat test namun saat tamat SMP aku lulus dengan peringkat 45 umum di
SMP ku permasalahannya mulai muncul saat aku tamat SMP dan akan meneruskan kemana
tujuan utama ku dulu maunya masuk ke SMA 19 PALEMBANG karena di sana banyak
teman dan banyak alasan lainya.

Namun saat aku mau mendaftar ke SMA 19 PALEMBANG seperti tidak di perbolehkan
oleh allah karena saat aku melihat persyaratanya aku melihat nilai UN ku tidak mencukupi
untuk bisa masuk ke SMA tersebut ,padahal yang kulihat adalah minimal untuk nilai
rapot.Dengan binggung aku memikirkan mau meneruskan sekolah kemana .

Takbeberapa lama ada teman ku yang bernama Pandu pambuka buana yang sekarang
duduk di kelas XII MIPA 6 mengajak ku untuk menemani nya mengumpul berkas untuk
masuk ke SMA 4 PALEMBANG dan diapun mengajak ku untuk masuk ke SMA 4
PALEMBANG.

Aku yang tengah binggung pun meminta sara dari keluarga ku dan malah di dukung
untuk masuk ke SMA 4 PALEMBANG ini,keesokanya pun aku juga mengumpul berkasku
untuk test ke SMA 4 PALEMBANG,saat mengumpul berkas saat itu aku mengumpulkanya di
lab fisika.

Page | 168
Masuk ke saat test aku duduk di bagian belakang aku pun mengisi soal dengan serius
tapi aku termasuk anak yang tidak telalu pandai dalam bahasa inggris aku pun kebinggungan
mengisinya namun aku isi semampuku.setelah test pertama aku pun me dapatkan hasil kalau
aku duduk di gugus merkurius dengan peringkat 57 umum di SMA 4 PALEMBANG.

Saat masa pengenalan lingkungan sekolah kami disuruh buat tempat sampah dengan
warna orange memakai papan nama dengan foto alay dan semcamnya,sama seperti masa
pengenalan lingkungan sekolah biasa kami latihan baris berbaris dan menampilkan yel-yel
masing masing gugus di lapangan.

Saat itu yang mebuat yel-yel nya aku dan pandu dan di praktek kan dengan baik oleh
teman teman segugusku dulu,setelah itu mulai test untuk mencari kelas apakah ipa atau pun
ips sebagai anak baru yang pasti aku mau masuk ipa,saat test iq dan sebagainya aku
menjawabnya dengan santai karena soal soal ny banyak yang mengenai gambar seperti
kesukaan ku.

Namun waktu yang di berikan tidak cukup sehingga aku agak sedikit gelisah apakah aku
masuk mipa atau pun ips,saat mencari hasil aku punmencari nya perkelas satu persatu
bersama pandu aku agak takut mencari nama ku saat di persimpangan tangga pandu mengajak
untuk ke atas namun aku memilih untuk terus ke ips 1 dan mipa 1 dan filing kami ternyata
sama sama benar karena pandu masuk di mipa 6 yang letaknya di atas dan aku masuk ke mipa
1 yg letaknya di samping ruang guru.

Alangkah senang nya saat aku tahu aku masuk mipa dan mipa 1 lagi yang orang orang
tahu biasa nya mipa 1 paling bagus.masuk hari pertama sekolah sebagai anak mipa 1 ada
kejadian lucu dimana dikelasku ada lebih 1 orang siswa dimana ada 2 orang anak yang masuk
mipa satu dengan nama riska salsabila yang satu dari smp 3 palembang dan yang satu smp 3
linggau.

Dan ternyata ya yang duduk di mipa 1 adalah riska dari smp 3 linggau,hari demi hari
dilewati memang awal awal agak sulit untuk membiasakan pulang sore dari sekolah,saat ada
kegitan gerak jalan aku pu ikut seperti biasa karena aku sudah mengikuti gerak jalan sedari sd
hingga smp setiap tahunya.

Saat gerak jalan kelas X aku tidak di gantikan sama sekali selama perjalanan,setah gerak
jalan ada pertanyaan apakah ingin ikut paskib atau tidak aku menjawab tidak karena sedari
smp aku ingin ikut saka bhayangkara polresta palembang aku pun ikut disana,minggu demi

Page | 169
minggu ak latihan disana dan akhirnya pengambilan lambang dan akupun mendapat kanya
setelah berjalan dari pagi hingga malam dan beberapa test lainya.

Aku mulai bimbang aku ingin ikut paskib lagi dan akupun ikut paskibra di sma 4 ini aku
pun ambil capas sendirian melakukan test yang sudah biasa aku lakukan sedari kecil dari
lari,pus up dll,setelah aku ikut paskib aku sangat sering lupa memakai capas ku dan sering di
marah teman teman seangkatan ku.

Bukan perkara mudah untuk bisa membagi waktu untuk bhayangkara,paskib dan saat itu
aku menjadi pengurus pramuka di smp ku dulu dan ditambah saat kelas 11 aku ingin ikut ssb
patra muda karena ajakan teman ku dan otomatis aku ikut sepakbola smanepa ini tambahlah
binggung aku membagi waktu untuk pramuka smp,bhayangkara,paskibra,ssb patramuda,dan
sepak bola smanepa.

Hingga aku melupakan tugas utamaku sebagai pelajar yaitu belajar,higga nilai dan
peringkatku jelek di kelas,karena terlalu sering dispensasi dikelas salah satunya karena
mengikuti raimuna cabang sekota palembang dengan teman teman sereguku di smp dulu.

Saat kelas XI aku mulai menghadapi banyak masalah dan akupun memutuskan untuk
berhenti ikut paskibra dan akupun lebih fokus ke sepak bola dimana aku juga tidak telalu baik
dalam bermain,lama kelamaan aku stop juga untuk mengurus pramuka di smp ku dulu dan di
saka bhayangkara ku,dan benar benar fokus ke sepak bola.

Dan saat kelas XI guru olahraga mencari atlit untuk ikut lomba lari antar pelajar sekota
palembang dan aku diluar dugaan waktuku terbaik dengan waktu 2 menit 45 detik untuk lari
ke muara seneng di samping sma 4 sendiri.namun saat ada anak anak yang di ajak aku
binggung kenapa aku tidak di ajak padahal waktu ku terbaik.

Akupun menanya kanya pada guru olahraga ku dan akupun di ajak namun bukan di
nomor lari terbaiku aku ditempatkan di lari 400 meter putra padahal seharusnya lari 800 meter
putra namun aku terima saja,saat lomba pertamuku itu aku kalah dan waktu ku adalah 73
detik untuk 400 meter namun masih ada harapan aku untuk mendapat kan mendali yaitu di
nomor lari estafet 4 x 100 meter putra dan alhamdulillah kami menang juara 1.

Akupun cukup senang akupun ingin bisa latihan lari di jakabring tersebut namun tidak
terlalu aku cari tahu cara masuk nya,akupun latihan sepak bola seperti biasadan mengikuti
beberapa turnamen kecil dan ada juga yang liga, ya ada yang menang dan ada juga yang
kalah.

Page | 170
Saat kas XI aku di ajak teman ku untuk ikut lomba lari di bengkulu dan saat itu aku
mulaiatihan di jakabaring namun allah berkehendak lain aku tidak jadi ikut lomba karena
beberapa alasan dan mungkin sudah jalan allah aku yang di lihat memiliki potensi diajak
untuk bisa latihan lari sebagaimana yang kuinginkan.

Akupun saling menyelingi waktu ku untuk latihan sepak bola dan latihan lari bukan
perkara mudah untuk bisa latihan karena keduanya benar benar memainkan fisik,dan dikelas
XII ini pada saat itu aku ingin ikut porkot namun test kata teman ku sudah lewat namun
alangkah terkejutnya aku saat aku membuka wa dan aku sudab tergabung dalam grub porkot
untuk mewakili plaju tampa mengikuti test sekali lagi allah memberika kuasanya kepada ku.

2 hingga 3 bulan sebelum lomba aku benar benar latihan itensif dan men stop latihan
bolaku dimana aku berfikir aku tidak terlalu jago bermain bola dan selalu mengeluarkan uang
sedangkan diatletik aku cukup bernama di palembang dan sering mendapatkan uang di atletik.

Hari demi hari kulewati sepulang sekolah tampa pulang ke rumah terlebih dahulu aku
langsung ke jakabaring baik itu bersepeda mapun aku membawa motor, agak capek si namun
aku berprinsif tidak ada yng sia sia dari yang kulakukan,hari pun semakin mendekati hari
lombaku.

Namun tidak semulus yang di bayangkan orang sebulan sebelum lomba kaki ku
mengalami cidera tepatnya di dengkulku aku agak prustasi namun aku berusaha agar aku bisa
sembuh dan menang mulai dari minum obat dari dokter di urut dll,kebesaran allah pun
muncul kembali sekitar kurang dari 2 minggu sebelum lomba kaki ku mulai membaik dan
bisa latihan normal kembali,walaupun masih sedikit sakit.

Saat olahraga kaki ku masih sakit namun saat itu di ambil nilai lari satu keliling kauman
dan kembali waktuku terbaik dengan 3 menit 51 detik.saat porkot musuh yang kuhadapi
bukan lah mudah karen umurku yang paling mudah saat itu aku mulai gugup namun pelatih
ku berkata "dak perlu gugup tunjuk kan hasil latihan selama ini" pada saat akan lari 400 meter
putra dan saat lari alhamdulillah aku diberi kelancara dan diberi allah menang juara ke 3 di
mana juara 1 dan 2 adalah senior ku atau bisa disebut teman yang sudah lebih lama atau lebih
dulu latihan dari ku.

Disitu tenagaku lumayan terkuras dan tidak sampai disitu aku harus mengikuti lomba
berikutnya yaitu lari 800 meter putra,saat di lap pertama teman satu kecamatan ku yang paling
depan dan ak mengikutinya namun saat 300 meter terakhir ak mendahuluinya diapun

Page | 171
megejarku hingga 200 meter terakhir aku pu semakin cepat dan saat itu semakin mulus lari ku
untuk menang karena semua musuhku sudah kutinggal kan sangat jauh.

Kalau soal waktu saat lari 800 m aku tidak menghiraukanya namun saat lari 400 m waktu
ku meningkat pesat dari terakhir aku lomba dimana dulu waktuku 73 detik sekarang menjadi
58.65 detik bukan perkara mudah menaikan sekitar 15 detik dibawah 1 tahun.

Dan kebanyakan orang hanya tahu ketika aku menang tanpa tahu perjuanganku untuk
memenang kanya,dan akhirnya aku tahu jati diri terbaik ku di atletik,sekian dari saya bila ada
salah salah kata saya mohon maaf karena mengerjakanya di hp dan sekarang sudah malam
besok mau dikumpul lagi,sekian dan terimakasih telah membaca

Page | 172
26. Warna-Warni Putih Abu

Oleh Riska Salsabila

Aku biasanya dipanggil Riska, lengkapnya Riska Salsabila. Aku memiliki seorang
kakak dan dua saudara perempuan. Lubuklinggau adalah kota kelahiran sekaligus tempat
tinggal aku bersama kedua orang tua serta keluarga ku. Setelah menjalani UN, aku
memutuskan untuk pindah bersekolah di Palembang bersama nyai dan bibi ku. Suatu
keputusan yang cukup berat bagiku karena aku harus tinggal jauh dari kedua orang tua dan
keluarga ku. Pagi itu, setelah membuat janji bersama sahabat-sahabat ku, kami datang
kesekolah setelah sekian waktu kami tidak lagi bersekolah. SMP Negeri 3 Lubuklinggau,
menyimpan banyak cerita perjalanan hidupku selama kurang lebih tiga tahun. Disana aku
mulai mengenal apa itu persahabatan, apa itu rasa suka dan duka, dan juga mulai merasakan
rasa suka terhadap lawan jenis. Tak terasa waktu sudah berlalu tiga tahun, dan tiba saatnya
aku harus meninggalkan SMP ku dan mulai melanjutkan ke SMA. Aku mulai mengurusi
segala berkas yang berkaitan dengan pindah rayon ku ke SMA. Ditemani sahabat-sahabat ku,
tak terasa aku sudah menyelesaikan berkas-berkas yang aku butuhkan untuk melanjutkan
SMA.

Malam itu aku berangkat ke Palembang bersama ayah ku untuk mendaftar sekolah.
SMA Negeri 4 Palembang, aku memutuskan untuk melanjutkan sekolah ku disana. Setelah
segala persyaratan pendaftaran aku lengkapi, serta mengikuti serangkaian tes, akhirnya aku
dinyatakan lulus di SMA Negeri 4 Palembang. Aku merasa senang karena aku diterima,
namun disatu sisi aku juga merasakan kesedihan karena harus jauh dari keluarga ku.

Mengikuti kegiatan mos, aku tergabung dalam gugus Matahari. Tak banyak cerita
tentang kegiatan mos ku, karena aku masih dalam proses adaptasi dengan lingkungan dan
teman- teman baru yang kutemui. Setelah menjalani kegiatan mos selama kurang lebih 1
Minggu, kami harus mengikuti tes peminatan untuk menentukan kemana bakat kami, apakah
kelas IPA atau IPS. Aku tidak terlalu banyak belajar karena saat itu buku-buku pelajaran
SMP yang aku miliki tidak aku bawa ke Palembang. Dengan berbekalkan ilmu yang
seadanya, aku pun menjalani tes peminatan di sekolah. Jujur aku berharap mendapatkan kelas
IPA karena aku merasa itu akan mempermudah diriku untuk memilih jurusan untuk
kedepannya saat kuliah.

Senin itu, setelah mengikuti upacara kami dikumpulkan di masjid. Setelah


mendengarkan beberapa arahan dari guru, kami di persilahkan untuk keluar masjid dan
Page | 173
melihat hasil tes peminatan yang telah kami jalani kemarin. Ada suatu kejadian yang kualami
saat mencari kelas ku. Saat melihat kertas pengumuman di kelas 10 IPA 6 terdapat nama yang
sama dengan ku yaitu Riska Salsabila, namun SMP yang tertulis adalah SMP 16 Palembang.
Lalu aku berlanjut melihat kertas pengumuman di depan kelas 10 IPA 1 hal yang sama ku
lihat disana, terdapat nama Riska Salsabila namun sekolah yang tertera juga sama yaitu SMP
negeri 16 Palembang. Ternyata ada seorang siswi yang memiliki nama yang sama persis
dengan ku yang berasal dari SMP negeri 16 Palembang. Aku bingung dimana sebenernya
kelas ku karena terjadi kesalahan pengetikan asal sekolah di kertas pengumuman yang
seharusnya salah satu berasal dari SMP negeri 3 Lubuklinggau. Aku bertanya kepada Bu
Suherlin saat itu, namun ia tidak menyimpan data pengumuman kelas itu. Data tersebut di
simpan oleh pak Sucipto yang kebetulan saat itu sedang tidak ada disekolah. Bu Suherlin
menyarankan aku untuk sementara duduk di kelas 10 IPA 6 dan Riska yang satunya duduk
dikelas 10 IPA 1. Tetapi teman satu gugus ku saat itu menyarankan aku untuk duduk dikelas
10 IPA 1 sementara Riska yang satunya juga tidak mau mengalah. Ya, akhirnya kami sama-
sama bertahan di kelas 10 IPA 1. Keesokan hari nya saat kami sedang mendapatkan
pengarahan dari guru, Bu Suherlin datang ke kelas ku dan mengatakan bahwa Riska Salsabila
yang mendapat kelas 10 IPA 1 adalah diriku. Aku pun lega atas pemberitahuan tersebut
karena aku merasa senang berada di kelas 10 IPA 1.

Diawal kelas 10 aku duduk bersama Nabila nur Fairuz, seseorang yang baru ku kenal saat
SMA ini. Aku menemui banyak teman di kelas ku yang semua nya tidak aku kenal karena
hanya aku yang berasal dari Lubuklinggau. Aku mulai mengenal guru-guru yang akan
mengajarkan ku selama di kelas 10. Aktivitas belajar pun mulai aktif sembari diawal belajar
selalu dibuka dengan perkenalan yang seiring waktu akhirnya kami saling mengenal satu
sama lain.

Tak terasa hampir 2 bulan kami sudah menjalankan kegiatan belajar di SMA Negeri 4
Palembang. Suka duka juga mulai kutemui. Kami dijadwalkan untuk melaksanakan mid
semester sebagai evaluasi belajar yang telah kami jalani beberapa waktu ini. Kami dibagi
menjadi 2 kelas, diruang 1 dan 2 untuk melaksanakan mid dengan duduk bersama kakak kelas
12. Suatu pengalaman baru bagiku karena menjalani ulangan bersama dengan kakak kelas.
Hari pertama mid ku berjalan dengan lancar. Malamnya saat aku telah tertidur tiba-tiba aku
merasakan gatal-gatal diseluruh tubuh ku. Aku pun memutuskan untuk mandi pada tengah
malam itu, namun rasa gatalnya tak kunjung hilang. Sembari merasa gatal aku melanjutkan
untuk tidur sambil berdoa agar keseokan harinya aku bisa kembali pulih agar dapat
menjalankan mid hari kedua. Dipagi hari, keadaan ku semakin memburuk. Aku menceritakan
Page | 174
yang ku alami kepada sahabatku, Iqbal Khairullah. Aku merasa jika aku terlalu mengeluh
kepada orang tua ku mereka akan merasa sangat khawatir. Iqbal menyarankan aku untuk tidak
bersekolah karena dikhawatirkan keaadan ku akan semakin memburuk. Tapi, aku
memutuskan untuk tetap bersekolah karena jika aku mengikuti ulangan susulan akan
menambah tugas ku nantinya. Sesampainya disekolah aku menjalani ulangan, namun ditengah
ualangan aku merasakan tubuh ku sangat gatal. Aku berulang kali izin ke wc kepada
pengawas dan beberapa kali muntah. Pengawas menyarankan agar aku izin pulang saja,
namun aku memutuskan untuk melanjutkan ulangan walau banyak soal yang tak ku jawab.
Saat istirahat aku diajak temanku untuk ke uks, namun ditengah perjalanan aku terjatuh
karena aku merasa kepala ku sangat pusing. Aku kembali ke kelas dan melanjutkan ulangan
terakhir pada hari itu. Setelah sampai dirumah, keadaan ku makin memburuk. Aku sudah
pergi berobat ditemani nyai ku, tetapi tetap saja keadaan ku belum membaik. Keseokan
harinya aku tidak masuk sekolah karena keadaan ku yang tidak mendukung. Setelah beberapa
hari aku mulai sehat, mid semester pun selesai. Saat teman-temanku melanjutkan aktivitas
belajar dikelas, aku harus melaksanakan ulangan susulan.

Hari pembagian rapot pun tiba, semua hasil kami dibagikan oleh wali kelas, Mam
Erni. Aku mendapatkan peringkat ke empat, sebuah hasil yang kurang memuaskan bagiku.
Tapi aku menerima hasil tersebut dengan cukup senang karena saat menjalani ulangan
memang kondisiku sedang tidak baik. Setelah pembagian rapot, terjadi selisih paham diantara
teman-teman ku atas hasil yang mereka terima. Kejadian ini cukup membuat perpecahan
diantara teman-temanku.

Pagi itu dihari Minggu, setelah aku latihan basket disekolah. Aku pergi bersama
teman-teman ku untuk kerja kelompok dirumah teman ku Aqil di Komperta. Saat itu kaki ku
sedang terkilir. Setelah tugas kelompok selesai, kami sempat pergi ke taman Komperta untuk
melakukan sebuah aktivitas. Saat akan pulang, ternyata tidak ada teman-teman ku yang
bersedia untuk mengantarkan ku pulang. Karena saat pergi aku dijemput, jadi aku tidak
membawa motor. Aku bingung, bagaimana cara nya untuk ku pulang karena saat itu aku
membawa uang sedikit dan aku belum terlalu tau jalan pulang. Aku sempat menelpon teman
kakak ku untuk menjemputku, namun ia tidak bisa. Sedih sekaligus bingung, itulah yang aku
rasakan bersamaan dengan kaki ku yang terkilir yang membuat aku susah untuk berjalan.
Menangis, mungkin itu lah hal yang kurasa akan mengurangi kesedihan ku. Akhirnya aku
memutuskan untuk naik angkot, walaupun aku cukup merasa takut namun tidak ada pilihan
lain. Setelah berhenti didepan lorong, aku harus berjalan kaki cukup jauh agar sampai
kerumah. Sepanjang jalan aku menangis, terlebih lagi aku merasakan sakit untuk berjalan.
Page | 175
Hari itu aku benar-benar merasakan kesedihan. Aku baru menyadari bagaimana hidup di
perantauan dan harus belajar mandiri. Aku teringat akan kedua orang tua dan keluarga ku.
Aku merasakan sangat sulit saat itu dan aku merindukan kedua orang tua ku. Rasanya aku
ingin kembali lagi ke kota asal ku saat itu. Aku ingin menceritakan semuanya kepada orang
tua ku, namun aku tidak ingin membuat kedua orang tua ku merasa sedih. Aku juga teringat
akan sahabat-sahabat ku yang selalu menemani ku disaat suka dan duka. Aku pun
memutuskan untu menceritakan kejadian yang ku alami di grup chat ku dan sahabat-sahabat
ku. Aku ingat, dulu ketika aku pergi bersama teman ku, mereka akan selalu bertanggung
jawab untuk mengantarkan ku kembali. Dari kejadian itu juga aku mendapatkan pelajaran
hidup bagaimana untuk menjadi orang yang lebih mandiri dan lebih baik.

Tak terasa, setelah berbagai kegiatan yang kujalani disekolah, aku telah tiba diakhir
semester 1. Aku harus mempersiapkan diri untuk melaksanakan ulangan akhir semester ganjil.
Memang benar, waktu terus berlalu tanpa tau apa yang telah kita jalani. Apa yang kamu tuai
itulah yang kamu dapatkan. Setelah berbagai perjuangan yang kulakukan selama semester 1,
aku pun memperoleh hasil rapot ku selama semester 1. Alhamdulillah, aku memperoleh
peringkat ketiga. Aku cukup merasa puas, setidaknya aku sudah berusaha melakukan semua
yang terbaik. Hasil ini harus kujadikan semangat ku dalam belajar agar nantinya aku dapat
memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Kami pun memperoleh liburan selama kurang lebih
dua minggu yang aku habiskan untuk pulang ke lubuklinggau bertemu keluargaku beserta
sahabat-sahabatku.

Di semester dua, dilaksanakan acara lomba yang diadakan oleh paksib. Saat itu aku
tergabung dalam eskul Cooking Club, kami akan membuat stand berjualan karena memang
eskul COC adalah eskul yang membidangi masak-memasak. Kami mempersiapkan berbagai
hal, mulai dari membeli baju koki seragam karena saat itu eskul COC baru saja dibentuk.
Kami juga mempersiapkan beberapa menu yang akan kami jual pada acara tersebut. Sebuah
pengalam baru bagiku karena aku bisa ikut bergabung dalam acara perlombaan tersebut
karena acara itu diikuti sekolah-sekolah yang ada di Palembang. Aku mendapatkan berbagai
pengalaman dan pelajaran dari diadakannya stand itu karena melatih kerja sama dan
membuatku mengetahui teknik-tenik baru dalam memasak.

Sejujurnya semester dua adalah semester yang sangat menyenangkan bagi kelas 10
dan 11. Dibalik penderitaan kakak kelas 12 yang menjalani berbagai ujian seperti Try out,
simulasi, ujian sekolah, dan ujian nasional terselip kebahagian karena kelas 10 dan kelas 11
mendapatkan banyak libur. Libur yang kami daptkan kurang lebih satu bulan yang terbagi

Page | 176
dalam beberapa waktu. Waktu seperti inilah yang selalu ku manfaatkan untuk pulang ke
lubuklinggau.

Semester dua pun berakhir, dengan hasil rapot yang kudapatkan mengecewakan. Aku
turun ke peringkat ke empat, ada hal yang kualami disemester dua yang tak bisa ku ceritakan.
Tapi aku tidak patah semangat, aku akan berusaha lebih keras lagi untuk mendapatkan hasil
yang terbaik disaat kelas 11 nanti. Hasil ini akan menjadi tolak ukur bagiku untuk kedepannya
nanti.

Dikelas 11, aku memutuskan untuk duduk bersama Irma Annisa Suryani. Aku sudah
banyak berteman baik dengan sahabat-sahabatku. Irma seseorang yang sangat baik, ia bisa
menjadi seorang pendengar sekaligus sebagai penasihat yang baik. Atika Shifa Nurmalia, ia
seorang yang sangat ramah dan mudah berteman dengan siapa saja. Dan terakhir Widya
Rohadatul, dia sangat baik hanya saja diantara kami ia lah yang paling mudah marah.
Sebenernya aku berteman dengan semuanya, hanya saja mereka ber tiga lah yang paling dekat
denganku.

Kami mendapat tugas akhir semester untuk menari kelompok, kelompok ku terdiri
dari aku, Unik, Nesya, Rr, Agung, dan Emer. Kami memilih untuk menyewa pelatih menari
karena kami tidak ada yang bisa menari. Untung saja kelompok ku sangat mudah diajak kerja
sama, jadi kami tidak terlalu banyak menghadapi kesulitan selama proses latihan. Setelah
berlatih selama kurang lebih dua minggu, kami akhirnya menampilkan tarian kami. Aku
sangat lega karena semua berjalan dengan baik dan memperoleh pujian dari teman-teman
karena kelompok kami sangat kompak.

Tak terasa semester satu kelas 11 berakhir, aku mendapatkan hasil rapot peringkat
kedua. Aku sangat bersyukur karena aku tidak mengecewakan orang-orang yang aku sayangi.
Setelah menghadapi semester satu yang cukup berat, kami pun memperoleh libur selama
kurang lebih dua minggu yang aku manfaatkan untuk pulang ke Lubuklinggau menemui
keluarga serta sahabat-sahabat ku.

Setelah menjalani liburan, di pertengahan Januari merupakan ulang tahun wali kelas
kami, Pak Edi. Kami mempersiapkan segala kebutuhan untuk merayakan ulang tahun Pak
Edi. Mulai dari memesan kue ualng tahun, membeli berbagai macam balon, membelikan
kado, serta tak lupa kami memesan ayam tumis dan tahu yang dijual oleh tante rice book
untuk nantinya kami makan bersama-sama.

Page | 177
Tiba di hari perayaan, dihari itu Pak Edi memang memiliki jadwal mengajar dikelas
kami selama 3 jam pelajaran setelah istirahat. Ada hal yang lucu, karena saat itu kami sudah
meniup balon-balon yang akan kami gunakan agar nantinya tidak repot lagi saat menata kelas.
Ternyata, Pak Edi mengajar di kelas 10 ips 4 disamping kelas kami. Saat jam istirahat, Pak
Edi menoleh ke ara kelas kami sembari melewati menuju kantor. Ia melihat dibelakang kelas
sudah banyak balon yang kami siapkan, sambil tersenyum Pak Edi melanjutkan
perjalanannya. Kami semua merasa bahwa kejutan yang kami siapkan sudah ketahuan, tapi
tak masalah karena kami tetap melanjutkan menata kelas kami untuk merayakan ulang tahun
Pak Edi. Setelah semua sudah siap, tiba lah saatnya. Kejutan.... Pak Edi membuka pintu kelas
dan seketika kami menyanyikan lagu ualng tahun sembari memberikan kue ulang tahun
dengan lilin yang menyala. Perayaan berjalan dengan lancar dilanjutkan dengan sesi foto-foto
anggota kelas dan diakhiri dengan makan bersama. Sebuah kenangan manis yang nantinya
akan kami kenang ketika sudah dewasa.

Banyak hal yang terjadi selama kelas 11, suka dan duka kami temui. Kami juga
sempat mengalami perselisihan antara anggota kelas, namun hal tersebut semuanya dapat
terselesaikan dan kami dapat menjalani semuanya dengan baik.

Tiba di penghujung masa SMA yaitu kelas 12, kami semua mulai beranjak dewasa.
Kami sudah harus mulai serius untuk menata masa depan kami dikelas 12 ini. Aku
memutuskan untuk duduk bersama Tike, karena memang aku selalu berganti teman duduk di
setiap kenaikan kelas agar aku bisa beradaptasi dengan suasana baru. Dikelas 12, aku les di
GO karena aku mendapatkan potongan rangking kelas yang membuat biaya les ku lebih
ringan.

Banyak selisih paham yang terjadi di kelas 12. Mulai dari perselisihan dalam
menentukan jaket kelas. Ya, karena kami akan Alkena sehingga kami harus membuat jaket
kelas yang akan kami gunakan nanti saat foro bersama. Proses mementukan jaket kelas cukup
rumit, karena kami harus menyatkuan pendapat yang berbeda-beda. Setelah voting bahan apa
yang akan kami pesan, itupun melalui proses yang cukup ribet karena banyak yang ingin
memilih sesuai keinginan masing-masing. Akhirnya kami sepakat untuk memesan jaket
denim seperti Dilan yang sedang marak diperbincangkan di kaum milenial.

Aku juga berteman dekat dengan Galuh di kelas 12 ini, memang kami sudah berteman
dari kelas 10. Namun kami lebih akrab sekarang, terlebih lagi kami satu kelas di GO dan
tempat duduk kami berdekatan. Ia seorang yang sangat pengertian, tidak banyak tingkah dan

Page | 178
juga bisa bersikap tenang dalam menghadapi masalah. Aku senang bisa berteman dengannya,
karena sejauh ini dia adalah teman cowok terbaik yang pernah kutemui selama ini.

Membahas tentang Alkena, banyak sekali perdebatan yang kami hadapi. Dalam
menentukan tempat, banyak sekali permasalahan. Saat kami sudah sepakat memilih satu
tempat, ternyata dana yang dibutuhkan tidak memadai keuangan kami. Saat kami telah
memilih lagi, ternyata tempatnya tidak bisa digunakan untuk Alkena. Dan akhirnya, kami
memilih Lynne Cafe. Lynne berada di kawasan Kambang Iwak, tepatnya disamping Sushi
Tei. Kami juga sempat mengalami perselisihan dengan kelas 12 ipa 3, karena mereka juga
memilih tempat itu. Kami saling berbohong mengaku bahwa sudah melakukan dp tempat.
Tidak ada yang mau mengalah diantara kami. Tapi akhirnya kami duluan yang membayar dp
ke Lynne yang membuat 12 ipa 3 harus mengalah mencari tempat lain.

Setelah ribut memilih tempat, kami juga harus memilih dresscode atau tema apa yang
akan kami gunakan nanti. Voting pun lagi-lagi yang menjadi jalan keluar. Setelah semuanya
selesai, aku berselisih paham dengan aqil. Ya, saat aku menyerahkan uang Alkena dengan Ibu
Intanti, aku dan tike memberitahu tentang apa-apa saja keputusan kelas. Bu Intanti
menyarankan untuk memilih tema baju yang berwarna, karena dari hasil voting yang kami
dapat warna baju yang akan di gunakan berwarna gelap. Tibanya dikelas, aku menyampaikan
saran dari Bu Intanti. Namun Aqil tidak terima atas apa yang kusampaikan. Kami pun cek cok
beberapa saat yang menyebabkan sampai cerita ini ditulis kami tidak saling tegur. Semoga
semuanya akan membaik nantinya.

Aktivitas ku di kelas 12 ini cukup padat, mulai dari les dari pulang sekolah sampai
malam, mengerjakan berbagai macam tugas, mempersiapkan diri menghadapi ujian nantinya
dan tak lupa tetap meluangkan waktu untuk berbagi cerita bersama teman.

Inilah sebagian cerita yang kualami di masa putih abu-abu ku. Suka dan duka telah
kurasakan. Masa ini merupakan masa yang paling indah bagiku dan mungkin juga bagi
teman-teman ku. Aku mengucapkan terima kasih kepada guru-guru yang telah membimbing
dan memberikan ilmu kepada ku di masa putih abu-abuku. Semoga semua yang telah kalian
berikan dapat bermanfaat bagiku dimasa depan.

Teruntuk sahabat-sahabat ku, terima kasih telah menjadi sahabat ku, menjadi tempat
bagiku menceritakan segala suka dan duka ku. Terima kasih telah mau menerima segala
kekuranganku. Tak terasa sudah hampir 3 tahun kita saling mengenal. Tiba saatnya nanti kita
akan berpisah, mencari jati diri masing-masing demi masa depan yang kita inginkan. Aku

Page | 179
berharap, kelak kita dapat meraih semua cita-cita yang kita inginkan. Dan pada saatnya nanti,
kita kembali bertemu membawa kebahagian dan kesuksesan yang sudah kita perjuangkan
selama ini. Semoga persahabatan kita akan abadi dan semoga sukses teman-teman, aamiin.

Teruntuk kedua orang tua ku, terima kasih telah melahirkanku kedunia ini. Dari kalian
aku belajar tentang kehidupan, aku sangat menyangi kalian. Doakan anak mu ini, agar
menjadi orang yang sukses dan dapat meraih semua cita-cita ku. Janjiku, aku akan
membahagiakan kalian nantinya. Bismillahirrahmanirrahim, ya allah semoga hamba lulus
kuliah di PKN STAN jurusan DIII Pajak tahun 2019, aamiin ya rabbal ‘alamin.

Masa SMA, masa yang menjadi masa-masa yang paling indah sebelum melangkah ke
tahapan kehidupan berikutnya yaitu tahapan kehidupan yang lebih dewasa. Semoga cerita ini
bisa mengingatkan kenangan-kenangan indah serta teman-teman dan sahabat-sahabat terbaik
untuk berbagai suka dan duka di masa itu.

Page | 180
27. Sebuah Kisah Klasik Indah

Oleh Rizky Rahmawati

Aku mengawali pagi ini dengan senyum yang ceria dengan kicauan burung-burung
yang terdengar sangat merdu di telingaku. Namaku Rizky Rahmawati yang sering dipanggil
Rahma. Aku sekarang duduk di bangku SMA kelas 12 yang sebentar lagi akan melanjutkan
ke Perguruan Tinggi Hidupku sangat sederhana. Aku terlahir dari Ayah yang bekerja sebagai
buruh bangunan dan ibu yang hanya Ibu Rumah Tangga. Aku anak ke 5 dari 5 bersaudara.
Ayahku sangat sederhana,ia selalu mengajarkan ku kebaikan dan karena dia lah aku mengerti
arti sebuah perjuangan.

Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Palembang, disini aku menghabiskan waktu belajar
ku selama 3 tahun. Sebelum resmi menjadi siswa SMA, aku mengikuti tes terlebih dahulu.
Tes dimana sebagai penentu kelulusan. Aku berusaha mengisi dengan benar agar hasilnya
tidak mengecewakan. Puluhan soal sudah kujawab dengan serius. Dan sekarang waktunya aku
berserah diri kepada Allah menunggu hasil yang terbaik. Apapun hasilnya, yang terpenting
aku sudah berusaha. Setelah beberapa hari, akhirnya pengumuman pun tiba. Pengumumannya
di umumkan di situs web SMA Negeri 4 Palembang. Aku sudah menunggu lama, tetapi aku
tak sanggup untuk melihatnya. Akhirnya aku meminta abangku untuk melihat hasil
pengumuman tersebut. Abangku juga merasa deg-degan membuka pengumuman tersebut.
Setelah bercanda gurau lama Abang pun membuka pengumuman tersebut. Alhamdulillah,
ternyata benar usaha tidak akan mengkhianati hasil. Aku pun dinyatakan lulus di SMA Negeri
4 Palembang.

Ternyata sehabis itu aku dan yang lain tidak langsung resmi menjadi siswa di sekolah
tersebut. Banyak kegiatan dan syarat-syarat yang harus di lalui. Seperti setelah dinyatakan
lulus esoknya aku harus ke sekolah karena akan di bagikan gugus untuk mengikuti latdis dan
MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Kami diminta datang pagi dan berkumpul di
lapangan sekolah. Disitu ada arahan dari Kepala Sekolah dan Wakil Kesiswaan SMA Negeri
4 Palembang. Lama berkumpul dan diberi arahan, wakil kesiswaan pun mengumumkan kelas
untuk MPLS yang terbagi atas 10 gugus. Aku masuk di gugus 6 yang bernama gugus Yupiter.
Pertama aku masuk gugus itu agak canggung karena banyak orang yang belum ku kenal. Aku
benci situasi ini. Dimana kita harus memulai beradaptasi dengan orang yang baru dan
lingkungan yang baru. Ternyata ketika semua orang sudah masuk ke gugus Yupiter, aku
sangat senang karena banyak teman-temanku SMP yang segugus dengan ku seperti
Page | 181
Agung,Giscka,Rizky w,Icha,Awel dan yang lain yang tidak terlalu dekat denganku. Disitu
aku juga satu gugus dengan my favorite boy sahabat cowok yang selalu ada di sampingku
sejak kls 7 yang kami ditakdirkan untuk satu kelas saat itu walaupun di SMP kami tidak
pernah sekelas. Tiga hari pertama kami melakukan Latdis (Latihan Kedisiplinan) dimana
kami berdiri dari pagi sampai siang hari melakukan berbagai gerakan arahan dari sang
pembina Latdis yaitu seorang tentara. Kami dituntut untuk disiplin dan taat aturan. Itu
merupakan suatu keadaan yang penting dan juga seru karena terdapat momen yang tidak bisa
dilupakan, seperti kami menampilkan yel-yel per gugus, kami juga melakukan gerak jalan per
gugus yang nantinya akan dinilainya. Gugus ku itu termasuk gugus yang kocak karena ada
banyak orang yang lucu dan yang kocak. I’am so lucky have them. Walaupun latdis seru tetapi
banyak memberikan efek di akhirnya. Kaki ku sangat pegal dan juga wajah ku belang dan itu
benar-benar terasa capeknya. Ternyata sehabis itu belum juga resmi jadi siswa. Kami masih
harus mengikuti MPLS. Disitu aku sangat bahagia, ternyata MPLS benar-benar seseru itu.
Aku lupa bagaimana kejadiannya. Hari pertama MPLS kami diminta untuk unjuk bakat. aku
belum mengetahui bakat ku apa hingga hari H tiba. Dengan terpaksa, aku bernyanyi.
Walaupun suara pas-pasan yang penting maju. Toh itu juga bukan perlombaan. Sewaktu
unjuk bakat banyak teman-teman ku yang berbakat seperti bermain gitar, bernyanyi, berpidato
dan sebagainya.

Hari pertama pun berakhir, kami pulang kerumah masing-masing. Setelah itu, hari
kedua pun tiba. Dimana kami diajak mengelilingi lingkungan SMA Negeri 4 Palembang.
Disitu kami ditunjukkan denah SMA Negeri 4 Palembang. Seperti tempat kantin,kantor guru,
ruang Tata Usaha dan lain-lain yang tidak bisa saya ucapkan. Satu kesimpulan ku disaat
mengelilingi ini. Ternyata SMA Negeri 4 Palembang sangat luas dan juga sangat megah. Aku
beruntung dan bangga bisa sekolah disni. Sewaktu pulang sekolah, kami diberi tugas yaitu
melukis kotak sampah dari wadah cat. Dan aku suka momen itu, aku satu kelompok dengan
my favorite boy dan kami menghabiskan waktu untuk ketawa dan seru-seruan saat itu.
Keesokan harinya pun tiba. Disini momen terpucak dari masa MPLS. Dimana kami dimarahi
oleh kakak pembina gugus kami yaitu kak Cut, kak Deo, dan kak Riza karena kami tidak
kompak. Aku sadar betul gugus kami memang sering main-main tetapi kami sangat berusaha
untuk kompak semaksimal mungkin. Disitu kami benar-benar Down. Kami di salahkan satu
persatu. Semua kesalahan kami dari hari pertama di ungkit. Aku sewaktu itu duduk di depan
dan aku nangis saat itu. Aku tipe orang yang mudah untuk nangis terlebih jika dibentak.
Ternyata yang sering buat ribut pun dipanggil ke depan sekitar 6 orang. Dan disitu terdapat
my favorite boy. Dia benar-benar dijatuhkan saat itu. Hingga ia ternangis. Aku tidak tau yang

Page | 182
pastinya yang jelas baru kali ini aku melihatnya menangis dan di depan orang banyak. Bukan
berarti dia lemah atau cengeng. Itu semua karena dia menyadari kesalahannya dimana saat itu
dia sebagai kapten saat memimpin gugus. Aku benar-benar ikut menangis juga. Kami semua
menangis. Dan setelah lama kami di marahi ke enam orang itu pun diminta tiga kakak
pembina untuk ikut kebawah. Kami menunggu lama, setelah itu mereka pun kembali ke kelas.
Dan demi apapun Tuhan ternyata itu prank untuk membuat kami menangis. Dan kakak-kakak
tersebut meminta maaf kepada kami karena mereka telah membuat kami menangis. Aku
benar-benar jengkel saat itu, tetapi apa boleh buat semuanya sudah terjadi. Setelah itu kami
langsung mengabadikan momen-momen tersebut lewat sebuah kamera. Aku sangat bahagia
bisa kenal mereka.

Ternyata apa yang sebelumnya saat aku pikirkan bukan seperti kenyataan. Aku yang
menganggap mereka tak asik dan awkward. Ternyata salah besar. Ternyata mereka seru dan
sangat lucu. Aku bangga bisa mengenal mereka dan itu merupakan momen yang tak pernah
lupakan. Terimakasih telah menjadi bagian terindah dari hidupku. Terimakasih karena telah
memberi warna baru dalam awal masa SMA. Ternyata benar seperti banyak orang yang
berkata bahwa SMA adalah masa yang paling indah. Dan dari awal masuk SMA saja saya
sudah percaya itu. Yupiter give me a wonderful memory and i'm so lucky to have them.

Setelah habis masa MPLS , kami pun diminta untuk mengikuti tes peminatan dan tes
IQ dimana itu akan menentukan jurusan apakah IPA ataupun IPS . Awalnya aku sangat
berkeinginan untuk masuk jurusan IPS. Sehingga sewaktu tes aku mengisi nya terserah
mauku dalam maksud aku tak serius mengisinya. Dan entahlah seperti nya faktor
keberuntungan tidak berpihak bersamaku. Hari pengumuman jurusan pun tiba. Dan hasilnya
tidak sesuai yang aku harapkan. Aku masuk jurusan IPA terlebih IPA1 dimana mayoritas
siswanya pintar semua. Aku sedikit merasa minder untuk bersaing dengan mereka karena aku
tahu kemampuan ku sangat buruk untuk bidang sains dan matematika. Awalnya aku berniat
untuk pindah jurusan IPS tetapi itu sangat dilarang oleh keluarga ku. Mereka berfikir
lowongan kerja untuk anak IPA itu sangat banyak seperti Dokter, Pertamina, Pusri, PLN dan
masih banyak BUMN lain yang meminta siswa jurusan IPA. Ayah ku juga berkata jika suatu
saat nanti kuliah aku ingin lintas jurusan itu tidak masalah. Karena IPA adalah pondasi. Jika
kita IPA maka kita lebih sering dituntut untuk berpikir kritis sehingga kita bisa untuk
mengambil kuliah jurusan IPS. Itulah keunggulan Anak IPA. Anak IPA dengan mudah
merebut lahan IPS tetapi anak IPS cukup sulit merebut lahan IPA.

Page | 183
Tiba hari dimana aku masuk kelas untuk pertama kalinya. Aku sangat benci situasi
semacam ini. Dimana aku sudah nyaman dan bahagia dengan kelas Yupiter sewaktu MPLS
tetapi sekarang harus berpisah dan berlainan kelas. Sungguh, beradaptasi itu tidak lah mudah
dan kita tidak gampang untuk mengetahui semua karakter orang yang baru kita kenal.
Ternyata aku masih sekelas dengan Agung yang dari SMP aku sekelas dengannya.
Membosankan memang tetapi itulah takdir. Kenyataannya kita tidak bisa memilih takdir.
Seperti halnya aku yang tidak sekelas dengan my favorite boy. Sedih sih cuma ya balik lagi
itulah takdir. Dan aku berusaha untuk menerima takdir ku ini. Aku menerima takdir Allah
yang memberiku kesempatan untuk masuk dalam kelas 10 ipa1. Aku yakin Allah pasti
memberikan yang terbaik untuk umatnya. Hari demi hari pun berlalu, aku belum
mendapatkan teman dekat yang terbaik. Karena pada dasarnya aku pemilih. Aku tidak mau
sembarang orang yang bisa jadi teman dekatku. Aku lupa awalnya bagaimana yang jelas aku
menemukan tiga teman terbaik. Padahal kami dulu tidak satu SMP hanya saja Intan yang dulu
satu SD dengan ku dan itupun kami tidak terlalu dekat. Aku menemukan sahabat yang
terbaik. Dwi Sekar Wati, Syarifah Khairunnisa dan Haura Intan Satiti. Kami langsung nyaman
satu sama lain ketika kami mengobrol dan bercanda gurau. Disaat itu kami membentuk geng
yang bernama 'bc redi'. I don't care anggapan orang tentang kami alay. Karena sejatinya
setiap orang punya cara sendiri untuk mengungkapkan kebahagiaannya masing-masing.
Sebelum resmi menjadi siswa SMA negeri 4 Palembang kami harus mengikuti pengukuhan
yang diadakan di ogan. Disitu kami benar-benar disahkan dan resmi menjadi siswa SMA
negeri 4 Palembang. Banyak momen-momen indah sewaktu pengukuhan dimana kami seru-
seruan bareng, foto-foto dan juga bercanda gurau. Selama kelas 10 aku sebangku sama Widya
yang merupakan teman kelasku sewaktu SMP. Aku berusaha untuk memahami pelajaran IPA
seperti fisika,kimia dan biologi. Ternyata aku baru tahu jika di SMA itu ada mata pelajaran
peminatan. Dan aku sangat bersyukur kelas aku mendapatkan peminatan ekonomi yang
hingga saat ini menjadi pelajaran favorite ku seperti dia hihihi. Aku sudah berusaha
semaksimal mungkin untuk menangkap pelajaran IPA tetapi inilah kemampuanku. Ternyata
banyak diantara teman-teman ku yang merasa salah jurusan. Yang awalnya berniat masuk IPS
ternyata masuk IPA. Maulida, dia orang yang bernasib sama seperti ku. Yang mengirw kami
akan masuk IPS ternyata takdir berkata lain. Tetapi kami saling menasehati jika inilah
keputusan Allah yang terbaik. Dan tidak ada yang sia-sia dari takdir Allah ini.

Waktu ulangan semester ganjil pun tiba. Dan disitu aku sudah berusaha semaksimal
dan semampuku. Minimal aku masuk 15 besar. Setelah mengikuti ulangan, tiba saatnya
pembagian rapot. Disitu aku sangat deg-degan sekaligus khawatir. Aku takut mengecewakan

Page | 184
diriku dan keluargaku. Dan aku benar-benar merasa kecewa dengan diriku saat itu juga.
Mengapa aku bisa sebodoh ini di kelas ini tuhan. Aku membayangkan jika aku masuk IPS
pasti aku mampu untuk masuk 5 besar. Tetapi di kelas ini aku peringkat 22 dari 32 siswa .
Dengan kata lain aku termasuk 10 terbawah. Disitu aku down. Aku merasa Tuhan tak adil
terhadap ku. Awalnya aku sering melamun dan hampir putus asa. Tetapi aku menemukan
quotes di google yang intinya tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik,
bermimpi lah setinggi langit karena jika kau jatuh kau akan jatuh diantara bintang-bintang. Itu
merupakan salah satu quotes dari bapak presiden kita yaitu Ir. Soekarno. Melalui quotes itu
aku semakin termotivasi dan aku merasa semangat untuk mengejar cita-cita ku. Aku sangat
ingin untuk masuk dan menjadi mahasiswa PKN STAN. Karena PKN STAN merupakan
sekolah kedinasan dimana biaya pendidikannya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Aku
sangat bertekad dan berusaha untuk masuk situ walaupun aku tahu itu adalah hal yang sulit.
Just because its hard, doesn't mean its impossible. You can di it. Yang terpenting usaha dan
doa selalu beriringan.sejak saat itu aku mulai bangkit dari keterpurukan. Aku mulai semangat
untuk belajar dan menggapai cita-cita ku. Hari demi hari ku lalui dengan membaca dan
berlatih. Karena aku sangat senang membaca. Koran, komik,novel semuanya ku suka. Karena
bagiku membaca itu jendela ilmu. Semakin banyak buku yang sering kita baca, semakin
banyak ilmu yang akan kita dapat. Tidak terasa ulangan semester 2 pun tiba dan aku kali ini
benar-benar mengisi dengan serius dan berusaha semaksimal mungkin.

Sebelum bagi rapot, kami ada kegiatan yang di namakan classmeeting untuk
merefresh diri setelah bertempur dengan ratusan soal. Kami menghabiskan waktu di
classmeeting dan itu sangat seru. Sewaktu itu kelas X IPA 1 mengikuti lomba tarik tambang
yang kalau tidak salah diikuti oleh Widya,Atika,Riska,Rafni,Aqil dan aku lupa yang lainnnya.
Karena mereka semua berbadan besar tanpa disangka dan di duga kami juara. Kalau tidak
salah juara 3. Walaupun hanya juara 3 setidaknya itu awal yang bagus membuat prestasi bagi
kelas X IPA 1 .Classmeeting pun berlalu dan tiba saatnya pembagian rapot semester 2.
Dimana ini menentukan naik atau tidak untuk ke kelas X1. Setelah walikelas memberikan
arahan dan motivasi peringkat pun diumumkan. Walaupun belum maksimal tetapi aku
bersyukur. Aku mendapatkan peringkat 16. Walaupun belum masuk 10 besar setidaknya itu
hal yang lumayan. Aku akan meningkatkan lagi usaha ku sehingga aku bisa mendapatkan
hasil yang lebih baik dari ini.

Dan akhirnya aku naik ke kelas XI. Di kelas ini aku sebangku dengan Dwi dan di
belakang aku ada Iko dan Dayat. Two annoying people in my life. Sewaktu kelas XI aku
mendapat kan lagi teman terbaik yang berada di suatu grup bernama upin-ipin. Yang
Page | 185
anggotanya ada kami berempat ditambah Dias,Dayat,Iko,Yulizar,agung,dan maldim. Iam so
lucky to have them. Mereka asik dan benar-benar kocak. Kelas XI aku mendapatkan guru-
guru baru yang berbeda sewaktu kelas X. Salah satu guru yang selalu aku ingat adalah Pak
Abu Bakar. Guru tau yang sangat menakutkan. Dengan kulit hitam,wajah sangar, rambut
ubanan, tinggi tetapi sebenarnya baik kok. Pak abu sering meminta ku maju ke depan dan
mengerjakan soal matematika. Aku benci karena bapak itu menunjukku sewaktu aku belum
siap sehingga aku kaget tetapi Alhamdulillah aku bisa menjawab soal yang diberikannya.
Kelas X1 merupakan masa yangpaling seru karena kami semua sudah saling mengenal satu
sama lain. Aku sempat dekat dengan seseorang tetap hanya sebentar dan aku langsung
melupakannya. Karena yang hanya ada dipikiran ku saat ini membahagiakan kedua orang tua
dan membuat my favorite boy bangga. Aku belajar terlebih untuk pelajaran ekonomi. Aku
sadar betul aku lebih cenderung minat ke ekonomi dibanding pelajaran IPA lainnya seperti
fisika, kimia, biologi. Apalagi ekonomi kelas X1 banyak hitung-hitungan seperti menghitung
laju pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pajak. I'm like that. Aku sangat suka menghitung di
pelajaran ekonomi seperti menghitung pajak tetapi yang aku bingung kan aku benci dengan
matematika. I don't know why yang jelas ekonomi menjadi salah satu bagian terpenting di
hidupku.

Tidak terasa , semester ganjil pun sudah mendekat dan aku mengikuti ulangan. Sama
seperti tahun lalu, aku selalu berusaha semaksimal mungkin dan jujur. Terserah mereka saat
ini unggul karena mereka mengepek saat ulangan. Yang jelas Allah itu adil. Aku merasa
benar-benar sudah berusaha semaksimal mungkin. Dan untuk hasilnya aku serahkan
sepenuhnya kepada Allah SWT. Yang jelas selalu kata-kata yang ku pegang usaha tidak akan
mengkhianati hasil sampai kapanpun. Hingga tiba momen saat pembagian rapot, dan aku
sangat berharap rapot itu tidak mengecewakan. Setelah walikelas ku tercinta yaitu pak Edi
Faisal memberikan arahan akhirnya ia menyebutkan peringkat. Dan Alhamdulillah lagi aku
sangat bersyukur walaupun itu belum terlalu maksimal. Aku mendapatkan peringkat 14. Yang
terpenting nilaiku naik semua dari semester satu. Karena itu merupakan syarat untuk lulus di
SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi). Semester satu pun berlalu. Kini
memasuki semester dua yang dimana aku harus lebih baik dari semester satu. Aku terus
berusaha belajar dengan semaksimal mungkin demi untuk menggapai cita-cita . Aku sangat
bersemangat di kala itu untuk belajar. Aku harus bisa membuat orang tua dan orang-orang di
sekitar ku bangga.

Sewaktu ulangan semester dua. Aku cukup puas karena aku mengisi rata-rata benar
dan maksimal. Aku yakin kali ini peringkat aku bakal naik lagi. Ternyata hingga pas
Page | 186
pembagian rapor disitu Ayuk sepupu yang mengambilkan rapot ku karena kedua orang tua ku
tidak bisa. Sewaktu aku menelpon Ayuk sepupu ku dan menanyakan peringkat ku dia
menjawab aku peringkat 27. Demi apapun aku sangat drop dan merasa tidak percaya jika aku
turun sejauh itu. Ternyata itu hanya prank. Ia senang jika melihatku ketakutan. Sungguh tidak
patut untuk di contoh. Dia bilang aku rangking 7. Demi apapun aku nambah tidak percaya.
Aku bisa masuk 10 besar di kelas ipa1? Apakah ini mimpi? No, ini nyata. Yaallah aku sangat
bahagia dan sangat bersyukur lagi-lagi aku diberikan nikmat mu yang besar. Aku
memberitahu kabar ini ke orang tua ku dan mereka tersenyum bahagia. Aku senang sekali.
Sewaktu liburan semester 2 itu aku pergi ke Jambi dimana aku mengunjungi saudara-saudara
ku yang di Merangin dan muara bungo. Iam so happy in here. Di Jambi dingin, dan udara nya
sejuk dan aku sangat suka disini. Setelah seminggu aku liburan di Jambi dan menghabiskan
waktu di sana akhirnya aku pun pulang kembali ke Palembang.

Dan sekarang aku pun sudah kelas 12. Kelas yang baru tetapi tetap orang yang lama.
Di kelas 12 aku benar-benar bimbang dimana disuruh memilih satu ujian peminatan. Sungguh
jika boleh ekonomi maka aku pilih ekonomi, karena cuma ekonomi yang pelajaran paling aku
kuasai dari kelas 10 sampai kelas 12 ini. Sayangnya tidak boleh. Dan aku belajar dari kelas 10
hingga sekarang aku belum mengetahui aku menguasai apa dari bidang IPA apakah biologi,
kimia, atau fisika. Tetapi ini lah hidup harus menentukan salah satu pilihan dan aku pun
memilih biologi. Karena memang biologi sedikit aku mengerti dibanding fisika dan kimia.
Kelas 12 sangat seru karena kami menjadi Mega senior yang artinya kami lah kelas tertinggi
di SMA Negeri 4 Palembang. Sewaku itu, kami sekelas mengikuti lomba yel-yel dalam
rangka hari habitat. Sungguh sangat sulit untuk membuat kami semua kompak dimana banyak
terdapat perbedaan pendapat dan juga banyak yang sering main-main dikala serius seperti
Samuel. Jatuh bangun kami lalui untuk mengikuti lomba yel-yel tersebut . Ada yang
berkelahi, berdebat dan sebagainya. Tetapi kami harus melupakan itu yang terpenting satu
tujuan kami yaitu menampilkan yang terbaik. Hingga saat har H tiba kami tampil dengan
sangat maksimal. Disitu kami sendiri yang tampil heboh sehingga juri dan semua murid yang
menyaksikan kagum dengan kami. Hari pengumuman lomba pun tiba. Dan tidak disangka dan
tidak di duga kami mendapatkan juara pertama lomba yel-yel. Sekali lagi memang benar
usaha tidak akan mengkhianati hasil. Jerih payahnya yang kami lalui sebanding dengan hasil
yang kami dapatkan. Walaupun hadiah nya tidak seberapa yang penting pengalamannya yang
luar biasa. Dan itu selalu kuingat sampai kapan pun.

Ternyata memang rencana Allah itu luar biasa. Kalau aku tidak masuk kelas ipa1 tidak
mungkin aku bertemu sahabat-sahabat terbaikku dan teman-teman satu kelas yang sangat luar
Page | 187
biasa. Ipa 1 memberiku banyak sekali pengalaman, karena ipa1 aku mengerti arti sebuah
kekeluargaan,kekompakan, dan perjuangan. Mereka memberi warna tersendiri di hidupku.
Tetapi yang jelas kami sebentar lagi akan berpisah. Mereka semua akan mencari jati diri
masing-masing. Aku tahu betul ini akan terjadi karena dimana ada pertemuan disitu ada
perpisahan. Aku harap kelak kami semua bisa bertemu lagi ketika kami semua sudah sukses
dan bisa saling sharing tentang kehidupan masing-masing. Aku tidak menyangka sudah mau
berpisah. Waktu memang cepat berlalu. Yang tadinya tidak saling kenal sekarang kenal dan
nanti akan berpisah. Untuk siapa pun yang membaca ini terus semangat menggapai cita-cita
dan jangan menyerah karena keadaan. Kamu mampu lebih baik dari hari kemarin. Terus lah
berusaha dan berjuang. Untuk teman-temanku semua semoga sukses ke depan dan sampai
jumpa di pertemuan selanjutnya dengan cerita yang baru. Semoga ipa1 menjadi kisah klasik
yang indah untuk kita semua! I'am so lucky to have them and i love them so much!

Page | 188
28. Samuel di SMA

Oleh Samuel Jayadi


Ya, benar. Nama saya Samuel Jayadi Pardede, bisa dipanggil apapun yang kalian mau.
Saya lahir dari keluarga kristen. Saya memiliki 2 saudara dan 1 saudari dan saya anak
terakhir. Kedua orang tua saya adalah orang Batak asli. Bapak dan Mamak saya merupakan
pedagang yang handal, yang mampu menghidupi keempat anaknya dengan tanggung jawab
dan dengan didikan yang keras agar anaknya menjadi disiplin dan menjadi orang yang baik.
Dan dapat menyekolahkan seluruh anaknya sampai bisa mencari pekerjaannya sendiri.
Buktinya ialah kedua saudara saya yang sudah bekerja, mengabdikan dirinya sebagai TNI.
Saya juga anggota dari kelas mipa1 SMAN 4 palembang. Hobi saya bermain futsal. Saya lahir
di Palembang pada tanggal 10 Maret 2001. Pada proses pembuatan novel saya sendiri ini saya
merasa disulitkan, karena saya sudah lupa dengan kejadian ataupun pengalaman saya pada
semasa sma. Jadi saya menceritakan dengan sebisa saya saja. Dan saya mohon maaf
sebelumnya jika ada kemiripan pada peristiwa,tempat atau kegiatan dengan cerita- cerita dari
teman saya sebelumnya.

Pada saat SMP, saya merupakan siswa yang nakal dan pemalas. Saya tidak
memperdulikan pelajaran disekolah. Dan nilai bagi saya masa bodohlah. Pada kelas 1 smp
saya pernah berkelahi sampai dua kali, penyebabnya cuman hal yang sepele. Pada kelas 2
smp saya mempunyai teman yang bernama Fachri. Dia anak yang yatim piatu, dia tinggal
bersama neneknya seorang. Dia adalah teman sebangku saya pada kelas 2 smp. Dan Fachri
memiliki kelebihan, dia memiliki gigi yang panjang kedepan mulut yang melebihi bibirnya.
Pada saat itu saya sangat kejam kepada Fachri. Saya menyuruh dia untuk menyelesaikan tugas
saya kepada dia. Dengan terpaksa Fachri pun mengerjakan. Dia pernah menolak untuk tidak
mengerjakan tugas sekolah yang sudah saya berikan, dan saya langsung menganjam sambil
memukul kepadanya. Jadi setiap saya menyuruh kepada Fachri, dia langsung menurutinya,
seperti memerintahnya untuk membelikan makanan dari kantin untuk mengantarkannya
kedalam kelas. Pada saat itu saya sangatlah kejam, tetapi saya juga merasa kasihan
kepadanya. Seringkali saya mentraktir Fachri karena ia tidak memiliki uang jajan. Sebagai
balas budi kepadanya itulah yang saya lakukan kepada Fachri. Kelas 3 smp, saya hanya
beremain-main dan tidak serius dalam pelajaran disekolah. Sepanjang smp saya kalau sudah
pulang sekolah langsung kepasar, karena jaraknya dekat dengan sekolah dibandingkan rumah
saya. Saya dipasar untuk makan siang dan juga membantu orangtua saya. Dan sepulang dari
pasar, saya langsung melakukan hobi saya yaitu bermain bola kaki dan juga bermain game
Page | 189
diwarnet dekat rumah. Malamnya pun saya kumpul-kumpul bersama teman disebuah warung.
Itulah yang saya lakukan sepanjangan smp. Tak terasa UN smp sudah mulai dekat dan saya
juga sudah mulai belajar, walaupun sedikit-sedikit. UN pun sudah saya jalani dengan lancar.
Yang paling menegangkan pada saat smp ialah pengumuman lulus atau tidaknya dari sekolah
tersebut. Saya cemas dan bimbang, apakah nilai saya bisa meluluskan saya? Itulah keresahan
saya. Akhirnya hari pengumuman pun datang. Dan saya diberikan surat tanda lulus dari
sekolah. Saya senang saat membaca surat tersebut. Dan merasa sedikit sedih juga karena
berpisah dengan teman seperjuangan yang baik dan menyenangkan.

Setelah lulus smp saya tidak tahu untuk melanjutkan kejenjang berikutnya. Atas saran
dari ibu saya untuk mengikuti tes di SMAN 4 Palembang. Pertama saya mengunjungi sekolah
tersebut untuk mendapatkan informasi. Sesampainya disana saya langsung bertanya kepada
satpam dari sekopah tersebut,"Pak bagaimana cara untuk ikut tes dalam sekolah ini? " dan ia
menjawab "kamu bisa langsung mengunjungi web ini", sambil menujuk kearah dinding
didekat pos satpam tersebut. Dan tak lupa saya mengucapkan terimah kasih kepadanya.
Setelah itu saya bergegas untuk langsung kewarnet untuk langsung mengunjungi web
tersebut. Saya memasukan data yang perlu kedalam situs itu dengan benar. Dan juga
membawa berkas yang diperlukan didalam web tersebut untuk menyerahkannya kepada
panitia sekolah tersebut. Pada saat menyerahkan berkas kepada panitia, pada saat itu
panitianya pak Suprayitno. Dan bapak tersebut mengecek berkas itu dan menemui
kejanggalan, yaitu berkasnya belum ditanda tangani oleh saya dan oranhtua saya. Dan saya
melakukan tandatangan diatas meja tersebut. Ia langsung berkata, " tolong ditanda tangani
terlebih dahulu oleh orangtua. Dimana orangtua mu?". Dan saya menjawab " orangtua saya
lagi bekerja pak". Bapak tersebut langsung menyuruh saya untuk pergi dahulu untuk menemui
orangtua saya. Karena untuk menandatangani surat tersebut. Kemudian saya langsung keluar
dari barisan. Saya malas untuk kembali lagi kerumah. Dengan sangat mudahnya saya
langsung menandatangani kolom tanda tangan orangtua dengan coretan- coretan. Dengan
waktu sebentar saya mengumpulkan kembali berkas yang diperlukan. Saat saya
mengumpulkan data, bapak tersebut bingung melihat saya. Dan ia menduga dengan berkata "
nak, kamu menandatangani kolom orangtua dengan tulisan kamu sendiri?". Saya tidak
menjawab dan hanya terdiam resah. Bapak tersebut berkata lagi dengan nada tinggi, "kamu
ini belum masuk sma ini sudah tidak benar". Dikumpulan banyak tersebut lantas diam sejenak
dan semua orang yang disana melihat kami. Saya merasa malu atas perkataan bapak tersebut.
Dan berkas saya tersebut tidak diterima lagi. Dan sebagai bukti bapak tersebut menyuruh
untuk membawa perwalian dari saya. Pada kejadian tersebut semua orang menyimak

Page | 190
pembicaraan kami, dan salah satu orangnya ialah ibu dari teman saya smp. Ibu tersebut
langsung bertanya kepada saya, kemudian saya langsung menjelaskan semuanya. Untuk
ketiga kalinya saya mengumpulkan berkas dengan ditemani ibu tersebut. Saat mengumpulkan
data bapak tersebut kaget melihat saya membawa wali. Dia diam dan tidak berkata lagi.
Pendaftaran pun sudah selesai dengan lancar, walaunpun agak sedikit malu.

Tiba juga hari dimana untuk menentukan masuk tidaknya saya dalam sma yang saya
daftar. Yaitu hari tes. Saya pada sebelum tes tidak mempersiapkan diri untuk belajar, saya
hanya mengandalkan kemampuan saya dari smp. Didalam tes saya tidak merasa kesulitan.
Sedikitpun tidak ada. Bagi saya soal-soal tersebut sangatlah mudah untuk dijawab. Pada saat
diruangan tes, saya melihat semua peserta tampak kesulitan menjawab. Saya bingung
terhadap semua peserta, apakah bagi mereka soalnya susah?. Bukannya sombong tetapi
menjawab soal tersebut dengan sebelah mata pun busa dijawab dengan benar. Dan saya
selesai lebih dahulu dari peserta lain,saya langsung mengumpulkan kertas jawaban saya
dengan percaya diri.

Setelah tes kemarin beberapa hari yang lalu. Saya menunggu pengumuman dengan
bersabar dan mengharap untuk bisa masuk. Saya sejak dari awal sudah yakin ditermia di
SMAN 4, sebabnya jikalau saya tidak masuk ke sekolah tersebut saya akan masuk ke SMA
swasta. Dan saya tidak antisipasi membeli formulir pendaftaran SMA swasta tersebut. Itulah
alasan saya yang terlalu yakin atas kemampuan saya. Saya datang lagi sekolah untuk melihat
hasil dari tes. Saya masuk kesekolah tersebut dengan peringkat yang lumayan juga. Kalau
tidak salah peringkat saya ke-51 dari beberapa ratus peserta. Semua peserta tes kira-kira
masuk semua, tetapi cuman ada 3 prang yang tidak lulus.

Pembagian gugus. Pembagian tersebut berdasarkan peringkat pada saat tes. Saya
masuk kedalam gugus Bumi. Dipandu oleh anggota kakak osis yang kalau benar namanya
Gibran. Masa ini sama saja dengan mos. Ya,kami berkeliling sekolah untuk mengenal
berbagai tempat dengan rinci. Kami latihan baris berbaris ditengah terik panas matahari yang
menyengat. Saya sanggup- sanggupkan saja. Dan juga membuat yelyel. Didalam gugus saya
mendapatkan teman yang lebih banyak lagi. Ada yang cantik, ada yang cerewet, dan ada juga
banci. Banci itu bernama Rama. Pada saat saya pertama melihat dia, saya rasa orang ini pria
yang tulen karena dari tinggi tubuhnya, mukanya yang sangar, dan berkulit hitam. Tetapi
saya salah besar karena itu saya jadi agak menjahuinya. Saya takut diperkosa olehnya. Dan
pada hari terakhir pada masa pengenalan lingkungan sekolah, sekolah ini mendatangkan

Page | 191
tentara. Tentara tersebut mengajari dengan benar bagaimana sikap hormat, baris berbaris,
maupun sikap tegak dengan sempurna.

Lagi- lagi tes yang membosankan. Adalah hal yang mudah bagi saya. Saya tidaklah
mengkhawatirkannya sama sekali. Bagi saya tes jurusan ialah tes yang membantu para siswa
untuk memperjelas kemampuan siswa, dimana siswa dapat mempekembangkan
kemampuannya tersebut. Pada hari tes jurusan, seperti biasa saya datang kesekolah dan
mengisi soal- soal IQ. Soalnya menurut saya lumayan juga, tidak terlalu mudah. Saya
merasakan soalnya dibuat secara berurutan dari kesulitan yang mudah sampai kesulitan yang
benar- benar sulit. Dari soal gambar sampai soal cerita yang membingungkan. Menjawab soal
tersebut dibatasi dengan waktu yang singkat, dari ratusan soal tersebut saya tidak menjawab
sekitar 10 soal karena waktunya sudah habis. Yakin, saya menjawab semua soal tersebut
dengan benar. Setiap ruangan tes siswa berdasarkan gugus mereka. Semua peserta seruangan
bersama teman segugusnya. Saya yang sebelumnya belum melihat soal IQ tersebut lancar-
lancar saja saat menjawab soal.

Saya pergi lagi kesekolah untuk mengetahui kelas saya yang nanti menjadi tempat
belajar. Saya berkeliling di barisan kelas sepuluh sebanyak tiga kali, dan melihat daftar nama-
nama yang masuk kekelas masing- masing. Saya tidak menemukan nama saya. Saya bingung,
kemudian ada satu teman lama dari sekolah dasar. Namanya Adhel, ia memberi tahu saya
bahwa saya masuk ke kelas X IPA 1. Tak disangka- sangka dan tak terduga, saya tidak
mengetahui bahwa ada dua kelas lagi yang belum saya cek. Memang tempat kelasnya tidak
berbarisan dengan kelas sepuluh lainnya. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih sambil
memeluknya. Saya pun langsung kerumah memberikan kabar kepada ibunda saya, dan dia
langsung meresponse senang.
Pertama saya masuk kelas x ipa 1. Saya melihat sudah banyak masuk lebih dahulu
daripada saya. Dan banyak juga teman smp yang satu kelas dengan saya. Kelasnya lebih jelek
dari kelas- kelas lain. Kelas yang gelap, lantai masih semen, dan juga sangatlah panas. Kelas
yang di idam- idamkan orang lain ternyata tidak sesuai dengan ekspetasi. Karna saya datang
masuk ke kelas lama, jadinya saya duduk dibelakang sudut. Dan ternyata ada teman satu smp
datang lebih lama dari saya. Lantas dengan senang hati saya menawarkan duduk sebangku
denganku. Namanya Emeraldy. Ia nampaknya orang yang pandai. Dia dipanggil babang
sewaktu smp, dan tetap dipanggil seperti itu sampai sekarang. Satu minggu belum belajar,
karena setiap pelajaran dan setiap guru untuk menyuruh memperkenalkan diri masing-
masing. Kakak- kakak setiap ekstrakulikuler masuk ke setiap kelas sepluh untuk
mempromosikan bidangnya masing- masing.
Page | 192
Saya pun ikut ekstrakulikuler futsal. Saya sangat senang untuk melakukan hobi saya
yang satu ini. Dan memungkinkan untuk lebih menguasai teknik yang belum saya dapatkan.
Saya baru tahu bahwa wali kelas saya maam Srierni ketika kami belajar di lab english.
Orangnya emosian, tetapi baik dalam memberikan nilai kepada muridnya. Dia wanita
pemberani yang selalu disegani oleh guru lainnya. Dan sepanjang kelas sepuluh saya belajar
seperti anak-anak lainya. Saya sekolah dengan hati yang senang. Dan pada saat kelas sepuluh
saya mengikuti seleksi turnamen futsal pocari sweet. Saya senang sekali karena saya masuk
ke tim turnamen tersebut, karena saya baru kelas sepuluh sudah bisa mengikuti turnamen
yang sangat bergengsi tersebut. Padahal masih banyak pemain kelas sebelas yang lumayan
hebat juga yang tidak terpilih. Saya latihan terus, malampun tak menjadi halangan untuk
latihan. Dan belajar dirumah pun terabaikan. Hehehehe. Pada saat masuk sma, saya sedih
juga. Karena di ulangan mid maupun semester. Saya melihat banyak orang yang mencontek
dari buku maupun hp. Saya pada saat smp tidak pernah mencontek, karena saya takut, saya
bingung kepada menyikapi perbuatan tersebut. Dan bagi saya mencontek itu percuma saja.
Sewaktu ulangan semester pun saya duduk bersama kakak kelas 12 ipa 1, namanya Naila.
Orang rohis yang alim, tidak mencontek, baik. Saya sangat senang duduk dengannya karena
dia tidak mencontek, saya pun jadi menirunya. Dia juga banyak membantu saya pada saat
ulangan, menjawab soal yang susah.
Kenaikan kelas pun berjalan dengan lancar, semua orang naik pada sma tersebut.
Nilai?. Hanyalah sebuah nomor yang tidak penting. Lebih penting apa yang saya dapati dari
setiap pelajaran. Kelas sebelas diwali kelaskan oleh seorang pria yang sangat sabar dan
mengajar dengan lembut. Edi Faisal. Dan saya duduk lagi bersama babang. Bukan saya yang
mengajak tetapi dia yang mengajak untuk duduk berdua dengannya. Saya tahu saya pintar,
jadi dia memohon kepada saya untuk duduk untuk kedua kalinya. Sekolah tak terasa, lagi -
lagi ulangan yang menguji kemapuan. Ulangan semester lewat begitu saja.
Naik kelas XII ipa 1, hari- hari semakin berganti dengan cepat. Wali kelasnya ialah
ibu Intanti. Orangnya pandai dan sangatlah berpikir dengan logis, dan juga penasehat yang
baik menurut saya. Dan lagi-lagi saya dudung bersama M.A.Emeraldy.Semua teman mulai
giat untuk belajar, memperbaiki nilai, memperbesar nilai, membaguskan nama baik dirinya
masing-masing dengan cara apapun itu. Persaingan tidak sehat pun tampak jelas dimata
Samuel. Samuel sering bertukar pikiran dengan babang. Dan dia juga menyadari atas yang
saya rasakan. Kami berdua tidak peduli dengan nilai. Kami mengutamakan sikap dan
pelajaran yang kami dapatkan disekolah. Kami bersikap dengan siapapun tanpa memandang
dari jabatan atau apapun itu. Kami sering menganalisa, banyak siswa yang sikapnya baik
Page | 193
dengan guru tetapi tidak dengan temannya, sekalipun teman sekelasnya. Semua hanya
berpandangan dengan tolak ukur dirinya masing- masing tanpa memandang dari sisi yang
lain. Harga diri sangatlah mahal. Bahkan dengan kata maaf pun tidak terbayar. Kata maaf pun
pantang dikeluarkan dari mulut. Ego menggebu- gebu. Itulah sebabnya kami berdua tidak
masuk dalam persaingan yang membunuh diri secara perlahan.
Saya belajar banyak dari ibu Siti. Guru yang pandai,baik, penyabar, memahami siswa,
berpikir logis, menerima pendapat dari siswa jika itu baik, ramah, berpandangan dari segala
sisi, penegur yang baik. Itulah sebabnya saya memfavoritkan guru yang satu ini. Ibu Siti telah
mengajar saya dari kelas 11. Dan ibu tersebut berbeda dengan guru- guru lainnya. Ibu Siti
memberikan waktu senggang untuk tidur ataupun istirahat di siang yang melelahkan yang
saya kenal dengan nama Meditasi.
Dan saya pada saat menulis novel ini masih duduk disemester satu kelas 12 ipa 1. Dan
bersambung , tidak dapat dilanjutkan cerita ini. Saya pada saat ini bersiap-siap untuk
melaksanakan ulangan semester. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu.

Page | 194
29. Semua Terasa Singkat

Oleh Shindy Taguci

Kalian tau gak sih hal apa yang paling gue benci didunia ini? Jika jawaban kalian itu
adalah disaat kalian gak ada uang itu salah ( tapi ada benernya juga sih hehe), tapi menurut
gue hal yang paling gue benci itu disaat berpisah. Huft… jika bilang perpisahan gue pengen
nangis nih, ya gue saat ini sedang ada diposisi itu sendiri. Kalian tau gak kalo gue hari ini
baru aja selesai ujian nasional, harusnya gue seneng ya tapi gak tau kenapa gue pengen
nangis. Tiba-tiba aja gitu ingatan gue terlintas disaat gue baru aja kenal masa putih biru. Masa
yang mengasyikan, masa yang gak ada malu-malunya. Cinta monyet mah gak usah
ditanyakan lagi hehe…

Dan gue saat ini baru aja selesai ikuti ujian nasional, itu tandanya gue bentar lagi
masuk masa putih abu-abu HORE.. banyak hal yang udah gue fikirkan saat gue akan masuk
masa putih abu-abu, mulai dari teman, guru, pelajaran, dan masih banyak lagi deh. Semua itu
udah gue pikirin dari gue kelas VIII SMP.

Dan harus kalian tau bahwa setelah beberapa hari gue ikut ujian nasional, hari ini gue
akan siap-siap buat menerima hasil dari pelajaran gue selama ini. Gue Shindy Taguci biasa
dipanggil shindy, tapi udah gak lagi sekarang banyak orang yang manggil gue dengan nama
belakang gue yaitu Taguci. Gue orangnya gak bodoh-bodoh amat sih, gue masih masuk loh di
sepuluh besar, bahkan sampai tiga besar. Tapi walau pun begitu tetap aja gue deg-degkan buat
menerima hasil ujian gue. Mana orang tua lagi yang disuruh ambil hasilnya, kan tambah deg-
degkan guenya. Gimana kalau turun nilai gue, ngamuk tu sih nyonya besar. Sudah 1 jam lebih
gue nunggu diluar kelas sama rombongan gue, kalian tau gak banyak orang bilang bahwa
rombongan gue itu milih untuk berteman, karena rombongan gue itu anak-anak yang
peringkat 1-8 dan itu termasuk gue. Padahal ya kita itu gak kayak gitu, emang dari awal
masuk disekolah ini kami itu selalu sama- sama, namanya juga takdir. Asikan cerita akihrnya
orang tua kami masing-masing pun keluar dengan membawa sebuah kertas yang gue yakini
itu hasil dari pada pembelajran kami selama ini, dan ternyata benar, akhirnya kami lulus
dengan nilai yang memuaskan.

Dan dari saat itu gue langsung disuruh mama gue untuk mendaftar disalah satu
sekolah Unggulan dipalembang, yaitu SMA UNGGUL NEGERI 4 PALEMBANG. Kalian

Page | 195
tau gak sih sebenernya gue itu gak ada niat banget mau masuk sekolah itu, gue sih pengennya
ya masuk SMA N 8, tapi Nyonya Besar alias Mama gue gak izini gue masuk sekolah itu.
Dengan alasan sih jauh, padahal ya sekolah itu masih diPalembang loh, Orang tua mah suka
lebay. Dan karena gue gak diizini sekolah yang gue inginkan jadi lah gue daftar di SMA
pilihan mama gue, dari pada gue gak disekolahi dan langsung dinakih lebih baik gue nurut
aja. Karena gue gak niat banget masuk sekolah itu jadi gue tekani sama mama kalo sampe gue
gak keterima disma itu gue mau masuk P E S A N T R E N. kalian jangan ada yang ketawa
denger gue mau masuk pesatren, gue bilang gitu karena gue pikir gue gak perlu mencari X
dan Y yang gak pernah ada habisnya buat dicari, gak perlu menghapal rumus-rumus fisika
yang banyak nya gak kehitung lagi, dan Gak perlu meneliti-meneliti hewan yang gak berdosa.
Dari pada gue harus melakukan semua itu lebih baik gue ngapalin al qur’an kan. Sok Alim
Banget Ya Gue

Tapi kalian tau gak sih, walaupun gue udah ngisi soal-soal tes itu dengan seenak
jidatnya Albert Einstein sialnya gue masih aja keterima disekolah itu Nasib Nasib. Mau gak
mau gue harus sekolah itu deh, sebenarnya sih gak ada salahnya gitu ya kalo gue masuk
sekolah unggulan tapi gue ngerasa kayak apa aja gitu. Setelah gue diterima disekolah SMA U
N 4 PALEMBANG Hari ini gue mengikuti kegiatan kayak sekolah-sekolah lainnya, namanya
MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah) ya sekarang namanya diganti, dulu kan MOS
sekarang udah berubah jadi MPLS. Sistemnya sama aja sih Cuma namanya aja yang beda,
ketemu dengan senior-senior yang sok galak, yang suka nyari sensai, dan yang suka gombali
anak perawan orang, pokoknya macam-macam deh.

Setelah semua orang yang mendaftar disma ini dan diterima kami langsung dibagi
gugus sesuai pilihan pihak sekolah, dan gue harus misah sama temen-temen smp gue, kecuali
rafita, salah satu rombongan gue yang paling lemot otaknya, pokoknya kalo udah bicara sama
dia, kita bisa kayak orang bodoh dibuatnya, karena ketidak jelasannya dalam bicara. Kenapa
sih gue harus satu gugus sama si lemot itu, bukannya gak suka tapi dia itu suka gak nyambung
kalo diajak ngomong kesel sendiri gue. Yaudahlah ya yang penting gue ada temen bicara, dari
pada gak sama sekali.

Sangat melelahkan masa-masa MPLS, mulai dari dijemur, disuruh LTBB, disuruh uju
bakat, pokoknya sangat-sangat melelahkan. Tapi dari sana gue banya belajar apa itu disiplin.
Dan gue sangat senang karena hari ini hari terakhir gue digugus Neptunus, karena hari ini-hari
terakhir jadi waktu kami banyak diluangkan di kelas.

Page | 196
Tapi kalian tau gak sih, Pembina gugus kami itu pada hari terakhir tiba-tiba aja marah,
terutama kak Oyen, kok oyen bilang kalo kami itu orangnya gak bisa diatur, bandel, pokoknya
gak baik deh, sampe-sampe kakak gita itu nangis oleh ulah kami. Karna gue gak ngerasa
seperti itu jadi gue B aja dong, tapi gak tau kenapa disaat kakak-kakak Pembimbing gue bahas
tentang orang tua dan kesannya mellow gue jadi nangis. Gue sangat benci renungan orang tua,
karna udah dipastikan gue bakal nangis. Dan loh tau gak semua itu pura-pura Cuma mau bikin
gue dan lainnya nangis sekaligus untuk memilih Queen and King. Sumpah kesel banget gue
saat itu.

Hari demi hari berganti hari ini adalah pembagian kelas setelas kami mengikuti ujian
pisikotes dan ujian peminataan buat gue masuk ke dalam jurusan Mipa atau Ips, dan kalo
kalian mikir gue mau masuk Mipa itu sangat-sangat salah, karna gue ingin banget masuk Ips.
Dan alasan gue, gue gak mau pusing-pusing mikiri hitung menghitung. Bayangkan saja
pelajaran Matematikanya aja ada 2 belum ditambah kimia and fisika, semua itu hanya bikin
kepala gue pecah. Tapi keberuntungan tidak berpihak kepada gue, gue ternyata masuk kelas
M I P A 1, What the F*** . sumpah demi apa pun gue gak perna terbayang masuk kelas Mipa.
Yang harus gue lakukan saat ini adalah bujuk mama gue buat pindahi gue masuk kelas Ips.

“ma, shindy masuk kelas Mipa 1” kata gue ragu, pasti mama gue akan tersenyum lebar
dengernya, kan dia yang doai gue buat masuk Mipa.

“Alhamdulillah, kamu masuk Mipa, akhirnya kamu bisa ikuti jejak ayuk kamu.” Tak
diragukan lagi mama tersenyum sangat lebar, sampai-sampai mau sobek tu bibir.

“tapi aku gak mau ma masuk Mipa, aku gak minat banget, aku pindah Ips bolehkan
ma?” Tanya gue ragu, dan kalian tau gak pikiran gue saat ini kalo 100% mama gue gak bakal
setuju dengan keputusan gue.

“ APA!!! Kamu mau pindah Ips?, engak boleh, kamu tetap harus masuk kelas Mipa.
Kamu itu bodoh atau gimana sih? Diluar sana banyak orang yang memberikan uangnya untuk
masuk kelas MIPA tapi kamu malah gak mau masuk Mipa. Pokoknya kamu gak boleh pindah
Ips, kamu Harus tetap Mipa.” Gue hanya bisa nangis, benarkan kata gue pasti mama gue gak
bakal izini gue buat masuk Ips. Sial banget sih hidup gue, sekolah pilihan mama, jurusan
pilihan mama, awas aja suami pilihannya juga. Bakal kabur gue dari rumah. Jadi Mau tak mau
gue harus ikuti apa yang menjadi keputusan orang tua gue

Keesokan harinya gue masuk ke kelas gue, aurah-aurah nya gak nyaman banget nih
kelas, semua orang pada sibuk sendiri untuk mencari tempat duduk masing-masing. Gue yang
Page | 197
baru datang dan melihat bangku depan sekali kosong tanpa aba-aba lagi gue langsung duduk
disana. Hari pertama gue masuk kelas ini, penilaian gue semua orang disini sangat tidak
mengasikan, tidak sama dengan teman SMP gue dulu. Tapi mungkin ini hanya baru saja,
entar juga akan bersosialisasi sendiri.

^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*

BEBERAPA HARI KEMUDIAN

Setelah beberapa hari gue masuk kelas ini, rasa nyaman masih aja gue rasakan.
menurut gue mereka itu sok jaim semua, termasuk gue sih sebenarnya. Kalo kalian pikir gue
balak bikin onar kayak waktu SMP maka kalian salah, gue dikelas ini menjadi orang yang
sangat pendiam dan tidak mempedulikan sekitar. Tapi karna sikap gue yang kayak gitu buat
gue ngerasa tidak nyaman, jadilah gue memilih masuk EXSKUL pramuka buat ngisi
kejenuhan gue.

Dan setelah gue masuk EXSKUL pramuka, gue merasa hidup lagi, gue gak lagi jadi
anak pendiam, karna gak bisa diemnya gue, dan gue ngerasa kurang nyaman ada dikelas, gue
sering bolos pelajaran, dengan alasan Dispen. Sampe-sampe gue dijuluki si RATU DISPEN.
Julukan yang bagus buat gue. Tapi gue Dispen nya bukan sediri berdua sama temen gue Dias,
sama-sama anak pramuka, dan sama-sama gak nyaman dengan kelas kita yang gak asik.

Dipramuka gue bisa tertawa lepas dengan teman yang asik dan senior yang lebih asik
lagi, apalagi senior cowok nya. Ada rasa yang lain yang telah gue rasai terhadap salah satu
senior gue. Awalnya sih gue gak ambil pusing akan rasa itu, tapi karna sikapnya yang selalu
buat gue tertawa membuat rasa nyaman itu semakin tumbuh. Chatinggan gue sama dia mah
lancar terus tiap harinya, buat gue terbawa perasaan. Cewek mana sih yang gak BAPER kalo
udah dibuat tertawa dan diperhatiin tiap hari. seperti itu juga gue, tapi gue sebisa mungkin
untuk menutupi perasaan itu kepada orang banyak, tapi ya percuma aja kalo mau ditutupi,
kedekatan gue sama dia aja udah jadi bicaraan publis.

“ciee yang lagi deket sama senior”

“uhuy shindy lagi deket nih sama kakak seiornya”

“cie adek gue lagi deket sama temen gue”


Page | 198
Seperti itulah kira-kira kata yang sering gue denger saat gue lagi jalan berdua sama
dia. Kalian pasti udah pada nebak dong gue lagi “Jatuh Cinta” dan gue akui itu. Dan itulah
alasan gue kanapa sering datang kepramuka walaupun gak sedang kumpul, gue penegn deket-
deket dia. Banyak hal yang kami jalani berdua dihari-harinya.

Dan hal yang gak akan pernah gue lupai itu, pada saat itu hujan turun tidak begitu
derasnya, dan gue sedang nunggu mama gue buat jemput gue, tapi sayangnya kata mama,
mama sedikit telat jemputnya jadilah gue nunggu dikosan dias, yang ternyata satu kos-kosan
sama DIA, karna pada saat itu dikosan dias lagi ada tamu. Jadilah gue minta dia buat nemeni
gue nunggu mama gue jemput. Kalian tau gak sih, disaat itu gue dan dia tukar cerita masa
kecil kami masing-masing, masa kecil dia yang lucu membuat gue tertawa hingga tak tau
bagaimana berhentinya. Disaat itu harapan gue sama dia makin besar. Gue berdoa untuk
diberikan yang terbaik gue dan dia.

^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*

BEBERAPA BULAN KEMUDIAN

Tidak terasa hari demi hari silih berganti, saat ini gue naik kelas XI dengan teman
yang sama. Banyak hal yang ingin gue ubah namun gue terlalu takut untuk melakukannya.
Dan dikelas XI ini gue masih aja tidak terbuka dengan teman kelas gue kecuali dias, karna
mereka itu mainnya rombongan dan gue gak suka itu, gue pikir di SMA hal yang seperti itu
tak akan pernah ada namun ternyata ada, gue sering yang namanya sakit hati karna mereka
yang suka cuek sama gue, tapi karna gue gak ambil pusing dan gue masih bisa hidup tanpa
mereka jadi gue B aja.

Kalian inget tidak dengan julukan gue kelas X tentang si RATU DISPEN, julukan itu
masih berlaku di saat gue kelas XI malah semakin parah. Lebih parahnya lagi terkadang gue
sekolah itu bukan untuk belajar tapi untuk pramuka. Bahkan yang parahnya lagi gue masuk
kelas itu hanya untuk letakan tas gue aja sebagai bukti bahwa gue itu masuk dan tidak alpa
setelah itu gue pergi deh ke sanggar pramuka.

Page | 199
Dan masalah kedekatan gue sama si DIA, saat ini mulai renggang tidak seperti dulu,
tapi gue selalu menggap dia sama seperti dulu-dulu. Tapi entah mengapa disaat gue nerima
jabatan sebagai Sekretaris Putri Pramuka dan telah dilantik, tiba-tiba aja dia seperti menjauh
dari gue. Walaupun tidak secara langsung menjauh tapi gue ngerasakan kejauh itu sendiri.
Namun disuatu hari dia kembali seperti awal, suka buat gue tertawa, dan perhatian sama gue.
Yang awalnya gue berniat untuk tidak lagi merasakan yang namanya Cinta darinya, secara
tiba-tiba dia berubah dan membuat rasa itu kembali muncul. Tapi hal itu tak bertahan lama.

Gue Tanya sama kalian, kalian bakal sakit hati gak sih jika, hari ini dia membuat loh
tertawa lepas dan dihari berikutnya dia malah jadian sama cewek lain, dan yang membuat gue
gak habis pikir dia malah nembak cewek itu ditengah lapangan dan ada gue saat itu. Sumpah
pada saat itu gue mau nangis, tapi gue gak mau dibilang orang cewek yang cengeng. toh dia
bukan pacar gue, Buat apa gue tangisi dia. Benar kata orang mulut bisa berdusta namun hati
tidak, Itulah yang gue rasa saat itu. Yang buat gue sakit banget semua sosmed gue di bloknya
semua.

Dan dari kejadian itu gue jarang banget pergi kesanggar prmuka karna disana pasti ada
mereka, buat apa melihat kejadian yang membuat gue sakit hati.

“guci loh kok gak dispen? Loh lagi patah hati ya?” kata salah satu temen gue, gue hanya bisa
tersenyum.

“ gak ada yang dikerjain lagi” kata gue singkat, “ouhh kirain loh lagi patah hati setelah
insiden doi lo nembak cewek,…Ups maksud gue mantan doi” gue gak jawab pertanyaan itu,
gue lebih memilih untuk menangkup kepala gue dengan kedua tangan gue.

Hari-hari gue seperti ada yang hilang, namun sebisa mungkin gue untuk menutupinya,
dan saat ini gue mencoba untuk terbuka sama temen satu kelas gue, karna gak bakal lama lagi
gue dan yang lainnya akan naik kelas XII, ke jenjang yang lebih serius. Gak mungkin dong
gue gak ada kenangan manis sama mereka, setidaknya gue dapat memahami satu sama lain.

^*^*^*^*^*^*^*^*^*
Page | 200
“DIHARI-HARI YANG TERASA BEGITU CEPAT”.

Saat ini gue duduk dibangku kelas XII, banyak hal yang akan membuat gue pusing
sendiri mulai dari pelajaran sampai dengan Universitas mana yang akan membimbing gue
untuk kedepannya. Dan bagaimana cara gue buat melalui tahap- tahap itu, dengan kemajuan
zaman sekarang membuat kami sulit untuk masuk ke universitas negeri jika KKM selalu naik,
dan peratura-peraturan yang sering diubah setiap tahunnya. Entahlah bagaimana dengan
tahun-tahun berikutnya akan semikn sulit untuk masuk perguruan tinggi negeri.

Ditahun-tahun ini banyak yang berubah mulai dari pikiran, teman, impian dan lainnya.
Teman satu kelas gue udah mulai akrab banget sama gue, seringkali tertawa receh. Dan gue
sudah bisa memahami satu sama lain. Kalian tau gak sih darimana gue bisa memahami
mereka. Mulai dari gue yang dipercayai mereka untuk menjadi sutradara dalam pelajaran
PPKN, dan dari sana gue memahami watak-watak mereka masing-masing, dan ada suatu hal
yang lebih gue pahami lagi dari kejadian disaat sekolah mengadakan Event dalam rangka Hari
Habitat. Gue yang dipilh untuk menjadi pemimpin mereka, yang bertugas mulai dari membuat
Yel-Yel salah satu lomba, Mengatur posisi, bahkan Mengatur temen gue. Disana gue bisa
memahami mereka, dalam kejadian salah satu teman gue yang adu bicara, mengakibatkan adu
mulut. Dari san ague paham mereka.

Dan dari kejadian itu gue akrab dengan mereka, bahkan sesekali mereka berkumpul
dimeja gue untuk bertukar cerita yang membuat kami tertawa. Dan sekarang gue banyak tau
yang selama ini gue gak tau. Dan mengenai senior yang pernah ada dalam hati gue, gue harap
untuk tidak ketemu dengan nya lagi, karna apa? Karna gue yakin bahwa rasa itu masih ada
smapai saat ini.

“Tahun-tahun yang begitu singkat, namun terdapat cerita disetiap harinya. Dan saya
beruntung disaat tahun-tahun singkat itu saya masih diberikan harapan untuk
memahami mereka yang salama ini saya pikir acu dengan keadaan saya. Banyak hal
yang mereka tidak tau tentang saya, cukup saya yang tau akan mereka, karna saya
yakin saya yang kalian lihat mudah tertawa bukanlah saya yang sebenarnya”

Page | 201
30. Kisahku Bagaikan Pelangi
Oleh Syarifah Khairunnisa
Namaku Syarifah Khairunnisa tetapi aku akrab di panggil dengan sebutan Eca, aku anak
kedua dari tiga bersaudara. Aku lahir di Palembang, 30 Agustus 2001, dan sekarang aku telah
berusia 16 tahun. Aku sekarang kelas 3 SMP. Aku sekarang menanti waktu kelulusan dan
memikirkan untuk meneruskan sekolah di SMA yang unggul.

Saat SMP aku mempunyai seorang sahabat laki-laki. Dia selalu bersama denganku,
setiap hari kami bermain, bercerita dan mengerjakan tugas bersama. Disaat ada tugas
kelompok kami selalu satu kelompok, intinya kami selalu bareng dimana ada aku dan disitu
pula pasti ada dia. Kami sangat dekat karena setiap kenaikan kelas itu siswa nya diacak setiap
tahun tetapi, kami berdua selalu satu kelas selama 3 tahun walaupun tiap tahun diacak
siswanya tetapi kami tetap sekelas. Oleh karena itulah kami menjadi sangat dekat satu sama
lain.

Dan akhirnya tiba waktu yang telah kami nanti selama ini, yaitu pengumuman
kelulusan. Yeah akhirnya kami semua dinyatakan lulus 100%. Kami sangat senang sekali,
kami pun berpotret-potret bersama untuk merayakan kelulsan kami tersebut. Setelah itu kami
memikirkan untuk melanjutkan SMA. Ada yang ingin SMAN 8, ada yang ingin SMKN 2 dan
ada juga yang SMAN 4, salah satu nya ya aku dan sahabatku itu. Lagi-lagi kami bersama
tetapi kami berbeda jalur, aku melalui jalur PMPA dan dia melalui jalur tes.

Walaupun kami berbeda jalur, tetapi kami mengurus semua berkasnya bersama mulai
dari mengurus legalisir sampai mengurus berkas-berkas yang diperlukan untuk mendaftar
disana. Karena aku jalur PMPA sehingga proses pengumpulan berkas ku lebih awal daripada
proses pengumpulan berkas punya dia, sehingga dia menemani ku untuk mengurusi semua
proses pengumpulan berkas-berkas punya ku dan saat proses pengumpulan berkas punya ku
semua nya tela selesai, sekarang giliran aku yang menemani dia untuk mengurusi semua
berkasnya. Saat itu bertepatan dengan puasa, ya kami sangat lelah rasanya karena harus
mondar-mandir mengurusi berkas-berkas dan cuaca juga sangat panas serta kami juga sedang
puasa. Setelah selesai mengumpulkan semua berkas-berkas, aku tinggal menunggu
pengumuman kelulusan PMPA dan dia bersiap-siap untuk mengikuti tes.

Beberapa hari kemudian keluarlah hasil kelulusan PMPA dan aku pun merasa gugup
apakah aku lulus atau tidak, dan setelah aku membuka amplop hasil itu ternyata aku
dinyatakan lulus. Aku sangat merasa senang dan sekarang tinggal menunggu kelulusan dia.
Dan tibalah waktu nya pengumuman, aku merasa gugup tidak tahu kenapa itu hasil dia tetapi
malah aku yang merasakan gugup. Setelah membuka website kelulusan dan ternyata ada
nama dia, yeah aku merasa lega sekali dan kami berdua sangat senang karena usaha kami
selama ini tidak sia-sia dan kami bisa satu sekolah lagi. Kemudian kami berdua mengurusi
verifikasi kelulusan tersebut dan mengukur baju sekolah. Dan yeah semua nya selesai, kami
sangat lega sekarang kami hanya menunggu waktu untuk masuk sekolah saja.

Dan ternyata mulai masuk sekolah saat lebaran ketiga, aku sedikit merasa kesal karena
disaat waktu dimana seharusnya merayakan lebaran malah harus bersekolah. Tetapi ya apa
Page | 202
boleh buat, aku juga penasaran ingin merasakan bersekolah di tempat yang baru dan
lingkungan yang baru. Saat nya tiba hari ini hari pertama aku memasuki sekolah baru. Saat
sampai disekolah ternyata disana telah ramai karena aku datang sedikit telat. Semua siswa
baru berkumpul dilapangan, disana banyak sekali anak-anak yang berasal dari beragam
sekolah dan anak-anak tersebut banyak yang tidak aku kenal.

Kemudian kami semua diperintahkan berbaris di lapangan diberitahu bahwa untuk


beberapa hari kedepan kami akan mengikuti MPLS terlebih dahulu sebelum resmi menjadi
siswa SMAN 4 dan kami pun dibagi dalam beberapa gugus yang dinamai dengan nama
planet. Dimulai dari gugus matahari, disebutkan nama siswa siapa saja yang masuk ke dalam
gugus tersebut dan nama ku tidak termasuk di dalam nya, kemudian gugus merkurius juga
begitu nama ku tidak termasuk juga, dan seterusnya disaat penyebutan nama di gugus mars
ternyata sahabat laki-laki ku itu masuk dalam gugus mars dan lagi-lagi nama ku tidak
termasuk. Dan sampailah di gugus yang ke-9 yaitu gugus neptunus dan namaku juga belum
disebutkan dan aku merasa sangat bingung kenapa hampir semua siswa telah disebutkan nama
nya tetapi nama ku belum juga disebutkan. Aku merasa bingung dan takut kalau aku tidak
mendengar saat nama ku disebutkan dan ternyata namaku memang baru disebutkan saat di
gugus pluto, yaitu gugus ke-10 tepatnya gugus terakhir.

Akhirnya aku pun masuk dalam barisan gugus pluto dan ternyata di gugus pluto itu
terdiri dari semua siswa PMPA, di gugus pluto terdapat lima dari SMP ku yang salah satu nya
aku dan aku juga perempuan sendiri dari SMP ku dan empat sisa nya laki-laki semua. Di
gugus pluto tersebut aku hanya mengenal empat laki-laki yang berasal dari SMP ku itu saja,
yang lain nya aku tidak mengenal mereka sama sekali. Setelah baris dilapangan, kami pun
diperintahkan masuk ke dalam kelas sesuai dengan gugus masing-masing. Saat memasuki
kelas aku bingung ingin duduk dimana dan duduk dengan siapa. Dan ternyata di gugus pluto
ada teman les ku nama nya Tiara, dan akhirnya aku duduk bersama Tiara. Di hari pertama aku
sangat pendiam, aku hanya mengobrol sama Tiara saja karena aku tidak mengenal anak-anak
digugus pluto tersebut. Aku sangat tidak menyukai situasi seperti ini, dimana aku hanya
menjadi orang pendiam karena aku tidak mengenal mereka dan aku adalah orang yang tidak
mudah berbaur dengan orang baru sehingga cukup lama waktu yang aku perlukan untuk bisa
berteman dengan orang yang baru ku kenal.

Akhirnya kami pun pulang dan besok, hari ke-2 MPLS kami diperintahkan untuk
membawa name tag yang dibuat dari kardus serta memakai pita sebanyak sesuai dengan
tanggal lahir masing-masing, ya tanggal lahir ku tigapuluh sehingga aku harus memakai pita
sebanyak tigapuluh. Hari kedua pun tiba dan kami lagi-lagi dibariskan dilapangan, dilapangan
seharian kami dilatih baris-berbaris oleh beberapa tentara. Dari pagi sampai siang kami
dilapangan dilatih berbaris yang benar dan disana juga kami dilatih untuk disiplin. Ya lagi-
lagi aku sangat merasa kesal karena kami dilatih dilapangan disaat cuaca panas dan kami juga
tidak diperbolehkan untuk duduk. Ini situasi yang paling melelahkan bagiku dari pagi sampai
siang berlatih di lapangan dalam keadaan cuaca yang panas, ya apa boleh buat suka atau tidak
aku harus mengikutinya karena semua anak juga mengikutinya. Dan aku juga mulai
mempunyai teman disaat hari ke-2 MPLS ini.

Hari ini hari ke-3 MPLS dan hari ini kami kembali dilatih LTBB dilapangan, dan hari
ini malah makin panas dari kemarin. Ya dua hari harus mengikuti LTBB dilapangan berpanas
Page | 203
dan sangat melelahkan itu sangat membuatkan merasa sangat-sangat kesal dan pasti muka ku
juga belang karena berpanas selama dua hari. Tetapi hari kami dilatih tidak sampai siang
melainkan hanya sampai jam 09.00 saja, dan sisa waktu nya kami menampilkan LTBB
berdasarkan gugus masing-masing dan akan dinilai yang mana gugus yang paling baik LTBB
nya.

Saat penampilan LTBB gugus yang dipanggil untuk tampil, gugus yang lainnya
dipersilahkan untuk duduk menonton penampilan gugus yang sedang tampil. Gugus pluto itu
merupakan gugus terakhir dan aku kira tampil nya terakhir juga, tetapi saat urutan kedua
ternyata gugus pluto yang dipanggil untuk tampil. Aku merasa gugup saat tiba-tiba gugus ku
dipanggil untuk tampil, aku gugup tampil di tengah lapangan dan ditontoni oleh banyak
orang. Tetapi walaupun aku merasa gugup, aku berusaha untuk merasa tenang dan tampil
maksimal agar hasil nya juga bisa maksimal.

Akhirnya kami pun selesai tampil, kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari
gugus-gugus lain. Semua gugus akhirnya selesai penampilan LTBB masing-masing dan inilah
waktu yang di nanti-nanti yaitu pengumuman LTBB gugus yang terbaik. Yeah ternyata gugus
pluto merupakan penampilan LTBB terbaik dan kami anggota dari gugus pluto sangat merasa
senang karena tidak sia-sia selama dua hari kami dilatih berpanas-panas dan lelah kami itu
membuahkan hasil yang baik. Setelah selesai itu kami dipersilahkan untuk masuk ke dalam
kelas masing-masing dan kemudian kami dipersilahkan untuk pulang.

Hari ke-4 pun tiba, dimana ini merupakan hari terakhir MPLS. Aku merasa senang
karena MPLS yang melelahkan ini akhirnya selesai juga, tetapi aku juga merasa sedih karena
harus berpisah dengan teman-teman gugusku dan aku juga tidak siap untuk berbaur kembali
mengenal orang baru lagi yang mana aku ini sulit untuk berbaur. Di hari ke-4 ini merupakan
hari dimana kami harus unjuk bakat masing-masing. Satu persatu mereka menampilkan
bakatnya, ada yang bakat menyanyi, melukis, dance, bermain alat musik, mewarnai dan masih
banyak lagi. Tetapi aku bingung aku harus menampilkan bakat apa, ya aku sangat bingung
tiap kali harus unjuk bakat. Ketika namaku dipanggil untuk unjuk bakat aku meminta untuk
dipersilahkan anak yang lain dulu untuk unjuk bakat dan kemudian aku malah permisi ke
toilet dan aku berdiam di toilet sampai waktu habis.

Akhirnya waktunya habis dan aku pun masuk ke dalam kembali, aku merasa lega
karena aku tidak unjuk bakat. Setelah itu kami pun tiba-tiba dimarahi dan dinasehati oleh
kakak-kakak pembimbing kami. Dan aku juga sangat tidak suka situasi ini dimana ada orang
yang menasehati membicarakan tentang orang tua, aku sangat sensitif jika membahas tentang
orang tua. Ketika mereka membahas orang tua, aku sangat sedih dan menangis karena aku
merasa aku belum bisa membanggakan kedua orang tua ku. Kemudian kakak pembimbing
kami mengatakan bahwa salah satu dari kami ada yang tidak lulus MPLS dan kami semua
sangat sedih. Tetap terlepas dari itu semua ternyata itu hanyalah jebakan mereka nya. Dan
berakhirlah masa MPLS dimana masa yang sangat melelahkan tetapi menyenangkan juga.
Aku merasa senang sekaligus merasa sedih dengan berakhirnya masa MPLS ini.

Setelah berakhirnya MPLS tersebut. Hari ini kami akan menghadapi tes jurusan, yang
akan menentukan kami apakah masuk kedalam kelas IPA atau IPS. Kemudian kami semua
pun mengikuti tes dan ya begitulah aku menjawab soal-soal tersebut semampu dan
Page | 204
semaksimal aku. Adapun kalau aku tidak tahu jawabannya, aku bertanya dengan teman
sekitarku. Akhirnya tes pun terselesaikan dan berjalan dengan lancar. Kami tinggal menunggu
hasilnya apakah masuk ke dalam kelas IPA atau IPS. Dan tiba lah waktu nya pengumuman
jurusan sekaligus kelas kami masing-masing. Tidak tahu kenapa aku merasa biasa saja saat
pengumuman itu aku tidak merasa gugup dan takut sedikitpun, sedangkan ada salah satu
temanku yang sangat gelisah sekali dia takut kalau tidak masuk ke dalam kelas IPA.

Kemudian kami semua dipersilahkan untuk mencari kelas kami masing-masing sesuai
dengan nama yang sudah di tempelkan di depan kelas. Aku pun mulai mencari kelasku, aku
mulai dari kelas atas ku perhatikan satu persatu apakah ada nama ku terdapat di dalam kelas
tersebut. Dan hampir semua kelas telah ku lihat nama nya tetapi tidak ada namaku, ternyata
saat tersisa satu kelas aku pun melihat daftar nama di depan kelas itu dan ternyata ada namaku
di kelas tersebut. Kemudian aku pun masuk ke dalam kelas itu dan ya lagi-lagi aku bingung
harus duduk dimana karena semua bangku hampir berisi semua dan aku bingung harus duduk
dengan siapa karena aku tidak mengenal mereka. Akhirnya aku pun memilih untuk duduk
sendirian di belakang di dekat dinding.

Di kelas itu terdapat enam teman gugus ku yang bernama Intan, Dayat, Rafni, Septa,
dan Novi, aku tidak dekat dengan mereka berenam tetapi setidaknya aku telah kenal dengan
meraka dan juga aku pernah satu kelompok dengan Intan, Rafni dan Septa saat kami membuat
tugas MPLS. Dan aku tidak menyangka ternyata aku satu kelas dengan teman les ku saat
SMP, tetapi aku ragu apakah dia masih mengenalku atau tidak.

Beberapa saat kemudian ternyata ada anak yang salah kelas dan kebetulan anak itu
duduk dengan teman gugusku yang bernama Sarko, sehingga setelah anak itu pindah kelas
aku berniat untuk duduk dengan teman ku itu. Aku pun menchating dia untuk mengajaknya
duduk bersama ku dibelakang, tetapi dia tidak mau dan dia mengajak ku untuk duduk di
depan bersamanya. Akhirnya aku duduk dengan Sarko, walaupun aku tidak begitu dekat
dengan dia tapi ya apa boleh buat daripada aku duduk sendirian. Hari pertama di kelas kami
masih dalam tahap perkenalan, tiap guru masuk pasti kami perkenalan. Aku pun ingat
beberapa nama mereka, walaupun belum semuanya ku ingat.

Disini aku kembali harus menjadi orang pendiam karena ya aku baru mengenal mereka
semua, walaupun disana ada teman gugusku dan teman lesku tetapi aku tidak begitu dekat
dengan mereka. Aku jarang sekali di kelas karena saat istirahat aku keluar bersama teman
SMP ku, aku di dalam kelas hanya ketika belajar saja. Walaupun aku sebangku dengan Sarko
tetapi aku belum pernah menegurnya sekalipun apa lagi mengobrol dengan nya. Setelah
beberapa hari kemudian kami mendapatkan tugas dari guru dan saat itu aku sedang diluar
kelas sehingga aku tidak mengetahui kalau ada tugas dan ketika aku masuk kelas, Intan
memberitahu ku tugas tersebut dan itulah pertama kali nya aku berbicara dengan Intan dari
beberapa hari kami sebangku baru itu pertama kali berbicara.

Setelah beberapa hari dilewatkan, aku dengan Sarko pun akhirnya menjadi dekat dan
aku juga mulai berbicara dengan teman-teman satu kelasku. Walaupun aku belum begitu
akrab dengan mereka tapi aku yakin seiring berjalannya waktu pasti aku akan dekat dan akrab
dengan mereka semua karena aku akan sekelas dengan mereka selama tiga tahun kedepan.

Page | 205
Kemudian besoknya saat aku memasuki kelas aku bingung kenapa jumlah anggota kelas
menjadi lebih banyak dari kemarin, dan ternyata ada siswa pindahan dari IPS ke IPA.

Sama seperti kami, mereka juga dipersilahkan untuk perkenalan diri saat tiap guru
masuk. Tiap anak pindahan yang perkenalan ke depan, pasti aku dan Intan mengomentari
anak tersebut bagaimana menurut pendapat kami watak anak tersebut. Yang pertama maju itu
nama nya Akbar Darmawansyah, menurutku dia menyeramkan dengan postur tubuh nya yang
besar dan menurut Sarko dia itu orang yang egois. Kedua itu nama nya Dwi Sekar Wati,
menurutku dia itu orang yang sombong dan menurut Sarko juga begitu karena melihat dari
postur wajahnya. Ketiga itu namanya Fikri Al-Akbar, aku telah mengenalnya terlebih dahulu
saat aku sedang menemani sahabatku ke komperta dia juga ikut ke komperta dan dia itu teman
sahabatku, dan menurut Sarko dia itu orang yang egois juga. Keempat itu namanya Giscka
Ayu Cahyani, menurutku dia orang nya keras dan menurut Sarko juga begitu. Kelima itu
namanya Irma Annisa Suryani, menurutku dia itu suka mencari perhatian dan menurut Sarko
dia itu orang yang suka mengatur orang lain dan Sarko suka dengan nya karena dia anak baru
pindahan tetapi sudah ingin berkuasa. Dan yang terakhir namanya Nesya Dinda Aritcha,
menurutku dia orang yang pendiam dan menurut Sarko juga karena itu teman satu komplek
dengan Sarko. Tetapi apa yang kami pikirkan semua itu tidaklah benar.

Seiiring berjalannya waktu, aku dengan intan semakin dekat. Kemudian hari ketiga
masuk sekolah ada sosialisasi eskstrakurikuler, tujuannya agar kami bisa memilih eskul mana
yang ingin kami ikuti. Sebenarnya aku tertarik untuk mengikuti banyak eskul mulai dari KIR,
Robotik, Rohis, PMR, DC, dan EDC. Tetapi setiap siswa maksimal mempunyai tiga eskul dan
saat mendaftar aku terlambat untuk mendaftar dan akhirnya aku hanya mengikuti satu eskul
saja yaitu KIR(Karya Ilmiah Remaja).

Setelah beberapa hari belajar, akhirnya ada acara memperingati kemerdekaan. Pada
acara tersebut kami mulai berbaur satu sama lain karena kami harus kompak agar kami bisa
memenangkan lomba-lomba yang ada. Pada acara tersebut terdapat beberapa lomba seperti
Tarik tambang, gojed balon, gojed kursi, makan kerupuk, lempar air dan bakiak. Diantara
lomba-lomba tersebut kelas kami menang dalam lomba Tarik tambang ya tepatnya juara dua
karena memang badan anak-anaknya besar-besar sehingga bisa mengalahkan yang lain. Dan
kami juga memenangkan lomba bakiak yaitu juara tiga. Tak lama dari acara itu kemudian ada
acara flashmoop, acara nya tak kalah menyengkan dari acara memperingati kemerdekaan.
Dalam acara ini terdapat lomba rank satu dan dalam acara ini terdapat banyak pertunjukan
salah satu nya seperti dance dan tari. Kemudian juga ada acara hari batik, pada peringatan itu
kami semua siswa diperintahkan untuk memakai baju batik bebas. Ya dengan adanya berbagai
acara tersebut, itu bisa menambah keeratan dan kedekatan hubungan kami sehingga kami
menjadi lebih akrab.

Di kelas aku sering pindah tempat duduk ke tempat duduk wati, malah hampir tiap hari
aku pindah ke tempat duduk dia. Aku sering bercerita dengan Wati dan juga ada satu lagi
yaitu Wangi, kami bertiga sering bercerita dan bermain bersama sehingga lama-lama kami
menjadi sangat dekat dan akhirnya kami membentuk sebuah geng yang bernama BC RED ya
pasti kalian berpikir kami ini anak yang alay tetapi kami tidak peduli kalian mau bilang apa
Page | 206
dan yang pasti kami hanya mengungkapkan kebersamaan kami agar menjadi sahabat sampai
akhirat.

Setelah beberapa hari aku pun mengajak Sarko untuk masuk ke dalam geng ku itu dan
geng itu pun berubah nama menjadi BC REDI, perlu kalian ketahui bahwa REDI itu
merupakan singkatan dari nama kami berempat. Selain Sarko, Wati, dan Wangi, ada lagi
teman dekatku yaitu Mojik. Dia adalah teman teman curhatku, aku sering curhat dengan dia
walaupun awalnya aku sedikit kesal terhadapnya tapi ya benar bahwa orang yang kita benci
saat ini mungkin juga bisa menjadi orang terdekat kita dihari kemudian. Selain itu aku juga
mempunyai satu sahabat laki-laki, dia juga teman ceritaku. Disaat ada tugas kami selalu
berbagi untuk menyelesaikannya.

Selain teman dekat, aku juga punya teman yang sangat membuatku kesal yaitu Dayat,
dia selalu ingin mengajakku bertengkar hampir setiap hari. Dia itu laki-laki tetapi aku tidak
suka dengan mulutnya yang asal bicara tanpa dicerna lagi dan dia juga hobi ikut campur
dalam urusan oran lain. Sebenarnya bukan hanya mereka saja yang dekat denganku tetapi aku
sudah akrab semua dengan teman-teman satu kelasku.

Waktu pun terus berlalu dan tiba waktu nya kami Ulangan semester ganjil, saat
pembagian raport, aku tidak mendapatkan ranking tiga besar. Aku sangat merasa sedih karena
aku gagal masuk tiga besar dan kecewa dengan nilai-nilai ku. Terlepas dari itu aku pun
berusaha belajar agar aku bisa mendapatkan nilai lebih baik pada saat semester genap nanti.
Ya walaupun hasilnya tidak maksimal yang penting nilai ku lebih baik dari sebelumnya dan
aku harus bisa lebih giat lagi belajar agar saat kelas XI aku bisa mendapat nilai lebih baik lagi.
Mungkin di kelas X itu masih tahap awal dimana masih mengenal lingkungan sekitar, masih
ingin bersenang-senang dan belum memikirkan yang terlalu serius. Banyak kenangan yang
telah aku lakukan di kelas X.

Ternyata semua teman-temanku baik dan juga menyenangkan, ya walaupun kita masih
lebih sering egois dan memikirkan diri sendiri mungkin itu karena kita belum terlalu
mengenal satu sama lain. Tetapi kita sudah menghabiskan waktu selama setahun bersama di
rumah kedua yang penuh suka maupun duka, tangis dan tawa telah di lalui bersama selama
satu tahun.

Selain itu guru-guru yang mengajarku dikelas X juga menyenangkan. Seperti salah
satunya pak Kamal, guru matematika ku yang kalau mengajar itu santai dan nyaman tetapi
walaupun santai, kami mengerti apa yang diajarkannya. Selain itu juga ada juga guru
matematika minatku yang akrab di panggilan dengan sebuatan Bundo. Pada saat pelajaran
bundo kami sangat santai dan kami lebih sering bercerita-cerita dengan bundo. Dan ada juga
ibu Haryati, guru kimia ku yang juga santai dalam mengajar, bu haryati sangat baik dan tidak
mudah marah serta kami juga sering bercerita dengan ibu haryati. Dan ada pak Edi, guru
prakarya ku yang ini merupakan guru super santai dalam mengajar dan kami sering tertawa
ketika pelajaran bapak itu dan kami juga sering mengajaknya untuk bernyanyi dikelas.

Tibalah waktunya kenaikan kelas, dan Alhamdulillah kami semua dinyatakan naik
kelas. Ya aku dengan Sarko pun sebangku lagi karena mungkin kami telah merasa nyaman.

Page | 207
Sedangkan Wati dan Wangi duduk di barisan sebelah kiri kami dan di belakang kami ada
Mojik dan juga Frozen. Dan disebelah kanan kami ada Riska dan juga Irma.

Dan ternyata wali kelas kami yaitu pak Edi Paisal. Kami kaget dan kami juga senang
karena punya wali kelas yang tidak mudah marah, tetapi pak Edi juga ternyata suka marah
dengan kami walaupun pak Edi suka marah tapi marahnya itu tidak terlalu serius, dia marah
hanya karena ingin kami berubah menjadi lebih baik lagi.

Di kelas XI juga guru nya baik-baik dan menyenangkan sama seperti guru-guru kelas
X. Tetapi ada juga guru yang menegangkan bagi anak-anak yaitu pak Abu, ya pak Abu adalah
guru matematika wajib kami. Tiap pelajaran pak abu semua anak merasa tegang karena takut
diminta untuk maju kedepan mengerjakan soal, tetapi saya merasa biasa saja dan tidak
merasakan tegang sedikitpun.

Di kelas XI kami semakin dekat sama lain karena kami semakin sering bersama dan
berbagi cerita serta tangis dan tawa bersama. Di kelas XI ini lah sebenarnya puncak dari
berbagai masalah. Di kelas XI ini lah aku mulai mengenal karakter asli teman-teman kelasku
dan di kelas XI ini aku sering mengalami konflik dengan teman-teman kelas, mulai dari
masalah kecil sampai dengan masalah besar. Tetapi mungkin itu semua agar menambah
kedekatan hubungan kami dan membuat kami lebih memahami satu sama lain. Disaat aku
mulai lebih dekat dengan teman-teman kelas, malah aku tiba-tiba menjadi jauh dari salah satu
sahabatku. Tidak tahu kenapa semenjak semester genap saat kelas XI aku dan dia menjadi
jauh maksud nya kami sekarang tidak lagi bercanda dan bercerita bersama di kelas serta
bertegur sapa pun tidak berani karena tidak ada hal yang sangat penting. Tetapi walaupun
kami di kelas di dekat lagi, kami masih dekat dan masih sering chatingan bercerita dan
bertanya-tanya tentang tugas dan kami juga masih berbagi tugas kalau ada tugas sekolah.

Di kelas XI juga aku sangat sibuk karena aku menjadi sekretaris KIR dan aku hanya
mengurus semua masalah tentang KIR, apalagi kalau ada lomba aku menjadi sangat sibuk
untuk membuat surat dispen serta membuat proposal lomba. Walaupun lelah mengurus itu
semua, tetapi aku santai-santai aja dan aku merasa senang karena disamping belajar ke
sekolah aku juga mempunyai kesibukan yang bermanfaat dan juga kalau eskul KIR menang
dalam lomba, aku juga yang merasakan senangnya karena usaha ku tidak sia-sia dalam
mengurus lomba tersebut. Walaupun aku sibuk dengan eskul, tetapi aku tidak melupakan
waktu untuk sekolah dan belajar karena aku ingin memperbaiki nilaiku, di sela-sela
kesibukanku aku masih menyisihkan waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas sekolah
sehingga hasilnya juga maksimal dan aku tidak menyangkan aku bisa kembali meraih masuk
dalam ranking tiga besar yaitu ranking tiga dan aku sudah sangat bersyukur karena aku bisa
membuktikan kalau aku bisa meraih lagi prestasi itu. Dan saat semester genap aku berusaha
untuk mempertahankan ranking ku itu dan ternyata aku nurun satu yaitu ranking empat tetapi
walaupun aku ranking empat, ternyata nilai ku dengan nilai anak yang ranking tiga hanya
beda satu point dan aku lega karena aku tidak terlalu jauh berbeda nilai dengan dia.

Yeah sekarang aku sudah menduduki bangku kelas XII dan tidak terasa dua tahun telah
berlalu bersama teman-teman kelasku, banyak kenangan suka cita yang telah dilalui bersama.
Di kelas XII aku lagi-lagi sebangku dengan Sarko dan lagi-lagi tempat duduk kami
berdekatan dengan Dimek dan Gongmek.
Page | 208
Di kelas XII ini aku tidak mau lagi mempunyai masalah dengan siapa pun apalagi
teman sekelas ku karena ini adalah tahun terakhir dimana aku harus menciptakan kenangan-
kenangan yang indah yang bisa ku ingat saat aku sudah berpisah dengan mereka, bukan malah
menciptakan masalah yang akan menimbulkan kenangan yang buruk. Tiga tahun mengenal
teman-temanku dan sekarang aku telah sangat mengenal karakter mereka masing-masing,
sekarang kami sudah mengenal satu sama lain dan kami juga memikirkan satu sama lain.
Kami sudah bagaikan saudara dan keluarga, sudah tiga tahun berbagi cerita di rumah kedua
dari pagi sampai petang. Ternyata teman-teman kelasku itu beraneka ragam karakternya. Ada
yang baik, ada yang ramah, ada yang cuek, ada yang egois, ada yang pemarah, ada yang
pendiam, ada yang mudah tersinggung, dan masih banyak lagi. Ada juga salah satu temanku
yang selalu membuatku kesal, tiap hari aku dibuatnya sangat-sangat kesal.

Aku sebangku dengan Sarko selama tiga tahun tidak tahu kenapa tidak merasakan bosan
ya walaupun dia sering membuatku kesal. Dia yang membuatku tertawa lepas tetapi dia juga
yang membuatku merasa kesal. Ya dia adalah sahabat sekaligus musuhku. Ya jagalah
pertemanan yang kalian miliki karena mencari teman yang benar-benar teman itu sulit. Jika
kalian mempunyai teman baru, jangan pernah melupakan teman lama. Dan terima kasih untuk
semua teman-teman ku karena kalian telah menjadi temanku selama ini dan telah berbagi suka
dan duka bersama ku.

Di kelas XII ini juga aku sudah mulai untuk berpikir serius karena ini adalah tahun
terakhirku bersekolah dan aku harus memikirkan aku harus melanjutkan hidup ku kemana,
aku harus berkuliah atau bekerja. Karena itulah aku harus lebih serius dalam belajar agar aku
bisa meraih cita-cita ku dan aku bisa membanggakan kedua orang tuaku. Dan kelas XII ini
juga banyak beban diriku mulai dari MID, Ulangan Semester Ganjil, Try Out, USBN, UNBK,
dan juga SBMPTN semua itu tidak mudah. Tetapi kalau aku belajar dengan rajin dan
sungguh-sungguh itu semua akan menjadi lebih mudah. Karena penyesalan itu datang nya
belakangan dan selagi masih ada waktu dan belum terlambat, jadi pergunakanlah waktu yang
ada dengan sebaik-baiknya karena waktu itu tidak akan terulang kembali. Dan usaha itu tidak
akan menghianati hasil. Jadi kalau kalian sungguh-sungguh belajar, pasti ada jalannya untuk
meraih kesuksesan. Dan kalau kalian menghabiskan waktu kalian hanya untuk hal yang sia-
sia maka itu akan sia-sia dan akan berakhir dengan penyesalan. Jadi, kejarlah cita-cita mu
setinggi mungkin selagi dirimu masih mampu untuk belajar dan berusaha sebelum waktu nya
terlambat. Semoga kalian semua sukses dan semoga kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan
disaat kita semua telah menjadi orang-orang yang sukses kelak.

Page | 209
31. Kisah klasik masa abu-abu
Oleh Widya Rohadatul Ais’sy
Disetiap pertemuan selalu ada perpisahan, seperti itulah yang aku rasakan disaat harus
meninggalkan masa putih biru berganti dengan putih abu-abu. Meninggalkan masa keanak-
anakan menuju masa dewasa, Masa menjelang keseriusan dalam mengejar masa depan.
Harus mengenal teman baru, yang entah dari mana saja asalnya. Berteman dengan siapa saja
tanpa memandang apapun yang ada.
Masuk sekolah baru adalah hal yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Namun
semua itu tak selalu seperti itu, akan banyak yang aku rasakan disaat bertemu dengan teman
baru. Ya aku adalah perempuan yang baru tamat dari masa putih biru dan sekarang menjadi
putih abu-abu, nama ku widya rahadatul ais’sy salah satu orang yang beruntung masuk sma
unggulan dikota palembang yaitu SMA UNGGUL NEGERI 4 PALEMBANG. Banyak proses
yang perlu aku lewati untuk masuk sma yang dituju. Banyak perjungan keluh kesah belajar
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Alhamdulillah pepatah benar mengatakan tidak ada
usaha yang tidak membuahkan hasil. Proses dari pendaftran yang melelahkan karena
dilakukan pada saat bulan puasa, melakukan tes dan melihat hasil pengumuman. Setelah
dinytakan lulus masuk SMA yang dituju banyak kebutuhan sekolah menunggu untuk
dipenuhi. Dari mengukur baju jas pada saat bulan puasa dan di siang hari yang terik sampai
pembagian gugus untuk Masa Orientasi Siswa untuk Siswa yang baru masuk sekolah tersebut.
Diriku masuk ke gugus paling pertama yaitu Gugus Matahari, MOS di masa angkatan
ku menurutku cukup berat karena memakai jasa Tentara untuk melatih kedisiplinan kami,
diwajibkan patuh dan ikut serta dalam Masa Orientasi ini. Selain itu masa MOS angkatan ku
cukup menyita waktu karena dilakukan pada saat h+4 lebaran dimana biasanya lebaran di
palembang bukan Cuma 3 hari bisa dibilang sampai satu minggu. Ini menyebabkan tidak ada
waktu untuk berkunjung kerumah teman SMP sekedar menjalin silahturahmi, dan berkumpul
bersama teman teman yang lainnya dikarenakan hari pertama sampai ketiga biasanya full
untuk keluarga.
Ada masa yang menarik pada saat pengukuran baju, hal itu merupakan salah satu
momen yang memalukan bagi diriku. Pada saat itu aku maju pertama kali untuk mengukur
baju tetapi sebelum itu disuruh mengukur ukuran sepatu, aku tahu ukuran sepatuku besar
tetapi aku berpikir mungkin ini ukuran besar sepatunya dan perkiraan sepatuku ukuran 41 atau
42 tetapi pada saat mencoba 41 tidak muat dan mencoba ukuran 42 dan tidak muat lagi, lalu
aku mencoba ukuran 43 dan itupun ternyataa tidak muat lagi dan pada saat itu aku merasa
malu karena pada situasi tersebut sedang sepi dan fokus terhadapku sudah 3 kali mencoba
Page | 210
ukuran sepatu tidak ada yang muat dan ukuran 43 disitu merupakan ukuran terbesar. Jadi aku
bilang dengan om om yang mengukur baju “om ukurannya gak ada yang muat” dan om itu
menawarkan ukuran 44, lalu aku setuju dan mengukur pakaian jasku.
Pada masa mos ini banyak pesan kesan yang terkenang sampai sekarang, dimulai dari
canggungnya bertemu teman baru dan memulai bersikap sok dekat dengan teman baru.
Mencari chemistry dengan teman baru dn beradaptasi dengan lingkungan baru. Hari pertama
hanya didalam kelas untuk perkenalan diri masing masing dibimbing kakak senior yng
memegang gugusku. Hari selanjutnya barulah hari pelatihan yng dibiming bapak dan ibu
tentara, ya walaupun diriku yang mempunyai ayah berprofesi tentara tidak cukup meyakinkn
bahwa diriku seperti ayahku, karena itu hanya profesi ayahku bukan profesiku. Hari itu sangat
terik, kami dari pagi sampai siang sebelum dzuhur dilatih kedisiplinnan dilapangan bersama
terik matahari yang menyengat. Waktu dzuhur dipakai dengan sangat berharga karena waktu
untuk mendinginkan diri dan menjalankan ibadah. Setelah dzuhur kami kembali lagi
kelaapangan untuk melanjutkan latihan kedisiplinan lagi. Pukul 3 siang kami kembali ke kelas
untuk bersiap diri kembali ke rumah. Walaupun diriku sudah memakai tabir surya masih saja
pada hari pertama telah kelihatan hasil dari dijemurnya diriku bersama angkatanku
dilapangan.
Hari selanjutnya berjalan seperti hari sebelumnya pergi ke lapangan untuk
melaksanakan latihan dan kembali ke kelas untuk ibadah dzuhur menanti. Tetapi pada saat
selesai dzuhur kami tidak kembali lagi ke lapangan karena kakak gugusku mengajak gugusku
untuk mendiskusikan yel yel yang akan dtampilkan besok dilapangan setiap gugus harus
menampilkan yel yelnya. Diriku bukan termasuk orang yang kreatif jadi aku hanya menyimak
dan sejutu dengan keputusan yang telah disepakati bil disuruh diriku menyampaikan ide aku
hanya tersenyum karena ini sangat bukan bidangku. Dan pada jam jam akhir menuju pulaang
sekolah kakak gugusku mengingatkan kami untuk membuat surat pesan kesan kepada kakak
gugusku untuk menjadikan kenangan karena besok hari terakhir Masa Orientasiku.
Hari terakhir Masa Orientasi yaitu pada pagi harinya kami tetap kembali menjalankan
latihan kedisiplinan tetapi pada jam 9 kami disuruh kembali kekelas untuk melatih
kekompakan untuk menampilkan yel yel dan hanya dikasih waktu satu jam. Dan pada jam 10
kami kembali kelapangan untuk menampilkan yel yel dari setiap gugus. Dan pada waktu
mendekati dzuhur kami kembali kekelas, selesai dzuhur kami tetap berada dikelas karena
akan menampilkan unjuk bakat, pada saat itu diriku hanya menyanyi walaupun diriku tahu
suaraku pas-pasan tapi tetap menampilkan karena itu wajib. Tak lama selang kemudian kakak
gugusku marah marah, aku tahu ini hanya akting semata tapi disuruh menangis jadi aku hanya
memejamkan mata dan lama lama mengantuk jug setelah memejamkan mata lama lama. Dan
Page | 211
ternyata benar dugaanku ini hanya akting semata dan kakak gugusku meminta maaf kepada
kami. Dan kami mengumpulkan pesan kesan yang ditulis semalam.
Masa orientasi telah berakhir dilanjutkan tes peminatan. Pada tes peminatan aku tidak
belajar apa apa karena aku mau tahu kemana bakatku tanpa belajar. Dan pada hari senin kami
masuk kembali dan disuruh mengaji di masjid, setelah pulang dari masjid rupanya telah
pembagiaan kelas, aku mencari aku dapat di ipa atau ips ternyata kelasku diujung yaitu ipa 1
kelasnya terpencil dan dekat ruang guru. Tetapi ruang kelas itu sangat gelap karena masih
banyak pepohonan dan itu merupakan spot terfavorit kelas kami, karena disitu rindang dan
tidak silau terkena matahari.
Awal masuk kelas X ipa 1 sangat canggung tetapi banyak yang berasal dari satu
sekolah pada masa putih biru, tetapi aku banyak tidak mengenalnya karena pada saat smp
diriku pun jarang berinteraksi selain teman kelas itu sendiri. Disitu aku duduk bersam Rizky
rahmawati yang merupakan teman dekatku pada saat masa putih biru. Tetapi tidak lama untuk
beradaptasi akhirnya aku pun bisa berinteraksi denga teman-teman sekelasku.
Dan tidak terasa telah terjalani selama dua bulan dan akhirnya tiba ulangan tengah
semester, disini aku mulai tahu sifat temanku mulai perlahan ada yang panjat nilai,
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai baik dan mungkin ini masih tahap adaptasi
diriku mula tidak terima dengan hasil yang keluar pada saat setelah ulangan tengah semester.
Nilai UTS yang sampai sekarang kutanamkan pada diri sendiri, dimana teman temanku
berlomba lomba mencari nilai terbaik pada masa ini padahal ini hanya untuk nilai sementara
yang sementara nilai akhir hanya guru yang menentukan dari anak tersebut aktif tidak dikelas,
percuma besar nilainya pas ulangan itu membuktikan ada hal lain yang membuat guru curiga
tetapi anak tersebut tidak aktif pada saat jam pelajaran di kelas.
Selesai ulangan tengah semester, sekolahku mengadakan hari ozon sekalian perayaan
ulang tahun SMA NEGERI 4 dengan syarat setiap kelas harus membuka stand masing masing
yang harus membuat dan menjual makanan yang diolah dari bahan ikan. Disini kelasku
membuat nugget ikan dan kami menjual banyak macam minuman dimulai dari minuman oreo
sampai es melon serut. Alhamdulillah dagangan kelasku laku, tetapi tidak menang atas
perlombaan masak, tetapi kami tidak menilai dari menang kalahnya kami hanya melihat
kekompakan dan keseruan pada event tersebut yaitu event kami yang pertama kali
membentuk suatu kekompakan.
Pada suatu hari tiba waktu istirahat, kami pun beranjak ke kantin untuk membeli
cemilan pengganjal perut. Sampai di depan Koperasi aku bertemu dengan temanku yang dari
ips 4 dan kami pun bercanda disituasi itu aku sedang bercanda tawa mengenai rok bawahku
yang robek dan tiba tiba temanku yang baru datang menyobekkan rok ku tambah besar hingga
Page | 212
sebatas dengkul dan disitupun aku bingung mau bereaksi apa dan tiba-tiba aku emosi tetapi
emosiku tersalur melalui tangisan, hingga sekarang akupun tidak tahu apa alasanku menangis.
Lalu aku kembali ke kelas dengan berlarian dan banyak pasang mata yang melihat kearah ku.
Sampai kelaspun aku tetap menangis dan ternyata ada salah satu temanku yang melaporkan
masalahku ke ruang bimbingan konseling, padahal disituasi itu aku tidak mau urusanku
dicampur pihak lain. Tetapi nasi pun telah jadi bubur, aku dan temanku yang bermasalah tadi
ke ruang konseling untuk menyelesaikan masalah dan masalah pun selesai.
Tanggal 1 November, kelasku merayakan ulang tahun wali kelasku yang bernama Sri
erni wijaya disini kami membuat drama yang berakhir heboh satu sekolah. Dimana dua orang
temanku yang bernama Rangga dan Fikri berakting berkelahi sampai menghancurkan kelas,
lalu kami memanggil wali kelas kami yang beruntungnya cepat tersulut emosi akibat
kekacauan yang kami buat, lalu kami bersembunyi setelah membawa teman kami ke kantor
guru yang bertepatan ruangannya disebelah ruangan kelasku, kami menyusun formasi
membentuk sesuai rencana di tengah lapangan, dan tak lama kemudian wali kelasku datang
lalu kami menyanyikan lagu selamat ulang tahun ditengah lapangan. Dan hal ini lah yang ikut
menarik simpati seluruh warga disekolah karena kami menjadi bahaan tontonan satu sekolah,
dan satu sekolah ikut serta menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk wali kelas kami.
Dan tidak terasa waktupun cepat berlalu, kami melaksanakan ulangan akhir semester
ganjil dan pembagian rapot hasil semester ganjil. Alhamdulillah hasil dari pembelajaran
semester ini cukup memuaskan. Dan waktu berlibur pun telah tiba, aku tidak berlibur kemana
mana hanya berdiam diri dirumah untuk mengistirhatkan sejenak dari kesibukan sekolah baru.
Liburpun telah usai, aktivitas telah menunggu semester genap ini cukup cepat berlalu
karena banyak kegiatan yang mebuat hari terasa begitu lebih cepat. Ya, prinsip anak
sekolahan saat belajar terasa membosankan dan begitu lama. Tetapi pada saat liburan yang
begitu lama sangat membosankan dan ingin cepat-cepat kembali kesekolah. Tidak banyak
momen yang mengesankan pada semester genap ini dan tidak terasa sudah mau ulangan akhir
semester untuk kenaikan sekolah dan bagi rapot hasil semester genap ini.
Perjalanan pun berlanjut aku lanjut ke jenjang kelas dua SMA, banyak pengalaman
yang menunggu. Dikelas dua ini aku duduk bersama Atika yang merupakan salah satu teman
dekatku pada saat kelas satu. Kebetulan wali kelasku kelas dua ini pernah mengajrku pada
saat kelas satu yaitu pak Edi faisal. Bertepatan dengan itu kelasku tetap isinya sama dengan
kelas satu, karena sistem di sekolahku kelasnya tidak diacak setiap ajaran tahun baru isi siswa
kelasnya tetap sampai lulus.
Dikelas dua ini aku ikut dalam organisasi sekolah atau bisa disebut Osis. Ya,
Walaupun aku tidak termasuk pengurus inti dalam Osis setidaknya aku bisa ikut merasakan
Page | 213
serunya ikut organisasi sekolah. Banyak manfaat yang aku dapatkan dalam ikut organisasi ini,
Seperti mendapat pengalaman menjadi panitia event penting disekolah, mendapatkan teman
dekat baru antar sesama anggota Osis, dan masih banyak hal yang aku dapatkan yang pasti
sangat mengesankan dan menjadi pengalaman terbaik pada masa sekolah.
Pada bulan Desember selesai ulangan akhir semester ganjil pada kelas dua, banyak
event yang menunggu yang perlu dikerjakan. Dan pada bulan ini eventnya sangat padat
sehingga membuat lelah tetapi kami tetap menjalankannya dengan semangat jiwa kami. Event
dibulan desember ini seperti acara classmeeting yang wajib diadakan sehabis ulangan akhir
semester. Bertepatan hanya pada akhir semester ganjil saja karena pada akhir semester genap
biasanya dibulan ramadhan class meeting pun diganti menjadi pesantren kilat untuk siswa-
siswi SMAN 4 palembang yng ada jadwalnya per angkatan. Sehabis class meeting adanya
event pemilihan bujang gadis Smanepa yang diadakan setiap satu tahun sekali. Biasanya pada
saat pendaftaran bujang gadis ini diwajibkan setiap kelas mengirimkan dua pasangan untuk
mengikuti pemilihan ini. Dan kelasku ada tiga orang yang lolos ke grand final dan
alhamdulillahnya masing masing mendapatkan gelar bujang gadisnya bukan hanya sekedar
finalis bujang gadis. Dan event terakhir pada bulan desember yaitu merayakan ulang tahun
SMA NEGERI 4 PALEMBANG yang ke 50.
Di event perayaan ulang tahun sma negeri 4 palembang ini diadakannya acara besar-
besaran yang digelar oleh alumni smaku karena ini golden millenialnya sma ku. Banyak
lomba yang diadakan dan hadiahnya besar-besaran seperti mading 3D yang hadiah juara 1nya
senilai RP.1.000.000. dan kelasku ikut berpartisipasi sayangnya hanya mendapatkan juara
harapan 3 pada saat itu. Dan banyak stand-stand yang penjualnya para alumni. Dan pada saat
itu, ada pembagian kupon untuk doorprize yang hadiahnya cukup besar bagi anak sekolahan
yang dimulai dari hadiah utama yaitu mesin cuci lalu ada hadiah lainnya seperti dispenser,
kipas angin, pemanggang roti, setrika dan masih banyak alat-alat peralatan lainnya.
Hasil belajar semester ganjil pun tiba, hasilnya memuaskan dan aku msuk dalam
kategori 5 besar yang aku sangat syukuri. Tetapi ada konflik lain pada saat itu, ada temanku
bernama khotifah yang tidak terima hasil nilai jumlahnya yang dihitungnya sendiri berbeda
dengan hasil jumlah yang telah dihitung wali kelasku. Dan ini membuat banyak argumen
teman-temanku yang lainnya. Temanku ini berambisi untuk menjadi dokter tetapi dia
melakukan segala cara untuk meraih nilai untuk membantunya menggapai cita-citanya. Dan
sifatnya ini yang membuat banyak temanku termasuk diriku memandang dia seperti orang
yang ambisius.
Semester ganjil pun berlalu dan tibalah semester genap yang kedua untuk disekolah
ini.tidak banyak hal yang unik pada semester genap ini, tetapi ada satu hal yang unik yang
Page | 214
membuat satu kelas hampir masuk ruang konseling dikarenakan penyebabnya satu orang.
Orang ini membuat ricuh kelas kami dikarenakan orang tuanya ikut campur dalam masalah
anaknya tetapi keadaannya orang tuanya tahu bahwa anaknya membuat opini yang membuat
kami menjauhi anaknya tetapi orang tuanya selalu membela anaknya dan tidak melihat situasi.
Disni orangtuanya membuat kami salah dimata guru-guruku padahal banyak guruku yang
mengajar di kelas kami juga tahu bahwa anaknya yang membut ricuh. Orang tuanya selalu
mengancam kami tetapi kami pun tidak takut akan ancaman itu karena kami tahu, tindakan
kami yang benar.
Semester genap dari tahun ke tahun terasa cepat, tidak terasa kami sudah
menyelesaikan ulangan akhir semester genap. Pada semester genap tahun ini, diadakannya
classmeeting meskipun bertepatan pada bulan ramadhan dan classmeetingnya pun tidak
membuat kelelahan fisik dan sekalian digabung dengan lomba hari kartini. Banyak cabang
lomba seperti fashion show baju muslim, lomba cerdas cermat, membuat puisi, menggambar
ibu kartini, menggambar dengan tema islami, dan membaca puisi. Dan dari setiap cabang
lomba kelas kami pun mendapatkan salah satu juara dalam setiap cabang lomba dan ini pun
persembahan piala kenang-kenangan lomba terakhir pada kelas dua.
Laporan hasil pembelajaran semester genap telah berlalu dan pada semester ini aku
mendapatkan prestasi yang meningkat dan menjadi trouble marker setiap pembagian rapot ini
pemicunya tetap orang yang sama seperti semester kemarin tetapi ini yang memprotes orang
tuanya karena pada semester ini yng mengambil rapot yaitu orang tua. Kami pun yang sudah
tau tabiatnya hanya diam saja menganggap itu hanya angin berlalu.
Pada sore harinya kamipun melaksanakan buka bersama atau yang disebut zaman
sekarang yaitu bukber yang sudah direncanakan dari jauh hari di suatu tempat makan. Rata
rata ikut dalam acara ini hanya ada beberapa orang yang tidak ikut dikarenakan ada keperluan
pribadi yang lebih penting. Disini kami merasakan kebersamaan karena kelasku ini, termasuk
orang orang yang susah untuk berkumpulnhanya da wacana dan tidak tewujudkan dan ini
pertamakali terwujudkan dan aku pun tidak mau ikut tinggal untuk mengabadikan momen ini
karena ini momen-momen yang akan dirindukan setelah tamat sekolah nanti dan aku ingat
karena kami akan memasuki kels tiga yang tidak lama lagi hal hal yang seperti ini akan
berlalu dengan cepat.
Kelas tiga pun datang dengan cepat, tidak terasa sudah dua tahun memasuki angka tiga
aku menimba ilmu disekolah ini. Disekolah yang menyimpan banyak cerita, kadang aku
berpikir waktu cepat berlalu dan tidak lama lagi kami akan berpisah untuk menggapai cita-ita
masing masing. Akan banyak momen yang kurindukan di masa abu abu ini. Banyak anggapan
masa abu abu itu masa terindah, dan ya aku mengakui itu masa dimana remaja labil yang
Page | 215
merasakan nikmatnya hidup tanpa beban yang berat hanya sebatas beban tugas yang tidak
bisa dibandingkan pada saat menempuh masa kuliah nanti. Dan detik detik ini kunikmati dan
tak ada yang kusesali karena aku berpikir “ya kalau sudah jalnnya mau digimanain lagi, waktu
tidak bisa diulang kecuali aku punya kantomg doraemon yang bisa membuat waktu berulang
tetapi kejadiannya tetap sama dan akhirnya pun tetap sama, semua harus disyukuri.”
Sudah tabiat manusia selalu kurang puas apa yang didapat dan akupun salah satu dri
orang tersebut tetapi hanya ada waktu waktu tertentu saja aku mengeluh setelah dipikir ulang
aku akan mengerti situasi apa yang sedang aku hadapi.
Aku dikelas tiga ini duduk dengan Maulida dan awal awal masuk sekolah sempat
bersitegang dengan teman sekelas karena penempatan kursi yang dikuasi oleh satu geng.
Disitu ada rasa marah tetapi mengingat hari pertama, aku coba memendam rasa amarah itu.
Jadilah kami duduk di barisan belakang karena hanya tersisa bangku barisan belakang.
Dan bertepatan penerimaan siswa baru, aku yang termasuk anggota Osis mendampingi
adik-adik kelasku yang baru masuk pada masa MOS. Jadilah pada empat hari awal masuk
kelas tiga aku dispensasi yang untungnya pada seminggu ini pembelajaran belum efektif.
Menu makan andalan Osis pada siang hari yaitu Nasi Padang dan selama empat hari berturut-
turut kami memakan menu itu sampai akupun bosan makan nasi padang. Tak terasa kegiatan
MOS pun selesai dan ini kegiatan dan pengalaman terakhir kami untuk periode Osis tahun ini.
Pada tanggal 20 oktober 2018 sma ku mengadakan hari habitat. Di event ini ada tiga
jenis lomba yaitu yel yel, mading 2D, dan menggambar dengan tema habitat. Dari tiga jenis
lomba ini lomba yel-yel yang sangat menguras emosi dan drama bagi kelas kami karena yel-
yel pun dipersiapkan h-1 lomba dan latihannya pun hanya satu hari karena pada saat jam
KBM+ kami dipersilahkan untuk latihan lomba yel-yel. Dan dilanjutkan pada malam harinya
dirumah ssalah satu temanku yaitu riska. Disini mulai terjadi konflik antara maulida dan aqil
karena berbeda pendapat dan diakhiri pulang kerumah masing-masing. Keesokannya, kami
mencoba latihan lagi dan membuat properti tambahan untuk hiasan menarik. Dan terjadi lagi
konflik antara aqil dan galuh dilanjutkan aqil membahas masalahnnya dengan maulida yang
akhirnya terjadi drama antara aqil dan maulida. Tetapi kami yang lain mencoba untuk
menenangkan dan berhasil dan kembali latihan terakhir kali sebelum giliran penampilan yel-
yel kelasku dimulai. Penampilan yel-yel pun telah selesai dan tibalah pengumuman yang
menyatakan kami juara 1 dalam lomba itu yang membuat mengesankan setelah drama air
mata yang terjadi membuat penampilan kami semakin spektakuler dan ini sanagt melekat
dimemoriku yang membuktikan “pasti ada hikmah di setiap masalah.”
Masa putih abu-abu pun akan berlalu, entah mengapa saat aku berdiri melihat kearah
teman temanku yang sedang mengerjakan apa saja hal yang disukainya aku berfikir,
Page | 216
bagaimana waktu bisa secepat ini? Apakah aku sanggup saat waktu waktu terakhir berpisah
dengan teman temanku? Bagaimana keadaan kami berkumpul pada saat kami sudah sukses
nanti? Dan banyak pertanyaan yang aku fikirkan. Tetapi tugasku sekarang hanya menikmati
momen momen terakhir disekolah ini akan kukenang sepanjang hidupku dan terus belajar
untuk menjemput kesuksesan dimasa depan agar bisa berkumpul dengan teman teman yang
sukses dibidangnya masing masing. Aku hanya berdoa kami diberi kemudahan untuk
mencapai cita-cita yang akan diraih dan apapun semua hal yang terbaik untuk teman-temanku
walaupun pada masa abu abu sering ada masalah tetapi itu wajar setiap hubungan pertemanan
pasti ada waktu yang beda pendapat dan membuat hubungan pertemanan itu bisa lebih erat.
Masa ini walaupun rumit banyak lika liku kehidupan yang dijalani tetapi tetap menjadi
momen terindah untuk hidupku. Banyak pelajaran berharga yang aku dapatkan dari masa abu-
abu ini. Indahnya kebebasan masa remaja, hang out bersama-sama, melalui masa labil pada
masa remaja untuk melanjutkan perguruan selanjutnya, tetapi dilewati dengan rasa senang
hati. Dan semoga sukses semua untuk teman teman ku baik teman seangkatan dan terkhusus
untuk teman kelasku. Terima kasih atas memori yang dikasih selama 3 tahun ini.

Page | 217
32. Pengalaman Adalah Guru Terbaik

Oleh Yulizar Hadinata


Saat-saat SMP telah usai, waktu berlalu dengan cepat, tidak tersa telah lulus dan lepas
dari peraturan SMP, baiklah pertama-tama saya akan memperkenalkan diri. Perkenalkan
nama saya Yulizar Hadinata, biasa dipanggil Hadi dan semenjak SMA ini ada nama gaul yang
dipanggil terkhusus di SMA ini. Tapi sebelum membahas tentang itu pertama-tama saya ingin
memperkenalkan sedikit biodata kehidupan saya, yang pertama saya memiliki dua orang
kakak, yang pertama sudah bekerja di perusahaan swasta dan yang kedua sedang mondok atau
sedang dalam mempelajari ilmu agama demi kehidupan dunia dan akhirat, memang kalimat
itu sedikit melebih-lebihkan karena memang dia ahlinya.

Baiklah dalam hal ini hanya fokus dalam diri saya sendiri yang dimulai dengan masuk
SMA yang memang saya inginkan setelah memikirkan matang matang tentang kelebihan dan
kekurangannya. Dalam masalah ini saya cukup dimudahkan karena saat pra pendaftaran
banyak teman-teman saya yang turut mengikuti saya mendaftar di SMA pilihan saya tanpa
membujuknya, namanya Agung Wahyudi dan Aldi Muthian. Memang saat mendaftar atau
mengumpulkan berkas yang dibutuhkan sekolah kami selalu berbarengan. Saat tes tertulis di
SMA kami berbarengan pergi, pada saat itu saya masih kurang terbiasa membawa motor, jadi
lumayan tidak keluar tenaga dan bensin, tapi saya tidak sejahat itu karena setiap saya nebeng
dengan Agung saya selalu membayar parkir motornya.

Saat pertama kali masuk SMA 4 kebanyakan para calon siswa yang terlihat di mataku
kebanyakan tidak asing, karena saya dari SMP 20 yang tepat didepan SMA 4 jadi wajar
sedikit banyak siswa yang tidak asing dan kenal, bahkan tidak sedikit pula teman-teman lama
dari SD bertemu kembali sekalian nostalgia kan melihat wajah-wajah teman lama yang jarang
lagi bertemu, saling bertegur sapa dan berkumpul sesama teman lama, setelah semua berkas
terpenuhi maka kami pun mengikuti tes syarat masuk. Kelas yang digunakan berbeda jadi
kami semua tidak saling mengenal untuk melakukan kerja sama, jadi semua calon siswa
mengerjakan dengan hening, tenang walaupun kelas sedikit panas dengan kemampuan yang
ada yakin akan apa yang dijawabnya, begitu juga denganku.

Setelah selesai tes kamipun dipersilahkan pulang, sambil menunggu hasil yang akan
diumumkan online lewat website, alhamdulillah saya termasuk siswa yang lulus dari 282
siswa yang mengikuti tes.Selanjutnya kami di bagilah menjadi sembilan kelas yang dimakan
dari sembilan planet menurut nomor waktu lulus tes, aku, Agung, Aldi, dan Akbar berbeda

Page | 218
kelas. Aku masuk di gugus Venus planet urutan keempat dalam sistem tata surya. Saat aku
memasuki kelas tersebut, ternyata sudah banyak siswa yang datang, disitulah aku bertemu
dengan Iko yang berasal dari SMPku, dari yang tidak kenal menjadi kenal karena wajah yang
tidak asing, jadi aku memutuskan untuk duduk bersamanya.

Didalam kelas itu ada tiga pembina yaitu tiga kakak kelas tiga namanya kak keceng,
ayak dan risky. Pertama mereka memperkenalkan diri mereka setelah itu giliran kami yang
memperkenalkan diri, karena aku duduk didepan dengan iko, jadi aku yang pertama
memperkenalkan diri. Dengan santai aku maj “Nama saya Yulizar Hadinata alamat Bukit
Hijau 1 dari SMP seberang.” (Dengan gaya santai dan sedikit guyonan), kak Keceng heran,
“SMP mano itu dek?”, dengan menunjuk arah depan SMA 4 kujawab “Smp depan inilah kak,
depan Sma 4 ini”, Kak keceng, kak ayak, kak rizky dengan tertawa barkata “Duo poloh itu
dek”.

Begitu pula dengan siswa kelas, yang baru tahu apa yang kumaksud. Setelah selesai
giliranku giliran si iko yang satu smp denganku, ternyata ada beberapa siswa smp 20 yang
satu kelas di gugus venus ini dan yang paling kuingat diantaranya Emeraldy, Rizky, Fitra,
Yustim, aku dan iko mungkin ada lagi tapi yang terlintas dipikiranku hanya itu. Di gugus atau
kelas tersebut kami diberi tugas untuk membuat name tag atau tanda pengenal dari kardus dan
kertas manggis, kami membuat grup BBM yang pada saat itu masih banyak penggunanya,
disitulah tempat berbagi informasi tugas dan lainnya. Aku, Agung, Aldi dan Akbar membuat
name tag berasama-sama dirumah Aldi, karena kami berbeda kelas jadi warna name tag
berbeda-beda. Bagian tersulitnya adalah foto wajah, jadi kami mengambil foto sendiri dengan
kamera, jadi kami foto dengan kamera, bukan dari handphone, jadi hasilnya bagus saat dicuci.

Tugas selesai dan perlengkapan yang di perlukan untuk masa MPLS dulu mos sudah
terlengkapi. Kami diwajibkan memakai baju putih polos agar tidak terlalu menyerap panas
serta membawa bekal atau uang. Hal yang paling kuingat ketika berada di gugus adalah saat-
saat dimana kami membuat yel-yel, jadi kami cukup antusias karena kakak-kakak
pembimbing kami sangat seru saat memperagakannya, begitu pula dengan gugus lain
berlomba membuat yel-yel mereka masing-masing tanpa ada yang meniru dari kelas lain.
Menurut kami yel-yel gugus kamilah yang akan menang setelah melihat gugus-gugus lain
ditampilkan di tengah lapangan, tapi kelemahannya, liriknya terlalu panjang jadi kami kurang
hapal jadi kami saat tampil dibimbing langsung dengan kakak-kakak kami padahal kelas lain
tanpa dibimbing, wajarlah mereka hapal soalnya yel-yel mereka simpel dan mudah dihapal.

Page | 219
Alhasil kami bahkan tidak masuk juara satu, dua ataupun tiga karena kelemahan kami
tersebut, padahal kata kak Ayak dan kakak-kakak pembina dari gugus lain mengatakan bahwa
kami yang terbagus, dan akan menang jika kami mandiri tanpa bimbingan. Kami juga dilatih
langsung oleh tentara tentang baris-berbaris dan melombakan setiap kelas untuk ikut serta
dalam lomba jalan, berbaris, jalan ditempat secara bersamaan, tidak disangka Rizky
perwakilan kelas kami menang. Itulah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS
yang tidak terlupakan, kami juga diajak kakak-kakak pembimbing kami berkeliling sekolah
mengenalkan guru-guru dan ruang-ruang fasilitas sekolah. Nah saat digugus itu kami di tes
lagi dari sekolah berupa tes IQ, tes jurusan, kemampuan individu. Ada hal menarik saat
digugus adalah saat para kakak-kakak pembimbing yang tiba-tiba marah karena kelakuan
kami, jika buruk maka kami akan dikeluarkan dari SMA dan tidak jadi lulus sebagai siswa,
karena katanya kami masih calon siswa. Aku, Babang panggilan Emeraldy, sudah mengetahui
bahwa itu hanyalah akting atau pura-pura belaka untuk menunjukkan betapa seriusnya kami
ingin masuk SMA ini, kami tahu karena aku dapat informasi dari Edo Wiranto yang
merupakan temanku dan siswa kelas 12, dia OSIS dan juga kakak pembimbing gugus pluto,
kalau mereka kakak-kakak pembimbing setiap gugus akan berakting marah-marah, jadi aku
santai aja saat kakak-kakak kami berakting, begitu pula dengan Babang mungkin dia tahu dari
Kakak perempuannya yang sudah kelas 12.
Itulah kenangan saat masa-masa masuk SMA ini, hasil tes jurusan tersebut
Alhamdulillah saya masuk IPA, sebenarnya tidak masalah dengan jurusan ini, bagiku hasilnya
merupakan kemampuan kita sendiri, apakah kita bagus di IPA atau IPS, jadi kalau masuk IPA
yasudah IPS juga sama. Mengapa aku ingat nama Iko dan Emeraldy, nah mereka itu sekelas
denganku, kebetulan aku masuk IPA 1 mereka juga masuk. Jadi awal-awal aku masuk kelas
10 bareng dengan Aldi dan Agung cari kelasnya, saat cari-cari nama kami di setiap kelas,
nama kami bertiga ada di kelas IPA 1, aku terkejut dan sedikit tenang karena mereka sudah
sangat kukenal. Tapi saat memilih tempat duduk aku duduk di sebelah siswa yang pertamanya
aku tidak kenal, dia adalah Dwi Septarian Pranata, teman sebangkuku kelas 10. Dia yang
tadinya tidak kukenal menjadi kenal karena dia orangnya mudah akrab, bahasa kasarnya sok
kenal sok dekat.
Kelas 10 ini banyak peristiwa-peristiwa yang kulalui, tapi dimulai dari paling kuingat,
mungkin sedikit melangkah jauh yaitu penampilan pertama aku di panggung menampilkan
teater dari ekstrakurikuler yang kuikuti, Rohis atau Rohani Islam, pada saat-saat awal kelas
sepuluh banyak kakak-kakak kelas masuk di kelas kami menwarkan atau membujuk kami
masuk kedalam ekskul mereka, nah aku sudah janji pada Aldi dan Agung untuk masuk ekskul
KIR atau Karya Ilmiah Remaja, dan juga mengajak mereka masuk Rohis. Jadi aku sampai
Page | 220
sekarang punya dua ekskul. Cukup banyak yang masuk ekskul, terutama Rohis wajar karena
setiap siswa ingin mencari tahu dan menambah pengalaman dalam ekskul. Jadi setelah
pertengahan sekolah, ada acara tahun baru Islam aku terpilih menjadi pengisi acara tersebut
sebagai pemain teater. Kami dilatih oleh kakak kelas 11, namanya Fikri jadi kami diajari agar
kami totalitas dalam penampilan yang akan dilaksanakan beberapa hari itu, jadi kami banyak
dispensasi dari Rohis untuk latihan. Saat hari itu tiba aku tetap tenang karena aku sudah hapal
setiap teks dan gestur yang akan ditampilkan, pertama kami mulai mempersiapkan properti,
karena anggota Rohis pada saat itu banyak jadi masalah properti semua membantu termasuk
baju, alat dan bahan yang diperlukan alhamdulillah dipermudah dikarenakan semua ikut serta
dalam menyukseskan acara tersebut.
Sebenarnya banyak acara Rohis dan acara-acara ekskul lain saat kelas 10 ini sampai
kelas 11, seperti event saat acara sepeda santai, kalau tidak salah acara itu diadakan untuk
perpisahan kepala sekolah kami bapak Ulung Wibowo, dialah yang meresmikan kami
menjadi siswa SMA 4 di gedung Ogan Komperta yang pada saat itu semua siswa kelas 10
diwajibkan memakai jas atau almamater kebanggaan. Sebelum kami naik kelas 11 pak Ulung
sudah pensiun dan digantikan bapak Risman, mungkin pak Ulung masa jabatannya telah usai
saat kami kelas 10 dan mungkin sudah pensiun. Aku akan sedikit melangkah, tapi sebelum itu
aku akan memberitahu asal-muasal nama panggilan gaul dari teman-teman, bermula dari
Agung yang melihat rambutku panjang dan panjang padahal hanya panjang didepan hanya
samping kanan-kiri rambutku yang sedikit tipis, jadi terlihat sedikit tidak beraturan. Nah dia
juga tahu kalau aku suka menamai nickname atau nama-nama player di game dengan nama
Gen, dan juga akun game kunamai dengan tambahan gen. Jadi mula-mula dia memanggilku
Gen, tapi tidak kupedulikan karena dia sendiri akan lupa, kalaupun dia terus memanggilku
begitu tidak masalah. Tapi setelah dia melihat rambutku yang tadi dia menambahkan kata ‘Ji’
setelah kata Gen, jadi aku dipanggilnya “Genji”, dan dia menyebarkan nama itu sehingga aku
terbiasa dipanggil Gen tanpa Ji, karena kalau Genji aku pura-pura tidak dengar. Gen,
menurutku itu cukup keren dan itulah permulaan nama itu, dimulai dari Agung, lalu tersebar
oleh Akbar yang juga teman sekomplek dan sekelas, dan Septa juga terbiasa dengan itu,
bahkan hampir seluruh kelas bahkan 10, 11, 12 tahu panggilanku walaupun tidak seluruhnya.
Terutama siswa perempuan dikelasku sering kuabaikan kalau mereka memanggilku Genji,
pura-pura tidak dengar sampai dia mengubahnya ke nama Hadi, baru aku mau
menanggapinya, karena mereka sering melakukan itu hanya untuk bermain-main. Baiklah
kembali ke event yang akan kuceritakan, kan setiap 17 Agustus merupakan hari kemerdekaan
bangsa kita, jadi sekolah menyelenggarakan banyak lomba, seperti lomba makan kerupuk,
joget kursi, catch the boom, bakiak, menangkap belut dan banyak lagi. Nah aku jadi salah satu
Page | 221
peserta menangkap belut mewakili kelas kami, jumlah setiap kelas diwakili tiga orang, dari
kelas kami terdiri dari aku, Aqil dan Iko. “Gen, kito melok lomba belot be peh?” kata Aqil,
“Payo, carilah uong sikok lagi” jawabku. Jadi kami berdiskusi, awalnya si Dayat yang ikut,
tapi teman-teman kelas memutuskan agar Iko yang jadi tim kami karena Dayat kurang
meyakinkan. Layaknya seorang atlit penangkap belut, kami melesat dengan menang beruntun
sampai ke final, namun bukan rezeki, kami kalah oleh kelas 12 tapi lumayan hadiahnya botol
Tupperware bro!, tapi KW. Hampir saja lupa, wali kelas kami namanya ibu Sri Erni Wijaya,
dia adalah guru yang ciri-cirinya biasa disebut guru killer, walaupun begitu dia melakukan itu
agar kami disiplin dan dia selalu tegas dalam hal kecil sekalipun, kami pernah membuat
kejutan saat hari Ultahnya yang membuat seisi sekolah ikut merayakannya, kami membuat
prank yang gila seolah-olah itu terjadi dengan aslinya, alhasil dia begitu senang dan sifat
killernya terhadap kami jadi sedikit berkurang. Jadi hal itu sedikit berguna bagi kami.
Yak dikelas sebelas, aku merasakan saat-saat dimana aku yang mempromosikan
ekskul kami, mulai dari KIR menyebarkan kertas-kertas tentang ekskul tersebut ke junior
kelas 10 yang baru masuk, dan di Rohis membimbing serta mengajari para pendatang baru
walaupun tidak sering, jujur saja dikelas 11 ini aku tidak lagi terlalu aktif di ekskul ini,
wajarlah karena aku punya dua ekskul dan teman-teman sekelasku perlahan-lahan mulai
berkurang ekskulnya jadi cuma punya satu alias tunggal. Oiya wali kelas kami kelas 11 adalah
bapak Edy Faisal, watak tegas tapi tidak pemarah, sering melawak walaupun tidak lucu alias
garing, tapi kegaringannya itulah yang membuat kami tertawa, anehkan? Itulah pak Edy. Di
kelas 11 ini ada saat ibu Dhea guru seni, mengambil nilai dari drama individu kami. Semua
teman-temanku tampak gugup, tapi aku santai aja karena ada pengalaman waktu jadi pemain
teater, lagipula aku waktu itu dipilih jadi ketua teater di sekbid teater Rohis tapi itu tidak usah
dibahas soalnya aku jarang masuk ekskul semenjak kelas 11 ini. Satu persatu temanku
dipanggil acak menurut absen memperagakan semua ide apa yang akan ditampilkan. Tibalah
namaku disebut “Yulizar Hadinata” katak bu Dhea, dengan gaya yang selalu tenang
kuperagakan apa yang ada dipikiranku, “ay duet banyak utang katek, cak inilah naseb uong
kayo” kataku dengan nada sombong “ cakmano kalo aku sedekahke be ini, kito telpon bank
be, kita kasih pinjeman ke bank, biaso uong kayo” sambungku, “maaf pulsa anda tidak cukup
untuk melakukan panggilan ini” kata operator, dengan nada akting heran kukatakn “lah katek
pulsa, beli dulu 10rb be, kito bayar 50rb dk ush sosok”, aku langsung keluarkan 12rb
langsung ke Riska, karena waktu itu aku belum bayar utang pulsanya, kata riska” oy Gen
ngpo aku ini, malu aku, perasaan sdh kau byr”, seisi kelas tertawa karena aku bayar utang
pulsa sungguhan, “kato uong kayo, pulsa kok ngutang”, kata salah satu temanku. Nah setelah
drama individu kami dikelompokkan untuk membuat drama.
Page | 222
Itu saja mungkin di kelas 11, tanpa membuang waktu kita lompat kekelas 12 setelah
melewati ujian tengah semester, semesteran begitu juga kelas 10 tadi. Sebenarnya banyak
kenangan-kenangan yang banyak namun tidak sampai tertuliskan disini. Di kelas 11-12 saya
duduk dengan RDJ alias Rangga Danar Jaya, saya lupa menyebutkannya dibagian kelas 11
tadi karena terlalu berbelit-belit mengingat apa saja event-eventnya. Kenapa saya dua tahun
duduk dengan rangga, karena kami saling menguntungkan, dia bisa MTK yang merupakan
kelemahan saya dan saya bisa B. Inggris yang juga dia tidak bisa. Di kelas 12 ini saya
menemukan pelajaran kesukaan saya yaitu Sejarah karena penyampaian gurunya sangat bagus
seperti B. Inggris, Agama dan Bahasa Indonesia yang sudah lama kusukai karena cara mereka
menyampaikan pelajaran dengan jelas dan perlahan-lahan dijelaskan, seperti ibuk Siti
Nurkamalia dari kami kelas 11 yang menjelaskan dengan sabar. Pak Hamzah berbicara
dengan sumber pegetahuannya memperjelas sejarah, menjadikan saya menyukai lagi
pelajaran Sejarah. Langsung ke peristiwa yang baru saja kualami, yaitu perlombaan hari
kemerdekaan. Disitu kami memenangi dua lomba dari sekian banyak lomba yaitu lomba
melukis kalau tidak salah yang dimenangi oleh Intan dan juara lomba paling bergengsi karena
saling menunjukkan kreativitas, kebagusan atau bisa dibilang keren yaitu lomba yel-yel.
Tidak usah diragukan lagi kami memang pantas menang, kami berlatih siang-malam, sampai
ada yang berkelahi karena perbedaan pendapat sampai menangis. Wajar karena kita harus
mengatur diri kita sendiri dari 20 orang yang terlibat dalam yel-yel tersebut. Oiya sebelum
naik kekelas 10, 11 dan 12, setelah semester pertama selalu diadakan juga lomba classmeeting
atau lomba persahabatan setiap kelas 10, 11, dan 12. Tentu saja setiap tahun hari
kemerdekaan, karena kami saat kelas 11 tidak memenangkan cabang lomba apapun saat
lomba 17 Agustus, jadi itu kulewatkan. Itu saja mungkin yang dapat saya ceritakan, dikelas
12 ini saya ingin fokus belajar, mungkin hanya sedikit nama-nama yang terlihat terutama para
guru yang telah berjasa, terimakasih untuk pelajaran materi ataupun moral yang diberikan, itu
banyak sekali namun tidak tersebutkan disini serta kesabaran luar bisa dari bapak dan ibu
keluarkan. Semoga dikelas 12 ini saya dapat meningkatkan mutu belajar saya dan menambah
ilmu yang baik serta mempraktekkannya di kehidupan mendatang serta berguna bagi bangsa
ini pastinya membanggakan orang tua.

Page | 223
BIODATA PENULIS

1. NAMA : Agung Wahyudi


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 24 November 2001
ALAMAT : Perum. Bukit Hijau 1 RT 18 Blok A1
NO 12
HOBBY : Berenang
MOTTO : Mimpilah setinggi langit
PRESTASI :-

2. NAMA : Akbar Darmawansyah


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang,18 Desember 2001
ALAMAT : Perumahan bukit hijau 1 Blok.E2
No.9 Rt.17 Rw.04 Kec.Rambutan
Desa Sungai Pinang
HOBBY : Main game,dan suka dengan berhubungan
dengan otomotif
MOTTO : Jangan kau biarkan hari kemarin merenggut
banyak hal mu hari ini
PRESTASI :-

3. NAMA : Anissa Syalsadilla


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Bekasi, 22 Agustus 2001
ALAMAT : Jalan D.I. Panjaitan, lr. Samarinda,
RT.11 RW.03 NO.510
HOBBY : Menulis
MOTTO : Kesuksesan ada ditangan kita sendiri
PRESTASI :-

Page | v
4. NAMA : Atika Shifa Nurmaulia

TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 5 Juni 2001

ALAMAT : Jl. Kapten Abdullah Lr. Aman No. 997

Rt. 14 Rw. 03

HOBBY : Mendengar lagu dan membaca

MOTTO : Everyday, everyhour turn the pain into power

PRESTASI : Ketua MPK SMAN4 PLG (2017/2018)

5. NAMA : Dias Mita Aulia


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 28 Agustus 2001
ALAMAT : Jalan Mega Mendung, RT.028, RW.008,
Kel.Sentosa, Kec.Seberang Ulu II,
Plaju, Palembang.
HOBBY : Musik dan berpetualang
MOTTO : Meninggalkan bukan berarti melupakan
PRESTASI : 1. Juara 1 Gedis Kecamatan Air Salek 2017
2. Juara 1 Bulutangkis Putri Kabupaten Banyuasin
2017
3. Juara 3 Pionering Robot Putri Kota Palembang 2018

6. NAMA : Dwi Sekar Wati


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 8 Mei 2001
ALAMAT : Jalan Mega Mendung Talang Karet, RT.35
RW.10 NO.1577
HOBBY : Mendengarkan Musik
MOTTO : Hiduplah penuh dorongan untuk hari ini dan
setiap hari
PRESTASI :-

Page | vi
7. NAMA : Dwi Septarian Pranata
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 11 September 2001
ALAMAT : Perumahan OPI Jakabaring Palembang
NO.1 RT.47 RW.14
HOBBY : Memancing
MOTTO : Barang siapa yang mengerjakan keburukan
sebesar zarah pun niscaya dia melihatkan
balasannya (QS.Al Zalzalah:8)
PRESTASI :-

8. NAMA : Fikri Al Akbar


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 30 April 2001
ALAMAT : Jalan Sabar Jaya, Lr.H.Aria NO.66 Mariana
HOBBY : Olahraga
MOTTO : Gapailah cita-cita setinggi langit tetapi
janganlah agamamu karena kamu hidup
di dunia dan akhirat.
PRESTASI : 1. Juara 1 lomba Photo Editing di SMA PM 2
2. Juara harapan 2 LTBB Putra di SMA 19 Palembang
3. Juara harapan 3 LTBB di SMA 14 Palembang

9. NAMA : Galuh Arya Pangestu


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 11 Juli 2001
ALAMAT : Jalan D.I.Panjaitan, Lr.Sirah Kampung NO.41
RT.22 RW.07, Plaju
HOBBY : Bermain basket, mendengar music
MOTTO : Life is like a box of chocolate, you never
know what you are going get
PRESTASI : Wakil Bujang SMANEPA 2017

Page | vii
10. NAMA : Giscka Ayu Cahyani
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 5 Juni 2001
ALAMAT : Jalan D.I.Panjaitan, Lr.Pahlawan 1 RT.03
RW.02 No.258B
HOBBY : Menulis, membaca, dan mencoba hal yang
menantang
MOTTO : Jika kamu ingin mengenal dunia maka membacalah,
tetapi jika kamu ingin dikenal dunia maka menulislah
PRESTASI : 1. Gadis Intelegensia SMANEPA tahun 2017
2. Juara umum PASKIBRA se-Kota Palembang 2016

11. NAMA : Haura Intan Satiti


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 11 Mei 2001
ALAMAT : Jalan Kapten Robani Kadir, Perumahan
Bukit Hijau 1 RT.20 RW.04 No.41
HOBBY : Menggambar
MOTTO : Melangit tapi membumi
PRESTASI : 1. Juara umum 3 IPA tahun 2017/2018
2. Juara 3 kaligrafi tingkat Provinsi
3. Juara 3 design poster tingkat Provinsi

12. NAMA : Iko Rahmat Illahi


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 8 Juni 2001
ALAMAT : Jalan Kapten Abdullah, Lr.Baru, RT.03
RW.01 No.48, Plaju Ulu
HOBBY : Olahraga
MOTTO : Untuk mendapatkan satu mawar yang indah
kau harus bertarung dengan duri disekitarnya
PRESTASI : Juara 2 kontes Robot Transforter

Page | viii
13. NAMA : Irma Annisa Suryani
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 31 Maret 2001
ALAMAT : Jalan Kapten Robani Kadir, Lr. Hikmah 2
RT.24 RW.06 No.33A
HOBBY : Melukis, menulis, dan membaca novel
MOTTO : Biarkan orang lain lebih baik dari kita, yang
terpenting adalah kita lebih baik dari kita yang kemarin
PRESTASI : 1. Juara 2 lomba Syarhil Quran tingkat kota Palembang
2. Juara 1 lomba Syarhil Quran tingkat Kabupaten
Musi Banyuasin, Sekayu
3. Juara 2 lomba Syarhil Quran tingkat Provinsi
Sumsel

14. NAMA : Khotifah Puji Lestari


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 26 Agustus 2001
ALAMAT : Jalan D.I.Panjaitan, Lr.Asli, RT.13 RW.004
No.610
HOBBY : Membaca buku pengetahuan dan bernyanyi
MOTTO : If opportunity doesn’t come to you, the
create it
PRESTASI : 1. Juara favorit “video competition social media”
2. Juara 1 fotografer tingkat SMA/MA/SMK
se-Sumatra Selatan

15. NAMA : M.A.Emeraldy Rajaya


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 22 Desember 2001
ALAMAT : Jalan D.I.Panjaitan, Lr. Sriraya 9 No.151
RT.44 RW.16 Plaju, Palembang
HOBBY : Membaca
MOTTO : Berusaha, berdoa, dan bertawakal
PRESTASI :-

Page | ix
16. NAMA : Maulida Sabdina Humaira
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Karawang, 25 Mei 2002
ALAMAT : Jalan D.I.Panjaitan, Lr. Darurruhama No.43
RT.27 RW.10
HOBBY : Melakukan hal yang baik
MOTTO : Love yourself before anyone else
PRESTASI :-

17. NAMA : Moza Kurnia Dewi


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 18 Agustus 2001
ALAMAT : Jalan Kopral Urip, Lr. Cendrawasih 1
No.26
HOBBY : Traveling
MOTTO : Kebahagiaan orang lain lebih penting
fdibandingkan kebahagiaan diri sendiri
PRESTASI : 1. Juara harapan 3 LPUUD di MAN 1 Palembang
2. Juara 3 LPUUD di SMK 2 Palembang
3. Juara 3 LPUUD di SMA PM 1

18. NAMA : Muhammad Aldi Muthian


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Muara Enim, 4 Januari 2002
ALAMAT : Perumahan Bukit Hijau 1 Blok E2 No.2
RT.17 RW.04
HOBBY : Musik
MOTTO : Menjadi seseorang yang berguna bagi
Negara dan keluarga
PRESTASI : Juara harapan 1 lomba Mading SMA 8 Palembang

Page | x
19. NAMA : Muhammad Aqil Rafli
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Plaju, 6 Maret 2002
ALAMAT : Jalan Permai, Komperta No.74, Plaju,
Palembang
HOBBY : Traveling, futsal
MOTTO : Gagal pasti tapi bangkit prioritas
PRESTASI :-

20. NAMA : Muhammad Rizky Hidayat


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 24 Juni 2001
ALAMAT : Jalan D.I.Panjaitan, Lr.Pahlawan 1 RT.04
RW.02, Plaju, Palembang
HOBBY : Mengkhayal
MOTTO : Keep laugh even though hit by a hurricane
PRESTASI : 1. Juara 1 Ilmu Kepemimpinan Smanlavan Comp 2018
2. Juara 1 Pertolongan Pertama Extracom Smantilas
2017
3. Juara 3 Putra Persandha se-Sumsel

21. NAMA : Nabila Nur Fairuz


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 4 Juni 2001
ALAMAT : Jalan Kapten Abdullah, Lr.Aman, RT.12
RW.05 No.817, Plaju
HOBBY : Kuliner
MOTTO : The more you give, the more you get
PRESTASI : Gadis SMANEPA 2017

Page | xi
22. NAMA : Nesya Dinda Aricha
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 30 Mei 2001
ALAMAT : Perumahan Bukit Hijau 1, No.29
HOBBY : Jalan-jalan
MOTTO : Jadikan masa lalu sebagai pelajaran untuk
menjadi lebih baik di masa yang akan dating
PRESTASI : 1. Juara 1 Paduan Suara di SMA PM 1
2. Juara 2 Be a Star Catwalk

23. NAMA : Novi Lestari


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Sumbusari, 16 November 2001
ALAMAT : Jalan Jaya 3 No. 1446 Kel. 16 Ulu Kec.
Seberang Ulu 2
HOBBY : Kuliner dan membaca novel
MOTTO : Tegarlah seperti batu karang yang terhempas
oleh ombak
PRESTASI : Raimuna Cabang

24. NAMA : Rafni Salsabila


TEMPAT,TANGGAL LAHIR : Palembang, 17 Januari 2002
ALAMAT : Jalan Waru No.211 Komperta Plaju
HOBBY : Membaca Novel
MOTTO : Be the colour of yourself and others
PRESTASI :-

Page | xii
25. NAMA : Rangga Danar Jaya
TEMPAT,TANGGAL LAHIR : Palembang, 12 September 2001
ALAMAT : Lorong Cendrawasih 1
HOBBY : Olahraga
MOTTO : Selalu ingat masih ada langit di atas langit
PRESTASI : 1. Juara 1 lari 800 meter putra pekan
olahraga kota
2. Juara 1 lari estafet 4×100 meter putra
se-Kota Palembang
3. Juara 3 lari 400 meter putra se-Kota Palembang

26. NAMA : Riska Salsabila


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Lubuklinggau, 17 April 2001
ALAMAT : Jalan DI Panjaitan Lorong Nusa Eka
No.1669 RT.35 RW.10
HOBBY : Memasak
MOTTO : Sukses itu bukan kebetulan, Sukses itu
kerja keras.
PRESTASI :-

27. NAMA : Rizky Rahmawati


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 26 Januari 2002
ALAMAT : Jl D.I Panjaitan Lr Sirah Kampung No. 38
HOBBY : Membaca Novel
MOTTO : Kill them with success and bury them
with a smile
PRESTASI :-

Page | xiii
28. NAMA : Samuel Jayadi Pardede
TEMPAT,TANGGAL LAHIR : Palembang, 10 Maret 2001
ALAMAT : Perumahan Bukit Hijau 1
MOTTO : Jangan lupa sedekah
PRESTASI :-

29. NAMA : Shindy Taguci


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 19 September 2001
ALAMAT : Jalan Kapten Abdullah , Lr Selamat
RT.14 RW.05
HOBBY : Membaca, Menulis, dan Traveling
MOTTO : Cobalah untuk menjadi diri sendiri
PRESTASI : 1. Mengikuti Raimuna Cabang ke-7
2. Mengikuti Perkemahan Sandi Yudha ke-31

30. NAMA : Syarifah Khairunnisa


TEMPAT,TANGGAL LAHIR : Palembang, 30 Agustus 2001
ALAMAT : Jalan Mayjen Yusuf Singa Dekane,
Kertapati
HOBBY : Makan
MOTTO : Hargai selagi ada
PRESTASI :-

31. NAMA : Widya Rohadatul Ais’sy


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 02 Mei 2002
ALAMAT : Jl. Ki Anwar Mangku Lr. Nangka No.26
Rt.33 Rw.12
HOBBY : Membaca cerita wattpad, main HP, tidur
MOTTO : Life never flat, terus berjuang mencari
kesuksesan
PRESTASI :-

Page | xiv
32. NAMA : Yulizar Hadinata
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Palembang, 29 Juli 2001
ALAMAT : Perumahan Bukit Hijau 1 No.19
HOBBY : Olahraga
MOTTO : Talk Less Do More (Sedikit Bicara,
Banyak Bekerja)
PRESTASI :-

Page | xv

Anda mungkin juga menyukai