NUTRISI
SULAEMAN
2020/2021
A. Konsep Kebutuhan Nutrisi
a. Definisi / deskripsi kebutuhan nutrisi.
Istilah gizi berasal dari bahasa arab gizawi yang berarti nutrisi. Gizi adalah
substansi organik dan nonorganik yang ditemukan dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Kozier, 2004 : 1116).
Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya.
Enam zat nutrisi esensial (kelompok nutrien) yaitu : air, karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral mempunyai tiga fungsi utama yaitu :
1) Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh
2) Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh seperti tulang dan otot
3) Mengatur proses tubuh.
3. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan Hb
Laki-laki dewasa (14-18 gr/dl)
Wanita dewasa (12-16 gr/dl)
b) Pemeriksaan Albumin (3,5-4,5 gr/dl)
c) Rontgen
d) TG (<150 mg/dl)
e) Kolesterol (<200 mg/dl)
f) HDL (>50 mg/dl)
g) LDL (<130 mg/dl)
b. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
Manajemen Nutrisi
Observasi
- Identifikasi kondisi kesehatan paasien
yang dapat mempengaruhi berat badan
Terapeutik
- Hitung berat badan ideal pasien
- Hitung persentase lemak dan otot pasien
- Fasilitasi menentukan taret berat badan
yang realistis
Edukasi
- Jelaskan hubungan antara asupan
makanan, aktivitas fisik, penambahan
berat badan dan penurunan berat badan
- Jelaskan faktor risiko berat badan lebih
dan berat badan kurang
- Anjurkan mencatat berat badan setiap
minggu, jika perlu
- Anjurkan melakukan pencatatan asupan
makan, aktivitas fisik dan perubahan
berat badan.
Terpeutik
- Berikan asupan cairan oral
(mis. larutan garam, oralit,
pedialyte, renalyte
- Pasang jalurnintravena
- Berikan cairan intravena (mis.
Ringel asetat, Ringel Laktat)
jika perlu
- Ambil sempel darah untuk
pemeriksaan dara lengkap dan
elektrolit
- Ambil smpel fesel fess untuk
kultur jika perlu
- Edukasi anjurkan makanan
porsi sering dan kecil secara
bertahap
- Anjurkn menghindari mkanan
pembentukan gas, pedas dan
mengandung laktosa
- Anjurkn pemberian asi
Kolaborasi
- Pemberian obat antimotilitas
(mis. loperamide, difenoksilat)
- Pemberian obat
antispasmodic/spasmolitik( mis
. papaverin, ekstrak beladonna,
mebeverine)
- Pemberian obat pengeras fese
(mis. tapulgit, smektit, kaolin-
pektin
Pemantauan caira
Observasi
- Monitor frekuensi dam
kekuatan nadi
- Monitor frekuensi nafas
- Monitor TD dan BB
- Monitor waktu pengisian
kapiler
- Monitor elastisitas atau turgor
ulit
- Monitor jumlah warna dan
jenis urin
- Monitor kadar albumin dan
protein total
- Monitor hasil pemeriksaan
serum (mis. osmolaritas resum,
hematokrit, natrium, natrium,
BUN)
- Monitor intake dan output
cairan
- Identifikasi tanda-tanda
hipovolemia (mis. frekeunsi
nadi meningkat, nadi teraba
lemah, TD menurun, tekanan
nadi menyempit, tugor kulit
menurun, membran mukosa
kering, volume urin menurun,
hematokrit meningkat, haus,
lemah, konsentrasi urin
meningkat, BB menurun dalam
waktu singkat)
- Identifikasi tanda-tanda
hiverpolemia (mis. dispne,
edema perifer, edema anasarka,
JVP, CVP meningkat , reflek
hepatojugular, berat badan
menurun dalam waktu singkat)
- Identifikasi faktor risiko
ketidakseimbangan cairan (mis.
prosedur pembedahan mayor,
trauma/perdarahan, luka bakar,
aperesis, obstruksiitestinal,
peradagan pankreas, penyakit
ginjal dan kelenjar, difungsi
intestinal)
Terapetuik
- Atur interval waktu
pemantauna sesuai degan
kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantuan
- Informasikan hasil pemantuan
jika perlu
Terapeutik
- Hitung berat badan ideal pasien
- Hitung persentase lemak dan
otot pasien
- Fasilitasi menentukan target
berat badan yang realistis
Edukasi
- Jelaskan hubungan antara
asupan makanan, aktifitas fisik,
penambahan berat badan dan
enurunan berat badan
- Jelaskan faktor risiko berat
badan lebih dan berat badan
kurang
- Anjurkan mencatat berat badan
setiap minggu, jika perlu
- Anjurkan melakukan
pencatatan asupan makan,
aktivitas fisik dan perubahan
berat badan
-
Terapetik
Objektif: -
- Persiapkan materi, media dan
Gejala dan tanda alat peraga
minor - Jadwalkan waktu yang tepat
Subjektif : - untuk memberikan pendidikan
kesehatan
Objektif : - - Berikan kesempatan pasien dan
keluarga bertanya
Konseling nutrisi
Observasi
Terapeutik
- Bina hubungan terapeutik
- Sepakati lama waktu
pemberian konseling
- Tetapkan tujuan jangka pendek
dan jangka panjang yang
realitis
- Gunakan standar nutrisi sesuai
program diet dalam
mengevalusi kecukupan asupan
makanan
- Pertimbangkan faktor-faktor
yang mempengaruhii
pemenuhan kebutuhan gizi
(mis. usia, tahap pertumbuhan
dan perkembangan, penyakit)
Edukasi
- Informasi perlunya modifikasi
diet (mis. penurunan atau
penambahan berat badan,
pembatasan natrium atau
cairan, pengurangan kolesterol)
- Jelaskan program gizi dan
persepsi pasien terhadap diet
yang doprogramkan
Kolaborasi
- Rujuk pada ahli gizi, jika perlu
Edukasi:
- Anjurkan membuat catatann
harian tentang perasaan dan
situasi pemicu pengeluaran
makanan (mis. Pengeluaran
ynag disengaja, mutah,
aktivitas berlebihan)
- Ajarkan pengatura diet ynag
tepat
- Ajarkan keterampilan kpoing
untuk menyelesaian masalah
perilaku makan
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengna ahli gizi
tentnag target BB, kebutuha
kalori dan pilihan makanan
Manajemen nutrisi
Observasi:
- Identifikasi status
- Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
- Identifikasi makanan yang
disukai
- Identifkasi kebuthan kalori dan
jenis nutrien
- Identifiaski perlunya
pengguanaan selang
nasogastrik
- Monitor asupan makanan
- Monitor BB
- Monitor hasil pemeriksaan Lab
Terapeutik :
- Lakukan oral hygiene sebelum
makan, jika perlu
- Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis. Piramida
makanan)
- Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan,
jika perlu
- Hentikan pemberian makan
melalui selang nasogastrik jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi :
- Anjurkan posisi tubuh, jika
mampu
- Anjurkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi:
- Pemberian medikasi sebelum
makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibuthkan, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, W Iqbal, Chayatin N,. (2005) Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
: EGC
Sloane, Ethel. (2004) Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC.
Bare, Brenda G.,(2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth
Edisi 8. Jakarta : EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar diagnosis keperawatan indonesia:
Definisi dan indikator diagnortik. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan indonesia:
Definisi dan tindakan keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.