ABSTRAK
Suryandari, Maria*, Subiastutik, Eni**, Silvanasari, Irwina***. 2020. Hubungan Ibu Kekurangan
Energi Kronik Pada Masa Kehamilam dengan Kejadian Stunting Balita. Literatur Review.
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES dr. Soebandi Jember
Latar Belakang :Salah satu hal yang menjadi perhatian penting di Indonesia adalah tingginya kejadian
balita yang mengalami stunting. Stunting merupakan suatu kondisi malnutrisi yang berhubungan
dengan kekurangan gizi yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tubuh serta otak pada balita
yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang yang berlangsung sejak bayi didalam kandungan
sampai dengan usia 24 bulan. Metode :Penelitian ini merupakan penelitian literatur review dengan
topik hubungan ibu kekurangan energi kronis dengan kejadian stunting pada balita terdapat delapan
artikel yang memenuhi kriteris inklusi yang digunakan pada literatur review ini. Hasil : Hasil review
yang didapatkan menunjukkan kejadian kekurangan energi kronis pada masa kehamilan mencapai
35,5%-35,9% serta pada keluarga non stunting kurang energi kronis masih ditemukan dengan angka
mencapai 42,11% hingga 46,7%. kejadian stunting pada balita berkisar antara 18,5% hingga 49,5%
serta menunjukkan adanya hubungan kekurangan energi kronis pada masa kehamilan dengan kejadian
stunting pada balita dan pada ibu hamil dengan kondisi kekurangan energi kronis berisiko 2-4 kali
memiliki balita stunting. Tujuan :berdasarkan hasil literatur review maka masyarakat diharapkan
untuk turut serta membantu keluarga yang kurang mampu khususnya pada keluarga yang sedang ada
wanita hamil sehingga nutrisi dapat terpenuhi yang secara aplikatif masyarakat dapat saling bahu
membahu menolong melalui badan badan social. Diskusi dan Kesimpulan dari metode yang di
review menunjukkan terdapat hubungan ibu kekurangan energi kronik (KEK) pada masa hamil
dengan kejadian stunting balita.
Introduction :One of the important things of concern in Indonesia is the high incidence of children
under five who are stunted. Stunting is a condition of malnutrition associated with malnutrition that
can cause long-term impaired growth of the body and brain in toddlers, which lasts from the time the
baby is in the womb to the age of 24 months. Metods : This study is a literature review study with the
topic of the relationship between chronic energy deficiency mothers and the incidence of stunting in
toddlers. Eight articles met the inclusion criteria used in this review literature. Result and Analisys
:The results of the review show that the incidence of chronic energy deficiency during pregnancy
reaches 35.5% -35.9% and in non-stunting families, chronic energy deficiency is still found with rates
reaching 42.11% to 46.7%. The incidence of stunting in children under five ranges from 18.5% to
49.5% and shows a relationship between chronic energy deficiency during pregnancy and the
incidence of stunting in under-five and pregnant women with chronic energy deficiency have 2-4 times
the risk of having stunted toddlers. Based on the results of the literature review, the community is
expected to participate in helping underprivileged families, especially those with pregnant women so
that nutrition can be fulfilled which can be applied by the community to help each other through
social agencies.Discussion and conclusions from the methods reviewed show that there is a
relationship between mothers with chronic energy deficiency (KEK) during pregnancy with the
incidence of under-five stunting.
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam literatur
review ini adalah data sekunder yang
diperoleh bukan dari pengamatan langsung,
akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti
terdahulu. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian studi literature, yaitu merupakan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti
dengan mengumpulkan sejumlah buku,
artikel dan jurnal yang berkaitan dengan
HASIL
No Judul Jurnal Hasil
1. Hubungan status gizi KEK inu hamil dan Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 80
BBLR dengan kejadian stunting pada balita responden ibu hamil yang mengalami KEK kejadian stunting sebesar
di Puskesmas Tawari Kota Ambon 57,89% sedangkan pada 159 responden ibu hamil yang tidak
mengalami KEK kejadian stunting sebesar 42,11%. Analisis hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
KEK pada ibu hamil dengan kejadian stunting (p=0,000)
2. Status gizi ibu saat hamil, berat badan lahir Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 95
bayi dengan kajadian stunting pada balita reseponden menunjukkan 28,4% mengalami kurang energi kronis
sedangkan, 71,6 tidak mengalami. Serta diketahui pula balita yang
mengalami stunting sebesar 49,5%. Hasil analisis menunjukkan
bahwa ada hubungan antara status gizi ibu berdasarkan LILA dengan
kejadian stunting (p=0,001)
3. Analisis asupan makan sebagai faktor risiko Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 138
kurang energi kronis pada ib hamil di kota reseponden menunjukan bahwa 35,5% mengalami kurang energi
Bandar Lampung kronis sedangkan 64,5% tidak mengalami. Dimana diakibatkan oleh
55% asupan energi yang kurang, 80% asupan protein yang kurang,
47,5% asupan lemak yang kurang, 51,3% asupan besi yang kurang.
4. Faktor- faktor kejadian stunting pada balita Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 83
di wilayah kerja UPT Puskesmas reseponden menunjukan 47% balita yang mengalami stunting
Kramatwatu Kabupaten Serang berjenis kelamin perempuan sedangkan 53% berjenis kelamin laki-
laki serta diketahui pula bahwa 65% ibu balita tersebut mengalami
kurang energi kronis.
5. Determinan kejadian stunting pada balita di Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 72
wilayah tertinggal,terdepan dan terluar reseponden menunjukan kejadian stunting sebesar 26,4%, sedangkan
(studi kasus di wilayah kerja Puskesmas 73,6% tidak mengalami stunting, ibu dengan riwayat kurang energi
Darajuanti Kabupaten Sintang) kronis sebesar 44,4%. Analisis statistik menunjukkan bahwa ada
hubungan antara kurang energi kronis dengan kejadian stunting
(p=0,002) dengan nilai prevalence odds ratio (CI 95%) sebesar 2,708
yang artinya ibu dengan kurang energi kronis memiliki risiko 2,7 kali
memiliki anak stunting
6. Hubungan riwayat status gizi ibu selama Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 92
hamil dengan kajadian stunting pada Balita reseponden menunjukkan bahwa 16,3% ibu mengalami kurang
Usia 24-59 bulan di Desa Sidoagung energi kronis dengan 18,5% balita mengalami stunting. Pada ibu
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman hamil yang mengamai kurang energi kronis 40% balita mengalami
stunting. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara
riwayat status gizi selama kehamilan dengan kejadian stunting pada
balita (p=0,003)
7. Faktor risiko stunting pada balita di wilayah Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 90
kerja Puskesmas Wara Barat kota Palopo reseponden yang terditri atas 45 balita kelompok kontrol
menunjukkan bahwa 53,3% ibu memiliki riwayat kurang energi
kronis dengan 86,7% mengalami stunting. Ada hubungan antara
KEK dengan kejadia stunting pada balita (p=0,000) serta Odd Ratio
menunjukkan hasil 9,75 hal ini menunjukkan menunjukkan bahwa
balita dengan ibu yang meiliki riwayat kurag energi kronis berisiko
9,750 kali mengalami stunting dibandingkan dengan yang tidak
mengalami kurang energi kronis
8. Status gizi ibu hamil dapat menyebabkan Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terhadap 237
kejadian stunting pada balita reseponden menunjukkan bahwa 35,9% mengalami kurang energi
kronis dan 40,5% balita mengalami stunting dimana rentang usia
tertinggi kejadian stunting berada pada rentang usia 13-24 bulan
sebesar 32,9%. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan
antara status gizi ibu hamil berdasarkan LILA dengan kehadian
stunting (p= 0,005) dengan nilai OR sebesar 2,228 hal ini
menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kurang energi kronis bersiko
2,2 kali mengakibatkan balita stunting.