Anda di halaman 1dari 19

Manajemen Asuhan

Kala 1 Persalinan

Lastri Mei Winarni

AHA Event, 04 April 2021


Outline
1. Pengkajian data subyektif dan obyektif
2. Pemeriksaan Dalam
3. Partograf
4. Analisa kala 1 persalinan
5. Penapisan Ibu Bersalin
6. Penatalaksanaan asuhan kebidanan kala 1
7. Pendokumentasian kala 1
Persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.

Perlu cek tanda inpartu : uterus berkontraksi yang berpengaruh pada pembukaan serviks
(keluar bloody show melalui vagina)

• Kala I ( pembukaan ) : 1-10 cm (6-12 jam)


• Kala II ( pengeluaran ) : kelahiran bayi
• Kala III ( Uri ) : lahirnya plasenta
• Kala IV ( pengawasan ) : observasi tekanan darah, nadi, suhu, TFU, kontraksi uterus,
kandung kemih, perdarahan
Kala 1 Persalinan
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan
meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks
membuka lengkap (10 cm).

Terdiri dari fase laten dan fase aktif.


Fase laten kurang dari 4 cm, lamanya 6-8 jam
Fase aktif mulai dari 4 cm, pada primi rata-rata pembukaan 1 cm/jam,
pada multi 1-2 cm/jam

WHO menyarankan fase aktif mulai pada pembukaan 5


cm
Terjadi penurunan bagian terbawah uterus
Pengkajian data subyektif
Data yang berasal dari ibu meliputi • Keluhan : kapan mulai terjadi
• Identitas : Nama ibu, alamat, suku, kontraksi, sudah keluar bloody show,
Pendidikan, no telp, nama suami keluar air-air, gerakan janin
(bisa lihat di buku Pink) • Kapan makan/minum terakhir
• HPHT, Riwayat kehamilan, • Kapan BAB atau BAK terakhir,
persalinan dan nifas yang lalu adakah kesulitan
• Kapan bayi akan lahir (menurut • Apakah ibu sudah pernah
taksiran ibu) melakukan rapid tes atau swab,
• Riwayat kehamilan saat ini, adakah tertanggal berapa
komplikasi
• Riwayat penyakit, adakah
keturunan, Riwayat KB, Riwayat
imunisasi TT
Pengkajian data objektif
Data yang berasal dari pemeriksaan 6. Pemeriksaan payudara
1. Keadaan umum ibu. 7. Pemeriksaan abdomen :TFU :
2. Tanda-tanda vital (Tekanan darah, nadi, suhu,
pernafasan)
Mcdonald, Leopold 1-4, denyut
jantung janin, punctum maximum,
3. Skrining tanda gejala COVID 19 (demam,
batuk, pilek terakhir, anosmia, tidak
penurunan bagian terendah janin
merasakan rasa) 8. Ekstremitas atas dan bawah
4. Tanda-tanda persalinan (pengeluaran lendir
darah, pendataran dan pembukaan serviks, 9. Anogenital : inspeksi vulva
kemungkinan ketuban sudah pecah). vagina, bloody show, varises,
5. Kondisi janin (letak dan posisi janin, Denyut infeksi, luka parut
Jantung Janin/DJJ, gerakan janin).
10. Periksa dalam : dinding vagina,
portio, pembukaan, ketuban,
presentasi, posisi, penurunan,
molase
Prosedur pemeriksaan fisik Kala 1
1. Siapkan alat-alat dekat pasien 9. Ukur TFU dengan pita pengukur dimulai dari tepi atas
simfisis pubis, rentangkan hingga ke puncak.
2. Beritahu ibu akan dilakukan pemeriksaan dan apa tujuannya
10. Memantau kontraksi uterus dengan menggunakan jarum
3. Cuci tangan sebelum memulai pemeriksaan dan keringkan detik pada jam dinding/jam tangan , letakkan tangan
dengan handuk penolong diatas uterus dan palpasi jumlah kontraksi dalam
4. Bersikaplah lemah lembut dan sopan serta bantu pasien kurun 10 menit
agar merasa tenang 11. Tentukan durasi/lama tiap kontraksi, pada fase aktif minimal
5. Minta ibu mengosongkan kandung kemihnya terjadi 2 kali kontraksi dalam 10 menit atau lama kontraksi
40 detik atau lebih
6. Nilai kesehatan dan keadaan umum ibu, suasana hatinya, 12. Memantau denyut jantung dengan fetoskop Pinnards atau
tingkat kegelisahannya atau nyeri, warna konjungtiva, Douppler untuk mendengar DJJ per menit
kebersihan, status nutrisi dan kecukupan air tubuh
7. Nilai tanda-tanda vital ibu (tekanan darah, temperature, 13. Nilai DJJ setelah dan sebelum kontraksi , adanya gangguan
nadi dan pernafasan). Agar nilai hasil tekanan darah dan janin bila nilai DJJ <120 atau >160 x/menit, bila
nadi akurat Anda melakukan pemeriksaan diantara dua menemukan itu maka ulangi lagi setelah 5 menit setelah
kontraksi. pemeriksaan awal (bila tetap segera dirujuk).

8. Lakukan pemeriksaan abdomen, dan pastikan tidak ada 14. Menentukan presentasi bayi (bagian bayi) dengan cara
kontraksi berdiri disamping ibu dan menghadap ke arah kepala ibu
(ibu diminta untuk menekuk lututnya).
15. Untuk menentukan presentasi bayi (bagian terbawah) janin
kepala atau bokong. Bila bentuk bulat, teraba keras,
berbatas tegas dan mudah digerakkan (belum masuk
panggul)biasanya yang teraba adalah kepala
Prosedur pemeriksaan fisik Kala 1
16. Menentukan penurunan kepala janin dilakukan
dengan menghitung proporsi bagian terbawah
janin yang masih berada di atas tepi atas simfisis
dan dapat diukur dengan lima jari tangan
pemeriksa (per limaan).
17. Tentukan hasil perlimaan
18. Melakukan kemajuan persalinan dengan periksa
dalam pengeluaran pervaginam, selaput ketuban,
pembukaan dan penipisan, bagian keci di sekitar
bagian terdahulu, penurunan kepala
(dibandingkan dengan perlimaan), denominator,
penyusupan
19. Lakukan penilaian selaput ketuban, penyusupan
kepala
20. Melakukan dokumentasi di partograf
Prosedur Pemeriksa Dalam
1. Menyambut klien dengan ramah dan sopan 10. Gunakan sarung tangan DTT atau steril saat
melakukan pemeriksaan.
2. Memperkenalkan diri kepada klien
11. Gunakan kasa atau gulungan kapas DTT yang
3. Merespon terhadap reaksi klien dicelupkan ke air DTT/larutan antiseptic
4. Meminta ibu untuk buang air kecil (bila 12. Basuh labia secara hati-hati, seka dari depan ke
memungkinkan belakang untuk menghindarkan kontaminasi feses
5. Menempatkan alat, bahan serta posisi pemeriksa (vulva hyegene)
secara sistematis 13. Periksa genetalia eksterna, perhatikan apakah
6. Menjelaskan tujuan dari periksa dalam ada luka atau massa termasuk kondilomata,
varikositas vulva atau rectum atau luka parut
7. Mencuci tangan dan mengeringkan dengan handuk perineum.
8. Tutupi badan ibu sebanyak mungkin dengan 14. Nilai cairan vagina dan tentukan apakah ada
sarung atau selimut. bercak darah, perdarahan pervaginam atau
9. Minta ibu berbaring terlentang dengan lutut meconium
ditekuk dan paha dibentangkan 15. Jika terbawah adalah kepala, pastikan
penunjukknya (UUK/UUB/Fontanela magna).
Prosedur Pemeriksa Dalam
15. Nilai celah sutura (sagitalis) untuk menilai derajat
penyusupan dan apakah ukuran kepala janin sesuai
dengan ukuran jalan lahir.
16. Jika pemeriksaan sudah lengkap, keluarkan tangan
dengan hati-hati
17. Celupkan sarung tangan ke dalam larutan untuk
dekontaminasi, lepaskan kedua sarung tangan secara
terbalik dalam larutan dekontaminasi selama 10
menit
18. Cuci kedua tangan, dan keringkan dengan handuk
kering
19. Bantu ibu mengambil posisi yang lebih nyaman
20. Jelaskan hasil permeriksaan pada ibu dan keluarga
21. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dalam lembar
partograf.
Pengisian Partograf
• Umur, nama suami, tanggal dan
waktu mulai dirawat, alamat, waktu
pecahnya ketuban, waktu mulai
kontraksi, umur kehamilan, gravida,
paritas, abortus

• Waktu pengisian partograph,


Pembukaan, penurunan bag
terendah, djj, ketuban, penyusupan

• Kontraksi, nadi, tekanan darah,


suhu, urin
Analisa Kala 1 Persalinan
• Tentukan identitas • Ny. A, 25 tahun G1P0A0 Hamil
• Status GPA 39 Minggu inpartu fase laten,
keadaan ibu dan janin baik
• Fase laten atau fase aktif
• Usia kehamilan
• Janin tunggal hidup intra uterin

• Ny. B, 35 tahun G3P1A1 hamil


40 minggu inpartu fase aktif,
keadaan ibu dan janin baik
Penapisan Persalinan
1. Riwayat persalinan SC 10. Pre eklampsi atau hipertensi
2. Perdarahan pervaginam kehamilan
3. Persalinan preterm (< 37 minggu) 11. TFU > 40 cm (38 cm)
4. Ketuban pecah dengan mekoneum 12. Gawat janin
kental 13. Primipara dalam fase aktif dengan
5. Ketuban pecah > 24 jam kepala masih 5/5
6. Ketuban pecah pada usia kehamilan 14. Presentasi bukan belakang kepala
< 27 minggu 15. Presentasi majemuk
7. Ikterus 16. Kehamilan gemelli
8. Anemia berat 17. Tali pusat menumbung
9. Tanda gejala infeksi atau COVID 19 18. Syok
Penatalaksanaan Asuhan Kala 1 Persalinan
1. Memberikan dukungan emosional
2. Membantu pengaturan posisi ibu
3. Memberikan nutrisi dan cairan
4. Keleluasaan menggunakan kamar
mandi
5. Menilai dan memantau kemajuan
persalinan dengan partograph
6. Persiapan pertolongan persalinan
(obat, penolong, APD)
7. Membantu mengurangi rasa nyeri
(pijatan, akupresure, aromaterapi,
terapi music, belly dance)
Pendokumentasian Kala 1 Persalinan
• Lengkapi hasil anamnesa dan
pemeriksaan anda pada catatan
perkembangan
• Tuliskan berdasarkan susunan SOAP
• Lengkapi hari, tanggal, waktu
pemeriksaan, paraf pemeriksa
• Catat setiap kejadian penting atau
hasil pemeriksaan
• Lakukan pemantauan setiap 4 jam
pada fase laten atau sesuai indikasi
Birth during COVID 19
Ibu Hamil
1. Rapid tes / swab PCR pada Bidan penolong
trimester 3 atau 35-36 1. Menggunakan APD level 2
minggu 2. Menjaga Kesehatan diri
2. Menjaga Kesehatan dengan 3. Mengatur jam kerja
optimalkan nutrisi, istirahat 4. Melakukan pencegahan infeksi
dan asupan vitamin (TTD, sesuai protocol COVID 19
asam folat, Kalsium)

Lingkungan
1. Menyediakan tempat cuci tangan
2. Menyediakan handsanitizer di setiap
ruangan atau di depan pintu
3. Menyediakan masker dan handskun
untuk tenaga medis
4. Menerapkan kebijakan protocol COVID
19
How do you think?
Lastri Mei Winarni, STIKes Yatsi Tangerang, meidilastri@gmail.com, 081283523051

Anda mungkin juga menyukai