Anda di halaman 1dari 46

KELOMPOK 5

 Imam Al-Rasyidi
 Arini Nashirah
 Angie Delasynta Rianda
 Nanda Chairina
 Narisha Amelia
 Niswah Al-Fansuri
 Fariz Auliadi Khalil
 Jauza Raudhatul J.M
 TM Furqan
 Nurul Munarti
Perbincangan dua orang ibu diruang
tunggu dokter kandungan

Ny. Mary 50 tahun tanpa sengaja bertemu dengan Ny. Zelda, temannya
semasa kuliah dulu diruang tunggu praktek swasta salah seorang dokter spesialis
kandungan terkenal. Setelah saling menyapa dan bernostalgia sampailah mereka
pada perbincangan yang serius. Ny. Mary mengeluh sudah enam bulan terakhir ini
mengalami keputihan yang berbau busuk. Sudah berobat ke puskesmas tapi belum
juga sembuh. Sebulan belakangan ini bila behubungan disertai dengan contact
bleeding. Dokter di puskesmas menyarankan untuk periksa ke dokter spesialis
kandungan karena ada kemungkinan resiko terkena kanker servik. Terbayang oleh
Ny. Mary salah seorang artis ibukota yang meninggal karena kanker sevik. Betapa
takutnya Ny, Mary. Kemudian Ny. Mary memberanikan diri untuk konsultasi
dengan dokter spesialis kandungan. Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
ginekologi, dokter melakukan papsmear pada Ny. Mary. Saat ini Ny. Mary
kontrol ulang dengan membawa hasil Test Paps dari laboratorium. Selanjutnya
Ny. Zelda menyambung pembicaraan dengan bersemangat. Ia mengeluh timbul
benjolan sebesar kelereng disertai rasa nyeri di payudara kanannya sejak tiga
bulan yang lalu, permukaan kulit payudara seperti kulit jeruk dan agak tertarik ke
dalam. Pada pemeriksaan awal dokter melakukan FNAB. Saat ini Ny. Zelda
kontrol ulang dengan membawa hasil FNAB dari laboratorium.
Bagaimana anda menjelaskan kondisi yang dialami Ny.Mary dan
Ny. Zelda?
1. Contact bleeding: Perdarahan yang terjadi
setelah atau selama hubungan seksual, tidak
berhubungan dengan menstruasi.
2. Pap smear: Pemeriksaan sitology dari servix dan
porsio untuk melihat adanya perubahan atau
keganasan pada epitel servix/portio sebagai awal
tanda keganasan servix.
1. Mengapa Ny. Mary sudah 6 bulan terakhir ini mengalami keputihan
berbau busuk? Apakah ada hubunagnnnya denagn umur?
Keputihan berbau busuk ca servix mengalami dysplasia sel
bertambah tapi angiogenesis tidak massa tumor nekrotik (karena
tidak ada aliran darah) berbau
Iya berhubungan usia, semakin meningkatnya usia maka semakin
meningkat kejadiannya.
2. Mengapa sebulan belakangan bila berhubungan disertai contact
bleeding?
- Erosi di vagina, peradangan pada servix.
- Polip servix lesi berasal dari peradangan Ulserasi dan
berdarah.
3. Apa indikasi test pap smear dan apa px lainnya?
- Menikah dibawah umur 20 tahun
- Melahirkan lebih dari 3x
- Mengalami perdarahan setiap berhubungan.
Pemeriksaan lainnya:
- Pemeriksaan HPV DNA
4. Bagaimana progresifitas ca servix sehingga menyebabkan kematian?
Biasanya terjadi secara lambat. Bisa diketahui saat grade II. Terjadi
bertahap
5. Bagaimana tatalaksana lanjutan untuk Ny. Mary?
- Tindakan bedah
- Radioterapi
- Kemoterapi: untuk mengecilkan ukuran tumor dan dan
melengkapi tindakan radioterapi untuk meningkatkan efek
pengobatannya.

6. Bagaimana prognosis dan komplikasi Ny. Mary, serta apa Dx


dan DD nya?
Prognosis berdasarkan grade. Untuk 5 tahun kedepan.
- Grade 0: 100% sembuh
- Grade I: 80%
- Grade II: 60 %
- Grade III: 30%
- Grade IV: <10%
Komplikasi: Metastasis melalui pembuluh darah, limfe dan ke
parametrium, korpus uterus, vagina.
Dx: Ca servix
DD: Adenocarcinoma endometrial, Polip endoservixal,
Chlamydia trachomatis.
7. Mengapa ny. Zelda mengeluhkan timbul benjolan sebesar kelereng,
rasa nyeri sejak 8 bulan yang lalu dan payudara seperti kulit jeruk
dan tertarik kedalam?
Bengkak sebesar kelereng: Faktor predisposisi Hiperplasia sel
mamae mendesak jaringan sekitar menekan jaringan sekitar dan
meningkatkan konsistensi mamae
 Nyeri: mendesak sel saraf terinstruksi sel saraf Nyeri.
 Kulit jeruk: adanya metastasis kelenjar limfe Limfadema lokal
penevalan disekitar folikel rambut peau d’ orange
 Retraksi putting susu: kecenderungan untuk meelkat pada
M.Pectoralis/fascia dalam dinding dada Fiksasi lesi melekat
kekulit diatasnya kecekungan kulit atau putting payudara
8. Apa indikasi FNAB dan mengapa Ny. Zelda harus control ulang
untuk hasil labnya?
Indikasi: Neoplasma ganas atau dicurigai keganasan
Kontrol ulang untuk melihat diagnose dan tatalaksana lebih lanjut.
10. Apa pemeriksaan lainnya untuk kasus Ny. Zelda?
Mamografi
Biopsi
9. Bagaimana Dx dan DD nya?
DX: Karsinoma mamae
DD: Fbroadenoma maae, hyperplasia kistik sel. Mamae

10. Bagaimana tatalaksana serta prognosis dan komplikasi


terhadap Ny. Zelda?
Tatalaksana: Mastektomi
Prognosis untuk 5 tahun mendatang
- Stadium I: 85%
- Grade II: 60-70 %
- Grade III: 30-50%
- Grade IV: 5%
Komplikasi
- Akibat bedah: Disfungsi urin, obstruksi usus
- Akibat radiasi: kerontokan rambut jangka pendek,
nafsu makan menurun
Neoplasma

Sistem reproduksi Mamae

Etiologi, epidemiologi, pathogenesis, patofisiologis

Manifestasi klinik

Diagnosis (PX fisik dan penunjang) DD


Rujukan
Tatalaksana

Prognosis & komplikasi


1. Neoplasma sistem reproduksi
2. Neoplasma pada mamae
Polip serviks adalah polip berukuran kecil,
tumbuh di permukaan mukosa serviks, atau
pada saluran endoserviks dan menonjol pada
mulut serviks polip serviks (cervical polyp).
 Polip ektoservik :
Polip serviks dapat tumbuh dari lapisan
permukaan luar serviks. Polip ektoserviks sering
diderita oleh wanita yang telah memasuki
periode paska-menopause, meskipun dapat pula
diderita oleh wanita usia produktif. Prevalensi
kasus polip serviks berkisar antara 2 hingga 5%
wanita. Polip ektoserviks berwarna agak pucat
atau merah daging, lunak, dan tumbuh melingkar
atau memanjang dari pedikel. Polip ini tumbuh
di area porsio dan jarang sekali menimbulkan
perdarahan sebagaimana polip endoserviks atau
degenerasi polipoid maligna.
 Polipendoservik
Pertumbuhan polip berasal dari bagian dalam
serviks. Biasanya Pada wanita premenopause
(di atas usia 20 tahun) dan telah memiliki
setidaknya satu anak. Meskipun pembagian
polip serviks menjadi polip ektoserviks dan
endoserviks cukup praktis untuk menentukan
lokasi lesi berdasarkan usia, namun hal itu
bukan merupakan ukuran absolut untuk
menetapkan letak polip secara pasti.
Penyebab timbulnya polip serviks belum
diketahui dengan pasti. Namun sering
dihubungkan dengan radang yang kronis,
respon terhadap hormon estrogen dan
pelebaran pembuluh darah serviks.

Karena pada dasarnya adalah reaksi


radang,maka ada kemungkinan:
 Radang sembuh sehingga polip mengecil atau
kemudian hilang dengan sendirinya.
 Polip menetap ukurannya.
 Polip membesar.
 Insidensi polip serviks meningkat pada wanita
dengan dm dan vaginitis berulang
 Polip serviks tidak pernah benar-benar
terjadi sebelum onset menstruasi
 Biasanya terjadi pada wanita usia reproduksi
 Wanita hamil memiliki resiko yg lebih tinggi
karena peningkatan hormon
Ada beberapa langkah yang dapat membantu
mencegah infeksi ini:

 Pakai celana katun atau stoking dengan


selangkangan kapas. Ini membantu mencegah
akumulasi kelebihan panas dan kelembaban.
Panas dan kelembaban membuat seorang wanita
rentan terhadap infeksi vagina dan leher rahim.

 Pemamakaian kondom setiap hubungan seksual.


Ini mengurangi resiko infeksi menular seksual
Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah
kanker yang terjadi pada suatu daerah pada
organ reproduksi wanita yang merupakan
pintu masuk ke arah rahim yang terletak
antara rahim (uterus) dengan liang senggama
(vagina).
 HPV (Human Papilloma Virus)
HPV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan
terjadinya kutil pada daerah genital (kondiloma
akuminata), yang ditularkan melalui hubungan
seksual. HPV sering diduga sebagai penyebab
terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel
leher rahim.
 MerokoK
Tembakau dapat menurunkan sistem kekebalan
tubuh dan mempengaruhi kemampuan tubuh
untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
 Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia
dini
 Berganti-ganti pasangan seksual
 Gangguan sistem kekebalan tubuh
 Pemakaian pil KB
 Infeksi herpes Genitalis
STADIUM DINI
 Keputihan berbau dan berwarna
 Pendarahan setelah berhubungan intim
 Pendarahan di luar siklus haid

STADIUM LANJUT
 Berkurangnya nafsu makan,
 penurunan berat badan,
 cepat lelah
 Nyeri pada pinggul dan punggung
 Sulit BAK
 BAK berdarah
 Keluar air kemih dan tinja dari vagina
 STADIUM DINI
 Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
 Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit
dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang
mengalami perubahan. Tindakan ini
memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti
untuk memastikan adanya sel-sel yang
mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat
dilakukan oleh ahli kandungan
 STADIUM LANJUT
 Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang
terserang kanker, biasanya uterus beserta leher
rahimnya.
 Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X
berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara
internal maupun eksternal.
 Menjaga perilaku seksual yang sehat
 Melakukan skrining
 Deteksi Sedini mungkin dengan PAP SMEAR
 Insidensi :
 puncak pada usia 55-59 tahun
 Meningkat di negara maju
 Umumnya, wanita yg infertil, nulipara, diabetik,
obes dan berkulit putih
 Etiologi
 Unopposed estrogen (faktor utama)
 Berhub langsung dgn peningkatan estrogen
(endogen dan eksogen) dan lamanya stimulasi.
 Patologi
Karsinoma endometrium dapat menyebar dengan
cara :
Dalam endometrium berupa pertumbuhan ke
permukaan (misalnya ke dalam kanalis servikalis),
kedalam miometrium menuju peritoneum dan
parametrium melalui tuba uterina ke ovarium, ke
pembuluh limfe uterus dan serviks, ke arteri dan
vena uterus atau ke organ dalam pelvis dan
abdomen dengan penetrasi melalui serosa. Invasi
ke miometrium dan metastasis terjadi relatif
lambat.
 Tanda-Tanda dan Gejala
 Perdarahan per vaginam peri atau pasca
menopause (80% kasus)
 Discharge vagina yg encer, serosa atau sanguinus,
dengan bau yg tidak sedap
 Uterus membesar
 Pd wanita pasca menopause yg lebih tua, adanya
parut atau stenosis serviks dapat menyumbat
perdarahan ekst dan mungkin hanya akan
mengalami kejang.
 Pemeriksaan Penunjang
 Lab : px sitologi
 Pencitraan : sinar-X dada, IVP dan barium
enema, usg, ct-scan, MRI
 Px reseptor
Jenis-jenis:
Adenokarsinoma endometrium
• Klasifikasi FIGO- 1978:
Tingkat Kriteria
Tingkat klinik 0 Karsinoma In Situ, lesi para-neoplastik seperti hiperplasia endometrium yang
atipik.
Tingkat klinik I Proses masih terbatas pada korpus uterus.
Ia Sondase kavum uterus 8 cm atau kurang.
Ib Sondase kavum uterus >8 cm.
G-1 Diferensiasi sel-selnya baik.
G-2 Terdapat bagian-bagian yang padat (solid)
G-3 Sebagian sel-selnya padat (solid) atau seluruhnya tak berdiferensiasi.
Tingkat klinik II Proses sudah meluas hingga ke serviks.
Tingkat klinik III Proses sudah keluar dari uterus, tapi masih berada dalam panggul kecil.
Tingkat klinik IV Proses sudah keluar dari panggul kecil, atau sudah mencapai mukosa rektum,
atau kandung kemih.

• Klasifikasi UICC (Union Internationale Contra le


Cancer):
UICC Kriteria FIGO
T-1 Karsinoma masih terbatas di korpus. I
T-2 Karsinoma telah meluas sampai di serviks, tapi belum sampai keluar uterus. II
T-3 Karsinoma telah keluar dari uterus, termasuk penyebarannya ke vagina, III
namun masih tetap berada dalam panggul kecil.
T-4 Karsinoma telah melibatkan mukosa rektum atau kandung kemih, dan atau IV
telah meluas sampai di luar panggul kecil.
• Diagnosis: Biopsi dengan kuretase lalu dikirim ke
PA, histerografi, USG transvaginal atau transrektal.
• Penatalaksanaan:
– T-is & T1: TAH (Total Abdominal Hysterectomy)
+ BSO (Bilateral Salpingo Oophorectomy).
– T-1, T-2, dan T-3 yang operabel: Penyinaran
sebelum operasi, TAH + BSO.
– T-3 yang in-operabel: hanya dilakukan
penyinaran dan pengobatan hormonal.
– T-4: Untuk tujuan paliatif hanya diberi terapi
hormonal yg dapat menahan penyebaran sel
ganas 1-4 tahun dalam kontrol lanjutan.
• Prognosis: Umumnya baik.
– Jika masih T-is AKH sebesar 100%, tetapi jika
sudah termasuk T-4 maka AKH dapat sekitar 0-
5%.
 Teratoma berasal dari bahasa Yunani terato yang berarti “suatu
monster” dan onkoma yang menunjukkan “suatu pem- bengkakan
atau massa”.
 Teratoma terdiri dari komponen-komponen ketiga lapisan
germinal yang dapat bertumbuh sebagai campuran yang tidak
terorganisasi dari elemen-elemen matur dan imatur, yaitu
jaringan ektodermal, mesodermal dan endodermal
 Jaringan ektodermal terbanyak mencakup kulit, turunan kulit,
epitel gepeng/pipih, jaringan otak, glia, retina,
neuroektoderm, pleksus koroid, dan atau ganglia.
 Jaringan mesodermal mencakup jaring- an otot, tulang dan
atau tulang rawan, lemak, dan stroma embrional. Stroma
imatur dan tulang rawan imatur adalah tanda pen- ting pada
teratoma imatur.
 Jaringan endodermal mencakup hati, epitel bronkus dan
saluran cerna, kelenjar tiroid, dan atau kelenjar-kelenjar liur.
Menurut klasifikasi WHO, teratoma di- bagi
atas tiga kelompok yaitu
- Matur
- Immatur
- Monodermal and highly specialized
 Tumor ini tersusun oleh campuran jaringan
embrional dan matur yang berasal dari
ketiga lapisan germinal. Setiap jaringan da- pat
ditemukan, namun paling sering adalah
komponen neuroepitelial serta jaringan
mesodermal.
 Insiden tumor ini hanya kira-kira 2% dari
teratoma ovarium, dan sekitar 10-20% dari
kanker ovarium. Sering terjadi pada usia 10-20
tahun. Usia rata-rata 20 tahun. Kadang
ditemukan juga pada wanita usia lanjut
 Gejala klinik ditandai oleh massa di perut atau
panggul yang dapat dipalpasi, dis- tensi perut,
dan sering disertai nyeri. Jarang- jarang
bermanifes dengan gejala acute ab- domen
disebabkan karena torsi atau ruptur
Gambaran mikroskopis Tanda utama dari
teratoma imatur adalah adanya jaringan
embrionik (bukan ima- tur sederhana). Biasanya
yang menonjol adalah jaringan neuroektodermal:
tubulus- tubulus dan rosette-rosette
neuroepitelial, fokus-fokus seluler glia dengan
mitosis ak- tif, serta daerah-daerah kecil mirip
glioblas- toma atau neuroblastoma.
 Teratoma imatur metastatic dan primer dapat
digradasi berdasarkan jumlah saraf imatur
yang ada
Teratoma imatur metastatic dan primer dapat
digradasi berdasarkan jumlah saraf imatur yang
ada
 gradasi 1: tumor mengandung focus focus jarang
dari jaringan saraf(<1 perlapangan pandang pada
satu sajian dengan pembesaran lemah).
 Gradasi 2: tumor mengandung 2-3 saraf imatur
per lapangan pandang pada satu sajian.
 Gradasi 3 tumor mengandung = 4 jaringan saraf
imatur per lapangan pandang pada satu sajian.
 Pengobatan teratoma imatur terdiri atas
pembedahan dan pemberian kombinasi ke-
moterapi.
 Angka harapan hidup tergantung pada stadium
dan gradasi. Harapan hidup pada gradasi I 100%,
gradasi II 70%, dan gradasi III 33%.
 Teratoma matur merupakan salah satu dari tumor-tumor
ovarium yang sering, kira- kira 15-53,5% dari seluruh
neoplasma ovarium. Teratoma matur dapat terjadi pada
semua usia sejak lahir hingga usia lanjut. Insiden tinggi
terjadi pada usia muda, dengan puncak insiden pada
usia antara 20-29 tahun, dimana 90% didiagnosis pada usia
reproduktif. Hanya sekitar 10-28% ditemukan pada wanita
pasca menopause.
 Gambaran klinis Tumor ini dapat memberi gejala dan
tanda-tanda sebagai tumor ovarium jinak walaupun lebih
dari 60% asimptomatik. Diagnosis radiologik dapat
ditegakkan pada beberapa kasus dengan komponen
gigi. Pada pemeriksaan radiografi foto perut, se- lain gigi,
dapat dilihat jaringan tulang dan kalsifikasi. Ultrasonografi
menunjukkan massa kistik pada 33% kasus dan gambaran
padat pada 23% kasus.
 Kista
bortholini
gangguan pada vulva yang timbul karena
penyumbatan saluran bartholini

 Abses bartholini
abses terjadi bila kista terinfeksi
 Kista borthalini: pembengkakan labial tanpa
disertai nyeri.
 Abses borthalini
 nyeri akut yang disertai pembengkakan labial
unilateral
 Nyeri pada waktu berjalan dan duduk,
sertaberhubungan seksual
 pembengkakan pada vulva dapat disertai rupture
spotan
Medikamentosa
 Seringkali asimtomatis,sehingga pemberian
antibiotic tdk diperlukan
 Bila ada infeksi skunder diberikan antibiotic
spektum luas.
Komplikasi
 Rekurensi
 Perdarahan
 Timbul jaringan parut

Prognosis
-jika abses dengan didrainase baik dan
kekambuhan dicegah, prognosisnya baik.
FAM adalah suatu tumor yang terdapat pada payudara
dengan konsistensi padat, kenyal, dapat digerakkan dari
jaringan sekitarnya, yang mempunyai bentuk bulat atau
lonjong, dan berbatas tegas

Etiologi :
 Konstitusi genetika
 Makanan
 Radiasi

Patofisiologi :
Mutasi genPenimbunan mutasi di jaringan fibrosa dan
jaringan epitel dapat menyebabkan proliferasi sel yang
abnormal sehingga akan tampak tumor yang membentuk
lobus-lobus hal ini dikarenakan terjadi gangguan pada
nukleus sel yang menyebabkan sel kehilangan fungsi
deferensiasi yang disebut anaplasia.
Manifestasi Klinik
 Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-
abuan, pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih,
kenyal
 Ada bagian yang menonjol ke permukaan
 Ada penekanan pada jaringan sekitar
 Ada batas yang tegas
 Memiliki kapsul dan soliter
 Benjolan dapat digerakkan
 Pertumbuhannya lambat
 Mudah diangkat dengan lokal surgery
 Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian

Pemeriksaan Penunjang
 Mammografi
 Usg payudara

Tatalaksana
 Biopsi eksisi dan insisi
 Eksterfasi FAM
 Namanya berasal dari kata Yunani sarcoma, yang berarti tumor
berdaging, dan phyllo, yang berarti daun. Disebut demikian oleh
karena tumor tersebut menampilkan karakteristik yang besar,
sarkoma ganas, tampilan seperti-daun ketika dipotong, dan epitel,
ruang seperti-kista bila dilihat secara histologis. Karena sebagian
besar tumor itu jinak maka disebut juga sebagai tumor filoides.

Ciri-ciri tumor filoides maligna adalah sebagai berikut:


 Tumor maligna berulang terlihat lebih agresif dibandingkan tumor
asal.
 Paru merupakan tempat metastase yang paling sering, diikuti oleh
tulang, jantung, dan hati.
 Gejala untuk keterlibatan metastatik dapat timbul segera, sampai
beberapa bulan dan paling lambat 12 tahun setelah terapi awal.
 Kebanyakan pasien dengan metastase meninggal dalam 3 tahun dari
terapi awal.
 Tidak terdapat pengobatan untuk metastase sistemik yang terjadi.
 Kasarnya 30% pasien dengan tumor filoides maligna meninggal
karena penyakit ini.

Anda mungkin juga menyukai