Anda di halaman 1dari 26

TEKNIK WAWANCARA PSIKIATRIK

MUHAMMAD ANDILA
SRI HANDAYANI
SYADZA ASHILAH PUTRI

PEMBIMBING :
DR. ERI ACHMAD ACHDIAR, SP.KJ

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA


RSUD ARJAWINANGUN
SEPTEMBER 2016

PENDEKATAN
WAWANCARA

Secara eklektik (rinci dan selektif)

Holistik (memandang manusia sbg satu kesatuan yg utuh


yg tak dpt dipisahkan yaitu dr segi organo-biologis, psikoedukatif dan sosio-kultural)

Tidak hanya mencari riwayat penyakit, tapi juga


memperhatikan perasaan pasien dan membina hubungan
baik dg pasien

TUJUAN WAWANCARA
Mengumpulkan data tentang riwayat
masalah pada pasien
Memeriksa keadaan mental pasien
Menegakkan diagnosis
Merencanakan terapi

WAWANCARA PSIKIATRIK

Membutuhkan keterampilan khusus karena pasiem seringkali


malu mengemukakan masalah emosionalnya

Pasien tidak terbuka mengatakan gejala yg dia rasakan

Perlu menjaga kerahasiaan pasien

Jangan lakukan wawancara di depan umum

Bila perlu membicarakan kasus, lakukan dengan anonim

TEKNIK WAWANCARA DARI


NANCY ANDERSON & DONALD BLACK
(1)
1. Membina rapport seawal mungkin pada
wawancara
2. Tentukan keluhan utama pasien
3. Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan
diagnosis banding dan diagnosis sementara
4. Singkirkan atau masukan berbagai kemungkinan
diagnosis dengan menggunakan pertanyaan
terpusat dan terinci
5. Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas
dengan gigih untuk menentukan akurasi jawaban
pertanyaan.

TEKNIK WAWANCARA DARI


NANCY ANDERSON & DONALD BLACK
(2)
6. Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk
mengamati bagaimana kuatnya pikiran berkaitan
7. Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup.
8. Jangan takut menanyakan tentang topik yang anda
anggap pasien rasakan sulit atau memalukan
9. Tanyakan tentang pikiran bunuh diri
10.Berikan pasien kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan pada akhir wawancara.
11.Simpulkan hasil wawancara awal dengan
mendapatkan rasa percaya dan jika mungkin harapan

LAMANYA WAWANCARA
Lamanya wawancara atau konsultasi biasanya - 1 jam,
Sedangkan The American Board of Psychiatry and Neurology
menetapkan lamanya 30 menit.
Pasien cemas datang lebih awal cari alasannya.
Pasien datang terlambat menunjukkan keengganan untuk
bertemu dokter
Pada wawancara awal dokter membuat catatan informasi yang
penting mengenai
riwayat, peristiwa penting dalam
kehidupan pasien, medikasi, mimpi-mimpi.
Pada wawancara selanjutnya, tanyakan apa yang terpikir
tantang wawancara pertama
dan catat tiap reaksi terhadap
pengalaman tsb.
Pada pasien depresi tanyakan gejala-gejala yang berhubungan
dengan depresi seperti : ide - ide bunuh diri.

BINA HUBUNGAN DOKTER/PERAWAT PASIEN


Beri salam sambil tersenyum
Perkenalkan diri
Duduk berhadapan, ada kontak mata
Lingkungan nyaman, tidak bising dan tidak
banyak intervensi (bunyi HP, orang lalu lalang dll)
Sesuaikan tingkat komunikasi dengan keadaan
pasien
Hargai pasien & perhatikan perasaannya
Bila ingin bertanya kepada keluarga, minta izin
terlebih dulu kepada pasien

WAWANCARA
Bantu pasien agar merasa cukup nyaman memberikan
informasi
Perhatikan komunikasi pasien, baik verbal maupun
nonverbal
Pada awal wawancara biarkan pasien mengemukakan
keluhannya, yang membawa dia mencari pertolongan

KOMUNIKASI NONVERBAL
1.

Ekspresi wajah: tatapan mata, kerut dahi, alis, hidung dan


kesesuaian antara sorot mata dan ekspresi wajah

2.

Suara: nada, intonasi, jeda kata, cara bicara

3.

Sikap tubuh: cara bersikap, gerakan tubuh, tangan, kaki

4.

Reaksi fisiologis: wajah merah/pucat, berkeringat, napas


tersengal, pupil mata melebar

5.

Penampilan: cara berpakaian, sikap dlm duduk dan berdiri

Struktur wawancara
Fase pertama : Perkenalan
Tujuan dari pewawancara selama perkenalan masih relatif
sederhana mengikutsertakan pasien dengan menurunkan
ansietas pasien.
Fase Kedua : Pembukaan
Pasien memiliki dua tujuan utama selama fase pembukaan
yaitu memusatkan apakah setuju untuk berbagi persoalan
pribadi dengan psikiatri dan untuk memutuskan persoalan
pribadi mana yang akan diceritakan.
Fase Ketiga : Isi wawancara
Tujuan praktisi bervariasi selama isi wawancara tergantung
pada berbagai pemandangan klinis yang mewakili praktisi.

Fase Keempat : Penutup dalam wawancara


Praktisi hanya akan memiliki jawaban-jawaban
tentative untuk beberapa pertanyaan, dan pasien
harus dibuat sadar akan fakta ini tetapi walau
jawaban sensitif sekalipun mungkin memberikan
pengalaman yang sangat berharga untuk pasien. Jika
dijawab dengan sensitif praktisi akan dapat
membantu menurunkan ketakutan pasien tentang
ketidaktahuan pasien.
Fase Kelima : Mengakhiri wawancara
Fase terminasi terdiri atas kata-kata penutup aktual
dan gerakan tubuh dari pewawancara dan yang
diwawancarai.

PROSES WAWANCARA
1. Perkenalan dan memberi salam
Sebaiknya terapislah yg terlebih dulu memberi salam dan
memperkenalkan diri. Pakailah bahasa yg mudah dimengerti
oleh pasien, temponya sesuaikan dengan keadaan pasien,
jangan terburu-buru.
2.Bina hubungan saling mempercayai
Terapis tidak secara spontan dipercaya oleh pasien, tapi perlu
dibina melalui sikap & perilaku terapis yg berempati dan
mengerti perasaan mereka.

PROSES WAWANCARA
3.Menjadi pendengar yang efektif
Seringkali orang mulai merasa lebih baik, apabila mereka
diberi kesempatan utk bicara dan yakin bahwa mereka
didengarkan.
Masalah depresi, kecemasan, ketakutan yang tak dapat
diatasi, sakit dan nyeri yang tak ditemukan ggn fisiknya, dan
berbagai gejala lainnya, dapat disebabkan oleh perasaan yg
ditekan dan tidak diekspresikan.

CARA MENJADI PENDENGAR


YANG EFEKTIF
Duduk berhadapan dan membungkuk ke arah PS
Membuat kontak mata
Rileks dan sikap terbuka, hangat & empatik
Memberi perhatian sepenuhnya
Suara lembut
Tidak memotong pembicaraan
Tidak menghakimi
Tidak memberi penilaian
Menganggukkan kepala dan mengatakan Ya, saya
mengerti

TEKNIK WAWANCARA
Tunjukkan pada pasien bahwa anda mendengarkan
mereka
a. Perhatian secara nonverbal biarkan PS
menceritakan hal yg mereka anggap penting. Lakukan
kontak mata, anggukkan kepala untuk menunjukkan
bahwa anda tertarik
b. Fasilitasi komentar spt Bisa anda cerita lebih lanjut
ttg itu akan menolong PS memusatkan pada ceritanya
c. Menyimpulkan misalnya: Jadi anda mengalami
sedih sejak 3 minggu ini, sulit tidur dan berat badan
menurun. Hal ini membuat PS merasa anda
mendengarkan dan dia dpt mengoreksi kesalahan
d. Klarifikasi untuk menyimpulkan dan
menghubungkan satu sama lain. Misalnya Jadi anda
merasa sedih dan susah tidur setelah suami ibu di
PHK?

TEKNIK WAWANCARA
PERKENALAN DAN KELUHAN
UTAMA
Mulailah anamnesis Anda dengan
perkenalan singkat,
Menanyakan :
nama pasien, usia, pekerjaan, etnis,
keadaan yang berhubungan dengan
keluhan saat ini,
kondisi yang dialami pasien, (dalam
bahasa pasien sendiri).

TEKNIK WAWANCARA
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1. Onset, deviasi dan perubahan gejala dari
waktu ke waktu
2. Stres pemicu khususnya ttg kehilangan,
kematian, PHK atau kehilangan uang/harta
3. Persepsi PS ttg dirinya atau persepsi orang
lain ttg PS (pasangan, O.T.)
4. Gangguan dan pengobatan sebelumnya
5. Kemampuan adaptasi sosial (pekerjaan,
sekolah dll), Keuntungan sekunder yg
diperoleh PS (dari pekerjaan, sekolah,
rumah)

TEKNIK WAWANCARA
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Catat tanggal penyakit, diagnosis, penanganan,
perawatan di rumah sakit. termasuk apakah pasien
pernah menjalani penahanan dan perawatan wajib.
Riwayat gangguan Psikiatri sebelumnya
Riwayat gangguan medis
Riwayat pembedahan
Riwayat penggunaan obat dan alergi
Hal ini termasuk obat psikotropik yang sebelumnya pernah
digunakan pasien, dosis dan durasinya, dan apakah
bermanfaat atau tidak. Pasien dan keluarganya mungkin
tidak memiliki informasi tentang hal-hal tersebut,
sehingga mungkin perlu mencari informasi tersebut
langsung dari dokter pasien atau dari catatan rumah sakit.

TEKNIK WAWANCARA
RIWAYAT PRIBADI
a.
b.
c.
d.

Perkembangan
Informasi ttg perkembangan usia dini (riwayat kehamilan,
kelahiran). Informasi didpt dari keluarga (alloanamnesis)
Temperamen waktu kecil, kejadian penting dlm keluarga
(kematian, perpisahan, perceraian) yg dpt mempengaruhi
berkembangnya temperamen ini
Riwayat sekolah, teman, stabilitas keluarga, penelantaran
atau penganiayaan, hubungan PS dg O.T., saudara kandung
dan teman merupakan barometer penting

TEKNIK WAWANCARA
RIWAYAT PRIBADI
Riwayat pendidikan
Termasuk detail sekolah, prestasi akademik, hubungan
dengan teman yang seusia (apakah mereka punya
teman'?) dan hukuman (apakah pemah diskors atau
dikeluarkan). Gangguan dari teman (bullying), penolakan
dari sekolah atau boios dari sckolah harus ditelusuri.

Riwayat pekerjaan
Buat daftar pekerjaan dan durasinya, alasan keluar dari
pekerjaan, kepuasan bekerja dan hubungan dengan rekan
kerjanya. Durasi terlama dalam pekerjaan yang sama
adalah indikator yang baik mengenai fungsi premorbid.

TEKNIK WAWANCARA
RIWAYAT PRIBADI

Riwayat Perkawinan.

Catat detail hubungan keluarga dan pernikahan


(durasi, detail pasangannya, anak, dan siksaan);

Aktivitas seksual, gangguan dan orientasinya;

Dalam kasus pasien wanita, pola menstruasi,


kontrasepsi, keguguran, kelahiran mati, dan
terminasi kehamilan.

Bagi pasien yang telah lama menjalani hubungan


perlu ditanyakan bagaimana dukungan dari
pasangannya dan kualitas hubungan - apakah terjadi
komunikasi yang baik, serangan (secara fisik
maupun verbal), kecemburuan, atau ketidaksetiaan.

TEKNIK WAWANCARA
RIWAYAT PRIBADI
Riwayat penggunaan alkohol dan obat-obatan
Penggunaan alkohol, obat-obatan (dengan resep dan tanpa
resep), dan tembakau.
Riwayat forensik
Catat riwayat penahanan, apakah berlanjut dengan
dakwaan dan apakah tergolong penyerangan dengan
kekerasan. Laporkan bila ada riwayat hukuman penjara,
karena apa mereka dipenjara dan lamanya hukuman
tersebut.
Riwayat kehidupan sosial
Jelaskan kondisi tempat tinggal saat ini, pekerjaan,
keuangan, dan aktivitas sehari

TEKNIK WAWANCARA
RIWAYAT SOSIAL
a.
b.
c.
d.
e.

Apakah PS pendiam dan tidak berkawan atau mudah dan


banyak kawan
Apakah ada perubahan kepribadian yg dirasakan oleh PS
atau diamati oleh keluarga atau teman
Status perkawinan dan taraf fungsi seksual sekarang
Riwayat pekerjaan (sudah berapa kali pindah dan alasan
pindah), masalah alkohol atau perilaku anti sosial
Riwayat berhubungan dg aparat (masalah disiplin atau tindak
kekerasan)

TEKNIK WAWANCARA
RIWAYAT KELUARGA
a. Catat usia, pekerjaan, kesehatan fisik dan jiwa orangtua
dan saudara pasien scrta kualitas hubungan mereka
dengan pasien. Bila ada keluarganya yang telah
meninggal dunia, catatlah penyebab kemaiiannyu dan
usia pasien saat itu, dan bagaimana rcaksi mereka
terhadap kematian tersebut.Tanyakan mengenai riwayat
penyakit psikiatri keluarganya
b. Riwayat masalah keswa pada anggota keluarga (ggn
jiwa, problem NAPZA, usaha bunuh diri dll)
c. Riwayat penyakit genetik, sikap keluarga thd ggn jiwa
dan pengobatannya
d. Riwayat jenis obat yg berhasil baik untuk terapi ggn yg
sama. Kemungkinan obat yg sama juga akan bereaksi
baik thd PS sekarang

TEKNIK WAWANCARA
RIWAYAT PSIKIATRIK
Perlu dicatat dlm riwayat penyakit
sekarang.
Masalah kesehatan jiwa sebelumnya
Riwayat pengobatan: nama dokter dan
tempatnya, jenis obat, dosis dan hasil
terapi

Anda mungkin juga menyukai