Anda di halaman 1dari 23

Teks cerita sejarah

Kamu mungkin pernah membaca cerita sejarah di koran maupun


media lainnya bukan? Cerita sejarah yang memiliki tema, alur dan
gaya bahasa yang sangat beragam.

Sejarah dapat dikatakan sebagai suatu kajian tentang masa lampau.


Khususnya dalam hal kaitannya dengan manusia. Dalam bahasa
Indonesia, sejarah dapat diartikan sebagai suatu kejadian dan
peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal usul
(keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. Sejarah
merupakan peristiwa yang sangat penting ketahui orang banyak,
karena dalam sejarah kita tentunya dalam mengambil pelajaran dan
hikmah dibalik semua itu. Di dunia ini kita punya berbagai jenis
sejarah apalagi kita berada di negara Indonesia. Kita selaku warga
negara indonesia tentunya tidak boleh melupakan sejarah berdiri
negara ini yang penuh perjuangan serta pengorbanan yang begitu
besar. Peristiwa inni bukan semata-mata hanya menjadi cerita saja
yang kisahkan turun menurun, akan tetapi kita sebagai masyarakat
bangsa Indonesia harus mampu menggali kearifan dan makna yang
terkandung didalamnya.

Maka dari itu jika kita melupakan suatu sejarah apalagi sejarah bangsa
maka akan hilanglah jati diri bangsa ini sebagai identitasnya. Karena
itulah diperlukan saran dan media untuk menyampaikan sejarah. Di
dalam pelajaran Bahasa Indonesia, peristiwa sejarah dapat di
ceritakan melalui teks cerita sejarah. Teks ini sangat penting
dipelajari, sehubungan dengan tugas yang telah guru Bahasa
Indonesia berikan kepada kami.

Pengertian Teks cerita sejarah

Teks cerita sejarah adalah teks yang didalamnya menjelaskan dan


menceritakan tentang fakta dan kejadian masa lalu yang menjadi asal
muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki niali
sejarah.

Sejarah menurut para ahli sebagai berikut.

Moh Hatta

Moh Hatta mendefinisikan sejarah sebagai salah satu bentuk


perwujudan peristiwa yang terjadi di masa lampau.

Sejarah merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau


dan diakui kebenarannya. Sehingga biasanya tindakan yang akan
diambil selalu berpatokan dan bercermin dari kejadian sejarah, agar
tak salah dalam mengambil tindakan

Muhammad Yamin

Muhammad Yamin juga menyampaikan pendapatnya bahwa sejarah


merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan yang didapat
dengan cara menyusun beberapa potongan kejadian pada masa
lampau.

Potongan kejadian-kejadian tersebut nantinya akan disatukan


sehingga memiliki cerita yang lengkap serta bisa dijadikan sebagai
referensi ilmu pengetahuan.
Pengertian Sejarah Menurut KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia setidaknya ada tiga poin


mengenai pengertian dari sejarah, diantara lain:

Sejarah merupakan asal-usul atau keturunan berupa silsilah (bagan


atau catatan yang menggambarkan).
Sejarah ialah kejadian yang benar-benar sudah pernah terjadi pada
masa lalu.
Berupa pengetahuan atau penjelasan tentang kejadian (peristiwa) yang
sudah benar terjadi di masa lampau.
Begitulah setidaknya sedikit penjelasan yang berada pada KBBI,
semoga dapat membantu lebih jelas lagi pengertian dari sejarah.

Berdasarkan beberapa pengertian baik secara umum dan penjelasan


dari KBBI ataupun pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan
bahwa sejarah merupakan kejadian di masa lampau. Kejadian tersebut
dapat diteliti dan dianalisis sehingga bisa dijadian sebagai salah satu
acuan untuk kehidupan di masa mendatang.

Secara umum, cerita sejarah dapat dijelaskan sebagai karangan atau


cerita yang menyajikan suatu peristiwa atau kejadian serta bagaimana
peristiwa itu terjadi dimasa lampau. Peristiwa itu benar-benar terjadi
(sejarah) atau berupa khalayan seperti novel, roman, dan sejenisnya.

Untuk mengidentifikasi cerita sejarah, ada kriteria yang dapat


digunakan diantaranya sebagai berikut.
1. Berdasarkan peristiwa, cerita sejarah dapat diidentifikasi menjadi
dua, yaitu :
a. Cerita sejarah yang benar-benar terjadi.
b. Cerita sejarah yang berupa khalayan, seperti cerpen, novel
maupun roman.
2. Berdasarkan tujuan, cerita sejarah dapat diidentifikasi menjadi dua,
yaitu :
a. cerita sejarah ekspositoris
Cerita yang mengisahkan serangkaian peristiwa yang
benar-banar nyata dan terjadi (fakta). Dalam cerita sejarah
ekspositoris, logika merupakan hal yang penting. Sasaran
utamanya adalah rasio. Isinya menyampaikan informasi
untuk memperluas pengetahuan pembaca. Disebut juga
narasi nonfiksi. Didalamnya menggunakan bahasa yang
informatif yang bercondong pada kata denotatif.
Contoh cerita ekspositoris adalah biografi, autobiografi,
riwayat perjalanan.
b. cerita sejarah sugestif
cerita yang mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau
imajinasi pengarang. Bersifat fiktif. Cerita sugestif selalu
melibatkan daya khayal atau imajinasi karena sasaran yang
ingin dicapai adalah kesan terhadap peristiwa itu. Disebut
juga narasi fiksi dan selalu menggunakan kata konotatif.
Contoh cerita sugestif adalah cerpen, novel dongeng, dsb.
Menurut R. Moh Ali, sejarah adalah rangkaian keseluruhan peristiwa
yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Banyak manfaat yang
kamu peroleh dengan mempelajari sejarah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Nugroho Notosusanto yang
menyatakan adanya empat fungsi sejarah. Keempat fungsi sejarah
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Fungsi rekreatif. Artinya, sejarah dapat memberikan perasaan
senang kepada penikmmatnya.
2. Fungsi inspiratif. Artinya, bisa mengembangkan inspirasi,
imajinasi, dan kreativitas.
3. Fungsi instruktif. Artinya, sejarah dapat dijadikan alat bantu
pembelajaran yang berperan sebagai menyampaikan
pengetahuan dan keterampilan kepada orang yang ingin belajar
agar mudah dimengerti.
4. Fungsi edukatif. Artinya, nilai-nilai sejarah dapat dijadikan
pelajaran dalam kehidupan sehari-hari dan petunjuk bagi
manusia dalam berperilaku di masyarakat agar lebih baik.

Berdasarkan penjelasan di atas, pengertian cerita sejarah dapat berupa


(1) bentuk teks prosa yang berisi sejarah mengenai kejadian tertentu
dan (2) bentuk narasi/cerita yang menggambarkan kehidupan manusia
pada masa tertentu. Kesimpulannya, teks cerita sejarah tidak lepas
dari potret masyarakat yang mengandung banyak informasi yang
dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam kehidupan sehari-
hari.
Ciri – Ciri Teks Cerita Sejarah
Adapun ciri-ciri yang dimiliki oleh teks sejarah, diantaranya:
1. Disajikan secara kronologis atau urutan peristiwa atau urutan
kejadian.
2. Bentuk teks cerita ulang (recount)
3. Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.
4. Sering menggunakan konjungsi temporal.
5. Isi berupa fakta.

Stuktur Teks cerita sejarah

Berkaitan dengan pemaparan yang telah dijelaskan sebelumnya,


Cerita sejarah mempunyai struktur diantaranya sebagai berikut.

1. Orientasi
Pada bagian ini berisi tentang pengenalan atau pembukaan dari teks
cerita sejarah. Biasanya berisi mengenai penjelasan singkat dari
suatu peristiwa yang diceritakan.
2. Komplikasi
Komplikasi adalah kondisi mulai timbulnya konflik antara tokoh
utama dengan tokoh lain. Konflik ini perlahan-lahan menanjak
sampai klimaks.
3. Solusi
Solusi adalah kondisi konflik yang mulai menurun dan mengarah
pada tuntutan terhadap suatu hal, terutama tokoh utama.
4. Reorientasi
Berisi opini atau komentar penulis tentang peristiwa yang diceritan
di dalam teks. Reorientasi terkadang memuaskan pembaca,
terkadang pula sebaliknya, atau bahan menyisakan pertanyaan bagi
para pembaca.

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Menganalisis kebahasaan cerita atau novel sejarah dapat diartikan


sebagai penguraian cerita atau novel sejarah ke dalam bagian-bagian
yang lebih detail. Mengurai cerita sejarah atau novel sejarah bertujuan
untuk memahami kembali makna dan informasi yang terdapat di
dalamnya baik yang sudah lama terjadi maupun yang baru saja terjadi.

Kriteria yang dapat digunakan dalam menganalisis cerita atau novel


sejarah berbentuk fakta adalah sebagai berikut.

1. Struktur teks.
2. Bahasa yang digunakan.
3. Teksnik penulisan.
4. Makna yang terdapat di dalamnya.

Kriteria yang dapat digunakan dalam menganalisis cerita atau novel


sejarah berbentuk fiksi/rekaan adalah sebagai berikut.

1. Tema
2. Alur
3. Penokohan
4. Latar/setting
5. Sudut pandang
6. Gaya bahasa
7. Nilai didik

Ciri kebahasaan teks cerita sejarah ditandai dengan adanya kata benda
atau kata ganti, tokoh sentral, kata sifat yang menjelaskan frasa
nominal, kata hubung atau konjungsi, kata yang menggambarkan
kejadian masa lampau, dan frasa adverbial. Kebahasaan itu dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Menggunakan kata benda atau kata ganti tertentu
kata benda atau kata ganti tertentu yang dimaksud, misalnya
menyubutkan nama kota, tempat, objek, atau merujuk pada kata
ganti tertentu.
Contoh: Bangsa Indonesia, lelaki, dan pohon durian.
2. Menggunakan tokoh sentral
Menerangkan pelaku utama atau tokoh yang menjadi sentral
(pusat) dalam cerita.
Contoh: Dalam cerita Siti Nurbaya, tokoh sentralnya adalah Siti
Nurbaya karena tokoh tersebut diceritakan dari awal sampai akhir
cerita.
3. Menggunakan kata sifat yang menjelaskan frasa nominal
Yaitu dalam kalimat tersebut terdapat kata sifat yang menjelaskan
gabungan kata atau biasa disebut frasa yang inti didalamnya berupa
kata benda (nomina).
Contoh: Raja bijaksana, gadis candik, rumah mewah.
4. Menggunakan kata hubung atau konjungsi
Konjungsi yang digunakan dalam cerita sejarah yaitu konjungsi
keterangan waktu.
Contoh: Pada, ketika, suatu hari, sementara, kemudian, setelah
itu, dan lain-lain.
Keterangan tempat
Contoh: di, ke, dan dari.
Keterangan tujuan
Contoh: untuk, kepada, dan sebagainya.
5. Menggunakan kata yang menggambarkan kejadian masa lampau
Menggunakan kata-kata tertentu sebagai petunjuk waktu.
Contoh: Pada zaman dahulu, dahulu kala, suatu hari.
6. Menggunakan frasa adverbial
Frasa ini digunakan untuk menunjukan lokasi kejadian/peristiwa.
Contoh: Sekembali dari kerajaan, setelah melewati hari yang
melelahkan, dan sejenisnya.

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalan Teks Cerita Sejarah


Berikut ini terdapat beberapa unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam teks
cerita sejara, terdiri atas:

1. Unsur Intrinsik
Yaitu unsur-unsur yang secara langsung membangun sebuah teks
cerita sejarah. Unsur intrinsik terdiri dari :
a. Tema , adalah ide pokok sebuah cerita. Dalam teks cerita sejarah
tema yang biasa ditulis adalah tokoh – tokoh agama, pejuang, asal
mula suatu tempat, dan lain sebagainya.
b. Alur (Plot), merupakan unsur intrinsik teks cerita sejarah yang
penting. Plot adalah serangkaian peristiwa dalam cerita yang
mempunyai hubungan sebab akibat. Alur dapat dibedakan menjadi
3, yaitu :
1) Alur maju, serangkaian peristiwa yang urutannya sesuai
dengan waktu kejadian atau cerita bergerak ke depan.
2) Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang urutannya
tidak sesuai dengan urutan kejadian atau cerita bergerak
mundur (flashback).
3) Alur campuran adalah serangkaian peristiwa yang
urutannya merupakan campuran antara alur maju dan alur
mundur.
c. Penokohan adalah pelukisan gambaran jelas tentang sesorang
dalam sebuah cerita. Dalam teks cerita sejarah tokoh yang biasa
digunakan adalah pahlawan nasional atau tokoh penting disuatu
daerah.
d. Sudut pandang, merupakan salah satu unsur yang digolongkan
sebagai sarana cerita. Sudut pandang adalah cara atau pandangan
yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh,
tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang terjadi. Pada teks cerita
sejarah, sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga, yaitu
pengarang.
e. Latar, merupakan suatu gambaran dari suatu cerita dalam teks
cerita sejarah, dapat berupa tempat, waktu dan suasana ketika
kejadian terjadi.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur Ekstrinsik menurut Nurgiyantoro (2009: 23) adalah unsur yang


berada di luar karya fiksi yang mempengaruhi lahirnya karya namun
tidak menjadi bagian di dalam karya fiksi itu sendiri. Dalam
pengkajian mengenai Teks Cerita Sejarah, maka unsur ekstrinsik
dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Rekaman kebesaran, ketinggian, dan kegemilangan


pemerintah. Teks cerita sejarah lahir di Istana dan dikarang
oleh penulis golongan istana yang mempunyai daya kreatif
tinggi untuk merekam kebesaran, ketinggian, dan gemilangan
pemerintah.
b. Dari segi corak penceritaan, teks cerita sejarah mengandung
dua corak penceritaan yaitu fakta sejarah dan mitos.
c. Unsur Bias, ciri sikap bias oleh pengarang atau penyalin
terhadap suatu perisitwa uga merupakan satu ciri teks cerita
sejarah.
d. Unsur keagamaan, Dalam teks cerita sejarah, unsur agama
sangat kuat. Misalnya di Innesia banyak sejarah yang
merujuk tentang perkembangan agama di Indonesia.
e. Unsur Politis, Dalam teks cerita sejarah biasanya terdapat
konflik tentang perebutan kekuasaan atau daerah kekuasaan
yang berhubungan dengan politik.
f. Unsur ekonomi, Teks cerita sejarah biasanya menceritakan
kehidupan ekonomi pada zaman itu, misalnya berdagang,
mencari ikan dan bertani.
g. Unsur sosial, dalam teks cerita sejarah, biasanya terdapat
jenjang social, misalkan antara raja dan rakyat atau antara
penguasa dan rakyat.

Cara Teknik penulisan Teks Cerita Sejarah :

1. Kejadian-kejadian diceritakan dalam urutan kronologis dari


awal sampai akhir. Beberapa peristiwa juga perlu diatur
menurut urutan kronologis.
2. Dari sekelompok fakta (peristiwa) perlu ada penentuan fakta
kausal (penyebab) – fakta peristiwa – fakta penyebab.
3. Bila uraian berupa deskriptif – naratif, maka perlu ada proses
serialisasi, yaitu mengurutkan peristiwa-peristiwa
berdasarkan prinsip-prinsip diatas.

Jenis-Jenis Teks Sejarah


Adapun jenis-jenis teks sejarah yang diantaranya yaitu:
1. Sejarah Fiksi
a. Novel ialah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif,
umumnya dalam bentuk cerita, penulisanya disebut novelis.
b. Cerpen ialah cerita pendek berbentuk prosa naratif fiktif,
cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan
dengan karya fiksi lainnya yang umumnya lumayan panjang.
c. Legenda ialah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh
sebagian orang merupakan sesuatu yang benar-benar terjadi.
d. Roman ialah jenis karya sastra berbentuk prosa yang
melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan jiwa
masing-masing. Roman disebut kisah percintaan.

2. Sejarah Non-Fiksi

a. Biografi ialah keterangan kehidupan seseorang yang ditulis


oleh orang lain.
b. Autobiografi ialah kisah atau keterangan hidup yang ditulis
oleh orang itu sendiri.
c. Cerita perjalanan ialah teks yang menceritakan tentang
perjalanan.
d. Catatan sejarah ialah kas teks yang menceritakan fakta atau
kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang sesuatu
mempunyai nilai sejarah.

Perbedaan Sejarah Fiksi dan Non-Fiksi

1. Sejarah Fiksi
Terdiri atas:
a. Jalan cerita disusun berdasarkan dunia nyata.
b. Gambaran kehidupan batin seorang tokoh lebih dalam.
c. Pengembangan karakter tokoh tidak sepenuhnya terungkap.
d. Menyajikan kehidupan sesuai pandangan pengarang.

2. Sejarah Non-Fiksi
Terdiri atas:

a. Tersusun oleh fakta yang objektif.


b. Gambaran kehidupan tokoh ditulis lebih lengkap berdasarkan
fakta.
c. Menyajikan kehidupan sesuai data dan fakta.

Cara Membuat Teks Cerita Sejarah

Berikut ini terdapat beberapa cara membuat teks cerita sejarah, terdiri
atas:

1. Mencari ide gagasan dalam Wacana yang berisi berbagai


sejarah, dengan begitu kita akan dapat membuat Orientasi
yang merupakan pengenalan dari suatu kejadian. Caranya
adalah dengan mencari jawaban dari 5W 1H dalam Wacana
tersebut. Contohnya : Apa yang terjadi? Kapan hal tersebut
terjadi? Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
Bagaimana peristiwa tersebut terjadi? Dan Mengapa
peristiwa tersebut terjadi?
2. Menganalisa urutan peristiwa dengan mengidentifikasi
masalah dan menulis kronologi kejadian/peristiwa secara
bertahap.
3. Mengulas kembali isi dari Teks tersebut dan menulis ulang
menggunakan bahasa sendiri sesuai analisa struktur paragraf
yang sudah di lakukan sebelumnya. Bagian ini Optional,
artinya boleh saja tidak menyertakan tahapan ini.
4. Menyempurnakan Teks dengan memperhatikan EYD ataupun
tata bahasa agar lebih mudah dipahami.
Contoh Teks Cerita Sejarah

Berikut ini terdapat bebeapa contoh teks cerita sejarah, terdiri atas:

1. Contoh Teks Cerita Sejarah Candi Borobudur

Candi-Borobudur

Candi Borobodur adalah monumen Buddha terbesar yang ada di bumi


ini. Dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra
pada sekitar tahun 824. Candi ini didirikan sekitar 300 tahun sebelum
Angkor Wat di Kamboja dan 400 tahun sebelum katedral-katedral
agung di Eropa dibangun.

Monumen Buddha terbesar di Indonesia ini memiliki luas 123×123


m² dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk.
Candi Borobudur ini beraksitektur Gupta yang menggambarkan
kekentalan gaya arsitektur dari India. Anda akan mendapat
pengalaman tersendiri setelah mengunjungi candi ini.

Lembaga internasional dari PBB yaitu UNESCO mengakui dan juga


memuji kemegahan dari arsitektur Candi Borobudur sebagai salah
satu monumen Budha terbesar tidak hanya di Indonesia tetapi juga
dunia. Candi ini memiliki 2672 panel relief yang jika ditata berjajar-
jajar akan menghasilkan panjang mencapai 6 km. Ansambel reliefnya
sendiri merupakan yang paling lengkap di dunia dan tidak bisa
ditandingi dari segi nilai seninya serta setiap bagiannya adalah maha
karya yang sangat mengagumkan.

Membutuhkan waktu sekitar 75 tahun untuk menyelesaikan


pembangunan candi ini. Di bawah komando arsitek Gunadarma
dengan 60 ribu meter kubik batuan vulkanik yang diambil di Sungai
Elo dan Progo yang letaknya tidak jauh, yaitu sekitar 2 km sebelah
timur candi. Pada masa pembangunan candi ini, sistem metrik belum
dikenal dan satuan panjang yang digunakan untuk membangun Candi
Borobudur adalah tala yang dihitung dengan cara merentangkan ibu
jari dan jari tengah atau mengukur panjang rambut dari dahi hingga
dasar dagu.

Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, sejarawan J.G. de


Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram
kuno dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga, dan
membangunan candi ini sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu
baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani.
Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah
abad.
Candi Borobudur menjadi salah satu candi terbesar tidak hanya di
Indonesia saja, melainkan juga di dunia. Hal ini tentunya menjadi
kekayaan tersendiri bagi negara kita dan patut kita jaga sebaik
mungkin agar dapat dinikmati oleh anak cucu kita dimasa yang akan
datang.

2. Contoh Teks Cerita Sejarah Sejarah-Singkat-Bahasa-Indonesia

Sejarah-Singkat-Bahasa-Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional negara Indonesia,


Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan
dengan mulai berlakunya konstitusi. Bahasa Indonesia pada dasarnya
berasal dari bahasa melayu, pada zaman dahulu lebih tepatnya pada
zaman kerajaan sriwijaya bahasa melayu banyak digunakan sebagai
bahasa penghubung antar suku di plosok nusantara.
Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad
ke 7. Buktinya ditemukan prasati di kedukan bukit karangka tahun
683 M (palembang), talang tuwo berangka ahun 684 M (Palembang),
kota kapur berangka tahun 686 M (Bukit Barat) Karang birahi
berangka tahun 688 M (Jambi) prasasti-prasasti itu bertuliskan hurus
pranagari berbahasa melayu kuno.

Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai “Bahasa Persatuan


Bangsa” pada sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Sesuai
dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.

Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan


Muhammad Yamin dalam pidatonya pada Kongres Nasional Kedua di
Jakarta.

Pada tahun 2008 dicanangkan sebagai tahun bahasa 2008. Oleh


karena itu, sepanjang tahun 2008 telah diadakan kegiatan kebahasaan
dan kesastraan.

Untuk peringatan 80 Tahun sumpah pemuda, diadakan kongres IX


Bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober sampai 1 November 2008
di Jakarta. Kongres tersebut akan membahas lima hal utama, yakni
bahasa Indonesia, bahasa daerah, penggunaan bahasa asing,
pengajaran bahasa dan sastra, serta bahasa media massa.

Pada peristiwa Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada


tanggal 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi
bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini
bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia,
baik ditingkat daerah maupun pusat.

3. Contoh Teks Cerita Sejarah Pribadi

“KENANGAN TERINDAH”

Aku adalah ika, nama lengkapku adalah Riska Sanau. Aku anak ke
tiga dari empat bersaudara, dan aku juga anak yang paling sulit
bergaul dengan teman-teman sekelas maupun dengan keluarga.

Pagi yang indah buat orang yang akan memasuki sekolah pada hari
pertama, pada saat itu aku berusia 7 tahun, tepatnya pada saat kelas 1
SD. Pada saat itu aku tak suka sekolah karena aku hanya ingin tetap di
rumah tapi ayahku tetap bersi keras untuk membujukku ke sekolah,
aku tak suka bergaul dan berteman dengan siapapu apalagi dengan
keluargaku karena aku hidup dalam kesendirian. Pada saat di kelas
dan pelajaranpun di mulai, aku malah memilih untuk duduk sendiri di
bandingkan duduk barsama teman-teman sekelasku sebab aku tak
suka berteman dengan mereka.

Pada saat ibu guru mengajar, aku sama sekali tak memahami
pelajarannya sebab pada saat ibu menjelaskan aku hanya dudu di
pojokan kelas dibandingkan mendengarkan ibu guru mengajar.
Berbulan-bulan lamanya aku berada di kelas yang aku tak sukai, tapi
pada saat kenaikan kelas, aku sangat senang karna akan meninggalkan
kelas itu dan berpindah ke kelas lain. Tapi sayang aku tak naik kelas
dan tetap duduk di kelas dan di bangku itu,aku sangat marah tetapi
aku tak putus asa untuk cepat-cepat meninggalkan kelas itu.

Hari demi hari yang aku lalui di kelas itu dan aku mendapatkan
pukulan hari demi hari sebab aku tak bisa membaca huruf atau
tulisanku sendiri, aku selalu di pukulin dan selalu begitu sampai aku
tak tahan lagi harus bagaimana. Aku hanya bisa berusaha dan
akhirnya aku bisa membaca huruf dan sedikit demi sedikit ibu tak
memukuliku, tapi pada saat aku naik kelas 2 SD. Aku sudah tak
sanggup dan aku melaporkan semuanya kepada ayah dan ibuku, dan
mereka telah menemui ibu guru tersebet, dan ibu guru berjanji kepada
kedua orang tuaku untuk tak memukuliku lagi. Aku sangat senang
mendengar semuanya dan langsung bersemangat untuk bersekolah
sebab aku mulai suka bersekolah.

Pada suatu hari aku bertemu ibu guru yang sangat baik hati dan tak
pernah memukuli kami sebagai siswanya, dan pada saat itu aku
berada pada kelas 3 dan sudah mendapat teman-teman berkat ibu guru
tersebut. Ibu guru itu berkata “jangan biarkan kau hidup dalam
kesendirian, dan jangan buat kamu tak mempunyai siapapun, sebab
mereka lebih penting dari semuanya” pada saat itu aku sadar bahwa
aku tak selamanya begini, dan aku langsung memelum ibu guru dan
ber kata “ terimakasi ibu guru” aku menjawab sambil menangis.

Suasana pada saat itu terasa tak terlupakan sampai ketika teman
sekelas kami mengalami kecelakan dapa saat bermain dan ibu guru
langsung membawanya ke rumah karena pada saat itu belum ada yang
namanya rumah sakit atau puskesmas. Aku dan teman-teman yang
lain sangat hawatir apalagi ibu guru kami, pada saat kecelakaan
terjadi sangkorban sedang bermain di atas meja dan tiba-tiba dia
terjatuh sampai membuat telinganya berdarah dan membuat orang
tuanya pinsan.

Pada hari itu kami di liburkan selama kami terasa aman, pada saat
libur kami mencoba untuk bermain di tepiran pantai yang sangat
kering dan banyak ikannya. Saat itulah aku mengenal sahabat-
sahabatku yang bernama vira, cindi, tias,vita, mala, kia, guti, wawan
dan masih banyak lagi yang sedang bersamaku pada saat itu. Mereka
memiliki sifat berbeda beda, seperti vira orangnya cantik tapi sayang
dia selalu marah-marah, cindi orangnya baik hati tidak sombong dan
kurang menghina orang tapi kalau menceritakan orang ya kami
rajanya, tias orangnya pendiam tapi pendendam, vita orangnya susah
di atur, malam orangnya cerewet sama sepertiku, kia orangnya cepat
menangis dan tak tahan dengan air matanya, guti orangnya suka
bercanda sama dengan wawan yang bisa membuat kami semua
tersenyum walau sedang kesusahan satu persatu.

Pertemanan kami bukan hanya di situ saja, kami selalu bersama sama
walau kami sudah di pisahkan lantaran ingin melanjutkan sekolah di
SMA yang bisa di masuki, walau tubuh kami jauh tapi hati kami tetap
selalu bersama saman, dan kami juga selalu berkumpul pada saat-saat
libur sekolahan. Dan tempat yang biasa kami kumpulkan adalah
tempat jaringan di mana semua orang berkumpul di sana, sebab di
kampung kami susah mendapatkan jaringan. Walau begitu kami
senang karena bisa berkumpul dengan orang-orang yang di sekitar
kami. Walau teman-temanku banyak berubah sikap tapi kami tetap
selalu bersama untuk selamanya.

Demikianlah pembahasan mengenai Teks Cerita Sejarah – Pengertian,


Struktur, Ciri, Kaidah, Unsur, Jenis dan Cara. Semoga dengan adanya
ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda
semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Anda mungkin juga menyukai