Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2021 pukul 09.45 WIB di Ruang
Dewa Ruci RSJD Dr. Amino Gondhohutomo Provinsi Jawa Tengah.
1. IDENTITAS PASIEN
Pasien
Nama : Ny.D
TTL / Umur : Tegal, 28 Maret 2000/ 21 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Tegal, Jawa Tengah
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : 11 Oktober 2021

2. ALASAN MASUK
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien melakukan upaya bunuh diri dengan
meminum cairan prostek.

3. FAKTOR PREDISPOSISI
Sejak SMP sampai SMA pasien sering menyendiri dikamar, terkadang dibully
teman di sekolah. Saat kuliah kondisi pasien semakin memburuk, sering menangis di
kos. Pada saat kuliah pasien juga sering dibully dan tidak memiliki banyak teman,
hanya beberapa. Pasien mengatakan melihat bayangan 2 cewek yang membisikkan
hal-hal buruk mengenai dirinya sehingga pasien merasa sedih dan putus asa. Bisikan
juga menyuruh pasien agar mati. Sejak tahun 2020 pasien sering mengumpulkan
benda-benda tajam. Bulan September 2021 kondisi pasien memburuk, selalu berkata
ingin mati, pernah minum obat dalam jumlah banyak dan berkata ingin lompat dari
gedung. Pola makan, minum dan istirahat pasien baik. Pasien berkata sudah rutin
kontrol ke psikolog dan psikiater namun tidak juga membaik. Pasien belum pernah
dirawat di Rumah Sakit Jiwa sebelumnya dan tidak ada anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa.

4. FAKTOR PRESIPITASI
Pasien pernah dirawat inap di salah satu Rumah Sakit Umum di Tegal sebanyak 2
kali. Terakhir tanggal 10 Oktober 2021 karena percobaan bunuh diri, lalu dirujuk ke
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. Pasien mengatakan
melakukan percobaan bunuh diri karena ada masalah keluarga.

B. ANALISIS DATA

Tanggal/ Masalah
No Data Fokus
Jam Keperawatan
1. Selasa, 26 DS : Risiko Bunuh Diri
Oktober 2021 - Pasien mengatakan memiliki
10.00 WIB banyak masalah di hidupnya
dan hanya ingin mati
- Pasien mengatakan sudah
sering melakukan percobaan
bunuh diri berupa meminum
cairan prostek.
DO :
- Pasien terlihat murung
- Pasien sering melamun
2. Selasa, 26 DS : Gangguan Persepsi
Oktober 2021 - Pasien mengaatakan melihat sensori : halusinasi
10.00 WIB bayangan 2 perempuan dan penglihatan dan
mendengar suara bisikan yang pendengaran
membisikkan hal-hal buruk
kepadanya
DO:
- Pasien terlihat suka menyendiri
- Pasien sering melamun
- Pasien tampak gelisah

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan berupa Risiko Bunuh Diri

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Intervensi
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko Bunuh Diri Pasien mampu : Setelah pertemuan  Sp I
1) Pasien tidak pasien mampu : - Membina
mencederai diri.  Mengendalikan hubungan saling
2) Pasien dapat dirinya untuk percaya dengan
membina tidak melakukan pasien
hubungan saling tindakan bunuh - Mengajarkan
percaya diri cara
 Menerima dirinya mengendalikan
sebagai manusia dorongan bunuh
yang berharga. diri
- Mengidentifikasi
benda-benda
yang dapat
membahayakan
pasien
 Sp II
- Mengidentifikasi
Hal-hal positif
yang dimiliki
pasien
- Membantu
pasien untuk
berpikir   positif
terhadap diri
sendiri
- Mendorong
pasien untuk
menghargai diri
sendiri sebagai
individu yang
berharga

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tgl/
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
Jam
1. 26-10- Resiko  Melakukan SP I Resiko Bunuh S:
2021 Bunuh Diri berupa : - Pasien mengatakan “nama
10.00 Diri - Membina hubungan saling saya D, umur 21 tahun,
WIB percaya dengan pasien alamat di Tegal, hobi
- Mengajarkan cara fotografi”
mengendalikan dorongan - Pasien dapat menyebutkan
bunuh diri benda-benda yang dapat
- Mengidentifikasi benda- membahayakan diri
benda yang dapat O:
membahayakan pasien - Kontak mata tajam
- Pasien kooperatif.
A : SP I Resiko Bunuh Diri
teratasi, lanjutkan SP II.
P:
- Pasien : tidak menggunakan
benda-benda yang
membahayakan diri.
- Perawat : pantau pasien
untuk tidak mendekatkan
benda-benda yang
membahayakan diri
10.10
WIB  Melakukan SP II Resiko Bunuh S:
Diri - Pasien dapat menyebutkan
- Mengidentifikasi hal-hal hal-hal positif yang
positif yang dimiliki pasien dimiliknya berupa
- Membantu pasien untuk mengatakan “ menyukai
berpikir  positif terhadap diri fotografi, memiliki teman
sendiri yang dekat dan selalu
- Mendorong pasien untuk mensupport”
menghargai diri sendiri O:
sebagai individu yang - Pasien kooperatif.
berharga - Pasien semangat ketika
- Menyusun jadwal kegiatan pertemuan dilakukan.
positif setiap harinya. A : SP II Resiko Bunuh Diri
teratasi, lanjutkan SP III
Resiko Bunuh Diri
P:
- Pasien : meminta pasien
untuk melakukan 5 kegiatan
positif di jadwal kegiatan
harian
- Perawat : pantau pasien
untuk melakukan kegiatan
positif sehari 5 kali.

Anda mungkin juga menyukai