ASI
Tujuan Konseling
– Membantu klien/pasien memahami dirinya
– Memahami permasalahan / kondisi / situasinya
– Memilih / menentukan / memutuskan sendiri
– Melakukan atas kehendaknya sendiri
– Bersifat individual
– Percakapan dua arah, betatap muka
– Dilaksanakan secara sengaja, atas
kesepakatan antara pasien dengan
tenaga kesehatan
– Fokus pada satu kasus / masalah
Pola Konseling Yang Efektif
– Memiliki keterampilan MENDENGARKAN dan MEMPELAJARI secara
intensif seluruh proses pembicaraan dengan :
Pasien -> Perempuan (Ibu / Calon ibu / Remaja Putri)
Keluarga Pasien
Kerabat terdekat pasien
6 –
–
Mengatur / Mendikte
Memerintah
– Mendesak / Memaksa / Menekan
Bisa menjadikan pasien merasa :
-Dirinya bersalah
-Ada hal yang salah dengan bayinya
-Dirinya merasa ‘tidak becus’ (tidak bisa) mengurus bayinya
UNTUK
Permasalahan :
Ibu mengalami payudara bengkak saat
memberi ASI pada bayinya
Teknik Bertanya Dibawah
Ini Terbuka Atau Tertutup
Terbuka Tertutup
– Apakah payudara ibu yang bengkak ini membuat ibu
jadi merasa tidak nyaman?
– Apa yang ibu rasakan akibat dari payudara ibu yang
bengkak ini?
Cermati
– Apakah dia mengerti secara utuh keseluruhan pembicaraan
selama proses konseling?
– Apakah kita sudah membicarakan masalah yang sama? Apakah
sudah memiliki persepsi yang sama?
– Apakah pengunaan alat-alat bantu dapat membantu
mempermudah pemahaman pesan konseling?
– Apakah saat pulang, dia sudah terlihat merasa terlepas dari
‘beban’ masalahnya?
Jenis-Jenis Alat Bantu / Peraga
Dalam
Konseling Pemberian ASI
Lembar Balik (Flip Chart)
Poster
Film
Brosur (Leaflet)
Foto
Gambar / Ilustrasi
Sarana Peraga Terkait Langsung Pemberian ASI
(Boneka, Peraga Payudara, Spuit, Pipet, Gelas Kecil, Cangkir, Pompa ASI)
SIMULASI
DESKRIPSI DIRI
Setiap individu memiliki
KONSEP DIRI
– Gambaran mengenai diri sendiri pada tiap individu yang
berpengaruh pada cara-cara ia bertindak
– Merupakan kumpulan perasaan dan pemikiran seseorang
mengenai dirinya sendiri
– Bersifat unik pada setiap orang, dan merupakan hasil
pembentukan sepanjang hidup
– Setiap konselor harus mampu mengenali dan menghargai
konsep pada diri pasien -> Sejak awal interaksi, konselor
harus berusaha sedapat mungkin mampu mengidentifikasi
konsep dari pasien
SIMULASI
PERMAINAN PERAN
Tempat Konseling
– Pribadi
– Nyaman
– Tenang
– Tidak terganggu pembicaraan lain
– Tidak terganggu suasana lingkungan
SIKAP PETUGAS
(yang diharapkan pasien / klien)
– Menerima pasien / klien seperti adanya
– Bersikap ramah, penuh perhatian
– Mau mendengar dan memberi kesempatan pasien / klien untuk berbicara,
mengungkapkan pikiran dan perasaan apapun
– Menghargai pendapat pasien / klien dan lingkungannya
– Memberikan informasi secara benar dan jelas
– Mampu menjadikan pasien / klien lebih memahami dan melihat dari perspektif
yang sesuai
– Cara komunikasi ‘enak’ -> Tidak menggurui, tidak meremehkan, tidak memaksakan
kehendak, mau diajak berdiskusi, tidak terkesan terburu waktu, tidak terkesan
bosan, bisa meningkatkan kepercayaan diri
– Bisa diperaya menjaga kerahasiaan pasien / klien
SIMULASI
SIAPAKAH SAYA?
PERSEPSI
– Kesamaan persepsi
– Memudahkan percakapan
– Perlu ada kesamaan persepsi sejak awal dan harus ditinjau (cek dan re-cek)
selama percakapan konseling -> Apakah masih sejalan ataukah sudah beda
persepsi?
– Jangan menggunakan kata-kata ‘bersayap’ atau yang bisa bermakna ganda
– Jangan ‘memaksa’ menggambarkn sesuai pemahaman sendiri
– Pilih media yang sesuai dengan karakter klien : gambar, tulisan,
peraga/model
– Terus berproses selama konseling -> (Apakah media yang digunakan sudah
sesuai sehingga pasien / klien bisa lebih paham?)
Hal-Hal Penting Dalam
KONSELING PEMBERIAN ASI