Disusun Oleh:
SULAEMAN
433131490120041
Jalan Pangkal Perjuangan KM 1 (By Pass), Kabupaten Karawang, Jawa Barat 413116, Indonesia
2020/2021
KASUS HARI KE 4 KAD (KEP.KRITIS NERS)
Seorang wanita, 23 tahun, masuk ke rumah sakit dengan keluhan utama letih, batuk, mual,
dan muntah selama 4hari. la telah didiagnosis menderita diabetes melitus 8 tahun sebelum masuk
rumah sakit. Sejak saat itu, ia terus menggunakan 24 unit NPH dan 9 unit insulin regular pada
pagi hari dan 11 unit NPH dan 6 unit insulin regular pada sore hari. Empat hari sebelum masuk
rumah sakit, ia mulai batuk, dimulai dengan dahak berwarna jernih kemudian dahak berwarna
kecokelatan. la segera menjadi letih, kemudian merasa mual dan muntah yang intermiten.
Selama beberapa hari sebelum masuk rumah sakit, ia tidak memakai insulin pada sore hari dan
kemudian tidak menggunakan insulin selama sehari sebelum masuk rumah sakit dan pada hari
masuk rumah sakit, "karena ia tidak makan apapun. Pada hari masuk rumah sakit, ibu pasien
mengetahui bahwa anaknya menjadi kurang responsif dan bernapas cepat dan dalam kemudian
membawanya ke unit gawat darurat. Saat masuk, suhu rektal pasien 38,1°C, nadinya 132
kali/menit, frekuensi pernapasannya 32 kali/menit dan dalam, dan tekanan darahnya 98/52
mmHg. Orientasi baik tetapi letargi disertai ronki kasar pada kedua dasar paru. la mengalami
inkontinensia urine. Hasil pemeriksaan laboratorium saat masuk adalah sebagai berikut:
hematokrit 48,6%; sel darah putih 36.400/mm: glukosa 910 mg/d; natrium 128 mEq/l; kalium 6,7
mEq/l; klorida 90 mEq/l; bikarbonat 4 mEq/l: BUN 43 mg/100ml; kreatinin 2,3 mg/dl; keton
serum 4 glukosa dan keton urine 4. GDA menunjukkan hasil berikut: pH darah arteri 7,06; Pao,
112 mmHg: Paco, 13mmHg: bikarbonat 2,5 mEq/l. Foto dada pada saat masuk terlihat infiltrat
positif pada lobus kanan bawah, dan akhirnya biakan dahak memperlihatkan Haemophilus
influenzae dan Streptococcus pneumoniae. Terapi awal terdiri atas beberapa liter infusi salin
normal intravena dan 20 unit insulin regular diberikan secara intravena, dilanjutkan dengan
infusi insulin 5 unit per jam selama 9 jam pertama. Status mental pasien dan tingkat
kesejahteraan pasien membaik dengan cepat. . Pasien dipindah ke ruang Intermediet , pasien
tetap demam selama beberapa hari diobati dengan antibiotik, Setelah 4 hari dipulangkan, lapar
makan dengan baik, gula darahnya terkontrol dengan dosis insulin NPH seperti biasa, dan
batuknya mereda. Tantangan Berpikir Kritis
Jawaban :
1. Jelaskan bagaimana terjadinya Ketoasidosis Diabetik pada kasus di atas !
Jawab : Pasien dengan keton serum 4 glukosa, keton urine 4, GDA ph 7,06, PaO2 112
mmHg, PaCo 13 mmHg, pasien di diagnose medis DM sudah 8 tahun.
3. Buat justifikasi muncul tanda dan gejala, hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostic
pada kasus di atas !
Jawab : Pasien hasil laboratorium hematocrit 48,6%, Sel darah putih 36,400/mm, clorida
90 mEq/L, BUN 43 mg/100ml, Glukosa 910 mg/d, BIkarbonat 4 mEq/L, kreatinin 2,3
mg/dl, Kalium 6,7 mEq/L, Natrium 128 mEq/L, Pasien dengan keton serum 4 glukosa,
keton urine 4, GDA ph 7,06, PaO2 112 mmHg, PaCo 13 mmHg, pasien di diagnose
medis DM sudah 8 tahun.
4. Jelaskan indikasi dan implikasi keperawatan dalam pemberian obat obatan pada kasus di
atas dan tentukan masuk ke diagnosis keperawatan yang mana ?
Jawab :
- Menggunakan insulin 24 unit NPH dan 9 unit insulin regular pada pagi hari dan 11
unit NPH dan 6 unit insulin regular pada sore hari
- cairan infus intravena daan insulin melaui intravena, sejak MRS
1. Identitas
Nama : Ny. D
Umur : 23 Tahun
2. Keluhaan utama :
Pasien mengeluh cepat letih, batuk, mual dan muntah, pasien sebelum nya telah di
dignosa medis DM sudah 8 tahun sebelum MRS, 4 hari sebelum MRS batuk jernih,
kemudian berwarna kecoklatan. Pasien tidak makan apapun, pernapasan pasien cepat
dan dalam. RR 32x/mnt. Suhu 38,1 derajat C, Td 98/52 mmhg, nadi 132x/mnt.
4. Pengkajian
a. Pengkajian primer
A (airway) :
- jalan napas pasien baik (Clear)
B (Breathing) :
- Pasien mengeluh batuk berdahak awalnya jernih kemudian kecoklatan, cepat
letih, napas cepat dan dalam, fotot dada terlihat infiltrate (+) pada lobus
kanan bawah, biakan dahak haemophilus influenze, Dn strepcococus
pneumonia.(Dx. Bersihan jalan napas tidak efektif)
C (Circulation) :
- TD 98/52 mmHg
- Suhu 38,1 derajat C
- RR 32x/mnt
- Nadi 132x/mnt (Dx.gangguan sirkulasi spontan)
D (Disability):
- Pasien kurang responsive
E (Exposure) :
- Tidak ada jejas, lesi ataupun luka (Clear)
F (Folley cateter) :
- Pasien mengalami inkontinensia utine (Dx.inkontinensia urine)
b. Pengkajian sekunder
K : Pasien mengeluh cepat letih, batuk berdahak jernih kemudian kecoklatan, mual
dan muntah selama 4 hari. Pasien di diagnose medis DM sudah 8 tahun.
O : Infus salin normal intravena , 20 unit insulin regular (IV), sebelu MRS 24 unit
NPH dan 9 unit insulin regular pada pagi hari, dan 11 unit NPH dan 6 unit
insulin pada sore hari.
M : Makan terakhir tidak ada (dalam kasus)
P : Pasien di diagnosa medis diabetes mellitus sudah 8 tshun sebelum masuk rumah
sakit
A : Tidak ada alergi
K : Pasien mengeluh cepat letih, batuk, mual dan muntah, pasien sebelum nya telah
di dignosa medis DM sudah 8 tahun sebelum MRS, 4 hari sebelum MRS batuk
jernih, kemudian berwarna kecoklatan. Pasien tidak makan apapun, pernapasan
pasien cepat dan dalam. RR 32x/mnt. Suhu 38,1 derajat C, Td 98/52 mmhg,
nadi 132x/mnt.
5. Pemeriksaan penunjang
6. Pemeriksaan fisik
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Pendukung
Intervensi pendukung
Intervensi pendukung
intervensi pendukung