Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Nina Agustina
2. Reza Hermanda
3. Priska Pebriyani
4. Gema Ariandani
5. Ineke Feby Rahayu
6. Dedeh Hanifah
7. Siti Fatimah
1. Pengkajian
a. Biodata
1) Identitas pasien
Nama : Tn. R
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda / Indonesia
Status pernikahan : Menikah
Pendidikan : SMA Sederajat
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Desa Babatan RT 01 RW 01 Ke. Kadugede
Kuningan
Diagnosa medis : DHF (Dengue Haemorrhagic Fever)
Nomor registrasi : 17
Tanggal masuk rumah sakit : 25 Januari 2018
Tanggal pengkajian : 25 Januari 2018
2) Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. W
Umur : 47 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Desa Babatan RT 05 RW 03 Ke Kadugede
Kuningan
Hubungan dengan pasien : Saudara Kandung
b. Keluhan utama
Demam tinggi
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh demam tinggi sudah 2 hari. Sebelum dibawa ke Rumah
Sakit, pasien mengatakan sempat meminum parasetamol yang dibeli di toko obat
namun panasnya tak kunjung turun. Selama sakit, pasien mengatakan tidak nafsu
makan serta mual dan muntah. Saat pagi dan malam hari biasanya pasien merasa
sangat kedinginan disertai perasaan tidak enak badan dan nyeri ditubuhnya
terutama di epigastrium, sehingga pasien selalu memakai baju tebal dan selimut.
Karena demamnya semakin tinggi dan kondisinya semakin lemah, akhirnya pasien
dibawa ke Rumah Sakit
Saat dikaji oleh perawat tampak petekie di area tangan, badan, dan kaki.
Tampak juga epitaksis dan pendarahan gusi. Saat dipalpasi teraba hepatomegali
dan bunyi napas terdengar bunyi rales. Suhu tubuh pasien juga sangat tinggi
menapai 39°C.
d. Riwayat penyakit dulu
Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit ini dan tidak ada penyakit
yang berhubungan dengan kondisi penyakit yang diderita saat ini
e. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama
f. Pengkajian fisik
1) Tanda-tanda vital : Nadi : 100x/menit
Suhu : 39°C
RR : 25x/menit
Tekanan darah : 130/80 mmHg
2) Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan umum: lemah
b. Kepala : tampak normal dan tidak mengalami kelainan
c. Wajah : tampak mengalami kemerahan (flushig)
d. Mata : penglihatan pasien baik, namun tampak sedikit ekung
e. Hidung : mengalami epitaksis
f. Mulut : adanya perdarahan gusi dan mukosa bibir tampak
kering
g. Telinga : pendengaran pasien baik dan keadaan telinga bersih
h. Leher : bentuk leher normal serta tidak ada masalah pada leher
i. Dada : bentuk simetris, namun ketika diauskultasi bunyi nafas
terdengar rales
j. Abdomen : Pasien mengalami nyeri epigastrium, mual dan
muntah, saat dipalpasi teraba hepatomegali (pembesaran hati)
k. Kulit : tampak petekie di area tangan, badan, dan kaki. Saat
dipalpasi suhu tubuh pasien tinggi serta turgor kulit > 3 detik akibat
kurangnya nutrisi dan intake airan
l. Ekstremitas : adanya nyeri sendi dan perasaan tidak nyaman
akibat demam tinggi
g. Data penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap
a. hemokonsentrasi ( hematokrit meningkat 20 % / lebih )
b. Trombosit mengalami penurunan / Trombositopenia 100.000/mmᶾ atau
kurang
c. Hemoglobin meningkat lebih dari 20%.
d. Leukosit menurun (leukopenia) pada hari kedua atau ketiga.
e. Masa perdarahan memanjang.
f. Protein darah sangat rendah (hipoproteinemia)
g. Natrium rendah (hiponatremia) dan CL cukup rendah
h. SGOT/SGPT bisa meningkat
i. Astrup : Asidosis metabolic
j. Ureum PH bisa saja mengalami peningkatan
2. Serologi : uji HI ( hemoaglutination inhibition test )
a. Photo thorax : Efusi pleura
b. Urine : Kadar albumin urine positif (albuminuria)
c. Uji test torniquet dengan hasil (+)
2. Diagnosa
menimbulkan respon
peradangan
hipertermia
Pelepasan mediator
Mediator kimia
Nyeri akut
Menstimulasi medulta
vomiting
Anoreksia
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
3. Intervensi
Tujuan
No Diagnosa Jangka Intervensi Rasional
Jangka pendek
panjang
1. Hipertermi suhu tubuh Setelah Monitor TTV Menentukan
berhubungan pasien dilakukan pasien intervensi
dengan penyakit menjadi tindakan lanjutan jika
atau virus normal keperawatan ada perubahan
dengue ditandai selama 2x24 jam TTV
Anjurkan Menurunkan
dengan do : diharapkan suhu
pasien untuk suhu tubuh
suhu 39 , ds : tubuh normal
kompres pasien
pasien dengan kriteria :
hangat
mengeluh suhu klien
Berikan anti Sebagai proses
demam tinggi 36,5˚C-37,5˚C
piretik sesuai penyembuhan
TTV dalam
indikasi dari
batas normal dokter
Anjurkan Sebagai proses
- Nadi : 60-
pasien untuk penyembuhan
100x/meni
memakai
t
selimut
- RR : 15-
20x/menit
- Tekanan
darah
120/80
mmHg
- Suhu :
36,5˚C-
37,5˚C
2. Nyeri akut Pasien Setelah Lakukan Untuk
berhubungan tidak dilakukan pengkajian mengetahui
dengan proses mengalami tindakan seara skala, durasi,
implamasi nyeri dan keperawatan komprehensif karakteristik,
ditandai dengan merasa selama 2x24 jam (lokasi, durasi, frekuensi dan
do : pasien nyaman rasa nyeri pada karakteristik, kualitas nyeri
tampak pasien berkurang frekuensi, dan
meringis dengan kriteria : kualitas)
Ajarkan Nyeri pasien
kesakitan, ds : Pasien merasa
teknik dapat terkontrol
pasien nyaman karena
distraksi dan dan berkurang
mengeluh nyeri rasa nyeri yang
relaksasi
di epigastrium sudah mulai
untuk
berkurang
mengurangi
TTV dalam
nyeri
batas normal
Monitor TTV untuk
- Nadi : 60- sebelum dan mengetahui
100x/meni sesudah efek serta reaksi
t pemberian obat
- RR : 15- obat golongan
20x/menit analgesik
Kolaborasi untuk
- Tekanan dengan dokter menurunkan
darah untuk rasa nyeri
120/80 pemberian pasien
mmHg obat analgesik
Memberikan untuk
- Suhu :
posisi nyaman memberikan
36,5˚C-
rasa nyaman
37,5˚C
sehingga rasa
nyeri berkurang
3. Ketidakseimban Pasien Setelah monitor intake mengetahui
gan nutrisi dapat dilakukan nutrisi asupan nutrisi
kurang dari mempertah tindakan pasien
anjurkan asupan nutrisi
kebutuhan ankan BB keperawatan
pasien makan agar terpenuhi
tubuh normal selama 2x24 jam
sedikit tapi
berhubungan dengan kebutuhan
sering jika
dengan intake kriteria nutrisi pasien
masih mual
nutrisi kurang nafsu terpenuhi
kolaborasi sebagai proses
ditandai dengan makan dengan kriteria :
dengan ahli pemulihan
do : makanan yang baik Nafsu makan
gizi dalam kebutuhan
pasien terlihat pasien
pemberian nutrisi pasien
tidak habis, ds : membaik
nutrisi yang
pasien Tidak ada
baik untuk
mengatakan mual atau
pasien
mengalami muntah timbang BB mengetahui BB
mual dan BB pasien pasien setiap pasien selama
muntah. berangsur hari perawatan
normal
4. Implementasi
5. Evaluasi
No Diagnosa Evaluasi
1. Diagnosa I S : pasien mengatakan badannya masih panas
O : suhu 39°
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- Memonitor TTV pasien
- Menganjurkan pasien untuk dikompres
- Memberikan antipiretik sesuai indikasi dari dokter
- Menganjurkan pasien untuk memakai selimut
2. Diagnosa II S : pasien mengatakan nyeri epigastrium berkurang
O : skala nyeri 2, dari 1 sampai 10 pasien tampak terlihat lebih
tenang
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
- Memberikan analgesik anti nyeri sesuai anjuran dokter
- Mengkaji perubahan nyeri seara berkala, terutama nyeri
didaerah epigastrium
- Menganjurkan pasien untuk melakukan relaksasi dan
distraksi seperti yang telah diajarkan perawat agar tingkat
nyeri berangsur hilang
- Memberikan posisi nyaman seperti semi fowler
3. Diagnosa III S : pasien mengatakan masih mual dan muntah serta tidak nafsu
makan
O : pasien tampak hanya makan sedikit
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- menganjurkan pasien untuk makan sedikit tapi lebih sering
- memonitor intake nutrisi pasien
- menimbang berat badan pasien seara berkala