Anda di halaman 1dari 18

Kelompok : VII

1. Emi Irmawati

2. Lyana Firsta Sentana

3. Ririn Ariesca

4. Tengku Dewi Agustina


Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan
metabolisme karbohidrat, di mana glukosa darah
tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga
menyebabkan keadaan hiperglikemia.
Diabetes mellitus ditandai dengan peningkatan
glukosa darah yang diakibatkan produksi insulin
yang tidak adekuat atau penggunaan insulin
secara tidak efektif pada tingkat seluler. (Bobak.
Lowdermilk, Jensen.2004)
DM tipe 1 DM tipe 2 Diabetes
Tipe spesifik
Mellitus
disebabkan oleh Disebabkan Gestasional
destruksi sel yang menurunnya (DMG)
diabetes lainnya
akan menyebabkan produksi insulin
(disebabkan oleh
defisiensi absolute atau berkurangnya Diabetes dalam
factor genetika,
insulin / Kerusakan daya kerja insulin kehamilan
dll)
fungsi sel beta di atau keduanya.
pankreas
1. Diabetes millitus pregestasional
Perempuan hamil dengan DM yang sudah
diketahui sejak sebelum perempuan tersebut
hamil yang terjadi sebelum konsepsi dan terus
berlanjut setelah masa hamil.

2. Diabetes millitus gestasional


Perempuan hamil dengan DM yang baru
diketahui setelah perempuan tersebut hamil.
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa
seseorang menderita DM atau kencing manis
yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan
kadar gula darah, dimana peningkatan kadar
gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180
mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing
manis yang mengandung gula (glucose),
sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti
semut.
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda
dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh
penderita :

1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)


2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4. Frekuensi urine meningkat/kencing terus dan
mengandung glukosa(Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan
& kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat
penyembuhannya
10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
Komplikasi maternal : Komplikasi neonatus
• Intrauterin: risiko abortus spontan,
kelainan kongenital (terutama
• Infeksi saluran kemih pertumbuhan sistim syaraf pusat),
insufisiensi plasenta (mengakibatkan
• Hidramnion dan hipertensi hipoksemia kronik), kematian intra uterin,
makrosomia dan organomegali
(kronik/preeklampsia/eklampsia),
• Pasca Persalinan : Meliputi Prematuritas,
Kematian Perinatal Neonatal,
Gangguan Metabolik (Hipoglikemia,
Hipomagnesemia, Hipokalsemia Dan
Hiperbilirubinemia),
Sindrom Gawat Napas Neonatus,
Polisitemia,
Trombosis Vena Renalis.
Komplikasi Pada Usia Anak Atau Dewasa
Adalah Gangguan Tumbuh Kembang
Intelektual, Obesitas Sampai Diabetes
Mellitus Itu Sendiri.
Prinsipnya adalah mencapai sasaran normoglikemia, dengan :

• Mempertahankan kadar glukosa darah < 105 mg/dl


• Mempertahankan kadar glukosa darah 2 jam setelah makan
< 120 mg/dl
• Mempertahankan kadar Hb glikosilat (Hb Alc) < 6%
• Mencegah hipoglikemia
• Mencegah ketonuria/ketoasidosis deiabetik (kadar keton
meningkat dalam darah).
• Mengusahakan tumbuh kembang janin yang optimal dan
normal.
Penatalaksanaan Diabetes Melitus
menurut Pemenuhan Kebutuhan Gizi
Reproduksi, 2006
Diet yang dianjurkan pada bumil dengan DMG
adalah 30-35 kal/kg BB, 150-200 gr karbohidrat,
125 gr protein, 60-80 gr lemak dan pembatasan
konsumsi natrium. Penambahan berat badan
bumil DMG tidak lebih 1,3-1,6 kg/bln. Dan
konsumsi kalsium dan vitamin D secara adekuat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
diet diabetes mellitus sebagai berikut:
1. Diet DM harus mengarahkan BB ke berat normal,
mempertahankan glukosa darah sekitar normal, dapat
memberikan modifikasi diet sesuai keadaan penderita misalnya
penderita DMG, makanan disajikan menarik dan mudah diterima.
2. Diet diberikan dengan cara tiga kali makan utama dan tiga kali
makanan antara (snack) dengan interval tiga jam.
3. Buah yang dianjurkan adalah buah yang kurang manis, misalnya
pepaya, pisang, apel, tomat, semangka, dan kedondong.
4. Dalam melaksanakan diet sehari-hari hendaknya mengikuti
pedoman 3J yaitu ;
J1 : Jumlah kalori yang diberikan harus tepat
J2 : Jadwal diet harus diikuti sesuai dengan interval.
J3 : Jenis makanan yang manis harus dihindari.
Kenaikan berat badan ibu yang dianjurkan:

sekitar 1 - 2.5 kg pada trimester pertama dan


selanjutnya rata-rata 0.5 kg setiap minggu.
Sampai akhir kehamilan, kenaikan berat badan
yang dianjurkan tergantung status gizi awal
ibu (ibu BB kurang 14-20 kg, ibu BB normal
12.5-17.5 kg dan ibu BB lebih/obesitas 7.5-
12.5 kg).
Dianjurkan pemantauan gula darah teratur
minimal 2 kali seminggu (ideal setiap hari, jika
mungkin dengan alat pemeriksaan sendiri di
rumah). Dianjurkan kontrol sesuai jadwal
pemeriksaan antenatal, semakin dekat
dengan perkiraan persalinan maka kontrol
semakin sering.
Contoh susunan menu
Menu makan ibu dalam sehari:
Waktu Menu Bahan makanan URT Berat
Pagi − Kentang rebus − Kentang 1 Buah 100
− Tumis campur − Tempe 2 Ptg besar 50
− Tempe goreng − Minyak goreng 3 Sdm 10
− Kacang panjang 5 Ptg sedang 30

− Jagung muda 2 Buah 30

− Susu rendah − Air 1 Gelas -


lemak tanpa gula 1 sedang
− Susu
-
Waktu menu Bahan makanan URT Berat

Selingan/snack Buah segar - Apel merah 1 buah 100

Siang − kentang rebus − kentang 1 Buah 100


− ikan gabus pepes − ikan gabus segar 1 Ptg sedang 50
− sayur bening − bayam 4 Btg sedang 25
− labu kuning 5 Ptg sedang 50
− daun kemangi 6 4 lembar 10
− air putih

Selingan/ − buah segar − pisang ambon 1 Buah 100


snack
Waktu Menu Bahan makanan URT Berat

Malam − nasi merah − nasi merah ¾ Gls 150


− omelet tomat − telur 1 Butir 50
selada − tomat 1 Buah sdg 50
− selada 1 Lembar 5
− minyak goreng 2 Sdt 5
− air putih − air 1 gelas

selingan/ snack − buah segar − jeruk 1 Buah 100


Thank you

Anda mungkin juga menyukai