Anda di halaman 1dari 2

PATHWAYS TETANUS

Spora bentuk vegetative Invasi kuman melalui otitis, media


Tetanolisin lukatusuk, luka bakar, infeksi gigi,
masuk ke dalam tubuh
ulkus kulit kronis, tali pusat

Masuk & menyebar


Tetanospasmin
ke SSP

Keringat berlebihan,
Mengenai system saraf
Ke SSP peningkatan suhu, takikardi,
simpatis
aritmia
Menghambat
Retensi urine dan alvi Hipoksia berat
pelepasan asetikolin

Tonus otot meningkat & Gangguan Penurunan O2 diotak


kontraksi otot meningkat eleminasi urine

Kesadaran menurun
Spasme otot Otot rahang trismus

Gangguan perfusi
Otot faring dan Defisit Nutrisi
jaringan serebral
laring

Peningkatan secret,
ada ronchi

Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas Akumulasi sekresi saliva,
reflek batuk menurun,
kesulitan menelan

Otot leher mengalami


Otot ekstremitas Otot tubuh, otot muka,
kaku kuduk
perut papan.

Fleksi tangan & ekstensi kaki


Nyeri Akut

Kejang umum spontan

Hospitalisasi Korteks Serebri

Ansietas
Intervensi Keperawatan

Gangguan Eleminasi Urine Gangguan Perfusi Jaringan Serebral Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

1. Lakukan penilaian kemih yang komprehensif 1. Monitor status neurologis dan TTV 1. Bebaskan jalan nafas dengan mengatur
berfokus pada inkontinensia (output, pola 2. Monitor tonus otot pergerakan
berkemih, fungsi kognitif, dan masalah dalam 3. Catat setiap peribahan pasien dalam posisi kepala ekstensi
berkemih) merespon stimulus
2. Pemeriksaan fisik dengan cara auskultasi
2. Menyediakan penghapusan privasi 4. Berikan posisi dimana kaki lebih tinggi
3. Gunakan kekuatan sugesti dengan menjalankan dari pada kepala 20 – 30o mendengarkan suara nafas (adakah ronchi)
air atau disiram toilet. 5. Kolaborasi pemberian oksigenasi
4. Merangsang refleks kandung kemihdengan tiap 2-4 jam sekali
menerapkan dingin untuk perut.
5. Sediakan waktu yang cuckup untuk 3. Bersihkan mulut dan saluran nafas dari
mengosongkan kandung kemih (10 menit) Nyeri Akut sekret dan lendir dengan melakukan suction
6. Gunakan spirit wintergreen di pispot atau urinal.
7. Masukan kateter kemih yang sesuai 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 4. Kolaborasi Oksigenasi
8. Anjurkan pasien/keluarga untuk merekam komprehensif termasuk lokasi,
output urine karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas 5. Observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam
9. Instruksikan cara – cara untuk menghidari dan faktor presipitasi.
konstipasi atau infeksi tinja. 6. Observasi timbulnya gagal nafas.
2. Observasi reaksi nonverbal dari
10. Memantau intake dan output ketidaknyamanan.
11. Memantau tingkat distensi kandung kemih 7. Kolaborasi dalam pemberian obat
3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri pengencer sekresi(mukolitik)
pasien
4. Kajinkultur yang mempengaruhi respon
Defisit Nutrisi nyeri Ansietas
5. Evaluasi pengalaman nyeri masa
1. Kaji adanya alergi makanan lampau 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk 6. Evaluasi bersama pasien dan tim 2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang kesehatan lain tentang ketidakefektifan pelaku pasien.
dibutuhkan pasien. kontrol nyeri masa lampau 3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
3. Kolaborasi pemasangan NGT 7. Bantu pasien dan keluarga untuk dirasakan selama prosedur
4. Berikan makanan per NGT sesuai menemukan dukungan 4. Pahami prespektif pasien terhadap situasi
kebutuhan pasien. 8. Kontrol lingkungan yang dapat stres.
mempengaruhi nyeri 5. Temani pasien untuk memberikan
9. Ajarkan teknik relaksasi keamanan dan mengurangi takut.
10. Evaluasi pasien setelah menggunakan 6. Dorong keluarga untuk menemani anak
teknik relaksasi 7. Dengarkan dengan penuh perhatian keluh
11. Kolaborasi pemberian obat analgetik kesah pasien.
8. Identifikasi tingkat kecemasan
9. Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan.
10. Instruksikan pasien menggunakan teknik
relaksasi.
11. Berikan obat untuk mengurangi kecemasan.

Anda mungkin juga menyukai