Di susun oleh:
MARIA GRACIA KOWARIN
NIM 10218046
( ) ( )
Mengetahui,
Kepala
Program Studi S1 Keperawatan
b) History (Sample)
Subjektif: berisi keluhan utama yang dirasakan pasien, alergi: kaji
adanya alergi terhadap makanan atau obat, medikasi: kaji penggunaan obat
yang sedang atau pernah dikonsumsi, riwayat penyakit sebelumnya: riwayat
penyakit sebelumnya yang berhubungan dengan yang sekarang, last meal:
berisi hasil pengkajian makanan atau minuman terakhir yang pernah
dikonsumsi oleh pasien sebelum datang ke IGD, event leading: berisi
kronologi kejadian, lamanya gejala yang dirasakan, penanganan yang telah
dilakukan, gejala lain yang telah dirasakan, lokasi nyeri atau keluhan lain
yang dirasakan
2) Pemeriksaan fisik
Aspek neurologis yang di kaji adalah : tingkat kesadaran, biasanya GCS <
15, disorentasi orang, tempat dan waktu, perubahan nilai tanda-tanda vital, kaku
kuduk, hemiparese.
2. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul (min 5)
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik.
b. Risiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan peningkatan tekanan
intrakranial.
c. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi pada pusat nafas di otak.
d. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot.
e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Intervensi keperawatan
NO DIAGNOSA TUJUAN SLKI SIKI
1. Nyeri akut Setelah Kriteria Hasil: Manajemen Nyeri
berhubungan dilakukan 1. Gelisaha Observasi:
dengan agen intervensi menurun (5) 1. Identifikasi lokasi,
cedera fisik keperawatan 2. Pola napas karakteristik,
selama 3x24 membaik (5) durasi, frekuensi,
jam maka 3. Perilaku kualitas, intensitas
Tingkat Nyeri membaik (5) nyeri
Menurun. 2. Identifikasi skala
nyeri
3. Identifikasi faktor
yang mempeberat
dan memperingan
nyeri
4. Monitor efek
samping
pengguanan
analgetik
Terapeutik:
1. Berikan tekhnik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
(mis.TENS,
hipnosis,
akupresur, terapi
musik,
biofeedback,
terapi pijat, aroma
terapi, tekhnik
imajinasi
terbimbing,
kompres hangat
atau dingin, terapi
bermain)
2. Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi:
1. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
2. Ajarkan tekhnik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi:
1. Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
2. Risiko perfusi Setelah Kriteria Hasil: Manajemen
serebral tidak dilakukan 1. Tingkat Peningkatan TIK
efektif intervensi kesadaran Observasi:
berhubungan keperawatan meningkat 1. Identifikasi
dengan selama 3x24 (5) penyebab
peningkatan jam maka 1. Tekanan peningkatan TIK
tekanan perfusi Intrakranial 2. Monitor tanda atau
intrakranial. serebral dapat menurun (5) gejala peningkatan
meningkat 2. Gelisah TIK
menurun (5) 3. Monitor MAP
3. Kecemasan Terapeutik:
menurun (5) 1. Berikan posisi
4. Agitasimenu semi fowler
run (5) 2. Hindari pemberian
5. Demam cairan IV
menurun (5) hipotonik
6. Kesadaran 3. Cegah terjadinya
Membaik (5) kejang
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dalam
pemberian sedasi
dan anti
konvulsan, jika
perlu
2. Kolaborasi
pemberian diuretik
osmosis, jika perlu
3. Pola napas Setelah Dengan Kriteria Manajemen jalan
tidak efektif dilakukan hasil: napas
berhubungan intervensi 1. Dispnea Observasi :
dengan depresi keperawatan menurun (5) 1. Monitor pola
pada pusat selama 3x24 2. Penggunaan napas (frekuensi,
nafas di otak. jam maka pola otot bantu kedalaman, usaha
dapat napas napas)
membaik. menurun (5) 2. Monitor bunyi
3. Frekuensi napas tambahan
napas (wheezing, ronkhi)
membaik (5) 3. Monitor sputum
4. Frekuensi (jumlah, warna,
makan aroma)
membaik (5) Terapeutik:
1. Posisikan semi
fowler atau fowler
2. Lakukan
penghisapan lendir
kurang dari 15
detik
3. Berikan oksigen
jika perlu
Edukasi :
1. Anjurkan asupan
cairan 2000
ml/hari, jika tidak
kontra indikasi
Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu
4. Gangguan Setelah Dengan kriteria Dukungan
mobilitas fisik dilakukan hasil: Mobilisasi
berhubungan intervensi 1. Nyeri Observasi :
dengan keperawatan menurun (5) 1. Identifikasi adanya
penurunan selama 3x24 2. Kecemasan nyeri atau keluhan
kekuatan otot jam maka menurun (5) fisik lainnya
mobilitas fisik 3. Gerakan 2. Monitor frekuensi
dapat membaik tidak jantung dan
terkoordinasi tekanan darah
menurun (5) sebelum memulai
mobilisasi
Terapeutik:
1. Fasilitasi
melakukan
pergerakan jika
perlu
Edukasi:
1. Jelaskan tujuan
dan prosedur
mobilisasi
5 Perubahan Manajemen Nutrisi
nutrisi kurang
Observasi:
dari kebutuhan 1. Identifikasi status
tubuh b.d nutrisi
2. Identifikasi alergi
ketidakmampu dan intoleransi
an meneln makanan
3. Identifikasi
makan perlunya
penggunaan selang
nasogastric
4. Monitor asupan
makanan
5. Monitor berat
badan
Terapeutik:
1. Lakukan oral
hygiene sebelum
makan, Jika perlu
2. Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
3. Hentikan
pemberian
makanan melalui
selang nasogastric
jika asupan oral
dapat ditoleransi
Edukasi
1. Anjurkan posisi
duduk, jika mampu
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan
jumlah kalori dan
jenis nutrien yang
dibutuhkan
K. Daftar Pustaka
Amin, Hardhi, 2013, Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC NOC, Jilid 1,2, Yogyakarta : MediAction Publishing
Clarinta, U & Iyos, R.N. 201, Cedera Kepala Berat dengan Perdarahan Subaraknoid.
Medula Unila, Volume 4. Nomor 4. Januari 2016: 189
Pretyana D. A, 2017, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Yang Mengalami Cedera Kepala
Ringan Dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Di Igd Rsud Karanganyar,
Program Studi D3 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada
Surakarta.
Wijaya, A.S & Putri, Y.M, 2013, KMB 2 Keoerawatan Medikal Bedah, Yogyakarta: Nuha
Medika