DISUSUN OLEH
2. Lingkungan Berpolusi
Pencemaran menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup
No.02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi, atau komponen lain ke dalam air/udara, dan berubahnya tatanan (komposisi)
air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
> Dampak Polusi Bagi Kesehatan Perempuan
1. Dampak Polusi Bagi Kesehata Reproduksi Wanita (Wanita Usia Subur)
Dampak polusi berbahaya bagi kesehatan reproduksi wanita di antara nya :
● Menyebabkan terjadinya endometriosis yang akan mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita. Endometriosis
terjadi karena darah yang seharusnya keluar saat menstruasi malah masuk ke dalam saluran tuba fallopi sehingga
menimbulkan gumpalan kista.
● Radikal bebas dan kondisi fisik tubuh yang menurun menyebabkan terjadi nya penurunan kesehatan reproduksi
wanita.
● Menurunya kualitas sel telur perempuan sehingga sulit hamil dan mudah mengalami keguguran.
2. Dampak Polusi Bagi Kesehatan Ibu Hamil,
● Ibu hamil yang tinggal di daerah dengan lingkungan polusi yang tinggi seperti di dekat jalan raya yang padat
kendaraan atau kawasan pabrik memiliki risiko mengalami gangguan pernapasan sesaat setelah kelahiran.
● Ibu hamil yang tinggal di lingkungan berpolusi cenderung mengalami gangguan dan masalah pada kesehatannya.
● Ibu hamil yang tinggal di daerah polusi udara yang tinggi berisiko melahirkan anak dengan autisme.
● Polusi udara adalah salah satu penyebab kelahiran premature karena adanya mekanisme biologi akibat adanya
pengaruh zat polutan yang masuk ke dalam tubuh dan dapat meningkatkan produksi prostaglandin sehingga
merangsang pengeluaran mediator (cytokines Intrauterine tumor neksrosis factor) yang dapat merangsang
kontraksi uterus.
● Paparan polusi udara yang terus-menerus dapat memicu penyakit asma. Pada ibu hamil, kondisi ini bisa sangat
berbahaya, karena asma dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, termasuk preeklamsia.
● ibu hamil yang sering terpapar polusi udara berisiko melahirkan bayi dengan berat badan kurang dari 2,5 kg (BBLR)
● Paparan terhadap zat kimia selama masa kehamilan dapat mengakibatkan perkembangan yang defektif (kecacatan)
pada janin yang dikandung.
● Paparan polusi udara yang terus-menerus dapat memicu penyakit asma. Pada ibu hamil, kondisi ini bisa sangat
berbahaya, karena asma dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, termasuk preeklamsia
3. Dampak Polusi Bagi kesehatan Ibu menyusui
● Rentan terkena berbagai masalah kesehatan dan gangguan penyakit.
● Ibu menyusui rentan mengalami asma dan penyakit saluran pernafasan karena terhirup zat polutan.
● Pemberian ASI menjadi terganggu karena ibu yang sakit-sakitan.
• Kehamilan di dataran tinggi berisiko mengalami hipoksia kronis atau suplai oksigen yang tidak
memadai karena kondisi tersebut pertumbuhan janin bisa terhambat. Agar kadar oksigen terpenuhi,
ibu hamil disarankan untuk tetap melakukan olahraga ringan khusus bumil. Hal ini bisa mengurangi
risiko hipoksia.
• Konsumsi sayuran didaerah dataran tinggi cenderung relatif tinggi dibandingkan di daerah dataran
rendah. Tetapi konsumsi buah- buahan di daerah dataran tinggi lebih rendah dibanding di daerah
dataran rendah. Asupan nutrisi ini akan berpengaruh pada ibu yang menyusui, karena kuantitas dan
kualitas ASI yang dihasilkan dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi ibu. Oleh sebab itu ibu
didaratan tinggi harus lebih memperbanyak konsumsi buah.
• Dataran tinggi memiliki curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan pencucian (leaching) unsur hara
terutama mineral pada tanah dari dataran tinggi ke dataran rendah. Rendahnya kadar mineral tanah
seperti zink, kalsium, dan besi akibat pencucian ini akan sangat berpengaruh terhadap kadar mineral
tanaman yang tumbuh di atasnya. Selain berpengaruh pada tanaman, pencucian unsur mineral pada
tanah juga menyebabkan berkurangnya kadar mineral pada air. Oleh sebab itu, perempuan dan anak
yamg tinggal di dataran tinggi harus lebih banyak mengkonsumsi mineral (zink, Besi dan Kalsium)
tambahan.
• Daerah perbukitan dominan akan sayur mayur, palawija dan hasil perkebunan serta cenderung
mengkonsumsi makanan sumber protein nabati dan kurang mengkonsumsi protein hewani, maka
perempuan dan anak di daerah dataran tinggi harus lebih banyak mengkonsumsi protein hewani agar
seimbang.
• Kadar oksigen di dataran tinggi lebih rendah Hal ini akan menimbulkan efek kesehatan tertentu pada
ibu hamil dan anak yang sudah dilahirkan. Anak cenderung mengalami stunting oleh sebab itu
Kebutuhan nutrisi harus dipenuhi. Stunting berkaitan dengan 1.000 hari kehidupan pertama. Jadi,
mulai dari masa hamil sampai dua tahun pertama, nutrisi anak harus baik. Jika anak dataran tinggi
rata-rata lebih kerdil dibanding teman-temannya yang tinggal di dekat permukaan laut, maka
diperlukan upaya yang lebih signifikan untuk mengatasi stunting di dataran tinggi.
Kebutuhan khusus perempuan dan anak yang tinggal di di daerah
daratan rendah :