Anda di halaman 1dari 5

KASUS

Tugas Mahasiswa :
1. Baca kasus dibawah ini
2. Kerjakan kasus tersebut dengan menggunakan form asuhan keperawatan yang
telah dibagikan
3. SDKI, SLKI, dan SIKI menjadi acuan utama dalam menegakkan diagnosa
keperawatan
4. Berapa tetes/menit caitan infus yang ada harus berikan ke pasien (rumus
perhitungannya)

Seorang anak laki – laki usia 8 tahun datang ke RSUD, orang tua pasien
mengatakan sudah 3 hari pasien demam tinggi, tidak mau makan, rewel dan pilek.
Saat dikaji dihasilkan data RR : 54 x/menit, S: 38,5 oC, pasien tampak sesak,
terpasang O2 3L/menit, terdengar ronchi diseluruh lapang paru, saat melihat
catatan dokter,, pasien diberikan therapi infus 500 cc/24 jam

JAWABAN

1. Data - data subjektif dari kasus diatas (Data mayor dan minor)
- Orang tua pasien mengatakan sudah 3 hari pasien demam tinggi, tidak mau
makan, rewel dan pilek.
Data - data objektif dari kasus diatas (Data mayor dan minor)
- RR : 54 x/menit
- S : 38,5 oC
- Pasie n tampak sesak
- Terpasang O2 3 L/menit
- Terdengar ronchi diseluruh lapang paru
- Pasien diberikan therapi infus 500 cc/24 jam
ANALISA DATA
Nama Pasien : An. R
Usia : 8 Tahun
Data Fokus Masalah Penyebab
Data subjektif Hipertermia Proses penyakit (infeksi)
- Orang tua pasien mengatakan
sudah 3 hari pasien demam Mikroorganisme
tinggi.
Membentuk toksik
Data Objektif
- Suhu 38,5 o C Menimbulkan respon
peradangan

Peningkatan suhu tubuh

Hipertemia
Data subjektif Bersihan jalan Sekresi yang tertahan
- Orang tua pasien mengatakan nafas tidak
sudah 3 hari pasien pilek efektif Sekret kental dan sulit
dikeluarkan
Data objektif
- RR : 54 x/menit Menghalangi jalan nafas
- Pasien tampak sesak
- Terpasang O2 3 L/menit Sesak nafas
- Terdengar ronchi diseluruh
lapang paru Bersihan jalan napas tidak
efektif
Data subjektif Risiko defisit sekresi riak meningkat
- Orang tua pasien mengatakan nutrisi
sudah 3 hari pasien tidak mau Mual
makan, rewel
Anoreksia
Data objektif
- Pasien diberikan therapi Faktor Psikologid (keengganan
infus 500 cc/24 jam untuk makan)

Rsiko defisit nutrisi


Diagnosa Keperawatan
a. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan (D.0149)
b. Hipertermia b.d Proses penyakit (infeksi) (D.0130)
c. Risiko defisit nutrisi b.d faktor psikologis(keengganan untuk makan)(D.0032)
2. Intervensi Keperawatan
Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rencana Keperawatan
Keperawatan Hasil
25 -9-2020 Bersihan jalan Selama dilakukan 1. Manajemen Jalan Napas (I.0101)
napas tidak intervensi keperawatan Observasi
efektif (D.0149) selama 3 x 24 jam - Identifikasi defisit tingkat
masalah Bersihan jalan aktivitas
napas tidak efektif dapat - Monitor pola napas
teratasi dengan Kriteria (frekuensi,kedalaman, usaha
hasil : napas)
Bersihan jalan napas - Monitor bunyi napas tambahn
(L.01001) (mis.Gurgling, mengi, wheezing,
- Produksi sputum dari ronkhi kering)
cukup meningkat (2) - Monitor sputum (jumlah,
menjadi cukup warna,aroma)
menurun (4)
- Dyspnea dari cukup Terapeutik
memburuk (2) - Pertahankan kepatenan jalan
menjadi cukup napas dengan head.till dan chin-
membaik (4) lift (jaw-thrust jika curiga
- Frekuensi nafas dari traumaservikal)
cukup memburuk (2) - Posisikan semi-fowler atau fowler
menjadi cukup
membaik (4) Edukasi
- Pola nafas dari cukup - Anjurkan asupan cairan 2000
memburuk (2) ml/hari, jika tidak kontraindikasi
menjadi cukup
membaik (4) Kolaborasi
- Kolaborasi pembeian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu

2. Pemantauan respirasi (I.01014)


Observasi
- Monitor frekuensi, irama,
kedalaman, dan upaya napas
- Monitor adanya produksi sputum
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor hasil x-ray toraks

Terapeutik
- Atur interval waktu pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan

Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu
25 -9 - 2020 Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia (I.15506)
(D.0130) intervensi keperawatan Observasi
selama 3 x 24 jam - Identifikasi penyebab hipertermia
diharapkan masalah (mis. Dehidrasi, terpapar lingkungan
hipertermia dapat panas, penggunaan incubator)
- Monitor haluaran urine
teratasi dengan Kriteria
- Monitor komplikasi akibat
hasil : hipertermia
Termoregulasi
(L.14134) Terapeutik
- Suhu tubuh dari - Sediakan lingkungan yang dingin
cukup memburuk (2) - Longgarkan atau lepaskan pakaian
menjadi sedang (3) - Basahi dan kipas permukaan tubuh
- Suhu kulit dari cukup - Berikan cairan oral
memburuk (2) - Berikan oksigen, jika perlu
menjadi sedang (3)
Edukasi
- Anjurkan tirah baring

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
25 -9-2020 Risiko defisit Selama dilakukan 1. Manajemen nutrisi (I.03119)
nutrisi (D.0032) intervensi keperawatan Observasi
selama 3 x 24 jam - Identifikasi status nutrisi
masalah Defisit nutrisi - Identifikasi alergi dan intoleransi
dapat teratasi dengan makanan
Kriteria hasil : - Identifikasi kebutuhan kalori dan
Status nutrisi jenis nutrien
(L.03030) - Monitor berat badan
- Nafsu makan dari - Monitor hasil pemeriksaan
cukup memburuk (2) laboratorium
menjadi membaik (5)
Terapeutik
- Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein

Edukasi
- Anjurkan posisi duduk
- Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu

3. Berapa tetes/menit caitan infus yang ada harus berikan ke pasien( rumus
perhitungannya)
Anak 8 tahun therapi infus 500 cc/24 jam
Jawab :
Therapi infus 500 cc/24 jam
Faktor tetesan pada bayi dan anak-anak 1cc = 60 tts
Pasien anak : (Jumlah Cairan(kolf) x (Faktor tetes) : (Lamanya waktu x 60)
: (500 x 60) : (24 x 60)
: 30.000 : 1.440
: 20,833 tetes/menit (bisa dibulatkan menjadi 21 tetes/menit)

Anda mungkin juga menyukai