Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah masa dimana seseorang wanita telah berhenti


Menstruasi untuk beberapa waktu hingga proses persalinan usai. Hal tersebut
terjadi selama 9 bulan atau sekitar 40 minggu atau 280 hari. Pada saat masa
kehamilan terjadilah perubahan fisik, psikologis dan perubahan bentuk tubuh
secara anatomis, fisiologis maupun biokimiawi (Istiany dan Rusilanti, 2013).

Kekurangan energi kronik (KEK) yaitu keadaan ibu hamil yang


menderita kekurangan makanan yang berlangsung lama (kronik) dengan
berbagai timbulnya gangguan kesehatan pada ibu hamil (Sayogo, 2007).
Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi
khususnya adalah gizi kurang seperti kurang energi kronik dan anemia gizi
(Mochtar, 2007).

Di Indonesia banyak terjadi kasus KEK (Kekurangan Energi Kronis)


terutama disebabkan karena ketidakseimbangan asupan gizi, sehingga zat gizi
yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal tersebut mengakibatkan
pertumbuhan tubuh baik fisik ataupun mental tidak sempurna seperti yang
seharusnya. Banyak anak yang bertubuh sangat kurus akibat kekurangan gizi
atau sering disebut gizi buruk. Jika sudah terlalu lama maka akan terjadi KEK
(Chinue, 2009).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam
derajat kesehatan masyarakat.AKI menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan selama
masa kehamilan sehingga hal ini menjadi masalah yang besar di Indonesia.
AKI di Indonesia menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, meningkat
dibandingkan hasil SDKI tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup
(Badan Pusat Statistik, 2013).
Menurut Profil Kesehatan Sultra (2016) data angka kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup di provinsi Sulawei Tenggara yaitu tahun 2014
sebanyak 205 kematian/100.000 kelahiran hidup, tahun 2015 sebanyak 131
kematian/100.000 kelahiran hidup, dan tahun 2016 sebanyak 149
kematian/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Sultra, 2017).

Penyebab langsung kematian ibu sebesar 90% terjadi pada saat


persalinan dan segera setelah persalinan (SKRT, 2001).Penyebab langsung
kematian ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), dan infeksi (11%).
Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain Kekurangan Energi
Kronis/KEK pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%)
(Depkes RI, 2010).

Menurut Depkes RI (1994) didalambuku Supariasa (2002) pengukuran


LILApada kelompok wanita usia subur (WUS)adalah salah satu deteksi dini
yang mudahdan dapat dilaksanakan masyarakat awam,untuk mengetahui
kelompok berisiko KEK.

Lingkar lengan atas (LILA) adalah jenis pemeriksaan antropometri


yang digunakan untuk mengukur Resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK)
pada wanita usia subur (WUS) yang meliputi remaja, ibu hamil, ibumenyusui
dan pasangan usia subur (PUS). Sedangkan ambang batas LILA pada WUS
dengan resiko KEK adalah 23,5 cm dan apabila kurang dari 23,5 cm wanita
tersebut mengalami resiko Kekurangan Energi kronis (KEK) (Supariasa,
2012).

Ibu hamil yang mengalami resiko kekurangan energi kronik (KEK)


akan menimbulkan beberapa permasalahan, baik pada ibu maupun janin.
KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
antara lain adalah : anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah
secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Sedangkan Pengaruh KEK
terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan sebelum waktunya (prematur), pendarahan setelah persalinan, serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat. KEK ibu hamil dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia intrapartum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir
rendah (BBLR) (Waryono, 2010).

Faktor faktor yang berhubungan dengan KEK pada ibu hamil


diantaranya adalah keadaan sosial ekonomi yang mengakibatkan rendahnya
pendidikan, jarak kelahiran yang terlalu dekat menyebabkan buruknya status
gizi pada ibu hamil, banyaknya bayi yang dilahirkan (paritas), usia kehamilan
pertama yang terlalu muda atau masih remajadan pekerjaan yang biasanya
memiliki status gizi lebih rendah apabila tidak di imbangi dengan asupan
makanan dalam jumlah yang cukup (Istiany dan Rusilanti, 2013).

Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007,


prevalensi Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Indonesia
yang dinilai jika Lingkar Lengan Atas (LILA) <23,5 cm sebesar 31,3% ibu
hamil dan data Riskesdas nasional 2013 meningkat 7,2 % menjadi 38,5 % ibu
hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronik (KEK).

Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Provinsi Sulawesi


Tenggara tahun 2013 menunjukkan Persentase risiko KEK di Sulawesi
Tenggara lebih tinggi dari angka nasional (24,2%) yaitu 27,5%. Lima dari 12
kabupaten dengan Persentase risiko KEK di atas angka nasional yaitu Kota
Kendari, Kota Baubau, Kabupaten Buton, Kabupaten Muna, dan Kabupaten
Konawe Utara.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puuwatu


Kota Kendari, pada tahun 2017 terdapat 46 ibu hamil mengalami kekurangan
energi kronik dari jumlah 168 ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas
Puuwatu Kota Kendari arau sebesar 27.3% ibu hamil mengalami KEK.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk


melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Tingkat Pendapatan Keluarga
dan Tingkat Pendidikan ibu dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis
(KEK)

Menurut Depkes RI (1994) didalambuku Supariasa (2002) pengukuran


LILA pada kelompok wanita usia subur (WUS)adalah salah satu deteksi dini
yang mudahdan dapat dilaksanakan masyarakat awam,untuk mengetahui
kelompok berisiko KEK.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Tingkat Pendidikan Ibu dan
Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK ) Pada
Ibu Hamil Dipuskesmas Puuwatu, Kota Kendari Tahun 2019?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimanakah gambaran tingkat pendidikan ibu dan
pendapatan keluarga dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK ) pada ibu
hamil Dipuskesmas Puuwatu, Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2019
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui frekuensi yang mengalami kejadian Kekurangan
Energy Kronis (KEK) pada ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2019
b) Untuk mengetahui gambaran pendapatan keluarga pada ibu hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2019
c) Untuk mengetahui gambaran pendidikan ibu pada ibu hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2019
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teori
Secara teoritis penelitian ini dapat diharapkan menjadi gambaran
untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pendidikan Ibu dan Pendapatan
Keluarga Dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK ) Pada Ibu Hamil

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi mengenai Gambaran


Tingkat Pendidikan Ibu dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Kurang
Energi Kronis (KEK ) sehingga petugas kesehatan dapat meningkatkan
program pemerintah untuk menurunan angka kejadian ibu hamil yang
mengalami KEK.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2014. Berita Resmi Statistik: Profil Kemiskinan


diIndonesiaChinue. C. 2009. Kekurangan Energi Kronik (KEK).Dinkes Provinsi
Sultra. 2017. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara 2016. Kendari: Dinkes Sultra

Depkes RI 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI.


Istiany, Ari&Rusilanti.2013.Gizi Terapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mochtar, Rustam. 2007. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
(http://chinue.wordpress.com/2009/03/14/makalah-KEK. diakses tanggal 6 Januari
2018)
Maret 2014.BPS. Jakarta. . 2017. Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia:Jakarta
Supariasa.2002. Penelitian Status Gizi. Jakarta: ECG
Waryono.2010. Gizi Reproduksi.Yogyakarta : Pustaka Rihama.

Anda mungkin juga menyukai