Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan metabolisme karbohidrat, di mana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia. Diabetes mellitus ditandai dengan peningkatan glukosa darah yang diakibatkan produksi insulin yang tidak adekuat atau penggunaan insulin secara tidak efektif pada tingkat seluler. (Bobak. Lowdermilk, Jensen.2004) DM tipe 1 DM tipe 2 Diabetes Tipe spesifik Mellitus disebabkan oleh Disebabkan Gestasional destruksi sel yang menurunnya (DMG) diabetes lainnya akan menyebabkan produksi insulin (disebabkan oleh defisiensi absolute atau berkurangnya Diabetes dalam factor genetika, insulin / Kerusakan daya kerja insulin kehamilan dll) fungsi sel beta di atau keduanya. pankreas 1. Diabetes millitus pregestasional Perempuan hamil dengan DM yang sudah diketahui sejak sebelum perempuan tersebut hamil yang terjadi sebelum konsepsi dan terus berlanjut setelah masa hamil.
2. Diabetes millitus gestasional
Perempuan hamil dengan DM yang baru diketahui setelah perempuan tersebut hamil. Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut. Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia) 3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia) 4. Frekuensi urine meningkat/kencing terus dan mengandung glukosa(Glycosuria) 5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya 6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki 7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu 8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba 9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya 10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit. Komplikasi maternal : Komplikasi neonatus • Intrauterin: risiko abortus spontan, kelainan kongenital (terutama • Infeksi saluran kemih pertumbuhan sistim syaraf pusat), insufisiensi plasenta (mengakibatkan • Hidramnion dan hipertensi hipoksemia kronik), kematian intra uterin, makrosomia dan organomegali (kronik/preeklampsia/eklampsia), • Pasca Persalinan : Meliputi Prematuritas, Kematian Perinatal Neonatal, Gangguan Metabolik (Hipoglikemia, Hipomagnesemia, Hipokalsemia Dan Hiperbilirubinemia), Sindrom Gawat Napas Neonatus, Polisitemia, Trombosis Vena Renalis. Komplikasi Pada Usia Anak Atau Dewasa Adalah Gangguan Tumbuh Kembang Intelektual, Obesitas Sampai Diabetes Mellitus Itu Sendiri. Prinsipnya adalah mencapai sasaran normoglikemia, dengan :
• Mempertahankan kadar glukosa darah < 105 mg/dl
• Mempertahankan kadar glukosa darah 2 jam setelah makan < 120 mg/dl • Mempertahankan kadar Hb glikosilat (Hb Alc) < 6% • Mencegah hipoglikemia • Mencegah ketonuria/ketoasidosis deiabetik (kadar keton meningkat dalam darah). • Mengusahakan tumbuh kembang janin yang optimal dan normal. Penatalaksanaan Diabetes Melitus menurut Pemenuhan Kebutuhan Gizi Reproduksi, 2006 Diet yang dianjurkan pada bumil dengan DMG adalah 30-35 kal/kg BB, 150-200 gr karbohidrat, 125 gr protein, 60-80 gr lemak dan pembatasan konsumsi natrium. Penambahan berat badan bumil DMG tidak lebih 1,3-1,6 kg/bln. Dan konsumsi kalsium dan vitamin D secara adekuat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam diet diabetes mellitus sebagai berikut: 1. Diet DM harus mengarahkan BB ke berat normal, mempertahankan glukosa darah sekitar normal, dapat memberikan modifikasi diet sesuai keadaan penderita misalnya penderita DMG, makanan disajikan menarik dan mudah diterima. 2. Diet diberikan dengan cara tiga kali makan utama dan tiga kali makanan antara (snack) dengan interval tiga jam. 3. Buah yang dianjurkan adalah buah yang kurang manis, misalnya pepaya, pisang, apel, tomat, semangka, dan kedondong. 4. Dalam melaksanakan diet sehari-hari hendaknya mengikuti pedoman 3J yaitu ; J1 : Jumlah kalori yang diberikan harus tepat J2 : Jadwal diet harus diikuti sesuai dengan interval. J3 : Jenis makanan yang manis harus dihindari. Kenaikan berat badan ibu yang dianjurkan:
sekitar 1 - 2.5 kg pada trimester pertama dan
selanjutnya rata-rata 0.5 kg setiap minggu. Sampai akhir kehamilan, kenaikan berat badan yang dianjurkan tergantung status gizi awal ibu (ibu BB kurang 14-20 kg, ibu BB normal 12.5-17.5 kg dan ibu BB lebih/obesitas 7.5- 12.5 kg). Dianjurkan pemantauan gula darah teratur minimal 2 kali seminggu (ideal setiap hari, jika mungkin dengan alat pemeriksaan sendiri di rumah). Dianjurkan kontrol sesuai jadwal pemeriksaan antenatal, semakin dekat dengan perkiraan persalinan maka kontrol semakin sering. Contoh susunan menu Menu makan ibu dalam sehari: Waktu Menu Bahan makanan URT Berat Pagi − Kentang rebus − Kentang 1 Buah 100 − Tumis campur − Tempe 2 Ptg besar 50 − Tempe goreng − Minyak goreng 3 Sdm 10 − Kacang panjang 5 Ptg sedang 30
− Jagung muda 2 Buah 30
− Susu rendah − Air 1 Gelas -
lemak tanpa gula 1 sedang − Susu - Waktu menu Bahan makanan URT Berat
Selingan/snack Buah segar - Apel merah 1 buah 100
Siang − kentang rebus − kentang 1 Buah 100
− ikan gabus pepes − ikan gabus segar 1 Ptg sedang 50 − sayur bening − bayam 4 Btg sedang 25 − labu kuning 5 Ptg sedang 50 − daun kemangi 6 4 lembar 10 − air putih
Selingan/ − buah segar − pisang ambon 1 Buah 100
snack Waktu Menu Bahan makanan URT Berat
Malam − nasi merah − nasi merah ¾ Gls 150
− omelet tomat − telur 1 Butir 50 selada − tomat 1 Buah sdg 50 − selada 1 Lembar 5 − minyak goreng 2 Sdt 5 − air putih − air 1 gelas