Pembuka
• Teknik pertanyaan terbuka (open-ended questions) di
awal wawancara akan membuat pasien menceritakan
masalahnya dengan kata-kata pasien sendiri.
Pertanyaan yang membantu di antaranya adalah:
“Bagaimana saya dapat membantu anda?”
“Apa yang bisa saya bantu?”
“Masalah apa yang membawa anda ke sini?”
“Darimana sebaiknya kita mulai?”
• Dikombinasikan dengan beberapa pertanyaan tertutup (close-
ended questions) untuk menelusuri kata kunci atau menanyakan
hal yang spesifik, detil-detil yang dibutuhkan untuk diagnosis
contoh:
D : Sudah berapa lama anda mengalami keluhan sulit tidur?
P : 2 minggu
D : Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk bisa tertidur
belakangan ini?
P : Kadang-kadang satu jam, kadang 3 jam, kadang saya tidak
bisa tidur sama sekali sepanjang malam.
D : Apakah anda pernah terbangun sangat awal dan tidak bisa
tidur lagi?
P : Tidak
• Pendekatan yang baik adalah dengan mengkombinasikan
keduanya dari pertanyaan luas ke pertanyaan yang terfokus dan
tajam.
• Teknik Fasilitasi
“lalu..” “apa yang terjadi kemudian?”
• Teknik Silence
terkadang pasien membutuhkan waktu untuk menangis,
membutuhkan waktu untuk bercerita dalam kondisi yang mendukung
• Waktu terbatas
• Fokus pada keluhan saat ini dan alasan dibawa ke
fasilitas kesehatan (IGD)
• Heteroanamnesis pada keluarga, teman, atau bahkan
polisi yang membawa pasien
• Wawancara: pertanyaan langsung pada intinya, namun
tetap tenang dan tidak “mengancam” pasien.
Pewawancara tampak mengendalikan situasi, secara
meyakinkan akan melindungi pasien dari kemungkinan
melukai diri sendiri maupun dari orang lain.
Psikoterapi Suportif
• Cara-cara psikoterapi suportif antara lain sebagai
berikut:
– Ventilasi atau katarsis
– Persuasi atau bujukan (persuasion)
– Sugesti
– Penjaminan kembali (reassurance)
– Bimbingan
– Penyuluhan
– Kerja kasus sosial (social casework)
– Terapi kerja
Ventilasi atau Katarsis
• Membiarkan pasien mengeluarkan isi hati
sesukanya biasanya ia merasa lega dan
kecemasannya (tentang penyakitnya)
berkurang, karena ia kemudian dapat melihat
masalahnya dalam proporsi yang sebenarnya
• Dibantu oleh dokter dengan sikap yang penuh
pengertian (empati) dan dengan anjuran
• Jangan terlalu banyak memotong
pembicaraan (menginterupsi)
Ventilasi atau Katarsis
• Yang dibicarakan ialah kekhawatiran, impuls-
impuls, kecemasan, masalah keluarga,
perasaan salah atau berdosa
• Sikap terapis :
– Menjadi pendengar yang baik dan penuh
pengertian
• Topik pembahasan :
– Permasalahan yang menjadi stres utama
Persuasi atau Bujukan
• Penerangan yang masuk akal tentang
timbulnya gejala serta baik-buruknya atau
fungsinya gejala tersebut
• Kritik diri sendiri oleh pasien penting untuk
dilakukan Pasien menjadi yakin bahwa
gejalanya akan hilang
Persuasi atau Bujukan
• Sikap terapis :
– Berusaha membangun, mengubah dan menguatkan
impuls-impuls tertentu serta membebaskan dari
impuls yang mengganggu secara masuk akal dan
sesuai hati nurani.
– Berusaha meyakinkan pasien dengan alasan yang
masuk akal bahwa gejalanya akan hilang.
• Topik pembahasan :
– Ide dan kebiasaan pasien yang mengarah kepada
terjadinya gejala
Sugesti
• Secara halus dan tidak langsung menanamkan
pikiran pada pasien atau membangkitkan
kepercayaan padanya bahwa gejala akan
hilang
• Dokter sikap yang meyakinkan dan otoritas
profesional serta menunjukan empati
pasien percaya pada dokter sehingga kritiknya
berkurang dan emosinya terpengaruh serta
perhatiannya menjadi sempit
Sugesti
• Anak-anak, inteligensi yang sedikit kurang,
kepribadian tak matang atau histerik lebih
mudah disugesti
• Pasien harus percaya bahwa gejalanya akan
hilang dan tidak terdapat kerusakan organik
sebagai penyebab mengetahui bahwa
gejala itu tidak logis
Sugesti
• Sikap terapis :
– Meyakinkan dengan tegas bahwa gejala penyakit
pasien akan menghilang
• Topik pembahasan :
– Gejala-gejala bukan karena kerusakan organik/fisik
dan timbulnya gejala tersebut adalah tidak logis
Penjaminan Kembali (reassurance)
• Komentar yang halus atau sambil lalu dan
pertanyaan yang berhati-hati, bahwa pasien
mampu berfungsi secara adekuat
• Dapat juga diberi secara tegas berdasarkan
kenyataan atau dengan menekankan pada apa
yang telah dicapai oleh pasien
Penjaminan Kembali (reassurance)
• Sikap terapis :
– Meyakinkan secara tegas dengan menunjukkan
hasil-hasil yang telah dicapai pasien
• Topik pembahasan :
– Pengalaman pasien yang berhasil nyata
Bimbingan
• Memberi nasihat yang praktis dan khusus
yang berhubungan dengan masalah kesehatan
(jiwa) pasien agar ia lebih sanggup
mengatasinya
• Tentang cara mengadakan hubungan antar
manusia, cara berkomunikasi, bekerja dan
belajar dan sebagainya
Bimbingan
• Sikap terapis :
– Menyampaikan nasihat dengan penuh wibawa
dan pengertian
• Topik bahasan :
– Cara hubungan antar manusia, cara komunikasi,
cara bekerja dan belajar yang baik.
Penyuluhan atau Konseling
• Wawancara untuk membantu pasien mengerti
dirinya sendiri lebih baik, agar ia dapat
mengatasi suatu masalah lingkungan atau
dapat menyesuaikan diri
• Konseling biasanya dilakukan sekitar masalah
pendidikan, pekerjaan, pernikahan dan pribadi
Penyuluhan atau Konseling
• Sikap terapis :
– Menyampaikan secara halus dan penuh kearifan
• Topik pembicaraan :
– Masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan dan
pribadi
Kerja Kasus Sosial (social casework)
• Proses bantuan oleh seorang yang terlatih
kepada seorang pasien yang memerlukan satu
atau lebih pelayanan sosial khusus
• Fokusnya ialah pada masalah luar atau
keadaan sosial dan tidak pada gangguan
dalam individu itu sendiri
• Tujuannya ialah hendak menangani masalah
situasi pada tingkat realistik
Terapi Kerja
• Memberi kesibukan kepada pasien, atau
latihan kerja agar ia terampil dalam hal
tertentu yang akan berguna baginya untuk
mencari nafkah kelak
Daftar Tilik Bermain Peran
No Butir Penilaian Ya Tidak
1. Memberikan salam, bersalaman, tersenyum
2. Perkenalan diri, membina Rapport
3. Menanyakan keluhan dan gejala untuk memahami