Anda di halaman 1dari 32

MARASMUS,

KWASHIORKOR, DAN
OBESITAS
SGD 2 - KELOMPOK 6
SLIDESMANIA.CO
ANGGOTA
KELOMPOK
Dedi Ismatullah I1031171036

KELOMP Cindiarty Kurnia Saputri


Injhar Tiar Nakavita
I1031191001
I1031191002
Mardatilla I1031191005
OK 6 Cici Cantika I1031191018
Zenita Indra Ramadhita I1031191027
Hana Ulfiah I1031191028
Debbie Putri Kalsum Simbolon I1031191053
Dina Nurul Sakinah I1031191058
SLIDESMANIA.CO
MARASMUS
01
SLIDESMANIA.CO
DEFINISI ETIOLOGI
- Kurangnya asupan makanan yang
Marasmus adalah salah satu bentuk
mengandung kalori atau karbohidrat sehingga
kekurangan gizi yang buruk paling sering
menyebabkan defisiensi akut
ditemui pada balita penyebabnya antara
lain karena masukan makanan yang sangat - Terlahir dengan prematur sehingga reflek
mengisap belum optimal
kurang, infeksi, pembawaan lahir,
prematuritas, penyakit pada masa neonatus - Adanya penyakit bawaan atau infeksi

serta kesehatan lingkungan (Rohaeti, 2015). penyerta berupa infeksi enternal sehingga
menyebabkan marasmus
SLIDESMANIA.CO

- Adanya gangguan metabolik didalam tubuh


PATOFISIOLOGI
Marasmus terjadi karena pertumbuhan tubuh yang kurang dan atrofi otot serta
menghilangnya lemak yang terdapat di bawah kulit, hal ini merupakan proses
fisiologis. Tubuh manusia membutuhkan energi yang cukup agar dapat
dipenuhi oleh asupan makanan untuk kelangsungan hidup jaringan tubuh.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan energi cadangan protein juga samgat
butuhkan. Penghancuran jaringan pada defisiensi kalori tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan energi tetapi juga untuk sistesis glukosa. Anak-anak di
bawah lima tahun adalah yang paling sering terlibat karena kebutuhan kalori
mereka meningkat dan kerentanan meningkat terhadap infeksi. Anak-anak ini
tampak kurus kering, lemah dan lesu, dan berhubungan dengan bradikardia,
hipotensi, dan hipotermia. Kulit mereka xerotik, berkerut, dan kendur karena
hilangnya lemak subkutan, tetapi tidak ditandai oleh dermatosis tertentu.
SLIDESMANIA.CO
WOC
SLIDESMANIA.CO
MANIFESTASI KLINIS
Tanda-tanda marasmus yaitu berat badan sangat rendah, kemunduran
pertumbuhan otot (atrophi), wajah anak seperti orang tua (old face), ukuran
kepala tidak sebanding dengan ukuran tubuh, cengeng, rewel dan apatis
(kesadaran menurun), perut cekung, tulang iga tampak jelas (iga gambang),
kulit kering dan berlipat-lipat karena tidak ada jaringan lemak di bawah kulit,
jaringan lemak subkutis sampai tidak ada (pada daerah pantat tampak seperti
memakai celana longgar/baggy pants), rambut tipis dan mudah rontok, mudah
terkena penyakit infeksi (umumnya kronik) dan diare serta tekanan darah,
detak jantung dan pernafasan menjadi berkurang (Nadila & dkk, 2016).
SLIDESMANIA.CO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Data Etiologi Problem
1 DS : Intake makanan yang tidak Defisit Nutrisi
 Nafsu makan menurun adekuat (D.0019)
DO :

 Berat badan menurun drastis


 Bising usus hiperaktif
 Membran mukosa pucat
 Otot pengunyah lemah
 Otot menelan lemah

2 DS : Kekurangan volume Gangguan Integritas Kulit


- cairan (D.0192)
DO :
 Kerusakan lapisan kulit
 Kulit terasa kering
SLIDESMANIA.CO

 Adanya edema pada kulit


INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119)
(D.0019) b.d intake keperawatan selama 3x24 jam Observasi
makanan yang tidak diharapkan masalah defisit nutrisi 1. Identifikasi status nutrisi
adekuat dapat teratasi dengan krieria hasil : 2. Identifikasi alergi dan Intoleransi makanan
(Kategori: Status Nutrisi (L.03030) 3. Identifikasi makanan yang disukai
Fisiologis; 1. Kekuatan otot mengunyah 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
Subkategori: Nutrisi meningkat (5) 5. Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
dan Cairan; Hal: 56) 2. Kekuatan otot menelan 6. Monitor asupan makanan
  meningkat (5) 7. Monitor berat badan
3. Berat badan membaik (5) 8. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
4. Nafsu makan membaik (5) Terapeutik
5. Bising usus membaik (5) 9. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
6. Membrane mukosa membaik (5) 10. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
SLIDESMANIA.CO

11. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai


12. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1 5. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
 
6. Berikan suplemen makanan, jika perlu

Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
2. Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu.
SLIDESMANIA.CO
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Perawatan Integritas Kulit (I. 11353)
Integritas Kulit keperawatan selama 3x24 jam Observasi:
(D.0129) b.d diharapkan masalah gangguan 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
kekurangan volume integritas kulit dapat diatasi dengan Terapeutik:
cairan kriteria hasil : 1. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
(Kategori: Integritas Kulit dan Jaringan 2. Gunakan produk berbahan ptrolium atau minyak pada kulit kering
Lingkungan; (L.14125) 3. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
Subkategori: 1. Kerusakan lapisan kulit menurun 4. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit
Keamanan dan (5) sensitive
Proteksi; Hal: 282) 2. Kerusakan jaringan menurun (5) Edukasi:
3. Perdarahan menurun (5) 1. Anjurkan menggunakan pelembab
2. Anjurkan minum air putih yang cukup
3. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
SLIDESMANIA.CO
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1 5. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
 
6. Berikan suplemen makanan, jika perlu

Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
2. Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu.
SLIDESMANIA.CO
Kwashiorkor
02
SLIDESMANIA.CO
DEFINISI
Menurut Yandi (2016) Kwashiorkor adalah suatu sindrom klinik yang timbul sebagai akibat adanya
kekurangan protein yang parah dan pemasukan kalori yang kurang dari yang dibutuhkan. Kwashiorkor
merupakan bentuk dari malnutrisi protein-energi yang berhubungan dengan defisiensi protein yang
ekstrim dan dikarakteristikan dengan edema, hipoalbunemia, anemia dan pembesaran hati. Umumnya
masih terdapat lemak subkutan, dan muscular wasting tertutupi oleh adanya edema serta adanya
retardasi pertumbuhan.
SLIDESMANIA.CO
ETIOLOGI

Kwashiorkor pada anak biasanya ditemui pada usia dua hingga tahun dimana pada usia ini
biasanya ibu melakukan penyapihan untuk memfokuskan pemberian asupan makanan
lainnya sebagai pengganti asi yang mutlak. Pada kondisi anak yang mengidap kwashiorkor
biasanya ibu terlambat melakukan penyapihan sehingga asupan makanan tambahan ikut
terlambat dan komposisi zat yang seharusnya didapatkan oleh anak menjadi tidak seimbang
sebagaimana jumlah yang seharusnya anak dapatkan khususnya protein yang mengatur
tumbuh kembang anak. Selain itu anak yang berada dalam fase tumbuh biasanya lebih
banyak membutuhkan protein hal ini banyak menyebabkan para orang tua tidak atas
kebutuhan sehingga defisiensi protein pada anak (Rohaeti, 2015).
SLIDESMANIA.CO
PATOFISIOLOGI
Gangguan metabolik dan perubahan sel dalam tubuh dapat menyebabkan
tumpukan lemakan pada hati dan oedema. Pada penderita defisiensi protein tidak
terjadi proses katabolisme jaringan yang sangat berlebihan karena persediaan
energi dapat dipenuhi dengan jumlah kalori yang cukup dalam asupan makanan.
Kekurangan protein dalam diet akan menimbulkan kekurangan asam amino
esensial yang dibutuhkan untuk sintesis. Asupan makanan yang terdapat cukup
karbohidrat menyebabkan produksi insulin meningkat dan sebagian asam amino
dari dalam serum yang jumlahnya sudah kurang akan disalurkan ke otot.
Kurangnya pembentukan albumin oleh hepar disebabkan oleh berkurangnya
asam amino dalam serum yang kemudian menimbulkan edema. Kwashiokor
terjadi karena hasil dari kombinasi albumin serum yang rendah, peningkatan
kortisol, dan ketidakmampuan untuk mengaktifkan hormon antidiuretic.
SLIDESMANIA.CO
WOC
SLIDESMANIA.CO
MANIFESTASI KLINIS
Gejala utama kwashiorkor adalah pertumbuhan terhalang dan badan bengkak,
tangan, kaki serta wajah tampak sembab dan membulat. Wajah bengong dan
pandangan kosong, tidak aktif dan sering menangis. Rambut tipis, kemerahan
seperti: warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit dan mudah
rontok. Perut buncit, serta kaki kurus dan bengkok. Kelainan kulit berupa
bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman
dan terkelupas. Karena adanya pembengkakan maka tidak terjadinya
penurunan berat badan, tetapi pertambahan tinggi menjadi terhambat,
kemudian lingkar kepala mengalami penurunan.
SLIDESMANIA.CO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Data Etiologi Problem
1 DS : Gangguan Tumbuh Kembang
Asupan kalori dan protein
(D.0106)
 Nafsu makan menurun yang tidak adekuat
DO :
 Pertumbuhan fisik terganggu
 Tampak lesu
 Pola tidur terganggu

2 Kurangnya terpapar informasi


DS : Defisit Pengetahuan (D.0111)
tentang kebutuhan nutrisi
 Menanyakan masalah yang
dihadapi

DO :
 Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
 Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap
SLIDESMANIA.CO

masalah
 Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1 Gangguan tumbuh Setelah dilakukan tindakan Promosi Perkembangan Anak (I.10340)
kembang (D.0106) keperawatan selama 3x24 jam Observasi
b.d asupan kalori diharapkan masalah gangguan 1. Identikasi kebutuhan khusus anak dan kemampuan adaptasi anak
dan protein yang tumbuh kembang dapat di atasi Terapeutik
tidak adekuat dengan kriteria hasil : 2. Fasilitasi hubungan anak dengan teman sebaya
(Kategori: Status Perkembangan (L.10101) 3. Dukung anak berinteraksi dengan anak lain
Psikologis; 1. Keterampilan atau perilaku 4. Dukung anak mengekspresikan perasaannya secara positif
Subkategori: sesuai usia meningkat (5) 5. Dukung anak dalam bermimpi atau berfantasi sewajarnya
Pertumbuhan dan 2. Kemampuan melakukan 6. Dukung partisipasi anak di sekolah, ekstrakurikuler dan aktivitas
Perkembangan; perawatan diri meningkat (5) komunitas
Hal: 232) 3. Pola tidur membaik (5) 7. Berikan mainan yang sesuai dengan usia anak
8. Bernyanyi bersama anak lagu-lagu yang disukai anak
  9. Bacakan cerita/dongeng untuk anak
SLIDESMANIA.CO

10. Sediakan kesempatan dan alat-alat untuk menggambar, melukis,


dan mewarnai
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1 Edukasi
 
1. Jelaskan nama-nama benda obyek yang ada di lingkungan sekitar
2. Ajarkan pengasuh milestones perkembangan dan prilaku yang
dibentuk
3. Ajarkan sikap kooperatif, bukan kompetisi diantara anak
4. Ajarkan anak cara meminta bantuan dari anak lain, jika perlu
5. Ajarkan teknik asertif pada anak dan remaja
Kolaborasi
6. Rujuk untuk konseling, jika perlu
SLIDESMANIA.CO
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
2 Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan (I.12383)
(D.0111) b.d keperawatan selama 3x24 jam Observasi
kurangnya terpapar diharapkan masalah defisit 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
informasi tentang pengetahuan dapat di atasi dengan 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
kebutuhan nutrisi kritria hasil : menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
(Kategori: Perilaku; Tingkat Pengetahuan (L.12111) Terapeutik
Subkategori: 1. Perilaku sesuai anjuran 3. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Penyuluhan dan meningkat (5) 4. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Pembelajaran; Hal: 2. Pertanyaan tentang masalah 5. Berikan kesempatan untuk bertanya
246) yang dihadapi menurun (5) Edukasi
3. Persepsi yang keliru terhadap 6. Jekaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi
masalah menurun (5) 7. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat kesehatan
4. Menjalani pemeriksaan yang 8. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
SLIDESMANIA.CO

tidak tepat menurun (5) perilaku hidup bersih dan sehat


OBESITAS
03
SLIDESMANIA.CO
DEFINISI ETIOLOGI
- Adanya gangguan metabolisme tubuh

- Faktor ekonomi
Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi
- Aktifitas fisik yang kurang dan asupan makanan
penumpukan lemak tubuh yang berlebih,
berlebih sangat mempengaruhi terjadinya obesitas
sehingga berat badan seseorang jauh di atas
- Seringnya menkonsumsi makanan tinggi lemak
normal dan dapat membahayakan kesehatan.
seperti junkfood tanpa diimbangi makanan yang
Obesitas terjadi karena ketidak seimbangan
sesuai.
energi yang masuk dengan energi yang keluar.
- Memiliki riwayat keluarga pengidap obesitas
Obesitas terjadi saat badan menjadi gemuk
ataupun faktor genetik
yang disebabkan oleh penumpukan adiposa
- Umur yang merupakan faktor internal penentu
secara berlebihan (Dewi, 2015).
SLIDESMANIA.CO

kebutuhan gizi
PATOFISIOLOGI
Obesitas disebabkan karena kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
Gangguan keseimbangan energi dapat disebabkan oleh faktor eksogen (obesitas primer)
sebagai akibat nutrisional (90%) dan faktor endogen (obesitas sekunder) akibat adanya
kelainan hormonal, sindrom atau defek genetik (meliputi 10%). Pengaturan keseimbangan
energi diperankan oleh hipotalamus dengan proses fisiologis, yaitu: pengendalian rasa
lapar dan kenyang, mempengaruhi laju pengeluaran energi, dan regulasi sekresi hormon.
Proses dalam pengaturan penyimpanan energi ini terjadi karena sinyal-sinyal eferen
(terdapat di hipotalamus) seesudah mendapatkan sinyal aferen dari perifer (jaringan
adipose, usus dan jaringan otot). Sinyal-sinyal tersebut bersifat anabolik (meningkatkan
rasa lapar serta menurunkan pengeluaran energi) dan dapat pula bersifat katabolik
(anoreksia, meningkatkan pengeluaran energi) dan dibagi menjadi dua jenis, yaitu sinyal
pendek dan sinyal panjang.
SLIDESMANIA.CO
WOC
SLIDESMANIA.CO
MANIFESTASI KLINIS
Anak obesitas memiliki bentuk muka yang tidak proporsional, hidung dan
mulut relatif kecil, memiliki dagu ganda, leher pendek, terdapat timbunan
lemak pada daerah lengan atas, payudara dan perut, kedua tungkai
membentuk X serta pangkal paha bergesekan dan menempel yang akan
menimbulkan ulserasi. Pada anak laki-laki penis terlihat kecil karena
tertutup oleh jaringan lemak dan jari-jari terlihat kecil dan runcing serta
pada beberapa bagian tubuh terdapat striae.
SLIDESMANIA.CO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Data Etiologi Problem
1 DS : Berat badan lebih (D.0018)
Intake kalori yang berlebihan
 Mudah lelah dan kurang aktivitas fisik
 Malas untuk melakukan aktivitas harian
DO :
 Berat badan dan panjang badan lebih dari
presentil 95
 Tebal lipatan kulit
trisep >25mm

2 DS : Berat badan berlebih Intoleransi Aktivitas (D.0056)


 Merasa lelah
 Merasa tidak nyaman setelah melakukan aktivitas
DO :
 Sulit untuk bergerak
SLIDESMANIA.CO

 Tampak lemas
 Tidak bersemangat
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1 Berat badan lebih Setelah dilakukan tindakan Konseling Nutrisi (I.03094)
Observasi
(D.0018) b.d intake keperawatan selama 3x24 jam
1. Identifikasi kebiasaan makan dan perilaku makan yang akan
kalori yang diharapkan masalah berat badan diubah
2. Identifikasi kemajuan modifikasi diet secara reguler
berlebihan dan berlebih dapat diatasi dengan kriteria
Terapeutik
kurang aktivitas fisik hasil : 3. Bina hubungan terapeutik
4. Sepakati lama waktu pemberian konseling
harian Berat Badan (L.03018)
Edukasi
(Kategori: 1. Berat badan cukup membaik (4) 5. Informasikan perlunya modifikasi dist (mis. penurunan atau
penambahan berat badan, pembatasan natrium atau cairan,
Fisiologis; 2. Tebal lipatan kulit cukup membaik
pengurangan kolesterol)
Subkategori: Nutrisi (4) 6. Jelaskan program gizi dan persepsi pasien terhadap diet yang
diprogramkan
dan Cairan; Hal: 54) 3. Indeks massa tubuh cukup
Kolaborasi
membaik (4) 7. Rujuk pada ahli gizi, jika perlu
 
SLIDESMANIA.CO
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1 Manajemen Berat Badan (I.03097)
 
Observasi
1. Identifikasi kondisi kesehatan pasien yang dapat mempengaruhi
berat badan
Terapeutik
2. Hitung berat badan ideal pasien yang dapat mempengaruhi berat
badan
3. Hitung persentase lemak dan otot pasien
4. Fasilitasi menentukan target berat badan yang realistis
Edukasi
5. Jelaskan hubungan antara asupan makanan, aktivitas fisik,
penambahan berat badan dan penurunan berat badan
6. Jelaskan faktor risiko berat badan lebih dan berat badan kurang
SLIDESMANIA.CO

7. Anjurkan mencatat berat badan setiap minggu, jika perlu


INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi
(D.0056) b.d berat keperawatan selama 3x24 jam Observasi:
badan berlebih diharapkan masalah intoleransi 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
(Kategori: aktivitas dapat diatasi dengan kriteria 2. Monitor pola dan jam tidur
Fisiologis; hasil : 3. Monitor kelelahan fisik dan emosional
Subkategori: Toleransi aktivitas (L.05047) Edukasi
Aktivitas/Istirahat; 1. Keluhan lelah menurun (5) 4. Anjurkan tirah baring
Hal: 128) 2. Dispnea setelah aktivitas 5. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
menurun (5) Terapeutik:
3. Aritmia setelah aktivitas menurun 6. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
(5) 7. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
4. Perasaan lemah menurun (5) 8. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Kolaborasi
SLIDESMANIA.CO

9. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan


makanan
THANK YOU!
SLIDESMANIA.CO

Anda mungkin juga menyukai