Anda di halaman 1dari 2

Kasus 1

1. G2P2A0

2. 19 minggu

3. 28 desember 2020

Kasus 2

Pemeriksaan leopold 2, menentukan batas samping kanan dan kiri terhadap uterus ibu kedua tangan
pemeriksaan bergeser ke batas samping kanan dan kiri ibu, lalu rabalah bagian janin yg terdapat
pada sebelah kanan ibu, apakah terdapat tahanan yg lurus, keras, panjang serta mendatar seperti
papan (punggung janin) ataukah teraba tonjolan2 kecil (ekstremitas janin).

Kasus 3

Detak normal jantung janin 120 – 160 dpm

Kasus 4

1.fase laten

2.Monitoring :Raba pusar ibu , dan Hitung Frekuensi Lamanya His dalam waktu 10 menit

3. o

4.di gambar terlebih dahulu

5.Pemeriksaan dalam/ VT.. tujuan untuk mnntukan dan memantau perkembangan pembukaan dan
penipisan serviks.. serta meraba ..penurunan kepala janin..dan mendeteksi ada nya penghambat
bayi lahir secara pervaginam

6.Amniotomi

Air ketuban, atau cairan amnion, adalah cairan yang terdapat dalam ruangan yang diliputi selaput
janin. Amniotomi, adalah tindakan untuk membuka atau merobek selaput untuk mengeluarkan
cairan dari kantung ketuban. Gunanya adalah untuk merangsang pembukaan saat persalinan.
Amniotomi umumnya dilakukan bila ketuban belum pecah sementara serviks ibu telah membuka
penuh.

7.Memberaihkan semua lendir yang ada di tubuh bayi menggunakan alat khusus, mulai dari mulut,
telinga sampai hidung. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi cairan ketuban yang menghalangi jalan
napas bayi, sehingga bayi bisa lancar bernapas.

8.Berikan ibu Inj. OKSITOSIN , Pantau tanda” kala 3 ..( Tali pusat memanjang, adanya semburan
darah)

Jika ada tanda” tersebut maka plasenta akan segera lepas... Lakukan peregangan tali pusat
terkendali... Dan kluarkan plasenta.

9.yang dinilai pada plasenta : Panjang Tali pusar.. Besar nya tali pusar.. diameter/ besar plasenta..
kelengkapan Kotiledon..dan pastikan selaput plasenta tidak ada yg robek.. jgn sampai ada yg tidak
lengkap krna akan menimbulkan perdarahan pada ibu.. ( Sisa plasenta)

10.1)fundus dan kontraksi uterus 2)Pengeluaran pervaginam


3) Plasenta dan selaput ketuban

4) Kandung kencing

5) Perineum

6) Kondisi ibu

7) Kondisi bayi baru lahir

Kasus 5

1.Tanyakan keluhan yg sering d rasakan ibu, tanyakan jg apa ibu sudah mobilisasi kanan kiri Dan
apakah ibu sudah Flatus ??

2.Memperhatikan cara melakukan pemeriksaan dengan mmntingkan privasi pasien. Contoh: jika ada
org d ruangan/ kluarga d sruh kluar dlu...menutup tirai.. menutp bagian tubuh yg terbuka dgn
selimut pasien.

3.Untuk mengetahui apakah klien mempunyai penyakit anemia atau tidak

4.Inpeksi hiperpegmintasi, keadaan puting ibu inverted/eksverted/flat nipple

Bertujuan untuk mengetahui bentuk payudara normal, menyadari ada tidaknya perubahan pada
payudara, dan agar perubahan apa pun dapat segera dikonsultasikan dan tidak terlambat ditangani.

5.Untuk menghentikan perdarahan setelah plasenta dilahirkan.

6.pemeriksaan REEDA tidak perlu d lakukan.. karena ibu melahirkan dgn Post SC bukan post partus
vaginam yg dpat mnimbulkan robeka perenium pada vagina..

Pemeriksaan REEDA dilakukan pada daerah perenium.

7. Pemeriksaan Homan di lakukan untuk melihat ada nya tanda nyeri betis/ naik betis pada ibu pasca
melahirkan.

Anda mungkin juga menyukai