■ Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada
produksi hormon ovarium)
https://youtu.be/JMG7WC1FZkE
Tubektomi secara umum ada beberapa cara:
1. Diikat: saluran tuba dibuat semacam simpul lalu diikat atau
diberi penjepit.
2. Diputus, ada beberapa cara yaitu:
■ Syarat sukarela
■ Syarat bahagia
■ Syarat medik
Waktu pelaksanaan tubektomi
Sumber: http://www.nafiun.com/2012
Kasus 1
■ Seorang dokter dari India ditahan polisi, R.K Gupta. Dokter berusia 59 tahun itu dinilai
bersalah dalam kasus tubektomi massal di Wilayah Bilaspur yang menyebabkan
tewasnya 13 perempuan.
■ Dikutip Dream dari Time, Jumat 14 Niovember 2014, Gupta melakukan operasi terhadap
83 perempuan dalam rentang waktu enam jam pada sabtu pekan lalu. Sebanyak 13
perempuan diantaranya meninggal setelah melakukan proses operasi sterilisasi. Gupta
pun dianggap bersalah dan ditangkap rabu malam.
■ Gupta Mengatakan “Ini buka salah saya, pemerintah memaksa saya untuk memenuhi
target”, kata Gupta dikutip oleh media India. Dokter menyebut kematian para
perempuan yang ikut dalam sterilisasi itu disebabbkan oleh obat-obat yang diberikan
setelah operasi.
■ Pemerintah india memang tengah menggencarkan program pengendalian laju
pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk India mencapai 1.25 miliar jiwa. Menjadi
yang terbesar ke dua setelah Cina. Sehingga, pemerintah India menggencarkan
program pengendalian, semacam keluarga berencana.
■ Sterilisasi merupakan cara populer di India untuk mencegah ledakan jumlah
penduduk. Didorong oleh intensif dari pemerintah, warga India berbondong-
bondong melakukan operasi. Tercatat, 4 juta orang melakukan sterilisasi,
kebanyakan dari mereka adalah perempuan.
■ Banyak perempuan India mendapat Intensif sebesar US$ 23 atau sekitar Rp.275
ribu setelah melakukan operasi sterilisasi. Petugas kesehatan pun mendapat
intensif – meski lebih sedikit jika berhasil membawa perempuan melakukan operasi
sterilisasi.
(Sumber: Dream.co.id, 2014)
ANALISIS SWOT
KEKUATAN KELEMAHAN
1. Program pemerintah India/anjuran 1. Perempuan tidak berdaya karna
2. Perempuan yang melakukan Tubektomi program pemerintah.
mendapat intensif sebesar Rp. 275 rb 2. Dokter tidak berdaya karna harus
3. Intensif diperoleh juga oleh petugas mencapai target dari pemerintah
kesehatan/dokter
PELUANG ANCAMAN
1. Dapat menghentikan kesuburan 1. Terjadi demam pasca operasi dan
2. Dapat mengendalikan laju pertumbuhan luka pada kandung kemih.
penduduk 2. Obat-obatan pasca operasi berakibat
buruk
Ny. Ali yang melakukan Tubektomi 2 tahun yang lalu, atas anjuran
dokter. Ia melakukan tubektomi pada saat umur 40 tahun yang pada
waktu itu sudah memiliki dua orang anak, dan akan melahirkan anak
ke-3 dengan SC atas Indikasi CPD, yaitu jika terjadi kehamilan lagi
akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius. Multipara memiliki
resiko terjadi komplikasi selama hamil dan bersalin lebih tinggi. Ia
bekerja sebagai buruh cuci, sedangkan suaminya tidak bekerja. Dari
segi Ekonomi Keluarga Ny. Ali tergolong keluarga menengah ke
bawah, apabila jumlah anaknya bertambah lagi akan kesulitan untuk
menghidupinya.
(Sumber: Suryadun.blogspot.com, 2014)
ANALISIS SWOT
KEKUATAN KELEMAHAN
1. Umur Ny.Ali sudah berumur 40 1. Keluarga Ny.Ali tergolong keluarga
tahun. menengah ke bawah.
2. Memiliki 2 anak, dan akan
melahirkan anak ke- 3.
3. Apabila anak bertambah lagi akan
kesulitan untuk menghidupinya.
4. Adanya indikasi CPD.
5. Multipara memiliki resiko terjadi
komplikasi selama hamil dan
bersalin lebih tinggi.
6. Atas anjuran dokter
PELUANG ANCAMAN
1. Dapat menghentikan kesuburan 1. Terjadi demam pasca operasi dan
luka pada kandung kemih.