Anda di halaman 1dari 21

STASE KEPERAWATAN ANAK

RESUME KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK

DENGAN DEMAM TYPOID

Oleh :

ZAINUDDIN
200511103

PROGRAM PROFESI NERS STIKES ABDI NUSANTARA


JAKARTA 2020
RESUME DEMAM THYPOID PADA ANAK

PENGKAJIAN

Ruang : Anak / VIP A15

Tanggal masuk : 12 April 2021

Jam : 16.20

No.RM : 212117

Identitas Pasien

Nama : An. DV

Tgl Lahir : 17.09.2019

Agama : Islam

Pendidikan : Belum Sekolah

Pekerjaan : -

Status Perkawinan : Belum Kawin

Alamat : Kp. Kebalen Rt.01/14

Diagnosa Medis : Demam Thypoid

Tanggal pengkajian : 12 April 2021

Jam : 18.00

Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. DN

Umur : 45 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT

Status Perkawinan : Kawin

Kp. Kebalen
Alamat : Rt.01/14 Babelan

Hubungan : Ibu

A. Pengkajian

a. Alasan utama masuk RS

Demam (+) selama 1 minggu naik turun, batuk (+), pilek (+), nafsu makan menurun.

b. Keluhan utama

Pasien demam

c. Riwayat kesehatan lalu

Kejang (-)

d. Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga klien tidak ada yang menpunyai riwayat pennyakit keturunan seperti

hipertensi,diabetes militus,penyakit jantung,Asma,TBC.


e. Genogram:

 Keterangan Genogram

= Laki-laki

= perempuan

= Tinggal serumah

= Keluarga yang sakit

= Hubungan keluarga

= Anggota keluarga yang meninggal karena sakit tapi tidak diketahui

penyebab sakitnya. Tidak ada penyakit keturunan dan penyakit

menular keluarga
f. Riwayat Penyakit saat ini :

Demam (+) selama 1 minggu naik turun, batuk (+), pilek (+), nafsu makan
menurun.
g. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum

Sakit/nyeri :

P : Ibu pasien mengatakan demam (+)

Q : Demam (+)

R : seluruh tubuh

S : suhu naik turun

T : demam 1 minggu

2. Sikap : Gelisah Kesadaran CM

3. Pendengaran

Klien dapat mendengar dengan normal,fungsi telinga kiri dan kanan baik,tidak

memakai alat bantu pendengaran,tidak ada gangguan pendengaran

4. Penglihatan

Klien dapat melihat dengan normal, tidak memakai alat bantu penglihatan,

konjungtiva ananemis, sklera tidak ikterik, pupil isokhor 2/2mm, tidak ada

kebutaan dan tidak ada katarak

5. Pengecapan

Klien mengatakan pengecapannya terasa pahit, lidah kotor, tampak putih.

6. Penghidu

Sistem presepsi sensori penghidu klien baik dan normal,tidak terdapat gangguan

penghidu
7. Peraba

sistem presepsi sensori perabaan klien baik dan normal,tidak terdapat gangguan

sistem presepsi sensori perabaan.

8. Sistem Pernafasan

Klien tidak mempunyai riwayat bronkitis, asma, tuberkolusis, emfisema,

pneumonia, tidak merokok, terpasang alat bantu oksigen nasal kanul 3 ml.

Frekuensi 15 x/m, kedalaman: tidak normal (lambat dan dangkal),

pengembangan dada simetris antara kanan dan kiri, suara nafas bersih,

menggunakan otot asesoris, tidak ada nafas cuping hidung, fremitus teraba

simetris antara kanan dan kiri, tidak sianosis. Pengembangan paru simetris,

irama tidak teratur

9. Sistem Kardiovaskuler

Tekanan Darah : Tidak dilakukan pengukuran

Nadi : 155 x/m

Suhu : 38C

Irama : teratur

Kekuatan : kuat

Akral : hangat

Pengisian kapiler : < 2 detik

Edema : Tidak ada


10. Sistem Saraf Pusat

Kesadaran :Comp

osmetis

Bicara : normal

Pupil : isokor ukuran kanan/kiri :2/2

Orientasi waktu ; Klien dapat menyebutkan waktu dengan baik yaitu saat

pengkajian waktu sore.

Orientasi orang : Klien dapat menyebutkan nama diri sendiri dan

mengenali orang-orang di sekelilingnya.

Orientasi tempat : Klien mengetahui bahwa dia berada di rumah sakit.

11. Sistem Gastrointestinal

Kehilangan selera makan : klien selera makan berkurang.

Mual/Muntah: klien tidak mual

muntah Alergi :tidak ada alergi

makanan

Masalah mengunyah atau menelan : tidak ada

Berat badan biasa sebelum sakit : 15 kg

Berat badan setelah sakit : 10 kg

perubahan berat badan : -Berat badan sekarang : 10 kg

Tinggi badan : 80 m

Bentuk badan : normal

Turgor kulit : lembab

Mukosa : sianosis

12. Sistem Moskuloskeletal

Rentang gerak : terbatas

Keseimbangan cara berjalan :


tegap Kemampuan memenuhi

ADL :dibantu Kekuatan otot :

5 5

5 5

13. Sistem Intergumen

Warna kulit : putih

Turgor kulit : Baik/ lembab

Memar : Tidak ada

Lain : -

14. Riwayat Immunisasi

a. BCG: tuntas

b. DPT: tuntas

c. Polio: tuntas

d. Campak: tuntas

e. Hepatitis: tidak pernah

15. Riwayat Tumbuh Kembang

a. Pertumbuhan Fisik

- Berat badan : Tidak tahu

- Tinggi badan : Tidak tahu

- Waktu tumbuh gigi : Lupa, bulan, Tanggal gigi: Belum

b. Perkembangan Tiap tahap

- Berguling : Ibu klien mengatakan lupa

- Duduk: Ibu klien mengatakan lupa

- Merangkap: Ibu klien mengatakan lupa

- Berdiri Ibu klien mengatakan lupa

- berjalan 1 Tahun
HASIL PENUNJANG :

Hematologi :

Hb : 11,2 g/dl
Ht : 34,3 %
Leukosit : 15.760/ul
Trombosit : 317.000/ul
RDW : 12,1%
Eosinovil :0,7 %
LED : 38mm/jam

Immunologi :

S.Typhi H : 1/160
S.Paratyphi BH : 1/80
S. typhi-O : 1/80
S.Paratyphi – AO : 1/80
S.Paratyphi-BO : 1/320
S.Paratyphi-CO : 1/320
PATOFISIOLOGI

Kuman masuk melalui mulut, sebagian kuman akan dimusnahkan dalam lambung
oleh asam lambung. Sebagian kuman lagi masuk ke usus halus, ke jaringan limfoid dan
berkembang biak menyerang usus halus. Kemudian kuman masuk ke peredaran darah
(bakterimia primer), dan mencapai sel-sel retikulo endoteleal, hati, limpa dan organ
lainnya.Proses ini terjadi dalam masa tunas dan akan berakhir saat sel-sel retikulo
endoteleal melepaskan kuman ke dalam peredaran darah dan menimbulkan bakterimia
untuk kedua kalinya. Selanjutnya kuman masuk ke beberapa jaringan organ tubuh
terutama limpa, usus, dan kandung empedu (Suriadi &Yuliani, 2011, hal: 254).
Pada minggu pertama sakit, terjadi hiperplasia plaks player. Ini terjadi pada
kelenjar limfoid usus halus. Minggu kedua terjadi nekrosis dan pada minggu ketiga terjadi
ulserasi plaks player. Pada minggu keempat terjadi penyembuhan ulkus yang dapat
menimbulkan sikatrik. Ulkus dapat menyebabkan perdarahan, bahkan sampai perforasi
usus. Selain itu hepar, kelenjar-kelenjar mesentrial dan limpa membesar. Gejala demam
disebabkan oleh endotoksil, sedangkan gejala pada saluran pencernaan disebabkan oleh
kelainan pada usus halus (Suriadi &Yuliani, 2011, hal: 254).
PATWAY THYPOID

Salmonella typhi

Saluran pencernaan

Usus halus

Jaringan limfoid

Lamina frofia

Kelenjar limfa mesontreia

Aliran darah

Organ res (hati & limfa)

Tidak difagosit Imflamasi

Hati & limfa Endotoksin

Hepatomegali penurunan napsu lemah proses


Infeksi
Solenomegali makan lesu demam

Merasangsang ujung saraf mual intoleransi hippertermi


Muntah aktivitas
Nyeri perabaan
Nutrisi kurang
Nyeri akut dari kebutuhan
tubuh
D. Diagnosa Keperawatan

Tabel
Diagnosa Keperawatan

Tanggal No Diagnosa Keperawatan Kode


12/04/202 1 Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi D0007
1 salmonella typi

DS :
Ibu Pasien mengatakan pasien demam
sudah 1 minggu yang lalu

DO :
Batuk (+), nafsu makan menurun
Suhu demam naik turun selama 1 minggu
Akral hangat (+) k/u : sedang, Kes : cm
N: 155 x/m, S : 38C
13/04/202 2 Devisit Nutrisi D0019
1
DS :
Ibu pasein mengatakan pasien tidak ada nafsu makan

DO :
Batuk (+). Pasien terlihat tidak nafsu makan
Suhu demam (+) selama 1 mgg di rmh S : 38 C (saat di UGD)
RENCANA KEPERAWATAN

NO Diagonsa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1. Hipertermia Tujuan :  Manajemen hipertermia


Setelah dilakukan pengkajian Tindakan
selama 1 x 24 jam masalah O:
hipovolemia dapat teratasi. - Periksa tanda dan gejala hipertermia (mis.
Kriteria Hasil : Frekuensi nadi meningkat, madi teraba
-Turgor kulit lemah,tekanan darah menurun, turgor kulit
-Output urine menurun,membrane mukosa kering,hematokrit
-Berat badan meningkat,haus,lemah)
Perasaan lemah - Monitor intake dan output cairan
-Membran mukosa T:
-Kadar Hb - Hitung kebutuhan cairan
-Kadar Ht - Berikan asupan cairan
-Suhu tubuh - Berikan posisi modified Trendelenburg
E:
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral

K:
- Kolaborasi pemberian cairan IV isotonic : RL

- Kolaborasi Pemberian IV line : KN1B / 8 tpm


- Kolaborasi Pemberian
Inj. Terpacef 1 x 350mg / iv
- Kolaborasi pemberian Sanmol 3 x 8 mg
 Pemantauan Cairan
Tindakan
O:
- Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
- Monitor tekanan darah
- Monitor berat badan
- Monitor elastisitas atau turgor kulit
- Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor kadar albumin dan protein total
T:
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
E:
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan,jika perlu
2. Devisit Nutrisi Tujuan :  Manajemen Nutrisi
Setelah dilakukan pengkajian Tindakan :
1 x 24 jam masalah devisit O:
nutrisi dapat teratasi. - Identifikasi status nutrisi
Kriteria Hasil : - Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
-Berat badan - Identifikasi makanan yang disukai
-Nafsu makan - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
-Membran mukosa - Monitor asupan makanan
-Diare - Monitor hasil pemeriksan laboratorium
-Verbalisasi keinginan untuk T :
meningkatkan nutrisi - Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
-Pengetahuan tentang standar - Fasilitasi menentukan pedoman diet
asupan nutrisi yang tepat - Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
- Berikan makanan tingi kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan,jika perlu
E:
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
K:
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan,
jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu
 Manajemen Reaksi Alergi
Tindakan
O:
- Identifikasi dan mengelola respon alergi
- Monitor gejala dan tanda reaksi alergi
- Monitor selama 30 menit setelah pemberian
agen farmakologis (mis. antibiotik)
T:
- Pasang gelang tanda alergi pada lengan
- Hentikan paparan alergi
- Lakukan tes alergi
E:
- Informasikan tentang alergi yang dialami
- Ajarkan cara menghindari dan mencegah
paparan alergen dari lingkungan atau lainnya
K:
- Kolaborasi pemberian obat-obat anti alergi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


1. Selasa / 13 April Hipertermia 16.00  Memonitor suhu tubuh anak S:
2021 tiap dua jam, ( S : 37,5 C )  Ibu mengatakan
Jam 16.30 16.03  Memonior suhu tubuh pasien
frekuensi pernafasan dan stabil
nadi  Ibu mengatakan
pernafasan : 24 x/m pasien masih lelah
16.10  Memonitor dan catat tanda
gejala hipotermia atau O:
hipetermia ( hipotermi:  Suhu tubuh pasien
yang dirasakan pasien, tampak tidak stabil
badan pasien dingin, akral  Pasien tampak
dingin, menggigil. lemah
Hipertermi : yang dirasakan
pasien badan terasa hangat,  Pernafasan : 26
akral hangat, ) x/menit
16.25  Jelaskan cara pencegahan Suhu : 36,3°C
hipotermi karena terpapar
udara dingin ( jagalah tubuh A : Termoregulasi
agar tetap kering, gunakan efektif
pakaian sesuai dengan
kondisi cuaca yang P:
dirasakan pasien, gunakan  Monitor suhu tubuh
topi, syal, sarung tangan, anak tiap dua jam,
kaus kaik,dan sepatu bot jika perlu
ketika akan beraktivitas  Monitor tekanan
darah, frekuensi
pernafasan, dan nadi
NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

2. Rabu/14 April Defisit Nutrisi 17.00  Mengidentifikasi alergi dan S:


2021 berhubungan intoleransi makanan  Ibu pasien
Jam 16.30 dengan faktor Dari hasil identifikasi, mengatakan nafsu
Psikologis pasien tidak memiliki makan pasien
Sudah mulai
(keengganan untuk riwayat alergi makanan meningkat
makan) ditandai tetapi memiliki intoeransi  Ibu pasien
dengan nafsu Makanan seperti mual mengatakan pasien
makan menurun setelah makan hanya makan 5
dan BB menurun 17.30  Mengidentifikasi makanan sendok Tidak
yang disukai muntah
Dari hasil identifikasi,  Ibu pasien
pasien suka makanan seperti mengatakan BB
pasien belum
tahu turun /
ayam goreng tidak
17.40  Memonitor asupan makanan
18.00  Memonitor BB O:
BB pasien turun, BB pasien  Pasien tampak tidak
sewaktu sehat 10 kg, menghabiskan porsi
sewaktu sakit dan ditimbang makannya
BB pasien 7,8 kg  BB pasien 10 kg
saat ditimbang
 Pasien mulai mau saat
diberi makan

A : defisit nutrisi efektif

P:
 Monitor asupan
makanan
 Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
 Berikan suplemen
makanan

Anda mungkin juga menyukai