KECAMATAN PANGKALAN
PROPOSAL RISET
Sulaeman
0433131420116044
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut WHO (2017) pada tahun 2016 diperkirakan ada 10,4 juta kasus
TB dan 1,3 juta orang meninggal akibat TB. Sebagian besar diperkirakan
Mediterenia Timur (7%), Eropa (3%), dan Amerika (3%). Perkiraan kasus
ditemukan pada tahun 2017 yang sebesar 446.732 kasus. Jumlah kasus
yang besar yaitu Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kasus TB di
tiga provinsi tersebut sebesar 44% dari jumlah seluruh kasus tuberkulosis
ditemukan pada kelompok umur 45-54 tahun yaitu sebesar 14,2% di ikuti
kelompok umur 25-34 tahun sebesar 13,8% dan pada kelompok umur 35-
Rangasdengklok 189 orang dan Kota Baru 155 orang ( Dinkes kabupaten
karawang, 2019)
asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar
dahak berada dalam waktu yang lama. Percikan dapat bertahan selama
beberapa jam dalam keadaan gelap dan lembap (Wardani, 2011 dalam
obat apabila tidak pernah lalai atau lupa minum obat anti tuberkulosis
selama 14 hari berturut-turut pada fase awal (2 bulan) dan 14 hari berturut-
turut pada fase lanjutan (4 bulan). Tidak teratur apabila penderita pernah
lalai atau lupa minum OAT selama 14 hari berturut-turut pada fase awal
persentase (46,7%)
dkk, 2019)
Dampak ketidakpatuhan minum obat mengakibatkan terjadinya kegagalan
terjadinya resistensi obat atau yang di sebut dengan Multi Drugs Resistant
(MDR) TB. Apabila terjadi resistensi terhadap obat maka biaya yang
dikeluarkan untuk pengobatan akan lebih banyak dan juga waktu yang
diperlukan untuk kesembuhan akan lebih lama (Himawan dkk, 2015 dalam
Widianingrum, 2017)
untuk meminum obat, yaitu antara lain: usia, pekerjaan, waktu luang,
patuh pasien untuk menum obat (Bagiada dkk, 2015 dalam Mamahit dkk,
2019)
pada kategori cukup lebih banyak dari pada kurang yaitu dengan katagori
pada pasien TBC Paru di Poli TB RSUD Scholoo Keyen dengan nilai p
motivasi maka akan semakin patuh pasien TB dalam minum obat dan
kategori kurang lebih banyak dari pada cukup yaitu dengan katagori
obat anti tuberkulosis antara lain dengan cara memberikan edukasi kepada
tidak tahu dampak ketika tidak minum obat anti tuberkulosis serta tidak
tahu efek samping ketika minum obat dan di dapatkan 7 dari 10 pasien
Sumber utama penularan penyakit ini adalah pasien TB BTA positif. Pada
saat pasien batuk atau bersin pasien menyebarkan kuman ke udara dalam
dari pada patuh. Selain itu pengetahuan menjadi salah satu faktor
semakin patuh pasien untuk minum obat. Serta motivasi merupakan kunci
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
2020
2020
D. Manfaat penelitian
tuberkulosis
2. Bagi penelitian
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Tuberkulosis
1. Definisi
tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas
2. Klasifikasi
TB paru.
pengobatan terakhir.
d) Lain-lain
berupa:
1) Mono resistan (TB MR): resistan terhadap salah satu jenis OAT
OAT lini pertama selain Isoniazid (H) dan Rifampisin (R) secara
bersamaan.
fluorokuinolon dan minimal salah satu dari OAT lini kedua jenis
fenotip (konvensional)
diagnosis TB.
3. Etiologi
batuk atau bersin dan orang lain menghirup Droplet yang dikeluarkan
yang sama dengan flu, penyakit ini tidak menular dengan mudah,
4. Faktor Risiko
dewasa muda).
penjara)
5. Patofisiologi
Basil juga dipindahkan melalui sistem limfe dan aliran darah ke bagian
konsolidasi paru dan akan berdampak pada proses difusi dan juga
tubuh juga akan mengalami penurunan, hal ini akan ditandai dengan
sianosis pada bibir dan Clubbing finger (Irman Somantri, 2007 dalam
Widianingrum, 2017)
6. Pemeriksaan Diagnostik
jenis dugaan TB :
a. TB Paru
b. TB Ekstrapulmoner
memuat:
1) Tes Mantoux
laten. Tes ini melibatkan zat kecil yang disebut tuberkulin PPD
ke kulit lengan bawah. Tes ini juga disebut tuberculin skin test
suatu negara.
7. Penatalaksanaan Medis.
a. Tujuan Pengobatan TB
terjadinya resistensi.
terbagi dalam dua (2) tahap yaitu tahap awal serta tahap
2) Jenis OAT
TB saat ini adalah OAT lini pertama dan OAT lini kedua
di bawah ini jenis OAT lini pertama dan OAT lini kedua
(mg/kg)
Harian 3x
seminggu
Isoniasid (H) Bakterisid 5 10
(4-6) (8-12)
Rifampisin (R) Bakterisid 10 10
(8-12) (8-12)
Pirazinamid Bakterisid 25 35
(S) (12-18)
Etambutol (E) Bakteriostatik 15 30
(15-20) (20-35)
(Kemenkes RI, 2017)
▪ Moksifloksasin (Mfx)
▪ Gatifloksasin (Gfx)
B OAT suntik lini ▪ Kanamisin
kedua ▪ (Km)
Amikasin
(Am)
▪ Kapreomisin (Cm)
Streptomisin (S)
C OAT oral lini ▪ Etionamid
(Trd)
▪ Clofazimin (Cfz)
▪ Linezolid (Lzd)
D D1 ▪ OAT ▪ Pirazinamid
lini (Z)
pertama ▪ Etambutol
(E)
▪ Isoniazid
(H) dosis
tinggi
D2 ▪ OAT ▪ Bedaquiline
baru (Bdq)
▪ Delamanid
(Dlm)
▪ Pretonamid
(PA-824)*
D3 ▪ OAT ▪ Asam para
tamba aminosalisilat
han (PAS)
▪ Imipenem
silastatin
(Ipm)
▪ Meropenem
(Mpm)
▪ Amoksilin
clavulanat
(Amx-Clv)
▪ Thioasetazo
n (T)
- Tahap Awal:
mendapatkan pengobatan.
- Tahap Lanjutan:
kategori 2 :
TB Nasional.
(HRZE/4(HR)3
Berat Tahap Awal tiap Tahap Lanjutan 3 kali seminggu
RHZE (150/75/400/275)
30 – 37 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT
kg
38 – 54 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT
kg
55 – 70 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT
kg
≥ 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT
d n d ol menela
b) Kategori 2
• Pasien kambuh.
up).
Paduan OAT kategori 2 diberikan selama 8 bulan, dibagi menjadi 2
Untuk saat ini paduan yang disediakan adalah paduan dengan dosis
inj.
38-54 kg 3 tab 4KDT 3 tab 4KDT 3 tab 2KDT
inj.
55-70 kg 4 tab 4KDT 4 tab 4KDT 4 tab 2KDT
+ 1000 mg Streptomisin + 4 tab Etambutol
inj.
≥71 kg 5 tab 4KDT 5 tab 4KDT 5 tab 2KDT
inj.
(Kemenkes RI, 2017)
HRZE / 5H3R3E3
Kaplet Etambutol
Tablet Tablet Jumlah
Lama Rifam Strepto
Tablet Tablet
Tahap Isoniasid Pirazina hari/kali
Pengo p isin misin
Pengobatan @ 250 @ 400 menelan
@ 300 mid @
batan @ 450 injeksi
mgr mgr obat
mgr 500 mgr
mgr
Tahap Awal 2
0,75
(dosis harian) bulan 1 1 3 3 - 56
gr
1 1 1 3 3 - 28
-
bulan
TahapLanjuta
5
n (dosis 3x 2 1 - 1 2 - 60
bulan
semggu)
Catatan:
(1ml = 250mg).
• Berat badan pasien ditimbang setiap bulan dan dosis pengobatan
a) Tahap awal
tercapai.
b) Tahap lanjutan
bulan.
(b) (b-a)
Baru Bulan 0-2 8 bulan 20 bulan 12 bulan
standar jangka
pendek
Pernah diobati2 Bulan 0-2 12 bulan 24 bulan 12 bulan
Bulan 3-4 13 – 14 bulan 25 – 26 bulan 12 bulan
atau TB XDR
Catatan:
hari.
2017)
(mg /hari)
Isoniazid (H) 10 (7-15) 300
Rifampisin (R) 15 (10-20) 600
Pirazinamid (Z) 35 (30-40) -
Etambutol (E) 20 (15–25) -
Keterangan:
ideal (sesuai umur). Tabel Berat Badan berdasarkan umur dapat dilihat
di lampiran
4) OAT KDT harus diberikan secara utuh (tidak boleh dibelah, dan tidak
boleh digerus)
6) Obat diberikan pada saat perut kosong, atau paling cepat 1 jam setelah
makan
melebihi 10 mg/kgBB/hari
8) Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, maka semua
obat tidak boleh digerus bersama dan dicampur dalam satu puyer
atau tidak.
lebih tinggi.
diabetik.
a) Kehamilan
menjelang partus.
8. Komplikasi
tuberkulosis meliputi:
penyakit ini.
b. Kerusakan Sendi. Atritis tuberkulosis biasanya menyerang
sakit kepala yang terjadi lama atau intermiten yang terjadi selama
berminggu-minggu.
limbah dan darah dari aliran darah fungsi ini jadi terganggu jika
2017)
B. Konsep Pengetahuan
1. Definisi pengetahuan
2017)
2. Proses terjadinya pengetahuan
3. Tingkat pengetahuan
enam yaitu:
a. Tahu (know)
b. Memahami (comprehension)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
rekam medis dan menyusun alur rawat jalan atau rawat inap
f. Evaluasi (evalution)
Anggita, 2018)
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
1) Faktor Lingkungan
minum obat pada kategori cukup lebih banyak dari pada kurang yaitu
C. Konsep Motivasi
1. Definisi motivasi
2. Tujuan motivasi
3. Sumber-sumber motivasi
a. Motivasi ekstrinsik
dukungan verbal dan non verbal yang diberikan oleh teman dekat
Widianingrum, 2017).
a Faktor fisik
b. Faktor herediter
obat pada kategori cukup lebih banyak dari pada kurang yaitu dengan
Yuda, 2018).
Menurut Ali (1999) yang di kutip oleh Dewi (2011) dalam Yuda
(2018) patuh adalah suka menurut perintah, taat pada perintah atau
petugas
2. Pentingnya kepatuhan
pasien bisa menjadi tidak patuh berobat selama masa terapi , justru
efek samping obat dan rasa tidak percaya diri pasien karena mereka
Menurut teori Feuerstein (1986) dikutif oleh Niven (2002) dalam Yuda
a. Pendidikan klien
b. Akomodasi Usaha
(rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
kategori tidak patuh lebih banyak dari pada patuh yaitu dengan
Bagan 2.10
mempengaruhi kepatuhan
tuberkulosis
3. Motivasi
4. Dukungan keluarga
A. Kerangka konsep
dilakukan, dimana konsep ini belum dapat diukur dan diamati secara
Bagan 3.1
pangkalan
Kepatuhan minum
1. Pengetahuan
obat penderita
2. Motivasi
tuberkulosis
B. Variabel penelitian
C. Hipotesis
yang belum dibuktikan dengan data atau fakta. Dalam hal ini
D. Definisi operasional
yang dihasilkan sudah terukur dan siap untuk diolah dan dianalisis.
Bagan 3.2
Definisi operasional
O Operasional ukur
1 (Independen Kemampuan Kuesioner Mengisi kuisioner 1. Baik: Ordinal
TB sesuai. 3. Kurang :
gejala TB Arikunto,(2006)
3. efek
samping
obat
4. lamanya
pengobata
5. dampak
ketika
tidak
minum
OAT
secara
teratur
2 (independen) Tingkat Kuesioner Mengisi kuisioner 1. Baik: Ordinal
mencapai <56%
kesembuhan Arikunto,(2006)
3 (dependen) kepatuhan paien Wawancar Mewawancarai dan 1. Patuh : jika nominal
Kepatuhan dalam minum obat a dan cross check form tb pasien tidak
minum obat
OAT sesuai
jadwal yang
di anjurkan
tenaga
kesehatan
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
antara faktor risiko dengan efeknya (point time approach), artinya semua
1. Populasi
pasien
2. Sampel
oleh populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan. Teknik
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
N
n=
1+ N 2
Keterangan:
n = jumlah sample
10%)
N
n=
1+ N 2
58
n= 2
1+58( 0,1)
58
n=
1+58( 0,01)
58
n=
1+0,58
58
n= =36
1,58
D. Etika penelitian
yang meliputi:
hal, diantaranya:
4. Keadilan (Justice)
Makna keadilan dalam hal ini adalah tidak membedakan subjek. Perlu
melakukan penelitian
kriteria.
F. Instrumen penelitian
mengumpulkan data variabel-variabel tertentu. Alat pengumpulan
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu bener-
bener mengukur apa yang diukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi
Rumus :
n ∑ XY −(∑ X)(∑Y )
R=
√{¿ ¿ ¿
Keterangan:
Bagan 4.1
momen(r-tabel)
Pertanyaan 1 0,869 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 2 0,947 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 3 0,909 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 4 0,879 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 5 0,947 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 6 0,947 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 7 0,909 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 8 0,870 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 9 0,839 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 10 0,860 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 11 0,909 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 12 0,879 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 13 0,869 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 14 0,909 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 15 0,879 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 16 0,947 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 17 0,909 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 18 0,879 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 19 0,869 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 20 0,909 ≥ 0,361 Valid
(Widianingrum, 2017)
responden) yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19 dan 20 .
Bagan 4.1
momen(r-tabel)
Pertanyaan 1 0,927 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 2 0,756 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 3 0,678 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 4 0,621 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 5 0,696 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 6 0,927 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 7 0,696 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 8 0,756 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 9 0,817 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 10 0,742 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 11 0,863 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 12 0,742 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 13 0,927 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 14 0,696 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 15 0,651 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 16 0,555 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 17 0,756 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 18 0,631 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 19 0,555 ≥ 0,361 Valid
Pertanyaan 20 0,555 ≥ 0,361 Valid
(Widianingrum, 2017)
2. Uji Reliabilitas
sebagai berikut:
2(rb )
r 11=
1+rb
Keterangan :
H. Pengolahan data
1. Editing
2. Coding
bentuk huruf atau angka untuk memberikan identitas data. Kode yang
3. Processing
4. Cleaning Data
apakah sudah betul atau ada kesalahan pada saat memasukan data.
1. Analisis Univariat
rentang nilai SS (1), S (2), TS (3), STS (4) dan pertanyaan positif
dengan rentan nilai SS (4), S (3), TS(2), STS (1). Hasil nilai dari
n
p= x 100 %
N
P = Presentase
sebagai berikut:
1) Baik jika nilai lebih dari (> 75%)
sekali pun berhenti atau tidak minum obat dalam jangka waktu
2. Analisis Bivariat
0,005
Rumus :
X 2 =∑ ¿ ¿
Keterangan :
X2 : distribusi kuantitatif
sebagai berikut :
pilihlah jawaban yang anda rasa paling sesuai dengan keadaan diri anda
pada lembar jawaban yang tersedia. Saya sangat menghargai kejujuran dan
keterbukaan anda
Terimakasih
Tanggal :
A. Petunjuk
penelitian
B. IDENTITAS PRIBADI
Petunjuk pengisian
1. Umur :
2. Jenis Kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Status Perkawinan
b. Menikah d. Duda
4. Pendidikan Terakhir
d. Lulus SMP
5. Pekerjaan
C. Tabel pertanyaan
Isilah tabel di bawah ini dengan tanda centang (V)
Benar : Bila pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda Salah : Bila
1. Penyakit TB dapat
disembuhkan
2. Dengan minum obat secara teratur dan rutin penyakit
memperparah penyakit TB
4. Berbicara dan batuk tidak ditutupi dapat
menyebabkan gangguan
dan buruk
10. Penyakit TB membuat badan menjadi semakin kurus
Mycobacterium saja
14. Penyakit TB paling mudah menyerang orang tua dan
tubuh
15. Orang terkena TB karena tidak mendapatkan
imunisasi BCG
16. Penyakit TB hanya berkembang pada pemukiman
memperparah penyakit TB
19. Jika mengalami keluhan seperti sakit dada, sesak,
Rontgen
Sumber: (Widianingrum, 2017)
KUESIONER MOTIVASI PASIEN TB PARU
Keterangan
S: Setuju
TS : Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1. Minum obat secara terus menerus dengan
Obat
2. Kondisi saya menjadi lebih baik dengan
Dihentikan
8. Penyakit TB adalah penyakit yang dapat
Disembuhkan
9. Memeriksakan kesehatan secara rutin adalah
harus dihentikan
12. Penyakit TB harus dihilangkan dari tubuh
setiap hari
16. Saya menyadari bahwa untuk mencapai
Rutin
17. Minum obat secara rutin tidak hanya
kesehatan
18. Saya tidak akan berhenti minum obat sesuai
sembuh
19. Setelah diberi penjelasan tentang lama
rutin?
minum obat?
5. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i (penderita TB) pernah lupa dan tidak minum
obat?