Anda di halaman 1dari 5

Studi kasus KOMPLIKASI PADA DIABETES MELITUS ( KETOASIDOSIS DIABETIK)

Seorang wanita, 23 tahun, masuk ke rumah sakit dengan keluhan utama letih, batuk, mual, dan
muntah selama 4hari. Ia telah didiagnosis menderita diabetes melitus 8 tahun sebelum masuk
rumah sakit. Sejak saat itu, ia terus menggunakan 24 unit NPH dan 9 unit insulin regular pada
pagi hari dan 11 unit NPH dan 6 unit insulin regular pada sore hari. Empat hari sebelum masuk
rumah sakit, ia mulai batuk, dimulai dengan dahak berwarna jernih kemudian dahak berwarna
kecokelatan. Ia segera menjadi letih, kemudian merasa mual dan muntah yang intermiten.
Selama beberapa hari sebelum masuk rumah sakit, ia tidak memakai insulin pada sore hari dan
kemudian tidak menggunakan insulin selama sehari sebelum masuk rumah sakit dan pada hari
masuk rumah sakit, “karena ia tidak makan apapun. Pada hari masuk rumah sakit, ibu pasien
mengetahui bahwa anaknya menjadi kurang responsif dan bernapas cepat dan dalam kemudian
membawanya ke unit gawat darurat.

Saat masuk, suhu rektal pasien 38,1°C, nadinya 132 kali/menit, frekuensi pernapasannya 32
kali/menit dan dalam, dan tekanan darahnya 98/52 mmHg. Orientasi baik tetapi letargi disertai
ronki kasar pada kedua dasar paru. La mengalami inkontinensia urine.

Hasil pemeriksaan laboratorium saat masuk adalah sebagai berikut: hematokrit 48,6%; sel darah
putih 36.400/mm: glukosa 910 mg/d; natrium 128 mEq/l; kalium 6,7 mEq/l; klorida 90 mEq/l;
bikarbonat 4 mEq/l: BUN 43 mg/100ml; kreatinin 2,3 mg/dl; keton serum 4 glukosa dan keton
urine 4. GDA menunjukkan hasil berikut: pH darah arteri 7,06; Pao, 112 mmHg: Paco,
13mmHg: bikarbonat 2,5 mEq/l. Foto dada pada saat masuk terlihat infiltrat positif pada lobus
kanan bawah, dan akhirnya biakan dahak memperlihatkan Haemophilus influenzae dan
Streptococcus pneumoniae. Terapi awal terdiri atas beberapa liter infusi salin normal intravena
dan 20 unit insulin regular diberikan secara intravena, dilanjutkan dengan infusi insulin 5 unit
per jam selama 9 jam pertama. Status mental pasien dan tingkat kesejahteraan pasien membaik
dengan cepat. . Pasien dipindah ke ruang Intermediet , pasien tetap demam selama beberapa hari
diobati dengan antibiotik, Setelah 4 hari dipulangkan, lapar makan dengan baik, gula darahnya
terkontrol dengan dosis insulin NPH seperti biasa, dan batuknya mereda.

Tantangan Berpikir Kritis

1. Jelaskan bagaimana terjadinya Ketoasidosis Diabetik pada kasus di atas !


2. Jelaskan mekanisme kompensasi pada awal terjadinya ketoasidosis Diabetik!
3. Buat justifikasi muncul tanda dan gejala, hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostic
pada kasus di atas !
4. Jelaskan indikasi dan implikasi keperawatan dalam pemberian obat obatan pada kasus di
atas dan tentuka masuk ke diagnosis keperawatan yang mana ?
5. Bandingkan dan bedakan parameter pengkajian hemodinamik (tekanan darah, frekuensi
pernapasan, tekanan vena sentral, curah jantung, tahanan vaskular sistemik) pada kasus di
atas!
6. Rumuskan Diagnosis keperawatatan ( Definisi, Penyebab, gejala mayor dan minor)

Jawaban

1. Pasien di diagnosis menderita diabetes melitus 8 tahun sebelum masuk rumah sakit. Sejak
saat itu, ia terus menggunakan 24 unit NPH dan 9 unit insulin regular pada pagi hari dan
11 unit NPH dan 6 unit insulin regular pada sore hari. Empat hari sebelum masuk rumah
sakit, ia mulai batuk, dimulai dengan dahak berwarna jernih kemudian dahak berwarna
kecokelatan. La segera menjadi letih, kemudian merasa mual dan muntah yang
intermiten. Selama beberapa hari sebelum masuk rumah sakit, ia tidak memakai insulin
pada sore hari dan kemudian tidak menggunakan insulin selama sehari sebelum masuk
rumah sakit dan pada hari masuk rumah sakit, “karena ia tidak makan apapun. Pada hari
masuk rumah sakit, ibu pasien mengetahui bahwa anaknya menjadi kurang responsif dan
bernapas cepat dan dalam kemudian membawanya ke unit gawat darurat.
2. Ketoasidosis diabetic ditandai oleh adanya hiperglikemia,asidosis metabolik,dan
peningkatan konsentrasi keton yang beredar dalam sirkulasi.Ketoasidosis merupakan
akibat dari kekurangan atau inefektiÞtas insulin yang terjadi bersamaan dengan
peningkatan hormone kontra regulator (glukagon,katekolamin,kortisol,dangrowth
hormon). Kedua hal tersebut mengakibatkan perubahan produksi dan pengeluaran
glukosa dan meningkatkan lipolisis dan produksi benda keton
3. Empat hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mulai batuk, dimulai dengan dahak
berwarna jernih kemudian dahak berwarna kecokelatan. pasien segera menjadi letih,
kemudian merasa mual dan muntah yang intermiten, kemudian pasien kurang responsif
dan bernapas cepat.
Hasil pemeriksaan suhu rektal pasien 38,1°C, nadinya 132 kali/menit, frekuensi
pernapasannya 32 kali/menit dan dalam, dan tekanan darahnya 98/52 mmHg. Orientasi
baik tetapi letargi disertai ronki kasar pada kedua dasar paru. La mengalami inkontinensia
urine. Dan hasil pemeriksaan laboratorium saat masuk adalah sebagai berikut: hematokrit
48,6%; sel darah putih 36.400/mm: glukosa 910 mg/d; natrium 128 mEq/l; kalium 6,7
mEq/l; klorida 90 mEq/l; bikarbonat 4 mEq/l: BUN 43 mg/100ml; kreatinin 2,3 mg/dl;
keton serum 4 glukosa dan keton urine 4. GDA menunjukkan hasil berikut: pH darah
arteri 7,06; Pao, 112 mmHg: Paco, 13mmHg: bikarbonat 2,5 mEq/l. Foto dada pada saat
masuk terlihat infiltrat positif pada lobus kanan bawah
4. ----
5. Pemeriksaan penunjang

No Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Nilai normal


Tekanan darah 98/52 mmHg 90-130 mmHG
Frekuensi pernapasan 32x/menit 16-20x/menit
Hematokrit 48,6 48,6 % 37-48%
Natrium 128 mEq/I 135-145 mEq/L
Kalium 6,7 mEq/I 3,5-5,3 mEq/L
Bikarbonat 4meq/I 22-26 mEq/L
Kreatinin 2,3 mg/dl
Klorida 90 mEq/I 100-106 mEq/L
6. Diagnosa
- Bersihan jalan napas tidak efektif

Definisi : Ketidak mampuan membersihkan secret atau obstuksi jalan napas untuk
mempertahankan jalan napas tetap paten

Penyebab :

Fisiologis

- Spasme jalan napas


- Hipersekresi jalan napas
- Disfungsi neuromuskuler
- Benda asing dalam jalan napas
- Adanya jalan napas buatan
- Sekresi yang tertahan
- Hyperplasia dinding jalan napas
- Proses infeksi
- Respon alergi
- Efek agen farmakologis

Situasional

- Merokok aktif
- Merokok pasif
- Terpajan polutan

Gejala dan tanda mayor

Subjektif : -

Objektif :

- Batuk tidak efektif


- Tidak mampu batuk
- Sputum berlebih
- Mengi,wheezing dan/atau ronkhi kering
- Meconium di jalan napas (pada neonatus)

Gejala dan tanda minor

Subjektif

- Dipsnea
- Sulit bicara
- Ortopnea
Objektif
- Gelisah
- Sianosis
- Bunyi napas menurun
- Frekuensi napas berubah
- Pola napas berubah

Anda mungkin juga menyukai