Co ntent
01 Regulasi Obat Bahan Alam
La ta r Be l aka ng da n Ar ti Pe n tin g
M on it ori n g Efe k S am p in g (E S) /
02 Ke j ad ia n T ida k Di in gin ka n (KTD ) s e r ta
Ta nt a nga n n ya
1
10/12/2023
Obat Bahan Alam adalah bahan, ramuan bahan, atau produk yang
berasal dari sumber daya alam berupa tumbuhan, hewan, jasad renik,
mineral, atau bahan lain dari sumber daya alam, atau campuran dari
bahan tersebut yang telah digunakan secara turun temurun, atau
sudah dibuktikan berkhasiat, aman, dan bermutu, digunakan untuk
pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan
2 penyakit, pengobatan, dan/atau pemulihan kesehatan berdasarkan
pembuktian secara empiris dan/atau ilmiah.
1 Jamu tradisional atau warisan budaya Indonesia yang digunakan untuk pemeliharaan
Kesehatan, peningkatan Kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan/atau
pemulihan Kesehatan.
Obat Bahan Alam yang telah digunakan secara turun-temurun di Indonesia untuk
2 Obat herbal
terstandar
pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan,
dan/atau pemulihan kesehatan yang dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah dengan uji praklinik serta bahan baku telah distandardisasi.
Obat Bahan Alam yang digunakan untuk pemeliharaan kesehatan, peningkatan
3 Fitofarmaka
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan/atau pemulihan kesehatan yang
telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji
klinik serta bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi.
Meliputi produk obat bahan alam inovasi baru, produk obat bahan alam impor,
4 Obat Bahan Alam
lainnya
produk obat bahan alam lisensi, dan lain-lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2
10/12/2023
Jamu Fraksinasi,
Fraksinasi isolasi
Ekstraksi dan dan sintesis
Ekstraksi dan Skrining
molekuler Senyawa
Pengolahan Fraksinasi Aktif
pascapanen Fraksi New
Ekstrak Fraksi Bioaktif Chemical
Bahan Alam Simplisia Entities
Obat
oTumbuhan OHT, Fitofarmaka
oHewan
oMineral Isolat: bukan
oBiota laut Penemuan Lead Compound termasuk OT
Ekstrak /
Fraksi
Senyawa marker aktif
(lead compound) + Reseptor
Pencarian senyawa
marker aktif
Penentuan metoda ekstraksi/
fraksinasi yang sesuai untuk
mendapatkan kandungan Efek
senyawa yang optimal Contoh : Curcumin terikat reseptor PPAR-γ
diasosiasikan dengan efek antiinflamasi
Registrasi Produk
Uji in vitro Protokol Uji Klinik
Simplisia di BPOM
pada manusia
GLP
Submit Upload melalui web:
Submit asrot.pom.go.id/asrot
Jamu
Uji toksisitas
Ekstrak OHT PPUPK
FF
Ethical Clearance PPUK Evaluasi
dan Izin Edar
Uji farmakodinamik
GCP/CUKB Penilaian Khasiat,
Fraksi
Keamanan, Mutu
FORMULASI (termasuk hasil UK)
*Bukan
Fase I: Uji
Isolat* termasuk Fase II: Uji Klinik Fase III: Uji Klinik
Klinik pada KOMERSIALISASI
OT pada subjek sakitdengan jumlah subjek >
subjek sehat
Pembuatan / pasien (khasiat) (konfirmasi keamanan
sediaan, scale up (keamanan) & khasiat)
Standardisasi
Mutu Bahan Baku Untuk Jamu, bisa Fase 3 dapat digabung Produksi skala
CPOTB komersial
(FHI, MMI) tidak dilakukan dengan Fase 2 (Fase 2/3)
GAP, GACP, GLP
3
10/12/2023
Perlu dilakukan monitoring efek samping produk setelah beredar Pengawasan Post Market melalui
Monitoring Efek Samping Produk Obat Tradisional, Obat Kuasi dan Suplemen Kesehatan
Clinical trials Medicinal products contribute considerably to the health of EU citizens. They can, however, also have
adverse effects. It is estimated that 5% of all hospital admissions are due to an adverse drug reaction
(ADR), and that ADR is the fifth most common cause of hospital death. (…).
Some adverse reactions can only be detected after a medicine has been authorised. The full safety profile of
medicines can only be known once they have entered the market. (…) It is estimated that 197,000 deaths per year
in the EU are caused by ADRs and that the total cost to society of ADRs in the EU is €79 billion. Today’s proposals are
aimed at further improving the current system. They will save many lives per year across the EU. In addition, they will help to
cut red tape by decreasing the administrative burden by ca. € 145 billion p.a.
Bukti keamanan dari uji Dapat mengungkapkan Melindungi pasien dari efek
klinik tidak cukup penyimpangan yang terjadi samping yang seharusnya
dapat dihindari
Uji klinik dilakukan pada Uji klinik dilakukan berbatas Informasi/ data keamanan yang
populasi tertentu dan memiliki waktu, sehingga kemungkinan diperoleh dari monitoring efek
kriteria eksklusi, sedangkan penyimpangan belum terjadi pada samping menjadi dasar tindak
pada penggunaan sebenarnya, saat batas waktu uji. lanjut yang diambil untuk
digunakan secara luas mencegah terjadinya efek samping
yang merugikan
Efek samping/ kejadian tidak diinginkan bisa saja baru diketahui setelah produk beredar
4
10/12/2023
Penggunaan
tidak sesuai
Interaksi khasiat
dengan bahan Spesies
lain tanaman
salah
Timbul Efek Interaksi OT
samping /KTD dengan produk Penggunaan Kontra
Dosis lain pada usia indikasi
Kualitas tertentu
salah
produk
TMS
Produk
terkontaminasi
5
10/12/2023
Perlunya Informasi yang lebih luas terhadap Kejadian Tidak Diinginkan dalam
penggunaan OT,OK,SK di Fasilitas Pelayanan Kesehatan oleh Tenaga Kesehatan.
Pemilik izin edar melibatkan Tenaga Kesehatan di fasilitas pelayanan Kesehatan
6
10/12/2023
Monitoring Efek Samping merupakan salah satu bentuk pelayanan farmasi klinik
yang merupakan standard pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan
14
7
10/12/2023
MASYARAKAT
PELAPORAN 1. e-reporting
(SUKA RELA)
2. Manual
PEMEGANG
IZIN EDAR
(WAJIB)
TENAGA
HASIL EVALUASI
KESEHATAN
(PERLU AKTIF DIGUNAKAN SEBAGAI
MELAPORKAN) DASAR TINDAK LANJUT
EVALUASI DAN
LUAR NEGERI ANALISIS
DATABASE KAUSALITAS OLEH
(OTORITAS
NEGARA LAIN/ BPOM & TIM AHLI
PEMEGANG
IZIN EDAR
Dalam melakukan analisis kausalitas diperlukan laporan efek samping /
PRODUK DI kejadian tidak diinginkan yang lengkap untuk menentukan atau menegakkan
NEGARA LAIN) hubungan sebab akibat antara kejadian efek samping yang terjadi data
laporan perlu dikonfirmasi ke pelapor informasi terkait Pengguna, Produk dan
KTD yang terjadi Perlu peran aktif dari tenaga kesehatan
Tambahan
data Tindak lanjut
Validasi Perbaikan informasi produk.
Pembatasan penggunaan /
indikasi
Kajian Aspek Keamanan Penarikan produk
bersama tim ahli
laporan
Pemberitahuan
tindak lanjut Tindak lanjut dan
laporan
monitoring
8
10/12/2023
18
9
10/12/2023
KTD
Kejadian medis yang tidak diinginkan yang terjadi selama terapi
menggunakan Obat Tradisional, Obat Kuasi dan Suplemen Kesehatan
tetapi belum tentu disebabkan oleh ObatTradisional, Obat Kuasi dan
Suplemen Kesehatan tersebut
EFEK Respon terhadap suatu Obat Tradisional, Obat Kuasi dan Suplemen
Kesehatan yang merugikan dan tidak diinginkan dan yang terjadi pada
SAMPING dosis yang biasanya digunakan pada manusia untuk pencegahan atau
terapi penyakit.
CARA MENGENALINYA 20
• Pastikan produk dikonsumsi oleh pasien sesuai dengan aturan penggunaan.
• Verifikasi waktu mulai terjadinya efek samping yang dicurigai setelah konsumsi peroduk, bukan sebelumnya.
• Menentukan interval waktu antara awal pengobatan dengan onset kejadian yang dicurigai sebagai efek samping.
• Mengevaluasi efek samping yang dicurigai setelah dechallange dan rechallange (jika dilakukan)
• Menganalisa kemungkinan penyebab lainnya (selain produk) yang mungkin dapat menimbulkan KTD/ efek samping
• Memverifikasi efek samping yang dicurigai berdasarkan literatur yang relevan dan terkini, pengalaman sebagai tenaga kesehatan,
dan jika ada mengacu pada laporan sebelumnya yang menyimpulkan hubungan produk dengan efek samping tersebut. Selain itu,
produsen produk tersebut juga dapat menjadi rujukan untuk konsultasi.
• Dapat melakukan analisis kausalitas untuk menilai kemungkinan efek samping yang dicurigai.
10
10/12/2023
E-mesot.pom.go.id
Tenaga
Aplikasi Kesehatan
efeksampingotsk@gmail.com /
efeksamping_otsk@pom.go.id
Direktorat Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen
PERLU PERAN AKTIF
Kesehatan, Badan POM
Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta, 10560 UNTUK MELAPORKAN
Peran Strategis
Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan menduduki peran yang sangat strategis untuk
melaporkan kejadian yang tidak diinginkan yang dicurigai sebagai
efek samping karena merupakan garda terdepan dalam pelayanan
kesehatan pasien sehari-hari.
11
10/12/2023
ada potensi
produk
menimbulkan
alergi
23
ada risiko
meningkatkan
risiko perdarahan
Risiko Interaksi
24
12
10/12/2023
Cara Melaporkan
1. e-reporting : e-mesot.pom.go.id
13
10/12/2023
PENUTUP
• Monitoring efek samping/ KTD dapat membantu
mencegah efek samping/ KTD terulang pada pengguna
lainnya
• Kolaborasi berbagai pemangku kepentingan seperti
pemegang izin edar, otoritas regulasi (BPOM), tenaga
kesehatan dan masyarakat dalam farmakovigilans/
monitoring efek samping penting dalam peningkatan
efektivitasnya sebagai upaya melindungi kesehatan
masyarakat, terutama tenaga kesehatan yang memiliki
peran strategis dalam pelayanan kesehatan.
• Satu Laporan efek samping/ kejadian tidak diinginkan
dapat Membuat perbaikan dalam melindungi
masyarakat
TERIMA KASIH
28
14