Anda di halaman 1dari 6

MENGANALISIS UNSUR

INSTRINSIK NOVEL
MANGIR PENOKOHAN
KARYA Pramedya
Ananta Toer

GAYA BAHASA
TOKOH TOKOH DALAM CERITA MANGIR

1.Sang Patih
2.Adipati Kudus
3.Patragading
4.Sultan Trenggono
5.Gusti patih tuban kala cuwi sang
wirabumi
A.PENOKOHAN

Adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita sehingga dapat


diketahui karakter atau sifat para tokoh itu.Penokohan adalah suatu cara penulis
menyampaikan suara karakteristik suatu tokoh ke pembaca dengan
menunjukkannya berupa penjelasan atau percakapan.
B.MACAM-MACAM
PENOKOHAN

1.Penokohan Secara Langsung


Penokohan secara langsung yaitu pengarang
menyebutkan secara langsung sifat tokoh.
2.Penokohan Tidak Langsung
Penokohan tidak langsung yaitu penokohan yang
pengarangnya tidak menyebutkan secara
langsung sifat si tokoh,melainkan melalui tingkah
laku tokoh,sikap tokoh,ucapan tokoh,maupun
gerakan fisik tokoh.
PENOKOHAN

Berdasarkan cerita Mangir ini,pengarang menggunakan metode dramatik/tidak


langsung atau ragaan dalam penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh.
Yaitu:Penyajian watak tokoh melalui pemikiran percakapan dan lawan tokoh yang
disajikan pengarang.Bahkan dapat pula dari penampilan fisiknya serta tempat
tokoh.
a.Sang Patih digambarkan sebagai seorang raja yang bijaksana,pantang
menyerah,tidak putus asa.
b.Patra Gading digambarkan sebagai seorang prajurit yang setia dan sopan.
c.Adipati Kudus digambarkan sebagai seorang yang keras,tidak mudah mundur.
d.Sultan Trenggono digambarkan sebagai seorang yang jahat,egois dan keras
kepala.
e.Gusti Patih Tuban Kala Cuwi Sang Wirabumi tidak digambarkan pada teks
tersebut.
Tokoh Protagonis:Sang Patih,Patra Gading
Tokoh Antagonis:Adipati Kudus,Sultan Trenggono
Tokoh Tritagonis:Balatentara Tuban,Balatentara Demak.
GAYA BAHASA
Gaya bahasa adalah cara bagaimana(MAJAS)
pengarang menyampaikan cerita yang
dibuatnya atau cara pengarang menyampaikan isi pemikirannya lewat bahasa-
bahasa yang khas dalam uraian ceritanya sehingga dapat menimbulkan kesan
tertentu.
Gaya bahasa pada teks Mangir ini:
a.Majas Hiperbola:gaya bahasa yang dipakai untuk melukiskan keadaan
secara berlebihan.
Pada cerita mangir ini terdapat pada paragraf kedua
 “Ombak-ombak besar bergulung-gulung memanjang
terputus,menggunung,melandai,mengejajari,pesisir pulau Jawa.”
b.Majas Hiperbola:gaya bahasa yang melukiskan benda mati
diungkapkan seperti manusia
Pada cerita Mangir ini terdapat pada paragraf kedua
 “Ombak-ombak makin menggila.”
c.Majas Perumpamaan Smile:Perbandingan dua hal yang pada hakikatnya
berbeda tetapi sengaja dianggap sama
Pada cerita Mangir terdapat pada paragraf kedua
 “Bahkan juga busanya yang bertebaran seperti serakan mutiara semua
dikuningi oleh cahaya bulan.”
THANK YOU FOR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai