Anda di halaman 1dari 9

Author1………………………………...hal.

01-10 ISSN : 2302-7932


Journal.stikesdrsoebandi.ac.id e-ISSN : 2527-7529
Jurnal Kesehatan dr. Soebandi

HUBUNGAN IBU KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA


MASA HAMIL DENGAN KEJADIAN STUNTING
BALITA

Suryandari, Maria1*, Subiastutik, Eni2*, Silvanasari, Irwina3*.


Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES dr. Soebandi Jember
mariaulfasuryandari@gmail.com

ABSTRAK
Suryandari, Maria*, Subiastutik, Eni**, Silvanasari, Irwina***. 2020. Hubungan Ibu Kekurangan
Energi Kronik Pada Masa Kehamilam dengan Kejadian Stunting Balita. Literatur Review.
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES dr. Soebandi Jember

Latar Belakang :Salah satu hal yang menjadi perhatian penting di Indonesia adalah tingginya kejadian
balita yang mengalami stunting. Stunting merupakan suatu kondisi malnutrisi yang berhubungan
dengan kekurangan gizi yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tubuh serta otak pada balita
yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang yang berlangsung sejak bayi didalam kandungan
sampai dengan usia 24 bulan. Metode :Penelitian ini merupakan penelitian literatur review dengan
topik hubungan ibu kekurangan energi kronis dengan kejadian stunting pada balita terdapat delapan
artikel yang memenuhi kriteris inklusi yang digunakan pada literatur review ini. Hasil : Hasil review
yang didapatkan menunjukkan kejadian kekurangan energi kronis pada masa kehamilan mencapai
35,5%-35,9% serta pada keluarga non stunting kurang energi kronis masih ditemukan dengan angka
mencapai 42,11% hingga 46,7%. kejadian stunting pada balita berkisar antara 18,5% hingga 49,5%
serta menunjukkan adanya hubungan kekurangan energi kronis pada masa kehamilan dengan kejadian
stunting pada balita dan pada ibu hamil dengan kondisi kekurangan energi kronis berisiko 2-4 kali
memiliki balita stunting. Tujuan :berdasarkan hasil literatur review maka masyarakat diharapkan
untuk turut serta membantu keluarga yang kurang mampu khususnya pada keluarga yang sedang ada
wanita hamil sehingga nutrisi dapat terpenuhi yang secara aplikatif masyarakat dapat saling bahu
membahu menolong melalui badan badan social. Diskusi dan Kesimpulan dari metode yang di
review menunjukkan terdapat hubungan ibu kekurangan energi kronik (KEK) pada masa hamil
dengan kejadian stunting balita.

Kata kunci :Kekurangan energi kronik, stunting, balita

Jurnal Kesehatan dr.Soebandi Vol. X, No. X


ABSTRACT

Suryandari, Maria1*, Subiastutik, Eni2*, Silvanasari, Irwina3*. 2020. Mother's Relationship in


Chronic Energy Deficiency during Pregnancy with Toddler Stunting. Literature Review.
Nursing Scince Program on dr. Soebandi Institute of Health Science

Introduction :One of the important things of concern in Indonesia is the high incidence of children
under five who are stunted. Stunting is a condition of malnutrition associated with malnutrition that
can cause long-term impaired growth of the body and brain in toddlers, which lasts from the time the
baby is in the womb to the age of 24 months. Metods : This study is a literature review study with the
topic of the relationship between chronic energy deficiency mothers and the incidence of stunting in
toddlers. Eight articles met the inclusion criteria used in this review literature. Result and Analisys
:The results of the review show that the incidence of chronic energy deficiency during pregnancy
reaches 35.5% -35.9% and in non-stunting families, chronic energy deficiency is still found with rates
reaching 42.11% to 46.7%. The incidence of stunting in children under five ranges from 18.5% to
49.5% and shows a relationship between chronic energy deficiency during pregnancy and the
incidence of stunting in under-five and pregnant women with chronic energy deficiency have 2-4 times
the risk of having stunted toddlers. Based on the results of the literature review, the community is
expected to participate in helping underprivileged families, especially those with pregnant women so
that nutrition can be fulfilled which can be applied by the community to help each other through
social agencies.Discussion and conclusions from the methods reviewed show that there is a
relationship between mothers with chronic energy deficiency (KEK) during pregnancy with the
incidence of under-five stunting.

Keywords : Chronic Energy Deficiency, Toddler Stunting

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. X, No. X


Author1………………………………...hal. 01-10
ISSN : 2302-7932
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id
e-ISSN : 2527-7529
Jurnal Kesehatan dr. Soebandi

PENDAHULUAN dibandingkandengan SDKI tahun 1991,


Secara global gangguan gizi yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran
merupakan masalah utama dinegara hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di
berkembang. Salah satu hal yang menjadi Indonesia masih tinggi dibandingkan
perhatian penting di Indonesia adalah dengan Negara ASEAN lainnya. Menurut
tingginya kejadian balita yang mengalami data Survey Demografi Kesehatan
stunting. Stunting merupakan suatu kondisi Indonesia (SDKI) 2007. AKI di Indonesia
malnutrisi yang berhubungan dengan menurun dari 307/100.000 kelahiran hidup
kekurangan gizi yang dapat menyebabkan pada tahun 2002 menjadi 228/100.000
gangguan pertumbuhan tubuh serta otak kelahiran hidup pada tahun 2007 (Ulfa,
pada balita yang terjadi dalam jangka Sukamto, & Nadya, 2018).
waktu yang panjang yang berlangsung Dampak buruk yang diakibatkan ibu
sejak bayi didalam kandungan sampai hamil dengan masalah gizi yaitu terhadap
dengan usia 24 bulan(Irfan, Kumalasari, & kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi
serta kualitas bayi yang dilahirkan. Kondisi
Kusumawati, 2019)
ibu hamil KEK beresiko menurunkan
Menurut Depkes RI (2017), Salah kekuatan otot yang membantu proses
satu faktor yang mempengaruhi kejadian persalinan sehingga dapat mengakibatkan
stunting di antaranya Kekurangan Energi terjadinya kematian janin (keguguran),
Kronis (KEK) yang dapat dilihat pada premature, lahir cacat, bayi berat lahir
kondisi ibu saat hamil dengan cara rendah (BBLR), bahkan kematian bayi, ibu
mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) hamil KEK dapat menganggu tumbuh
kembang janin yaitu pertumbuhan fisik
(Elfrida, 2015). Ibu hamil yang mengalami
(stunting), otak dan metabolisme yang
Kurang Energi Kronis (KEK) memiliki menyebabkan penyakit menular di usia
resiko 4,85 kali lebih besar menyebabkan dewasa (Sugihantono, 2018).
stunting(Ruaida & Soumokil, 2018). Selain Dampak buruk yang diakibatkan
itu ibu hamil yang memiliki status karena stunting adalah adanya dampak
Kekurangan Energi Kronis (KEK) beresiko dalam jangka pendek serta dalam jangka
sebesar 25-30% mengalami Intrauterine panjang. Dampak jangka pendek akibat
stunting pada balita yaitu akan mengalami
Growth Retardation (IUGR) pada janin
gangguan pada perkembangan pada otak,
(Sukmawati, 2018) tingkat kecerdasan, gangguan pada
Menurut World Health Organization petumbuhan fisik pada balita serta
(WHO), Pravalensi stunting di Indonesia gangguan metabolisme yang ada didalam
pada tahun 2005-2017 sejumlah 30,8% tubuh balita itu sendiri. Dampak jangka
(Kemenkes, 2018). Sedangkan pada tahun panjang akibat stunting yaitu penurunan
kemampuan kognitif serta tingkat
2018 terdapat pada urutan ke lima dengan
pengetahuan dalam proses pembelajaran
data prevalensi balita atau anak dengan pada balita tersebut, balita atau anak akan
kondisi stunting mencapai 36,4% mudah atau sering sakit dikarenakan
(Marselina, 2019). adanya penurunan kekebalan didalam
Menurut World Health Organization tubuh dan adanya resiko tinggi pada balita
(WHO) tahun 2014 Angka Kematian Ibu atau anak untuk terserang penyakit lain
(AKI) di dunia yaitu mencapai hingga seperti, diabetes, kelebihan berat
badan,disabilitas saat lanjut usia (Sandjojo,
289.000 jiwa. Beberapa Negara seperti
2017)
Afrika Sub-Saharan mencapai 179.000 Anak yang dilahirkan dengan berat
jiwa, Asia Selatan 69.000 jiwa dan Asia badan kurang atau bisa disebut dengan
Tenggara mencapai 16.000 Jiwa. Angka BBLR disebabkan karena asupan ibu pada
kematian ini sdikit menurun masa hamil kurang terpenuhi sehingga
dapat menyebabkan terjadinya hambatan masalah dan tujuan penelitian. Jenis
pertumbuhan pada janin dan mudah untuk penelitian yang digunakan sebagai
terserang penyakit infeksi. Apabila pola literature review adalah penelitian dengan
asuh ibu tidak baik dalam pemberian desain studi literature, penelitian kuantitatif
asupan makanan pasa masa kehamilannya Deskriptive, case control, cross sectional
seperti tidak memberikan ASI Ekslusif sumber data yang digunakan merupakan
pada usia 0-6 bulan serta pemberian MP- data sekunder yang diperoleh penulis dari
ASI tidak tepat waktu anak akan berisiko penelitian terdahulu ataupun dari berbagai
mengalami stunting lebih tinggi dimasa database seperti Google Scholar, maupun
mendatang yang terjadi dalam 2 tahun Sciance Direct.
pertama kehidupan. Keadaan ini dapat
mempersulit untuk mengatasi gangguan
pertumbuhan dan perkembangan pada
anak sehingga dapat menyebabkan
terjadinya kejadian stunting. Kejadian
stunting yang berlangsung sejak masa
kanak-kanak akan berdampak pada masa
mendatang yaitu dapat mengalami
gangguan Intelligence Quotient (IQ),
kemampuan motorik, perkembangan
psikomotor serta integrasi neurosensori,
mepunyai rata-rata IQ 11 point lebi rendah
dibandingkan dengan anak balita yang
normal atau tidak mengalami stunting.
(Sukmawati, Hendrayati, Chaerunnimah, &
Nuehumaira, 2018).
Menurut Kemenkes RI (2016) Upaya
yang dilakukan untuk menurunkan
prevalensi stunting menjadi salah satu
prioritas saat ini dalam pembangunan
nasional yang tercantum didalam sasaran
pokok RPJMN pada tahun 2015 hingga
2019 (Marselina Sattu, 2019). Menurut
Kemenkes RI (2016) Upaya yang
dilakukan untuk menurunkan prevalensi
stunting menjadi salah satu prioritas saat
ini dalam pembangunan nasional yang
tercantum didalam sasaran pokok RPJMN
pada tahun 2015 hingga 2019 (Marselina
Sattu, 2019). Gambar 1. Diagram alur review jurnal

METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam literatur
review ini adalah data sekunder yang
diperoleh bukan dari pengamatan langsung,
akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti
terdahulu. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian studi literature, yaitu merupakan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti
dengan mengumpulkan sejumlah buku,
artikel dan jurnal yang berkaitan dengan
HASIL
No Judul Jurnal Hasil

1. Hubungan status gizi KEK inu hamil dan Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 80
BBLR dengan kejadian stunting pada balita responden ibu hamil yang mengalami KEK kejadian stunting sebesar
di Puskesmas Tawari Kota Ambon 57,89% sedangkan pada 159 responden ibu hamil yang tidak
mengalami KEK kejadian stunting sebesar 42,11%. Analisis hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
KEK pada ibu hamil dengan kejadian stunting (p=0,000)

2. Status gizi ibu saat hamil, berat badan lahir Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 95
bayi dengan kajadian stunting pada balita reseponden menunjukkan 28,4% mengalami kurang energi kronis
sedangkan, 71,6 tidak mengalami. Serta diketahui pula balita yang
mengalami stunting sebesar 49,5%. Hasil analisis menunjukkan
bahwa ada hubungan antara status gizi ibu berdasarkan LILA dengan
kejadian stunting (p=0,001)

3. Analisis asupan makan sebagai faktor risiko Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 138
kurang energi kronis pada ib hamil di kota reseponden menunjukan bahwa 35,5% mengalami kurang energi
Bandar Lampung kronis sedangkan 64,5% tidak mengalami. Dimana diakibatkan oleh
55% asupan energi yang kurang, 80% asupan protein yang kurang,
47,5% asupan lemak yang kurang, 51,3% asupan besi yang kurang.

4. Faktor- faktor kejadian stunting pada balita Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 83
di wilayah kerja UPT Puskesmas reseponden menunjukan 47% balita yang mengalami stunting
Kramatwatu Kabupaten Serang berjenis kelamin perempuan sedangkan 53% berjenis kelamin laki-
laki serta diketahui pula bahwa 65% ibu balita tersebut mengalami
kurang energi kronis.

5. Determinan kejadian stunting pada balita di Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 72
wilayah tertinggal,terdepan dan terluar reseponden menunjukan kejadian stunting sebesar 26,4%, sedangkan
(studi kasus di wilayah kerja Puskesmas 73,6% tidak mengalami stunting, ibu dengan riwayat kurang energi
Darajuanti Kabupaten Sintang) kronis sebesar 44,4%. Analisis statistik menunjukkan bahwa ada
hubungan antara kurang energi kronis dengan kejadian stunting
(p=0,002) dengan nilai prevalence odds ratio (CI 95%) sebesar 2,708
yang artinya ibu dengan kurang energi kronis memiliki risiko 2,7 kali
memiliki anak stunting
6. Hubungan riwayat status gizi ibu selama Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 92
hamil dengan kajadian stunting pada Balita reseponden menunjukkan bahwa 16,3% ibu mengalami kurang
Usia 24-59 bulan di Desa Sidoagung energi kronis dengan 18,5% balita mengalami stunting. Pada ibu
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman hamil yang mengamai kurang energi kronis 40% balita mengalami
stunting. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara
riwayat status gizi selama kehamilan dengan kejadian stunting pada
balita (p=0,003)
7. Faktor risiko stunting pada balita di wilayah Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 90
kerja Puskesmas Wara Barat kota Palopo reseponden yang terditri atas 45 balita kelompok kontrol
menunjukkan bahwa 53,3% ibu memiliki riwayat kurang energi
kronis dengan 86,7% mengalami stunting. Ada hubungan antara
KEK dengan kejadia stunting pada balita (p=0,000) serta Odd Ratio
menunjukkan hasil 9,75 hal ini menunjukkan menunjukkan bahwa
balita dengan ibu yang meiliki riwayat kurag energi kronis berisiko
9,750 kali mengalami stunting dibandingkan dengan yang tidak
mengalami kurang energi kronis
8. Status gizi ibu hamil dapat menyebabkan Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 237
kejadian stunting pada balita reseponden menunjukkan bahwa 35,9% mengalami kurang energi
kronis dan 40,5% balita mengalami stunting dimana rentang usia
tertinggi kejadian stunting berada pada rentang usia 13-24 bulan
sebesar 32,9%. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan
antara status gizi ibu hamil berdasarkan LILA dengan kehadian
stunting (p= 0,005) dengan nilai OR sebesar 2,228 hal ini
menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kurang energi kronis bersiko
2,2 kali mengakibatkan balita stunting.

Tabel 1.1 tabel analisa data


PEMBAHASAN 2020; Hidayat, 2017). Stunting memiliki
Skripsi initerdapat delapan artikel yang
prevalensi tertinggi pada keluarga
memenuhi kriteria inklusi dimana terbagi berpendapatan rendah (Hidayat, 2017;
dalam tiga sub bab pembahasan berdasarkan Mantulangi, 2019). berpendapatan rendah
topik Hubungan Ibu Kekurangan Energi (Hidayat, 2017; Mantulangi, 2019).
Kronik (KEK) Pada Masa Hamil Dengan Stunting (kerdil) adalah kondisi
Kejadian Stunting Balita. Daftar artikel tersebut dimana balita memiliki panjang atau tinggi
sebagaimana terurai pada bab 3 ini. Pada badan yang kurang jika dibandingkan
skripsi ini terdapat tujuh artikel berjenis cross dengan umur. Kondisi ini diukur dengan
sectional study dan dua artikel berjenis case panjang atau tinggi badan yang lebih dari
control. Cros sectional study dilakukan oleh minus dua standar deviasi median standar
Sukmawati (2018), Anggraini (2019), Hidayat
pertumbuhan anak dari WHO.
(2017), Hapsari (2019), Mantulangi (2019),
Alfarisi (2019) sedangkan Case control Study
Balita stunting termasuk masalah gizi
dilakukan oleh Ruaida (2018), Kadang (2020). kronik yang disebabkan oleh banyak faktor
Berdasarkan topik dan tujuan seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat
penulisan skripsi ini didapatkan delapan hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya
artikel tentang kekurangan energi kronis asupan gizi pada bayi. Stunting tidak
pada masa kehamilan, tujuh artikel terjadi dengan mudah dan membutuhkan
penelitian terkait kejadian stunting pada waktu yang lama. Artinya anak stunting
balita serta enam artikel penelitian yang cenderung lebih sering mengalami sakit,
menghubungkan kekurangan energi kronis stress dan kekurangan asupan zat gizi serta
pada masa kehamilan dengan kejadian perawatan selama atau pada periode
stunting. pertumbuhan dan perkembangan otak
a. Kekurangan Enegi Kronik Pada Masa tercepat. Kejadian stunting banyak
dijumpai pada masa anak-anak karena
Hamil
pada masa ini individu bergantung pada
Sebagian besar ibu hamil tidak orang dewasa untuk memenuhi
mengalami kekurangan energi kronis kebutuhannya (Supariasa, 2012).
(Sukmawati, 2018)namun prevalensi
kejadian kurang energi kronis masih cukup c. Hubungan Ibu Kekurangan Energi
tinggi Anggraini (2019)Berdasarkan Kronik (KEK) Pada Masa Hamil
karakteristik pada penelitian ini Dengan Kejadian Stunting Balita
kekurangan energi kronis dialami oleh Kejadian kekurangan energi kronis
keluarga berpendapatan rendah serta memiliki hubungan erat dengan kejadian
sebagian besar tidak bekerja (Hidayat stunting pada balita(Sukmawati, 2018);
,2017; Mantulangi, 2019; Ruaida, 2018, Hapsari (2019); (Mantulangi, 2019);
Kadang, 2020). Alfarisi (2019); Ruaida (2018) Serta
Kekurangan Energi Kronis pada ibu diketahui pula bahwa pada ibu hamil
hamil merupakan keadaan dimana ibu dengan kondisi kurang energi kronis
hamil memiliki lingkar lengan atas (LILA) berisiko 2-4 kali memiliki balita stunting
< 23,5 cm. Lingkar lengan atas yang kecil (Sukmawati, 2018); Hapsari, 2019;
seringdianggap normal pada ibu Alfarisi, 2019; Ruaida, 2018).
yangmemiliki badan yang kurus, padahal Status gizi ibu sebelum dan selama
keadaan ini sangat berisiko pada kesehatan hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan
ibu dan janin yang dikandungnya. janin yang sedang dikandung. Bila status
Kekurangan. gizi ibu normal pada masa sebelum dan
b. Kejadian Stunting Pada Balita selama hamil kemungkinan besar akan
Hasil penelitian ini menunjukkan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan
bahwa jenis kelamin bukan merupakan dengan berat badan normal, dengan kata
faktor risiko terjadinya stunting pada balita lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat
hal ini ditunjukkan dengan proporsi jenis tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum
kelamin yang menyebar merata baik dan selama hamil. Pertumbuhan janin yang
didominasi perempuan Alfarisi (2019) dan jelek dari ibu hamil dengan keadaan kurang
juga dominasi oleh laki- laki (Kadang,
energi kronis akan menghasilkan bayi 3) Delapan artikel mengungkapkan bahwa
dengan keadaan stunting (Fitriana, 2016). adanya hubungan kekurangan energi kronis
Hasil review sejalan dengan pada masa kehamilan dengan kejadian
Kemenkes RI (2016) yang mengungkapkan stunting pada balita. Serta diketahui pula
bahwa asupan energi dan protein yang bahwa pada ibu hamil dengan kondisi
tidak mencukupi pada ibu hamil dapat kurang energi kronis berisiko 2-4 kali
menyebabkan Kurang Energi Kronis memiliki balita stunting.
(KEK). Wanita hamil berisiko mengalami
KEK jika memiliki Lingkar Lengan Atas DAFTAR PUSTAKA
(LILA). Kecukupan energi ibu hamil di
Indonesia berdasarkan Angka Kecukupan Anggraini, D. I., Puspita Sari, R. D.,
Energi (AKE) hasil Studi Diet Total (SDT) Wijaya, S. M., & Rukmono, R. L. (2019).
tahun 2014 adalah lebih dari 50% ibu Analisis Asupan Makan Sebagai Faktor
hamil baik di perkotaan maupun di Risiko Kurang Eneri Kronis pada Ibu
pedesaan, asupan energinya ≤ 70% AKE Hamil di Kota Bandar Lampung. 78-183.
(sangat kurang). Peneliti berpendapat
bahwa dalam skripsi ini menunjukkan Citra, H. K., R. R., & A. I. (2019). Faktor
adanya hubungan antara kejadian Resiko Stunting Pada Batita Di Wilayah
kekurangan energi kronis dengan kejadian Kerja Puskesmas Wara Barat Kota Palopo
stunting pada balita. Hal ini cukup relevan Tahun 2019. Info Kesehatan , 181-185.
dengan terjadinya kurang energi kronis Elfrida. (2015). Hubungan riwayat status
pada wanita hamil maka pertumbuhan dan kesehatan bayi dan status gizi ibu hamil
perkembangan janin akan terganggu hal terhadap kejadian stunted pda anak usia 12-
tersebut diakibatkan oleh tidak 24 bulan di wilayah kerja puskesmas
terpenihinya nutrisi bagi janin saat mersam kabupaten batang hari tahun 2015.
kehamilan. Dampak tidak terpenuhinya Scientia Journal, Vol.4, no.3 , 222-230.
nutrisi akibat kurang energi kronis
membuat bayi yang lahir dalam keadaan Hapsari, D. I., Dewi, R. R., & Selviana.
gagal tumbuh atau mengalami stunting. (2019). Deteminan Kejadian Stunting Pada
Balita Di Wilayah 3 T
(Tertinggal,Terdepan, dan Terluar). Jurnal
KESIMPULAN Publikasi Kesehatan Masyarakat
Indonesia, Vol.6 No.2, Agustus , 72-78.
Kesimpulan dari review berdasarkan
tujuan penelitian mendeskripsikan serta Irfan, M. H., Kumalasari, M. L., &
menganalisis hubungan ibu kekurangan Kusumawati, E. (2019). Faktore resko yang
energi kronis (KEK) pada masa hamil Berhubungan Dengan Kejadian Stunting di
dengan kejadian stunting balita Indonesia. journal of health science and
berdasarkan maka diperoleh kesimpulan prevention , 87-93.
sebagai berikut: Kemenkes. (2018). Profil Kesehatan
1) Delapan artikel penelitian menunjukkan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI.
bahwa kejadian kekurangan energi kronis
pada masa kehamilan mencapai 35,5%- M. S. (2019). Gambaran Faktor Resiko
35,9% serta pada keluarga non stunting Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja
kurang energi kronis masih ditemukan Puskesmas Hunduhon Tahun 2019. Jurnal
dengan angka mencapai 42,11% hingga Kesmas Untika Luwuk , 2620-8245.
46,7%
Mantulangi, S. A. (2019). Hubungan
2) Tujuh artikel penelitian menemukan bahwa
Riwayat Status Gizi Ibu Selama Hamil
prevalensi kejadian stunting pada balita
Dengan Kejadian Stunting Pada Balita
berkisar antara 18,5% hingga 49,5% hal
Usia 24-59 Bulan Di Desa Sidoagung
tersebut menunjukkan bahwa kejadian
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman
stunting masih mendominasi pada
Yogyakarta. Yogyakarta.
permasalahan tumbuh kembang balita
N. R., & O. S. (2018). Hubungan Status Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. X, No. X
KEK Ibu Hamil Dan BBLR Dengan
Kejadian Stunting Pada Balita D
Puskuesmas Tawiri Kota Ambon. 45-51.
R. A., Nurmaasari, Y., & S. N. (2019).
Status Gizi Ibu Hamil Dapat Menyebabkan
Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal
Kebidanan , 271-278.
Sandjojo, E. P. (2017). Buku Saku Dalam
Penanganan Stunting. Jakarta: Kementrian
Desa, Pembangunan Daerah Tertnggal dan
transmigrasi.
Sugihantono, d. A. (2018). Hasil
Pemantauan Status Gizi (PSG). 2018:
Directirat Gizi Masyarakat Kementrian
Kesehatan.
Sukmawati. (2018). Status gizi ibu saat
hamil, Berat badan lahir bayi dengan
stunting pada balita. Media Gizi Pangan,
Vol.25. Edisi 1 , 18-24.
Ulfa, I. M., Sukamto, & Nadya, K. (2018).
Gambaran PMT Pada Ibu Hamil
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Oleh
Petugas Kesehatan Di Puskesmas
Pekauman Banjarmasin. 112-121.

Anda mungkin juga menyukai